• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA ALUR PELAYARAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MENENTUKAN POSISI KAPAL PADA ALUR PELAYARAN "

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Terapan (KIT) yang berjudul “Ketepatan Penggunaan Radar Dalam Penentuan Posisi Kapal di Perairan” dengan lancar. dan tepat waktu. Karya ilmiah terapan ini merupakan laporan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Politeknik Pelayaran Surabaya. Damoyanto Purba, M.Pd., M.Mar sebagai Kepala Dinas Pelayaran dan sebagai Pengawas Bahan Karya Ilmiah (KIT) Bermanfaat 3.

Bobby mengungkapkan perkiraan awal yang bisa dilakukan adalah Thorco Cloud berbendera Antigua Barbuda di jalur Batam-Afrika Selatan mengalami kesalahan navigasi sehingga kapal tetap melaju kencang meski baru akan memasuki alur pelayaran. Sedangkan Stolt Commitment, kapal tanker berbendera Cayman Island rute Singapura-Taiwan, berada di jalur kanan. Dalam menyusun denah kapal harus memperhatikan alur/aluran kapal, agar kapal sesuai dengan tujuannya, sehingga haluan dan haluan kapal tidak berubah.

Alur pelayaran yang dilalui kapal harus direncanakan untuk keselamatan kapal, karena ketika kapal memasuki pelabuhan atau tempat berlabuh banyak yang terlibat. Oleh karena itu, kemampuan navigasi saat melewati alur pelayaran tersebut tidak hanya untuk menentukan haluan kapal, jarak antar kapal lain dan dalam situasi melintas, tetapi kita juga perlu mengecek keadaan kedalaman air laut agar agar kapal tidak kandas bahkan tenggelam. Karena saat melewati jalur pelayaran yang ramai atau sempit, posisi kapal bisa saja berubah atau tidak sesuai dengan rencana pelayaran semula.

Dengan judul yang ditentukan oleh penulis, maka dalam penelitian ini perlu diperhatikan bagaimana kinerja Radar saat menentukan posisi kapal dalam alur kapal.

Rumusan masalah

Oleh karena itu penyelidikan juga harus memperhatikan keadaan sekitar kapal, sehingga sesuai dengan apa yang ada di peta dan keadaan pada saat itu.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kejadian yang terjadi jika terjadi kesalahan Radar dalam penentuan posisi kapal KM.AWU di alur kapal.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membahas efektivitas penggunaan Radar untuk menentukan posisi kapal pada alur pelayaran yang sempit. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, sedangkan populasi khusus adalah petugas dek dengan jumlah petugas hanya 4 orang, pada saat pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik wawancara dan observasi langsung. Penelitian dilakukan pada bulan ke-1 dan seterusnya selama penulis prala tersebut berada di taruna KM.Pusri Indonesia.

Penelitian ini dilakukan melalui metode wawancara yang terjun langsung ke lapangan, dimana peneliti menggunakan instrumen tertulis untuk mendapatkan hasil yang relevan. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa radar sangat efektif digunakan pada alur pelayaran yang sempit untuk mengetahui posisi kapal pada tikungan tajam, karena radar dapat melihat obyek dan pulau kapal pada saat berada di tikungan pada alur pelayaran yang sempit. Sungai Musi, saat itu penulis sangat memudahkan pengamatan petugas jaga pada penggunaan radar.

Landasan Teori

Radar (Radio Detection and Ranging) a. Pengertian Radar

Sebelum menyalakan pesawat radar, perhatikan hal-hal berikut: .. a) Periksa scanner dan sekitarnya, pastikan tidak ada benda yang mengganggu atau menghambat perputaran scanner. Tunggu sebentar sampai tanda tiba. radar akan menyala, setelah proses preheating selesai kurang lebih 3 menit, tekan tombol 'ST.BY/TX'. Saat sedang dalam perjalanan, saat radar tidak digunakan untuk menentukan posisi atau tidak digunakan untuk mendeteksi jika ada resiko tubrukan dengan kapal lain.

Dijelaskan Arso Martopo, Capt, bahwa komponen radar merupakan bagian terpenting dari radar, jika salah satu komponen tersebut rusak atau terganggu maka radar tidak dapat berfungsi secara maksimal. Menggunakan terlalu banyak kekacauan anti-laut akan menyebabkan target kecil di sekitar kapal menghilang dari layar radar. Terdiri dari 2 garis bersilangan di tengah radar dan dapat diputar untuk menempatkan target pada skala bantalan di luar atau di dalam 20) Skala minimum, yaitu tombol untuk mengatur lampu pada skala jika ingin membaca bantalan.

15. itu akan melewati zona bahaya, mendekati dasar, menavigasi di saluran yang jelas, mengukur pendekatan kapal ke kapal atau darat lain. Untuk itu diperlukan peta agar kita dapat menentukan letak posisi kapal tersebut (Politeknik Pelayaran Datar Ilmu Pelayaran Surabaya, 29-32) Ada beberapa cara untuk menentukan posisi kapal. Di sisi lain, penulis juga harus melihat apakah posisi kapal sesuai dengan kondisi di peta, apakah ada bahaya navigasi sekitar atau tidak.

Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan asumsi posisi yang merupakan proses penentuan posisi kapal dengan menggunakan posisi terakhir yang ditentukan dengan benar/pasti. Dimulai dengan merujuk haluan kapal yang sebenarnya, menghitung jarak yang ditempuh atau menghitung kecepatan kapal yang sebenarnya dan pengukuran haluan.

Gambar 2.1. Radar di kapal
Gambar 2.1. Radar di kapal

Teori Alur Pelayaran

Jika informasi kondisi normal ini digabungkan dengan peta navigasi, akan memungkinkan untuk merencanakan dengan tepat kapan dan rute mana yang harus diambil kapal sebelum keberangkatan untuk menjaga keselamatan kapal dan efisiensi kapal. Perubahan pola arus dan karakteristik gelombang penting untuk menginformasikan kapal memasuki area pelabuhan. Perubahan pola sedimentasi berguna bagi pengelola pelabuhan untuk merencanakan konstruksi alur yang lebih efisien dan memprediksi kapan terjadinya pendangkalan sehingga diperlukan pengerukan ulang di pelabuhan.

Optimalisasi jalur angkut dilakukan pada saat kapal sudah berada di tengah laut, dimana kondisi untuk menerima informasi baru bahwa jalur angkut yang akan dilintasi akan terganggu oleh kondisi air dan cuaca (badai dan lain-lain). Pembaharuan jalur pelayaran akan menjadi penting untuk keselamatan kapal, dengan tetap memperhatikan efisiensi pelayaran.

Kerangka Penelitian

Menurut David William (1995), penelitian kualitatif mendefinisikan pengumpulan data dalam lingkungan alam dengan menggunakan metode ilmiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang memiliki kepentingan ilmiah. Penelitian kualitatif menurut Moleong adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami subjek secara holistik dan melalui deskripsi dalam bentuk kata dan bahasa, dalam konteks alam yang khusus dan dengan menggunakan metode ilmiah yang berbeda. . Tujuan penelitian deskriptif kualitatif sejalan dengan definisi masalah dan pertanyaan penelitian/identifikasi masalah dan dokumen resmi lainnya.

Karena radar, ARPA, AIS, GPS dan peta umum digunakan dalam penentuan posisi, maka penulis memiliki ide yang berbeda, yaitu menentukan posisi menggunakan radar, yang biasa digunakan untuk mendeteksi bahaya navigasi.

Lokasi Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Pemilihan Informan

Teknik Analisis Data

Instrumen Penelitian

Gambar

Gambar 2.1. Radar di kapal

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan judul penelitian dan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh pendapatan,