• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menganalisis - DATA KUALITATIF?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Menganalisis - DATA KUALITATIF?"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

ESENSI ANALISIS DATA KUALITATIF

Pengertian Analisis

Sedangkan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara mengorganisasikan data secara logis dan sistematis, dilakukan sejak peneliti memasuki lokasi lapangan penelitian hingga akhir penelitian pengumpulan data (de Casterlé, 2011). Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak peneliti memasuki lapangan di lokasi penelitian, yaitu sejak peneliti mulai mengajukan pertanyaan dan membuat catatan lapangan.

Tahapan Analisis Data Kualitatif

Sebagaimana analisis data kualitatif yang dikumpulkan dari wawancara mendalam dan catatan lapangan muncul dari pertanyaan-pertanyaan yang dihasilkan pada awal proses penelitian; selama penciptaan konseptual; dan fase pertanyaan yang ditujukan untuk penelitian (Ahmadi, 2005: 148). Ada tujuh hal yang harus diperhatikan peneliti dalam proses analisis data kualitatif, yaitu: (1) transkrip wawancara; (2) transkrip diskusi kelompok terfokus; (3) catatan lapangan hasil observasi; (4) catatan harian peneliti; (5) catatan peristiwa penting dari lapangan; (6) memo dan refleksi peneliti; dan (7) perekaman video.

Pemrosesan Satuan Analisis

Satuan ini tidak lain hanyalah bagian terkecil yang mengandung makna utuh dan dapat berdiri sendiri, terpisah dari bagian lainnya. Ciri-ciri penyusunan unit antara lain: Pertama, unit harus bersifat heuristik, artinya mengarah pada suatu pemahaman atau suatu tindakan yang diperlukan atau akan dilakukan oleh peneliti, dan unit tersebut harus menarik; kedua, satuan tersebut harus merupakan informasi terkecil yang dapat berdiri sendiri, artinya satuan tersebut harus dapat ditafsirkan tanpa informasi tambahan selain makna umum dalam konteks setting penelitian.

Kategorisasi

Untuk setiap kartu, tentukan apakah terlihat sama atau terasa berbeda dari kartu yang sudah ditempatkan dalam kategori yang sudah ada, atau apakah kartu tersebut mewakili kategori baru. Karena persyaratan logis dari situasi tersebut, setelah topik dari kategori yang diketahui ditemukan, proses untuk mengusulkan kategori baru adalah sama. Saya.

TEKNIK ANALISIS KUALITATIF

Pendahuluan

Sedangkan dalam penelitian kualitatif, pengkodean merupakan bagian integral dari analisis data yang dipandu oleh pertanyaan penelitian dan mengarah pada pertanyaan baru. Coding dalam penelitian kualitatif merupakan suatu kegiatan penelitian yang sangat sulit, dimulai dari tumpukan data mentah hingga tumpukan data yang dapat dikelola.

Pemberian Kode

Catatan lapangan peneliti kualitatif berisi apa yang peneliti lihat dan dengar, tanpa interpretasi apa pun. Peneliti kualitatif yang berada di lapangan di lokasi penelitian membuat catatan lapangan dengan cara yang berbeda-beda.

Table 3.1 Transkip Data  Baris  Data Teks
Table 3.1 Transkip Data Baris Data Teks

Penulisan Memo Analitis

Saran-Saran Penulisan Memo Analitis

Mengembangkan Proses Pemberian Kode

Komentar terhadap Hasil Transkrip

PROSEDUR ANALISIS DATA DOKUMEN

Pengertian Dokumen

Dokumen adalah bahan tertulis atau film apa pun yang tidak disiapkan atas permintaan peneliti. Jadi, berdasarkan beberapa pandangan para ahli penelitian kualitatif, dokumen dapat dipahami sebagai segala catatan tertulis yang berkaitan dengan peristiwa masa lalu, baik yang dipersiapkan maupun tidak dipersiapkan untuk penelitian.

Macam-macam Dokumen

  • Dokumen Pribadi
  • Jenis Dokumen Pribadi
  • Dokumen Resmi
  • Film

Sedangkan untuk fotografi dibedakan menjadi foto temuan (sudah ada dan tersedia) dan foto yang diambil peneliti. Jenis foto yang kedua adalah foto yang benar-benar diambil sendiri oleh peneliti di lokasi penelitian.

Mempersiapkan Proposal Penelitian Kualitatif

Penelitian yang dilakukan mahasiswa memberikan contoh catatan lapangan dengan menggunakan tanda kurung untuk membedakan komentarnya dengan apa yang diamati di lapangan di lokasi penelitian. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perasaan pribadi dan reaksi emosional menjadi bagian dari data dan mewarnai apa yang dilihat atau didengar peneliti sebagai pengamat lapangan di lokasi penelitian.

CATATAN LAPANGAN

Pengertian dan Kegunaan

Kegunaan catatan hanyalah sebagai alat perantara yaitu antara apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium dan diraba dengan catatan sebenarnya yang berupa catatan lapangan. Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dalam rangka pengumpulan data dan refleksi atas data dalam penelitian “Apa yang dilihat, apa yang dialami dan apa yang dipikirkan”.

Jenis-Jenis Catatan Lapangan

  • Catatan Kilat
  • Catatan Pengamatan Langsung
  • Catatan Kesimpulan Peneliti
  • Catatan Analisis
  • Memo Analisis
  • Catatan Pribadi
  • Peta dan Diagram
  • Catatan Wawancara
  • Rekomendasi untuk Membuat Catatan Lapangan
  • Isi catatan lapangan

Lebih penting lagi, saat mengamati dan menulis, peneliti tidak dapat melihat atau mendengar apa pun yang sedang terjadi. Garis besar ini memungkinkan peneliti dan orang lain untuk memberikan komentar pada catatan tersebut, komentar yang kemudian dapat digunakan untuk memikirkan keadaan emosi, kemungkinan makna, atau bahkan asumsi teoretis tentang apa yang mungkin terjadi.

Refleksi mengenai analisis

Karena peneliti dalam hal ini adalah instrumen penelitian utama dalam studi observasi partisipan, maka penting untuk mencantumkan perjalanan pribadi peneliti dalam catatan lapangan. Setelah penelitian berlangsung, dimensi reflektif dari catatan lapangan dibagi ke dalam kategori yaitu.

Refleksi mengenai metode

Bagian ini akan berguna bagi mereka yang mencoba memikirkan permasalahan metodologis yang mereka hadapi dalam mengambil keputusan. Selain itu, pada bagian ini akan memberikan panduan tentang metode yang digunakan peneliti dan kemudian bagaimana hal tersebut dilaporkan dalam laporan penelitian.

Refleksi mengenai dilema etik dan konflik

Bagian ini memuat sesuatu yang dipelajari, tema-tema yang mulai muncul, pola-pola umum yang mulai muncul, hubungan-hubungan antara beberapa data, gagasan-gagasan tambahan, dan gagasan-gagasan yang muncul. Selain itu juga memuat jawaban mengenai hubungan yang dicapai dengan subjek penelitian, yang meliputi perasaan bahagia, ketidakpuasan, serta permasalahan metodologis lain yang dihadapi, permasalahan yang dihadapi dengan subjek, dilema yang dihadapi dan sejenisnya.

Refleksi mengenai kerangka berpikir peneliti

Dengan melakukan ini, Anda memberikan garis besar yang dapat digunakan untuk membandingkan apa yang sebenarnya muncul seiring dengan kemajuan penelitian. Hal ini sama dengan teori nada menurut Schaltzman dan Strauss seperti yang dikemukakan di atas.

Klarifikasi

Para sarjana dapat mengembangkannya sendiri dengan prinsip bahwa penanda harus disiplin agar pembaca lain juga dapat melakukan hal yang sama. Pertimbangan lain dalam menulis catatan lapangan adalah bagaimana merekam dialog secara akurat. Kata-kata sebenarnya yang digunakan oleh peserta sangatlah penting. Para sarjana dapat mengembangkannya sendiri dengan prinsip bahwa penanda harus disiplin agar pembaca lain juga dapat melakukan hal yang sama. Pertimbangan lain dalam menulis catatan lapangan adalah bagaimana merekam dialog secara akurat. Kata-kata sebenarnya yang digunakan oleh peserta sangatlah penting.

PENAFSIRAN DATA HASIL PENELITIAN KUALITATIF 80

  • Proses Umum Penafsiran Data
  • Peranan Hubungan Kunci dalam Penafsiran Data
  • Peranan Interogasi terhadap Data
  • Langkah-Langkah Penafsiran Data
    • Ketepatan Kenyataan
    • Generalisasi Empiris
    • Penetapan Konsep
  • Modus Analisis Data
    • Hermeneutik
    • Semiotik
    • Narasi dan Metafora

Namun yang jelas analisis komparatif dapat digunakan baik untuk unit sosial besar maupun kecil. Kegunaan lain dari analisis komparatif adalah untuk menentukan satuan atau satuan kajian suatu studi kasus.

TAHAP ANALISIS DATA

Tahap Analisis Data secara Umum

  • Menemukan Tema dan Merumuskan Hipotesis Kerja . 91

Tujuan pengorganisasian dan pengelolaan data adalah untuk menemukan tema dan hipotesis kerja, yang pada akhirnya dikembangkan menjadi teori substantif. Pekerjaan mencari dan menemukan data yang mendukung atau tidak mendukung suatu hipotesis kerja pada dasarnya memerlukan seperangkat kriteria tertentu.

Tiga Model Analisis Data

  • Analisis Data Model Perbandingan Tetap
  • Analisis Data Model Spradley
  • Analisis Data Model Miles dan Huberman

Sepanjang pembahasan ini terdapat tiga model dalam analisis data penelitian kualitatif, yaitu: Pertama, metode komparatif konstan yang dikemukakan oleh Glaser dan Strauss (1980). Kedua, metode analisis data menurut Spradley (1980), dan ketiga, metode analisis data menurut Miles dan Huberman (1992).

KRITERIA DAN TEKNIK PEMERIKSAAN

Namun konsep tersebut tetap dapat digunakan jika peneliti menandai sebagian data yang sudah diarsipkan – tidak termasuk data apa pun yang mungkin sudah direncanakan dalam analisis. Peneliti mungkin tidak ingin menyembunyikan bagian data yang dapat dilihat oleh pihak-pihak yang mungkin dianggap sebagai target yang bias.

TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA

Perpanjangan Keikutsertaan

Partisipasi yang diperluas artinya peneliti tetap berada di lapangan di lokasi penelitian sampai tercapai kejenuhan dalam pengumpulan data. Perluasan partisipasi juga mengharuskan peneliti turun ke lapangan di lokasi penelitian dalam waktu yang cukup lama untuk mendeteksi distorsi yang dapat mencemari data.

Ketekunan/Keajegan Pengamatan

Selain itu, kepercayaan dan keyakinan subjek terhadap peneliti merupakan proses pengembangan yang berlangsung setiap hari dan merupakan alat untuk mencegah trial and error pada pihak subjek. Sebagaimana telah dijelaskan, perluasan partisipasi adalah untuk memungkinkan peneliti kualitatif terbuka terhadap berbagai pengaruh, yaitu faktor kontekstual dan pengaruh bersama terhadap peneliti dan subjek yang pada akhirnya mempengaruhi fenomena yang diteliti.

Triangulasi

Untuk itu, teknik ini menuntut peneliti kualitatif untuk mampu menguraikan secara rinci bagaimana melakukan proses penemuan awal dan penyelidikan rinci. Dengan kata lain, triangulasi memungkinkan peneliti kualitatif untuk memeriksa dan memeriksa kembali hasil temuannya dengan membandingkan berbagai sumber, metode, dan teori.

Pengecekan Teman Sejawat (Peer Debriefing)

Teknik analisis kasus negatif dilakukan dengan mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang dikumpulkan dan dijadikan bahan perbandingan. Dapat disimpulkan bahwa member check artinya peneliti mengumpulkan partisipan yang telah berpartisipasi sebagai sumber data dan memeriksa kebenaran data serta penafsirannya.

Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Analisis Kasus Negatif

Dengan kata lain, teknik analisis kasus negatif adalah pencarian kasus-kasus negatif, dimana pola dan trennya telah diidentifikasi. Kaitannya, analisis kasus negatif digunakan untuk penelitian kualitatif, sedangkan analisis statistik digunakan untuk penelitian kuantitatif.

Ketercukupan Referensial

Konsep kecukupan referensial pertama kali dikemukakan oleh Eisner (1984), yang bertujuan untuk mengetahui kecukupan kritik untuk keperluan evaluasi dengan model keahlian, khususnya dalam menelaah karya seni (pengetahuan), model rekaman pada tape video dan pembuatan film (sinematografi). ) serta pemahaman dalam menangkap dan menangani peristiwa-peristiwa kehidupan kelas (capturing and maintenance class life episode), yang kemudian dapat diuji di waktu senggang dan dibandingkan dengan ulasan yang dikembangkan dari seluruh data yang telah dikumpulkan. Orang-orang skeptis yang tidak terkait dengan penyelidikan dapat menggunakan materi tersebut untuk meyakinkan diri mereka sendiri bahwa temuan dan interpretasi masih berguna dengan mengujinya secara langsung dan datanya masih mentah.

Pengecekan Anggota (Member Checks)

Memungkinkan untuk mengukur secara akurat apa yang diinginkan responden/informan dengan melakukan tindakan tertentu atau memberikan informasi tertentu. Memberikan kesempatan kepada responden/informan untuk memberikan pengukuran mengenai relevansi informasi dan fakta selain untuk memperkuat data individu.

Transferability (Keteralihan)

Pengecekan anggota dilakukan terhadap individu yang terlibat, sedangkan triangulasi dilakukan terhadap individu yang bukan anggota terlibat. Menciptakan transferabilitas oleh naturalis kualitatif sangat berbeda dengan menciptakan validitas eksternal oleh peneliti konvensional.

Dependability(Kebergantungan)

Peneliti naturalistik kualitatif dalam arti sempit memang tidak mungkin dilakukan, karena meskipun aspek konvensional diperlukan untuk membuat pernyataan yang relatif akurat tentang validitas eksternal (yang dinyatakan, misalnya dalam bentuk batas kepercayaan statistik atau signifikansi statistik), peneliti naturalistik hanya dapat menetapkan hipotesis. , yang saat ini beserta uraian waktu dan konteksnya digunakan sebagai pedoman. Namun desain penelitian naturalistik muncul karena kedua tim dipecah menjadi dua bagian yang sama sekali berbeda.

Confirmability (Ketegasan)

Kedua, pembaca harus memperhatikan bahwa pedoman ini didasarkan pada asumsi bahwa auditor terlibat sejak awal. awal penyelidikan, dan dengan demikian dapat memberikan saran-saran mengenai jalur penyelidikan rinci yang sangat berguna. Tugas pertama auditor adalah menentukan apakah temuan mendasar dalam data dapat ditentukan dengan mudah, jika hubungan jejak audit yang tepat telah ditetapkan.

Referensi

Dokumen terkait