Anatomi Umurn
Orientasi pada Tubuh
Anatomi Permukaan
Perkembangan 12
Sistem Muskuloskeletal . 14
Pembuluh Darahdan Saraf.... 22
Teknik Pencitraan 32
Sistem lntegumen.. .. 36
Anatomi-
Menguak yang Tersembunyi
Apa itu Anatomi
//ovcrropn" (anatome) berarti memotong, "crvotepverv" (anatemnein) bermakna membuka. Sebagai konsekuensi, anatomi adalah diseksi dan ahli anatomi adalah disektor. Diseksi mengungkap konstituen- konstituen non-visibel juga, dan merupakan metode yang disebut ilmiah: mengungkap, menampilkan, membelah, memotong, memilah, dan menamai. Pengenalan akan bagian-bagian adalah kunci untuk memahami subjek ini.
"Anatomi
[...]
melakukan diseksi pada organismeuntuk
melihat konstituen 1...1 organisme tersebut [.."], memeriksa sifat luar, sifat sensorik perseptifnya, sertastruktur
dalamnya, Anatomi adalah studi tentang orangmati
untuk membuat kesimpulan-kesimpulan tentang orang hidup. Anatomi merusak secara manual ciptaan yang ideal untuk membangunnya kembali secara mental dan secara virtual menciptakan kembali seorang manusia. Tidak ada tugas yang lebih glamor untuk gagasan manusia,"Joseph Hyrtl (Ahli anatomi, 181 1-1894)
Meskipun anatomi berhadapan dengan jasad, ilmu ini dipersembah- kan untuk kehidupan. Anatomi tidak berkenaan dengan benda mati, melainkan mengenai pemahaman
tentang tubuh
manusia yang berfungsi sebagai satu kesatuan. Mayat donor hanya menjadi model.Ada dua bidang medis lain yang berhadapan dengan badan mati:
kedokteran forensik dan patologi. Ahli patologi tertarik pada penye- bab penyakit. Kedokteran forensik terutama berhadapan dengan sebab-sebab kematian yang meragukan. Sementara tujuan ahli ana- tomi sendiri adalah memahami tubuh manusia yang hidup sebagai suatu kelanjutan, mulai dari stadium embrio sampai usia tua.
Mata dan tangan adalah alat yang paling penting bagi ahli anatomi.
Temuan-temuan
yang
didapatkandengan tangan,
"tweezer", gunting, skalpel, dan visualisasi struktur-strukturini
dengan mata disebut sebagai anatomi umum atau anatomi makroskopik. Struktur dalam anatomi umum yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjangdapat
diperlihatkan denganmikrotom,
mikroskop cahaya, atau mikroskop elektron. Bidang ini disebut anatomi mikroskopik.Organisasi dan klasifikasi merupakan aspek dasar dalam anatomi sistematik. Tubuh dengan
tepat
diklasifikasikan menurut sistem.Sistem tulang, misalnya, bukan hanya mengenai tulang, melainkan
juga
bagian-bagian tulang dan semua terminologiterkait, Di
lain pihak, sistem jaringan disusun menurut tipe dan subtipenya. Anatomi topografik adalah studi tentang regio-regio (wilayah) dan bagian- bagiantubuh serta
menekankan pada hubunganantar
berbagai struktur pada daerah itu. Hubungan antara bentuk dan fungsi disebut anatomi fungsional. Anatomi topografik dan anatomi fungsional ada- lah disiplin ilmu yang sangat penting bagi dokter dan akan mem- bimbingnya menujuke
anatomiklinis.
Anatomi klinis digunakan sebagai aplikasi praktis untuk diagnosis dan terapi. Yang terakhir, anatomi komparatif (perbandinganl bekerja di bidang filogeni evolusi.Bidang
ini
merupakan bidang menarik bagi ahli biologi dan mem- bandingkan tubuh-tubuh atau bagian tubuh berbagai jenis makhluk hidup.Histologi adalah subdivisi anatomi mikroskopik
dan
mempelajari komposisi jaringan organyang
berstruktur multiselular. Sitologi, studi tentang sel, memusatkan diri pada struktur dan fungsi masing-masing
sel.
Embriologi,yang
terutama menggunakan mikroskop untuk pemeriksaan embrio kecil, menjelaskan perkembangan suatu organisme (perkembangan individu, ontogenesis).Diseksi dan analisis adalah cara kerja anatomi, tetapi tujuan riilnya adalah secara
mental
menyusun semua bagian menjadi suatu keutuhan yang berfungsi. Tujuan memahami desain struktural dan bentuk aneka struktur biologis ini serta membuat konsepnya sebagai hubungan struktur-fungsi yang menyatu dapat juga disebut morfologi.Linguae Anatomiae
Bahasa disiplin ilmu klasik "Anatomi" ini (Linguae anatomiae) teruta- ma adalah bahasa Latin dan Yunani (yang dilatinkan). Dalam 50 tahun belakangan, ditambahkan beberapa istilah lnggris. Termini technici (terminologi) anatomi biasanya sangat grafis, konkret, dan hidup. Sebuah momok kata sekalipun seperti "Cartilago arytenoidea"
hanya berarti (tidak lebih dari) "kartilago yang mirip dengan wadah saus daging". Kartilago ini terletak
di
atas larynx dan benar-benar tampak mirip dengan "pitcher" seperti perahu yang dipakai untuk menyajikan saus daging. Seringkali, orang memerlukan imaginasi visual dan ahli anatomi tidak pernah kekurangan imaginasi ini, Kitatidak perlu takut
terhadap terminologi, melainkannikmati
sajasebagai
keanekaragamannya.Hal ini terutama berlaku
kalau terminologi ini diterjemahkan ke dalam bahasa atau imaginasi orang itu sendiri.Donasi Jenazah -Warisan
Jasad
manusiasangat penting untuk
melaksanakan pelajaran diseksi. Jasad ini dapat tersedia melalui donasi jenazah. Donor jasad mewariskan jazadnya kepada sebuah lembaga anatomi. Pewarisan ini harus dilaksanakan secara pribadi sebagai pernyataan permintaan terakhir semasa hidup donor tersebut. Anak cucunya tidak diberi hak atas benda hukum ini. Setiap donor jasad menghubungi suatu lembaga anatomi secara pribadi selama ia hidup dan, dalam wasiat terakhirnya, menyumbangkan jasadnya kepada lembagaitu
untuk pengajaran dan riset setelah ia meninggal.Donor jasad biasanya menerima kartu donor yang hendaknya selalu dibawa ke mana-mana. Ketika
ia
meninggal, jasadnya dibawa ke lembaga anatomidan
digunakanuntuk
pelajaran diseksi, untuk preparat klinis, untuk demonstrasi, atau untuk kursus bedah serta untuk studi-studi ilmiah. Setelah kursus atau pemeriksaan, sisa-sisa jasad biasanya dikremasi dan dikuburkandi
kuburan universitas.Upacara penguburan dihadiri oleh anggota keluarga, mahasiswa dan para instruktur fakultas.
Tergantung pada institusi dan/atau negara/propinsi, ada perbedaan peraturan mengenai ekshibisi jenazah dan organ. Sebagai contoh, jasad donor atau organ jasad donor dapat diperlihatkan dalam suatu koleksi anatomi untuk presentasi dan tujuan pengajaran, kalau izin ini dinyatakan di dalam wasiat donor.iasad.
Alasan donasi jasad beraneka ragam, dan donor jasad berasal dari semua bagian masyarakat. Asumsi yang banyak dipegang bahwa donor menyumbangkan jasadnya karena biaya penguburan yang mahal ternyata salah. Banyak universitas menarik biaya untuk donasi jasad dan hal ini tidak mengakibatkan berkurangnya donasi jasad.
C
: i
:--::--::':
jz11===='l-a:omi
manusia adalah dasar dari pendidikan dokter, dokterj -c
dan profesional kesehatan lainnya. Pengetahuan anatomi::: u
dipakai dalam perawatan pasien sehari hari dan harus:: :
u disegarkan kembali. Kurikula studi dan pendidikan bio-"-":is
terus memasukkan lebih banyak pengetahuan ilmiah.S-:jek-subjek yang sudah ada harus dicakup dalam kuliah
."-3
semakin sedikit, karena berbagai subjek dan teknologi::'-
saling berkompetisi untuk mendapatkan jatah lebih besar::' jam
kurikulum yang terbatas. Pelatihan para klinisi dan:::s
alis yang kompetendi
bidang profesi medis yang terkait ..::a'ratan dapat dicapai secara efektif dengan menambahkan '=,r:a-fakta anatomi dengan contoh-contoh klinis. Praktik ini-9:
menghasilkan pembelajaran berorientasi-aplikasi dan me--
.x<atkan motivasi mahasiswa. Namun, studi anatomi yang -e-ca1am dan menghabiskan waktu hendaknya tidak diting-;:
<an, Pengetahuan anatomi yang kuat dan intrinsik kemudi-:-
apat diterapkan demi kepentingan pasien.- !1.:itan friseksi
D
::..s
dilakukan dengantangan
menggunakan sebuah skalpelrsc:::
nondisposablel) dan "tweezer" anatomi. Berbagai strukturca- :'!an
serta hubungan topografiknya diperiksa dengan cara ini.S'a:
.aringan berbeda-beda sesuai dengan regionya. Daerah-daerahya-; lanyak
mengandung jaringan adiposa yang dapat diangkatse::'a tumpul
dengantangan
berselang-seling dengan jaringan pe-,:.-lbung yang hanya dapat dilepaskan dengan bantuan skalpel.Se:a;ai
bagian dari persiapan, rongga yang berbeda dibuka yangc::::
cerisi udara, cairan, atau materi padat. Jaringan pada organ::":-<im)-bergantung
padafiksasinya-dapat
keras, lunak, se-F€-: :-sa,
lembek, atau elastis. Saraf dan pembuluh darah yang:i' -r-ng
berada di lapisan tubuh yang berbeda, dan diseksi organr :3rat
menimbulkan kesulitan yang bervariasi. Di beberapa lokasi, r.?.,31ya mudah diangkat, di daerah lain saraf dan pembuluh darahr€-:Tpe
pada jaringan di sekitarnya. Untuk memperlihatkan otot,a:e'ukan
mobilisasidengan
melonggarkan selubung-selubungr;'-;an
pengikat (fascia otot) sekitarnya yang kencang.L-:..<
mencegah kerusakan, diperlukan perhatian khusus padasa'a'dan
pembuluh darahyang
masukdan
keluarotot.
Untuk-e-l-ka
sendi, diperlukan pemotongan parsial ligamen-ligamen di-r:
i'rgnya. Sebaliknya, beberapa struktur seperti telinga dalamca:a:
drperlihatkan dengan paha! dan palu atau mesin gergaji dana::
:enghancur.Fr-:-aran
preparat memerlukan banyak kesabaran, keterampilanta-!ar:.
dan imajinasi ruang. Orang akan mendapatkan pengalaman ya^9 cesar dan pemahaman yang bermanfaat yang tidak ditawarkanc'e-
ouku ajar atau atlas anatomi mana pun; antara lain adalah pe-ahamantiga
dimensi struktur-struktur dalam tubuh manusia,ko-'rortasi
dengan kematian, dan juga kerja dalam tim.CHECK LIST UJIAN
r
S--nbu sumbuutama.
bidang-bidang utamar
Arah dan posisi bag an-bagiantubuh.
arah gerak o istilah radiologis bidang potongr :.-lcriologi umum .
proyeksi permukaanumum
organ-organh,a-
o tinjauan rangkar
struktur tulang o perkembangan ulang o huc-'rgan antartulang o jenis sendir
pemeriksaan sendi o jenis ototr -e<anika otot .
sistem kardiovaskular.
sistem sirkulasi darahbesa'dan
kecilo
sistem portal.
tinjauan: sistemlimfe o
saraf sg ^ar.
tinjauan: sistem saraf pusat, perifer, dan otonom.
kulit da- kuku jari tangan.
teknik pencitraan: radiografi, ultrasonografi,LqF
CT, dan skintigrafi.;
Anatomi perrnukaan Crientasi pada tubuh -.
,L1 Blcjang sagital
2 Bidang midsagital
3 Bidang frontal
4 BicjanE transversai atau bicjanq horlzontal
5 Sumbu sagital
6 Sumil0 transversal 7 Sumbri longituciinal &
transversal
Garnbar 'l .1a sampai c Bidang dan sumbu.
a
bidang sagital {planum sagittale),.meiewati sumbu sagital dan sunrbu longitudinalb
biciang transversa!:bidang
hor!zontal {Planum transversale}, me- iew,at! sumbu transversal dan sumbu sagitalbidang frontal
:
bidang koronal (Planum frontale), melewati sum bu longitudinal dan sumbu transversal$umbg, 1rl|,1g1ne..,, .' sumbu sagital
sumbu transversal
sumbu lo"ngjrld!,tr4 atau vertikalr :i';irr f : r:ll
terletak tegai( Iuru6 terhadap sumbu transversal dan longitudinal
terlelak tegak lurus terhadap sumbu longitudinal dan sumbu sagital terletak tegak lurus terhadap sumbu sagital dan sumbu tansversal
bidang median (sagital) bidang sagital
bidang transversal bidang
frontal:
r:,,lstilah Fadiologis potongan sagital potongan koronal potongan aksial
bidang simetri, mernbagi tubuh menjadi dua belahan yang sama berjalan sejajar dengan bidang median (sagital)
tridang yang memotong tubuh tegak !.rrus
sejajar dengan dahi
.*raain$d*$;
Arah Gerakan
ekstensi
peregangan tor$o atau ekstremitas rnembengkokkaft torso atau ekstremitasmenggerakkan ekstremitas menjauhi torso
menggerakkan ekstremitas mendekati torso
mengangl<at lengan di atas bidang horizon Ial
memutar oktremitas ke dalam atau keluar mengitari sumbu longitudinal gerakan bergasing
lstilah Anatonris bidang sagital bidang frontal bidang transversal
f leksi
abduksi
adduksi
elevasi
rotasl
sirkumduksi
Terminologi radiologi dalam orosedur pencitraan lcamputed tomography ICfl dan
magnetic resanance imaging lMRl)) mendeJinisikan tiga bidang anatomis utama sebagai potongan dengan nomenklaturnya sendiri.
i:: i+il:':.:.:=l
ai:';-:?:;:i+a=
:-'tt:i-:t-ii.;4i::=?i-!2,:,;'St-.i7"1;47i;i! inea mediana anterior Linea mediana postenol
Linea paravedebralis Linea sternalis
Linea parasternalis
kranial (= superior) lateral
Linea scapularis Linea axillaris posterior proksimal
Linea axillaris antefl or
L. nea medioclavicularis
proksimal
kaudal (= inferior) fibulal
b
Gambar 1.2a dan b Garis orientasi, inforrnasi arah dan hubungan- hubungan
a dilihat dari ventral b dilihat dari dorsal
t*$tulF*i+*i*t'*
kranial atau superior kaudal atau inferior anterior atau ventral posterior atau dorsal Iateral
nredial
median atau medianus intermedial
sentral perifer protundus
eks:ernal atau exter*us
internal atau internus
ke arah kepala ke arah $acrum
di dalam bidang median terletak di antara
rnenuju ke arah pusat tubuh
letaknya dalam
letaknya eksternal
[etaknya internal
apikal basal
ulnar radial tibial
volar atau palmar plantar
dorsal
frontal rostral
menun.juk ke atau bersifat ujung menunjuk ke basis
kanan
k iri
menuiu ke arah torso menuju ke arah uiung tungkai ke arah ulna
ke arah radius ke arah tibia ke arah {ibula
ke arah telapak tangan ke arah telapak kaki
{ekstremitas) ke arah punggung (dorsum) tangan atau kaki ke arah dahi
{secara harafiah diterjemahkan:
"ke arah paruh"l ke arah mulut atau ujung hidung (secara eksklusif digunakan untuk informasi arah atau posisi yang ada di kepala) ke arah depan atau
abdomen
deksterke arah punggung sinister
sarnpingl menjauhi garis
tengah
proksimaltengah. menuju ke garis
tengah
distalmenuju ke permukaan
tubuh
fibularsuperfisial atau
superficialis
letaknya superfiSialkranlal
l
Ikaudal
I
proksimal
I
IAnatomi permukaan *ri*nt*si pada tr:*** * Anatomi permukaan * f*rk*r::i:;ri:g** *
Bagian-bagian t**uh
Brachium
Membrum superius Ante-
brachium
Membrum inferius
Gambar 1.3 dan Gambar 1.4
Permukaananatomi
laki-laki(--> Gambar 1.3) dan perempuan (-+ Gambar 1.4); dilihat dari ventral.
Terminologi anatomi umumnya merujuk pada posisi tegak dengan wajah menghadap
ke
depan, lengan beradadi
samping, telapak tangan mengarah ke badan atau ke depan, tungkai diletakkan ber- dampingan dengan kaki menghadap ke depan.Tubuh dibagi menjadi kepala (Caput), leher (Collum), torso (Truncus) dengan dada (Thorax), perut (Abdomen), panggul {Pelvis), punggung (Dorsum), dan ekstremitas atas (Membrum superius) dan bawah (Membrum
inferius).
Ekstremitasdibagi menjadi lengan
atas (Brachium), lengan bawah (Antebrachium), tangan (Manus) dan tungkai atas (Femur), tungkai bawah (Crus), kaki (Pes).1.3 1.4
*i*q;e::: *:r,:sku!**-k*i*z*N * F*ry:*r;lr.:h *creh *arz *E:rai * T**=i* p*;:*itr*** * *i*l*nti*1*g*r***'
*agE*rz-**gi** tr*h*h
Caput
Brachium
Truncus, Dorsum
Membrum superius Ante
brachium
Membrum inferius
Gambar 1.5 dan Gambar 1.6 Permukaan anatomi lakiiaki
(+
Gambar 1.5) dan perempuan (-+ Gambar 1.6); dilihat dari dorsal.#a€eq*s.
#{E;rt{CRiwayat biasanya diambil sebelum dilakukan pemeriksaan fisik, tetapi dalam keadaan darurat diperlukan terapi segera dan pengam- bilan
riwayat
medis ditunda belakangan. Tujuan mendapatkan riwayat medis yang akurat adalah mempersempit kemungkinan diagnosis banding, Proses eliminasi diagnosis ini didasarkan pada gejala-gejala pentingdan
kriteria penyingkiran suatu diagnosis.Dengan mengikuti riwayat medis, sering kali diperlukan penyelidik-
an
lebih lanjut untuk mendiagnosis suatu kondisi medis secara efektif.1.6
r
Pada waktu anamnesis (dari Yunani kuno. ctvctpvnolq andmnesis =;
ingatan)-membliat riwayat medis-riwayat seorang pasien diteliti;
secara cermat yang terkait dengan gejala-geiala sekarang. Riwayat;
medis yang terperinci meliputi aspek biologis, psikologis, dan so-j
sial. lnformasi yang terkumpul ini sering memberikan kesimpulanI
mengenai faktor risiko dan hubungan-hubungan kausal' Anamnesis: tidat
mempunyai tujuan terapeutik secara langsung, meskipunI
berbincang-bincang dan memperjelas masalah-masalah mungkini
mempunyai efek yang menguntungkan.Anatomi permukaan *ri*::t*ei p*d*':.*-:br:h * Anatomi permukaan * Ferkemi:aRg*r: *
Regi*r:*s **rp*ri*
Regio sternocleidomastoidea
Begio deltoidea
Regio axillaris Regio mammaria Regio brachii anterior
Regio cubitalis anterior, Fossa cubitalis
Regio antebrachii posterior Regio antebrachii anterior
Dorsum manus
Trigonum femoris
Reqio femoris anterior
Regio genus anterior
Regio cruris posterior Regio cruris anterior
Dorsum pedis
Gambar 1.7 Regiones corporis; dilihat dari ventral.
Permukaan
tubuh
dibagi menjadi regio-regio agar deskripsi dan orientasi lebih baik. Regio: daerah; Trigonum: segitiga.Regio cervicalis anterior Regio ceruicalis lateralis
Trigonum clavipectorale Regio presternalis
negio pectoratis Regio inframammaria
Regio epigastrica Regio hypochondriaca Regio umbilicalis Regio abdominalis lateralis Regio inguinalis
Regio pubica [Hypogastrium]
Reqio uroqenitalis
Regio deltoidea
Regio scapularis
Regio axillaris Regio brachii posterior
Regio cubitalis posterior
Regio antebrachii anterior Regio antebrachii posterior
Palma [Vola]
Regio glutealis
Regio femoris posterior
Regio genus posterior, Fossa poplitea
Regio surae
Regio cruris posterior
Regio cruris anterior
Dorsum pedis
?,+ {}1'= {= +
=} + + - {} {} : Z
=
Regio parietalis
Regio occipitalis
Regio ceruicalis posterior
Regio vertebralis
Regio infrascapularis
Regio lumbalis
Regio sacralis
Regio analis
Gambar 1.8 Regiones corporis; dilihat dari dorsal.
Permukaan
tubuh
dibagi menjadi regio-regio agar deskripsi dan orientasi lebih baik. Regio: daerah; Trigonum: segitiga.Calx [Regio calcanea]
I Anatomi permukaan *ri*:=t*=i ;a**
tts*z-t-:=*u Anatomi permukaan -* **rZ<*r-*=*g+r.: *
Crga=-*rg=:: **E*r*, *r*zS***F p*rr*i:k***
Oesophagus
Diaphragma Hepar Gaster Splen [Lien]
Pancreas Duodenum JeJunum Ren Colon
lleum
Appendix vermiformis
Gambar 1.9a dan
b
Proyeksi organ-organ dalam pada permukaan tubuh. Proyeksi organ-organ dalam pada dinding ventral abdomen (a) dan pada dinding dorsal batang tubuh (b); esophagus, kelenjar tiroid (Glandula thyroidea), pipa tenggorok (Trachea), paru (Pulmo),jantung (Cor), diaphragma,
hati
(Hepar), lambung (Gaster), limpa (Splen, [Lienl), pancreas, duodenum, jejunum, ginjal (Ren), colon, ileum, apendiks (Appendix vermiformis), dan rektum (Rectum).* ea€a€em
KEeerEs-
Sekalipun
tanpa alat teknis,
seorang pemeriksa masih dapat memperoleh orientasi masing-masingorgan dan
proyeksinyapada
permukaantubuh pasien melalui latihan.
Auskultasi (auskultasi berasal dari kata latin "auscultare" dan berarti men- dengarkan) merupakan bagian dari pemeriksaan fisik yang dilaku- kan dengan mendengarkan suara-suara organ dengan bantuan stetoskop. Perkusi (perkusi berasal dari kata latin "percutare" danberarti
memukulatau
menggoyang) dilakukanuntuk
tujuan diagnostik,yakni
dengan memukul permukaantubuh
pasien.Perkusi menginduksi getaran pada jaringan di bawah permukaan tubuh tersebut. Suara yang dihasilkan memberi informasi tentang keadaan jaringan. Jadi, besar dan posisi suatu organ (misalnya, hati) atau isi udara di dalam jaringan tersebut (mis., paru) dapat dinilai.
!=r=:>:r-=
r*,-=;.,:ir:=<*i*i+Z -* **:ztl:*itslz rlat** *** s*raf * T*kn!k pencitraan * Sistem integurnen
*rg*n-argan dalarn, proyeksi permukaan
Gambar 1.10a dan
b
Proyeksi organ-organ dalam pada permukaan tubuh. Proyeksi organ-organ dalam pada dinding kanan torso (a) dan pada dinding kiri torso (b): paru (Pulmo), jantung (Cor), diaphragma,hati
(Hepar), lambung (Gaster), kantong empedu (Vesica biliaris), limpa (Splen, ILien]), colon. ginjal (Ren), usus halus (lntestinum tenue), apendiks (Appendix vermiformis), dan rektum (Rectum).Elaa;eqas:
HBanisMelalui pengetahuan tentang proyeksi organ dalam pada
per- sakit yang terlibat
dapat diduga. Sebagaicontoh,
apendisitis mukaan tubuh, gejala-gejala spesifik penyakit sudah dapatdi-
(peradangan apendiks (Appendix vermiformis) biasanya disertai hubungkan dengan organ sewaktu pemeriksaan fisikdikerjakan.
oleh rasa tidak enak di abdomen bagian bawah kanan.Di
samping riwayat pasien, petunjuk pertama mengenai organAnatomi permukaan
l=i:i;:r=Z;=:::;=:-i+
7,2-Z:1e=:?t:-' *:22*.,t;ii:i
S-471-;:.;i1;;=t: -==Perkembangan
--u: = '--:: --::.: :: t:.--4, ,--it-Za a - = -'r-: ='.'= = a='-j -=,
Gambar 'l . 1 1a sampai
i
Minggu pertama embriogenesis: pembuahan dan implantasi. [21]Dalam 24 jam setelah ovulasi (a), normalnya terjadi pembuahan atau fertilisasi (b) di ampula tubae fallopii. Penyatuan pronuklei ovum dan sperma menjadi satu iirti diploid menciptakan zigot (c). Pembelahan
a
sel selanjutnya (stadium
2-, 4-, a-
dan 16 sel; d-h) menghasilkan segerombol sel (Morula) yang dihantarkan ke dalam rongga uterus.Pada sekitar
hari ke-5
setelah pembuahan, morula bbrkembang menjadi sebuah kista yang berisi cairan (blastokista; i) yang tertanam ke dalam mukosa uterus pada hari 5-6.;3
o;k'
0,;.+l
i
i
\-lj
-<-\
ffict\
\t]t/
Masa sel dalam (Embrioblast) Trofoblast Rongga blastokista
Sinsitiotrofoblast Rongga amnion Lempeng germinal Rongga blastokista
an embrional dua lapis {bilaminar), dengan ektoderm (sel silinder pada permukaan dorsal embrioblast)
dan
entoderm(sel
kuboid pada permukaan ventral). Ektoderm membentuk rongga yang terletak di dorsal yang menjadi rongga amnion. Rongga blastokista yang terletak di sebelah ventral menjadi yolk sac primer yang dilapisi oleh entoderm.Pada hari 12, terbentuk yolk sac sekunder (yolk sac sebenarnya).
Rongga blastokista asli dilapisi oleh mesoderm ekstraembrionik.
Kelenjar endometrius
,!:" .
;
,..)t" rt:,t;'
Kapiler endometrium Epitel uterus Lumen uterus
Trofoblast
Gambar 1 .1 2a sampai
e
Minggu pertama dan kedua embriogenesis;piringan embrional dua lapis. [21]
Di sepanjang diferensiasi morula (a) menjadi blastokista, blastokista membentuk suatu massa sel dalam (embrioblast) dan suatu lapisan sel luar (trofoblast; b) besar yang terisi cairan (rongga blastokista).
Melalui interaksi antara jaringan ibu dan sel-sel trofoblast, terbentuk sirkulasi uteroplasenta (c-e). Embrioblast berkembang menjadi piring-
b
?r.i,=!-+z.z-; {':i'.i===+2=*+}=1';:7=i
-t *;::r:i:;:12-:!,:'}=.:=?,4t== +'+f;::.
'-'=" ''r-'1t:-'.}::'{:t?'-Z{z "' Vi:=i*f- t=i{:,}ti:+=:"
Primitive node
Lempen9 prechorda
Ekloderm
Chorda dorsalis
l\,4embran bukofaringeal
Amnion
Ektoderm
Gambar 1.13a dan b Minggu keliga embriogenesis:
gastrulasi. [211
Perkembangan piringan embrionik tiga lapis bermula dari munculnya primitive streak pada permukaan dorsal ektoderm. Pada potongan kranial, primitive sfreak dibatasi oleh primitive node (al
'
Sel-sel yang bermigrasikeluar dari primitive sfreak
membenluk mesoderm intraembrionik yang terletak di antara puncak yolk sac dan ektoderm rongga amnion (gastrulasi). Beberapadi
antara selini
membentuk tonjol notokord (notochordal process) yang meluas ke arah bagian kranial embrio, tempat telah terbentuk lempeng prekordal (adhesi antara ektoderm dan entoderm tanpa diselingi oleh lapisan meso-Primitive streak
Connecting stalk
Yolk sac
Membran Kloaka
derm). Tonjol notokord membentuk suatu lumen (kanal notokord) dan menjadi notokord (Chorda dorsalis; struktur penstabil embrio primitif
)
yang kemudian mengalami regresi selama perkembangan(b).
Sisa-sisa chorda dorsalis dapat ditemukandi
dalam Nuclei pulposi yang terletak di dalam disci vertebrales. Sedikit sel mesoderm bermigrasi ke arah kranial melewati lempeng prekordal untuk mem- bentuk jantung primordial" Tiga lapisan germinal tersebut (ektoderm, mesoderm,dan
entoderm) adalah blok-blok pembangun untuk perkembangan semua organ. lnformasi lebih lanjut tentang lapisan germinal yang ikut dalam pembentukan organ-organ spesifik dapat ditemukan di dalam buku teks embriologi.1?
Anatomi permukaan *ri*ntas! *a** tr:**t- * A-*E*--:i 7:***={a*.- "* **:z<.*l:'b*=g=:': *
Rangka
Os frontale
Os zygomaticum
Vertebra ceruicalis Vll Costa I
Scapula
Ossa carpi Ossa metacarpalia Ossa digitorum [Phalanges]
Gambar 1.14 Rangka, Systema skeletale; dilihat dari ventral. [10]
Tulang-tulang rangka dikelompokkan menurut bentuk dan struktur- nya:
.
tulang panjang (Ossa longa), mis., tulang-tulang berongga ekstre-mitas, seperti femur dan humerus
'
tulang pendek (Ossa brevia), mis., ossa carpalia dan ossa tar- salia.
tulang pipih (Ossa plana),mis.,
iga (costa), sternum, scapula, pelvis, tulang-tulang tengkoraktulang
berisi udara (Ossa pneumatica);mis., os
f rontale, os ethmoidale, maxilla, os sphenoidaletulang tak beraturan (Ossa irregularia, tidak dapat digolongkan ke dalam tulang jenis lain), mis., vertebrae, mandibula
tulang sesamoid (Ossa sesamoidea, tulang-tulang yang menempel di tendon), mis., patella, Os piriformis
tulang-tulang asesori (Ossa accessoria,
tulang
aksesori tidak sering ditemukan pada semua rangka manusia),mis.,
tulang- tulang sutura pada tengkorak, costa cervicalis.Linea epiphysialis
Metaphysis proximalis Apophysis
Substantia spongiosa
Apophysis
Substantia compacta
' - : :. -::. :: :t- :. .:.=t -a:.- :iI _.,,.; .'.i:1,-,i'4
Gambar 1.15 Tulang panjang (tulang berongga), Os longum.
Potongan melalui bagian proksimal tulang femur manusia dewasa.
Periosteum pada diaphysis sudah diangkat dan dilipat ke samping.
Dilihat dari dorsal. Tulang femur yang telah dipotong memperlihatkan dua jenis tulang yang berbeda tanpa pemisahan yang jelas di antara
ked uanya:
=
Substantia compacta atau corticalis (compacta, tulang padat, sangat tipis di epifisis, tebal sekali di diafisis) dan=
Substantia spongiosa (spongiosa, tulang busa atau cancellosa, terutama banyak sekali di epifisis dan metafisis).Pada diafisis, substantia compacta tampak sebagai suatu massa solid; substantia spongiosa di epi- dan metafisis menciptakan suatu jejaring tulang bercabang-cabang
rumit tiga
dimensi (trabeculae).Tergantung pada gaya fisik yang bekerja, trabeculae dibagi menjadi trabekula traksi atau trabekula kompresi. Ruang di antara trabeculae diisi oleh sumsum tulang yang membentuk darah (orang muda) atau lemak (orang tua). Orientasi masing-masing trabekula sejajar dengan garis stres tegangan dan kompresi yang tercipta
di
dalam tulang tersebut. {Di femur, gaya-gaya ini proksimal dan eksentrik, sehingga memberikanstres
bengkok tambahan terhadaptulang.)
Proses evolusi yang panjang telah menghasilkan tulang yang ringan, yang menggabungkan kekuatan mekanis yang maksimal dengan deposit tulang yang minimal.Osteon dengan lamellae konsentris
Lamellae instertitial
..r'l I
e<1
*r '.
{,.,i;
Cavitas medullaris
.- Periosteum
Selapis lamella pada lamellae Sirkumferensial
Kanal HAVERS dengan pembuluh darah
Kanal VOLKN/ANN dengan pembuluh darah
Osteon dengan lamellae konsentris Trabeculae spongiosa Foramen nutritium
\.L=:::- ssdstars
:::-,:s:stals
.;i: :
Can ago articularis
Kanal VOLKIMANN dengan pembuluh darah
anbar
1,16
Struktur tulang berongga panjang, Os longum.t',.i:-' r
stologis dasar pada substantia compacta dan substantiar,:-; :sa
dewasa adalah sama dan memperlihatkan suatu tulang Estamella. Tulang dewasa tersusun oleh unit-unit konsentrik ber-r--. a
', ang disebut osteon, paling sering ditemukan di substantia:-::r:a
tulang panjang. Pada tulang yang banyak mengandung-cs:e-:
a spongiosa, lamellae terutama se.iajar dengan permukaan aa€.:-3.
Pada tulang kompak, lamellae matriks tulang bersamae-;:^
:embuluh darahdi
bagian tengahnya membentuk osteon,suatu sistem (sistem HAVERS) yang
terdiri dari
lima sampai 20 lamellae {lamellae spesial) yang berkelompok-kelompok secara kon- sentris mengelilingi kanal HAVERS dan panjangnya dapat mencapai beberapa sentimeter. Serat-serat kolagen memperlihatkan orientasi tegak lurus terhadap lamellae sebuah osteon yang berdekatan. Sisa- sisa osteon sebelumnya, yang disebut lamellae interstitial, terletakdi
antara osteon. Permukaan luar dan dalam substantia compacta disusun oleh lamellae yang mengelilingi seluruh tulang. Lamellae ini disebut lamellae sirkumferensial luar dan dalam.Frakt,Jr sebuah tulang mengakibatkan pembentukan dua f ragmen
=::-
ebih dengan atau tanpa dislokasi. Di samping nyeri, tanda-:a-:a
pasti fraktur adalah mobilitas abnormal, bunyi gemeretek<a
a-
digerakkan (krepitasi), pergeseran sumbu, stupor otot awal: l:k
ada aktivitasotot),
dan temuan-temuan radiograf yang--^-r!atkan.
ldealnya, penyembuhan sebuah fraktur memerlukan-::
rsasi komplet dan pembatasan beban berat. Penyembuhan fraktur yang baik akan tercapai jika tulang yang pernah cedera-.^caoatkan
kembali kapasitasnya sebagai penanggung bebans::a-a
penuhdan tulang
panjangtelah
membentuk kembalirongga medullanya. Penyembuhan
fraktur
primer selalu terjadi padagap fraktur yang sempit dan tanpa iritasi serta
tidak merangsang pembentukan callus, seperti yang diciptakan secara bedah dengan osteosintesis dengan plat dan sekrup agar align-ment
ujung-ujung fraktur menjadi optimal. Sebagai bagian dari penyembuhan fraktur primer,gap
diiembatani oleh kapiler dari kanal-kanal HAVERS yang terbuka yang dikelilingi oleh osteon yang menyatukan gap tersebut. Penyembuhan fraktur sekunder sering membentuk callus yang sedikit lebih tebal, yang secara bertahap diubah menjadi massa tulang fungsional.1F
I Anatomi permukaan
:-ai:+i:1',.'+a*t==*:.='t-:'::z:i.. '*
!+{'.t:ai-:;.1i 133yii1;1:,-1v:.::.-?
=t={i:,+::.-=*..{;+.:,--
.-' = a' :
=.'- -1 - = a-
=.:=. .-a,;a:=a aL,?
7, EW 18.-19. LJ 15.-1L LJ 15.-16. LJ
1, LJ
1 B.-21 . LJ
2.-4.LJ
;ir*
--/7{,:,::,.20.-25. LJ ,/ 1r,:1
13.-15. LJ 3.-4. Etvl
4.-5. Et\4
1 3.-15. L.i
1 8.-20. LJ 10.-12. LJ '18. LJ 18.-1L LJ
13.-15. LJ 7.-8. LJ 5.-8. LtV
3.-5. LJ
17.-20. tJ
10.-13. LJ
6.-7. EM 16. 18. LJ
1 3.-15. LJ 4.-6. LJ
1 5.-.18. LJ 7.-8. EW
1 9.-20. LJ '16.-20.
LJ EW = N4inggu Embrional
EM = Bulan Embrional LM = Bulan Kehidupan LJ = Tahun kehidupan
8, EW
13.-1 6. LJ 8.-1 3. LJ 1. LJ
5. LJ 12. u 8.-12. LJ 13.-l 7. LJ
20.-24. LJ 7.-8. LJ 5.-7. LJ
16.-24. LJ
1 7.-18. LJ
1 7.-1 8. LJ 9, EM
,10, EM 5.-6. LJ '17.-19.
LJ 12.-14. LJ
8, EW 7.-8. EW
3.-4. LJ
5.-7. LJ 14.-18. LJ 10.-12. LJ
21.-25. LJ 1.-2. u '10.-12.
LJ
2.-4. LJ 9. EW
1 .-3. LJ 9, EW 2.-3. LJ 11.-12. EW 2.-3. LJ
1.17 7.-8. EW
Os scaphoideum 3.-6. Llvl Os lunatum 3--6, LJ Os trapezium 3.-8. LJ Os trapezoideum 3.-7. LJ
Os pisiforme 8.-12. LJ Os triquetrum 1.-4. LJ Os hamatum 2.-5. LM Os capitatum 2.-4. Ll\,4
6. LIV 17.-18, LJ
2.-4. LJ
9. EW 2.-3. LJ
Gambar 1.17 dan Gambar 1
.18
Osifikasi (penulangan) rangka eks- tremitasatas
(-+ Gambar. 1.17l. dan bawah(+
Gambar. 1.18);posisi pusat-pusat penulangan epi- dan apofisial dan urut-urutan kronologis pembentukan pusat-pusat penulangan ini.
Waktu
munculnya tempat-tempat nukleasitulang ini
memegang kunci mengenai tahapan yang telah dicapai pada masa perkembang- an rangka, sehingga kita dapat menentukan usia rangka atau tulang individu yang bersangkutan. Kita membedakan pusat-pusat penu-1.18
Talus 7.
El\,4
Os cuneiforme mediale 2.-3. LJ Calcaneus 5.-6.EM
Os cuneiforme intermedium 3.-4. LJ Os naviculare 4.LJ
Os cuneiforme laterale .12. LM Os cuboideum 10. ElVllangan yang terbentuk di sekeliling batang (diafisis) model kartilago pada masa janin, yang menghasilkan diafisis-diafisis (penulangan diafisis) dari pusat-pusat penulangan yang sebagian terbentuk se- lama paruh kedua masa janin dan pada tahun-tahun pertama ke- hidupan
di
dalam epi- dan apofisis (penulangan epi- dan apofisis).Tidak akan terjadi penambahan tinggi badan lagi begitu celah epifisis mengalami penulangan dan hilang (sinostosis). Karena itu, tempat- tempat nukleasi tulang tidak lagi tampak pada gambar sinar-X..
"
-"=z *1-#; " .t-:,*: :,
Untuk rencana terapi
dan
prognosis penyakit ortopedikserta
kan penetapan usia rangka dan penentuan apakah masih tersisa deformitas pada masa kanak-kanak, sangat penting untukdilaku-
tanda-tanda pertumbuhan.Si st e
m
m u s k u I o s ke I etaI :-. -
:;.. 1 I 1:;.;:.;11; .=,-i.:.:,-1 ,:.1ai .;ti!a:i, -*' a !.==-!.iaa't'.jia':l::.i.,:iL:'i.l't
''+ '::-:;t:=l.t::11, 1.-::.=::1..it=+-1
Gambar
1.19
Sendi fibrosa, Junctura fibrosa [Syndesmosis]'3a-:
.f rbrosa antartulang ditemukan di sutura tengkorak, syndesmo- ss -
s., sambungan-sambungan fibrosa antara tibia dan fibula atau-:: -s
dan ulna), dan gomphosis (mis., tautan fibrosa pada gigi di r3-:.'rg
a veolusnya pada maxilla dan mandibula).t:.11:.s=tl
z.
Gambar 'l
.20
Sendi kartilago, Junctura cartilaginea [Synchondro- sisl.Sendi kartilago menghubungkan tulang melalui kartilago hialin (sin- kondrosis, mis., sambungan antara iga
I
dan clavicula) atau fibro- kartilago (simfisis, mis., Symphysis pubica).4-.-*-::-*_.-
ffi$r*' :'-i- .,r;***:"E
I KanilaEo , .. triatin, 1'. '., .,.::.r
f Membrana I fib.o.t
Caosula adicularis {
I Membrana
L synovialis
Celah sendi
Cavitas adicularis
Gambar
1.21
Sendi tulang, Junctura ossea lSynostosis].Dara sendi tulang, tulang menyatu seperti yang terlihat pada sacrum.
Jaringan tulang subkondral
Plicae synoviales
.t Periosteum
Gambar
1.22
Sendi sinovial (sebenarnya), Junctura synovialis lArticulatio synovialis, Diarthrosisl; dilihat pada potongan skematik, (menurut [11)Kartilago
hialin pada
ujung-ujungtulang
membungkus tulang subkondral. Kapsul sendi membungkus rongga sendi dan terdiri dari membran fibrosa di sebelah luar (Membrana fibrosa) dan membran sinovialdi
bagian dalam (Membrana synovialis). Membran sinovial menyekresi sinoviake
dalam rongga sendi yang bekerja sebagai pelumas untuk sendi tersebut. Jika kebebasan bergerak suatu sendi terbatas karena kapsul sendi yang terlalu kuat, sendiini
disebut amphiarthrosis (mis., sendi-sendi karpal kecildi
tangan dan kaki;Articulatio sacroiliaca).
Gambar
1.23
Struktur kapsul sendi. [241Kapsul
sendi tersusun dari
Membrana fibrosa dan
Membranasynovialis. Membrana fibrosa terdiri dari jaringan fibrosa yang kuat.
Membrana synovialis tersusun dari lapisan-lapisan berikut: lapisan longgar superfisial sel
A
(sinovialosit tipeA
atau selM,
makrofag khususyang
memetabolisme senyawa-senyawa metabolik yang dihasilkan oleh sel di dalam kartilago sendi), lapisan sel B (sinovialosit tipe B atau sel F, fibroblast aktif yang menghasilkan dan menyekresi kolagen luar dan agregat-agregat proteoglikan, mis., asam hialuronik sinovia)dan
jaringan penyambung subsinovialyang kaya
akan kapiler, fibroblast, dan liposit. Serat-serat kolagen di dalam kartilago sendi tersusun bertingkat (BENNINGHOFF'S arcades).Sel A Plica synovialis
lR-r"€j-*"dl
lvlembrana fibrosa
Membrana synovialis Pembuluh darah
Liposit
: Kartilago hialin
--'' _/
TJlang subkondrial -- _ --:>-t:-t::-!!.J
Sel B
Anatomi permukaan
J==;= **{zr}2
Gambar 1.24a sampai
g
Sendi, Juncturae synoviales lAriiculationes, Diarthrosesl.Sendi biasanya memperbesar rentang gerakan (range of motion) se'
cara
signifikan. Sendi digolongkan menurutbentuk
permukaan masing-masing sendi dan atau kebebasan gerak yang diperbolehkan.Berdasarkan
sumbu utama gerakan, kita
membedakan sendi uniaksial, biaksial, dan multiaksial.a
sendi engsel, Articulatio cylindrica (Ginglymus): sendi uniaksial, memungkinkan fleksi dan ekstensib
sendi konoid, Articulatio conoidea: sendi uniaksial, memungkin- kan pergerakan rotasic
sendi ungkit, Articulatio trochoidea: sendi uniaksial, memungkin- kan pergerakan rotasie
f
sendi kondilar, Articulatio ovoidea, Articulatio ellipsoidea: sendi biaksial, memungkinkan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan gerakan rotasi terbatas
sendi pelana, Articulatio sellaris: sendi biaksial, memungkinkan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan gerakan rotasi terbatas Sendi bulat atau sendi ball and socket, Articulatio spheroidea:
sendi multiaksial, memungkinkan fleksi, ekstensi, abduksi, ad- duksi, dan gerakan rotasi
sendi datar, Articulatio plana: sendi yang memungkinkan gerakan menggelincir sederhana dengan arah yang berbeda-beda
Sistem muskuloskeletal *
i:'=:t'tts-22:='t:='+r*= #=i:
==l=i *' 7=\:=it {:=;z:::ire=:z -u .*i=l*:;z ii}i*=2,:t-..".,
'**r;+,*:=4
#*t ={, =*
=; # iGambar 1.25a dan b Pencatatan rentang gerak sendi: metoda netral- nol
Metoda netral-nol adalah metoda goniometrik standar
untuk
me- netapkan rentang gerak aktif pada sebuah sendi. Posisi tegak dengan kedua lengan menggantungke
bawah pada keduasisi
dianggap sebagai posisi awal derajatnol
pada saat memeriksa persendian(a dilihat dari depan dan b dari samping). Besarnya pergerakan yang dapat dijangkau dari posisi nol ini dinyatakan dalam derajat sudut
yang diukur.
Pertama, ditentukan rentang gerakaktif
menjauhi badan, diikuti dengan rentang gerak aktif menuju ke badan.Gambar 1.26a sampai
c
Pencatatan rentang gerak sendi; Contoh- contoh.a
Sendi lutut sehat yang normal mempunyai rentang gerak sebagai berikut: ekstensi 5o dan fleksi 140o (tidak diperlihatkan). Sudut90o
sendi pergelangankaki
terhadapkaki
dianggap sebagai posisi nol. Sendi ini memungkinkan ekstensi 20o dan fleksi 40o dalam kondisi normal (tidak diperlihatkan). Rentang gerak normal sendi Iutut adalah 5o-Oo-140o (lutut diekstensikan, posisi nol,lutut
difleksikan). sedangkan rentang gerak sendi pergelangankaki
adalah20o-0o-40o
(ekstensidorsal, posisi nol,
{leksi plantar).b
ekstensi lutut tidak mungkin dilakukan (lihat kotak Catatan Klinis)c
kekakuan total sendi lutut (lihat kotak Catatan Klinis)tidak tercapai, sendi dalam keadaan fleksi 20o, tetapi dapat
di-
ifleksikan Iagi sejauh 140o). Kekakuan
total
sendilutut akibat
;osifikasi (ankilosis) menyebabkan lutut terfiksasi pada sudut
fleksi
,20o.
Formula gerakan adalah 0o-20o-20o(-+
Gambar.1.26c:
:ekstensi lutut tidak dapat dilakukan, posisi nol tidak tercapai,
lutut
:fleksi pada sudut 20o dan tidak dapat difleksikan lebih
jauh).
i
5' Ekstensi/Fleksi 0'
5'- 0'-1 40'
Ekstensi/Fleksi 0'-20'-1 40'
EkstensilFleksi 0'-20"-20"
r
Gangguan gerakansendi
menyebabkan berkurangnya rentangI
gerak. Ada indikasi kontraktur apabila mobilitas sendi tersebutI
terbatas atau posisi netral suatu sendi tidak dapat dicapai. MetodaI
netral-nol digunakan untuk mencatat dengan tepat mobilitas sendii
yang terganggu. Untuk mobilitas terbatas pada kontraktur fleksi,I
formula gerakannya, misalnya, memperlihatkan 0o-20o-140o(+
i
Gambar. 1.26b: ekstensi sendi tidak dapat dilakukan, posisi nole ae*qcn
HFEnss::
:Anatomi permukaan
'.-.:i::i,-:'1..'r:':::: -il-l:= :,t;'1;.1-3.;'i '-- iz,','!a-..a.-:;-:t'; !-:::::i'-'...': ,,:.: :+ ?;...:.:aa. :.::.'!..a.:
==,'...::= f i --=
: ,=:--: = | ':i' :+-:-+: --sr--.+4,.=..=
1 Garis gaya otot
2 Lengan pengungkit maya otot 3 Sumbu rotasi sendi
Tendo (lnsertio)
Gambar 1.27 brachialis.
Otot rangka menggerakkan tulang-tulang pada sendinya dan mem- punyai
titik
Origo yang tetap dantitik
lnsertio yang fleksibel. Otot rangka dibungkusoleh satu fascia.
Perutotot
(Venter, Gaster)berhubungan dengan tulang melalui suatu tendo. Besarnya gaya yang dapat dihantarkan oleh suatu otot pada suatu sendi tergantung pada panjang pengungkitnya (jarak vertikal vektor gaya
otot
dan sumbu putar sendi:
lengan pengungkit gaya). Panjang pengungkit bervariasi tergantung pada posisi sendi dan dikenal sebagai peng- ungkit virtual.&ffi
Dari sudut pandang fungsional, sistem muskuloskeletal pasif dan aktif dapat dibedakan:
=
Sistem muskuloskeletal pasif meliputi tulang, sendi, dan liga- men. Rangka menciptakan bentuk tubuh, merupakan tempat perlekatan otot, dan membentuk rongga tubuh yang berisi danl'*";.""it.
2
Prinsip susunan
otot
rangka, dicontohkan oleh M.Stratum fibrosum
(Cavitas synovialis)
lvlesotendineum Tendo Epitendineum
Phalanx media
Gambar
1.28
Struktur suatu sarung tendo, Vagina tendinis, Vagina synovialis, dicontohkan oleh jari tangan.Sarung tendo mengurangi friksi selama pergerakan dan melindungi tendo yang didefleksikan oleh
otot
dantulang.
Komposisi suatu tendo mirip dengan komposisi kapsul sendi. Lapisan dalam sarungtendo
(Stratum synoviale,pars
tendinea) adalah bagian tendo sedangkan lapisan luarnya (Stratum synoviale, pars parietalis) adalah bagiandari
Stratum fibrosum sarung tendo. Celah antara kedua lapisan tersebut {Cavitas synovialis) berisi cairan sinovial (Synovia).Pembuluh darah kecil mencapai tendo melalui Vincula brevia dan longa (ligamenta kecil-dari mesotendineum).
Gambar 1.29a sampai
g
Jenis-jenis otot.Secara mikroskopis, serabut-serabut
otot
rangka memperlihatkan garis-garis melintang yang khas. Berdasarkan bentuknya, otot rang- ka dapat dibagi menjadi:a
satu kepala, serabut-serabut otot sejajar (Musculus fusiformis)b
dua kepala, serabut-serabut otot sejajar (Musculus biceps)c
dua perut, serabut-serabut otot sejajar (Musculus biventer)d
banyak kepala, otot pipih (Musculus planus)e otot
berperut banyak dengan perpotongan-perpotongan tendo (Musculus intersectus)f
otot unipenatus (Musculus semipennatus)g
otot bipenatus (Musculus bipennatus)melindungi organ-organ dalam. Sendi memberikan hubungan antartulang yang fleksibel.
=
Sistem muskuloskeletal aktif terdiri dari otot-otot rangka yang menggerakkan tulang pada sendinya dan dapat dikendalikan secara volunter.Sistem muskuloskeletal
{i: : :: :;-
*
1.. + t= z i: :=
=
!, r: ?
M. rhomboideus minor
M. rhomboideus major
Fr (transversal) Vertebra
Fr (lransversal) = FM . sin tI Fr (vertikal) = FM coscr
Gambar
1.30
Gaya-gayaotot
dan tendo; gaya vektorotot
dantendo yang dicontohkan oleh Mm. levator scapulae dan rhomboidei.
(sesuai dengan [11].
Gaya otot berbanding lurus dengan potongan lintang fisiologis otot tersebut (gaya angkat suatu
otot
relatif terhadap potongan Iintang semua seratotot
yang tegak lurus dengan arah serat-serat ini).Ketika arah suatu tendo dan gaya vektor otot segaris, seluruh gaya
M. levator scapulae Clavicula
Scapula Humerus Fr (vedikal)
a
otot
tersebut dipindahkan ke tendo. Dalam hal ini, gayaotot
(Frr,r) dan gaya tendo (Fr) hampir sama. Namun, ketika serat-serat otot membentuk sudut terhadap tarikan tendo (mis.,Mm.
rhomboidei major dan minor), hanya sebagian gaya kontraksi yang dipindahkan ke tendo. Di sini, gaya tendo vertikal (Fr lvertikal]) dikurangi oleh faktor cos cr dan gaya tendo transversal (Fr ltransversal]) dikurangi oleh faktor sin cr relatif terhadap gaya otot (Fv).a F'
Pengungkit berlengan satu
PengUngkit berlengan dua
/la
1. )l
- --'
L-)
_____-_---.5-
M. brachioradialis
Gambar
1.31
Pengungkit dan kerja otoU otot-otot besar sendi siku dan pengungkit anatomisnya (garis merah). {sesuai dengan [1]) Lengan pengungkit adalah bagian suatu pengungkit yang bekerja di antara pusat rotasi dan titik tempat kerja gaya. Untuk menggerakkan komponen-komponen rangka sekitar sumbu putar suatu sendi, suatuotot
harus menggunakan lengan pengungkit (yang ada) anatomisuntuk
menciptakangaya putar.
Panjang lengan pengungkit ter- gantung pada jarak antara origo suatu otot dan pusat putaran sendi.Sebagai contoh, ketika lengan digerakkan menuju ke badan (torso),
Humerus
Scapula
Caput laterale Caput longum
Caput mediale
M. brachialis
M.
brachioradialisdan M.
brachialis masing-masing mempunyai lengan pengungkit anatomis yang panjang dan pendek. Ketika gaya otot diberikan melalui pengungkit berlengan satu, komponen rangka akan bergerak ke arah gaya tarikan otot ini (mis., Mm. brachioradialis, biceps brachii, brachialis), Untuk pengungkit berlengan dua, titik origootot
digeser ke arah tarikanotot,
tetapi bagian utama kom- ponen rangka digerakkan ke arah yang berlawanan (mis., M. triceps brachii; bandingkan -+ Gambar. 1"27).I Anatomi permukaan
{,jr:==,::t'+ii-+*t:1
L:=z;?=*, l;+='.*3:i
*+:t-:z-:'*,-++at'-
{}=r.;.*=1-}*:1i}tt{1'-
1 ; !-;..*
tt':
<== :4i
+'..: +.=i< i. :7 ;=:
Denyut nadi temporalis
Denyut nadi facialis
A. carotis interna A. carotis externa Denyut nadi karotis
A. carotis communis
A. subclavia Arcus aodae Truncus brachiocephalicus
A. axillaris
A. brachialis Denyut nadi brachialis A. profunda brachii
Denyut nadi kubiti
Pars ascendens aortae lAorla ascendens]
Cor
Pars descendens aortae [Aorta descendens], Pars thoracica aodae [Aorta thoracica]
Truncus coeliacus A. mesenterica superior A. renalis
Pars descendens aonae lAorta descendens]
Pars abdominalis aortae iAoda abdominalisl A. testicularis
A. ulnaris A. interossea communis
Bifurcatio aortae A. mesenterica inferior
A. iliaca communis A. iliaca externa A. radialis
Denyut nadi radialis
Denyut nadi ulnaris
A. femoralis A. profunda femoris
A. poplitea
Gambar
1.32
Garis besar arteri pada sirku- lasi sistemik.Fungsi arteri adalah membawa darah dari jantung
ke
perifertubuh atau
menuju keparu. Kita membedakan arteri jenis
erastis
A tibialis posteriol(mis., aorta,
arteri-arteriyang
berada diA. iliaca interna
Denyut nadi femoralis
Denyut nadi poplitea
dorsum pedis. Pemeriksaan denyut
arteri
memberikan banyak petunjuktentang
frekuensi denyutjantung,
perbedaan aliran darahdi
ekstremitas atas dan bawah, dan memberikan kunci umum tentang sirkulasi darah di bagian tubuh tertentu.dekat jantung) dan arteri-arteri jenis mus- kular (kebanyakan arteri, mis., Aa. brachialis dan femoralis). Darah melintas melalui arteri dengan diameter
yang terus
menyempit sampai mencapaiarteriol dan
memasuki suatu jaring kapiler, tempat terjadi pertukar- an oksigen antara darah dan jaringan.*
pada perempuan: A. ovaricaA. tibialis anterior
A. fibularis
Denyut nadi tibialis posterior
A. dorsalis pedis Denyut nadi dorsalis pedis
Di banyak bagian tubuh, arteri berukuran besar dan sedang ber- jalan di dekat permukaan tubuh. Denyutnya dapat diraba dengan menekan arteri tersebut pada struktur
di
bawahnya yang lebih keras. Denyut paling distal yang dapat diraba danjuga
yang paling jauh dari jantung adalah denyutA.
dorsalis pedis pada.*:=u;*;zt
r::u=*e-:ir:==*i+F=? * Pembuluh darah dan saraf *- -.
si':-..2t.'.;,':-.,';'tt. -+
=:':=1.'=.:,':i,-7.+=..i,{1.:!.=
(Sinus valvulae) (Sinus valvulae)
V jugularis externa
V jugularis anterior
V jugularis jnterna V brachiocephalica sinistra
V subclavia V brachiocephalica dextra
V azygos Valvulae venosae
Cor V cava superior
. V thoracica interna V axillaris
V cephalica
V basilica
W. hepaticae
1.34
W brachiales V renalis
V testicularis sinistra"
V mediana cubiti V testicularis
dextra*
V portae hepatis V. splenica V iliaca
communis
V iliaca externa V iliaca
interna
V mesenterica inlerior V mesenterica superior
V cava inferior
,t' ':i
V femoralis
V saphena magna
Gambaran vena lengan kiri: profundus lengan kanan: superficialis sisi kiri kepala: profundus sisi kanan kepala: superfisialis
V femoralis V profunda femoris V poplitea
Gambar 1.33 dan Gambar
1.34
Garis besarvena
pada sirkulasi sistemik(-+
Gambar.1.33) dan katup vena (
+
Gambar. 1.34).Vena
menghantarkandarah dari
perifer tubuh kembali ke jantung. Pembuluh darahini mudah
mengembangdan
berf ungsi sebagai rcservoir. Vena-vena dari sirkulasi sistemik membawa darah yang kurang oksi- gen, vena sirkulasi paru membawa darah yang tinggi oksigen. Kebanyakan vena ada- lah vena penyerta (konkomitan), yakni venatersebut berjalan
berdampingan dengan arteri sesamanya. Dibanding dengan arteri, perjalananvena
bervariasidan
tekanan darah dalam vena jauh lebih rendah. Vena, kapiler, dan venula adalah bagian dari sistem bertekanan rendahpada sirkulasi
darah.Sebagian besar
vena
mengangkut darah melawangaya
gravitasi. Oleh sebab itu, vena-vena besar di ekstremitas dan daerah leher bawah mempunyai katup (katup vena) untuk mendukung aliran darah vena kembali ke jantung. Selain katup,otot
dan denyutarteri
(hanya kalau ada katup vena) juga memengaruhi aliran darah vena.Panah yang mengarah ke atas menunjukkan arah aliran darah. Ketika darah menumpuk (panah menunjuk
ke bawah), katup
me- nutup "Sebagian besar
tubuh
mempunyai sistem vena superfisial di bantalan lemak subkutanyang
berhubungandengan sistem
vena dalam (profundus) yang berjalan sejajar de- ngan arteri (kedua sistem dipisahkan olehkatup vena
sehingga darah hanya dapat berjalan searah dari vena superfisial ke vena dalam).*
pada perempuan: V. ovaricaV saphena parua
V tibialis anterior
V tibialis posterior
1.33
I Anatom i permu kaan '
?; i=i:!{.=:a=,t_:t:,{.=,.:-a': --+Fossa ovalis V cava superior
Lig. aderiosum*
Arcus aortae Ductus aderiosus**
Truncus pulmonalis Atrium sinistrum Pulmo sinister Foramen ovale
Pulmo dexter VentriclrlrJs dexter
Atrium dextrum Ventriculus sinister
V cava inferior
Gambar
1.35
Sirkulasi prenatal; gambar skematik. (sesuai dengan t1t)Panah menunjukkan arah aliran darah. Sirkulasi prenatal berbeda dari sirkulasi setelah lahir.
Darah kaya oksigen dihantarkan dari plasenta melalui vena umbilicalis menuju ke hati. Dari hati, sebagian besar darah dialirkan oleh Ductus venosus (ARANTII) secara langsung menuju ke V. cava inferior. Dari
sini,
sebagianbesar darah
mencapaiatrium kanan
jantung, menyeberang ke atrium kiri melalui Foramen ovaledi
septum atriiyang terbuka,
memasukiventrikel kiri, dan
dipompakan keluar menuju ke aorta dan sirkulasi sistemik. Darah vena setengah badan bagian atas memasuki atrium kanan melaluiV.
cava superior dan sebagian besar diarahkan ke dalam ventrikel kanan. Ketika jantung berkontraksi, sebagian besar fraksi ejeksi dihantarkan melalui Ductus arteriosus (BOTALLI) langsung menuju ke Aorta descendens. Keduajalan pintas jantung
(Foramenovale dan Ductus
arteriosus tBOTTALLIIyang
masih terbuka) diperlukan, karena pada janin, paru-paru yang penuh berisi cairan belum dapat mengembang dan merupakan suatu barrier (penghalang). Darah dari sirkulasi sistemikjanin
terutama dialirkan melaluiAa.
iliacae internae menuju ke sepasangAa.
umbilicales yang terletakdi
dalamtali
pusat untuk mencapai plasenta. Urut-urutan peristiwa segera setelah kelahiran yang terjadi karena putusnya sirkulasi plasenta, mengembangnya paru, dan dimulainya pernapasanbayi
baru lahir mengakibatkan penutupan pada:V cava inferior
Pars abdominalis aodae [Aorta abdominalis]
V portae hepatis Lig. teres hepatis Vesica biliaris felleal Aa. umbilicales
=
Ductus venosus (ARANTII)=
Foramen ovale=
Ductus arteriosus (BOTALLI) antara Truncus pulmonalis dan Arcus aortae=
Aa. umbilicales dan V. umbilicalisPada tahap
ini,
sistem kardiovaskular hanyaterdiri
dari jantung, sirkulasi sistemik (sirkulasi tubuh; suplai ke jaringan-jaringan tubuh, dan sirkulasi paru yang lebih kecil {pertukaran gas)(-+
Gambar.5.10). Fraksi ejeksi jantung pada orang dewasa istirahat adalah 70 ml.
Sekitar 640/o darah berada
di
sistem vena pada saat tertentu dan jumlahini
dapat meningkat sampai sekitar80%
lresevoir darah).Arteri-arteri
kecil dan arteriol otot
sangat menentukan tahanan vaskular. Di dalam sistem arteri (sistem bertekanan tinggi), tekanan darah rata-rata adalah sekitar 100 mmHg(:
mm kolom merkuri), sedangkandi
sistem vena, tekanannya sekitar20
mmHg. Kedua sistemini
dipisahkan oleh jaringan kapileryang
menjadi tempat terjadinya pertukaran gas dan nutrien."
Ligamentum BOTALLI*
*
Ductus arteriosus BOTALLI***
Ductus venosus ARANTII****
Ligamentum ARANTII V umbilicalisV cava interior Placenta
Funiculus umbilicalis
*,::i::':',::,-==.t;2;.::s2a+:i,::2.=a
-- Pembuluh darah dan saraf := -' '.'':::"::' '-''.':'-i
:--. : ::: :=:__r=, r1 - a:.,:= t :.:- : i:' !:
'':::::,
;
=V
:: ":'
r-
€ t= l-;a
;*1 {;'l ?- 1; z,;;,', 4: .4,:. ?:-''.,= V hemiazygos
V azygos
(Plexus venosus submucosus) V phrenica inferior
V hepatica
V paraumbilicalis
V cava inferior
V epigastrica supedicialis
V iliaca communis
V epigastrica inferior Vl iliaca interna
W rectales inferiores