• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV SD ISLAM PERMATA HATI, BOJONG NANGKA TANGERANG

N/A
N/A
Bu Guru Santi

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMATIK MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV SD ISLAM PERMATA HATI, BOJONG NANGKA TANGERANG "

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Faktor media dan sumber belajar menjadi penting dalam pembelajaran tematik, terutama pada muatan materi ilmiah. Dalam analisis ini, penulis memandang perlunya perubahan metode pengajaran dengan menggunakan alat pengajaran sebagai media pembelajaran. Bagaimana Sumber Belajar Tumbuhan Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kelas IPA: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya pada Siswa Kelas IV SD Islam Permata Hati Dasana Indah Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hasil belajar pembelajaran IPA tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dengan menggunakan alat peraga tumbuhan pada siswa kelas 4 SD Islam Permata Hati Dasana Indah Kabupaten Tangerang. Oleh karena itu, hasil belajar yang dimaksud adalah hasil yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar pada suatu mata pelajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang telah ditentukan. Alat bantu pembelajaran dapat dikatakan media, media berasal dari bahasa latin yang berasal dari kata media, secara harfiah media berarti perantara atau pengenalan, dalam bahasa inggris media dikenal dengan media yang berarti perantara, juga dalam bahasa arab disebut wasa'il yang berarti perantara. ..

Lebih lanjut Schramm (Sri Anitah w, dkk) menyatakan bahwa alat peraga adalah suatu teknologi penyampaian pesan yang dapat digunakan untuk tujuan pendidikan. Media pembelajaran atau alat bantu belajar adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terciptanya suatu proses belajar pada diri siswa. Tujuan penggunaan alat peraga adalah menjadikan pembelajaran aktif dan kreatif serta membantu siswa memahami materi.

Oleh karena itu, guru harus berhati-hati dalam pemilihan alat bantu pembelajaran agar tidak menimbulkan kebingungan siswa dalam memahami materi.

Batang rumput tidak mempunyai kambium, berkayu dan tumbuh pendek, batang rumput mempunyai ruas-ruas dan berlubang, seperti tanaman padi, rumput dan lain-lain. Batang pada tumbuhan berfungsi sebagai saluran pengangkutan air dan mineral dari akar menuju daun.

Fungsi Daun

Fungsi Bunga

Buah

Ada tiga pendekatan yang dikembangkan Piaget dalam bidang pembelajaran konkrit: a) pendekatan yang berfokus pada pemrosesan informasi untuk peningkatan kognitif... dan komunikasi dan pemecahan masalah... b) ukuran kecerdasan untuk memperkirakan keterampilan akademik.

Prosedur PTK

  • Menyusun rancangan tindakan (perencanaan)
  • Pelaksanaan
  • Pengamatan
  • Refleksi atau pantulan
  • Subjek Penelitian
  • Tempat Penelitian
  • Waktu Penelitian

Keempat fase di atas membentuk satu siklus kegiatan. Apabila ditemukan keberhasilan dan kendala, peneliti dianjurkan untuk merencanakan kembali siklus berikutnya. Pada siklus berikutnya diulangi tahapan-tahapan seperti di atas, diulang terus menerus hingga ditemukan kepuasan karena telah mencapai tujuan ketuntasan belajar. Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran tematik materi “Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya” pada siswa kelas IV SD Islam Permata Hati Bojong Nangka Kabupaten Tangerang.

Siswa sebagian besar berdomisili di sekitar Desa Bojong Nangka, dan terdapat beberapa siswa yang berdomisili di kota sekitar Desa Bojong Nangka seperti Legok Indah, Medang dan Karawaci. Tempat penelitian peningkatan pembelajaran dilakukan di kelas IVB SD Islam Permata Hati Kabupaten Tangerang. Jangka waktu penelitian perbaikan pembelajaran selama 2 bulan yaitu tanggal 18 September 2018 sampai dengan tanggal 11 Oktober 2018 yang dimulai dari studi pendahuluan, refleksi hingga penyelesaian laporan.

Sebelum siklus 1 dilaksanakan, penulis terlebih dahulu berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk merancang proses siklus l berdasarkan permasalahan yang penulis hadapi selama pra siklus dan merancang pedoman penilaian pembelajaran siklus. Kemudian kurikulum yang telah disusun direalisasikan pada tanggal 19 Oktober 2108 dengan disaksikan oleh rekannya Ny. Juhratih, S.ST. guru kelas enam SD Islam Permata Hati, Tangerang. Hasil observasi hasil belajar siswa dan catatan pelaksanaan kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dengan tujuan untuk memperjelas permasalahan yang ada, dan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran. 1. Berjalan. siklus 1 langkah-langkah rencana perbaikan pembelajaran. a) Memberikan observasi kepada siswa berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian diamati oleh rekan sejawat yaitu Ibu Juhratih, S.ST dengan menyesuaikan instrumen yang telah disiapkan. Mengingat hasil yang dicapai siswa masih tergolong rendah, maka guru perlu melakukan perbaikan pada pembelajaran Siklus 2 agar siswa dapat memperoleh nilai yang lebih baik.

Rencana

Pengajaran konsep mengidentifikasi pertanyaan tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya masih belum diterima siswa. Penjelasan guru masih abstrak b. Siklus II. berdasarkan kesulitan yang penulis temui pada siklus 1 dan dirancang pedoman observasi. Kemajuan yang muncul adalah penguasaan siswa dalam memberi nama bagian tumbuhan dan menyatakan fungsi bagian tumbuhan.

Digunakan untuk mengamati selama proses pembelajaran baik guru maupun siswa. Instrumen observasi, hasil tes formatif, analisis hasil tes formatif, dukungan teman sejawat. Pada saat pembelajaran diketahui kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga tumbuhan: a) Dengan alat peraga tumbuhan, anak lebih fokus pada pelajaran yang bersangkutan.

Tehnik Analisa Data

Tehnik Pengumpulan Data

Hasil perhitungan pada tabel dimasukkan berdasarkan kriteria penilaian kualitatif yang dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik, sangat kurang.

Siklus I

Siklus II

Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Dari tabel 4.3 terlihat persentase ketuntasan sudah mencapai 100%, sehingga dapat dikategorikan peningkatan pembelajaran II sangat baik. Nilai rata-rata kelas pada bagian tumbuhan dan fungsinya hanya mencapai 63,8%, dengan rasio 9 dari 24 siswa tuntas. Pada kegiatan inti, siswa terlibat langsung dalam melihat bagian-bagian tumbuhan secara konkrit dan menjelaskan fungsinya dengan memperhatikan penyangga tumbuhan.

Sehingga setelah dilakukan perbaikan, kekurangan dapat diatasi dan pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Hal-hal unik yang muncul selama pembelajaran tematik tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dengan menggunakan sumber belajar tumbuhan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan data penelitian pada pembahasan sebelumnya dan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut.

2 Penggunaan perangkat pembelajaran tumbuhan dapat meningkatkan hasil pembelajaran tematik tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya pada siswa kelas IV SD Islam Permata Hati. Pada siklus I hasil ketuntasan belajar siswa mencapai 46%, sedangkan pada siklus II hasil ketuntasan belajar siswa mencapai 100%. Dengan demikian, penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA terkait keseimbangan ekosistem siswa kelas IV SD Islam Permata Hati.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti memberikan beberapa saran yang dapat diterapkan oleh guru untuk meningkatkan nilai belajar siswa pada khususnya dan meningkatkan kualitas pembelajaran pada umumnya. Siswa lebih tertarik dan tidak merasa bosan mengikuti bahan ajar tematik tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.

Gambar

Tabel 3.3 Hasil belajar Siklus 1

Referensi

Dokumen terkait

Although Nomenclature Nomenclature Bcap SVC capacitive susceptance Bind SVC inductive susceptance Bsh bus shunt susceptance Bsvc SVC susceptance Btotal total bus susceptance Eth

This effect leads to an increase in the magnitude of the magnetoelastic energy, but the value of the elastic modulus 𝑐′ does not change, which leads to an increase in the