• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD "

Copied!
242
0
0

Teks penuh

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut ditemukan beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah antara lain: pemilihan metode yang tidak bervariasi, sehingga siswa merasa bosan untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran, banyak siswa yang tidak melakukan tidak menyelesaikan pembelajarannya. sehingga hasil belajar yang diinginkan belum mencapai target yang sesuai, dan siswa tidak berani maju ketika ditunjuk oleh guru, sehingga siswa tidak memiliki kemauan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode role play dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Astomulyo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar menggunakan metode role play dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 3 Astomulyo.

Dari analisis data dapat diketahui bahwa metode role play dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hal tersebut juga dapat dilihat dari persentase hasil belajar bahasa Indonesia di SD Negeri 3 Astomulyo. Sedangkan dari hasil wawancara yang dilakukan pada bidang studi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Negeri 3 Astomulyo menunjukkan bahwa hasil belajar siswa rendah. Tabel I berikut menunjukkan hasil belajar bidang studi bahasa Indonesia kelas V SD Negeri 3 Astomulyo.2.

Berdasarkan permasalahan yang ada, pada tahun pelajaran 2016/2017 peneliti mengambil judul Penggunaan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri 3 Astomulyo.

Tabel  I  Keadaan  Hasil  Belajar  Bahasa  Indonesia  kelas  V  SD  Negeri  3  Astomulyo
Tabel I Keadaan Hasil Belajar Bahasa Indonesia kelas V SD Negeri 3 Astomulyo

Identifikasi Masalah

Langkah-langkahnya meliputi perencanaan, penyiapan bahan, administrasi, pemeriksaan hasil penilaian, pengolahan, analisis dan pemanfaatan hasil penilaian serta penyusunan laporan pembelajaran sesuai dengan prinsip/teknik penilaian dan persyaratan standar isi dan standar kompetensi lulusan. Bertujuan agar siswa menjadi lebih aktif, kreatif, inovatif dan siswa menyelesaikan kegiatan belajarnya sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Siswa tidak berani maju ketika ditunjuk oleh guru, sehingga siswa tidak memiliki kemauan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi guru, peningkatan wawasan guru khususnya dalam peningkatan kualitas guru juga dapat menambah pengetahuan guru tentang penggunaan metode yang bervariasi, model pembelajaran yang bervariasi dan strategi pembelajaran yang tidak monoton, sehingga guru dapat mengurangi permasalahan yang terjadi pada siswa.

Penelitian Yang Relevan

Model pembelajaran role playing juga digunakan dalam penelitian Intan Kurniasih, mahasiswa Universitas Negeri Semarang dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Metode Pembelajaran Role Playing pada Siswa Kelas V SDN Margomulyo Pegandon-Kendal”. 6 Intan Kurniasih, “Peningkatan Hasil Belajar PKn Melalui Metode Pembelajaran Role Play Siswa Kelas V SDN Margomulyo Pegandon-Kendal”, dalam www.lib.unnes.ac.id/12033/. Berdasarkan uraian di atas pada dua sumber yang relevan, pendidik menggunakan metode Role Play, sedangkan peneliti juga menggunakan metode Role Play.

Menggunakan metode role playing untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III IPS di SDN Benerwojo Kecamatan Kejayan Kabupaten.

Hasil Belajar Siswa 1. Hasil Belajar

  • Model Pembelajaran Role Playing a. Pengertian Role Playing
  • Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar a. Pengertian Bahasa Indonesia

Ciri hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu.4 “Artinya seseorang yang telah mengalami proses belajar. yang terjadi, menyebabkan perubahan tingkah laku lagi, misalnya anak yang sudah belajar membaca, ia akan merubah tingkah lakunya dari tidak bisa membaca menjadi bisa membaca. Hasil belajar memberikan manfaat bagi yang bersangkutan, misalnya keterampilan berbicara.

Pada dasarnya metode bermain peran bertujuan untuk mencapai pembelajaran yang sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal pendidikan bahasa Indonesia (KKM) yang ditetapkan ≥ 65, khususnya pada materi drama kelas V tahun pelajaran 2016/2017 genap.

Hipotesis Tindakan

METODOLOGI METODOLOGI

Definisi Operasional Variabel

1) “Variabel bebas adalah kondisi atau ciri yang dimanipulasi oleh peneliti untuk menjelaskan hubungan yang dimanipulasi untuk menjelaskan hubungan dengan fenomena yang diamati. model pembelajaran bermain peran Wina Sanjaya, Jenis, Metode dan Prosedur Inkuiri Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), 95. Pengamat juga harus terlibat aktif dalam permainan peran di sini.

Langkah sembilan, siswa diajak berbagi pengalaman terkait tema role play yang telah dilakukan dan dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan.

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

  • Siklus 1 a. Perencanaan
  • Siklus 2

Tes hasil belajar siswa merupakan instrumen atau alat untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam materi pembelajaran. Tes ini digunakan peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa dengan menyesuaikan KKM pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran role play. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar siswa pada model pembelajaran role play.

Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar pada model pembelajaran role play yang diminta oleh penulis.

Instrumen Penelitian

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung atau tidak langsung hal-hal yang diamati dan mencatatnya dalam alat observasi. 1 Jelaskan arti dari drama pendek tentang kebanggaan bayi kepiting. okoh short drama k-crab kids pride. Suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari pihak yang diwawancarai (interviewer) disebut wawancara.

Observasi partisipatif adalah observasi yang dilakukan ketika pengamat berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh pengamat.

Teknik Analisis Data

  • Rumus Untuk Menghitung Rata-rata
  • Rumus Untuk Menghitung Presentase

Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yaitu nilai rata-rata ≥ 65, persentase hasil belajar siswa ≥ 70 dan nilai kinerja akhir guru minimal 71. Peningkatan hasil belajar siswa menandai tercapainya Kriteria Kesempurnaan Minimal (KKM) bahasa Indonesia. mata pelajaran yang dicapai oleh siswa yang mencapai 65", 70%.8.

  • Sejarah Singkat Berdirinya SDN 3 Astomulyo
  • Sruktur Organisasi SDN 3 Astomulyo
  • Denah Lokasi SDN 3 Astomulyo

Seiring berjalannya program pemerintah, SDN 3 Astomulyo mempersiapkan generasi muda yang cerdas, cakap dan berkarakter baik sejak dini. Pada tahun 1978 SDN 3 Astomulyo resmi beroperasi, maka mulai tahun 1978 SDN 3 Astomulyo resmi melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan mengaktifkan kegiatan belajar mengajar di SDN 3 Astomulyo. Menumbuhkan semangat keunggulan dengan mengembangkan kecerdasan berdasarkan pengembangan potensi dan kreativitas, sehingga lulusan mampu memberikan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Tabel 2 : Data Guru SDN 3 Astomulyo
Tabel 2 : Data Guru SDN 3 Astomulyo

Hasil penelitian

  • Siklus I
  • Siklus II

Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 x pertemuan, pertemuan pertama sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar dengan metode role play diberikan tes (pre-test) terlebih dahulu untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa. sebelum diberikan metode role play dan diberikan tes (post test).tes) untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa setelah diberikan metode role play. Sebanyak 7 soal pada siklus ini akan diberikan sebelum menggunakan metode bermain peran (pre-test) dan diberikan setelah menggunakan metode bermain peran (post-test). Pada siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan pada hari Kamis tanggal 9 Maret 2017 selama 2 jam (2 x 35) menit.

Pelaksanaan tindakan dimulai dengan persiapan pembelajaran, guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan berdoa terlebih dahulu dan mencatat kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan ditransfer, memotivasi siswa, guru mengajukan beberapa pertanyaan, siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang dipelajari dalam seminggu yang lalu, guru menjelaskan indikator yang ingin dicapai sesuai dengan materi yang dipelajari. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan disampaikan, menjelaskan materi yang akan disampaikan, menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran bermain peran. Guru membagikan teks drama pendek, siswa diberi kesempatan untuk berlatih teks drama pendek, siswa memilih siapa yang akan memerankan karakternya masing-masing dalam teks drama pendek tersebut, memberi kesempatan kepada siswa untuk membacakan teks drama pendeknya terlebih dahulu dan pelan-pelan sambil mempelajari bahasa tubuh, siswa mengerjakan soal – soal materi drama singkat.

Pelaksanaan tindakan diawali dengan melakukan pembelajaran pendahuluan guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian dilanjutkan berdoa terlebih dahulu, dan mengajak siswa berpartisipasi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin disampaikan, memberikan motivasi kepada siswa, guru lebih banyak bertanya, siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang saya pelajari minggu lalu. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan disampaikan, menjelaskan materi yang akan disampaikan, guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran role play, guru mempersilahkan siswa mempelajari teks drama pendek, siswa bertindak sesuai dengan itu. Guru membagikan teks drama pendek, siswa diberi kesempatan untuk mempelajari teks drama pendek, memilih siswa untuk memerankan karakternya masing-masing dalam teks drama pendek, mempersilahkan siswa membaca teks drama pendek terlebih dahulu dan secara perlahan siswa mulai belajar bahasa tubuh, siswa bekerja pada pertanyaan tentang materi drama pendek.

Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan diajarkan, menjelaskan materi yang akan diajarkan, guru menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran bermain peran, guru mempersilakan siswa untuk mempelajari teks drama pendek, siswa bertindak sesuai dengan karakter yang diceritakan. keinginan bermain, siswa diminta maju ke depan untuk mendemonstrasikan kemampuannya dalam mementaskan drama pendek, siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan isi drama pendek tersebut. Kemudian guru memberikan pekerjaan rumah (PR), kemudian guru menyelesaikan pelajaran 1) Hasil observasi kegiatan siswa II.

Tabel 3 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I  N
Tabel 3 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I N

Pembahasan

  • Siklus I Pertemuan I
  • Siklus I Pertemuan II
  • Siklus II Pertemuan I
  • Siklus II Pertemuan II

Pada Siklus II Pertemuan II Ahmad Rasyid Alfian dilihat dari hasil belajarnya pada pertemuan ini Alfian mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Anggis Vatika Sari pada siklus I pertemuan pertama terlihat dari hasil belajarnya Anggis menunjukkan hasil belajar yang sangat memuaskan dengan skor 85. Pada siklus II pertemuan pertama terlihat dari hasil belajarnya Anggis Vatika Sari , hasil belajarnya tampak stabil.

Berdasarkan data observasi, pada siklus I pertemuan pertama Adi mengikuti kegiatan yang diikutinya saat kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan bermain peran. Pada siklus I pertemuan kedua, dilihat dari data hasil belajar Han hasil belajar menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Pada pertemuan II siklus II dilihat dari hasil pembelajaran Hani Aryanti tidak ada perubahan sehingga terlihat jelas.

Dilihat dari data hasil belajar, pada pertemuan II siklus II Noven Fitriansyah hasil belajarnya masuk. Dilihat dari hasil penelitian Reyhan Dwi Saputra, pada pertemuan kedua siklus kedua Reyhan terlihat sangat tenang. Dilihat dari data observasi Silvana Maratus Solehah pada siklus pertemuan 1 Silvana aktif dalam segala kegiatan, hal ini terlihat dari Silvana.

Dilihat dari hasil belajar, Tio Saputra mulai mempelajari materi drama pendek pada siklus I pertemuan pertama. Winda Setianingsih Dilihat dari hasil belajarnya, pada siklus I pertemuan I winda mulai mempelajari materi drama pendek. Dilihat dari data observasi Winda Setianingsih, Winda terlihat aktif pada siklus I pertemuan I, hal ini terlihat dari praktik bermain tokoh drama. Berdasarkan data observasi yang ada, kegiatan ini terlihat sangat memuaskan.

Dilihat dari hasil belajar, Wildan Ridho Firdaus pada siklus I pertemuan II pada pertemuan ini.

Simpulan

Saran

Maka pihak sekolah memberikan beberapa inovasi baru bagi guru Indonesia yang akan menggunakan metode role play. MENGGUNAKAN METODE ROLE-PLAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V BAHASA INDONESIA.

PENDAHULUAN

LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar

METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Tujuan Pembelajaran

Materi Ajar

Model / Metode Role Playing

  • Prosedur Pembelajaran A. Kegiatan awal
  • Eksplorasi
  • Elaborasi
  • Konfirmasi
  • Alat/Media/Sumber Belajar

Penilaian

  • Prosedur Pembelajaran A. Kegiatan awal

Guru menjelaskan naskah drama pendek - Guru membacakan naskah drama pendek - Guru menulis naskah drama pendek 2) Elaborasi. Siswa diminta membaca naskah drama pendek – Siswa diminta menulis naskah drama pendek 3) Konfirmasi. Teknik Penilaian: Tugas Kelompok dan Tugas Individu (quis) 3. Skor: Skor per soal + Skor per soal + Skor per soal + Skor per soal + Skor per soal d. Jadwal Soal Siklus 1) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : F/ Genap.

No Hitungan No.No.No.No.No.No. 1 Jelaskan arti dari drama pendek tentang kebanggaan anak kepiting. drama pendek tokoh kebanggaan anak kepiting. pendek ibu pendek kesombongan anak pemarah. Petunjuknya ditulis dalam tanda kurung atau dengan memberi huruf lain pada surat dialog - Naskah drama terletak di atas dialog atau di sebelah kiri dialog.

Gambar

Tabel  I  Keadaan  Hasil  Belajar  Bahasa  Indonesia  kelas  V  SD  Negeri  3  Astomulyo
Tabel 2 : Data Guru SDN 3 Astomulyo
Gambar 2 : Struktur Organisasi SD Negeri 3 Astomulyo
Gambar 3 : Denah Lokasi SDN 3 Astomulyo
+6

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Kalang Tubung II

v ABSTRAK PENGGUNAAN METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VI SD NEGERI BUMI RAHAYU TAHUN PELAJARAN 2017/2018