• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA "

Copied!
150
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah dalam tesis ini berbunyi: “Apakah metode Talking Stick mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VI di SDN Bumi Rahayu pada tahun pelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa hasil yang akan ditentukan setelah penggunaan metode Talking Stick dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas VI SDN Bumi Rahayu tahun pelajaran 2017/2018 Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui hasil belajar siswa meningkat setelah metode Talking Stick diterapkan.

Judul MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SDN BUMI RAHAYU 2017/2018 TAHUN PELAJARAN 2017/2018.

PENUTUP

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada kenyataannya proses pembelajaran di SD N Bumi Rahayu kelas VI saat menggunakan metode pembelajaran kurang variatif pada pelajaran IPA (IPA) yang diperoleh melalui penilaian kognitif kurang memuaskan, maka peneliti berusaha mencari alternatif metode pembelajaran agar hasil belajar siswa lebih baik. Memuaskan. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Suyoto guru kelas VI IPA SD Negeri Bumi Rahayu Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah bahwa permasalahan yang melatarbelakangi rendahnya hasil belajar IPA adalah: Bentuk pembelajaran yang diterapkan kurang variatif yang membuat siswa cepat bosan dan kurang antusias mengikuti proses pembelajaran, pembelajaran IPA monoton (kurang menarik), siswa tidak menghayatinya. Kriteria tuntas dan tidak tuntas tersebut berdasarkan penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM), dimana KKM mata pelajaran IPA SD Negeri Bumi Rahayu Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah adalah 65.

Metode pengajaran yang digunakan harus sesuai dengan harapan, yaitu: meningkatkan dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ditemui selama proses pembelajaran IPA di SDN Bumi Rahayu yaitu: metode yang digunakan kurang variatif, siswa kurang aktif saat proses pembelajaran, siswa kurang memperhatikan guru saat belajar, siswa kurang disiplin saat pembelajaran berlangsung. proses pembelajaran dan hasil belajar siswa belum memuaskan. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan proses pembelajaran yang memanfaatkan aktivitas siswa sehingga siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar. Metode tongkat bicara merupakan metode pembelajaran yang interaktif karena menekankan keterlibatan aktif siswa selama proses pembelajaran.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru menggunakan media tongkat sebagai alat bantu dalam penerapan metode Talking Stick.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Menambah wawasan tentang pentingnya penggunaan metode pembelajaran bagi keberhasilan siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian Relevan

Penggunaan metode Talking Stick disini dapat dilakukan dan memiliki peningkatan hasil belajar sebesar 9,09%. Penelitian dengan menggunakan metode Talking Stick juga pernah dilakukan oleh Pambuko Puji Hartono dengan judul “Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V MIM Banarjoyo Tahun Akademik 2015/2016”. 6 Mita Zullfiana, Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Kelas V SD Negeri 3 Rejo Asri Seputih Raman Lampung Tengah.

3Pambuko Puji Hartono, “Penggunaan Model Pembelajaran Collaborative Learning Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V MIM Banarjoyo Tahun Pelajaran 2015/2016.

Konsep Teori Variabel Penelitian (Terikat) 1. Pengertian Hasil Belajar

  • Klasifikasi Hasil Belajar
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Winkel adalah perubahan yang menyebabkan perubahan sikap dan perilaku manusia. Menurut Benyamin Bloom, sebagaimana dikutip Nana Sudjana, hasil belajar secara garis besar terbagi menjadi 3 ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan/ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

Menurut Benyamin Bloom, klasifikasi hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

Kajian tentang Hakikat IPA 1. Hakikat IPA

  • Ruang Lingkup IPA
  • Tujuan Pembelajaran IPA

Kantong semar memiliki keistimewaan berupa daun berbentuk vas yang mengeluarkan cairan wangi untuk menarik perhatian serangga. Talking Stick (tongkat bicara) adalah metode yang awalnya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengundang semua orang berbicara atau mengungkapkan pendapat dalam sebuah forum (pertemuan antar suku), Talking stick telah digunakan selama berabad-abad oleh suku-suku Indian sebagai sarana mendengarkan langsung secara adil dan tidak memihak. . Talking Stick adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif. pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan.14.

Jika kita menggunakan metode Talking Stick, semua siswa yang tidak memenuhi syarat secara emosional tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan diri atau berbicara di depan guru, sehingga metode ini tidak cocok.

Hipotesis Tindakan

Hasil Belajar

Metode Talking Stick

Setting Lokasi Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

  • Tahap-Tahap Penelitian

Pelaksanaan tindakan di dalam kelas dilakukan oleh guru setelah memahami rencana yang telah disusun, adapun tujuan yang ingin dicapai dengan materi ini adalah agar siswa dapat membangkitkan minat belajar dengan menggunakan metode Talking Stick. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati perkembangan kegiatan pembelajaran dengan metode Talking Stick yang dilakukan oleh guru yang juga peneliti dengan menggunakan lembar observasi. Fase ini dimaksudkan untuk meninjau secara menyeluruh tindakan yang diambil berdasarkan data yang dikumpulkan dan kemudian mengevaluasinya untuk perbaikan tindakan selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi tindakan kelas yang telah dilakukan, penulis merefleksi seluruh langkah dan rangkaian proses tindakan sebagai bahan acuan untuk menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan.

Teknik Pengumpulan Data

Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang berkaitan dengan topik pembahasan dengan menggunakan metode Talking Stick. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, khususnya hasil belajar kognitif yang berkaitan dengan penguasaan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. 23 Dan digunakan untuk mengevaluasi hasil rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan Metode Talking Stick. Pada awal dan akhir setiap pertemuan dilakukan tes untuk memperoleh data sejauh mana siswa menyerap materi yang diberikan guru selama proses pembelajaran.

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis baik berupa buku, jurnal, peraturan, risalah rapat, catatan harian dan sebagainya.

Instrumen Penelitian

Tes ini menggunakan item/instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa yang disusun sesuai dengan indikator dan kompetensi dasar yang diterapkan.

Tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran  IPA pada siswa kelas VI SDN Bumi Rahayu dengan diterapkan metode
Tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA pada siswa kelas VI SDN Bumi Rahayu dengan diterapkan metode

Metode Analisis Data

  • Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dari siklus ke siklus yaitu hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPA yang mencapai ≥65 poin dan dinyatakan tuntas yaitu mencapai 70%.

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Lokasi Penelitian

SDN Bumi Rahayu memiliki sarana dan prasarana sekolah yang memadai, baik fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran maupun fasilitas yang mendukung kegiatan ekstrakurikuler. Siswa di SDN Bumi Rahayu dari kelas I sampai dengan kelas VI berjumlah 111 siswa, dengan rincian pada Tabel 4.4 sebagai berikut.

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Tahap Perencanaan
  • Pelaksanaan Tindakan
  • Observasi
  • Refleksi Siklus I
  • Perencanaan
  • Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan ke 1
  • Refleksi Siklus II

Berdasarkan data aktivitas belajar siswa pada Tabel 4.6 terlihat bahwa melalui penggunaan metode Talking Stick aktivitas siswa pada Siklus I mengalami peningkatan pada Sesi 1 dan 2. Kegiatan pertama yaitu siswa memperhatikan sebagai Guru menjelaskan pada pertemuan pertama 58%, pada pertemuan kedua 84% dengan rata-rata 71%. Kegiatan kedua siswa berani menjawab pertanyaan guru pada pertemuan pertama 47%, pertemuan kedua 79% dengan rata-rata 63%.

Kegiatan ketiga siswa berani bertanya, pertemuan pertama 53%, pertemuan kedua 63% dengan rata-rata 58%. Kegiatan kelima siswa mencatat materi yang diberikan guru, pada pertemuan pertama keaktifan siswa mencapai 68% dan pada pertemuan kedua 84% dengan rata-rata 76%. Pada pertemuan pertama ini dijelaskan sifat-sifat khusus tumbuhan kaktus dan kantong semar.

Berdasarkan data aktivitas belajar siswa pada tabel 4.9 terlihat bahwa dengan menggunakan metode Talking Stick aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan pada pertemuan 1 dan 2. Untuk lebih jelasnya peningkatan pada hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan metode Talking Stick Kelas VI SDN Bumi Rahayu. Kegiatan pertama siswa memperhatikan saat guru menjelaskan pada pertemuan pertama yaitu 68%, pertemuan kedua 84% dengan rata-rata 76%.

Kegiatan kedua siswa berani menjawab pertanyaan guru pada pertemuan pertama 68%, pertemuan kedua 89% dengan rata-rata 79%. Kegiatan ketiga yaitu siswa berani bertanya, pada pertemuan pertama yaitu 74%, pada pertemuan kedua 84% dengan rata-rata 79%.

Pembahasan

  • Kondisi Awal Sebelum Dilakukan Penelitian
  • Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Metode Talking Stick Siklus I dan II
  • Analisis Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata presentase aktivitas
  • Hasil Belajar Siswa

Proses pembelajaran menggunakan metode Talking Stick, dari pengamatan sudah dapat menghasilkan aktivitas belajar siswa yang cukup tinggi. Aktivitas belajar siswa ketika memperhatikan penjelasan guru pada siklus I sebesar 71%, sedangkan siswa lainnya tidak tertarik dan acuh tak acuh terhadap penjelasan guru, bahkan terkadang berbicara dengan temannya. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru memperhatikan dan menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran.

Pada siklus I aktivitas belajar siswa dalam menjawab pertanyaan guru 63%, hal ini dikarenakan masih ada beberapa siswa yang. Sehubungan dengan upaya guru untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru lebih mengarahkan, memotivasi dan mengingatkan siswa agar belajar lagi sebaik mungkin, sedangkan pada II. Pada Tingkat I keaktifan belajar siswa sebesar 58%, hal ini disebabkan masih banyak siswa yang pasif, karena siswa kurang memperhatikan penjelasan dan petunjuk guru, serta masih ada beberapa siswa yang kurang memahami. materi yang diberikan, sehingga siswa tidak berani bertanya tentang materi yang belum dipahaminya.

Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini mencapai 69%, hal ini dikarenakan masih ada beberapa siswa yang melakukan kegiatan sendiri sehingga tidak fokus pada guru, untuk mengatasi masalah tersebut guru banyak memotivasi siswa, guru lebih mengarahkan siswa. , dan memberikan peringatan agar siswa lebih fokus pada penjelasan guru dan lebih bersemangat. Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini mencapai 76%, hal ini dikarenakan masih ada beberapa siswa yang malas menulis dan tidak memperhatikan tugas dari guru, untuk mengatasi masalah tersebut guru banyak memotivasi siswa, guru mengarahkan dan membimbing siswa lebih banyak. Berdasarkan Tabel 4.13 dan Gambar 4.11 di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 58% dan yang tidak tuntas sebesar 42%.

Kemudian peneliti melakukan tindakan siklus II, pada siklus II ini hasil belajar siswa 84% tuntas dan 16% tuntas. Peningkatan ini disebabkan proses pembelajaran pada siklus II dilakukan upaya untuk memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar.

Kesimpulan

Saran

Nym Kusmariyatni, “Pengaruh Metode Talking Stick Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 1 Karangasem Tahun Pelajaran PGSD Pulpit Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, (Indonesia: Singaraja), Vol: 2 No : 1 Tahun 2014. Trianto, Konsep Model Pembelajaran Terpadu, Strategi dan Penerapannya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Materi Ajar

Metode Pembelajaran o Talking Stick

Langkah-langkah Pembelajaran Siswa Pertemuan ke-1

Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin (Discipline), hormat dan perhatian (respect), rajin (diligence), tanggung jawab (responsibility) dan teliti (caution). Pemberian tongkat kemudian digilir dari satu siswa ke siswa lainnya dengan iringan nyanyian, dan yang mendapatkan tongkat ketika lagu berhenti adalah siswa yang akan mendapatkan soal.

Sumber dan Media Belajar

  • Penilaian

Standar Kompetensi

  • Kompetensi Dasar

Indikator

Materi Ajar

Metode Pembelajaran o Talking Stick

Langkah-langkah Pembelajaran Siswa Pertemuan ke-2

Pemberian tongkat kemudian digilir dari satu siswa ke siswa lainnya dengan iringan nyanyian, dan yang mendapat tongkat saat lagu berhenti adalah siswa yang mendapat pertanyaan.

Sumber dan Media Belajar

Penilaian

Tujuan Pembelajaran**

Metode Pembelajaran o Penugasan

Langkah-langkah Pembelajaran Siswa Pertemuan ke-3

Mencari mangsa seperti serangga karena kandungan nitrogennya tidak cukup untuk memenuhi makanan - kantong semar berbentuk seperti piala. Cairan ini menarik serangga, beberapa serangga jatuh ke tubuhnya, kemudian cairan ini juga dapat melarutkan serangga dan menyerap nitrogen.

Sumber dan Media Belajar

Keistimewaan kaktus adalah daunnya yang berbentuk benang Pitcher Tanaman ini memiliki ciri khusus berupa daun yang berbentuk vas bunga.

Langkah-langkah Pembelajaran Siswa Pertemuan ke-4

Keistimewaan bunga teratai adalah daunnya yang lebar dan berongga tipis serta batangnya yang berongga.Rafflesia adalah bunga terbesar di dunia. Guru memberikan tongkat dan siswa bergiliran menjawab soal yang telah diberikan.

Foto Penelitian Tindakan kelas
Foto Penelitian Tindakan kelas

Gambar

Gambar 3.1: Model Penelitian Tindakan Kelas 21
Tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran  IPA pada siswa kelas VI SDN Bumi Rahayu dengan diterapkan metode
Tabel 3.3  Kisi-Kisi Soal Siklus I
Gambar 4.2  DENAH RUANG KELAS
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan media audio untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran fikih di MTs Negeri 8 Blitar .... Penggunaan media visual untuk meningkatkan minat belajar siswa

dan db = 42 adalah 2,021. Dengan demikian, model model Talking Stick berpengaruh terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas V Semester II di Gugus I Kecamatan Gerokgak