• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Media Catatan Mind Mapping Di Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Mukomuko

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Media Catatan Mind Mapping Di Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Mukomuko"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

UINFAS GUMARS

Volume 1 No 2 (2023), Desember P-ISSN: .... - ...., E-ISSN: .... - ....

UINFAS GUMARS. 1(2): 45-55

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Melalui Media Catatan Mind Mapping Di Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Mukomuko

Diki Nanda Putra dikistokar@gmail.com Guru MAN 1 Mukomuko

Abstrak: Media pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping (peta konsep) adalah kritikan terhadap kekurangan media bentuk catatan materi dengan konsep tersusun per paragraf. Adapun kritik kekurangan media pembelajaran dengan catatan materi yang tersusun secara paragraf adalah : Catatan terlihat monoton dan membosankan, tidak disusun secara garis besar materi, kurang jelas menuliskan keterkaitan antara materi dengan sub-sub materi,memakan waktu yang cukup lama waktu untuk mencatat. Berdasarkan kepada alasan-alasan diatas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang penggunaan media catatan Mind Mapping (peta konsep) dalam pembelajaran Fiqih di Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Mukomuko. masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat pemahaman peserta didik kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Mukomuko melalui media catatan yang berbentuk Mind Mapping (peta konsep).Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik kelas X Madrasah Aliyah Negeri 1 Mukomuko melalui media catatan yang berbentuk Mind Mapping (peta konsep). Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau dikenal dengan istilah Classroom Action Research (CAR) yang dikembangkan oleh Kurt Lewin di tahun 1999 serta sudah digunakan oleh para guru dari berbagai jenjang pendidikan di Indonesia. Sehingga pemerintah mewajibkan kepada setiap guru untuk membuat PTK.Adapun hasil tindakan pada siklus 1 yaitu: penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, meski kekaktifan tersebut belum secara keseluruhan. Selain itu juga dapat meningkatkan ketuntasan tes tertulis peserta didik dengan pengaruh sangat signifikan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi tersebut. Meski ada beberapa hal yang masih harus dievaluasi dan diperbaiki di siklus ke dua.

Kata Kunci : Kata Kunci : Media Mind Mapping (peta konsep), Peningkatan pemahamn peserta didik.,

A. Pendahuluan

Jumlah mata pelajaran pada tingkat MA terdapat 19 mata pelajaran yang rata-rata persemesternya memuat 6 (enam) sampai 8 (delapan) materi. Jika dikalikan 19 mata pelajaran, tentunya akan sangat banyak materi pelajaran yang harus dihafal atau difahami peserta didik.

Ini dapat menghasilkan dua hal. Pertama, dari sisi positif, peserta didik dapat memahami banyak aspek mata pelajaran jika motivasi belajarnya kuat, akan tetapi kurang bisa mendalami mata pelajran yang diminati karena tidak cukup waktu atau kemampuan. Kemudian dari sisi negatifnya, peserta didik yang motivasi belajarnya biasa saja akan putus asa dan akhirnya malas belajar karna pusing terlalu banyak materi pelajaran yang harus dihafal dan difahami. Akhirnya tidak memahami sama sekali materi pelajaran apapun. Bruno menyatakan bahwa ingatan merupakan proses mental yang melibatkan pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan (Muhibbin : 2017). Berdasarkan fakta dn teori tersebut, maka untuk mata pelajaran fiqih pada kelas reguler tidak ada salahnya dirancang pembahasan materi pelajaran dalam bentuk umum, tidak terlalu rinci dan rumit. Agar proses mengingat dapat berjalan dari umum ke khusus sehingga tepat jika disusun materi pelajaran juga dalam

(2)

2

UINFAS GUMARS. 7(2): 101-133

bentuk umum ke khusus dan keterkaitan dari masing-masing sub materi agar lebih gampang diingat dan difahami. Kecuali bagi peserta didik yang masuk dalam kelas jurusan mata pelajaran fiqih peminatan yang tentunya harus disajikan materi pelajaran yang lebih dalam.

Media pembelajaran dengan menggunakan Mind Mapping (peta konsep) tentunya lahir sebagai kritikan terhadap kekurangan media belajar buku catatan atau materi dengan konsep tersusun per paragraf. Adapun kritik kekurangan media pembelajaran dengan catatan materi yang tersusun secara paragraf adalah sebagai berikut:

1. Catatan materi dengan bentuk tersusun per paragraf terlihat monoton dan membosankan bagi siswa diera saat ini.

2. Catatan materi dengan bentuk tersusun per paragraf terkadang terlalu dalam dan tidak disusun secara garis besar materi, sehingga bagi peserta didik yang kurang fokus akan kesulitan menarik kesimpulan dari uraian materi.

3. Catatan materi dengan bentuk tersusun per paragraf terkadang kurang jelas menuliskan keterkaitan antara materi dengan sub-sub materi.

4. Catatan materi dengan bentuk tersusun perparagraf membutuhkan waktu umtuk mencatat, sehingga terkadang waktu jam pelajaran teropakai untuk mencata materi.

Dengan menyusun materi melalui media catatan Mind Mapping (peta konsep), maka tentunya akan sedikit menghemat durasi siswa dalam membaca berulang-ulang materi untuk sampai kepada kesimpulan, karena dengan media ini guru sudah langsung menyusun materi dalam bentuk poin-poin utama uraian materi dan sub-sub materi. Kemudian selain dari hal tersebut, peenggunaan media pembelajaran Mind Mapping (peta konsep) juga dapat meningkatkan kualitas peserta didik dari kemampuan menghafal menjadi kemampuan memahami.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau dikenal dengan istilah Classroom Action Research (CAR) yang dikembangkan oleh Kurt Lewin di tahun 1999 serta sudah digunakan oleh para guru dari berbagai jenjang pendidikan di Indonesia. Sehingga pemerintah mewajibkan kepada setiap guru untuk membuat PTK ( Setyawan: 2008).

C. Pembahasan Hasil Penelitian.

1. Siklus I

Hasil penelitian ini merupakan hasil dari kegiatan pengamatan dan observasi peneliti pada kegiatan pembelajaran yang focus mengamati dan mengobservasi tentang upaya peningkatan pemahaman peserta didik dengan menggunakan media Mind Mapping (Peta Konsep). Peserta didik yang terlibat dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X.B MAN 1 Mukomuko yang terdiri dari 36 peserta didik. Dalam perencanaan awal, penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Penelitian pada siklus I dilakukan dengan: a) Identifikasi permasalahan menyangkut bahan ajar dan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran; b) Menyajikan materi pelajaran tentang Milkiyah (Kepemilikan dalam Islam), meliputi: menyiapkan bahan ajar berupa catatan materi yang sudah dibuat

(3)

3

UINFAS GUMARS. 7(2): 101-133

dalam bentuk Mind Mapping (Peta Konsep). dan modul ajar , sarana pembelajaran berupa spidol dan papan tulis, c) melakukan observasi atau pengamatan aktivitas peserta didik serta melakukan penilaian untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik sebagai dampak penerapan pendekatan yang digunakan.

Dari hasil observasi tersebut, maka dapat dismpulkan sebagai berikut : A. Keaktifan Peserta Didik

No Aktivitas Jumlah Peserta Didik Prosentase

1 Mencatat 36

34.72%

2 Aktif Bertanya -

3 Aktif Menjawab 5

4 Aktif Menjelaskan 9

Jumlah Aktivitas 50

Untuk mengukur keaktivan peserta didik digunakan rumus sebagai berikut : Persentase Aktivitas = Jumlah aktivitas Peserta Didik x100%

Jumlah Seluruh Siswa X Jenis Aktivitas Persentase Aktivitas = 50 x100%

36 x 4 Post Rate Aktivitas = 34.72%

B. Ketuntasan Postest Tertulis Peserta Didik Nilai angka Predik

at

Kriteria Jumlah Peserta Didik

80-100 A Sangat

memahami

26

70-79 B Memahami 3

60-69 C Cukup

Memahami

3

50-59 D Kurang

Memahami

1

0-49 E Tidak

Memahami

3

Untuk menghitung ketuntasan postest tertulis, maka digunakan rumus sebagai berikut:

Persentase Ketuntasan Tes Tertulis= Jumlah Peserta Didik Tuntas (≥70) x100%

Jumlah Seluruh Peserta Didik

= 29 x100% = 80,5%

36

Post Rate Ketuntasan Tes Tertulis = 80,5%

C. Peningkatan Pemahaman Peserta Didik 1. Keaktifan Peserta Didik

Nilai Pra Tindakan (Pretest rate) = 27.80%

(4)

4

UINFAS GUMARS. 7(2): 101-133

Nilai Pasca Tindakan Siklus 1 (Postest rate) = 34.72%

Persentase Peningkatan = Postest rate - Pretest rate x100%

Pretest rate

= 34,72- 27,80 x 100%

27,80

= 24, 89 %

Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Milkiyah (Kepemilikan Dalam Islam) dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran sebesar 24, 89 %.

2. Ketuntasan Postest Tertulis

No Keterangan/Nilai Tes Observasi Awal

(Pretest)

Siklus 1

Peningkatan

1 Jumlah peserta tes 36 36 -

3 Rata-Rata Test Tertulis 64,2 82,9 18,7 4 Ketuntasan Test Tertulis (Σ

nilai ≥ 70)

12 29 17

Nilai Pra Tindakan (Pretest rate) = 64,2 Nilai Pasca Tindakan Siklus 1 (Postest rate) = 82,9

Persentase Peningkatan = Postest rate - Pretest rate x100%

Pretest rate

= 82,9- 64,2x 100%

64,2

= 29,12 %

Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Milkiyah (Kepemilikan Dalam Islam) dapat meningkatkan ketuntasan postest tertulis peserta didik dalam pembelajaran sebesar 29, 12 %.

D. Refleksi Pada Siklus I

Pada siklus 1, menunjukkan bahwa penggunaan media Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Milkiyah (Kepemilikan Dalam Islam) memang sudah dapat meningkatkan keaktifan dan ketuntasan postest tertulis dibanding penggunaan media catatan paragraph tersusun. Terutama pada peningkatan ketuntasan postest tertulis dimana peningkatan persentasenya mencapai angka 141%, dan target persentase jumlah peserta didik yang tuntas yang diharapkan mampu mencapai angka 70% dari jumlah seluruh peserta didik akhirnya dapat tercapai, bahkan melampaui hingga mencapai angka 80,5% . Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan ketuntasan tes tertulis peserta didik, tentunya sangat signifikan sekali pengaruhnya . Akan tetapi pada pencapaian target keaktifan peserta didik dalam pembelajaran hingga mencapai angka 70% dari seluruh peserta didik masih belum terwujud, meskipun memang terjadi peningkatan pesentase keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, akan tetapi belum mencapai target yang ditetapkan. Adapun penyebabnya adalah sebagai berikut : a. Peneliti atau guru kurang menyediakan pertanyaan pemantik yang beragam,

sehingga peserta didik kurang terpancing untuk bertanya.

(5)

5

UINFAS GUMARS. 7(2): 101-133

b. Peneliti atau guru kurang menyediakan waktu untuk berdiskusi sesama peserta didik, terutama dalam melakukan identifikasi benda yang dimiliki.

c. Peserta didik belum mempunyai keberanian bertanya karena masih malu-malu dan takut salah bicara.

d. Peserta didik kurang melakukan literasi dn mencarai referensi lain, sehingga mereka kurang kritis,

e. Peserta didik kurang antusias dalam pembelajaran.

Dari beberapa masalah yang ditemukan pada siklus 1, maka peneliti berencana akan menindaklanjuti hasil evaluasi pada siklus 1 dan akan melakukan perbaikan pada siklus ke 2.

E. Kesimpulan Siklus I

Dari tindakan pada siklus 1, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Milkiyah (Kepemilikan dalam Islam) dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, akan tetapi kekaktifan tersebut belum mencapai target yang diharapkan.

2. Penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Milkiyah (Kepemilikan dalam Islam)) dapat meningkatkan ketuntasan tes tertulis peserta didik, bahkan pengaruhnya sangat signifikan.

3. Hal yang perlu dievaluasi pada tindakan siklus satu adalah peserta didik belum menunjukkan rasa ingin tahu dan antusias untuk bertanya.

4. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Milkiyah (Kepemilikan dalam Islam) dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi tersebut. Meski ada beberapa hal yang masih harus dievaluasi dan diperbaiki di siklus ke dua.

2. Siklus II

Hasil penelitian ini merupakan hasil dari refleksi penelitian pada siklus I, dimana pada siklus I masih terdapat beberapa hal yang masih perlu dievaluasi dan diperbaiki, yaitu antara lain :

a. Peneliti atau guru kurang menyediakan pertanyaan pemantik yang beragam, sehingga peserta didik kurang terpancing untuk bertanya.

b. Peneliti atau guru kurang menyediakan waktu untuk berdiskusi sesama peserta didik, terutama dalam melakukan identifikasi benda yang dimiliki.

c. Peserta didik belum mempunyai keberanian bertanya karena masih malu-malu dan takut salah bicara.

a. Peserta didik kurang melakukan literasi dan mencarai referensi lain, sehingga mereka kurang kritis.

b. Peserta didik kurang antusias dalam pembelajaran

Dari beberapa masalah yang ditemukan pada siklus 1, maka peneliti berencana akan menindaklanjuti hasil evaluasi pada siklus II. Pengamatan dan observasi peneliti pada kegiatan pembelajaran yang focus mengamati dan mengobservasi tentang upaya peningkatan keaktifan peserta didik dalam memahami materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun dengan menggunakan media Mind Mapping (Peta Konsep). Peserta didik

(6)

6

UINFAS GUMARS. 7(2): 101-133

yang terlibat dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X.A MAN 1 Mukomuko yang terdiri dari 36 peserta didik..

Penelitian pada siklus I dilakukan dengan: a) Identifikasi permasalahan menyangkut bahan ajar dan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran pada siklus I; b) Menyajikan materi pelajaran tentang Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun meliputi: menyiapkan bahan ajar berupa catatan materi yang sudah dibuat dalam bentuk Mind Mapping (Peta Konsep). dan modul ajar , sarana pembelajaran berupa spidol dan papan tulis, c) melakukan observasi atau pengamatan aktivitas peserta didik serta melakukan penilaian untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik sebagai dampak penerapan pendekatan yang digunakan.

Dari hasil observasi tersebut, maka dapat dismpulkan sebagai berikut : A. Keaktifan Peserta Didik Siklus II

No Aktivitas Jumlah Peserta Didik Prosentase

1 Mencatat 36

40.28%

2 Aktif Bertanya 5

3 Aktif Menjawab 8

4 Aktif Menjelaskan 9

Jumlah Aktivitas 58

Untuk mengukur keaktivan peserta didik digunakan rumus sebagai berikut : Persentase Aktivitas = Jumlah aktivitas Peserta Didij x100%

Jumlah Seluruh Siswa X Jenis Aktivitas Persentase Aktivitas = 58 x100%

36 x 4 Post Rate Aktivitas = 40.28%

B. Ketuntasan Postest Tertulis Peserta Didik

Nilai angka Predikat Kriteria Jumlah Peserta Didik

80-100 A Sangat

memahami

30

70-79 B Memahami 2

60-69 C Cukup

Memahami

4

50-59 D Kurang

Memahami

-

0-49 E Tidak

Memahami

-

Untuk menghitung ketuntasan postest tertulis, maka digunakan rumus sebagai berikut:

1. Persentase Ketuntasan Tes Tertulis

= Jumlah Peserta Didik Tuntas(≥70) x100%

Jumlah Seluruh Peserta Didik = 32 x100% = 88,89%

(7)

7

UINFAS GUMARS. 7(2): 101-133

36

Post Rate Ketuntasan Tes Tertulis Siklus II = 88,89%

2. Peningkatan Tingkat Ketuntasan Tes Tertulis Peserta Didik

= Ketuntasan Tes Tertulis Siklus II - Ketuntasan Tes Tertulis Siklus 1 x 100 Ketuntasan Tes Tertulis Siklus 1

= 88,89-80,50 x 100 = = 10,42%

80,50

C. Peningkatan Pemahaman Peserta Didik 1. Keaktifan Peserta Didik

Nilai Pasca Tindakan Siklus 1 (Pretest rate) = 34,72%

Nilai Pasca Tindakan Siklus II (Postest rate) = 40.28%

Persentase Peningkatan = Postest rate - Pretest rate x100%

Pretest rate

= 40.28%- 34,72x 100%

34,72

= 16,01 %

Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun pada Siklus II dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran sebesar 16,01 %.

2. Ketuntasan Postest Tertulis

No Keterangan/Nilai Tes Observasi Awal (Pretest)

Siklus 1 Peningkatan

1 Jumlah peserta tes 36 36 -

3 Rata-Rata Test Tertulis 82,9 84,7 1,8 4 Ketuntasan Test Tertulis

(Σ nilai ≥ 70)

29 32 3

Nilai Pasca Tindakan Siklus I (Postest rate = 82,9 Nilai Pasca Tindakan Siklus II (Postest rate) = 84,7

Persentase Peningkatan = Postest rate - Pretest rate x 100%

Pretest rate

= 84,7- 82,9 x 100%

82,9

= 2,17 %

Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun pada Siklus II dapat meningkatkan ketuntasan postest tertulis peserta didik dalam pembelajaran sebesar 2,17 %

D. Refleksi Siklus II

Pada siklus II, menunjukkan bahwa penggunaan media Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun memang sudah dapat meningkatkan keaktifan dan ketuntasan postest tertulis peserta didik disbanding pada Tindakan Siklus I. Terutama pada peningkatan keaktifan peserta didik dimana peningkatan persentasenya mencapai angka 16,01 %, Jumlah seluruh peserta didik yang tuntas pada Siklus II mencapai angka 88,89% dari keseluruhan peserta didik,

(8)

8

UINFAS GUMARS. 7(2): 101-133

sehingga target ketuntasan mengalami peningkatan dari Siklus I sebanyak 10,42%..

Akan tetapi pada praktek pembelajaran masih terdapat beberapa peserta didik yang mengantuk dan kurang memperhatikan.Oleh karena itu, pada siklus III, peneliti berencana memberikan tugas berupa proyek P5/PPRA yang berhubungan dengan materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun.yang nantinya akan disusun dalam bentuk laporan hasil eksplorasi yang akan dipresentasikan didepan kelas, dimana pada proses tersebut diwajibkan keaktifan seluruh peserta didik dalam presentasi, diskusi dan tanya jawab.

E. Kesimpulan Siklus II

Dari tindakan pada siklus II, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, akan tetapi masih ada beberpa peserta didik yang kurang memperhatikan dan mengantuk.

b. Penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun dapat meningkatkan ketuntasan tes tertulis peserta didik, bahkan pengaruhnya sangat signifikan.

c. Hal yang perlu dievaluasi pada tindakan siklus II peneliti berupaya untuk mengaktifkan seluruh peserta didik dalam pembelajaran melalui presentasi dan diskusi laporan proyek P5/PPRA yang berhubungan dengan materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun.

d. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi tersebut.

Meski ada beberapa hal yang masih harus dievaluasi dan diperbaiki di siklus III.

3. Siklus III

Hasil penelitian ini merupakan hasil dari refleksi penelitian pada siklus II, dimana pada siklus II masih terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi dan diperbaiki, yaitu masih terdapat beberapa peserta didik yang mengantuk dan kurang memperhatikan serta kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.

Dari beberapa masalah yang ditemukan pada siklus II, maka peneliti melakukan tindak lanjut evaluasi pada siklus III, yaitu peneliti memberikan tugas berupa proyek P5/PPRA yang berhubungan dengan materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun.yang nantinya akan disusun dalam bentuk laporan hasil eksplorasi yang akan dipresentasikan didepan kelas, dimana pada proses tersebut diwajibkan keaktifan seluruh peserta didik dalam presentasi, diskusi dan tanya jawab.

Penelitian pada siklus III ini dilakukan melalui observasi atau pengamatan aktivitas peserta didik serta melakukan penilaian terhadap keaktivan peserta didik di kelas X.B dalam pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

A. Keaktifan Peserta Didik Siklus III

No Aktivitas Jumlah Peserta Didik Prosentase

1 Membuat Laporan 35

49.07%

2 Aktif Bertanya 9

(9)

9

UINFAS GUMARS. 7(2): 101-133

3 Aktif Menjelaskan 9

Jumlah Aktivitas 53

Untuk mengukur keaktivan peserta didik digunakan rumus sebagai berikut : Persentase Aktivitas = Jumlah aktivitas Peserta Didik x100%

Jumlah Seluruh Siswa X Jenis Aktivitas Persentase Aktivitas = 53 x100%

36 x 3 Post Rate Aktivitas = 49.07%

B. Peningkatan Keaktifan Peserta Didik

Nilai Pasca Tindakan Siklus II (Pretest rate) = 40.28%

Nilai Pasca Tindakan Siklus III (Postest rate) = 49.07%

Persentase Peningkatan = Postest rate - Pretest rate x 100%

Pretest rate

= 49.07 - 40.28 x 100%

40.28

= 21,82 %

Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun pada Siklus III dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran sebesar 21,82

%

C. Refleksi Siklus III

Pada siklus III, menunjukkan bahwa penggunaan media Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun dengan model pembelajaran discovery learning melalui tugas proyek menyusun laporan dan presentasi serta diskusi dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Akan tetapi masih terdapat 1 (satu) orang peserta didik yang tidak ikut dalam pembuatan laporan tersebut. Bagi peserta didik yang bersangkutan akan dilakukan pemanggilan dan akan diberikan tugas khusus sebagai tugas pengganti. Kemudian pada pebelajaran dengan metode diskusi ini belum dapat mengaktifkan seluruh atau Sebagian besar peserta didik dalam pembelajaran, hal ini dikarenakan kekurangan durasi waktu. Untuk bahan evaluasi kedepannya, sebaiknya model pembelajaran diskusi butuk alokasi waktu minimla 2 (dua) kali pertemuan agar guru punya cukup waktu untuk meminta keterlibatan aktif mayoritas peserta didik dalam pembelajaran.

D. Kesimpulan III

Dari tindakan pada siklus III, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan media catatan berbentuk Mind Mapping (Peta Konsep) pada materi Konsep Syari’ah, Fiqih Dan Qanun dengan model pembelajaran discovery learning melalui tugas proyek menyusun laporan dan presentasi serta diskusi dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran

2. Sebaiknya untuk model pembelajaran diskusi butuh alokasi waktu minimal 2 (dua) kali pertemuan agar guru punya cukup waktu untuk meminta keterlibatan aktif mayoritas peserta didik dalam pembelajaran.

(10)

10

UINFAS GUMARS. 7(2): 101-133

Daftar Pustaka

Al-Qur’an Dan Terjemahnya. 2010. Cv Penerbit Diponegoro: Departemen Agama RI.

Andi Maryanto. 2019. Dampak Smartphone Terhadap Perkembangan Sosial Dan Keagamaan Anak Usia Baligh Di Desa Bandu Agung Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur. Bengkulu:

Program Bimbingan Studi Dan Konsling Islam.

Derry Isnidharmanjaya dan Beranda Agency. 2014. Bila Si Kecil Bermain Gadget. Bisakimia. Vol. 1.

Eka Anggraini. 2019. Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak. Serayu publishing.

Femmi Nurmalitasari. 2015. Perkembangan Sosial Emosi Pada Anak Usia Prasekolah, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Vol. 23, No. 2.

Haris Herdiansyah. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups : Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada.

Hidayati Nanik. 2021. Pengaruh Penggunaan Internet Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah Dasar. Disertasi Tidak Diterbitkan. Bengkulu: Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.

Jessica Citra. 2019. Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perilaku Anak di SD Swasta Assisi Medan Selayang. Medan: Program Studi Ners Stikes Santa Elisabeth Medan

Junierissa Marpaung. 2018. Pengaruh Penggunaan Gadget Dalam Kehidupan. Jurnal Kopasta. Vol.

5, No. 2.

Khodijah Nyanyu. 2016. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Magdalena Ina. 2021. Perkembangan Peserta Didik Sekolah Dasar. CV Jejak.

Marsari Henna dkk. 2021. Perkembangan Emosi Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol. 5, No. 1.

Maulidiyah Ulfah, M.Pd.I. 2020. Digital Parenting, Bagaimana Orang Tua Melindungi Anak-Anak Dari Bahaya Digital?. Jawa Barat: Edu Publisher.

M. Djunaidi Ghony. 2012. Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Milana Abdillah Subarkah. 2019. Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak. Tanggerang:

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Tanggerang. Vol. 15, No. 1.

Muhammad Sufyan As-Tsauri. 2021. Efek Penggunaan Smartphone Berkelanjutan Di Masa Pandemi Covid-19 Terhadap Perkembangan Psikologi Anak. Elementeris: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Islam, Vol 3 No 1.

Murni. 2017. Perkembangan Fisik, Kognitif, Dan Psikososial Pada Masa Kanak-Kanak Awal 2-6 Tahun. Aceh : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. Vol. 3, No. 1.

Nora Agustina. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Dipublish.

(11)

11

UINFAS GUMARS. 7(2): 101-133

Nursafitri Dwiyanti. 2020. Model Pengawasan Orang Tua Dalam Penggunaan Gadget Untuk Pembentukan Kedisiplinan Anak Usia Dini Di RA Muslimat NU Paesan. Pekalongan:

Pendidikan Islam Anak Dini.

Pengamatan Awal. 10 Oktober 2021 di Kelurahan Masmambang Kecamatan Talo Kabupaten Seluma.

Priantari Swatika. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Psikologi Anak.

Hilistika Jurnal Ilmiah PGSD.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Cv.

Puji Asmaul Chusna. 2017. Pengaruh Media Gadget Pada Perkembangan Karakter Anak. STIT Al- Muslihun. Vol. 17, No. 3.

Umi Latifa. 2017. Aspek Perkembangan Pada Anak Sekolah Dasar: Masalah dan Perkembangannya.

IAIN Surakarta. Vol. 1, No. 2.

Wenni. 2019. Impact Penggunaan Gadget Terhadap Karakter Peduli Sosial Siswa Di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 79 Kota Bengkulu. Bengkulu: Program Studi Pendidikan Agana Islam.

Wulandari Dewi. 2021. Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Psikologi Emosi Anak. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol. 5, No. 1.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas B1 TK Aisyiyah Pabelan dalam dua kali siklus pembelajaran

Hasil penelitian yang dilakukan dalam meningkatkan ketrampilan menulis puisi dilakukan pada siklus I hasil belajar siswa sudah mengalami peningkatan, namun masih kurang

Keaktifan peserta didik pada siklus I masih kurang, hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Hasil pelaksanaan strategi Index Card Match

Elfanany Burhan (2013:61-66) Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan yaitu : siklus I sebanyak 4 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 4 kali

Dari data di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar peserta didik kelas III pada siklus II sudah mencapai ketuntasan tetapi masih ada yang belum tuntas, hasil belajar peserta

4.8 Hasil Observasi Kolaborator Terhadap Aktivitas Peneliti Pada Layanan Orientasi Tentang Pemahaman Tentang Norma Agama Islam Dengan media Mind Map Siklus I

Data yang peneliti peroleh dari hasil penelitian pada siklus I ada beberapa aspek yang masih mendapat kriteria kurang baik pada hasil pengamatan

Elfanany Burhan (2013:61-66) Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan yaitu : siklus I sebanyak 4 kali pertemuan dan siklus II sebanyak 4 kali pertemuan,