• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL di SMAN 3 GUNUNG BINTANG AWAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL di SMAN 3 GUNUNG BINTANG AWAI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL di SMAN 3 GUNUNG BINTANG AWAI

Jainah

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : jainah016@gmail.com

ABSTRAK

Aktivitas pembelajaran yang monoton dilakukan oleh guru dengan hanya menggunakan metode ceramah dan dibantu dengan media berupa buku paket menyebabkan kurangnya minat siswa mengikuti pelajaran pendidikan agama Islam, yang berdampak pada hasil belajar siswa dengan tingkat ketuntasan yang rendah. Media pembelajaran adalah salah satu perangkat ajar yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran. Penggunaan media diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Diantara media yang dapat digunakan adalah media audio visual. Penggunaan media audio visual ini diharapkan dapat menjawab rumusan masalah berupa bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui media audio visual di SMAN 3 Gunung Bintang Awai.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dilaksanakan dalam 2 siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data diperoleh dengan metode observasi, dan tes kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui media audio visual kelas XII pada materi iman kepada hari akhir di SMAN 3 Gunung Bintang Awai yaitu secara klasikal ketuntasan hasil belajar siklus I 35,71% dan peningkatan secara klasikal ketuntasan hasil belajar siklus II menjadi 85,71%.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Audio Visual, Aktivitas Pembelajaran.

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan kemajuan yang pesat dalam pendidikan, mendorong guru menemukan peralatan dan fasiltas baru sebagai upaya memberikan semangat belajar bagi siswa sehingga mempermudah proses penyampaian suatu pembelajaran disekolah. Banyak factor yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, diantaranya yakni dengan penggunaan media pada proses pembelajaran. Media merupakan segala sesuatu

(2)

yang dapat menyalurkan pesan dari orang yang memberi pesan kepada orang yang menerima pesan baik berupa perangkat keras ataupun perangkat lunak.

Disamping itu dengan adanya penggunaan media ini sangat membantu sekali dalam pembelajaran khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam agar pesan yang disampaikan oleh guru pada siswa dapat dipahami dan lebih mudah diterima. Menurut Djamarah & Zain (2013: 120) kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan..

Penggunaan media sebagai penyalur pesan atau informasi belajar dapat mempertinggi perhatian anak. Diantara media pembelajaran yang dapat digunakan ialah media audio visual. Media audio visual dengan tampilan yang menarik akan mempermudah tersampaikan pesan pembelajaran kepada siswa, sehingga diharapkan siswa mendapat hasil belajar yang baik yakni di atas kriteria ketuntasan minimum (KKM).

Materi pelajaran iman kepada hari akhir adalah salah satu materi yang diajarkan setelah kedua materi sebelumnya sesuai urutan silabus di semester ganjil pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XII. Materi ini merupakan materi keimanan yang lebih bersifat abstrak, untuk itu diperlukan media sebagai sarana mempermudah pemahaman siswa terhadap materi ajar tersebut. Penggunaan multimedia berupa media audio visual adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dari hasil tes formatif sebelumnya yang masih banyak belum mencapai KKM. Dengan adanya media ini diharapkan dapat membimbing siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan menemukan konsep pada materi iman kepada hari akhir dengan guru sebagai pembimbing. Untuk itu pentingnya penelitian ini dilaksanakan agar mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui media audio visual di SMAN 3 Gunung Bintang Awai.

Istilah hasil belajar tidak lepas dari pengertian belajar. Beberapa ahli mengemukakan pedapat tentang belajar diantaranya: Menurut W.S Winkel (1991: 36) bahwa belajar adalah: “Suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan–perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas”. Sedangkan Winataputra, dkk (1992: 144) menyatakan bahwa “Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif menetap. Tingkah laku mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik psikis maupun fisik, serta perubahan dalam pengertian pemecahan suatu masalah atau

(3)

berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap.” Sedangkan Menurut Sudjana (2005: 12) hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar dan Sardiman (2011: 51), hasil belajar adalah hasil langsung berupa tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar mengajar yang sesuai dengan materi yang dipelajarinya. Sehingga hasil belajar dapat ditafsirkan sebagai output dari proses belajar mengajar. Sedangkan menurut Dimiyati dan Mudjiono (2006: 3-4), mengartikan hasil belajara dalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Hasil belajar dalam Mulyadi (2010:4-6) mencakup tiga ranah yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor.

Istilah media menurut Arif S. Sadirman, media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan dan merangsang siswa untuk belajar. Media terdiri dari beberapa jenis yaitu media audio, termasuk media audio (Syah, Darwin dkk, 2007:12) adalah: radio, audio tape recorder, alat musik modern/

tradisional, CD player, PH dan Sound System. Media visual adalah jenis media yang melibatkan indera penglihatan (mata). Media audio visual adalah jenis media yang melibatkan indera pendengaran dan indera penglihatan secara bersamaan dalam satu proses

Seorang guru dalam memilih media menurut Jennah (2009) mempertimbangkan: (1) ia merasa sudah akrab dengan media itu, (2) ia merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik dari pada dirinya sendiri (3) media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian pebelajar, serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi

METODE

Penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitan tindakan karena tujuan utamanya adalah untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kualitas praktik-praktik dalam pembelajaran. Pada penelitian ini guru berperan sebagai peneliti yang berperan utama dalam perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Untuk memperoleh data yang valid dan objektif peneliti dalam pembelajaran dikelas dibantu seorang pengamat. Observer dalam hal ini berperan mengamati segala aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar.

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, Suharisimi, 2002: 83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi).

Pada penelitian ini data diperoleh dari hasil observasi dan tes formatif.

Melalui metode obserasi data diperoleh dari lapangan berdasarkan pengamatan

(4)

sebagaimana pendapat (Sanjaya, Wina, 2009: 26) merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat atau lembar observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. Tes formatif dilaksanakan untuk menggumpulkan data berupa hasil belajar siswa.

Hasil data yang diperoleh pada penelitian ini akan diananilis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas XII IPA dan XII IPS yang berjumlah 14 orang pada materi iman kepada hari akhir di SMAN 3 Gunung Bintang Awai desa Ugang Sayu Kec. Gunung Bintang Awai Kab. Barito Selatan Prov. Kalimantan Tengah.

HASIL PENELITIAN SIKLUS 1

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung serta media pembelajaran berupa audio visual yang berkaitan dengan materi iman kepada hari akhir.

Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi kegiatan pembelajaran, dan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa.

b. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan

Observasi dilaksanakan dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah dibuat pada tahap perencanaan, sedangkan tingkat keberhasilan belajar diperoleh dari hasil tes formatif yang dilaksanakan pada akhir proses belajar mengajar

Data yang peneliti peroleh dari hasil penelitian pada siklus I ada beberapa aspek yang masih mendapat kriteria kurang baik pada hasil pengamatan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual yakni dalam kegiatan membimbing siswa melakukan kegiatan diskusi, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep dan antusiasme siswa. Dari semua aspek yang mendapat kriteria kurang baik ini menjadi kelemahan pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I yang akan dikaji dan direvisi pada siklus II.

Berdasarkan data hasil pengamatan dari aktivitas yang dilakukan guru pada saat pembelajaran dilaksanakan ada beberapa aspek yang menjadi kelemahan pada siklus I dengan kriteria kurang baik, meliputi ketuntasan uraian materi dan media memperjelas terhadap materi. Hal ini disebabkan media yang guru tampilkan pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus I merupakan media

(5)

audio visual yang masih memuat materi secara singkat sehingga kurang jelas dalam penyampaian.

Sedangkan hasil pengamatan terhadap 14 orang siswa selama pembelajaran pada siklus I berlangsung masih ada kekurangan dari beberapa aspek dimana hanya sedikit siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran, hal ini dapat dilihat dari siswa yang aktif mencatat materi pelajaran ada 8 orang.

Siswa yang aktif bertanya ada 6. Siswa aktif mengajukan ide ada 8. Siswa yang diam, tenang ada 9. Siswa yang terfokus pada materi ada 10. Siswa yang antusias dengan jumlah paling sedikit yakni hanya 5 orang. Siswa yang bekerja dengan sesama teman ada 6. Siswa yang aktf berdiskusi antar siswa/antara siswa dengan guru 8 orang. Aktivitas siswa menyajikan hasil diskusi ada 7. Dan aktivitas siswa mengerjakan semua tugas ada 9 orang. Hal ini menjadi bahan yang akan peneliti perbaiki pada siklus berikutnya.

Data hasil belajar siswa yang diperoleh setelah melaksanakan evaluasi pada siklus I adalah:

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I

No Uraian Hasil siklus I

1 Jumlah siswa yang tuntas 5

2 Jumlah siswa yang tidak tuntas 9 3 Nilai rata-rata tes formatif 56,07 4 Persentase ketuntasan belajar 35,71%

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat digambarkan bahwa hasil belajar siswa melalui media audio visual diperoleh rata-rata hasil belajar siswa 56,07 dengan persentase ketuntasan 35,71% atau 5 orang siswa yang sudah tuntas belajar dari 14 orang siswa. Secara klasikal berdasarkan data pada siklus I tersebut siswa masih belum tuntas belajar karena siswa yang memperoleh nilai

≥ 60 hanya 35,71% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar ≥ 60%. Hal ini diharapkan peneliti tercapai perningkatan pada siklus II.

c. Tahap Refleksi

Berdasarkan perolehan data dari siklus I dengan kelemahan dan kekurangan pada pelaksanaannya peneliti merasa perlu melaksanakan penelitian berikutnya pada siklus II. Untuk mendapatkan peningkatan hasil peneliti akan melakukan perbaikan-perbaikan pada kegiatan yang masih perlu peningkatan dengan lebih aktif dalam membimbing siswa, memberikan kesempatan siswa dalam menyimpulkan serta lebih memotivasi siswa untuk semangat dalam kegiatan belajar mengajar.

Guru juga akan memberi penguatan pada materi yang disampakan serta menyediakan media audio visual yang lebih memperjelas materi yang

(6)

disampaikan, dengan memberikan kesempatan pada siswa lebih aktif lagi baik dalam bertanya, berdiskusi maupun menyampaikan hasil diskusinya.

SIKLUS 2

a. Tahap Perencanaan

Pelaksanaan penelitian pada siklus II direncanakan dengan pertimbangan hasil data dari siklus I. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), soal tes formatif dan perangkat ajar.

Selain itu lembar observasi kegiatan pembelajaran, dan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa juga dipersiapkan peneliti.

b. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan

Berdasarkan penilaian yang pengamat berikan pada kegiatan pembelajaran yang diamati pada siklus II secara keseluruhan telah mencapai kategori cukup baik dan sudah ada peningkatan, namun ada beberapa aspek yang masih belum mencapai kriteria maksimal yakni baik. Hal ini perlu dijadikan sebagai bahan perhatian untuk penyempurnaan kegiatan pembelajaran berikutnya. Aspek- aspek tersebut meliputi menyajikan materi pembelajaran, menggali pendapat peserta didik, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep, antusiasme guru, antusiasme siswa, situasi kelas dan membimbing peserta didik menarik kesimpulan

Pada aktivitas guru di siklus II terjadi peningkatan. Ada beberapa aspek mendapat penilaian cukup baik yakni kemampuan menjawab pertanyaan, ketepatan pemilihan metode sesuai materi, mudah diikuti siswa, kekomunikatifan guru dengan siswa dan keantusiasan guru dalam mengajar.

Sedangkan aspek yang mendapat kriteria maksimal terdiri dari kelancaran menjelaskan materi, ketuntasan uraian materi, uraian materi mengarah pada tujuan, ketepatan pemilihan media dengan materi, media memperjelas terhadap materi kejelasan suara yang diucapkan dan kepedulian guru terhadap siswa

Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus II dapat diketahui mengalami peningkatan yang signifikan. Hali ini ditunjukkan dari 14 siswa yang hadir 13 orang siswa aktif mencatat materi pelajaran. 10 siswa aktif bertanya.

Siswa aktif mengajukan ide ada 11 orang. Diam, tenang 10 orang. Terfokus pada materi 10 orang. Antusias 10 orang. Bekerja dengan sesama teman, diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru dan menyajikan hasil diskusi masing-masing 9 orang dan 12 orang yang mengerjakan semua tugas.

Setelah diadakan evaluasi formatif pada akhir pembelajaran diperoleh data hasil belajar siswa dengan rekapitulasi sebagai berikut:

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II

No Uraian Hasil siklus II

(7)

1 Jumlah siswa yang tuntas 12 2 Jumlah siswa yang tidak tuntas 2 3 Nilai rata-rata tes formatif 76 4 Persentase ketuntasan belajar 85,71%

Secara klasikal ketuntasan hasil belajar melalui media audio visual pada materi iman kepada hari akhir di SMAN 3 Gunung Bintang Awai pada siklus II mengalami peningkatan dan telah mencapai target yang diinginkan peneliti sebesar ≥ 60% yakni mencapai 85,71% atau 12 orang tuntas dari 14 orang siswa, dengan nilai rata-rata 76.

c. Refleksi

Setelah siklus II dilaksanakan diperoleh hasil terjadi peningkatan yang signifikan pada hasil pengamatan kegiatan pembelajaran dari 14 aspek yang diamati tidak ada yang mendapat kriteria kurang baik dan kriteria tidak baik.

Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa juga memperoleh kriteria cukup baik dan baik meningkat dari sebelumnya yang masih ada penilaian kurang baik dan siswa tidak mencapai separuh dari 14 orang siswa terlibat aktif.

Hasil belajar mengalami peningkatan dan telah mencapai kehendak peneliti sebesar ≥ 60% yaitu 85,71%, karena itu peneliti tidak perlu melaksanakan siklus berikutnya atau siklus III

PEMBAHASAN

1. Kegiatan pembelajaran

Berdasarkan hasil analisa data dalam kegiatan pembelajaran terjadi peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari aspek kegiatan pembelajaran yang mencapai kriteria cukup baik dan baik pada siklus II yang mengalami perubahan dari siklus I yang masih ada empat aspek mendapat kategori kurang baik.

Perubahan ini terjadi pada kegiatan interaktif dalam pelaksanaan belajar mengajar

Sebagaimana menurut pendapat W.S Winkel bahwa belajar adalah: “Suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan–perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Pendapat ini mendukung hasil data yang diperoleh dari penelitian yakni peningkatan pada kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran

Berdasarkan perbandingan terhadap hasil pengamatan dari aktivitas guru dan aktivitas siswa yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I dan siklus II terjadi peningkatan pada keduanya sebagaimana data berikut:

(8)

Gambar

Perbandingan aktivitas guru pada siklus I dan siklus II

Ket: 1-12: aktivitas yang diamati 0- 4,5: nilai

Gambar

Perbandingan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II

Berdasarkan data diatas peningkatan paling signifikan pada aktivitas guru terjadi pada aktivitas ketuntasan uraian materi dan media yang memperjelas materi. Hal ini menunjukkan pada pemilihan media guru sudah tepat dalam pembelajaran sebagaimana menurut pendapat Syaiful Bahri Djamarah, media adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan

Dari aktivitas siswa juga menunjukkan peningkatan dengan menggunakan media saat pembelajaran dilaksanakan. Minat siswa lebih meningkat dan lebih

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Aktivitas Guru

Siklus I Siklus II

0 2 4 6 8 10 12 14

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Aktivitas siswa

Siklus I Siklus II

(9)

aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Rhodatul Jennah mempertimbangkan media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian pebelajar.

Berdasarkan hasil data dan pendapat diatas pembelajaran dengan menggunakan media khususnya audio visual dari aktivitas guru dalam mengajar dapat meningkatkan minat siswa sehingga ada peningkatan pada hasil belajarnya.

3. Ketuntasan hasil belajar

Hasil penelitian melalui media audio visual pada materi iman kepada hari akhir memberikan dampak positif pada hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil ketuntasan yang mengalami peningkatan dari persentase 35,71% pada siklus I menjadi 85,71% pada siklus II dengan perbandingan pada table dibawah ini:

Rekapitulasi Perbandingan Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I dan siklus II

No Uraian Hasil

Siklus I siklus II

1 Jumlah siswa yang tuntas 5 12

2 Jumlah siswa yang tidak tuntas 9 2 3 Nilai rata-rata tes formatif 56,07 76 4 Persentase ketuntasan belajar 35,71% 85,71%

Peningkatan pada hasil belajar menunjukkan bahwa ada perubahan yang terjadi setelah pembelajaran dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana tentang hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktifitas, sedangkan belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu,

yakni perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya.

Berdasarkan hasil belajar yang ditunjukkan dari data dan pendapat pakar di atas dapat dipahami kegiatan belajar mengajar melalui media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media audio visual dapat dipakai pada pembelajaran pendidikan agama Islam khususnya pada materi iman kepada hari akhir.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dua siklus yang dilaksanakan peneliti, analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa melalui media audio visual kelas XII pada materi iman kepada hari akhir

(10)

di SMAN 3 Gunung Bintang Awai yaitu secara klasikal hasil belajar siklus I 35,71% dan peningkatan secara klasikal siklus II menjadi 85,71%

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:

Ciputat Pers,

Arikunto, Suharsimi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara Depdikbud. Rineka Cipta

Dimyati dan Mujion. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Pendidikan tinggi Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan dan Kebudayaan

Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Pustaka Setia, Tanpa Tahun Terbit

Hadi, Amirul, 2005 Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia Jamra, Syaiful Bahri dkk, 2000 Strategi belajar mengajar, Jakarta; Rineka cipta.

Jennah, Rodhatul, 2009, Media Pembelajaran, Banjarmasin: Antasari Press Mangkuatmodjo, S. 2001. Satistika Lanjutan. Jakarta: Rineka Cipta

Sanjaya, Wina 2009 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenadamedia Group Soekamto dan Winataputra. 1997. Teori Belajar dan Metode – Metode

Pembelajaran. Jakarta:

Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah, Darwyn dkk, 2007 Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta:Gaung Persada Press.

Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo

Referensi

Dokumen terkait

Dari nilai EAC dapat diperoleh perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek (BAC) dengan biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah

Tidak terkecuali, dengan memiliki batas tugas yang luas, penggawa dalam masa yang sama turut bertanggungjawab dalam urusan memungut hasil, menguatkuasakan undang-undang

Fokus pada penelitian ini adalah fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem dan prosedur pembelian dan pengeluaran kas, dokumen dan catatan yang digunakan, jaringan prosedur

ASPEK KEBAHASAAN TEKS CERPEN SUDUT PANDANG CERITA KATA BENDA KHUSUS MAJAS DIALOG URAIAN DESKRIPTIF YANG RINCI PERTAYAAN RETORIS... Khuswatun

Validasi yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk menguji kelayakan dari multimedia e-learning materi ekologi siswa sekolah dasar.Uji Kelayakan ini

Pseudomonas cepacia S2 mampu menggunakan ABS sebagai sumber karbon utama dan dapat tumbuh pada kondisi asam, sehingga biakan tersebut berpotensi untuk dapat

Administrasi Negara (LAN) menerbitkan buku pedoman yang dapat digunakan sebagai referensi oleh para champion innovation dalam melakukan fasilitasi

Maksud dari studi ini yaitu melakukan analisis potensi likuifaksi untuk mengetahui perbandingan potensi likuifaksi tanah pada proyek di Jakarta Pusat sebelum dan setelah