• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENJADI PEWARTA CINTA

N/A
N/A
Duc In Altum

Academic year: 2024

Membagikan " MENJADI PEWARTA CINTA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENJADI PEWARTA CINTA

Sering kali kita mendengar kata cinta, orang dengan begitu gampang dan lafal mengatakan atau mengutarakan cinta itu. Pertanyaan mendasarnya apakah kita sungguh mengerti tentang cinta?. Apa itu cinta?, haruskah kita bercinta?.

Pertanyaan ini terkesan sepele mungkin tidak penting untuk mengerti akan hal ini, yang penting pemberian cinta, yaaa bukan suatu hal yang keliru atau salah dalam konsep “yang penting memberi cinta” atau sekedar kita memposisikan cinta dalam pikiran romantisme duniawi.

Pada kesempatan ini sedikit percikan pikiran secara konsepsi untuk sedikit mengisi dan menambah pemahaman kita dengan pendasaran pikiran secara ilmiah dan regiusitas. Yang dimaksud dengan berpikir ilmiah merupakan bagaimana cinta itu dikonsepkan dalam satu metodologis pemikiran sedangkan secara religiusitas mengantar kita untuk memahami cinta dalam konteks keimanan dengan pendasaran teologis agar bagaimana kita menjadi pewarta cinta pada sesama dalam balutan iman. Saya kira kedua konsepsi ini bisa menambah khazana kegairahan dalam bercinta ( kegairahan:semangat perwarta).

Cinta cukup menarik dan menjadi perhatian untuk dibicarakan baik itu hanya sekedar untuk menelaah atau dikaji. Cinta memiliki keunikan, setiap orang dalam memaknai dan mengartikan cinta secara bebas tanpa batas berdasarkan pengalaman hidupnya. Dan banyak ahli yang mengemukakan tentang cinta tentunya dengan kekayan pikiran mereka berdasarkan apa yang dirasakan dan intuitifnya.

Dalam kamus besar bahasa indonesia KBBI arti kata cinta adalah suka sekali, sayang benar, kasih sekali (terpikat antara laki-laki dan perempuan), ingin sekali;berharap sekali;rindu. Sedangkan dalam bahasa yunani kuno cinta disebut eros, philia, dan agape. Penjelasan secara singkat, eros artinya cinta yang lebih

(2)

merujuk pada nafsu jasmanih. Sokrates mengatakan bahwa eros membantu jiwa mengingat akan pengetahuan tentang keindahan dan pemahaman kebenaran batinia. Philia artinya rasa sayang atau persahabatan, Aristoteles dalam gagasannya tentang etika atau ethika nikomakheia bahwa philia merupakan kesetian yang merujuk pada cinta akan persaudaraan seperti keluarga, masyarakat dan membutuhkan kebajikan, kesetaraan, keakraban atau pada konsep ini tidak hanya memikirkan pada keinginan untuk menerima tetapi juga keinginan untuk memberi, ini melebihi materi sehingga menumbuhkan rasa yang dalam frasa kita bukan kami. Sedangkan agape adalah cinta yang tidak egois, cinta secara total atau cinta Tuhan kepada manusia, manusia kepada Tuhan dan manusia kepada manusia . Makna Cinta menurut Plato adalah cinta akan keindahan, bentuk yang sempurna adalah bentuk abstark akan keindahan iitu sendiri sedangkan menurut Mo Tzu cinta merupakan sikap kasih semesta. Inti daripada kasih semesta adalah kasih yang berlaku sama maksudnya orang yang menghidupi kasih semesta adalah mengasihi orang lain seperti mengasihi dirinya.

Ada pemikiran menarik juga datang dari St. Thomas Aquinas yang juga akan menambah pemaknaan cinta yang membawa kita masuk dalam ruang pemikiran religiusitas. St Thomas Aquinas mengatakan bahwa cinta itu hadir pada makhluk yang berpikir sebab cinta adalah anugrah Tuhan. Aquinas mensyaratkan dalam mencintai terdiri atas dua konsep yaitu objek yang dicintai dan keinginan memberikan yang baik pada objek itu. Beliau mengilustrasikan secara sederhana pada saat sedang seorang sedang sakit tentu kita akan meminum obat. Objek yang dicintai itu bukan lain ada diri kita sendiri dan meminum obat merupakan keinginan atau harapan agar kita dapat sembuh. Dari ilustrasi yang sangat sederhana ini mengingatkan kita bahwa siapapun bisa menjadi objek yang yang dicintai tetapi yang paling pertama dan utama adalah mencintai diri sendiri.

Ketika kita mampu mencintai diri sendiri maka kita menyadari dengan kesungguhan hati bahwa diluar sana ada kebaikan pula yang terdapat pada setiap

(3)

manusia oleh sebab itu relasi sebagai manusia harus terjalin. Setiap orang pasti menganggap bahwa dirinya memiliki kebaikan, jika itu kita sadari maka kita akan berusaha untuk berbuat kebaikan pada sesama dan turut berbahagian sebab kebaikan telah kita lakukan pada sesama.

Memahami Cinta Dalam Konsep Keimanan

Sebagai umat beriman katolik dengan Yesus Kristus sebagai gembala agung Tuhan dan Juruselamat. Maka pendasaran iman akan Yesus Krsitus pada ajaran ajarannya menjadi pondasi dan pedoman berziarah dalam dunia yang fana ini.

Sebagai umat beriman tentu pasti kita mengetahui dengan sungguh apa itu “cinta kasih”, ini adalah pokok daripada ajaran Yesus Sang Cinta itu sendiri. Tuhan adalah cinta, Dia-Lah pemilik cinta itu. Dalam kisah penciptaan pada perjanjian lama kita tentu mengetahui bagaimana Tuhan sang Pencipta itu menciptakan makhluk hidup didalamnya terdapat manusia. Tuhan telah membentuk menciptkan CINTA-Nya yaitu manusia. Kita adalah wujud cinta Tuhan yang hidup, wujud cinta Tuhan yang nyata, Dia-Lah terang cinta. Dengan kata lain cinta itu bersatu dalam kesatuan pada Alpha dan Omega, dan itu adalah Tuhan sendiri, Tuhan adalah Alpha juga sekaligus Omega. Atau awal kehidupan sampai tujuan akhir.

Perlu dan harus disadari bahwa kita adalah bukti cinta Tuhan, artinya dalam setiap insan manusia cinta Tuhan bersemayam. Cinta Tuhan itulah yang mengerakan kita untuk hidup, hidup didalam kasih-Nya dan Cinta-Nya dan janganlah kita berpaling daripada terang cinta itu. Manusia acap kali tidak menyadari bahwa dialah cinta Tuhan itu, seringkali kita merusak keindahan cinta Tuhan karena kehausan akan hal-hal sesaat. Betapa luar biasa Tuhan kita walaupun cintaNya seringkali tidak memahami dirinya tetapi sang sumber cinta atau terang cinta itu tetap menerangi dan mencintai cintaNya. Ungkapan ini menyadari kita bahwa Dia-Lah Sang Terang Cinta walaupun dia begitu nan jauh dalam pandangan indra manusia namun kita tetap memanggil, memohon, berpasrah pada-Nya yang

(4)

wujud-Nya nan jauh dari pandangan tetapi sebab cinta dia melampaui fisik dekat dalam perasaan.

Begitu sempurnanya cinta Tuhan itu, Ia memberi diri-Nya serupa dengan kita manusia yang tampak dalam Yesus Tuhan. Pemberian diri-Nya terpampang nyata dan jelas tentang apa itu yang dinamakan CINTA. Kehadiran Yesus adalah Cinta dan kematiannya pula karena Cinta. Ketika Tuhan hadir di dunia ini itu menujukan bukti cinta yang nyata bahwa karena kecintaan-Nya dan kasih yang hidup dalam penegasan pada Injil Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Inilah bukti cinta Tuhan Yang begitu besar pada kita, bukti cinta yang tanpa batas. Pun tak kala putra-Nya rela mati disalib karena cinta-Nya pula yang besar tanpa batas dan kepenuhan kasih.

Bagaimana Seharusnya Kita Menanggapi Cinta Itu Dalam Peziarahan Hidup

Setiap manusia memiliki cinta, cinta yang dimiliki adalah milik orang lain pula atau sesama, maka biarlah cinta itu berlabuh dalam setiap orang yang kita jumpai.

Dengan kata lain bahwa cinta yang kita miliki adalah kepunyaan orang lain. Cinta tidak hanya sekadar berakar dalam kata tetapi cinta harus berkilau dalam tindakan. Dalam kehidupan ini kita hidup dalam kebersamaan komunitas religius.

Ditengah kehidupan saat ini dimana orang hanya sekedar mementingkan hal-hal duniawi yang jauh dari kata kemanusian seakan membuat cinta tak lagi berkilau sebab kita seringkali memposisikan dunia sebagai satu satunya tujuan sehingga membuat cinta itu terkesan redup bahkan mungkin tak bernyala lagi. Lalu disisi lain sebagian orang duduk bersipuh dalam kekhusukan sedang berharap masihkah adanya cinta .

(5)

Setelah kita memahami siapa diri kita dihadapan sang terang cinta itu, sungguh kita menyadari bahwa hidup adalah perutusan untuk mewartakan cinta kasih Tuhan pada sesama. Tugas perutusan kita dalam hidup ini adalah menjadi terang cinta sehingga Cahaya kasih Tuhan bersinar terang ditengah hedonisme duniawi.

Tentu kita sadari bahwa hidup sebagai suatu keluarga besar dalam kemanusian sudahkah kita menjadi penyalur penyalur cinta?. Cinta tidak hanya sekedar dipandangan dalam prespektif romantisme duniawi, seringkali kita hanya sekedar memposisikan cinta dalam pengertian itu. Cinta Tuhan kepada manusia jauh lebih besar dari sekedar pandangan yang diukur dari pikiran manusia, cinta adalah kasih yang kita terima atas anugrah rahmat yang bersumber dari kasih Allah sebab cinta adalah pencipta melaluinya kita ada dan cinta adalah penebus melaluinya kita diciptakan kembali.

hendaklah kita menjadi penyalur kasih yang adalah cinta dalam tugas tugas kita.

Sehingga anugrah indah ini yang bersumber dari mata air Allah Bapa sungguh memberi kesegaran dan kesejukan. Jika dalam tugas tugas itu cinta kasih menjadi pedoman spiritual maka cinta kasih itu hidup dalam tindakan sebab cinta kasih itu adalah pemberian diri pada Tuhan, sesama untuk melayani, mengasihi, saling mengormati, berbela rasa dan berkorban. Dapat kita renungkan dalam bacaan 1 Korintus 13:4-7: Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Cinta kasih menjadi ciri khas bagi kita orang beriman yang terletak pada diri sang Guru Agung kita Yesus Tuhan yang sampai pada puncak pengorbanan-Nya. Inti permenungan dari cinta kasih ini dapat kita maknai sebabi berikut; cinta kasih adalah pemberian diri, Yesus datang ke dunia adalah pemeberian diri karena cinta-Nya yang begitu besar tak terbatas bagi kita, datang untuk mangasihi kita, didalam kehidupan ini hendaklah kita dapat memberi pengampunan pada setiap

(6)

orang yang bersalah kepada kita dengan begitu kita sungguh meneladani Sang Guru Agung kita Yesus Kristus Tuhan, melayani, kita diajak untuk mewartakan cinta kasih dalam melayani atau menjadi pelayan dengan melalui ini kita mampu menjadi berkat bagi sesama. Dan didalam cinta kasih ada sukacita, ada harapan akan Tuhan sang terang cinta.

Lagu yang sangat menyentuh untuk merangkum keseluruhan isi tulisan ini yang sangat familier dan mari kita bernyayi dalam keheningan untuk memaknai dan meresapi melalui lirik lagu “ajarailah bahasa cintaMu”:

Andaikan aku lakukan Yang luhur mulia, Jika tanpa kasih cinta Hampa tak berguna. Ajarilah kami bahasa cintaMu Agar kami dekat padamu ya Tuhanku Ajarilah kami bahasa cintaMu.

Agar kami dekat padaMu. Andaikan aku pahami Bahasa semua. Hanyalah bahasa Cinta kunci tiap hati. Cinta itu lemah lembut Sabar sederhana Cinta itu murah hati Rela menderita

Lagu ini mau menggambarkan pada kita bahwa hidup terasa hampa jika tanpa cinta kasih. Maka untuk mengakhiri permenungan ini sedikti ilustrasi sederhana untuk menambah kegairahan atas makna cinta kasih yang disalurkan pada sesama. kira kira begini ilustrasinya, lampu akan menyalah manakala ada aliran listrik, lampu itu adalah kita umat beriman dan aliran listrik itu adalah Tuhan, maka biarkan cinta kasih Tuhan mengalir atas kita sehingga kita mampu memberi cahan Cinta Kasih pada sesama. Jadilah pewarta Cinta sehingga menjadi terang dalam kemanusian.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, penyertaan dan anugerahNya yang sungguh besar sehingga Penulis dapat m enyelesaikan penulisan

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala cinta kasih, berkat, kekuatan dan ketabahan yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis selama

PF : Peliharalah kami dalam kasih Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat, yang telah mengajar kami berdoa : PF & J : BAPA KAMI YANG DI SORGA. (doxologi – KJ 475)

pada hari ini kita juga diajak untuk mengingat mereka yang merindukan kita, supaya cinta kasih selalu terhubung dengan mereka,.. mari kita menghadap Tuhan, Sang Sumber Cinta,

“Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus yang sudah mati untuk dosa- dosa manusia, yang telah bangkit dan menang atas maut, dan naik ke Sorga dalam kemuliaan, kasih Allah,

Segala puji dan syukur penulis penjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber segala cinta dan kasih sebab atas berkat dan kasih karunianya yang tak berkesudahan yang

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala cinta kasih, berkat, kekuatan dan ketabahan yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis selama

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan, rahmat, cinta kasih, dan berkat-Nya kepada Penulis sehingga pada akhirnya