ANALISIS PENGARUH MAKROEKONOMI DALAM PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA TAHUN 2013-2018
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA
STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM
OLEH:
ADELIA WAHYU RATRI NIM. 15810006
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2019
i
ANALISIS PENGARUH MAKROEKONOMI DALAM PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH DI INDONESIA TAHUN 2013-2018
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA
STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM OLEH:
ADELIA WAHYU RATRI 15810006
PEMBIMBING:
MUH. GHAFUR WIBOWO, S.E., M.Sc.
NIP. 19800314 200312 1 003
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2019
ii
iii
iv
v
vi MOTTO
“MENYERTAKAN ALLAH DI SETIAP LANGKAH”
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia-Nya, SKRIPSI ini dapat terselesaikan di waktu yang tepat
Karya tulis ini saya persembahkan untuk Ayahanda Sajino S.pd.
Dan Ibunda Widyaningsih tercinta,
Adikku tersayang Sobrian Affan Muzaki, dan kakak- kakakku tersayang Anindita Khoirun Nisa.
Serta semua saudara dan teman-temanku yang telah menyemangati dan membantuku.
semua guru dan dosen yang telah sabar dan ikhlas memberikan ilmunya, serta untuk almamaterku UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص
Alif Bā’
Tā’
Ṡā’
Jīm Ḥā’
Khā’
Dāl Żāl Rā’
Zāi Sīn Syīn
Ṣād
Tidak dilambangkan b
t ṡ
j ḥ kh
d ż
r z s sy
ṣ
Tidak dilambangkan be
te
es (dengan titik di atas) je
ha (dengan titik di bawah) ka dan ha
de
zet (dengan titik di atas) er
zet es es dan ye
es (dengan titik di bawah)
ix ض
ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ـه ء ي
Ḍād Ṭā’
Ẓā’
‘Ain Gain Fāʼ Qāf Kāf Lām Mīm Nūn Wāwu
Hā’
Hamzah Yāʼ
ḍ ṭ ẓ ʻ g f q k l m
n w h ˋ Y
de (dengan titik di bawah) te (dengan titik di bawah) zet (dengan titik di bawah)
koma terbalik di atas ge
ef qi ka el em
en w ha apostrof
Ye
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap ةدّدعتـم
ةّدع
Ditulis Ditulis
Muta‘addidah
‘iddah
C. Tᾱ’ marbūṭah
Semua tᾱ’ marbūṭahditulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh kata sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang
x
sudah terserap dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya kecuali dikehendaki kata aslinya.
ةمكح ةـّلع
ةمارك ءايلولأا
Ditulis Ditulis Ditulis
Ḥikmah
‘illah
karᾱmah al-auliyᾱ’
D. Vokal Pendek dan Penerapannya ---- َ---
---- َ--- ---- َ---
Fatḥah Kasrah Ḍammah
Ditulis Ditulis Ditulis
A i u
ل عف رك ذ بهذ ي
Fatḥah Kasrah Ḍammah
Ditulis Ditulis Ditulis
fa‘ala żukira yażhabu
E. Vokal Panjang 1. fatḥah + alif
ةّيـلهاج 2. fatḥah + yā’ mati
ىسنـ ت 3. Kasrah + yā’ mati
مـيرك
4. Ḍammah + wāwu mati ضورف
Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis
Ᾱ jᾱhiliyyah
ᾱ tansᾱ
ī karīm
ū furūḍ
xi F. Vokal Rangkap
1. fatḥah + yā’ mati مكنيـب
2. fatḥah + wāwu mati لوق
Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis
Ai bainakum
au qaul
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
متـنأأ تّدعُا مـتركشنئل
Ditulis Ditulis Ditulis
a’antum u‘iddat la’in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf awal “al”
نأرقلا سايقلا
Ditulis Ditulis
al-Qur’ᾱn al-Qiyᾱs
2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama Syamsiyyah tersebut
ءامّسلا سمّشلا
Ditulis Ditulis
as-Samᾱ asy-Syams
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisannya
ضورفلاىوذ ةّنـّسللاهأ
Ditulis Ditulis
żɑwi al-furūḍ ahl as-sunnah
xii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Makroekonomi Dalam Pergerakan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Tahun 2013-2018”. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh ummatnya.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai derajat Strata I Program Studi Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan terima kasih yang dalam kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, pihak-pihak tersebut adalah:
1. Bapak Prof. Dr. KH. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D, selaku rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Bapak Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, S.Ag., M.Ag., selaku dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam beserta jajarannya.
3. Ibu Dr. Sunaryati, S.E, M.Si., selaku ketua program studi Ekonomi Syariah.
4. Bapak Muh. Ghafur Wibowo, S.E., M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing saya dengan penuh kesabaran.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan ilmu serta pengalaman pengetahuannya kepada penulis selama masa perkuliahan.
6. Keluarga tercinta Bapak Sajino dan Ibu Widyaningsih, adiku tersayang Sobrian Affan Muzaki, serta kakak terbaikku Anindita Khoirun Nisa
xiii
yang telah memberi semangat, menjadi motivator untuk senantiasa
xiv DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
PEDOMAN LITERASI ... viii
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GRAFIK ... xviii
DAFTAR GAMBAR ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
INTISARI ... xxi
ABSTRACT ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 10
D. Sistematika Pembahasan ... 11
BAB II LANDASAN TEORI ... 13
A. Nilai Tukar Rupiah ... 13
1. Definisi Nilai Tukar Rupiah ... 13
2. Jenis-jenis Sistem Nilai Tukar ... 14
3. Penentuan Nilai Tukar... 15
4. Teori Penentuan Nilai Tukar ... 16
xv
5. Konsep Keseimbangan Nilai Tukar ... 20
B. Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar ... 21
C. Jumlah Uang Beredar ... 21
1. Definisi Jumlah Uang Beredar ... 22
2. Macam-macam Uang ... 22
3. Teori Permintaan Uang ... 23
D. Inflasi... 24
1. Pengertian Inflasi ... 24
2. Macam-macam Inflasi ... 25
3. Teori Inflasi ... 27
E. Cadangan Devisa ... 28
1. Pengertian Cadangan Devisa... 28
2. Fungsi Cadangan Devisa ... 29
F. Ekspor ... 30
1. Pengertian Ekspor ... 30
2. Teori Perdagangan ... 31
G. Teori Sistem Ekonomi Islam dalam Nilai Tukar Uang ... 32
H. Teori Inflasi Islam ... 33
I. Fungsi Uang dalam Islam ... 34
J. Teori Uang dalam Islam ... 35
1. Konsep Uang dalam Islam ... 35
2. Teori Permintaan Uang dalam Islam ... 35
K. Kerangka Pemikiran ... 36
L. Perumusan Hipotesis ... 36
1. Hubungan Jumlah Uang Beredar dengan Nilai Tukar Rupiah... 36
2. Hubungan Inflasi dengan Nilai Tukar Rupiah ... 38
3. Hubungan Cadangan Devisa dengan Nilai Tukar Rupiah ... 39
4. Hubungan Ekspor dengan Nilai Tukar Rupiah ... 41
M. Telaah Pustaka ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Jenis Penelitian ... 46
xvi
B. Jenis dan Sumber Data ... 46
C. Definisi Operasional Variabel ... 46
D. Metode Analisis Data ... 48
E. Tahap-Tahap Pengujian Error Correction Model ... 49
1. Uji Stasioneritas ... 49
2. Uji Derajat Integrasi ... 50
3. Uji Kointegrasi ... 51
4. Uji Error Correction Model (ECM) ... 51
5. Uji Error Correction Term... 53
6. Uji Hipotesis... 53
7. Uji Asumsi Klasik ... 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Analisis Data Penelitian ... 58
1. Deskripsi Data ... 58
2. Analisis Error Correction Model (ECM) ... 62
3. Uji Stasioneritas Data ... 63
4. Uji Kointegrasi ... 65
5. Estimasi Jangka Panjang ... 66
6. Estimasi Jangka Pendek ... 68
7. Uji Asumsi Klasik ... 69
B. Pembahasan ... 72
1. Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap Nilai Tukar Rupiah ... 72
2. Pengaruh Inflasi terhadap Nilai Tukar Rupiah... 75
3. Pengaruh Cadangan Devisa terhadap Nilai Tukar Rupiah ... 77
4. Pengaruh Ekspor terhadap Nilai Tukar Rupiah ... 79
5. Perubahan Nilai Tukar dalam Perspektif Ekonomi Islam ... 81
BAB V PENUTUP ... 84
A. Kesimpulan ... 84
B. Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 91
LAMPIRAN ... 92
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Statistika Deskriptif ... 58
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas pada tingkat level ... 63
Tabel 4.3 Hasil Uji Stasioneritas pada tingkat first different ... 64
Tabel 4.4 Hasil Uji Kointegrasi Tingkat Level ... 65
Tabel 4.5 Ouput Model Jangka Panjang ... 66
Tabel 4.6 Output Estimasi Error Correction Model (ECM)... 68
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 70
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas ... 70
Tabel 4.9 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 71
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi ... 71
xviii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika 2013-2018 ... 3
Grafik 1.2 Jumlah Uang Beredar Tahun 2013-2018 ... 5
Grafik 1.3 Perkembangan Inflasi Tahun 2013-2018 ... 6
Grafik 1.4 Posisi Cadangan Devisa Tahun 2013-2018 ... 7
Grafik 1.5 Perkembangan Ekspor Tahun 2013-2018 ... 8
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Mundell Flenning ... 19 Gambar 2.2 Keseimbangan dalam Pasar Valuta Asing ... 20 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 36
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Penelitian ... 92
Lampiran 2 Tabel Telaah Pustaka ... 94
Lampiran 3 Hasil Analisis Eviews 9 ... 103
Lampiran 3.1 Data Analisis Deskriptif ... 103
Lampiran 3.2 Uji Stationeritas ADF ... 103
Lampiran 3.3 Uji Stationeritas Tingkat First Different ... 105
Lampiran 3.4 Uji Kointegrasi Tingkat Level ... 107
Lampiran 3.5 Uji Jangka Panjang ... 108
Lampiran 3.6 Uji Jangka Pendek ... 108
Lampiran 3.7 Uji Asumsi Klasik ... 109
Lampiran 4 Curriculum Vitae (CV) ... 111
xxi ABSTRAK
Nilai tukar rupiah merupakan nilai mata uang suatu negara dengan nilai mata uang negara lain, yang digunakan untuk melakukan perdagangan internasional. Kurs rupiah terhadap dollar AS menunjukkan berapa rupiah yang dikeluarkan untuk mendapatkan 1 (satu) dollar AS.Pergerakan nilai tukar sangat berpengaruh terhadap penetuan peringkat kestabilan perekonomian di suatu negara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia pada 6 tahun terakhir yaitu tahun 2013- 2018. Variabel yang digunakan adalah variabel makroekonomi yaitu seperti jumlah uang beredar, inflasi, cadangan devisa dan ekspor.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kuantitatif.
Teknik analisis data menggunakan metode Error Correction Model (ECM) yang dibantu oleh program eviews 9. Data yang digunakan pada penelitian ini diambil dari data bulanan tahun 2013-2018. Data penelitian berupa data sekunder yang diperoleh dari SEKI terbitan Bank Indonesia dan kementrian perdagangan Indonesia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh positif signifikan terhadap nilai tukar rupiah pada jangka pendek maupun jangka panjang. Inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia dalam jangka pendek dan berpengaruh positif signifikan dalam jangka panjang. Cadangan devisa memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ekspor tidak berpengaruh terhadap nilai tukar dalam jangka pendek sedangkan dalam jangka panjang ekspor berpengaruh negatif signifkan terhadap nilai tukar.
Kata Kunci: Nilai tukar rupiah, jumlah uang beredar, inflasi, cadangan devisa, dan ekspor
xxii ABSTRACT
The rupiah exchange rate is the value of a country's currency with the value of another country's currency, which is used to conduct international trade. The rupiah exchange rate against the US dollar shows how many rupiahs are spent to get 1 (one) US dollar. The movement of the exchange rate is very influential on determining the ranking of economic stability in a country. This study aims to determine what factors influence the movement of the rupiah exchange rate in Indonesia in the last 6 years, namely 2013-2018. The variables used are macroeconomic variables, such as money supply, inflation, foreign exchange reserves and exports.
This research is a study that uses quantitative methods. The data analysis technique uses the Error Correction Model (ECM) method which is assisted by program eviews 9. The data used in this study was taken from monthly data from 2013-2018. The research data is in the form of secondary data obtained from SEKI published by Bank Indonesia and the Indonesian Ministry of Commerce
The results of this study indicate that the money supply has a significant positive effect on the rupiah exchange rate in the short and long term. Inflation does not affect the rupiah exchange rate in Indonesia in the short term and has a significant positive effect in the long run. Foreign exchange reserves have a significant negative effect on the rupiah exchange rate in Indonesia in the short and long term. Exports have no effect on the exchange rate in the short term while in the long run the export has a significant negative effect on the exchange rate.
Keywords: Rupiah exchange rate, money supply, inflation, foreign exchange reserves, and exports
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara berkembang dengan sistem perekonomian yang terbuka membuat perekonomian Indonesia semakin terintegrasi dengan perekonomian dunia. Nilai tukar memiliki peranan yang sangat penting dengan semakin terbukanya perekonomian Indonesia. Nilai tukar menunjukkan bagaimana perbandingan mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain.
Kuat atau lemahnya nilai tukar mata uang suatu negara tidak hanya ditentukan oleh kondisi dan kebijakan ekonomi di dalam negeri, tetapi juga kondisi perekonomian internasional serta kondisi non-ekonomi seperti keamanan dan kondisi politik (Soetikno, 2016).
Sistem keuangan internasional mempunyai peranan penting dalam perekonomian dunia dan perekonomian suatu negara. Dalam perekonomian terbuka menjadikan semakin mudahnya aliran dana antar negara, dinamika nilai tukar yang semakin berfluktuatif menjadi perhatian yang sangat besar bagi seluruh pihak, baik masyarakat, investor, dan regulator kebijakan moneter. Selain sangat berpengaruh terhadap kinerja perekonomian di setiap negara, nilai mata uang yang stabil menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik atau stabil karena ketidakstabilan nilai tukar dapat mempengaruhi investasi dan perdagangan internasional (Ginola, 2017).
2
Kegiatan perdagangan internasional yang melibatkan dua negara dan memiliki mata uang yang berbeda, maka kedua belah pihak harus memperhatikan nilai tukar dari masing-masing negara tersebut. Nilai tukar adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut. Nilai tukar merupakan salah satu harga yang penting dalam perekonomian terbuka karena ditentukan oleh adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Mengingat pengaruhnya yang besar bagi neraca perdagangan, transaksi berjalan maupun bagi variabel-variabel makro ekonomi lainnya (Triyono, 2008).
Nilai tukar harus diakui memainkan pengaruh yang vital dalam peraturan perekonomian dunia yang semakin terbuka seperti saat ini. Nilai tukar dapat mempengaruhi harga relatif barang-barang domestik dan asing yang pada saatnya akan mempengaruhi keuntungan dan kesejahteraan konsumen. Dengan kata lain, dinamika nilai tukar akan berdampak pada volume barang yang akan di perdagangkan secara internasional karena membuat harga dan keuntungan menjadi tidak menentu (Buhaerah, 2016).
Oleh karena itu nilai tukar diatur sedemikian rupa di negara industri maju maupun negara berkembang supaya goncangan nilai tukar tidak sampai mengganggu perekonomian domestik baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut ini data pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika dari tahun 2013 hingga 2018.
3
Grafik 1.1 Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Tahun 2013-2018
Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah Indonesia terhadap dollar Amerika mengalami kenaikan dari tahun 2013-2016. Rupiah mengalami tekanan depresiasi yang cukup tinggi. Dijelaskan di Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) kenaikan nilai tukar ini disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal, sumber utama dari eksternal terkait normalisasi kebijakan moneter AS, serta penyebaran kebijakan moneter global. Dari dalam negeri, tekanan depresiasi dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik. Nilai tukar rupiah pada tahun 2017-2018 secara umum cukup stabil ditopang oleh membaiknya perekonomian Indonesia.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter merupakan lembaga yang berwenang dalam menentukan kebijakan moneter di Indonesia. Kebijakan dan intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia dilakukan dalam upaya menjaga stabilitas perekonomian dan mencapai sasaran kebijakan yang diinginkan.
4
Menurut UU. No. 3 Tahun 2004 tentang perubahan atas UU. No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dalam kapasitasnya sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Stabilitas kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Di dalam literatur ekonomi pembahasan mengenai teori-teori nilai tukar (exchange rate theories) dapat dibagi menjadi dua macam pendekatan. Pertama, pendekatan teori nilai tukar tradisional yang didasarkan pada arus perdagangan dan paritas daya beli untuk mengetahui pergerakan nilai tukar dalam jangka panjang. Pendekatan tradisional ini juga dapat dikatakan sebagai pendekatan elastisitas terhadap pembentukan nilai tukar. Kedua, pendekatan teori nilai tukar modern dengan menjelaskan perubahan nilai tukar pada pasar modal dan arus modal internasional serta menganalisis perubahan nilai tukar dalam jangka pendek yang sifatnya tidak terduga untuk mencapai keseimbangan jangka panjang (Yuliadi, 2008).
Pendekatan teori nilai tukar tradisonal maupun modern, keduanya sama- sama penting dalam upaya untuk menjelaskan kaitan nilai tukar rupiah dalam jangka pendek dengan nilai tukar rupiah dalam jangka panjang. Sehingga dapat di ketahui bagaimana rumusan model-model analisis nilai tukar rupiah terhadap variabel ekonomi makro lainnya dalam suatu perekonomian (Yuliadi, 2008).
Jumlah uang yang beredar dapat menyebabkan inflasi domestik meningkat dan akan berdampak pada nilai tukar rupiah yang terdepresiasi jika kebijakan
5
moneter bersifat ekspansif. Kebijakan moneter ekspansif adalah kebijakan moneter yang diambil oleh pemerintah guna menambah jumlah uang yang berada di masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan ini dilaksanakan pada saat terjadinya depresi ekonomi atau deflasi (kenaikan nilai mata uang) (Ginola, 2017).
Berikut ini data kenaikan jumlah uang beredar yang mengalami kenaikan dari tahun 2013 hingga tahun 2018:
Grafik 1.2 Jumlah Uang Beredar Tahun 2013-2018
Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah uang beredar dari tahun 2013 hingga 2018 selalu mengalami kenaikan. Dalam kurun waktu 6 tahun jumlah uang beredar meningkat sebesar Rp2.082.895,52 miliar. Yang mana dapat dilihat di tahun 2013 jumlah uang beredar sebesar Rp3.268.789,15 miliar dan di tahun 2018 jumlah uang beredar menjadi sebesar p5.351.684,67 miliar.
Berdasarkan teori Purchasing Power Parity (PPP), persaingan internasional sebagai faktor kunci yang menentukan dinamika nilai tukar. Analisis dengan PPP merupakan hukum satu harga dan lebih di fokuskan pada nilai tukar rill. Dalam jangka panjang, kenaikan tingkat harga suatu negara (relatif terhadap
6
tingkat harga negara lain) akan menyebabkan nilai mata uangnya menjadi terdepresiasi (mengalami penurunan nilai mata uang). Sebaliknya, jika tingkat harga relatif suatu negara menurun, maka nilai mata uangnya akan mengalami kenaikan (Kettel, 2002).
Inflasi merupakan penurunan nilai mata uang yang disebabkan besar dan cepatnya uang yang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang. Maka dari itu pentingnya pengendalian inflasi dapat didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil akan berdampak pada nilai tukar dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Berikut ini data fluktuasi tingkat inflasi dari tahun 2013 hingga 2018 dapat dijelaskan melalui grafik.
Grafik 1.3 Perkembangan Inflasi Tahun 2013-2018
Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia
Dari grafik di atas tingkat inflasi menunjukkan terjadinya fluktuasi setiap tahunya, kenaikan inflasi tertinggi dalam kurun 6 tahun terjadi di tahun 2014 mecapai hingga 8,22% yang sebelumnya tahun 2013 hanya mencapai 4,57%. Di jelaskan di Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) kenaikan inflasi
7
disebabkan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) sehingga mengalami inflasi yang cukup tinggi yang mempengaruhi berbagai faktor.
Indonesia, sebagaimana halnya negara berkembang lainnya, menghadapi berbagai hambatan struktural dalam perekonomiannya, yaitu hambatan pada valuta asing, dan juga hambatan finansial. Di sisi lain nilai tukar adalah harga mata uang negara asing dalam satuan mata uang domestik. Melemahnya nilai tukar akan merubah posisi cadangan devisa dan mempengaruhi posisi jumlah uang beredar di Indonesia.
Grafik 1.4 Posisi Cadangan Devisa Tahun 2013-2018
Sumber: Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia, Bank Indonesia
Cadangan devisa menunjukkan pada sejumlah valas yang dicadangankan oleh Bank Sentral. Berdasarkan Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia (dalam juta USD) dalam kurun 6 tahun selalu mengalami fluktuasi yang mana kenaikan tertinggi terjadi di tahun 2018 yaitu sebesar 131.980 juta USD.
Dinamika nilai tukar mencerminkan harga relatif suatu mata uang terhadap nilai mata uang negara lain. Fluktuasi dalam perkembangan nilai tukar mata uang akan mengakibatkan perubahan perilaku economic agent (eksportir dan impor)
8
dalam keputusan bisnisnya. Pergerakan nilai tukar yang berlebihan akan berimplikasi pada semakin mahalnya harga barang impor dalam persepsi mata uang domestik. Sebaliknya jika terjadi undervalued, maka bagi eksportir hal tersebut akan dapat mengurangi margin profit yang di terimanya dari produk yang laku di pasar internasional. Dampak pergerakan nilai tukar mata uang terhadap perilaku economic agent (eksportir dan impor) dapat dijelaskan melalui besarnya biaya dan harga yang muncul dari volatilitas nilai tukar (Mukhlis, 2011).
Grafik 1.5 Perkembangan Ekspor Tahun 2013-2018
Sumber: Kementerian Perdagangan Indonesia
Dari grafik di atas menunjukkan perkembangan ekspor dari tahun 2013 hingga 2016 mengalami penurunan. Di tahun 2016 nilai ekspor berada di titik terendah yaitu sebesar 10.581,90 juta USD. Di jelaskan di Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) rendahnya nilai ekspor dipicu dampak kenaikan harga komoditas dunia.
Penelitian yang dilakukan oleh Hazizah (2017) menemukan bahwa dalam jangka pendek maupun jangka panjang jumlah uang beredar dan inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia.
9
Sedangkan ekspor dan impor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar di Indonesia.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dapaole (2016) menemukan bahwa ekspor, impor dan cadangan devisa berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia. Sedangkan inflasi dan suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia.
Penelitian ini akan meneliti dinamika nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, mengingat pergerakan nilai tukar rupiah terhadap AS selalu berfluktuasi dan sangat sulit untuk diprediksi. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS merupakan juga faktor yang berperan dalam pengambilan keputusan di bidang pendanaan, investasi, dan kebijkan-kebijakan di bidang keuangan lainya. Oleh sebab itu penulis mengambil judul “Analisis Pengaruh Makroekonomi Dalam Pergerakan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia Tahun 2013-2018”
B. Rumusan Masalah
Banyak faktor makroekonomi yang bisa menyebabkan naik nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Namun dalam penelitian ini penulis hanya mencoba untuk mengambil variabel jumlah uang beredar (M2), tingkat inflasi, cadangan devisa dan ekspor dimana penulis ingin menganalisis:
1. Bagaimana pengaruh jumlah uang beredar (M2) terhadap pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2013-2018?
2. Bagaimana pengaruh tingkat inflasi terhadap pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2013-2018?
10
3. Bagaimana pengaruh cadangan devisa terhadap pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2013-2018?
4. Bagaimana pengaruh ekspor terhadap pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2013-2018?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh jumlah uang beredar (M2) terhadap pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2013-2018.
2. Menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2013-2018.
3. Menganalisis pengaruh cadangan devisa terhadap pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2013-2018.
4. Menganalisis pengaruh ekspor terhadap pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia tahun 2013-2018.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, manfaat yang diharapkan penulis antara lain sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah atau pengambil kebijakan
Memberikan masukan dan bahan pertimbahan dalam mengambil keputusan/kebijakan yang berkaitan dengan permasalahan kebijakan moneter, khususnya tentang nilai tukar rupiah di Indonesia.
11
2. Bagi akademisi
Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan, menambah refensi/kepustakaan di bidang ilmu ekonomi makro dan ekonomi moneter, dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian seterusnya
3. Bagi penulis
Penelitian ini dilakukan untuk mengaplikasikan dan menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dari perkuliahan dan diharapkan dapat menambah atau memperluas pengetahuan tentang perkembangan dan pergerakan nilai tukar rupiah di Indonesia.
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan penelitian dibagi secara sistematis dalam tiga bagian utama, yaitu pada bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal adalah beberapa bagian sebelum memuat isi dari halaman inti. Bagian inti skripsi memuat isi yang memuat lima bab pokok. Sedangkan bagian akhir yang memuat referensi, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis. Lima bab pokok pada bagian inti yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab pertama, bagian ini berupa pendahuluan. Bagian pendahuluan ini merupakan gambaran umum penulisan penelitian ini. Pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang yang memuat isu dan penjelasan singkat mengenai perkembangan variabel makroekonomi antara lain nilai tukar rupiah, jumlah uang beredar, tingkat inflasi, cadangan devisa dan ekspor. Latar belakang ini menjadi masukan bagi terbentuknya rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.
12
Bab kedua dalam penelitian ini merupakan bagian landasan teori. Bagian landasan teori ini memuat telaah pustaka yang berisi hasil penelitian-penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini. Landasan teori sendiri menjadi acuan dalam pembahasan penelitian yang akan dilakukan, pengembangan hipotesis, dan kerangka penelitian yang akan diteliti selanjutnya.
Bab ketiga merupakan bagian metode penelitian. Bab ini menguraikan tentang variabel yang digunakan dalam penelitian ini serta definisi operasional dari variabel-variabel tersebut, jenis dan sumber data dan teknik pemilihan yang akan digunakan, metode pengumpulan data serta metode analisisnya yang akan digunakan oleh penulis.
Bab keempat merupakan bagian analisa data dan pembahasan. Bagian ini meliputi statistik deskriptif dari data-data yang digunakan di dalam penelitian yang merupakan hasil dari perhitungan yang digunakan oleh penulis yaitu menggunakan model regresi data timeseries, serta pembahasan hasil penelitian yang didukung teori maupun penelitian terdahulu.
Bab kelima merupakan bagian penutup. Bagian penutup berisikan tentang kesimpulan akhir penelitian berupa hasil penelitian, berapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, pada bagian ini juga berisi keterbatasan penelitian, dan saran-saran demi terciptanya kesempurnaan hasil penelitian
Bagian akhir referensi dan lampiran berisi acuan yang di gunakan dalam penelitian serta beberapa informasi terkait dengan penelitian yang perlu untuk dilampirkan.
84 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil estimasi dan analisis yang dilakukan dengan Error Correction Model (ECM), serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab IV melalui beberapa variabel yaitu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, jumlah uang beredar, inflasi, cadangan devisa dan ekspor dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah/dolar AS di Indonesia dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya jumlah uang beredar di Indonesia maka nilai tukar rupiah semakin terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat. Berlebihannya jumlah beredar dalam perekonomian suatu negara akan menyebabkan kenaikan pada harga barang-barang sehingga nilai tukar rupiah akan mengalami depresiasi.
2. Inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia dalam jangka pendek dan berpengaruh positif signifikan dalam jangka panjang.
Hal ini dalam jangka pendek nilai tukar rupiah menyiratkan keberhasilan kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan laju inflasi pada tingkat yang wajar. Sedangkan dalam jangka panjang peningkatan inflasi akan berimbas pada terdepresiasinya nilai tukar rupiah Indonesia terhadap dolar AS. Hal ini karena peningkatan inflasi yang terus terjadi akan
85
menyebabkan harga bahan-bahan pokok dan jasa akan mengalami kenaikan sehingga masyarakat akan mengeluarkan uang yang lebih besar dari sebelumnya untuk membeli barang yang serupa dari sebelumnya.
Sehingga perekonomian akan mengalami pelemahan dan depresiasi nilai tukar.
3. Cadangan devisa memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Hal ini dikarenakan apabila posisi cadangan devisa meningkat maka akan berakibat pada nilai tukar rupiah di Indonesia semakin terapresiasi terhadap dolar AS. Ini disebabkan semakin besar jumlah cadangan devisa yang dimiliki suatu negara maka kepercayaan luar negeri atas kemampuan dalam negeri untuk mengatasi goncangan dari luar negeri akan meningkat sehingga dapat mengapresiasi mata uang domestik.
4. Ekspor tidak berpengaruh terhadap nilai tukar dalam jangka pendek itu artinya, setiap kenaikan ekspor tidak mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah dalam waktu yang pendek. Sedangkan dalam jangka panjang ekspor berpengaruh negatif signifkan terhadap nilai tukar. Dimana ekspor yang semakin tinggi akan membuat nilai tukar rupiah di Indonesia semakin terapresiasi terhadap dolar AS. Penerimaan dari ekspor barang dan jasa oleh negara lain yang semakin besar mengakibatkan jumlah valuta asing yang dimiliki Indonesia semakin besar sehingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung menguat (terapresiasi).
86
B. Saran
Berdasarkan studi yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa saran untuk menjadi bahan pertimbangan bagi akademisi dalam penelitian-penelitian selanjutnya dan pihak yang berwenang untuk mendorong apresiasi kurs di Indonesia, antara lain sebagai berikut:
1. Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karena itu, Bank Indonesia juga menjalakan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan.
2. Pemerintah perlu melakukan usaha-usaha agar nilai tukar rupiah tetap terkendali. Upaya ini harus didukung dengan memperkuat cadangan devisa melalui peningkatan ekspor dan meminimalkan impor dengan menjaga aset dan hutang pemerintah dalam denominasi (harga surat berharga) mata uang asing.
3. Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri ekspor dan impor, merupakan suatu keuntungan jika ekspor meningkat dan impor menurun.
Untuk itu perusahaan juga dapat memperhatikan kualitas saat pengeksporan sehingga pihak luar negeri juga memiliki suatu kepercayaan dan tertarik untuk menerima ekspor dari pihak dalam negeri. Dan juga perusahaan menjaga aset dan hutang dalam denominasi mata uang asing.
4. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor ke luar negeri melalui peningkatan kualitas produk yang berstandar internasional untuk
87
peningkatan jumlah ekspor yang berdampak pada meningkatnya cadangan devisa yang diharapkan mampu menopang kurs rupiah yang apresiasi.
5. Agar tidak terjadinya peningkatan jumlah uang beredar yang berlebih, Bank Indonesia supaya dapat menstabilkan peredaran mata uang yang nantinya agar tidak menyebakan inflasi.
6. Untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya untuk menambah variabel-variabel lain dengan harapan hasil yang diperoleh nantinya dapat diperoleh lebih baik dari hasil penelitian ini. Selain itu juga disarankan menambahkan jangka waktu penelitian dengan harapan hasil yang diperoleh juga lebihbaik
.
88
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
A. Karim, Adiwarman. (2015). Ekonomi Makro Islami.PT Rajagrafindo Persada:
Depok
Al Arif, M. Nur Rianto. (2010). Teori Makroekonomi Islam (Konsep, Teori, dan Analisis. Bandung: Alfabeta.
Ambarini, Lestari. (2015). Ekonomi Moneter. Bogor: In Media.
An-Nabhani, Taqyuddin. (1999). Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam. Cet.IV.Surabaya: Penerbit Risalah Gusti.
Ariefianto, Moch. Doddy. (2012). Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan Eviews. Jakarta: Erlangga.
Arifin, Zainul.(2003).Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah.Cet.II.Jakarta:
Penerbit Alvabet
Ariyanti Maya, Rachmat Firdaus (2011). Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada sistem Ekonomi Konvesional dan Syariah. ALFABETA cv: Bandung
Boediono. (2014). Ekonomi Moneter. BPFE: Yogyakarta Budiono. (2001). Ekonomi Moneter. BPFE: Yogyakarta.
Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Erlangga, Yogyakarta.
Ghandi, Dyah Virgoana. (2006). Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank Indonesia. Jakarta: PPSK
Hasibuan, Melayu S.P. (2001).Dasar-dasar Perbankan.Cet.I.Jakarta: Penerbit PT.
Bumi Aksara.
Huda, Nurul. (2009). Ekonomi Makro Islam (Pendekatan Teoritis). Kencana:
Jakarta.
Krugman, Paul. (2003). Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kuncoro, Mudrajat. (2001). Manajemen Keuangan Internasional: Pengantar Ekonomi dan Bisnis Global. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Madura, Jeff. (1993). Financial Management. Florida University Express.
89
Madura, Jeff. (2000). Manajaemen Keuangan Internasional. Jilid 1, Edisi keempat. Jakarta: Erlanga
Madura, Jeff. (2006). International Corporate Finance. Keuangan Perusahaan Internasional. Edisi 8.Buku 1.Salemba Empat: Jakarta
Mankiw, N Gregori. (2006). Makroekonomi, edisi 6. Erlangga:Jakarta
Mishkin, Frederic S. (2008). Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan Buku2. Edisi 8. Salemba Empat, Jakarta (penerjemah: Lana Soelistianingsih dan Beta Yulianita G).
Nopirin. 2008. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE
Pujoalwanto, Basuki. (2014). Perekonomian Indonesia (Tinjauan historis, teoritis, dan empiris). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Salvatore, D. (2007). International economics: Trade and finance (10th ed).
Denver: John Wiley & Sons.
Sukirno, Sadono. (2006). Makroekonomi Teori dan Pengantar Edisi Ketiga. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Waluyo, Dwi Eko. (2013). Ekonomi Makro. UMM Press: Malang.
Widarjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Winarno, Wing Wahyu. (2009). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews Edisi 3. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Yuliadi, Imamudin. (2008). Ekonomi Moneter. Jakarta: Indeks.
JURNAL
Buhaerah, pihri (2016). Analisis Pengaruh Ekonomi Makro Dalam Pergerakan Nilai Tukar Rupiah: Pendekatan Vector Error-Correction Model. Jakarta Institute for Financial Policy (Jifp)
Chandan, Sharma dan Rajat Setia (2014). Macroeconomic Fundamentals and Dynamics of the Indian Rupee-Dollar Exchange Rate. Journal of Financial Economic Policy Vol. 7 Issue: 4
Hazizah,Nurul (2017). Pengaruh Jub, Suku Bunga, Inflasi, Ekspor Dan Impor Terhadap Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat. E-Journal Ekonomi Bisnis Dan Akutansi Volume IV No. 1 Hal 97-103.
90
Joscha Beckmann, Ansgar Belke dan Michael Kuhl (2011). The Dollar-Euro Exchange Rate and Macroeconomic Fundamentals: A Time-Varying Coefficient Approach. Rev World Econ
Kettel, B., (2002). Why Exchange Rate more volatile than Others? Evidences from Transition Economies. Economics for Financial Markets.
Mukhlis, Imam (2011). Analisis Volatilitas Nilai Tukar Mata Uang Rupiah Terhadap Dolar. Journal of Indonesian Applied Economics vol. 5 no. 2 halaman 172-182.
Rasbin (2015). Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental Makroekonomi, Nonekonomi, dan News (Berita) Terhadap Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Periode 2004-2014. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik Vol. 6 No. 2 Hal 123-134.
Saleh, Leni (2016). Perubahan Nilai Tukar Uang Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume I, Nomor 1
Triyono. (2008). Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika.
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 9. N. 2 Desember 2008. Hal 156-167
Yuliadi, Imamudin. (2007). Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya pada Perekonomian Indonesia: Pendekatan ECM. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 8, No. 2. hal. 146 – 162.
Zainul Muchlas dan Agus Rahman Alamsyah (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Pasca Krisis (2000-2010). Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1 Halaman 76 – 86
SKRIPSI
Dapaole,Sarniati (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Rupiah Periode 1986- 2015. Skripsi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Ginola, Tri Shindy (2017). Analisis Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika
Di Indonesia: Pendekatan Moneter Tahun 1990-2015. Skripsi Fakultas Ekonomi Yogyakarta Universitas Islam Indonesia.
Kurniawati, Fatimah (2017). Analisis Peran Fundamental Makroekonomi, Non Fundamental Ekonomi Dan News Dalam Determinasi Nilai Tukar Rupiah
91
Terhadap Dollar Dan Euro (1999:1-2016:12). Skripsi Fakultasn Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Lokyta, Sari Indra Purnama(2016). Analisis Pengaruh Jumlah UangBeredar(Jub), Inflasi, Suku Bunga (Sbi), Pendapatan (Pdb) dan Neraca Perdagangan Terhadap Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Periode 2005-2013. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Soetikno, Helena Arthakamami. (2016). Analisis Pengaruh BI Rate, Cadangan Devisa dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Stabilitas Nilai Tukar Rupiah. Skripsi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
PUBLIKASI
Badan Pusat Statistik. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Tahun 2013-2016 Bank Indonesia. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Tahun 2013-2018 Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia. Tahun 2013-2017
Bank Indonesia. Laporan Tahunan Bank Indonesia. Tahun 2013-2017
Kementerian Perdagangan. Indikator Ekonomi Indonesia Data Ekspor. Tahun 2013-2018
Undang-Undang No.23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia.
Undang-Undang No. 32 Tahun 1964 Tentang Peraturan Lalu-Lintas Devisa.
92
LAMPIRAN
Lampiran 1: Data Penelitian
PERODE KURS
(Rp)
JUB (Miliar Rp)
INFLASI (%)
CD (USD)
EKSPOR (USD) Jan-13 9.698,00 3.268.789,15 4,57 108.780 15.375,50 Feb-13 9.667,00 3.280.420,25 5,31 105.183 15.015,60 Mar-13 9.719,00 3.322.528,96 5,9 104.800 15.024,60 Apr-13 9.722,00 3.360.928,07 5,57 107.269 14.760,90 May-13 9.802,00 3.426.304,92 5,47 105.149 16.133,40 Jun-13 9.929,00 3.413.378,66 5,9 98.095 14.758,80 Jul-13 10.278,00 3.506.573,60 8,61 92.671 15.087,90 Aug-13 10.924,00 3.502.419,80 8,79 92.997 13.083,70 Sep-13 11.613,00 3.584.080,54 8,4 95.675 14.706,80 Oct-13 11.234,00 3.576.869,35 8,32 96.996 15.698,30 Nov-13 11.977,00 3.615.972,96 8,37 96.960 15.938,60 Dec-13 12.189,00 3.730.197,02 8,38 99.387 16.967,80 Jan-14 12.226,00 3.652.349,28 8,22 100.651 14.472,30 Feb-14 11.634,00 3.643.059,46 7,75 102.741 14.634,10 Mar-14 11.404,00 3.660.605,98 7,32 102.592 15.192,60 Apr-14 11.532,00 3.730.376,45 7,25 105.563 14.292,50 May-14 11.611,00 3.789.278,64 7,32 107.048 14.823,60 Jun-14 11.969,00 3.865.890,61 6,7 107.678 15.409,50 Jul-14 11.591,00 3.895.981,20 4,53 110.542 14.124,10 Aug-14 11.717,00 3.895.374,36 3,99 111.224 14.481,60 Sep-14 12.212,00 4.010.146,66 4,53 111.164 15.275,80 Oct-14 12.082,00 4.024.488,87 4,83 111.973 15.292,80 Nov-14 12.196,00 4.076.669,88 6,23 111.144 13.544,70 Dec-14 12.440,00 4.173.326,50 8,36 111.862 14.436,30 Jan-15 12.625,00 4.174.825,91 6,96 114.250 13.244,90 Feb-15 12.863,00 4.218.122,76 6,29 115.527 12.172,80 Mar-15 13.084,00 4.246.361,19 6,38 111.554 13.634,00 Apr-15 12.937,00 4.275.711,11 6,79 110.867 13.104,60 May-15 13.211,00 4.288.369,26 7,15 110.771 12.754,70 Jun-15 13.332,00 4.358.801,51 7,26 108.030 13.514,10 Jul-15 13.481,00 4.373.208,10 7,26 107.553 11.465,80 Aug-15 14.027,00 4.404.085,03 7,18 105.346 12.726,00 Sep-15 14.657,00 4.508.603,17 6,83 101.720 12.588,40
93
Oct-15 13.639,00 4.443.078,08 6,25 100.712 12.121,70 Nov-15 13.840,00 4.452.324,65 4,89 100.240 11.122,20 Dec-15 13.795,00 4.546.743,03 3,35 105.931 11.917,10 Jan-16 13.846,00 4.498.361,28 4,14 102.134 10.581,90 Feb-16 13.395,00 4.521.951,20 4,42 104.544 11.316,70 Mar-16 13.276,00 4.561.872,52 4,45 107.543 11.812,10 Apr-16 13.204,00 4.581.877,87 3,6 107.711 11.689,70 May-16 13.615,00 4.614.061,82 3,33 103.591 11.517,40 Jun-16 13.180,00 4.737.451,23 3,45 109.789 13.206,10 Jul-16 13.094,00 4.730.379,68 3,21 111.409 9.649,50 Aug-16 13.300,00 4.746.026,68 2,79 113.538 12.753,90 Sep-16 12.998,00 4.737.630,76 3,07 115.671 12.579,80 Oct-16 13.051,00 4.778.478,89 3,31 115.037 12.743,70 Nov-16 13.563,00 4.868.651,16 3,58 111.466 13.502,90 Dec-16 13.436,00 5.004.976,79 3,02 116.362 13.832,40 Jan-17 13.343,00 4.936.881,99 3,49 116.890 13.397,70 Feb-17 13.347,00 4.942.919,76 3,83 119.863 12.616,00 Mar-17 13.321,00 5.017.643,55 3,61 121.806 14.718,50 Apr-17 13.327,00 5.033.780,29 4,17 123.249 13.269,70 May-17 13.321,00 5.126.370,15 4,33 124.953 14.333,90 Jun-17 13.319,00 5.225.165,76 4,37 123.094 11.661,40 Jul-17 13.323,00 5.178.078,75 3,88 127.759 13.611,10 Aug-17 13.351,00 5.218.477,37 3,82 128.787 15.188,00 Sep-17 13.492,00 5.253.720,20 3,72 129.402 14.580,20 Oct-17 13.572,00 5.284.324,71 3,58 126.547 15.252,60 Nov-17 13.514,00 5.321.431,77 3,3 125.967 15.334,70 Dec-17 13.548,00 5.419.165,05 3,61 130.196 14.864,50 Jan-18 13.413,00 5.351.684,67 3,25 131.980 14.553,40 Feb-18 13.707,00 5.351.650,33 3,18 128.059 14.132,60 Mar-18 13.756,00 5.395.826,04 3,4 126.003 15.586,90 Apr-18 13.877,00 5.409.088,81 3,41 124.862 14.537,20 May-18 13.951,00 5.435.082,93 3,23 122.914 16.209,30 Jun-18 14.404,00 5.534.149,83 3,12 119.839 12.974,40 Jul-18 14.413,00 5.507.791,75 3,18 118.312 16.290,20 Aug-18 14.711,00 5.529.451,81 3,2 117.927 15.873,90 Sep-18 14.929,00 5.606.779,89 2,88 114.847 14.924,00 Oct-18 15.227,00 5.667.512,10 3,16 115.163 15.894,20
94
Lampiran 2: Tabel Telaah Pustaka Penelitian dan Tahun Sumber Referensi Judul Variabel dan Alat Analisis Ringkasan Hasil Chandan Sharma Dan Rajat
Setia (2014)
Journal Of Financial Economic Policy Vol.
7 Issue: 4
Macroeconomic Fundamentals And Dynamics Of The Indian Rupee-Dollar Exchange Rate
Variabel Independen:
Varibel Jumlah Uang Beredar (M2), Indeks Produksi
Industri, Indeks Harga Konsumen, Tingkat Jangka Pendek Bunga, Neraca Perdagangan Keseluruhan (Ekspor Dan Impor) Variabel Dependen:
Nilai tukar rupee dollar Alat Analisis:
FM-OLS
Hasil analisis menunjukan bahwa fundamenta makroekonomi menentukan nilai tukar secara
signifikan, namun efeknya bervariasi disetiap periode.
Joscha Beckmann, Ansgar Belke Dan Michael Kuhl (2011)
Rev World Econ The Dollar-Euro Exchange Rate And Macroeconomic Fundamentals: A Time-Varying
Coefficient Approach
Variabel Independen:
Jumlah Uang Beredar (M1), Indeks Harga Konsumen, Neraca Perdagangan, Suku Bunga
Variabel Dependent:
Nilai Tukar EUR/USD Alat Analisis:
FM-OLS Dengan Metodologi
Hubungan jangka panjang yang stabil antara fundamental makroekonomi dengan nilai tukar EUR/USD, fundamental makroekonomi penting dalam setiap periode akan tapi akan mempunyai dampak yang berbeda
95
Bai-Perron, Uji Tes Kwiatkowski- Philips- Schmidt-Shin (KPSS) Berbasis DF-GLS Ginola Tri Shindy (2017). Skripsi Universitas
Islam Indonesia Fakultas Ekonomi Yogyakarta
Analisis Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Di Indonesia: Pendekatan Moneter Tahun 1990- 2015
Variabel Independen:
Jumlah Uang Beredar, Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Gross Domestic Product (Gdp) Dan Krisis Ekonomi.
Variabel Dependen:
Nilai Tukar Rupiah Alat Analisis:
Error Coorrection Model (Ecm)
Hasil uji yang dilakukan menunjukkan dalam jangka pendek variabel Inflasi dan Krisis Ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap Kurs (IDR/USD, sedangkan variabel Jumlah Uang Beredar, GDP, dan Inflasi tidak berpengaruh terhadap Kurs (IDR/USD). Pada jangka panjang variabel JUB, Inflasi, dan Krisis Ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap Kurs (IDR/USD) dan variabel GDP, dan Suku Bunga tidak berpengaruh terhadap Kurs (IDR/USD).
Lokyta Indra Purnama Sari (2016).
Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta
Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar (Jub), Inflasi, Suku Bunga (Sbi),
Pendapatan (Pdb) Dan Neraca Perdagangan
Variabel Independen:
Jumlah Uang Beredar, Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Pendapatan Dan Neraca Perdagangan
Variabel Dependen:
Hasil uji yang dilakukan menunjukkan variabel jumlah uang beredar, PDB dan nilai impor berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah sedangakan variabel Suku Bunga (SBI) dan inflasi tidak
96
Terhadap Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Periode 2005-2013
Nilai Tukar Rupiah Metode Analisis Data:
Model Dinamis Partial Adjustment Model (PAM)
berpengaruh terhdap nilai tukar Rupiah periode 2005-2013.
Sarniati Dapaole (2016). Skripsi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Rupiah Periode 1986-2015.
Variabel Independen:
Cadangan Devisa, Suku Bunga, Inflasi, Neraca Pembayaran, Rasio Ekspor Variabel Dependen:
Nilai Tukar Rupiah Alat Analisis:
Regresi Linier Berganda (Ols)
Hasil uji yang dilakukan menunjukkan variabel cadangan devisa dan rasio impor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-2015, variabel Suku Bunga dan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986-2015 dan variabel neraca pembayaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kurs rupiah periode 1986- 2015.
Rasbin (2015) Jurnal Ekonomi &
Kebijakan Publik Vol. 6 No. 2 Hal 123- 134
Pengaruh Variabel- Variabel Fundamental Makroekonomi, Nonekonomi, Dan News (Berita)
Terhadap Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
Variabel Independen:
1. Fundamental
Makroekonomi (Perbedaan Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar, Perbedaan Suku Bunga, Perbedaan
Pertumbuhan Harga)
Hasil estimasi menunjukkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada periode tahun 2004- 2014 dipengaruhi secara signifikan oleh variabel-variabel fundamental makroekonomi seperti nilai tukar periode sebelumnya dan perbedaan
97
Periode 2004-2014. 2. Nonekonomi (Pemilu, Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia, Ledakan Bom)
3. News (News Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar, News Suku Bunga Deposito, News Tingkat Harga, News
Pertumbuhan Tingkat Harga) Variabel Dependen :
Nilai Tukar Rupiah-Dollar Alat Analisis:
Metode Estimasi Threshold Autoregressive Conditional Heteroskedasticity (TARCH)
tingkat suku bunga bank sentral dalam negeri dan luar negeri di mana
masing-masing bertanda positif dan negatif. Faktor-faktor nonekonomi yang memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah secara signifikan adalah waktu pelaksanaan pemilu dengan tanda koefisien adalah negatif. Selain faktor-faktor fundamental
makroekonomi dan nonekonomi, pergerakan nilai tukar rupiah juga dipengaruhi oleh variabel news.
Variabel news yang memengaruhi pergerakan nilai tukar secara signifikan adalah news tentang pertumbuhan jumlah uang beredar dan dan news tentang tingkat harga.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bersifat asimetris.
Nurul Hazizah, Zainuri1, Sebastiana Viphindrartin (2017)
E-Journal Ekonomi Bisnis Dan Akutansi Volume Iv No. 1 Hal 97-103
Pengaruh Jub, Suku Bunga, Inflasi, Ekspor Dan Impor Terhadap Nilai Tukar Rupiah
Variabel Independen:
Selisih Jub, Selisih Suku Bunga, Selisih Inflasi, Selisih Ekspor Dan Selisih Impor
Hasil estimasi menunjukkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh positif terhadap besarnya nilai tukar yang diharapkan selain
98
Atas Dollar Amerika Serikat
Antara Indonesia Dan Amerika Serikat Dan Nilai Tukar Periode Sebelumnya.
Variabel Dependen:
Nilai Tukar Nominal Rp/Usd Alat Analisis:
Regresi Linier Berganda (Ols) Dengan Menggunakan Model Dinamis Partial Adjustment Model (Pam).
variabel selisih ekspor, selain itu variabel selisih suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya nilai tukar yang diharapkan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan suku bunga dianggap dapat mempengaruhi besarnya exchange rate rupiah apabila kedua Negara tidak merubah besarnya suku bunga secara bersamaan dan kebijakan variabel makro lainnya harus menyesuaikan.
Pihri Buhaerah (2016). Jakarta Institute For Financial Policy (Jifp)
Analisis Pengaruh Ekonomi Makro Dalam Pergerakan Nilai Tukar Rupiah:
Pendekatan Vector Error-Correction Model
Variabel Independen:
Jumlah Utang Luar Negeri, Jumlah Cadangan Devisa, Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg), Tingkat Suku Bunga Pasar Uang, Indeks Harga Konsumen (Ihk), Neraca Perdagangan Variabel Dependen:
Nilai Tukar Nominal Usd/Rp Alat Analisis:
Model Dinamis Vector Error-
Dalam jangka pendek, vector error- correction model (VECM) yang digunakan menunjukkan kenaikan cadangan devisa dan perbaikan dalam neraca perdagangan akan menurunkan nilai tukar USD terhadap Rupiah atau menguatkan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Sementara itu, tingkat suku bunga pasar uang, indeks harga saham gabungan dan inflasi justru menyebabkan nilai tukar USD terhadap Rupiah terapresiasi. Dalam
99
Correction Model (Vecm) jangka pendek, hasil uji kausalitas Granger mengindikasikan bahwa tidak semua variabel makroekonomi yang diestimasi memiliki hubungan dua arah dengan pergerakan nilai tukar USD/Rp. Hanya variabel indeks saham gabungan (SPI) yang memiliki hubungan timbal balik atau dua arah terhadap volatilitas nilai tukar USD/Rp. Selain SPI, cadangan devisa juga berkorelasi terhadap variabel nilai tukar USD/R namun korelasi kedua variabel tersebut tidak berjalan dua arah atau satu arah saja.
Zainul Muchlas Dan Agus Rahman Alamsyah (2015)
Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1 Halaman 76 – 86
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika Pasca Krisis (2000-2010).
Variabel Independen:
Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar, GDP, BOP
Variabel Dependent: Nilai Tukar Rupiah
Alat Analisis:
Regresi Linier Berganda (OLS)
Hasil estimasi menunjukkan bahwa secara bersama-sama inflasi, tingkat suku bunga, JUB, BOP secara bersama-sama berpengaruh terhadap pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Hal ini menegaskan bahwa secara bersama-sama komponen makro ekonomi yang antara lain inflasi, tingkat suku bunga, JUB, BOP, perlu diperhatikan dalam
100
membuat kebijakan yang berkenaan dengan kurs mata uang. Pemerintah harus memperhatikan kebijakan- kebijakan yang terkait dengan komponen makro ekonomi untuk membuat kebijakan yang melibatkan kurs mata uang asing. Secara parsial inflasi, tingkat suku bunga, JUB, BOP juga terbukti memengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika. Hal ini semakin memperkuat bahwa faktor-faktor makro ekonomi tersebut perlu diperhatikan dalam setiap kebijakan yang terkait dengan pergerakan mata uang.
Fathimah Kurniawati (2017). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Peran Fundamental Makroekonomi, Non Fundamental Ekonomi Dan News Dalam Determinasi Nilai Tukar Rupiah
Terhadap Dollar Dan Euro (1999:1-2016:12)
Variabel independen:
Inflasi, Suku Bunga, Jumlah Uang Beredar, Net Ekspor, Harga Saham, Pemilu, News Jumlah uang beredar, news inflasi
Variabel Dependen:
Nilai Tukar Rupiah-Dollar
Berdasarkan hasil analisis kointegrasi dan ECM menyebutkan bahwa dalam jangka pendek nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan euro dipengaruhi oleh pemilu, news jumlah uang beredar dan inflasi. Sementara itu, dalam jangka panjang nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan euro
101
Alat analisis:
model dinamik ECM
dipengaruhi oleh pemilu, news jumlah uang beredar, harga saham dan inflasi.
Koefisien determinasi dari jangka pendek lebih kecil dibanding jangka panjang. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam jangka panjang, variabel independen yakni faktor fundamental, non fundamental dan news dapat lebih menjelaskan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan euro. Oleh sebab itu, penetapan kebijakan moneter khususnya inflasi, suku bunga dan berita tentang ekspektasi indikator moneter juga perlu diperhatikan. Selain itu kestabilan politik perlu diciptakan untuk menstabilkan fluktuasi nilai tukar rupiah.
Abolaji Daniel Anifowose, Izlin Ismail and Mohd Edil Abd Sukor
(2016)
Department of Financ and Banking, University of Malaya,
Dynamic of Exchange Rate and Currency Order Flow in The Thailand Foreign Exchange Rate
Variabel Dependen:
Jumlah uang beredar, pasar valuta asing dan variabel mikro
Variabel Independen:
Nilai tukar Thai Baht (THB)
hasil penelitian menunjukan bahwa dalam jangka panjang serta jangka pendek variabel mikro dan mata uang kumulatif memliki hubungan yang signifikan terhadap pergerakan nilai tukar Thailand di pasar valuta asing.
102
Kuala Lumpur, Malaysia Zekeriya
Yildirim and Mehmet Ivrendi (2015)
Department of
Economics, Faculty of Economics and Administrative Sciences, Anadolu University, Eskisehir, Turkey, and
Department of Economics, Pamukkale
University, Denizli, Turkey
Exchange Rate and Macroeconomic Perfomance: Eviden From Four Fast- Growing Emerging Economies
Variabel Dependen:
Neracara perdagangan, IHK, PDB
Variabel Independen:
Nilai tukar (Brasil,
Turki,Rusia, Afrika selatan)
Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam empat negara berkembang (Brasil, Turki, Rusia dan Afrika Selatan) indikator fundamental makroekonomi memiliki efek signifikan terhadap pergerakan nilai tukar. Dan perubahan impor memainkan peran kunci dalam transmisi nilai tukar
103
Lampiran 3: Hasil Analisis Eviews 9
Lampiran 3.1 Data Analisis Deskriptif
Variabel Mean Maximal Minimal Stav. Dev
Nilai Tukar (Rp) 12.771,16 15.227,00 9.667,00 1.334,12 JUB (miliar Rp) 4.477.449,18 5.667.512,10 3.268.789,15 707.233,84
Inflasi (%) 5,1 8,79 2,79 1,88
CD (USD) 111.827 131.980 92.671 9.821
Ekspor (USD) 113.912,69 16.967,80 9.649,50 1.551,05 Microsoft Excel 2010
Adapun rumus yang digunakan yaitu:
a. Minimum b. Maximum c. Mean
d. Standar Deviasi
Lampiran 3.2 Uji Stationeritas ADF a. Nilai Tukar Rupiah Null Hypothesis: KURS has a unit root Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.488855 0.5334 Test critical values: 1% level -3.528515
5% level -2.904198
10% level -2.589562
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
104
b. Jumlah Uang Beredar Null Hypothesis: JUB has a unit root Exogenous: Constant
Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.578052 0.8679 Test critical values: 1% level -3.531592
5% level -2.905519
10% level -2.590262
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
c. Inflasi
Null Hypothesis: INFLASI has a unit root Exogenous: Constant
Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.852260 0.3526 Test critical values: 1% level -3.530030
5% level -2.904848
10% level -2.589907
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
d. Cadangan Devisa
Null Hypothesis: CD has a unit root Exogenous: Constant
Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.107942 0.7083 Test critical values: 1% level -3.528515
5% level -2.904198
10% level -2.589562
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.