• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mesin Pemindahan Biji-bijian Menggunakan Blower di PT. Pindad

N/A
N/A
Zack Ghost

Academic year: 2024

Membagikan " Mesin Pemindahan Biji-bijian Menggunakan Blower di PT. Pindad"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

I. Deskripsi

A. Menjelaskan gambaran tentang obyek yang akan di desain berdasarkan fungsi/ kegunaan.

Berikan contoh yang ada dimasyarakat

Pada perusahaan PT. Pindad yang juga menggunakan mesin pemindahan biji bijian menggunakan blower(angin) untuk memindahkan biji biji tersebut ke penampungan terakhir

B. TaTa Letak Dan Dimensi

Jadi silo terletak pada atas pipa yang menyambung dengan silo, volume silo adalah 60 𝑐𝑚2 dengan pipa berdiameter 30 cm, pada silo terdapat motor penggetar dengan tegangan 220v/380v, dan pada saat biji kacang telah sampai pipa bawah, maka biji kacang akan didorong oleh blower yang menggunakan motor bertegangan 660v, setelah biji kacang menuju ke srah penampungan terakhir melalui pipa yang mengarah ke penampungan terakhir, penampungan terakhir berukuran 300X300X200 cm , jadi dimensi keseluruhan mencapai 550X300X250 cm.

C. Penjelasan Proses Kerja Sistem Dari Bahan Baku Menjadi Hasil Proses

Setelah biji biji kacang dipindahkan ke tempat penampungan terakhir, biji tersebut masuk kedalam proses pengemasan, setelah melalui proses pengemasan, biji tersebut siap di perjual belikan.

(2)

II. Urutan Kerja System Berdasarkan Diagram

Posisi Normal

Mesin pemindahan biji-bijian ini terdiri dari dua buah motor induksi tiga phase, motor M1 sebagai peniup udara (blower) dengan starter bintang-segitiga (Star-Delta) dan motor M2 sebagai penggetar (vibrator) dengan starting DO, pengiriman sinyal penuh b10, dan pengontrol aliran b8. Kontrol mesin ini harus dioperasikan oleh seorang operator dari ruangan/panel kontrol. Untuk mengoperasikan mesin ini, operator harus menekan tombol tekan , mesin akan ON. Dengan sistem penguncian (interlocking) menolak kemungkinan motor penggetar M2 ON lebih dulu, sebelum motor peniup udara M1 berputar pada kecepatan penuh dan pengontrol aliran pada saat starting tidak mengunci penggetar. Jika bak penampungan (silo) penuh b10 ON, atau Saklar/sensor aliran b8 OFF, atau menekan tobol tekan OFF, maka motor penggetar M2 akan segera OFF, sementara motor peniup udara M1 masih tetap bekerja sampai kosongnya bahan-bahan pada pipa. Pada saat mesin beroperasi normal, kemudian bahan habis, maka sensor aliran b8 akan OFF, dan akan mematikan mesin (M1 & M2).

Posisi Perawatan

Untuk perbaikan/perawatan atau membersihkan konponen mesin, saklar pemindah (selector switch) dipindah dari posisi OTOMATIS ke posisi HAND/MANUAL. Pada posisi ini masingmasing motor dapat dioperasikan sendiri-sendiri. Pada posisi ini , sinyal akan memberikan tanda pada operator.

(3)

III. Identifikasi Input-Output

A. Sensor

1. Sensor B

Sensor B8 adalah pendeteksi adanya biji-bijian yang lewat, namun pada sensor ini harus diabaikan pada awal starting karena jika tidak mesin tidak akan beroperasi. Sensor B8 ini menggunakan jenis sensor Grainy Flow Sensor yaitu sensor yang digunakan untuk pendeteksi aliran biji-bijian dengan mudah dan sesuai kegunaannya. Cara kerjanya yaitu menggunakan sel beban dengan pelat benturan yang terpasang pada sel beban yang terletak pada bagian atas pipa biji-bijian.

Dengan spesifikasi:

• Rentang Pengukuran: 5% - 30% kadar air

• Akurasi: +/- 0,5% kadar airexclamation

• Resolusi: 0,1% kadar air

• Waktu Respons: < 1 detik

• Suhu Operasional: -40°C hingga 85°C

TrueGrain™ Moisture Sensor System - Brock Grain 2. Sensornya B10

Sensor B10 adalah pendeteksi adanya biji-bijian yang penuh pada Penampungan terakhir, pada sensor ini dapat menggunakan Sensor Photoelectric dengan cara energi cahaya yang

(4)

dapat mendeteksi adanya biji- bijian yang terisi penuh pada penampungan terakhir dan terdiri dari receiver dan transmitter sebagai acuannya.

Foto Sensor | KEYENCE Indonesia

B.Motor

1. Motor 2 (Penggetar)

Motor ini membutuhkan tenaga yang tidak besar atau normal, berfungsi untuk menggetarkan biji- bijian agar jatuh dari silo, maka dari itu motor akan menggunakan starting Direct On Line (DOL) yang otomatis motor ini dapat menggunakan motor yang tegangannya tidak terlalu besar. Berikut adakah contoh motor yang cocok untuk Motor dengan rangkaian DOL dengan:

Tegangan: 220V/330V Daya : 15W

3000 rpm

Jual BEST SELLER 110V/220V/380V Motor Listrik 30W Motor Getaran Kecepatan D - Jakarta Selatan - Motormaven | Tokopedia

(5)

2. Motor 1 (Peniup)

Motor ini membutuhkan tenaga yang besar untuk meniup biji-bijian yang akan ditiup ke silo, maka dari itu motor akan menggunakan starting Star-Delta yang otomatis harus mempunyai tegangan motor yang besar berikut adalah contoh motor yang dapat digunakan pada rangkaian Star-Delta dengan:

Tegangan: 380V/660V 50 Hz Power: 7,5 kW

(6)

IV. Rangkaian Daya

V. Urutan Kerja Otomatis Berdasarkan Rangkaian Daya Diatas

• Tekan tombol start.

• Kontaktor star (KM1 pada M1) akan aktif.

• Motor akan start dengan konfigurasi bintang (star).

• Timer (T) akan aktif.

• Setelah waktu yang ditentukan oleh timer (T), kontaktor delta (KM2 pada M2) akan aktif.

• Kontaktor star (KM1 pada M1) akan nonaktif.

• Motor akan bekerja dengan konfigurasi delta (delta)

• Dan Kontaktor (KM1 pada M2)akan aktif.

• Motor akan start dengan konfigurasi delta (delta).

• Tekan tombol stop untuk menghentikan motor.

(7)

VI. Gambar Rangkaian Kontrol, berdasarkan urutan kerja otomatis.

VII. Menjelaskan kerja rangkaian control.

1. Pertama tombol START ditekan maka lampu indicato siap dan k1 akan menyala.

2. Jika K1 menyala maka jalur kontak K1 pada jalur 2 akan menutup dan akan mengaliri listrik ke KT1 dan K2.

3. Saat KT1 bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan maka kontak KT1 pada jalur 5 akan benpindah ke jalur 6 dan akan mengaliri listrik ke K3 .

4. pada saat K3 aktif maka kontak K3 pada jalur ke 5 akan terbuka sehingga K2 akan berhenti bekerja .

5. dan pada saat K3 aktif juga K3, maka kontak K3 pada jalur 6,7, dan 10 akan menutup sehingga K3,KT2, dan KT3 akan aktif.

6. Pada saat KT2 aktif, maka KT2 pada jalur ke 8 akan metutup sehingga akan mengaktifkan K4 dan lampu indicator untuk motor menyala.

(8)

7. Pada saat KT2 yang berperan sebagai B10 bekerja dan waktu dari KT2 yang telah ditentukan habis maka kontak KT2 akan terbuka dan akan menonaktifkan K4 dan lampu indicator .

8. Pada saat KT3 yang berperan sebagai B8 bekerja dan waktu yang telah ditentukan habis maka kontak KT3 pada jalur 1 akan terbuka dan akan menonaktifkan semua mesin.

VIII. Penambahan fasilitas Posisi Perawatan, dan penjelasannya.

• Saklar pemindah(selector switch)

Yang akan dipindah ke posisi manual dari posisi otomatis. Diposisi ini motor M1(

Blower) dan M2(penggetar) dapat di operasikan sendiri-sendiri, setelah selector switch dipindah ke posisi manual maka akan muncul sinyal berupa lampu tanda pada panel control.

• Lampu tanda/lampu indikator

Yang akan memberitahu operator tentang keadaan yang terjadi pada mesin

• Panel control

Yang akan mempermudah perawatan/pemeliharaan yang terjadi pada mesin

• Manual book

Yang akan digunakan operator untuk mengetahui sistem mesin dan cara kerja mesin, agar operator mengetahui jika terjadi kerusaan pada mesin

Referensi

Dokumen terkait

Masalah pengambilan keputusan pemindahan mesin yang akan dilakukan adalah apakah mesin Zehntel tersebut tetap dioperasikan di Palasari atau dipindahkan ke

ANALISA KEPUTUSAN PEMINDAHAN MESIN ZEHNTEL DI PT INTI (PERSERO) DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)..

Penelitian ini bertujuan mendapatkan model efisiensi mesin pengupas dan pembelah biji kedelai tipe piringan sebagai bahan baku tempe, agar diperoleh variabel-variabel terbaik

Perangkat mesin penggerus biji kapuk ini menggunakan beberapa komponen untuk proses kerjanya , seperti motor induksi tiga fasa yang digunakan untuk penggerak

Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan diusulkan perubahan tata letak mesin agar dapat memfasilitasi proses manufaktur berbagai jenis produk, sehingga menjadi lebih fleksibel

Flowchat Pembuatan Mesin Pengupas Biji Kopi Pemilihan Material Pada proses ini merupakan tahap awal dimana penentuan bahan material apa yang akan digunakan untuk proses design pada