• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERUMAHAN SIKUMBANG JORONG KAMPUNG ATEH NAGARI SUNGAI LANDIA

KECAMATAN IV KOTO

1. PENDAHULUAN

Metoda kerja ini bukan merupakan ketentuan yang baku dalam pelaksanaan pekerjaan. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus disepakati sebelum pelaksanaan dimulai.

Metoda kerja ini hanya merupakan salah satu acuan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya. Spesifikasi, Rencana Kerja dan Syarat-syaratnya (RKS) merupakan satu kesatuan dokumen yang tidak terpisahkan.

Apabila didapati perbedaan antara masing-masing dokumen, maka segala kebijakan pelaksanaan diambil secara koordinasi bersama antara pihak-pihak yang terkait dalam pekerjaan.

Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan dituangkan dalam sebuah kontrak hubungan kerja yang dilengkapi dengan besarnya kuantitas pelaksanaan masing-masing item pekerjaan. Metoda pelaksanaan ini akan memberikan gambaran tentang manajemen dan tata cara pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Dalam metoda pelaksanaan ini,akan mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan dalam kontruksi, spesifikasi teknis dan gambar kerja. Dokumen kontak serta segala kelengkapannya akan menjadi pegangan dan landasan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Sebelum pelaksanaannya dimulai, kami akan mempelajari dan meneliti secara detail pada masing-masing item pekerjaan. Seterusnya, kekurangtelitian dan ketidaksempurnaan hasil pekerjaan dalam pelaksanaan yang nantinya akan kami perbaiki sebelum penyerahterimaan hasil pekerjaan ini dimana semua biaya akan kami tanggung tanpa permintaan ganti rugi atas pekerjaan tersebut.

Setiap item pekerjaan akan dilaksanakan sebaik mungkin hingga mencapai hasil yang optimal baik dari segi waktu, kualitas, bentuk, fungsi serta semua aspek yang hendak dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Untuk kelengkapan kegiatan, kami akan memeriksakan kebenaran dari kondisi pekerjaan dengan meninjau tempat, melakukan pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Selanjutnya kami akan menyiapkan tenaga kerja serta tenaga ahli yang siap kami tempatkan di lokasi kegiatan selama waktu pelaksanaan. Semua peralatan dan kelengkapannya akan kami sediakan dalam kondisi baik.

Setiap pelaksanaan pekerjaan tidak akan lepas dari pengawasan kami, direksi dan bahakan pengawas lapangan nantinya. Semua kelengkapan administrasi lapangan akan kami siapkan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai sehingga tidak menghambat pelaksanaan nantinya.

Pada akhir suatu kurun waktu yang ditentukan diadakan pelaporan dan pemeriksaan, pengukuran dan pengumpulan data serta informasi hasil pelaksanaan pekerjaan.

2. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang terdapat pada daftar kuantitas (form rencana anggaran biaya) yaitu Kegiatan URUSAN PENYELENGGARAAN PSU PERUMAHAN

Pekerjaan PERUMAHAN SIKUMBANG JORONG KAMPUNG ATEH NAGARI SUNGAI LANDIA KECAMATAN IV KOTO. Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ dan RKS yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

3. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

3.1. Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta petunjuk teknisnya.

3.2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-15.1919.03 3.3. Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995

(2)

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.4. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI-1.2.53.1987) 3.5. Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI)NI 5

3.6. Peraturan Semen Potland Indonesia NI 8 tahun 1972

3.7. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi 3.8. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56) 3.9. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)

3.10. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)

3.11. Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

4. PERSIAPAN PEKERJAAN

4.1. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan Kerja

Pekerjaan ini meliputi pengadaan peralatan ke lokasi pekerjaan sampai kepada pengoperasian peralatan.

Segala kemungkinan yang terjadi dalam mobilisasi peralatan sampai pengoperasiannya akan diperhitungkan dalam dokumen penawaran sehingga tidak terdapat biaya tambahan terhadap kelalaian yang terjadi.

4.2. PAPAN NAMA PROYEK

Papan nama proyek diletakkan pada tempat yang mudah dilihat umum. Papan nama proyek memuat:

1. Nama Proyek 2. Lokasi Proyek

3. Jumlah Biaya (Kontrak) 4. Nama Pelaksana (Penyedia)

5. Masa Pelaksanaan Proyek (tanggal, bulan dan tahun)

4.3. PENANGGUNG JAWAB TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Seorang Pelaksana yang cakap akan ditetapkan dan ditempatkan untuk memimpin dan bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan dan memiliki pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis.

2. Pelaksana menempatkan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan lingkup pekerjaan.

3. Pelaksanaan secara tertulis menyampaikan kepada PPK “Susunan Organisasi Lapangan”.

4.4. KEAMANAN KERJA

1. Penyedia diwajibkan menjaga keamanan terhadap barang-barang milik Proyek, Direksi Teknis/Lapangan dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan baik terhadap pencurian maupun pengrusakan.

2. Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau pekerjaan, tetap menjadi tanggung jawab Penyedia dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah atau pengunduran waktu pelaksanaan.

3. Apabila terjadi kebakaran, Penyedia bertanggung jawab atas akibatnya, untuk itu Penyedia harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap pakai, ditempatkan di tempat-tempat yang strategis dan mudah dicapai.

5. KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. SPESIFIKASI BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Ruang Lingkup Pekerjaan

 Meliputi mendatangkan dan mengerjakan segala bahan-bahan, menyediakan tenaga kerja, menyediakan alat-alat pekerjaan, membuat segala pekerjaan persiapan dan tambahan untuk kesempurnaan pelaksanaan dan kemudian menyerahkan pekerjaan dalam keadaan selesai dan sempurna.

(3)

 Dalam pelaksanaan ini dilakukan berdasarkan gambar dan bestek, gambar-gambar detail, peraturan dan syarat-syarat, berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) serta ketentuan- ketentuan dan keputusan Direksi yang dibuat secara tertulis.

 Ketentuan dan persyaratan lebih lanjut akan diterapkan untuk semua pekerjaan, kecuali jika ada yang secara khusus untuk jenis pekerjaan tertentu dirubah oleh Direksi.

5.2. JENIS PEKERJAAN 1. Lingkup Umum

Pekerjaan yang dilaksanakan adalah PEMBANGUNAN PERBAIKAN JALAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN JORONG TALUAK NAGARI TALUAK IV SUKU KEC. BANUHAMPU

a. yang secara umum meliputi pekerjaan standar maupun non standar

b. Secara teknis, pekerjaan ini mencakup keseluruhan proses pembangunan dari persiapan sampai dengan finishing pekerjaan dan dilanjutkan dengan masa pemeliharaan seperti yang ditentukan, mencakup :

PEKERJAAN PENDAHULUAN

K3

PEKERJAAN JALAN

2. Gambar-Gambar Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

Mengacu kepada yang telah diuraikan dalam dokumen teknis yang merupakan satu kesatuan dokumen yang tidak terpisahkan.

3. Ukuran-ukuran

Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah acuan dalam pelaksanaan nantinya. Dalam realisasi akan dilakukan pengukuran ulang dengan menggunakan peralatan yang merupakan satu hal yang harus disiapkan.

Perbedaaan antara ukuran dan gambarnya, maka akan segera meminta pertimbangan dan persetujuan dari Direksi Teknis/Lapangan untuk menetapkan mana yang benar.

4. Peralatan dan Mobilisasi

Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan baik berupa alat-alat kecil maupun besar, harus disediakan dalam keadaan baik dan siap pakai, sebelum pekerjaan fisik yang bersangkutan dimulai.

5. Penyediaan Material

a. Semua material seperti yang disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) akan disiapkan kecuali ditentukan lain di dalam dokumen kontrak.

b. Untuk material-material yang disediakan oleh Direksi Teknis/Lapangan, harus mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan dan harus memeriksa dahulu material-material tersebut serta bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan.

c. Semua material yang disediakan harus mendapatkan persetujuan tertulis oleh pihak direksi pekerjaan dan/atau pengawas lapangan sehingga tidak didapati kesalahan penggunaan material.

6. Pengukuran

a. Pengukuran harus dilakukan sebelum pelaksanaan dimulai.

b. Hasil pengukuran dihitung bersama dan dituangkan dalam back up data sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan.

c. Jika pada saat pengukuran didapati beberapa perbedaan dilapangan, maka harus diajukan dan mendapat persetujuan Direksi Teknis/Lapangan.

7. Pemancangan

a. Sebelum memulai pekerjaan Penyedia harus memberitahukan kepada Direksi Teknis/Lapangan sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga Direksi Teknis/Lapangan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengawasan.

(4)

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

b. Semua tanda-tanda di lapangan yang diberikan oleh Direksi Teknis/Lapangan atau dipasang sendiri oleh Penyedia harus tetap dipelihara dan dijaga sampai serah terima dilaksanakan.

8. Jadwal Pelaksanaan

a. Jadwal pelaksanaan disiapkan secara detail dan diserahkan kepada Direksi Teknis/Lapangan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai. Jadwal pelaksanaan tersebut harus mencakup :

i. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.

ii. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.

iii. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.

iv. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh Penyedia.

v. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.

vi. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.

vii. Cara pelaksanaan pekerjaan.

b. Jadwal pelaksanaan tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran penjelasan.

c. Menyiapkan salinan jadwal pelaksanaan yang telah disahkan oleh Direksi Teknis/Lapangan dalam 5 (lima) rangkap kepada Direksi Teknis/Lapangan, dan satu salinan harus ditempel di kantor lapangan (Direksi Keet) yang dilengkapi dengan grafik kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

9. Metode Kerja

Sebelum pelaksanaan pekerjaan penyedia harus mengajukan metode pelaksanaan pekerjaan untuk disetujui oleh Direksi Teknis/Lapangan. Metode kerja sekurang-kurangnya berisi :

a. Metode pelaksanaan pekerjaan,

b. Untuk komponen pekerjaan tertentu (beton, dll) dilengkapi dengan gambar yang menjelaskan pelaksanaannya.

c. Bahan/material yang akan digunakan d. Peralatan pendukung

e. Jumlah tenaga kerja yang akan digunakan 10. Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan

a. Penyedia diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya apabila Direksi Teknis/Lapangan memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, Penyedia tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Teknis/Lapangan.

b. Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan kepada Direksi Teknis/Lapangan sebelum memulai pekerjaan, agar Direksi Teknis/Lapangan mempunyai waktu yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya.

c. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut Direksi Teknis/Lapangan penting, harus dihadiri dan diawasi langsung oleh Direksi Teknis/Lapangan atau wakilnya. Untuk itu maka Penyedia harus menyampaikan permohonan ijin pelaksanaan (request) yang harus sudah diterima oleh Direksi Teknis/Lapangan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.

(5)

6. URAIAN METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Secara umum, metoda pelaksanaan dibagi dalam beberapa hal, meliputi : 1. Pengadaan Personil dan Tenaga Kerja

Semua personil minimal yang dimintakan dalam dokumen akan disiapkan dan di lapangan serta dilengkapi surat pernyataan ketersediaan ditempatkan di lokasi pekerjaan sampai pekerjan selesai.

Selanjutnya tenaga kerja yang profesional dalam masing-masing bidangnya serta sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.

2. Pengadaan Peralatan Kerja

Pengadaan peralatan mencakup semua peralatan yang manual sampai pada peralatan mekanis yang dibutuhkan dalam pelaksanaan.

3. Pengadaan Bahan dan/atau Material

Pengadaan bahan dan/atau material ini sesuai dengan jadwal pendatangannya. Sebelum semua bahan didatangkan ke lokasi pekerjaan, akan diminta persetujuan secara tertulis dari pihak direksi dan/atau pengawas lapangan dengan memperlihatkan sampel bahan yang akan didatangkan dan dipakai. Sampel yang telah disetujui menjadi acuan untuk pendatangan bahan berikutnya.

Adapun uraian metoda pelaksanaan yan akan dilaksanakan antara lain:

6.1. Pekerjaan Pendahuluan

1. Pengukuran dan Pemancangan

a. Pekerjaan Pengukuran termasuk Stake Out dan Pengukuran Ulang Lokasi :

 Sebelum memulai pekerjaan ini, akan dipelajari dengan seksama rencana tapak dan titik mula/awal pembangunan dan referensi koordinat, pengukuran sesuai dengan peteunjuk Konsultan Pengawas atau seperti yang tercantum dalam gambar kerja.

 Bila ada ketidak sesuaian ukuran dilapangan terhadap gambar kerja, akandiberitahukan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan cara penyelesaian yang terbaik.

 Jumlah BM/patok ukur yang harus dibuat minimum 2 (dua) buah, lokasi penanaman sesuai petunjuk Konsultan Pengawas sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu dan atau terganggu selama pembangunan berlangsung.

b. Pekerjaan Pengukuran :

 Bouwplank dipasang pada patok kayu kasau kelas III berukuran 5/7, tertancap ditanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 1.50 m satu dengan yang lainnya.

 Bouwplank dibuat dari papan dengan ukuran tebal 3 cm dan lebar 25 cm dipasang lurus dan diserut rata pada sisi disebelah atasnya. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama satu dengan yang lainnya dan rata/waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas

 Bouwplank dipasang minimum sejarak 2 m dari as pondasi terluar. Apabila kondisi lapangan tidak memungkinkan, bouwplank diletakkan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

 Setelah selesai pemasangan bowplank, dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan dan menjaga serta memelihara keutuhan dan ketetapan letak bouwplank selama pembangunan, sampai dinyatakan tidak diperlukan lagi oleh Konsultan Pengawas.

(6)

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN 6.2 Pekerjaan Jalan

6.2.1 Pekerjaan Jalan Cor

 Pekerjaan dapat dimulai setelah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

 Sebelum pekerjaan dimulai, akan diajukan usulan pekerjaan yang akan ditempuh minimal menyebutkan :

 Urut-urutan pekerjaan .

 Metode atau schema pekerjaan.

 Peralatan yang digunakan.

 Jadwal waktu pelaksanaan.

 Dan lain-lain yang berhubungan dengan pekerjaan badan jalan.

Pekerjaan Beton : a. Bekisting

Hasil pengecoran tergantung kepada kekuatan dan kekohan cetakan dan bekisting, maka dari pada itu Penyedia Jasa Konstruksi harus sedemikian rupa membuat cetakan dan bekisting ini dengan baik dan teliti serta secara umum harus diperlakukan sama pada setiap pekerjaan yang dilaksanakan.

 Acuan, baik yang sementara maupun yang permanen, dimaksudkan untuk membentuk struktur- sturktur beton dengan segala detailnya. Acuan yang dibuat harus dapat dipertahankan bentuknya, baik selama pemasangan tulangan maupun pengecorannya.

 Perancah termasuk segala jenis unsur-unsurnya seperti pengaku, balok, pengikat dan tiang, juga termasuk pondasi sementara yang diperlukan untuk memikul acuan tanpa menimbulkan settlement.

 Baik acuan maupun perancah harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi, untuk menyangga berat maupun tekanan dari beton dalam keadaan basah dan peralatan yang mungkin ada diatasnya, serta beban-beban kejut dan getaran. Kesemuanya ini harus direncanakan dengan metoda ereksi dan pembongkaran yang sederhana sehingga memudahkan pemasangan, penambahan maupun pembongkarannya.

Brancing-brancing dipasang untuk meghindari pergerakan horizontal, transversal maupun longitudinal yang terjadi.

Gambar-gambar yang menunjukkan detail dari acuan maupun perancah, perhitungan perancah, elevasi dari acuan maupun perancah harus diajukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.

b. Pekerjaan Cor Jalan dengan beton mollen

Pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan beton mollen, dengan menggunakan gerobak sebagai alat transportasi ke lokasi pekerjaan. Lokasin pekerjaan sudah ready terhadap kucuran beton yang akan dilaksanakan. Pekerja sudah harus mempersiapkan lahan yang akan dilakukan pengecoran seperti persiapan papan mal untuk badan jalan yang akan dicor. Pada waktu pengecoran harus dilakukan pemadatan dengan dengan cara menusuk dengan kayu dan setelah beton mengeras hasil yang diharapkan tebal 12 cm.

Kemiringan melintang badan jalan 1- 2% pada sisi kiri dan kanan jalan untuk jalan yang lurus, sedangkan pada daerah tikungan kemiringan melintang direndahkan atau dimiringkan arah ke dalam tikungan dengan kemiringan 2%. Mutu beton yang digunakan adalah fc’ 14,5 Mpa atau setara dengan K-175. Untuk pencapaian kualitas beton ini

(7)

c. Perawatan Beton

Setelah pengecoran selesai harus dilakukan perawatan dengan menyiram permukaan beton agar proses pengerasan beton lebih sempurna.

 Beton harus dilindungi selama berlangsung proses pengerasan terhadap terik matahari dengan cara menyiran sewaktu hari panas.

 Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga tetap basah, selama 24 hari dengan menyemprotkan air atau menggenagi dengan air pada permukaan beton tersebut ataupun dengan menutupi dengan karung goni basah.

Demikianlah metoda pekerjaan ini sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat memperlancar jalannya pelaksanaan pekerjaan dan sesuai dengan waktu pelaksanaan.

Lubuk Basung, 18 Mei 2023 Pejabat Pembuat Komitmen

NELDI, ST, M.Si Nip. 196602101987031004

(8)

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Referensi

Dokumen terkait

4 99 http://crcp.tums.ac.ir Case Reports in Clinical Practice VOL 1, NO 4, Autumn 2016 Adult Abdominal Pain; A Rare Cause of Migraine Disorders Narges Karimi1 1- Department of