• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODAPELAKSANAAN Kegiatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "METODAPELAKSANAAN Kegiatan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

METODAPELAKSANAAN

Kegiatan : Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Untuk Ukm Dan Ukp Kewenangan Daerah

Sub. Kegiatan : Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan Lainnya

Pekerjaan : Rehab Pustu Bukik Malintang

Lokasi : Bukik Malintang Kec. Tanjung Mutiara

Tahun : 2023

BAB I UMUM

Penyusunan metode pelaksanaan ini sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksaan pekerjaan dilapangan. Dalam penyusunan harus sesuai dengan acuan yaitu berupa dokumen lelang, risalah anwidzing dan gambar rencana serta survey ke lokasi proyek yang telah lakukan.

Tentunya, Koordinasi pelaksanaan dan metode yang tepat dalam pelaksanaan pekerjaan sangat diperlukan supaya kegiatan ini dapat berjalan tepat waktu dan memenuhi kualitas yang diharapkan. Sebelum melakukan pekerjaan dilakukan stake out lapangan serta meminta izin atau pemberitahuan kepada masyarakat sekitar lokasi bahwa akan dilakukan pekerjaan konstruksi pada lokasi tersebut. Hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui dan memahami bahwa nantinya ada pekerjaan konstruksi yang dapat menganggu kenyamanan warga sekitar.

1.1 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan dari Jasa Konsultan Perencanaan Rehab Pustu Bukik Melintangadalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Pendahuluan 2. Pekerjaan Bongkaran 3. Pekerjaan Tanah 4. Pekerjaan Pondasi

(2)

5. Pekerjaan Struktur 6. Pekerjaan Dinding

7. Pekerjaan Atap dan Rangka 8. Pekerjaan Kuzen

9. Pekerjaan Instalasi Listrik 10. Pekerjaan Plafond dan rangka 11. Pekerjaan Sanitasi

12. Pekerjaan Lantai 13. Pekerjaan Cat

14. Pekerjaan Plat Decker

BAB II

URAIAN PEKERJAAN

2.1 PEKERJAAN PENDAHULUAN 2.1.1 Pengadaan SMK K3

- PembuatanProsedur DanInstruksi Kerja - Spanduk ( banner)

- Tali Keselamatan

- Topi Pelindung ( Safety Line) - Sarung Tanggan ( Safety Helmet) - Sepatu keselamatan (Safely Shoes) - Asuransi

- Petugas K3 Konstruksi

- Peralatan P3K ( Kotak P3K,Tandu, Obat Luka, )

- Untuk perangkat K3 juga akan disediakan dan disiapkan dilokasi pekerjaan sesuai dengan petunjuk serta tunduk kepada penyelengggaran K3 pada Proyek Konstruksi

- Rambu Petunjuk - Rambu Larangan - Bendera K3

2.1.2 Pembuatan Steger/Pijakan Sementara Dari Kayu

(3)

2.1.2.1. Uraian Pekerjaan

- Pemasangan steger dari kayu sebagai pijakan sementara 2.1.2.2 Bahan dan Peralatan

1. Bahan

- Balok kayu/ kayu dolken/ bambu yang kuat untuk penahan atap dan rangka sementara

- Paku sebagai pengaku/pengunci dudukan steger 2. Peralatan

- Gergaji - Meteran - Palu

- Dan perlengkapan lainnya.

2.1.2.3 Metoda Pelaksanaan

- Rangkai/potong kayu sesuai tinggi yang dibutuhkan untuk pekerjaan bagian atas bangunan.

- Sambungkan semua kayu yang telah dipotong sehingga kokoh dan bisa digunakan sebagai pijakan untuk pekerjaan bagian atas bangunan.

2.2 Pekerjaan Tanah

2.2.1 Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan galian tanah biasa

2. Pekerjaan urugan kembali bekas galian 2.2.2 Bahan dan Peralatan

1. Bahan

- Tidak ada bahan yang digunakan 2. Peralatan

- Cangkul - Sekop

- Keranjang tanah - Linggis

- Meteran’

- Alat penunjang lainnya 2.2.3 Pedoman Pelaksanaan

(4)

- Sebelum memulai pekerjaan galian tanah, pekerjaan pematangan tanah sudah siap dilaksanakan.

- Lebar, dalam, dan bentuk galian tanah harus dikerjakan sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam gambar rencana.

- Pekerjaan galian tanah dilakukan untuk lubang pondasi, dan lain-lain

2.3 Pekerjaan Pondasi

2.3.1 Lingkup Pekerjaan - Lantai Kerja K-100

- Pekerjaan Pondasi Batu Kali 2.3.2 Bahan dan Alat

1. Bahan

- Semen Portland - Pasir Pasang

- Batu Kali/Batu Belah 2. Peralatan

- Gerobak - Cangkul - Sekop

- Sendok Semen - Nampan Semen - Peralatan Lainnya 2.3.3 Pedoman Pelaksanaan

1. Pekerjaan Lantai Kerja K-100

- Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.

- Buat adukan untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.

- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah

diratakan.

- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.

(5)

- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.

- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.

- Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

2. Pekerjaan Aanstampang (batu kosong)

- Pertama yang harus dikerjakan tukang sebelum memasang aanstamping adalah meletakkan pasir urug di atas galian pondasi dengan ukuran ketebalan berkisar 5-10cm.

- Kemudian batu-batu belah yang berukuran 15/20 cm disusun di atas pasir urug tersebut. Susunan batuan ini sebaiknya setinggi 20 cm - 25 cm tanpa diberi campuaran adukan semen dan pasir.

- Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan aanstamping ini adalah pastikan kedalaman galian pondasi yang cukup untuk pembuatan batu kosong ini.

3. Pekerjaan Batu Kali ad.1:4

- Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan

- Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir.

- Siapkan adukan semen 1Pc : 4Psr untuk melekatkan batu-batu tersebut - Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping)

dengan tinggi 25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.

- Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

- Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak/patah dan berongga besar.

- Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.

(6)

2.4 Pekerjaan Struktur

2.4.1 Lingkup Pekerjaan - Pembesian

- Pemasangan Bekisting

- Pengecoran K-100 dan K-175 2.4.2 Bahan dan Peralatan

a. Bahan

1. Pembesian - Kawat

- Besi Beton (sesuai dokumen perencanaan) 2. Bekisting

- Papan Kayu - Paku Biasa - Multiplek t.9mm - Minyak Bekisting - Balok Kayu - Kayu Dolken - Alat Pendukung 3. Beton

- Semen Portland - Kerikil

- Batu Pecah 2-3 cm (1350 kg/m3) - Pasir Beton

- Air b. Peralatan

- Molen Pengaduk Beton - Gerobak

- Cangkul - Sekop

- Nampan Beton - Keranjang

- Alat Penunjang Lainnya

(7)

2.4.3 Metoda Pelaksanaan a. Pembesian

- Besi tulangan wajib dipotong, ditekuk serta dibentuk sesuai dengan dimensi/ ukuran yang ditunjukkan pada gambar kerja pembesian yang sudah disetujui. Besi tulangan wajib dipasang pada posisi dan bentuk sesuai dengan gambar kerja serta diikat kokoh pada cetakan beton.

- Besi tulangan wajib menyatu dengan kokoh antara satu dengan yang lain sebagai suatu rangkaian/ anyaman yang kuat yang tidak gampang berubah serta diikat dengan kokoh pada cetakan/ bekisting dengan posisi yang pas serta tidak gampang rusak sepanjang proses penuangan serta pemadatan beton.

- Seluruh ujung- ujung kawat pengikat wajib ditekuk ke arah dalam adukan beton, tidak diperbolehkan ada yang mencuat keluar permukaan beton.

- Saat sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan wajib dibersihkan dari material lepas, debu, lumpur, kerak, oli ataupun sisa beton hasil pengecoran sebelumnya yang melekat/ membeku serta bahan yang lain yang bisa melemahkan ikatan dengan beton.

- Penyedia harus memberikan waktu tidak kurang dari 24 jam sebelum penerapan penuangan beton, kepada Direksi guna melaksanakan pengecekan kesiapan pelaksanaan secara menyeluruh serta memberi persetujuan apabila semuanya cocok dengan syarat dalam spesifikasi yang telah disepakati.

b. Bekisting

- Menentukan bentuk dari konstruksi beton yang dibuat. Apakah untuk sloof, kolom, balok atau lantai.

- Potong dimensi bekisting sesuai fungsinya, dimensi ukuran potongan dapat dilihat pada gambar rencana berapa besaran diemensi atau luas pengecoran yang direncanakan.

- Memikul dengan aman beban yang ditimbulkan oleh spesi beton serta beban luar lainya yang menyebabkan perubahan bentuk pada beton.

Namun perubahan ini tidak melampui batas toleransi yang ditetapkan.

(8)

- Bekisting harus dapat dengan mudah dipasang, dilepas dan dipindahkan. Mempermudah proses produksi beton masal dalam ukuran yang sama.

c. Pekerjaan Beton K-100 dan Beton K-175

- Setelah bekisting terpasang dengan baik, bekisting diolesi minyak bekisting kemudian letakkan pembesian balok pada posisinya tepat didalam bekisting.

- Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam bekisting dengan membuat tahu-tahu beton di bawah dan digantung kiri kanan bagian dalam bekisting, dengan maksud mendapatkan selimut beton.

- Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.

- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan.

- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu

pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.

2.5 PEKERJAAN DINDING BATA 2.5.1 Uraian Pekerjaan

- Pekerjaan Dinding ad.1:2 dan Dinding ad. 1:4 - Pekerjaan Pleteran ad.1:2 dan Plesteran 1:4 - Pekerjaan acian

2.5.2Persyaratan Bahan/Alat a. Bahan

- Bata Merah ukuran SNI

- Semen sesuai SNI (atau sesuai yang tertera dalam perencanaan) - Pasir Pasang

(9)

- Air b. Peralatan

- Meteran

- Sendok semen/roskam - Palu karet

- Waterpass - Ember plastic - Alat lot - Benang, - Gergaji 2.5.3Metoda Pelaksanaan

a. Pekerjaan Dinding ad.1:2 dan Dinding ad.1:4

- Cek / sortir bata merah agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang rata.

- Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata merah.

- Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding (marking).

- Bersihkan area kerja dari kotoran – kotoran yang ada.

- Bersihkan bata merah dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan baik dan rendam bata sebelum dipasangkan.

- Siapkan campuran adukan tinbed/perekat bata merah dan masukan kedalam bak adukan / ember plastic.

- Aduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan hand mixer.

- Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata merah tidak ada, maka dipakai adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan permukaan yang rata.

- Lakukan pemasangan bata merah secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal speci yang dianjurkan ±1cm.

- Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata merah tersebut digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control kerataan.

(10)

Ilustrasi pemasangan bata

b. Pekerjaan Pleteran ad.1:2 dan Plesteran ad. 1:4

- Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 4 Psr dan plesteran transram menggunakan aduka 1PC : 2Psr.

- Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.

- Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.

- Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.

- Buat adukan untuk plesteran dinding bata.

- Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.

- Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya, kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.

- Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.

Ilustrasi pekerjaan plesteran dan acian

c. Pekerjaan acian

- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).

(11)

- Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.

2.6 PEKERJAAN ATAP dan RANGKA 2.6.1 Uraian Pekerjaan

- Pemasangan Kuda-Kuda Dengan Baja Ringan

- Pemasangan Penutup Atap Dengan Atap Seng Gelombang - Pemasangan Listplank

- Pemasangan Perabung 2.6.2 Bahan dan Peralatan

1. Bahan

- Baja Ringan - Atap

- Perabung - Lesplang Kayu - Skrup Atap 3. Peralatan

- Gergaji - Meteran - Bor - Siku-siku - Benang - Palu - DII

2.6.3 Metode Pelaksanaan 1. Pekerjaan Kuda-Kuda

Rangka kuda-kuda dibuat dilos kerja dengan bentuk dan ukuran yang telah ditentukan. Serta dirakit dengan jumlah kuda-kuda yang diisyaratkan serta kelengkapannya.

Setelah kelengkapan kuda-kuda selesai dan areal perletakan kuda-kuda telah siap dipasang kedudukan kuda, baru kuda-kuda dinaikkan

(12)

per-unitnya serta disetel sesuai dengan kebutuhannya. Untuk pekerjaan memakai pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik

2. Pekerjaan Atap Gelombang warna

Setelah Pemasangan Kuda-Kuda dan Gording Selesai Baru Dilakukan Pemasangan Atap Gelombang warna Biasa. rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna Sesuai Dengan Dokumen kerja yang telah ditandatanggani dan instruksi dari konsultan Pengawas.

3. Pekerjaan Lisplank

Mengunakan Papan Yang Bekualitas Baik, Pemasanagan Harus Rapi dengan ukuran sesuai dengan dokumen kerja.

4. Pekerjaan Perabung Atap

Pekerjaan Ini dilaksanakan Setelah Pekerjaan Atap selesai dilaksanakan, Pemasangan Perabung atap benar-benar rapi agar tidak ada terjadinya kebocoran.Pekerjaan dilakukan sesuai dengan dokumen kerja dan instruksi konsultan pengawas.

2.7 PEKERJAAN KUZEN 2.7.1 Uraian Pekerjaan

- Pekerjaan Kuzen dan Pintu Alumunium - Pekerjaan Kuzen dan Pintu Kayu - Pemasangan Aksesoris

2.7.2Bahan dan Peralatan 1. Bahan

- Kuzen Rangka Alumunium Beserta Aksesoris - Konzen Pintu dan Jendela Kayu

- Daun Pintu dan Jendela - Kaca Jendela 5 mm

- Aksesoris Pintu dan Jendela - Cat Menie

(13)

2. Peralatan - Gergaji - Bor - Meteran - Siku-siku - Benang - DII 2.7.3 Metoda Pekerjaan

Untuk pekerjaan pintu dan jendela, baru dapat dipasangkan setelah pekerjaan plesteran, plafon dan lantai selesai pada daerahnya dan tidak ada yang menggangu.

1. Pemasangan Pintu dan Jendela Rangka Alumunium

- Kusen dan frame alumunium difabrikasi di lokasi proyek untuk memudahkan apabila ada perbaikan.

- Alumunium dipotong dan di sambung/dirangkai menggunakan sekrup galvanis.

- Alumunium yang sudah di fabrikasi di proteksi dengan menggunakan protection tape (blue sheet) dan diberi tanda untuk memudahkan waktu pemasangan.

- Kusen alumunium yang telah difabrikasi dipasang setelah kondisi lapangan siap yaitu pekerjaan plesteran dan acian sudah selesai. Sistem pemasangan dengan di screw fisher menggunakan fisher S8.

- Sebelum kusen dimatikan ke dinding, harus dicek dahulu elevasi dan kesikuan kusen alumunium dengan alat bantu waterpass/unting-unting.

Apabila tidak lurus maka diganjal dengan bahan dari hardboard, sehingga lebih kuat dan tahan lama.

- Untuk mencegah kebocoran maka hubungan antara alumunium dengan dinding di isi silicone sealant.

- Setelah kusen aluminium terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan frame untuk pintu/jendela, kaca dan hardwere. Frame pintu/jendela dipasang pada kusen dengan menggunakan penggantung engsel yang disekrup ke kusen.

(14)

- Pemasangan hardware dikerjakan setelah kondisi lapangan benar-benar aman dan tidak ada lagi pekerjaan yang dapat merusak kusen dan alumunium dan daunnya.

- Pengecekan kelurusan kusen serta daun pintu / jendela dengan menggunakan waterpass dan lot.

- Jika pekerjaan finishing harus dilakukan di lapangan maka dipastikan kondisi ruangan harus bersih.

2. Pintu dan Jendela Rangka Kayu

- Dalam pemasangan agar terlebih dahulu mencocokkan masing-masing lobang gawang kozen dan melukis ukurannya baru setelannya. Adapun untuk pintu panil dan jendela rangka kayu digunakan kayu yang sudah kering.

- Siapkan alat dan bahan di tempat yang aman dan mudah dijangkau - Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as

bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.

- Pasang angker pada kusen secukupnya.

- Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi bouwplank.

- Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting.

- Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.

- Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.

- Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.

- Bersihkan tempat sekelilingnya.

- Untuk pemasangan daun pintu dan jendela dilakukan setelah pekerjaan memasuki finshing.

- Untuk tahap finishing kuzen pintu dan jendela kayu beserta daun pintu dan jendela dilakukan pengecatan dengan cat menie dan cat minyak dengan pilihan warna sesuai permintaan owner.

(15)

2.8 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 2.8.1 Uraian Pekerjaan

- Pemasangan Kembali dan Penambahan Baru Jalur Instalasi penerangan - Penambahan Kapasitas daya Dari 9.00 KWH Menjadi 1.300 KWH 2.8.2 Bahan dan Peralatan

1. Bahan

- Kabel NYM 2x1.5 - Stop Kontak - Saklar

- MCB

- Panel Box

- Lampu LED 15 Watt - Lampu LED 5 Watt - Lampu Baret - Aksesoris Lainnya 2. Peralatan

- Bor sekrup - Palu - Gergaji

- Kunci Pas / Ring - Tespen

- AVO Meter - Solder - Tang - Obeng (+/-) - Crimping Tool Kit - Waterpass

- Alat bantu pertukangan

(16)

2.8.3 Metode Pelaksanaan

- Kabel vetical ditanam pada dinding dengan perlindungan pipa conduit yang mana pipa conduit ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran, supaya tidak mudah berubah ketika dinding diplester.

- Kabel horizontal diletakan ditray yang tergantung pada atas plafond atau dengan pipa conduit nyang diklem ke rangka plafond dengan jarak 1m.

- Pekerjaan conduit saklar, stop kotak dan panel dikerjakan sebelum plesteran dan acian dikerjakan agar ada koordinasi antara pekerjaan ME dan finishing jadi halus rapih.

- Perkerjaan pemasangan fitting dan armature menunggu kabel dites ketahanannya agar tidak terjadi bongkar pasang.

- Pekerjaan pemasangan fitting, lampu serta komponen lainnya membutuhkan koordinasi antara pekerjaan ME dan pekerjaan plafon.

- Untuk komponen elektrikal yang tidak dipasangkan di plafon dapat dilakukan dengan persetujuan direksi.

- Penyambungan sparingan akan dilakukan serapih mungkin dan apabila ada pekerjaan sparingan yang tertinggal akan dilakukan pekerjaan coring.

- Panel utama dan panel pembagi listrik dipasang pada dinding yang telah ditentukan rata dan tidak miring.

- Semua pasangan instalasi listrik memiliki arde utama pada panel yang berhubungan dengan Swicth grounding system.

- Pemasangan arde / grounding sistem harus memenuhi spesifikasi teknis yang diaturkan.

- Semua kabel yang masuk kedalam panel harus diberi tanda sesuai kegunaannya dan lubang dilindungi karet agar debu tidak dapat masuk.

Kabel dia 16mm2 harus diberi sepatu kabel pada panel.

- Pada pintu bagian dalam dari pada setiap panel dibuatkan diagram instalasinya termasuk daya cadangan yang sudah direncanakan, serta pada komponen mcb di buat notasi/tanda.

- Tes ketahanan kabel sebesar 2 ohm dan grounding serta fitting dan armature selam -/+ 1 x 24 jam.

(17)

2.9 PEKERJAAN PLAFOND BESERTA RANGKA 2.9.1 Uraian Pekerjaan

- Perbaikan/Mengganti Sebagian Rangka Plafond Kayu - Pemasangan Baru Rangka Plafond Kayu

- Perbaikan/Mengganti Sebagian Penutup Plafond Yang Rusak - Pemasangan Penutup Plafond Dengan Triplek

- Lest Profil 3x3 cm 2.9.2 Bahan dan Peralatan

1. bahan

- Kayu Plafon - Triplek - Paku Triplek - Paku

- List Profil 2. Peralatan

- Geregaji - Meteran - Siku-siku - Benan - Palu - DII

2.9.3 Metode Pelaksanaan

Untuk mempercepat pekerjaan plafond maka pekerjaan rangka dimulai terlebih dahulu. Rangka kayu dipakukan kebagian dinding yang telah diplester dan diberi penggantung ke balok atas. Pemasangan plafond harus disesuaikan dengan gambar kerja.

1. Langkah kerja pekerjaan ini adalah :

Rangka plafond menggunankan kayu yang kering, lurus dan tidak bengkok. Cocokan spesifikasi dengan RKS, Siapkan tenaga, bahan, dan peralatan, Marking elevasi plafond dan buat garis pada dinding dan As sumbu ruangan serta titik-titik paku kait sesuai gambar, Pasang paku kait yang biasanya berjarak 60 x 120 cm, pasang rangka pinggir terlebih

(18)

dahulu, Pasang benang sebagai pedoman penentuan kelurusan dan ketinggian plafon, Pasang rangka utama dengan jarak sesuai gambar, Cek Pipa sparing, ducting dan perlengkapan ME lainnya.

2. Plafon Triplek 4 mm dan lest propil 3x3

Setelah semua jaringan dalam plafon terpasang dengan benar dan tidak ada yang akan mengganggu pekerjaan plafon lainnya, baru lakukan pekerjaan pemasangan penutup rangka plafon triplek 4 mm dan dilengkapi dengan les profil sudut ukuran 3x3c m.

2.10 PEKERJAAN SANITASI 2.10.1 Uraian Pekerjaan

- Pemasangan Kloset Jongkok - Pemasangan Bak Cuci Piring - Pekerjaan Pemipaan

- Pekerjaan Pemasangan Septictank Beserta Resapan 2.10.2Bahan dan Peralatan

1. Bahan

- Kloset Jongkok - Bak Cuci Piring

- Pipa PVC Dengan Ukuran Sesuai Perencanaan - Material Untuk Pembuatan Septictank dan Resapan 2. Peralatan

- Bor tangan - Tang - Obeng - Gergaji besi - Pipa

- Kunci pipa - Lem

- Kunci inggris, dan lain sebagainya.

2.10.3 Metoda Pelaksanaan 1. Pemasangan Kloset Jongkok

- Tentukan dimensi dan posisi kloset jongkok

(19)

- Tentukan Level Ketinggian Kloset Jongkok - Tentukan Posisi Lubang Pembuangan - Pembuatan dinding penahan kloset jongkok - Plester dinding penahan dan dudukan kloset - Pemasangan Kloset Jongkok

2. Pemasangan Wastafel

- Menyiapkan alat dan bahan sesuai perencanaan - Menentukan posisi dan elevasi wastafel

- Memasang pipa input dan pipa output

- Menggabungkan pipa input dan pipa output pada pipa wastafel - Memasang wastafel di dinding

- Memasang pelengkap wastafel - Memeriksa keluaran air 3. Pemasangan Pipa PVC

- Pilih lem yang berbahan dasar sama dengan pipa yang akan disambung.

Biasanya setiap produsen pipa menyediakan lem khusus untuk - penyambungan pipa.

- Bersihkan kedua permukaan yang akan disambung baik dari kotoran, minyak atau air. Ada baiknya menggunakan cairan pembersih (cleaner).

- Oleskan lem PVC secara merata secukupnya dengan menggunakan kuas yang lembut dan bersih.

- Sambungkan segera sebelum lem mengering. Biarkan sambungan mengering. Sambungan akan sempurna setelah 24 jam.

- Penggunaan seal tape penting agar kedua pipa dapat terikat kuat. Seal tape dipakai pada valve socket yang telah dipasang pada kedua ujung pipa. Hal ini juga digunakan untuk pipa besi.

- Penyambungan bisa juga menggunakan valve. Namun yang perlu diingat adalah tidak boleh terlalu kencang karena bisa merusakkan pipa.

Pengencangan valve menggunakan kunci inggris sehingga potensi untuk mengencangkan valve menjadi berlebihan.

4. Pembuatan Septictank dan Resapan

- Membuat septic tank resapan yang pertama bisa dimulai dari proses penggalian tanah. Merujuk pada SNI 2398:2017, tinggi septic tank

(20)

minimal adalah 1.5 meter sehingga galian tanah yang harus Anda buat minimal 2 meter.

- Selanjutnya, buatlah sekat pembatas antara wadah pembuangan dan sumur resapan.

- Pipa yang digunakan harus kedap air, anti korosi, dan sebisa mungkin tanpa sambungan. Kemudian pipa tersebut dihubungkan dengan sambungan T di saluran keluar tangki.

- Pastikan pipa juga berposisi miring dari toilet hingga ke pembuangan.

Contohnya, jika ketinggian paralon 80, maka sekatnya 75, dan paralon pembuangan 70.

- Dinding septic tank harus dibuat sekokoh mungkin agar tak mudah roboh dan bocor.

- Finishing dengan membuat lapisan tembok di bawah septic tank.

- Buat lubang ventilasi pada bagian penutup septic tank agar sirkulasinya lancar dan septic tank tidak meledak.

2.11 PEKERJAAN LANTAI 2.11.1 Uraian Pekerjaan

- Pekerjaan Urugan Tanah - Pekerjaan Urugan Pasir

- Pekerjaan Beton Tumbuk K-100 - Pemasangan Penutup Lantai Keramik 2.11.2 Bahan dan Peralatan

1. Bahan

- Tanah Urug - Pasir Urug - Pasir Pasang - Semen Portland - Keramik 40 x 40 - Keramik 20 x 20 - Keramik 20 x 40 - Nat Keramik 2. Peralatan

(21)

- Cangkul - Sekop - Nampan - Sendok Semen - Nampan Adukan - Palu Karet - Paku - Benang - Waterpas 2.11.3 Metode Pekerjaan

1. Pekerjaan Tanah Urug dan Pasir Urug

Mengurug dan menimbun dasar lantai dengan tanah urug dan pasir urug pada lokasi yang ditentukan sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar.

Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual hinggan membentuk ukuran yang sudah ditentukan, sesuai mal yang dibikin disiram dan dipadatkan dengan alat perata manual, Sistem pemadatan dilakukan perlapis min per 10-20cm urugan.Timbunan dari bekas galian diambil dari stockpile (timbunan tanah acak/random fil), dilaksanakan untuk timbunan mengisi ruang antara bidang ’timbunan filter’ dan tanggul penutup, kantung lumpur dan, lain-lain.

2. Pekerjaan Beton Tumbuk K-100

- Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.

- Buat adukan untuk lantai .

- Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.

- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.

- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang dibutuhkan sebagai pola untuk menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai kerja.

- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.

(22)

- Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam hingga ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melaksanakan tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

3. Pekerjaan Pasangan Granit/Keramik

- Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.

- Rendam keramik terlebih dahulu dalam air hingga jenuh sebelum dipasang.

- Buat adukan untuk pasang keramik.

- Pasang benang untuk sumbangan mendapat pasangan permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.

- Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m supaya adukan yang ditebar permukaannya yang rata/flat.

- Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.

- Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan contoh kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.

- Pada ketika pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapat permukaan lantai keramik yang rata.

- Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.

- Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa ketika untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu gres dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.

- Pekerjaan terakhir yaitu pencucian permukaan lantai keramik dari kotoran.

2.12 PEKERJAAN PENGECATAN 2.12.1 Uraian Pekerjaan

- Pekerjaan Pengecatan Dinding dan Penutup Plafond - Pekerjaan Bidang Kayu Kelihatan

(23)

2.12.2Bahan dan Peralatan 1. Bahan

- Amplas - Plamur

- Cat Dasar Merk CATYLAC - Cat Penutup Merk CATYLAC - Cat Minyak

- Minyak Cat - Dompol Plamur - Vernis/Pengkilat - Semen Portland - Pasir Pasang 2. Peralatan

- Kuas

- Kuas Gulung - DII

2.12.3Metode Pelaksanaan

1. Pekerjaan Pengecatan Dinding dan Plafond

- Pertama membersihkan permukaan dinding dari bekas semen dan kotoran lainnya, kemudian baru didempul dengan dempul tembok dengan rata dan diampelas sampai rata dan bersih dari debu ampelasan.

- Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban.

- Gunakan sekrap untuk memperbaiki bagian dinding yang retak dan kurang rata dengan plamir, tunggu sampai kering. Untuk dinding bagian luar tidak digunakan plamir tapi digunakan sealer.

- Haluskan plamur/sealer yang telah kering dengan amplas.

- Cek apakah permukaan dinding sudah rata.

- Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.

- Setelah debu dan kotoran lainnya besrih barulah dilakukan pekerjaan pengecatan dengan cat tembok Catylac lapis pertama kemudian lapis kedua dilakukan setelah lapis pertama kering. Untuk lapis yang ketiga

(24)

baru lakukan kalau lapisan kedua telah kering. Untuk pekerjaan cat dinding dan plafon akankerjakan sampai rata 3 x jalan.

2. Pekerjaan Pengecatan Bidang Kayu Kelihatan

- Pertama membersihkan permukaan kayu kemudian baru dilakukan cat dasar dan terus didempul. Setelah dempul selesai dan kering baru dilakukan pengampelasan sampai rata dan rapi. Setelah bersih terhadap debu dan kering dan tidak ada pekerjaan lain yang akan mengganggu dan pekerjaan cat dinding selesai/bersamaan, baru lakukan pekerjaan pengecatan dengan cara pertama lakukan cat minyak, dikerjakan cat lapis kedua dengan ketentuan lapisan cat pertama telah kering. Untuk lapisan cat ke tiga baru dapat dilakukan setelah lapisan cat kedua telah kering.Jadi untuk pelaksanaan cat minyak ini akan melakukannya sebanyak 3 x jalan sampai rata dan permukaan kayu tidak kelihatan lagi.

Lubuk Basung, .... Mei2023 PPK

………..

Referensi

Dokumen terkait

Conclusion PPBI as Islam-based Peace Education is one of the models for peacebuilding endeavors aimed at developing a culture of peace through formal education using the comic-like

Perbandingan hasil perhitungan nilai tahanan pentanahan dengan pengukuran menggunakan alat ukur Megger untuk elektroda batang rod jenis aluminium pada tanah urug dapat dilihat pada