• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN

N/A
N/A
BMIS sejahtera

Academic year: 2024

Membagikan "METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JALAN

Pekerjaan Pra Pelaksanaan Kontrak

Pekerjaan ini merupakan Awal dari pelaksanaan proyek Oleh Pelaksana Pelaksana yang meliputi - Pelaksanaan Pra Construction Meeting (PCM);

- Peninjauan bersama Direksi dan Serah Terima Lapangan (MC 0%);

- Pengukuran & Pematokan serta Pengambilan Foto 0% (Nol Persen) dilakukan bersama dengan konsultan pengawas dan direksi teknis;

- Perencanaan Site Plan;

- Pembuatan Rencana Kerja di lapangan (Time Schedule Pelaksanaan);

- Pembuatan Shop Drawing;

- Pengadaan Papan Nama Proyek;

- Tindakan Keselamatan Kerja (K3)

- Mobilisasi Personil, Peralatan dan Material/Bahan.

Rencana Waktu pelaksanaan Selama 60 Hari Kalender termasuk kegiatan mobilisasi dan demobilisasi personil dan peralatan inti proyek, pengukuran, dan pekerjaan lain-lain yang berhubungan dengan pelaksanaan mobilisasi dan demobilisasi. Sebelum pelaksanaan kontrak harus dilakukan Rapat Persiapan Pekerjaan atau Pra Constuction Meeting (PCM) yang dihadiri oleh (minimal) Pejabat Pembuat Komitmen, Kotraktor dan Konsultan (Perencana & Pengawas. Dalam rapat ini dibahas antara lain terkait :

a. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan di lapangan;

b. Tata Cara Pengaturan Pekerjaan;

c. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan sesuai kontrak ;

d. Jadwal Pengadaan Bahan, Mobilisasi Peralatan dan Personil;

e. Rencana Pemeriksaan Lapangan;

f. Sosialisasi kepada Masyarakat dan Pemerintah Setempat mengenai Rencana Kerja;

g. Rencana Mutu Kontrak;

h. Rencana Kesehatan dan Keselamatan Kerja;

i. Rencana Pengendalian Dampak Lingkungan.

j. Hasil Rapat PCM ini dituangkan dalam Berita Acara.

Selanjutnya dilakukan peninjuan bersama dengan direksi untuk peninjauan lapangan sekaligus Serah Terima Lapangan (MC 0%), dengan melibatkan pemerintah setempat (Camat dan atau Kepala Desa/Lurah) dan hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Peninjauan Lapangan dan Berita Acara Serah Terima Lapangan (BAST).

MOBILISASI

Mobilisasi terdiri dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan, tapi tidak terbatas pada kebutuhan- kebutuhan untuk mobilisasi , peralatan ( Alat Berat & alat bantu ),

PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK

Papan nama kegiatan (Papan Proyek) dibuat dari balok kayu Uk. 5 x 5 cm (untuk rangka) dan bahan tripleks 3 mm atau Kertas-Plastik Spanduk. dimensi papan nama proyek dibuat sesuai ketentuan yang di atur dalam spesifikasi teknis atau petunjuk dari direksi teknis. Papan proyek ini digunakan sebagai papan informasi dalam pelaksanaan pekerjaan dan ditempatkan pada tempat yang mudah terlihat, sebagai informasi kepada masyarakat.

(2)

RENCANA PELAKSANAAN DI LAPANGAN

a. Memberitahukan kepada Direksi/Pengawas Lapangan bila akan memulai pekerjaan atau sesuatu bagian pekerjaan dengan Request Sheet.

b. Memulai pekerjaan apabila Request Sheet telah ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan Direksi. Hal-hal mengenai pekerjaan yang tidak dilengkapi dengan Request Sheet tidak akan diperhitungkan oleh Direksi.

c. Pekerjaan pengukuran, penentuan batas dan penempatan bangunan dan sebagainya dikerjakan sendiri oleh Konsultan Pengawas dan Direksi.

d. Pelaksana tidak diperbolehkan merubah sesuatu yang terdapat dalam RKS sebelum berunding dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak Kegiatan.

e. Perbaikan/penentuan ukuran atau gambar konstruksi yang kurang jelas, hanya dapat dikerjakan oleh Pelaksana setelah mendapat persetujuan tertulis dari pihak Kegiatan.

f. Semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan contoh yang telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan.

g. Pelaksana harus mengadakan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan dan mendapat persetujuan Direksi.

h. Selama waktu pelaksanaan, ditetapkan seorang pelaksana/pengawas pekerjaan tetap yang cakap dan mampu serta bertanggungjawab atas jalannya pelaksanaan pekerjaan.

i. Pelaksana/Pengawas yang ditetapkan harus dilaporkan dan mendapat persetujuan Direksi.

PERENCANAAN SITE PLAN

Yang termasuk dalam Perencanaan Site Plan, pada prinsipnya adalah perencanaan tata letak

atau lay out dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan (mulai dari awal sampai akhir proyek.

Tindakan Keselamatan Kerja (K3)

Dengan berusaha seoptimal mungkin untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja diharapkan produktivitas tenaga kerja dapat lebih meningkat dan diharapkan tingkat penyelesaian proyek dapat lebih cepat dari yang ditentukan dalam schedule. Selama pelaksanaan pekerjaan, tetap memperhatikan Sistem Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang telah diatur dalam standar manajemen konstruksi demi meminimalisir kecelakaan kerja yang mungkin untuk terjadi.

BACK UP DATA DAN DOKUMENTASI

Pengambilan Dokumentasi Proyek dan Back Up data pelaksanaan proyek menjadi penting sebagai alat kontrol sekaligus sebagai bahan evaluasi baik bagi pelaksana maupun direksi untuk mengecek sejauh mana realisasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Back up data dapat terdiri atas Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Foto-foto dokumentasi dan Laporan akhir.

Pengukuran & Pematokan 1. Pengukuran

a. Sebelum memulai pekerjaan Pelaksana harus mengadakan pengukuran kembali dengan teliti elevasi dasar, permukaan tanah, ketinggian jalan atau elevasi lainnya sesuai permintaan Direksi.

b. Semua pengukuran kembali harus dikaitkan terhadap titik tetap yang terdekat.

c. Alat-alat ukur yang digunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan sebelum pekerjaan dimulai semua alat ukur yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Direksi, baik dari jenisnya maupun kondisinya.

d. Cara pengukuran ketepatan hasil pengukuran toleransi salah tutup, dan pembuatan serta pemasangan patok bantu akan ditentukan oleh Direksi.

e. Apabila terdapat perbedaan antara elevasi yang tercantum dalam gambar dengan hasil pengukuran ulang maka Direksi akan memutuskan hal itu.

(3)

f. Apabila terdapat perbedaan dalam pengukuran kembali, maka pengukuran ulang menjadi tanggungjawab Pelaksana.

g. Pelaksana bertanggungjawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut peil-peil dan ukuran dalam gambar dan uraian/syarat- syarat pelaksanaan itu.

2. Pematokan

a. Pelaksana mengerjakan pematokan untuk menentukan as dan peil pasangan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini harus seluruhnya telah disetujui oleh direksi sebelum memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok.

b. Wajib disediakan alat-alat ukur dan perlengkapannya, juru ukur dan pekerja yang diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengawasan/pengujian hasil pematokan atau pekerjaan lain yang serupa.

c. Pembuatan dan pemasangan patok sebagai dasar pelaksanaan termasuk pekerjaan Pelaksana dan harus dibuat dari kayu jenis kelas III yang tidak berubah oleh cuaca.

PEMBUATAN SHOP DRAWING (Gambar Kerja)

Shop drawing atau gambar kerja, merupakan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan lapangan menjadi mudah dilaksanakan dan terkendali secara teknis, baik dari segi waktu maupun mutu kerja. Gambar kerja, harus sudah disiapkan dalam tahap awal proyek dan mendapatkan pengesahan dari pihak Pengawas atau Konsultan Perencana, sebelum dilaksanakan di lapangan. Shop drawing, disiapkan oleh Bagian Engineering berpedoman pada desain bangunan dari Konsultan. Pembuatan shop drawing, dilakukan dengan komputer menggunakan software Autocad, sehingga dapat mempercepat waktu pembuatannya.

PEKERJAAN PENGAWASAN LALU LINTAS

a. Sebelum dimulainya dan selama berlangsungnya pekerjaan, Pelaksana diwajibkan untuk memasang tanda-tanda pengaman lalu lintas dengan ketentuan sebagai berikut:

o Apabila Mengganggu kelancaran Lalu lintas disekitar Lokasi Pekerjaan o Rawan Terjadi kecelakaan lalu lintas

o Dianggap perlu untuk mengadakan pengaman lalu lintas

b. Penutupan lalu lintas secara total tidak dibenarkan, kecuali setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi.

c. Pelaksana harus menjaga agar lalu lintas tetap berjalan. Pelaksana harus menyediakan 2 (dua) orang untuk mengatur lalu lintas tersebut.

d. Penempatan alat-alat dan bahan-bahan diusahakan sedapat mungkin tidak mengganggu lalu lintas. Bila karena terpaksa, bahan-bahan harus dituangkan di tepi jalan ke tempat yang tidak mengganggu lalu lintas, selambat- lambatnya dalam waktu satu kali 24 jam sesudah penurunan bahan-bahan tersebut.

e. Setiap kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian Pelaksana, seperti tersebut diatas, sepenuhnya adalah tanggung jawab Pelaksana.

(4)

Penyiapan Badan Jalan

Bahan : -

Syarat Teknis : Sesuai RKS/Spesifikasi Teknis

Peralatan : Sesuai AHSP dan atau Spesifikasi Teknis Tenaga : Sesuai AHSP dan atau Spesifikasi Teknis Waktu Pelaksanaan : Sesuai Time Schedule.

Sebelum melakukan pekerjaan ini di laksanakan, terlebih dahulu penyiapan badan jalan dan pembersihan di lokasi pekerjaan. Penyiapan Badan jalan dan Pembersihan bertujuan untuk membersihkan lokasi proyek dari benda-benda dan atau pepohonan yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan ini meliputi seluruh area yang akan digunakan untuk pekerjaan Penimbuanan dan Pekerjaan konstruksi. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pekerjaan ini antara lain :

a. Melihat situasi atau keadaan daerah yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan b. Membersihkan daerah tersebut, pekerjaan ini mencakup pembersihan terhadap semua

pohon, akar-akar/ Tonggak kayu, semak-semak, dan bahan lain. Pekerjaan ini harus sesuai petunjuk direksi teknis/konsultan supervisi.

c. Apa bila memungkinkan utuk pengunaan alat berat untuk menggali atas dasar petujuk direksi teknis/ konsultan supervisi, Maka pihak kontraktor harus menggunakan alat berat pada pekerjaan ini.

d. Bilamana terdapat akar tanaman atau tonggak kayu yang lebih dalam, harus dicabut (mengunakan Excavator bila di perlukan) sampai bersih dan dibuang atau ditimbun di tempat yang telah ditunjuk oleh Direksi.

e. Excavator meratakan permukaan hasil galian.

f. Hasil galian dari penyiapan badan jalan di hampar ke permukaan badan jalan mengunakan Excavator sampai ketebelan yang di rencanakan.

g. Penghamparan pekerjaan ini dilakukan dengan cara lapis per lapis dengan ketebalan mengacu pada RKS, Spesifikasi Teknis dan setiap lapisan telah disetujui direksi pekerjaan.

h. Bila dianggap perlu oleh direksi, maka dilakukan pemadatan badan jalan dengan menggunakan Excavator , Sebab jalan tani belum bias masuk alat pemadat makanya yang digunakan adalah Excavator yang memadatkan sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan oleh direksi.

i. Lebar dan ketebalan yang harus dicapai sesuai yang tertera dalam gambar rencana/gambar kerja dan Petunjuk direksi/konsultan supervisi.

j. Selain menggunakan Alat Berat, Penyiapan, Pembersiahan dan Pengupasan juga dapat menggunakan tenaga manusia (manual) khusus pada bagian yang tidak memungkinkan untuk dijangkau oleh alat berat mengunakan alat bantu.

k. Pekerjaan ini sudah memperhitungkan galian untuk pasangan batu dengan mortar.

l. semua tahapan pekerjaan ini berdasarkan RKS, AHSP, Spesifikasi, Gambar Kerja dan petunjuk Direksi Pekerjaan.

(5)

Galian Biasa

Bahan : -

Syarat Teknis : Sesuai RKS/Spesifikasi Teknis

Peralatan : Sesuai AHSP dan atau Spesifikasi Teknis Tenaga : Sesuai AHSP dan atau Spesifikasi Teknis Waktu Pelaksanaan : Sesuai Time Schedule.

Penggalian dilakukan secara mekanis (menggunakan alat/excavator). dengan tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

 Tanah yang akan di gali/ Cutting adalah jalanan yang dimana kelandaiyannya harus di sesuikan dengan kondisi yang telah direncanakan sebagaimana yang cercantum dalam gambar rencana dan petunjuk Direksi Pekerjaan

 Garis/ketinggian galian harus dilaksanakan sesuai dengan centre line dan ketinggian dasar yang direncanakan. Penyimpangan dari ketentuan ini, hanya dapat diberikan bila ada persetujuan tertulis dari Direksi.

 Keterlambatan dari waktu tersebut menyebabkan segala kelebihan pekerjaan merupakan beban pemborong.

 Bila ternyata dasar galian merupakan tanah lembek yang diragukan daya dukungnya, pemborong harus menggali sampai lapisan tanah keras sesuai petunjuk direksi.

 Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian ke dalam dump Truck

 Dump Truck membuang material hasil galian keluar loksi pekerjaan yang telah di tentukan direksi pekerjaan

 Semua tahapan pekerjaan ini harus berpedoman Pada AHSP, Spesifikasi, RKS, Gambar Kerja dan di setujui oleh direksi Pekerjaan

Timbunan Pilihan dari sumber galian (Sirtu/Cadas)

Bahan : Sesuai AHSP dan atau Spesifikasi Teknis Syarat Teknis : Sesuai RKS/Spesifikasi Teknis

Peralatan : Sesuai AHSP dan atau Spesifikasi Teknis Tenaga : Sesuai AHSP dan atau Spesifikasi Teknis Waktu Pelaksanaan : Sesuai Time Schedule.

Lapisan perkerasan dipasang sesuai dengan gambar rencana/gambar kerja, dengan menggunakan bahan-bahan yang bersih, keras awet, tidak mengandung batu-batuan lunak yang mudah hancur dan tidak mengandung kotoran. Matrial (sirtu) yang diperkenankan adalah yang telah mendapat persetujuan direksi.

Metode Kerjanya adalah sebagai berikut :

 Mengangkut material ( Cadas ) dari dari sumber galian menuju lokasi dengan menggunakan Dump Truck.

 Timbunan pilihan di sumber galian digali dengan alat berat excavator dan menuangkan kedalam dump truck

 Matrial timbunan diangkut dengan dump truk dari sumber galian ke lokasi pekerjaan.

 Dump Truck menumpahkan material pada lokasi tempat dimana akan dilaksanakan pekerjaan penimbunan.

 Penghamparan matrial menggunakan Alat Berat Excavator secara merata sampai ketebalan yang direncanakan.

 Sebelum memulai pekrjaan penghamparan sebaiknya Pelaksana memperhatiakn kondisi cuaca yang memungkinkan panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi lapangan.

(6)

 Lebar dan tebal penghamparan harus sesuai dengan RKS, Spesifikasi dan atau petunjuk dari Direksi pekerjaan.

 Pelaksanaan harus mengusahakan agar tidak terjadi genangan air waktu pelaksanaan pemadatan, termasuk pada bagian yang telah dipadatkan dan telah disetujui oleh direksi, untuk menghindari swelling yang mengurangi kepadatan

 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

 Ketebalan yang harus dicapai sesuai yang tertera dalam gambar rencana/gambar kerja atau diperintahkan lain oleh direksi/konsultan supervisi.

 semua tahapan pekerjaan ini berdasarkan RKS, AHSP, Spesifikasi, Gambar Kerja dan petunjuk Direksi Pekerjaan.

PENGUKURAN MC 100%

Pengukuran dilakukan secara bersama dengan direksi kegiatan untuk mengecek apakah pekerjaan telah terlaksana sesuai dengan kuantitas dan kualitas serta syarat-syarat lain yang tercantum dalam dokumen kontrak.

AS BUILT DRAWING

Merupakan proses akhir dari keseluruhan pelaksanaan yaitu pembuatan gambar yang terlaksana/terealiasi di lapangan termasuk memuat pekerjaan tambah kurang ( jika ada ).

PEKERJAAN FINISHING, PENUTUP & DEMOBILISASI

Pekerjaan Penutup dan finishing adalah Pembenahan Kekurangan-kekurangan pekerjaan yang ditemui pada saat pemeriksaan akhir pekerjaan termasuk pembersihan sisa-sisa pekerjaan di lokasi.

Jika pekerjaan telah dinyatakan diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan telah dilakukan Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO), dapat dilakukan Demobilisasi Peralatan dan Personil. Demobilisasi akan dianggap selesai jika seluruh peralatan, bahan, personil, atau lainnya milik kontraktor telah dikeluarkan dari lokasi pekerjan, dan persyaratan – persyaratan penyelesaian pekerjaan sebagaimana diatur dalam kontrak telah terpenuhi. Demobilisasi juga mencakup penyiapan pengajuan yang diperlukan sebelum pengakhiran pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pemilihan antara beberapa jenis dan pabrikan excavator dan dump truck diharapkan akan didapatkan kombinasi excavator dan dump truck yang paling efisien

Dengan mengetahui produktivitas masing-masing alat berat untuk pekerjaan galian yaitu excavator dan dump truck , selanjutnya yang akan dilakukan adalah mengaji

Berapakah jumlah alat gali muat (excavator) dan alat angkut (dump truck) yang dibutuhkan pada pekerjaan galian main dam dan main cover dam proyek pembangunan

Lingkup pekerjaan untuk galian perkerasan beraspal dengan cold milling machine ini meliputi semua pekerjaan galian (pengerukan) pada badan jalan, hasil galian

Pelaksanaan pekerjaan ini menggunakan alat ( secara mekanik ) yaitu : Wheel Loader mencampur & memuat Agregat ke dalam Dump Truck di Base Camp Dump Truck

Hasil pekerjaan galian akan ditinjau oleh Pengawas / Direksi / Konsultan untuk menentukan apakah pekerjaan galian telah sesuai dengan gambar serta spesifikasi teknis

ANALISIS PRODUKTIVITAS, BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN ALAT BERAT EXCAVATOR DAN DUMP TRUCK PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH STUDI KASUS : PROYEK PENGGANTIAN JEMBATAN SUNGAI BERANGAS Ida

2018 Djurindar Heryandi Putra, Fitri Nugrahaeni Kombinasi, alat berat, excavator, dump truck ANALISA PRODUKTIVITAS KOMBINASI ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN