• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PEMBELAJARAN FIQIH PADA RANAH PSIKOMOTORIK DI MI NURUL HUDA KUTA BELIK KABUPATEN PEMALANG - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "METODE PEMBELAJARAN FIQIH PADA RANAH PSIKOMOTORIK DI MI NURUL HUDA KUTA BELIK KABUPATEN PEMALANG - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

Melihat gambaran dan fenomena di atas, maka penulis sangat tertarik untuk meneliti metode pembelajaran bidang psikomotor khususnya pada mata pelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah (MI), sesuai dengan perkembangan pendidikan yang menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP). Melihat realitas di atas, maka metode pembelajaran bidang psikomotor pada mata pelajaran fikih dalam akhlak bangsa menjadi sangat mendesak.

Rumusan Masalah

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Kuta merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar di bawah Yayasan Nurul Huda berstatus terakreditasi B di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Pemalang yang berlokasi di Kuta, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Berdasarkan pengertian dari istilah-istilah di atas, maka judul yang penulis rujuk dalam skripsi ini adalah efektifitas suatu cara penyampaian pesan-pesan yang terkandung dalam kurikulum yang dilakukan oleh guru dalam mengajar siswa yang berkaitan dengan keterampilan pada mata pelajaran Fiqh di MI Nurul Huda. Kuta BelikMalang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Telaah Pustaka

Kesamaan antara tesis yang ditulis oleh Tarjono dengan tesis yang ditulis oleh peneliti adalah sama-sama membahas topik fikih. Kesamaan antara tesis yang ditulis oleh Sumarno dengan tesis yang ditulis oleh peneliti adalah sama-sama membahas keefektifan suatu metode untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran fikih.

Sistematika Penulisan Skripsi

Sehingga sejauh pengamatan dan tindak lanjut peneliti terhadap tesis sebelumnya berbeda dengan tesis yang ditulis oleh Tarjono dan Sumarno, karena tesis penulis berjudul Efektivitas Metode Pengajaran Psikomotor Pada Mata Pelajaran Fiqh di MI Nurul Huda Kuta Kabupaten Belik, Kabupaten Pemalang mengkaji metode pengajaran bidang psikomotor pada mata pelajaran Fiqh. Bab keempat berisi laporan penelitian yang meliputi a) gambaran tentang Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Kuta Belik Pemalang, yang membahas masalah yang berkaitan dengan letak geografis, sejarah berdirinya, struktur organisasi, kondisi guru dan siswa, sarana dan prasarana , dan gambaran umum pembelajaran fikih.

Pembelajaran

Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran (pelajaran) dapat disebut istilah yang mengacu pada bentuk-bentuk interaksi antara guru dan siswa di sekolah. Istilah ini merupakan pembaharuan dari beberapa istilah yang digunakan sebelumnya, yang tentunya mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan munculnya ide, pemikiran, gagasan dan konsep tentang hubungan atau interaksi antara guru dan siswa di sekolah dalam proses pendidikan.

Tujuan Pembelajaran

Tentu saja kehadiran guru tetap memegang peranan penting dalam merancang setiap kegiatan pembelajaran di kelas maupun di arena pembelajaran lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, beberapa istilah yang disebutkan di atas dapat dikatakan memiliki maksud dan tujuan yang sama. Dari uraian di atas maka tujuan pembelajaran pada ranah kognitif adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa agar siswa mampu menerapkan sesuatu yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran agar siswa belajar berpikir (seperti berpikir). ).

Abdul Majid Jadi, tujuan pembelajaran afektif antara lain 1) agar siswa mampu mempertahankan prinsip dan mampu menunjukkan keinginannya yang muncul dari dalam diri secara bertanggung jawab, 2) agar guru memberikan pengetahuan dengan contoh bukan pada tataran teoritis. tetapi diikuti dengan contoh-contoh, 3) sehingga dalam sikap mengajar disini kita memiliki kecenderungan untuk menerima atau menolak suatu objek. Tujuan pembelajaran psikomotor meliputi 1) memotivasi siswa untuk banyak berlatih, 2) menentukan posisi fisik seperti posisi tubuh dan mengevaluasi gerakan yang tepat seperti dalam gerakan sholat, 3) sebagai menggali program mental yang tersimpan dalam memori jangka panjang (dari yang dipelajari sebelumnya). informasi). Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran mengacu pada keterampilan yang diharapkan dimiliki siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan.

Syarat-syarat Terjadinya Pembelajaran

Ciri lain dari pembelajaran adalah interaksi yang terjadi antara siswa yang sedang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik dengan guru, sesama siswa, media atau sumber belajar lainnya. Perubahan yang disengaja, artinya perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah karena pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan sadar, bukan karena kebetulan. Kegiatan pembelajaran ditujukan untuk memberdayakan seluruh potensi siswa dalam lingkup tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor untuk menguasai kompetensi yang diharapkan.

Dengan demikian, ranah afektif menyangkut sifat perasaan, yang meliputi sikap, minat, emosi, nilai-nilai kehidupan dan penghargaan terhadap siswa, yang orientasinya meliputi pengabdian kepada Tuhan, penguasaan nilai-nilai agama, kedisiplinan, kepercayaan diri, komitmen pada norma-norma luhur. dan moral, nilai-nilai keadilan, demokrasi, toleransi dan kebebasan pribadi. Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan tampil setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Sasaran spikomotor merupakan sasaran yang banyak kaitannya dengan aspek keterampilan motorik atau gerak siswa atau siswa.

Ranah Pembelajaran Psikomotorik

Pengertian Pembelajaran Psikomotorik

Terkadang satu domain lebih penting dari yang lain, tapi bukan berarti domain yang lain tidak berguna. Sementara yang satu memiliki peran yang lebih menonjol, domain yang lain saling mendukung dan melengkapi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran psikomotorik merupakan suatu bentuk interaksi antara guru dan siswa yang menuntun antara kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh guru dengan kegiatan belajar oleh siswa yang berkaitan dengan keterampilan/keterampilan jasmani dan perkembangan tingkah laku.

Macam-macam Pembelajaran Psikomotorik

Contoh: shalat dalam mata pelajaran fikih, sebelum anak melakukan gerakan shalat (psikomotor), anak harus mengetahui dan mengingat (kognitif) bacaan. Kesiapan: melibatkan kemampuan siswa untuk menempatkan diri pada posisi untuk memulai gerakan atau serangkaian gerakan. Gerakan Terpandu: Klasifikasi gerakan terbimbing melibatkan kemampuan untuk melakukan serangkaian gerakan seperti yang diajarkan oleh guru.

Gerakan Terbiasa: klasifikasi ini mencakup kemampuan untuk lancar melakukan serangkaian gerakan, karena sebelumnya telah dilatih berkali-kali, sehingga anak lancar mengingat gerakan untuk membaca dan berdoa. Biasanya suatu keterampilan motorik terdiri dari banyak sub komponen yang merupakan sub keterampilan atau sub keterampilan. Terkadang sub-keterampilan dilatih secara terpisah dan kemudian dihubungkan bersama, dan terkadang sub-keterampilan dilatih sambil melatih seluruh keterampilan.

Evaluasi Pembelajaran Psikomotorik

Dalam membaca Al-Qur'an, komponen-komponen, huruf-huruf makharijul dan hukum-hukum bacaan harus benar-benar dikuasai karena merupakan satu kesatuan. Pada bagian ini siswa harus benar-benar memperhatikan penjelasan guru, baik melalui media gambar maupun audio visual. Setelah siswa benar-benar memperhatikan apa yang disampaikan guru melalui media yang ada, selanjutnya siswa menirukan apa yang telah didemonstrasikan oleh guru atau temannya.

Dari contoh indikator kemahiran yang diharapkan di atas, maka sub komponen yang ada sangat perlu dikuasai oleh siswa karena seperti yang dicontohkan pada pembahasan di atas, komponen shalat merupakan inti dari gerakan shalat. Saat membaca Al-Qur'an, komponen surat Makharijul dan hukum bacaan harus benar-benar dikuasai karena merupakan satu kesatuan. Karena terkadang sub-skill tersebut perlu dilatih sendiri-sendiri kemudian dihubungkan satu sama lain dan terkadang sub-skill tersebut sekaligus melatih seluruh skill.

Mata Pelajaran Fiqih

  • Pengertian Mata Pelajaran Fiqih
  • Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran Fiqih
  • Materi
  • Pendekatan Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih
  • Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqih MI

Mata pelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk: - Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah pada siswa. Memperbaiki kesalahan, kelemahan santri dalam menjalankan ibadah dan muamalah dalam kehidupan sehari-hari. Membekali mahasiswa dalam bidang fikih/hukum Islam untuk pendidikan lebih lanjut pada jenjang yang lebih tinggi.

Praktek mengkondisikan siswa untuk berlatih dan merasakan hasil dari mengamalkan isi mata pelajaran Fiqh dalam kehidupan sehari-hari. Materi fikih fungsional, penyajian yang memberikan manfaat nyata bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan pembelajaran mata pelajaran fikih sebagaimana tertuang dalam Standar Kompetensi Kurikulum 2004 Madrasah Ibtidaiyah (Departemen Agama).

Metode Pembelajaran Ranah Psikomoptorik Mata Pelajaran Fiqih 1. Pendekatan

Metode

Proses belajar mengajar adalah proses interaksi yang terjadi antara guru dan siswa dalam mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hadits di atas menegaskan bahwa suatu cara atau metode yang ditempuh harus digunakan untuk mencapai sesuatu, termasuk strategi pengajaran untuk bidang psikomotorik mata pelajaran fikih, dan juga harus ada pengamatan yang cermat dari guru agar siswa lebih terarah. kegiatan belajar mereka. Seperti yang tertuang dalam buku Syaiful Sagale berjudul Konsep dan Pentingnya Belajar, metode drill atau pelatihan merupakan metode pengajaran yang baik untuk menanamkan kebiasaan tertentu.

Dengan metode field trip, siswa diharapkan mampu membedakan benda/makhluk ciptaan Allah yang halal dan yang haram, yang mubah dan yang mubah, serta sunnah dan makruh yang tentunya sesuai dengan ajaran Fiqh. dan siswa dapat mempersepsikannya secara langsung dan jelas. Metode penugasan adalah cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tugas berdasarkan instruksi langsung yang disiapkan oleh guru sehingga siswa dapat mengalaminya secara nyata. Misalnya Kompetensi Dasar Fiqh kelas 3, dimana siswa harus mengerjakan sholat berjamaah, sholat jum'at, sholat sunnah rowatib, sehingga ketika azan dibunyikan, semua siswa harus pergi ke masjid untuk sholat berjamaah dan juga melakukan sunnah rowatib. doa.

Strategi/teknik

Prosedur

Jenis Pendekatan

Lokasi dan Waktu

Sukyek dan Obyek Penelitian 1. Siswa

Teknik Pengumpulan Data

Metode ini digunakan untuk memperoleh data dengan melakukan observasi langsung di MI Nurul Huda Kuta terhadap kegiatan belajar mengajar khususnya pada pengembangan ranah psikomotor mata pelajaran fikih. Metode wawancara digunakan penulis untuk memperoleh data gambaran umum MI Nurul Huda Kuta dan proses pengembangan ranah psikomotor pada mata pelajaran Fiqh. Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data tertulis yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, misalnya letak geografis, sejarah singkat, guru, hubungan siswa, nilai dan sebagainya.

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Ketika peneliti mengumpulkan data melalui triagulasi, sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas datanya, yaitu mengecek kredibilitas datanya dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda dan sumber data yang berbeda. Triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber yang sama.

Teknik Analisis Data

Berpikir induktif adalah cara berpikir yang berangkat dari fakta-fakta khusus atau kejadian-kejadian konkrit kemudian menarik generalisasi. Berpikir deduktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari pengetahuan umum atau keadaan, kemudian menjadi khusus (Sutrisno Hadi.

PENUTUP

Kesimpulan

Imitasi disini melibatkan kemampuan pembelajar untuk menempatkan dirinya pada posisi untuk memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Setelah siswa terbiasa dengan gerakan atau keterampilan yang dipelajarinya, mereka akan dapat menerapkan apa yang telah dipelajari dari proses pembelajaran psikomotorik dalam kehidupan sehari-hari. Klasifikasi ini meliputi kemampuan lancar melakukan suatu rangkaian gerakan, karena sebelumnya telah dilatih berkali-kali, sehingga anak lancar mengingat baik gerakan membaca maupun sholat.

Dalam gerakan pembiasaan ini, santri juga melakukan gerakan dan bacaan yang sesuai secara terkoordinasi tanpa perlu memikirkan gerakan apa yang harus dilakukan setelah rukuk, sujud dan sebagainya. Klasifikasi gerak adaptif meliputi kemampuan mengadaptasi atau menerapkan rangkaian gerak seperti yang diajarkan oleh guru. Sehingga anak melafalkan bacaan sholat beserta gerakan sholat sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru.

Saran

Kemampuan gerak adaptif ini diekspresikan dalam menggerakkan tubuh dan juga siswa dapat mengikutinya disertai dengan membaca.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Roestiyah N.K 2001: 1 Metode pembelajaran atau teknik penyajian pelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran