PENDAHULUAN…
Latar Belakang
Sejak masa mudanya, Hasan Al-Banna telah terlibat dalam berbagai organisasi yang bergerak di bidang perbaikan akhlak, antara lain Masyarakat Akhlak Mulia (Jam'iyah Suluk Al-Akhlaqi), ketika ia masih bersekolah di Madrasah I'dadiyah. Semasa kuliah di DarAl-Ulum, Hasan Al-Banna bergabung dengan Jam'iyah Makarim Al-Akhlaqal-Islamiyyah yang menyusun ceramah dan artikel keislaman.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi institusi dalam proses pengembangan metode pengembangan moral Islam. Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengkaji metode pengembangan moral menurut Hasan Al-Banna.
Definisi Operasional
Penelitian ini mempunyai relevansi dengan ilmu agama Islam, sehingga pembahasannya bermanfaat untuk menambah literatur nilai-nilai bagi pengembangan moral. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan metode pengembangan akhlak umat Islam dalam berperilaku dan akhlak sebagai pembelajaran untuk meningkatkan ajaran Islam.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Konsep
Pada prinsipnya pembinaan moral yang merupakan bagian dari pendidikan umum di setiap lembaga harus bersifat mendasar dan menyeluruh. Dan yang menjadi landasan bagi perkembangan akhlak adalah kebaikan akhlak itu sendiri. Seperti yang sudah menjadi sifat para Nabi dan perbuatan para ahli Siddiq karena itu separuh dari agama. Menurut Ahmad Shanna (2015), pembinaan akhlak bertujuan untuk mensucikan seseorang dari sifat-sifat yang bertentangan dengan tuntunan agama.Melalui pembinaan akhlak akan tercapai manusia ideal, anak yang bertaqwa kepada Allah SWT dan berakal budi.
Fokus dalam pendidikan pengembangan akhlak adalah pembentukan spiritual anak atau remaja agar tidak mengalami penyimpangan. Pembinaan akhlak dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu: Keteladanan, pembiasaan dan nasehat dalam rangka pembentukan akhlak Islami pada peserta didik. Perhatian Islam terhadap pembangunan akhlak juga terlihat dari perhatian Islam terhadap pembangunan ruhani yang harus didahulukan dari pembangunan jasmani.
Dalam upaya mewujudkan manusia yang berakhlak Al-Karimah, hendaknya diupayakan pengembangan akhlak yang mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan pembinaan akhlak dalam Islam adalah membentuk pribadi-pribadi muslim yang berakhlak baik, jujur, beradab, suci, santun dan juga beriman serta bertaqwa kepada Allah. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembinaan akhlak pada prinsipnya adalah mencapai kebahagiaan dan keharmonisan hubungan dengan Allah SWT.
Kerangka Pikir
Hasil penelitian ini menunjukkan mempunyai hubungan atau hubungan dengan perkembangan akhlak Islam menurut Hasan Al-Banna. Hasil penelitian ini menunjukkan mempunyai kaitan atau kaitan dengan metode pengembangan akhlak Islam menurut Hasan Al-Banna. Salim al qidah dalam pandangan Hasan Al-Banna adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa seorang muslim mempunyai aqidah yang benar.
Hasan Al-Banna menegaskan bahawa seorang Muslim suka membaca dan menulis, membaca majalah dan surat khabar. Al Ukhuwwah dalam pandangan Hasan Al-Banna ialah keterikatan hati dan roh dalam ikatan akidah. Akhlak terhadap diri sendiri Hasan Al-Banna menyatakan bahawa seorang muslim seharusnya memiliki peribadi yang ideal sama ada zahir mahupun batin.
Dalam membentuk akhlak mulia, Hasan Al-Banna mengarahkan umat Islam untuk mengutamakan pemahaman prinsip-prinsip akhlak. Hasan Al-Banna berkata: “Hendaknya kita memperbanyak bacaan Al-Qur’an, memperhatikannya dengan baik dan memikirkan maknanya. Menurut Hasan Al-Banna, mempelajari sirah Nabawi dan sirah shaleh Salafus adalah suatu hal yang penting.
Penelitian Yang Relevan
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Waktu Penelitian
- Fokus Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Jenis dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Dalam hal ini, penulis meneliti dan meneliti maklumat dan data berkaitan pemikiran Hasan Al-Banna tentang kaedah pembinaan akhlak Islamiah. Kategorikan ciri atau komponen mesej yang mengandungi nilai pembinaan akhlak dalam setiap pemikiran Hasan Al-Banna. Hasan Al-Banna berpesan kepada seorang Muslim supaya bersungguh-sungguh mengawal hawa nafsunya supaya dapat menjaga dirinya daripada perkara yang dilarang.
Hasan Al-Banna menambahkan, tidak ada larangan melakukan penelitian ilmiah yang jujur mengenai masalah khilafiyah. Hasan Al-Banna berkata: Setiap orang bisa saja terkabul atau ditolak ucapannya, kecuali Al-Ma'shum (Rasulullah saw). Sedangkan mengenai akhlak terhadap sesama, Hasan Al-Banna mengarahkan seorang muslim agar mampu memberi manfaat kepada orang lain dengan banyak membantu.
Dalam benang Al-Qur'an, Hasan Al-Banna menyediakan untuk menyempurnakan tidak kurang dari tiga hari, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah;. Hasan Al-Banna meletakkan solat dalam perkara yang sangat mendesak dalam pembentukan akhlak yang mulia, ini kerana solat itu menenangkan hati. Hasan Al-Banna turut menekankan sikap bertolak ansur menghadapi perbezaan yang wujud dengan semangat perpaduan umat Islam.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pemikiran Hasan Al-Banna Tentang Akhlak
- Akhlak Kepada Allah
- Akhlak Kepada Diri Sendiri
- Akhlak Kepada Sesama
Hakim (2017), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga, dengan judul “Pemikiran Hasan Al-Banna Tentang Pendidikan Akhlak dan Metode Pendidikan Akhlak”. Penelitian yang dibahas oleh Muhammad Al-Banna (2015), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSH Jakarta, berjudul “Pemikiran Hasan Al-Banna dalam Pendidikan Islam”. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kaitan atau hubungan dengan metode pengembangan akhlak menurut Hasan Al-Banna dalam pendidikan Islam, tentunya Al-Qur’an menjadi sumber utama pengembangan akhlak.
Dilihat dari sifat penelitiannya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian terhadap buku-buku atau jurnal-jurnal yang ada yang membahas tentang metode pengembangan akhlak Islam menurut Hasan Al-Banna. Maka untuk mendapatkan informasi yang diperlukan yaitu dengan mengamati atau mencari berbagai buku yang membahas tentang pemikiran Hasan Al-Bana mengenai perkembangan akhlak Islam. Penelitian ini akan dilakukan dengan cara mengamati atau mencari dari berbagai sumber dari buku dan jurnal yang ada terkait dengan metode pengembangan akhlak Islam menurut Hasan Al-Banna.
Dan untuk menunjang tercapainya hasil penelitian, peneliti menggunakan alat berupa buku, jurnal, dan artikel yang sudah ada yang menurut Hasan Al-Banna mempunyai kaitan atau kaitan dengan metode pengembangan akhlak Islami. Berbagai sumber yang Peniti gunakan sebagai data sekunder antara lain: buku, jurnal, artikel dan sumber yang relevan dengan perkembangan akhlak Islam, pemikiran Hasan Al-Banna. Setelah mengumpulkan data, penulis melakukan koreksi data dengan menelaah teks pemikiran Hasan Al-Banna tentang perkembangan akhlak yang mencakup aspek kesejatian.
Menganalisis nilai-nilai pokok pemikiran Hasan Al-Banna tentang perkembangan akhlak, penulis kemudian mengambil analisis tersebut untuk menarik kesimpulan akhir. Pemilihan data dengan membaca dan mengamati secara seksama pemikiran Hasan Al-Banna yang memuat konsep pembangunan akhlak. Dalam hal ini, Hasan Al-Banna akan menegaskan, berapa pun pendapatan yang diperoleh seorang muslim, tetap harus disisihkan sebagiannya untuk orang lain yang membutuhkan.
Hasan Al-Banna nampaknya lebih menekankan pada aspek toleran dengan tujuan persatuan utuh umat Islam menghadapi persoalan khilafiyah furu’.
Analisis Metode Pembentukan Akhlak
- Pemahaman
- Pembiasaan
- Refleksi
Hasan Al-Banna juga kerap memberikan contoh konkrit perilaku kaum Salafi shaleh ketika memberikan ceramah tentang materi akhlak. Mempelajari pokok-pokok keimanan dan cabang-cabang fiqih juga menjadi hal penting yang ditekankan Hasan Al-Banna dalam pembentukan pribadi yang berakhlak mulia. Hasan Al-Benna menegaskan, agar seorang muslim senantiasa berusaha membiasakan berwudhu di waktu yang dimilikinya, dengan meningkatkan kualitas kebersihannya terlebih dahulu.
Hasan Al-Banna berkata, “Sebaiknya kamu meningkatkan (kualitas) wudhumu dan berusaha untuk selalu berwudhu di sebagian besar waktumu.” Hasan Al-Banna juga menekankan agar umat Islam meningkatkan kualitas shalatnya dan berusaha menunaikannya tepat waktu dan berjamaah di masjid jika memungkinkan. Mengenai doa dalam berbagai kesempatan, Hasan Al-Banna menyusun Al-Ma'tsurat, yaitu tulisan berisi doa-doa yang dikutip dari Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Salah satu perkara penting dalam pembentukan akhlak mulia ialah dengan rutin merenung bahasa Hasan Al-Bana. Pendidikan akhlak menurut Hasan Al-Banna dalam risalah tersebut berusaha membentuk seorang muslim yang berakhlak mulia dengan semangat tauhid, mandiri, cerdas, adil, sehat, toleran dan berguna kepada orang lain. Dalam kajian ini dijelaskan bahawa proses pembentukan akhlak menurut Hasan El-Banna merangkumi tiga perkara iaitu pemahaman, tabiat, dan refleksi tingkah laku melalui refleksi.
Hasan Al-Banna menekankan dalam risalahnya bahwa seorang muslim hendaknya berperan dalam kegiatan sosial, baik materiil maupun finansial, sesuai dengan kemampuannya. Hasan Al-Banna menjelaskan bahwa sumber kekuasaan hanya satu yaitu kehendak masyarakat, persetujuan merupakan pilihan bebas dan sukarela mereka.
Metode Pembinaan Akhlak Menurut Hasan AL-Banna
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pemikiran Hasan Al-Banna tentang cara pengembangan akhlak adalah dengan membentuk pribadi Islam yang mempunyai kriteria, antara lain: Orang yang berakhlak terhadap Allah, orang yang berakhlak terhadap orang lain, orang yang berakhlak terhadap dirinya sendiri. Metode yang digunakan Hasan Al-Banna dalam membentuk pribadi yang berakhlak Islami dalam risalahnya ta'alim meliputi tiga hal: pemahaman Al-Qur'an dan al-hadits, Sirah Nabawiyah dan Sirah Salafus Shalih; kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari meningkatkan kualitas shalat, memperbaharui taubat dan istighfar serta muraqabatullah; cerminan tingkah laku (muhasaba), selalu memperbaiki diri, karena manusia mengetahui kesalahan yang diperbuatnya dan berfungsi, dalam hal ini Hasan Al-Banna berpesan kepada seorang muslim untuk selalu melakukan mujahad dalam mengekang syahwat.
Saran
Bagi ulama yang bersepakat mengkaji dengan lebih mendalam tentang kaedah pembinaan akhlak Islamiah menurut Hasan Al-Banna dalam bidang akhlak dengan mengubah sistem binaan yang memberi pendidikan akhlak dan agama kepada umat Islam. Pihak-pihak yang berwibawa dalam institusi pendidikan Islam hendaklah cuba mengamalkan konsep pembinaan akhlak yang dicetuskan oleh Hasan Al-Banna iaitu kaedah pembinaan akhlak Islamiah yang rabaniyah (ketuhanan), integral dan holistik, aktif dan konstruktif serta profesional. dan seimbang. Hasan Al-Benna, Risalat Al-Ta‟alim Wa Al-Usrah (Shabra: Dar al Nashr li al Thaba'ah al Islamiyah, 1991).
Risalat Al-Ta‟alim Wa Al-Usrah (Shabra: Dar al-Nashr li el Thaba'ah el Islamiyah). El-Benna, Hasan, Risalat Al-Ta‟alim Wa Al-Usrah (Shabra: Dar al Nashr li al Thaba'ah al Islamiyah, 1991). Ahmad Isa 'Asyur, Hadits Tsulasa' Ceramah-Ceramah Hasan Al-Banna, botuar nga Hawin Murtadho (Solo: epoka Intermedia).