Materi Perkuliahan Program Linier 11
METODE PENALTI/TEKNIK M
A. Penyelesaian Awal Semu
Perhatikan contoh permasalahan program linier berikut ini.
Permasalahan Program Linier Bentuk Kanonik Meminimumkan
3 2
1 15 24
6y y y
W
Terhadap batasan:
2y1 6y3 3 (1) 3y2 4y3 5 (2) y10, y2 0, y3 0
Meminimumkan
S1
Terhadap pembatas
2y1 6y3 S1 3 (1) 3y2 4y3 S2 5 (2)
y1,y2,y3,S1,S2 0
Bentuk kanonik tersebut terdiri atas dua persamaan dan lima variabel tak diketahui. Sehingga untuk menentukan penyelesaian basis awal terlebih dahulu harus menentukan sebanyak m – n = 5 – 2 = 3 variabel sama dengan nol.
Misalkan diambil variabel y1 = y2 = y3 = 0 maka y1, y2, y3 sebagai variabel non basis dan variabel S1,S2 sebagai variabel basis dengan
5 ,
3 2
1 S
S . Karena terdapat variabel basis yang non negatif berarti penyelesaian basis awal yang diperoleh merupakan penyelesaian basis awal yang tidak fisibel.
Untuk mengatasi hal tersebut maka pada bentuk kanonik untuk setiap persamaan yang tidak mengandung variabel slack ditambahkan variabel semu pada ruas kirinya. Variabel semu biasa disimbolkan R dengan R0. Penambahan variabel ini diperlakukan seperti variabel slack maupun variabel surplus. Sebagai konsekuensi dari penggunaan variabel semu ini adalah adanya penambahan sebesarM
R pada ruas kanan fungsi tujuan yang meminimalkan dan adanya pengurangan sebesar M
R pada ruas kanan fungsi tujuan yang memaksimalkan (M adalah bilangan positif yang sangat besar).Karena variabel semu tidak berarti pada masalah aslinya, maka prosedur akan valid hanya apabila pada saat optimal, variabel semu ini bernilai nol.
Materi Perkuliahan Program Linier 12
Dengan kata lain, variabel semu hanya digunakan pada awal penyelesaian dan sebagai konsekuensinya harus dinolkan pada penyelesaian akhirnya. Apabila ada variabel semu yang tidak sama dengan nol pada penyelesaian akhirnya berarti penyelesaian tersebut tidak fisibel (infisibel solution).
B. Metoda Penalti/ Teknik M
Metoda ini merupakan salah satu metoda yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan program linier yang bentuk kanoniknya mengandung variabel semu. Perhatikan contoh permasalahan berikut ini.
Karena (1) 2y16y3 S1R1 3R1 32y16y3 S1 (2) 3y2 4y3 S2 R2 5R2 53y2 4y3 S2 maka R1R2 82y13y2 10y3S1S2
sehingga bentuk kanonik menjadi:
Meminimumkan W 6y115y224y3M
R1R2
W 6y115y2 24y3M(82y13y210y3S1S2)
W (62M)y1(153M)y2(2410M)y3 MS1MS2 8M W(62M)y1(153M)y2(2410M)y3 MS1MS2 8M
terhadap batasan 2y16y3S1R13 (1) 5
4
3y2 y3S2R2 (2) 0
, , , , ,
, 2 3 1 2 1 2
1 y y S S R R
y
Permasalahan tersebut memiliki dua persamaan dengan 7 variabel yang tak diketahui. Selanjutnya permasalahan ini diselesaikan dengan metoda simplek sebagai berikut
Permasalahan Program Linier
Bentuk Kanonik Meminimumkan
3 2
1 15 24
6y y y
W
Terhadap batasan:
2y1 6y3 3 (1) 3y2 4y3 5 (2) y1 0, y2 0, y3 0
Meminimumkan
1 2
3 2
1 15 24
6y y y M R R
W
Terhadap pembatas
2y1 6y3 S1R1 3 (1) 3y2 4y3 S2 R2 5 (2)
y1,y2,y3,S1,S2,R1,R2 0
Materi Perkuliahan Program Linier 13
Mencari penyelesaian basis awal fisibel
ambil sebanyak 7 – 2 = 4 variabel disamadengankan nol misal
2 0
1 3 2
1 y y S S
y maka y1,y2,y3,S1,S2sebagai variabel non basis. Akibatnya, R13,R2 5sebagai variabel basis. Hal ini menghasilkan nilai awal fungsi tujuan W 8M .
Berikut ini tampilan tablo simpleks secara lengkap dari masalah di atas.
Ket Var
Bas y1 y2 y3 S1 S2 R1 R2 NK Ra
sio Iterasi(
0) ev=y3 lv=R1
W -6+2M -15+3M -24+10M -M -M 0 0 8M -
R1
R2
2 0
0 3
6 4
-1 0
0 -1
1 0
0 1
3 5
36 54
Iterasi(
1) ev=y2 lv=R2
W 2-43M -15+3M 0 -4+46M -M 4-106M 0 12+3M - y3
R2 13
43
0 3
1 0
16
46
0 -1
W
46
0 1
12
3 - 1 Iterasi(
2) optima
l
W 143 0 0 46 -5 46-M 5-M 27 y3
y2
13 49
0 1
1 0
16
418
0
13
y3 418
0
13
12
1
Karena pada iterasi (2) semua nilai pada baris fungsi tujuan sudah non positif maka penyelesaian optimal telah tercapai. Jadi, permasalahan tersebut mencapai nilai optimal di
2 ,1 1 . 0 ,
, 2 3
1 y y
y dengan Wmin 27.