• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pendokumentasian (SOAPIER dan VARNEY)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Metode Pendokumentasian (SOAPIER dan VARNEY)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Pendokumentasian

(SOAPIER dan VARNEY)

Team Teaching

(2)

SOAPIER

(3)

S (Subjektif) : data subjektif terfokus mencatat hasil anamnesa, sesuai keadaan klien

O (objektif) : data objektif terfokus mencatat hasil px fisik, lab & penunjang, sesuai keadaan klien

A (Analisis) : hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan data fokus pd klien

P (Perencanaan) : Rencana yg akan dilakukan thd masalah

I (Implementasi) : pelaksanaan dari rencana yg dilakukan

E (Evaluasi) : evaluasi dari pelaksanaan tindakan

R (Revisi) : revisi dari rencana kebidanan yg akan diubah

(4)

Contoh

S : Ibu mengatakan telah melahirkan secara operasi 3 hari yang lalu, luka jahitan terasa nyeri

O : luka jahitan masih basah, ada nanah

A : Ny. S 23 tahun P1A0 post operasi SC 3 hari dengan infeksi luka jahitan

P : Lakukan perawatan luka

I : Melakukan perawatan luka, luka tampak bernanah dan basah

E : Luka masih bernanah

R : Melakukan perawatan luka 2 kali sehari untuk mencegah infeksi

(5)

7 LANGKAH VARNEY

(6)

L I:

Pengumpulan Data Dasar

L II : Interpretasi

Data Dasar

L III :

Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial

L IV :

Mengidentifikasi

& Menetapkan Kebutuhan

Segera L V :

Merencanakan Asuhan yg Menyeluruh L VI :

Melaksanakan Perencanaan

L VII : Evaluasi

(7)

Langkah I : Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

Dilakukan pengumpulan data dasar utk mengumpulkan semua data yg diperlukan guna mengevaluasi keadaan klien scr lengkap.

Data terdiri atas data subjektif dan data objektif

Data subjektif : diperoleh mll anamnesa lgsg, meninjau cttn dokumentasi asuhan sblmnya

Data objektif : diperoleh dari pemeriksaan langsung pd pasien

Pd langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yg akurat dari semua sumber yg berkaitan dgn kondisi klien

(8)

Langkah II : Interpretasi Data Dasar

Pd langkah ini – data dasar yg sdh dikumpulkan diinterpretasikan shg

ditemukan DIAGNOSA YG SPESIFIK dan atau MASALAH yg menyertai.

Dpt juga dirumuskan KEBUTUHAN klien

berdasarkan interpretasi yg benar atas data2 yg telah dikumpulkan.

(9)

Masalah& diagnosa keduanya dgnk krn bbrp

masalah tdk dpt diselesaikan spt diagnosa – tp membutuhkan penanganan yg dituangkan ke dlm sebuah rencana asuhan thd klien.

Masalah srg berkaitan dgn pengalaman wanita yg diidentifikasi bidan

Masalah sering menyertai diagnosa

Contoh : diagnosa – kemungkinan wanita hamil – masalah yg berhubungan dgn diagnosa – wanita tsb tdk menginginkan kehamilan.

(10)

Langkah III : Mengidentifikasi

Diagnosa atau Masalah Potensial

Pd langkah ini – mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial brdasarkan rangkaian

masalah&diagnosa yg sdh diidentifikasi

Langkah ini membutuhkan ANTISIPASI – bila memungkinkan dlkn pencegahan – bidan

mengamati klien & bersiap siap bila diagnosa/

masalah potensial ini benar2 tjd

Pd langkah ini penting sekali mlkn asuhan yg aman

(11)

Langkah IV : Menetapkan

Kebutuhan Thd Tindakan Segera

Pd langkah ini – bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan utk

dikonsultasikan atau ditangani bersama dgn anggota tim kesehatan yg lain sesuai kondisi klien.

Dlm hal ini bidan hrs mampu mengevaluasi

kondisi setiap klien utk menentukan kpd siapa konsultasi & kolaborasi yg paling tepat dlm

manajemen asuhan kebidanan

(12)

Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan yg Menyeluruh

Pd langkah ini direncanakan asuhan yg menyeluruh – ditentukan oleh langkah2 sebelumnya.

Langkah ini mrpk kelanjutan manajemen thd diagnosa atau masalah yg tlh

diidentifikasi atau diantisipasi & pd

langkah ini jika ada data dasar yg tdk

lengkap bisa dilengkapi.

(13)

Rencana asuhan yg menyeluruh tdk hny meliputi apa yg sdh teridentifikasi dari kondisi klien/dari setiap mslh yg berkaitan tp juga dari kerangka pedoman antisipasi thd wanita tsb – spt apa yg

diperkirakan akan tjd berikutnya apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, perlu merujuk klien bila ada masalah yg berkaitan dgn sosial ekonomi, kultural

atau psikologis – asuhan thd wanita tsb sdh

mencakup setiap hal yg berkaitan dgn semua aspek asuhan

(14)

Setiap rencana harus disetujui oleh kedua belah

pihak – Bidan & Klien – agar dpt dlkn dgn efektif krn klien mrpk bagian dari pelaksanaan rencana tsb

Tugas bidan – merumuskan rencana asuhan sesuai

dgn hasil pembahasan rencana bersama klien – kmd membuat kesepakatan bersama sblm

melaksanakannya.

(15)

Langkah VI : Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman

Pd langkah ini – rencana asuhan menyeluruh spt yg telah diuraikan pd langkah kelima dlkn scr

efisien & aman.

Bisa dlkn oleh bidan atau sebagian dlkn oleh

bidan & sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan yg lain.

Jika bidan tdk mlkn sendiri – bidan tetap memikul tggjwb utk mengarahkan

pelaksanaannya.

(16)

Langkah VII : Evaluasi

Pd langkah ini – dlkn evaluasi keefektifan dari asuhan yg sdh diberikan – meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar2 telah terpenuhi sesuai dgn

sebagaimana telah diidentifikasi dlm

masalah & diagnosa.

(17)

PETUNJUK PRAKTIKUM

Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan dengan topik Metode

pendokumentasian dengan Varney dan SOAPIER, Mahasiswa mampu menyusun metode pendokumentasian dengan Varney dan SOAPIER.

Mahasiswa dibagi menjadi 4 kelompok

Kelompok 1 menyusun asuhan kebidanan dalam bentuk SOAPIER

Kelompok 2 menyusun asuhan kebidanan dalam bentuk SOAPIER

Kelompok 3 menyusun asuhan kebidanan dalam bentuk Varney

Kelompok 4 menyusun asuhan kebidanan dalam bentuk Varney

Identifikasi kesesuaian/ketidaksesuaian antara teori dengan askeb yang disusun tiap kelompok

Mahasiswa melakukan presentasi dengan bimbingan dosen pembimbing praktikum.

(18)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Objective: This research predicts COVID-19 in confirmed cases, recovered cases, and death cases in Lampung Province Method: This study uses the ANN method to determine the best network

[r]