• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi Praktikum Pelarutan Fosfat pada Mikrobiologi Tanah dan Tanaman

N/A
N/A
Elnadya Karina Cahya Murti

Academic year: 2024

Membagikan " Metodologi Praktikum Pelarutan Fosfat pada Mikrobiologi Tanah dan Tanaman"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI

Praktikum Mikrobiologi Tanah dan Tanaman Acara VIII yang berjudul “Pelarutan Fosfat” dilakukan pada hari Selasa, tanggal 17 Mei 2024 pukul 13.30 di Laboratorium Terpadu Agrokompleks, Departemen Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Pada praktikum Acara VII, alat yang digunakan yaitu jarum inokulasi sebagai alat pemindah kultur mikrobia ke dalam medium, cawan petri steril sebagai wadah pertumbuhan kultur mikrobia pada medium, mistar sebagai alat ukur diameter zona bening di sekitar koloni mikrobia, dan bunsen sebagai alat pensteril alat dan bahan dengan api. Adapun bahan yang digunakan yaitu medium Pikovskaya agar sebagai medium pertumbuhan mikrobia dengan komposisi glukosa sebagai sumber energi utama mikrobia; Ca₃(PO ) sebagai sumber₄ ₂ kalsium dan fosfat; (NH ) SO sebagai sumber nitrogen; KCl sebagai elektrolit yang berperan₄ ₂ ₄ dalam keseimbangan osmotik sel; MgSO .7H O sebagai sumber magnesium berbagai enzim₄ ₂ mikrobia yang terlibat dalam metabolisme sel; MnSO sebagai sumber kofaktor mangan₄ dalam metabolisme sel; FeSO sebagai sumber zat besi untuk enzim mikrobia dalam respirasi₄ seluler; yeast extract sebagai penyedia sumber vitamin, asam amino, dan peptida; agar sebagai pemadat medium, kultur bakteri Bacillus sp. dan Pseudomonas fluorescens, dan kultur jamur Aspergillus niger sebagai sampel mikrobia.

Praktikum dimulai dengan kultur bakteri dan jamur yang telah disiapkan, diinokulasika secara inokulasi titik pada medium Pikovskaya. Selanjutnya, medium yang telah diinokulasi diinkubasikan selama 4-6 hari. Setelah diinkubasi, zona bening yang terbentuk pada permukaan medium diamati keberadaannya. Diameter koloni dan diameter zona bening yang terbentuk pada permukan medium diukur dengan mistar kemudian dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Zona hambat:diameter koloni+diameter zona bening diameter koloni

Referensi

Dokumen terkait