• Tidak ada hasil yang ditemukan

meyombongkan diri apa-apa yang kita peroleh, turut dan ikutilah ilmu padi makin berisi makin tunduk dan makin bersyukur kepada yang menciptakan kita Allah SWT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "meyombongkan diri apa-apa yang kita peroleh, turut dan ikutilah ilmu padi makin berisi makin tunduk dan makin bersyukur kepada yang menciptakan kita Allah SWT."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Dimana penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan diatas yaitu bagaimana perubahan fungsi rumah adat di Benteng Somba Opu Kabupaten Gowa. Dalam penelitian ini peneliti mencoba mendeskripsikan perubahan fungsi rumah adat di Benteng Somba Opu berdasarkan fakta kasat mata atau sebagaimana adanya. Tujuan penelitian ini adalah konversi rumah adat di Benteng Somba Opu Kabupaten Gowa.

Informan yang dimaksud adalah: (1) Staf di Kantor Pengelola Benteng Somba Opu, (2) Staf di Kampung Benteng Somba Opu, (3) 2 orang Pengurus Rumah Adat di Benteng Somba Opu, (4) Pedagang Kaki Lima (PKL) di Somba Opu Benteng. Metode ini digunakan untuk memperoleh data perubahan fungsi tempat wisata terhadap pemanfaatan rumah adat di Benteng Somba Opu. Pemandangan miniatur rumah adat di benteng Somba Opu. Yusuf Husain, salah satu staf dan pemandu wisata di kawasan Benteng, menyatakan:

Faktanya, replika rumah adat Sulsel yang semula ada di kawasan Benteng Somba Opu awalnya berjumlah 27 buah, namun kini hanya tersisa 26 buah.Dengan kualitas lingkungan yang baik, bukan tidak mungkin miniatur rumah adat di kawasan Benteng Somba Opu menjadi andalan. objek wisata.

KAJIAN PUSTAKA

Konsep Tentang Alih Fungsi

Pemanfaatan ruang adalah fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana fisik, yang dilaksanakan melalui pengembangan tata guna lahan, tata guna air, tata guna udara, dan pengelolaan sumber daya alam lainnya. Penggunaan lahan pada ruang yang direncanakan untuk pembangunan prasarana dan sarana kepentingan umum memberikan prioritas utama kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menerima peralihan hak atas tanah dari pemegang hak atas tanah. Dalam hal penggunaan tanah pada kawasan yang mempunyai fungsi lindung, prioritas pertama diberikan kepada pemerintah dan pemerintah daerah yang menerima peralihan hak atas tanah dari pemegang hak atas tanah, apabila yang bersangkutan ingin melepaskan haknya.

Dalam menetapkan rencana tata ruang, segala pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang harus disesuaikan dengan rencana tata ruang melalui kegiatan penyesuaian pemanfaatan ruang. a) Pemanfaatan ruang yang sah menurut rencana tata ruang sebelumnya mempunyai masa transisi selama 3 (tiga) tahun untuk penyesuaian.

Sejarah Benteng Somba Opu

Bukan sekedar peletakan batu pertama, akan terlihat jelas bahwa itu merupakan penghancuran benteng Somba Opu secara sistematis. Hal ini sebenarnya bisa dijadikan kompensasi bagi investor yang ingin mengembangkan kawasan Benteng Somba Opu. Dibutuhkan niat yang tulus dan murni jika ingin mengembangkan kawasan benteng bersejarah Somba Opu.

Ada banyak jenis paket wisata yang bisa menjadi alternatif pemanfaatan Benteng Somba Opu dari sudut pandang konservasi. Jika terwujud, Benteng Somba Opu dipastikan akan menjadi objek wisata budaya internasional. Salah satu identitas karakter bahari, kecerdasan, semangat globalisasi dan semangat progresifitas masyarakat Sulawesi Selatan adalah Benteng Somba Opu.

Endapan tanah di dalam dan sekitar Benteng Somba Opu merupakan catatan peristiwa kolosal di masa lalu. Karena Benteng Somba Opu mengandung ketiga unsur tersebut, maka Benteng Somba Opu merupakan cagar budaya.

Teori-Teori yang Relevan

Teori tentang perubahan sosial dan budaya terbagi menjadi dua, yaitu teori klasik dan teori modern. Beberapa sosiolog dan antropolog mempertanyakan keterbatasan pemahaman perubahan sosial dan budaya. Soerjono Soekanto, perubahan sosial adalah setiap perubahan pranata sosial dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku antar kelompok dalam masyarakat.

Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi merumuskan pengertian perubahan sosial sebagai segala perubahan pranata sosial dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku antar kelompok. Soerdjono Dirdjosisworo berpendapat bahwa perubahan sosial adalah perubahan mendasar yang terjadi pada struktur sosial, sistem sosial, dan organisasi sosial. Gillin dan Gillin mengatakan bahwa perubahan sosial adalah variasi cara hidup yang diterima, yang disebabkan oleh perubahan kondisi geografis, budaya material, atau komposisi.

Samuel Koening mengatakan perubahan sosial menunjukkan perubahan yang terjadi pada pola kehidupan masyarakat. Kingsley Davis, mendefinisikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat. Roucek dan Warren menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan dalam proses sosial atau struktur masyarakat.

Maclver berpendapat bahwa perubahan sosial adalah perubahan hubungan sosial atau perubahan keseimbangan hubungan sosial. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur sosial dan pranata sosial masyarakat. Perubahan sosial mencakup perubahan berbagai hal seperti perubahan teknologi, perilaku, sistem sosial, dan norma.

Perubahan sosial budaya merupakan gejala perubahan struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Hal ini tentu saja menimbulkan kecemasan, frustasi dan kekecewaan pada individu tertentu, sehingga dapat menghasilkan perubahan sosial dengan adaptasi tertentu. Dalam teori Giddens, perubahan sosial yang terjadi memerlukan struktur sosial (praktik sosial yang berulang) sebagai sarana dan sumber untuk melakukan tindakan sosial.

Kerangka Pikir

Seluruh rumah adat yang ada di Benteng Somba Opu mewakili Sulawesi Selatan secara keseluruhan dan keberadaan miniatur kompleks rumah adat ini menunjukkan bahwa Sulawesi Selatan juga mempunyai identitas budaya tersendiri. Miniatur rumah adat ini juga mewakili hampir seluruh wilayah di Sulawesi Selatan. Fungsi utama pembuatan taman miniatur rumah adat di kawasan benteng ini adalah 1) Sebagai tempat bersejarah, 2) Untuk meningkatkan PAD, 3) Sebagai pameran, 4) Sebagai etalase budaya Sulawesi Selatan.

Dari penuturan para informan dapat disimpulkan bahwa fungsi utama rumah adat di kawasan benteng Somba Opu sudah tidak sesuai lagi dengan fungsi utamanya. -Faktor penyebab alih fungsi miniatur rumah adat di Kawasan Benteng Somba Opu adalah: (a) Lambatnya pengelolaan dan kurang tanggapnya pengelolaan. Umumnya Benteng Somba Opu dan miniatur rumah adat dikelola oleh pemerintah pusat, namun kenyataannya pemerintah tidak ada sama sekali.

Jadi dapat disimpulkan bahwa karena kualitas lingkungan yang buruk, miniatur rumah adat yang ada di kawasan benteng tidak banyak dilihat oleh wisatawan, akibatnya fungsi rumah adat menjadi terabaikan. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai sejarah benteng dan kurangnya pengetahuan mengenai fungsi utama miniatur rumah adat. Fungsi rumah adat yang ada banyak disalahgunakan akibat rendahnya minat generasi muda saat ini terhadap budaya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana yang kurang memadai justru menjadi pemicu terjadinya perubahan fungsi miniatur rumah adat. Pada dasarnya miniatur rumah adat di Kawasan Benteng Somba Opu telah mengalami perubahan fungsi, dimana dulu fungsi utama dari miniatur itu sendiri adalah (1) sebagai tempat bersejarah, (2) untuk meningkatkan PAD, (3) sebagai display, (4) sebagai tempat pameran budaya budaya Sulawesi Selatan. Namun kenyataannya, empat fungsi pokok miniatur rumah adat di Sulawesi Selatan sudah tidak lagi memenuhi fungsinya sebagaimana mestinya.

Kondisi miniatur rumah adat mulai terbengkalai, baik pemerintah maupun masyarakat kurang memberikan perhatian terhadapnya. Pemerintah agar lebih mensosialisasikan miniatur rumah adat yang ada di kawasan benteng Somba Opu dengan cara mempromosikannya melalui situs media.

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Sasaran Penelitian

Dari hasil wawancara dengan informan dapat disimpulkan bahwa miniatur rumah adat yang berada di kawasan benteng kurang menarik karena akses menuju kawasan tersebut kurang memadai. Sehingga PAD semakin berkembang dan menjadikan kawasan miniatur rumah adat tersebut sebagai tempat bersejarah yang akan selalu ada.

Gambar

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peneliti, diharapkan kepada pembaca dan peneliti lain untuk dapat lebih menggembangkan penelitian berikutnya yang berkaitan dengan peran musyawarah guru mata pelajaran