3 secara lengkap, sehingga hal ini menjadi penyemangat bagi penulis untuk melakukan penelitian tentang hubungan pola tidur dengan kejadian migrain pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2015. Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka rumusan masalah dapat diuraikan permasalahan penelitian yaitu : Apakah ada hubungan pengaruh pola tidur dengan terjadinya migrain pada mahasiswa baru. Untuk mengetahui apakah ada hubungan pola tidur dengan kejadian migrain pada mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai pola tidur dan kejadian migrain pada mahasiswa 2. Sebagai informasi kepada masyarakat mengenai hubungan pola tidur dengan kejadian migrain pada mahasiswa kedokteran. Mengetahui apakah ada kaitan antara pola tidur dengan migrain sehingga bisa dicegah atau diobati dengan baik.
Pola tidur adalah suatu model, bentuk atau pola tidur dalam kurun waktu yang relatif tetap dan meliputi (1) jadwal jatuh (terjatuhnya) tidur dan bangun, (2) ritme tidur, (3) frekuensi tidur dalam suatu waktu. hari, (4) ) pemeliharaan kondisi tidur dan (5) kepuasan tidur.4. Pola tidur REM berubah sepanjang hidup seseorang, sehingga pada masa neonatal, tidur REM mewakili 50% dari total waktu tidur.
Klasifikasi migren
Patofisiologi migren
Kriteria diagnosis migren
Teori psikofisiologis menekankan kemungkinan peran 'stres' dan mencoba menjelaskan mekanisme spesifik dimana stres menyebabkan sakit kepala.9. Tidur dianggap bisa mengurangi sakit kepala, namun di sisi lain juga bisa memicu sakit kepala. Dalam sebuah penelitian terbukti bahwa tidur kurang dari 6 jam dapat menyebabkan defisit kognitif. Remaja dengan gangguan tidur juga dilaporkan mengalami gangguan emosi, defisit akademik, kehadiran perkuliahan, dan defisit dalam penampilan sosial. 13.
Gangguan tidur berupa berkurangnya kuantitas dan kualitas tidur yang dapat menyebabkan migrain umumnya disebabkan oleh perubahan neurotransmiter; kadar serotonin mempengaruhi tidur REM (rapid eye motion) dan migrain, yang diatur oleh serotonin. Selama serangan migrain, produk serotonin, asam 5-hidroksidolaasetat (5-HIAA), dipecah, menyebabkan gangguan tidur. Istilah migrain menstruasi sering digunakan untuk menyebut migrain yang terjadi pada wanita dua hari sebelum menstruasi dan sehari setelahnya.7.
Meskipun suplemen estrogen dapat digunakan untuk mencegah penurunan estrogen, pengobatan tersebut tidak efektif untuk setiap wanita yang mengalami migrain menstruasi.7. Tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan terjadinya migrain, teori yang ada saat ini didasarkan pada adanya “trigeminovaskular kompleks” yang hipereksitabel pada penderita yang secara genetik cenderung mengalami migrain.15.
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Variabel Penelitian
Hipotesis
Desain Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Sampel Penelitian
Kriteria inklusi adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2015 yang bersedia diikutsertakan dalam penelitian dan menandatangani informed consent. Kriteria eksklusinya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2015 yang tidak hadir dan/atau tidak menjawab kuesioner.
Instrumen penelitian
Analisis data
Etika Penelitian
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar merupakan salah satu dari tiga fakultas kedokteran yang ada di Makassar.
Gambaran Umum Populasi/Sampel
Analisis Univariat
Berdasarkan tabel 5.1 terlihat distribusi frekuensi umur responden tertinggi adalah umur 18 tahun sebanyak 24 orang (48,0%) dan yang paling sedikit adalah umur 21 tahun sebanyak 1 orang (2,0.27). Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan bahwa jumlah responden berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 44 orang (88,0%) dan laki-laki lebih sedikit sebanyak 6 orang (12,0). Berdasarkan tabel 5.4 terlihat sebaran responden dengan jumlah responden non- migrain sebanyak 26 orang (52,0%) dan migrain sebanyak 24 orang (48,0).
Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah pola tidur yang buruk, banyaknya tugas, intensitas belajar yang meningkat dan aktivitas siswa yang meningkat sehingga menimbulkan migrain.
Analisis Bivariat
Sedangkan yang mengalami migrain dengan pola tidur buruk sebanyak 24 orang (48,0%) dan yang tidak mengalami migrain dengan pola tidur buruk sebanyak 5 orang (10,0). Dilaporkan bahwa prevalensi sakit kepala migrain pada remaja perempuan secara signifikan lebih tinggi dibandingkan pada remaja perempuan. remaja laki-laki Perubahan kadar estradiol selama fase menstruasi siklus ovarium berhubungan dengan terjadinya beberapa gangguan neurologis pada pasien migrain (Fendrich et al., 2007; Lima et al., 2014).
Hal ini didukung oleh beberapa penelitian mengenai migrain pada populasi remaja yang menunjukkan bahwa prevalensinya memang lebih tinggi pada remaja perempuan dibandingkan remaja laki-laki. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi migrain pada remaja putri berkaitan dengan faktor psikososial yaitu adanya kecemasan dan depresi serta rendahnya rasa percaya diri yang seringkali menjadi masalah psikologis pada remaja putri (King et al., 2011 ). Pada masa remaja, pola tidur umumnya mengalami keterlambatan tertidur, namun remaja sebaiknya bangun lebih awal.
Keterlambatan fase tidur merupakan akibat dari tertundanya jam sirkadian pada remaja dan adanya faktor lain yang mempengaruhinya, seperti aktivitas di lingkungannya (Sivertsent et al., 2013). Masalah tidur pada remaja sangat umum terjadi, dengan prevalensi yang dilaporkan berkisar antara 5% hingga 43% (Reigstad et al., 2009). Guo et al (2014) mempublikasikan hasil survei gangguan tidur pada remaja di China yang mencapai prevalensi 39,6.
Berdasarkan signifikansi pada tabel 5.5 ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara pola tidur dengan kejadian migrain. 33 Pada penelitian ini ditemukan adanya hubungan antara pengaruh pola tidur dengan kejadian migrain pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unismuh angkatan 2015. Serotonin yang berasal dari nukleus di daerah dorsal raphe diketahui berperan berperan dalam migrain.
Studi Kesehatan Nord-Trodelag Ketiga, yang merupakan studi berbasis populasi di Norwegia, melaporkan adanya hubungan antara gangguan tidur dan sakit kepala. Penelitian ini menunjukkan bahwa penderita migrain kronis memiliki peningkatan risiko gangguan tidur sebesar 17 kali lipat dibandingkan dengan orang tanpa migrain (Odegard et al., 2012). Hal ini diduga disebabkan oleh gangguan tidur dan rasa kantuk berlebihan di siang hari pada hampir semua pasien migrain (Montagna, 2006; Alstadhaug, 2008; Odegard et al., 2012).
Pola Tidur Menurut Pandangan Islam
36 pada malam hari), maka mereka beristirahat pada waktu itu, kemudian mereka berpencar pada waktu yang lain (yaitu pada siang hari) untuk berusaha mencapai kesuksesan dunia dan akhirat. Sebab saat tidur, panas alami tubuh diserap ke dalam tubuh sehingga membantu mempercepat proses pencernaan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa tidur di awal malam dan terbangun di tengah malam.
Beberapa riwayat menjelaskan bahawa Baginda, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, tidur berbaring mengiring ke kanan. Kadang-kadang Baginda akan tidurkan Shallallahu 'alayhi wa sallam terlentang dengan sebelah kaki yang lain. Catatan penting juga: Baginda Shallallahu 'alayhi wa sallam tidak tidur dengan perut kenyang penuh dengan makanan.
Di antara doa-doa yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ajarkan kepada kita untuk dibaca sebelum tidur adalah sebagaimana tercantum dalam hadits berikut. Oleh karena itu wajib menjaga lafazh yang diturunkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Posisi berbaring seperti yang dijelaskan pada hadis di atas merupakan posisi tidur terbaik yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Dari Ya'isy bin Thihfah dia berkata: “Ayahku berkata: “Ketika aku sedang berbaring (tengkurap) di masjid, tiba-tiba ada yang menggoyangkan tubuhku dengan kakinya lalu dia berkata: “Sesungguhnya tidurku seperti ini. dibenci oleh Allah.” Beliau berkata: “Saya melihatnya dan ternyata orang tersebut adalah Rasulullah” 20. Syekh Salim Al-Hilali menegaskan dalam Bahjatun Nazhirin bahwa tidur tengkurap adalah haram. Dan dalam hadits lainnya, Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa sallam juga melarang kita tidur dengan satu bagian tubuh terkena sinar matahari dan bagian lainnya tidak.
Ibnu Abbas pernah mendapati anaknya tidur di pagi hari, lalu dia berkata kepadanya: "Bangun, adakah kamu tidur ketika rezeki diagihkan?". 41 Di atas disebutkan bahawa Rasulullah s.a.w. tidur pada awal malam dan bangun pada tengah malam.
Asbabun Nuzul
Tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang-orang yang mempunyai nifaq dan hasad di hatinya. Dalam ayat ini, tidur lebih diutamakan daripada bangun, padahal bangun tampaknya lebih penting daripada tidur, karena ketika orang bangun, mereka sedang bekerja, berusaha menyelesaikan tugas. Tidur adalah keterasingan seseorang dari urusan kehidupan, dan hubungan antara jiwa dan hakikatnya terputus, seolah-olah identitasnya hilang pada saat itu.
Dan di sana dia bisa menyadari apa yang tidak bisa dia sadari di dunia benda ini. Berapa banyak orang yang dianiaya, namun dalam mimpinya mereka dapat menyembuhkan jiwanya dari kekerasan dan kekejaman. Betapa banyak orang yang sedang jatuh cinta dan hidup berjauhan, namun dalam mimpinya mereka bisa bertemu sesuka hati.
Sebagai contoh, orang yang bercinta boleh mencipta apa sahaja yang mereka mahu atau bayangkan apabila mereka bangun. Dengan cara ini, bahagian mental mendapati kebahagiaannya dalam tidur, bebas daripada perkara material, tekanan dan kekejaman. Yang pertama adalah kematian yang kecil, kerana Allah memegang jiwa manusia semasa tidur dan kemudian melepaskannya apabila dia bangun di siang hari, supaya dia dapat bekerja dan menyempurnakan kematian yang telah ditetapkan-Nya.
Pada malam hari ketika gelap (terang siang hari), dan pada siang hari ketika cerah (AS. Al Lail: 1-2). Di ayat lain Allah berfirman. Asy Syams : 1-4) Dalam ayat ini siang disamakan dengan malam, yaitu menurut firman-Nya “tidurnya kamu pada malam hari dan pada siang hari merupakan penegasan akan kenyataan bahwa malam itu, padahal waktu yang tepat untuk tidur, Namun tidak melarang orang memanfaatkan siang hari untuk tidur. Orang pada umumnya tidur pada malam hari, namun tidak sedikit pula di antara mereka yang tidur pada siang hari, atau sebagian tidurnya dilakukan pada siang hari.
Hanya orang yang pendengarannya tajam dan peka serta memperhatikan apa yang didengarnya, terutama ayat-ayat Al-Qur'an yang dibacakan kepadanya. Allah Ta’ala berfirman, berilah rahmat kepada hamba-Nya dengan apa yang diberikan kepada mereka berupa malam dan siang, yang tanpanya tidak ada rezeki bagi mereka tanpa keduanya. dan Dia menjelaskan bahwa jika Dia menjadikan malam itu abadi bagi mereka sampai hari kiamat, niscaya itu akan menjadi sulit dan menjemukan serta menyusahkan mereka. Wa li tabtaghuu min fadl-liHii (“Dan agar kamu mencari rezeki-Nya.”) yaitu bepergian, bersosialisasi, beraktivitas dan sibuk sepanjang hari.
Pandangan Mufassir
Oleh karena itu, Allah berfirman: Man ilaaHun ghairullaaHi ya'tiikum bi lailin taskunuuna fiiHi (“Siapakah Tuhan selain Allah, siapakah yang akan memberikan kepadamu malam yang di dalamnya kamu beristirahat?”), yaitu istirahatmu dari aktifitas dan kesibukanmu. A fa laa tubshiruun, wa mir rahmatiHii (“Apakah kamu tidak memperhatikan? Dan karena rahmat-Nya.”), yakni Dia menciptakan ini dan itu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan pengaruh pola tidur dengan kejadian migrain pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unismuh tahun 2015.
Memberikan informasi mengenai pola tidur yang baik (sleep higiene) dan migrain kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas.