• Tidak ada hasil yang ditemukan

minat remaja untuk melanjutkan studi keperguruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "minat remaja untuk melanjutkan studi keperguruan"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Sebagai langkah awal untuk menghindari semakin meluasnya permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan pembatasan rumusan masalah yang akan diteliti.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat remaja di desa Pasir Putih untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Manfaat Penelitian

Definisi Operasional

Namun minat remaja terhadap pendidikan khususnya perguruan tinggi terkadang menimbulkan kekhawatiran, apalagi minat remaja di Desa Pasir Putih Kecamatan Komodo yang masih tergolong rendah untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 3 data remaja yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Desa Pasir Putih tahun 2015. Minat remaja Desa Pasir Putih terhadap pendidikan khususnya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terkadang mengalami keraguan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Rendahnya kesadaran remaja di Desa Pasir Putih terhadap pendidikan tinggi dipengaruhi oleh pola perilaku anak dan motivasi dari remaja itu sendiri. Faktor yang paling mempengaruhi rendahnya minat remaja untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah karena faktor ekonomi. Selain itu, kehidupan masyarakat Desa Pasir Putih yang masih kental dengan budaya Bajo juga turut mempengaruhi mengapa banyak pemuda desa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Hambatan bagi remaja di Desa Pasir Putih untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Faktor internal menyebabkan remaja kehilangan minat terhadap pendidikan tinggi di desa Pasir Putih. Di Desa Pasir Putih cukup banyak pemuda desa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Gambar 1. Bagan kerangka konsep
Gambar 1. Bagan kerangka konsep

Minat dan Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Akses Pendidikan

Hamalik mengatakan bahwa “pendidikan adalah bimbingan sadar pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik ke arah pembentukan kepribadian utama”. Sedangkan Rusli menyatakan bahwa “pendidikan adalah suatu proses sosial yang didalamnya seseorang dipengaruhi oleh lingkungan yang terkendali (misalnya sekolah) sehingga ia dapat mencapai keterampilan sosial dan mengembangkan kepribadiannya”.

Motivasi Bagian Dari Minat Seseorang

Hak atas wajib belajar ini dipenuhi paling tidak melalui kerja sama dengan orang tua, lembaga pendidikan, dan pemerintah. Pendidikan akan terwujud apabila seluruh komponen yaitu orang tua, lembaga masyarakat, dunia pendidikan dan pemerintah bersedia mendukung proses pendidikan. Pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, khususnya pada aspek pemerataan, dalam pengembangannya secara empirik masih mengalami permasalahan yang menghambat tercapainya tujuan program pendidikan nasional.

Susilo mengatakan motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk bertindak tertentu. Selain itu, motivasi Azwar merupakan suatu dorongan, dorongan atau pembangkit tenaga yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang yang mau berbuat maksimal dan bekerja sama untuk melaksanakan sesuatu yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan raga untuk bertindak, sehingga motivasi merupakan suatu kekuatan yang menggerakkan manusia untuk berperilaku dalam tindakan yang mempunyai tujuan tertentu.

Motivasi ialah satu proses menggalakkan tingkah laku tertentu untuk mendapatkan maklumat tertentu.

Anak Remaja

Pada masa ini remaja mengalami perubahan fisik yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga ketertarikan anak terhadap dunia luar sangat besar dan pada masa ini remaja tidak mau lagi dianggap sebagai anak-anak, melainkan sebelum mereka dapat meninggalkan pola kekanak-kanakannya. Selain itu remaja pada masa ini sering kali merasa kesepian, bimbang, labil, tidak puas dan kecewa. Kepribadian remaja pada masa ini masih bersifat kekanak-kanakan, namun pada masa ini muncul unsur baru yaitu kesadaran akan kepribadian diri dan kehidupan fisik.Remaja mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan merenungkan pemikiran filosofis dan etis.

Maka dari rasa penuh keraguan di awal masa remaja, di usia rentan inilah rasa percaya diri mulai muncul. Remaja berperan sebagai generasi penerus, oleh karena itu mereka harus dipersiapkan sedemikian rupa agar benar-benar matang dan mantap pada waktunya menggantikan generasi tua yang akan datang. Remaja dengan demikian merupakan anak-anak yang berkembang dan membutuhkan perhatian orang dewasa untuk membentuk kepribadiannya dan mengembangkan potensinya agar dapat hidup bermasyarakat.

Dalam konteks penelitian ini, minat generasi muda terhadap pendidikan tinggi dapat diartikan sebagai keinginan, harapan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan mereka berusaha untuk mewujudkannya.

Perguruan Tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang meliputi program sarjana, magister, doktoral, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Sedangkan satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dikenal dengan Perguruan Tinggi (PT), baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dan dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah menengah atas, institut, atau universitas.

Sekolah menengah adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesi pada disiplin ilmu tertentu. Institut adalah perguruan tinggi yang terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesi pada sekelompok disiplin ilmu yang sejenis. Universitas adalah suatu perguruan tinggi yang terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesi pada sejumlah disiplin ilmu tertentu.

Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah sebagai upaya membantu mengembangkan kepribadian peserta didik agar mampu berperan.

Teori

Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mengetahui penyebab rendahnya minat pemuda pedesaan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Untuk mengetahui jumlah pemuda desa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Desa Pasir Putih dapat dilihat pada tabel berikut yang diperoleh dari data Desa Pasir Putih tahun 2015. Ada pula kalanya remaja yang tidak melanjutkan Pendidikan mereka di perguruan tinggi disebabkan oleh kurangnya motivasi atau keinginan anak itu sendiri untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.

Ada pula kalanya remaja yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi disebabkan oleh kurangnya motivasi atau keinginan anak itu sendiri untuk tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Desa Pasir Putih Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat Minat generasi muda untuk melanjutkan pendidikan tinggi masih sangat rendah dan terkesan stagnan dari tahun ke tahun, banyak pemuda desa yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah tamat sekolah menengah telah selesai sekolah. Rendahnya kesadaran remaja di desa Pasir Putih terhadap pendidikan tinggi dipengaruhi oleh pola perilaku anak dan motivasi dari remaja itu sendiri.

Beberapa kasus di atas juga ditemukan pada remaja di Desa Pasir Putih yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena lebih memilih bersama temannya yang tidak kuliah dan memilih untuk bergabung dengan mereka. . teman mereka.

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Lokasi Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Fokus Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Teknik Keabsahan Data
  • Sejarah Desa Pasir Putih
  • Letak Geografis Desa Pasir Putih
  • Kondisi Social dan Budaya
  • Kondisi Pendidikan
  • Ketersediaan Sarana Pendidikan
  • Mata Pencaharian Penduduk

Fokus kedua adalah bagaimana kondisi sosial ekonomi generasi muda di Desa Pasir Putih Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat. Fokus ketiga adalah apa saja faktor penghambat remaja di Desa Pasir Putih Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Gambar 1: Letak Geografis Desa Pasir Puti
Gambar 1: Letak Geografis Desa Pasir Puti

HASIL PENELITIAN

Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Desa Pasir Putih

Biaya pendidikan yang mahal, apalagi belajar di kota yang tentunya membutuhkan banyak sumber daya, itulah sebabnya banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. Sebenarnya aku ingin melanjutkan kuliah, namun aku tidak diijinkan karena orang tuaku tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkanku ke perguruan tinggi. Saya dari dulu ingin kuliah, tapi apa yang bisa dilakukan orang tua saya kalau tidak punya biaya kuliah, saya hanya harus tamat SMA'' (wawancara 6 September 2018).

Kurangnya faktor ekonomi dari orang tua sendiri dan biaya yang sangat mahal jika harus melanjutkan studi. Kendala utama bagi mahasiswa yang berminat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah rendahnya status sosial ekonomi orang tua. Sebenarnya setiap orang tua mempunyai harapan untuk menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi, namun biayanya terbatas.

Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa selain faktor biaya, faktor budaya dan pemikiran orang tua yang masih tradisional juga mempengaruhi pertimbangan orang tua untuk menyekolahkan anaknya, sehingga banyak remaja yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Faktor Penghambat Remaja Di Desa Pasir Putih Untuk

Faktor eksternal yang menyebabkan rendahnya minat remaja melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah karena kendala ekonomi/mahalnya biaya pendidikan dan faktor lingkungan sosial. Kendala utama bagi mahasiswa yang berminat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah rendahnya status sosial ekonomi orang tuanya. Melanjutkan studi ke perguruan tinggi membutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan rendahnya kondisi ekonomi orang tua menghambat keinginan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Adanya kemauan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi disebabkan adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai mahasiswa. Keinginan untuk memperdalam ilmu tertentu juga mendorong kemauan siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kesediaan melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga berkaitan dengan gelar yang ingin diraih mahasiswa.

Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi memerlukan biaya yang relatif tinggi, sehingga hanya sebagian orang tua yang mampu menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Bagi pemerintah Desa Pasir Putih, perbaikan dan arahan masyarakat dalam bidang pendidikan segera dilakukan dan diprioritaskan mengingat adanya kecenderungan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan strategi yang baik untuk memberikan pemahaman. bahwa pendidikan adalah senjata untuk bertahan hidup, bukan demi mempertahankan hidup, mereka yang kini rela meninggalkan pendidikan. Agar orang tua memahami dan menyerap pentingnya pendidikan dalam kehidupan remaja di masa depan, memberikan arahan dan pemahaman tentang pendidikan kepada anaknya serta mendukung anak untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Bagi remaja di Desa Pasir Putih, memahami pendidikan sangatlah penting sebagai bekal hidup di masa depan.

Mengapa remaja di Desa Pasir Putih tidak banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi? Menurut Anda apa alasannya? Tinggal di kota yang mahal, semuanya terbeli, tidak ada apartemen, uang untuk buku, biaya sekolah, jadi Pak. terlalu berat untuk berhenti kuliah hanya untuk mencari pekerjaan (wawancara 6/9/2018). Dulu ketika saya sedang mencari pekerjaan, saya juga mencari teman yang pernah bekerja di sana sebelumnya (wawancara 09/10/2018).

Tinggal di kota yang mahal, semuanya terbeli, tidak ada tempat tinggal, uang untuk buku, biaya sekolah, sehingga Pak susah sekali untuk menyekolahkannya, jadi cari pekerjaan saja (wawancara 6 September 2018 ).

Gambar 1: Letak Geografis Desa Pasir Putih
Gambar 1: Letak Geografis Desa Pasir Putih

Gambar

Gambar 1. Bagan kerangka konsep
Gambar 1: Letak Geografis Desa Pasir Puti
Gambar 2: Menjaga Silaturahmi  D. Kondisi pendidikan
Tabel 1. Tingkat pendidikan penduduk Desa Pasir Putih 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Seperti beberapa kasus yang terjadi pada anak-anak dan remaja di Desa Lame, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. Sebagian mayoritas dari mereka sudah