MISKONSEPSI PENGELOLAAN KINERJA GURU DI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR (PMM)
1. Saat ini masih banyak guru yang berasumsi bahwa komunitas belajar dalam sekolah sebagai pemenuhan RHK harus terdaftar di PMM untuk bisa mengeluarkan sertifikat sebgai bukti dukung yang sah.
(MISKONSEPSI)
FAKTANYA adalah Komunitas Belajar dalam sekolah pada dasarnya merupakan wadah bagi guru untuk saling belajar. Selain itu, sebagai wadah berbagi praktik baik guna pengembangan kopetensi sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja. Komunitas Belajar dalam sekolah tidak harus terdaftar di PMM, esensi dari komunitas dibentuk untuk mendorong budaya belajar antar guru. Sebab komunitas belajar dalam sekolah memiliki keleluasan dalam mengelola kegiatan sampai dengan mengeluarkan sertifikat sesuai kebutuhan belajar guru.
2. Komunitas Belajar dalam sekolah harus menjadwalkan webinar di PMM (MISKONSEPSI)
FAKTANYA adalah kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah tidak harus diwajibkan menyelenggarakan webinar di PMM, karena komunitas belajar dalam sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan lain di luar PMM sesuai kebutuhan belajar guru di sekolah. Webinar dilakukan di PMM boleh saja oleh komunitas belajar dalam sekolah jika melibatkan guru dari luar sekolah.
3. Sertifikat yang dikeluarkan bulan pertama semester berjalan tidak bisa dijadikan bukti dukung.
(MISKONSEPSI)
FAKTANYA adalah semua kegiatan pengembangan kompetensi yang dilakukan guru dan mendapatkan sertifikat selama rentang satu semester berjalan dapat dijadikan bukti sebagai dukung dengan catatn masuk ke dalam Rencana Hasil Kerja (RHK) dan belum pernah diajukan sebelumnya dan disetujui atasan.
4. Semua guru dan kepala sekolah bisa menjadi Penelaah Aksi Nyata.(MISKONSEPSI).
FAKTANYA adalah guru dan kepala sekolah yang bisa menjadi penelaah Aksi Nyata adalah yang telah mengikuti serangkaian proses dan lulus seleksi melalui PMM.
5. Sertifikat Komunitas Belajar harus ditandatangan oleh PENGAWAS (MISKONSEPSI)
FAKTANYA adalah komunitas belajar dalam sekolah menjadi kewenangan kepala sekolah sehingga bukti dukung kegiatan penyelenggaraan kegiatan dapat disahkan oleh kepala sekolah.
6. Guru melupakan tugas utama mengajar karena disibukkan dengan pengelolaan kinerja PMM.
(MISKONSEPSI)
FAKTANYA adalah Pengelolaan Kinerja PMM hanya alat bantu yang memudahkan guru dalam melakukan pengelaolaan kinerja mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
