• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Pemasaran Rumah Sakit

N/A
N/A
I Kadek arya Prayoga

Academic year: 2024

Membagikan "Manajemen Pemasaran Rumah Sakit"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah dan berkah-Nya, saya dengan bangga menyelesaikan makalah berjudul "Manajemen Pemasaran Rumah Sakit" tepat waktu. Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan baik dalam materi maupun gaya penulisan. Namun, dengan usaha dan pengetahuan yang saya miliki, saya berusaha untuk menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu, dengan rendah hati, saya mengharapkan masukan, saran, dan kritik konstruktif dari pembaca untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini. Saya berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB 1 PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan masalah...2

1.3 Tujuan...2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...3

2.1 Pengertian pemasaran rumah sakit...3

2.2 Pentingnya Pemasaran Rumah Sakit...3

2.3 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit...5

2.4 Strategi pemasaran...6

BAB 3 PENUTUP...7

3.1 Kesimpulan...7

3.2 Saran...7

DAFTAR PUSTAKA...9

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit adalah bagian yang sangat penting dalam sistem kesehatan secara keseluruhan dan dikembangkan melalui Rencana Pembangunan Kesehatan.

Saat ini, perkembangan rumah sakit tidak bisa dipisahkan dari kebijakan pembangunan kesehatan yang harus sejalan dengan pedoman sistem kesehatan nasional dan undang-undang terkait (Adikoesomo, 1994).

Dalam era kompetisi global saat ini, terjadi pergeseran paradigma dalam pengelolaan rumah sakit. Di masa lalu, rumah sakit dianggap sebagai usaha sosial, namun sekarang rumah sakit tidak dapat dikelola hanya berdasarkan perasaan atau naluri saja (Mulyadi, 1998). Pengelolaan rumah sakit saat ini memerlukan manajemen yang baik. Terjadi perubahan di mana sebelumnya produk atau jasa yang ditawarkan rumah sakit yang menentukan, namun sekarang pasien atau pelanggan yang menentukan produk atau jasa yang mereka butuhkan. Sebagai bagian dari industri jasa kesehatan, rumah sakit menghadapi persaingan yang ketat dan memerlukan upaya perbaikan dan efisiensi dalam manajemen. Banyak rumah sakit dan organisasi pelayanan kesehatan lainnya menghadapi berbagai permasalahan, salah satunya adalah permasalahan pemasaran. Mereka harus menghadapi berbagai variabel yang selalu berubah di pasar, seperti perubahan peraturan pemerintah, persaingan yang ketat, pasien yang semakin kritis, dan lain sebagainya.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh perusahaan, baik dalam bidang barang maupun jasa, guna menjaga profitabilitas bisnisnya. Pemasaran berhubungan langsung dengan konsumen dan merupakan bagian penting dalam aktivitas pasar, yaitu interaksi manusia dengan pasar. Di era persaingan bisnis yang ketat saat ini, setiap pelaku bisnis harus sangat memperhatikan strategi pemasaran yang mereka terapkan untuk dapat bersaing dengan baik.

(5)

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian pemasaran rumah sakit?

2. Apa pentingnya pemasaran rumah sakit?

3. Bagaimana manajemen pemasaran rumah sakit?

4. Apa saja strategi pemasaran rumah sakit?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pemasaran rumah sakit?

2. Untuk mengetahui pentingnya pemasaran rumah sakit?

3. Untuk mengetahui Bagaimana manajemen pemasaran rumah sakit?

4. Untuk mengetahui Apa saja strategi pemasaran rumah sakit?

(6)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pemasaran rumah sakit

Pemasaran melibatkan analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang secara cermat untuk pertukaran nilai dengan target pasar guna mencapai tujuan organisasi dengan harga, komunikasi, dan distribusi yang efektif (Sabarguna, 2004).

Menurut Kotler (1997), pemasaran adalah proses Keseha dan manajerial di mana individu dan kelompok memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukar produk bernilai kepada pihak lain.

Rumah sakit, sebagai penyedia layanan kesehatan penting, berperan dalam meningkatkan esehatan masyarakat.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan di rumah sakit harus memberikan kepuasan kepada konsumen agar tetap eksis dalam bidang pelayanan kesehatan atau mendapatkan pandangan positif dari konsumen. Rumah sakit akan kesulitan mencapai tujuannya tanpa upaya pemasaran yang tepat. Saat ini, pemasaran menjadi sangat penting dalam konteks rumah sakit. Terkadang, pemasaran disalahartikan sebagai penjualan dan distribusi, karena pihak-pihak yang terlibat memiliki kegiatan dan kepentingan yang berbeda.

2.2 Pentingnya Pemasaran Rumah Sakit

Secara khusus, terdapat perbedaan yang jelas antara pemasaran di rumah sakit dengan pemasaran jasa pada umumnya. Pada rumah sakit, produk yang ditawarkan berupa pelayanan yang hanya dapat menjanjikan usaha, bukan hasil yang dapat dijamin. Pasien hanya akan menggunakan layanan rumah sakit jika dibutuhkan. Faktor tarif tidak selalu menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan rumah sakit, terutama dalam kasus darurat. Pelayanan rumah sakit hanya dapat dirasakan saat digunakan dan tidak dapat diuji secara bebas sebelumnya. Selain itu, fakta yang nyata akan memiliki pengaruh yang lebih jelas daripada sekadar pembicaraan belaka.

(7)

Rumah sakit memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal pemasaran jika dibandingkan dengan Kesehatan lainnya. Menurut Aditama (2002), ada tiga ciri khas rumah sakit yang membedakannya:

1. Dalam kesehatan rumah sakit, tujuan utamanya seharusnya adalah melayani kebutuhan manusia, bukan hanya menghasilkan produk dengan efisiensi proses dan biaya yang maksimal. Aspek manusia perlu diberikan perhatian dan tanggung jawab oleh pengelola rumah sakit. Perbedaan ini memiliki dampak penting dalam manajemen, terutama dalam hal pertimbangan etika dan nilai kehidupan manusia.

2. Kenyataannya, dalam kesehatan rumah sakit, pelanggan (customer) tidak selalu menjadi mereka yang menerima pelayanan langsung. Pasien adalah orang-orang yang mendapatkan perawatan di rumah sakit. Namun, terkadang bukan pasien itu sendiri yang menentukan rumah sakit mana yang akan mereka kunjungi. Di beberapa negara, keputusan tersebut ditentukan oleh pihak asuransi. Jadi, meskipun pasien adalah mereka yang diobati di rumah sakit, keputusan untuk menggunakan jasa rumah sakit tidak selalu berada di tangan pasien itu sendiri. Artinya, jika ada upaya pemasaran seperti pada bisnis lainnya, target pemasaran dalam hal ini menjadi sangat luas, bisa mencakup pasien, tempat kerja, dokter yang berpraktik di sekitar rumah sakit, dan juga pihak asuransi. Selain itu, jenis kesehatan medis dan pengobatan yang diberikan juga tidak hanya bergantung pada pasien, tetapi tergantung pada dokter yang merawatnya.

3. Kenyataannya menunjukkan bahwa peran para profesional, termasuk dokter, perawat, ahli farmasi, fisioterapis, radiografer, ahli gizi, dan lain- lain sangat penting dalam rumah sakit.

Karena itu, pemasaran rumah sakit menjadi sangat penting untuk meningkatkan harapan dan keinginan pasien dalam hal mendapatkan pelayanan yang baik dan nyaman. Pemasaran eseh pada penyusunan penawaran organisasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar target, serta penggunaan harga yang

(8)

efektif, komunikasi, dan distribusi untuk menginformasikan, memotivasi, dan melayani pasar.

2.3 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Rumah sakit harus terus mampu meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik dan terjangkau oleh masyarakat, sehingga mencapai tingkat kesehatan yang optimal (UU No. 44 Tahun 2009). Menurut WHO, rumah sakit merupakan bagian integral dari organisasi sosial dan kesehatan yang berfungsi menyediakan pelayanan yang komprehensif, baik dalam hal pengobatan penyakit (kuratif) maupun pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga berperan sebagai pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medis.

Pemasaran rumah sakit melibatkan perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang telah dirancang untuk meningkatkan penjualan jasa esehatan yang disediakan oleh rumah sakit, dengan harapan menghasilkan keuntungan atau laba sesuai yang diharapkan oleh manajemen rumah sakit.

Pemasaran rumah sakit merupakan proses yang kompleks, karena tidak hanya melayani pasien dan keluarganya, tetapi juga melayani dokter dan staf medis, jejaring perujuk, dan menerima rujukan sebagai mitra, supplier, karyawan, serta masyarakat pada umumnya.

Pemasaran rumah sakit tidak dapat hanya difokuskan pada 4P (product, place, promosi, dan price) saja. Lebih dari itu, pemasaran rumah sakit juga harus melibatkan 3P dalam pemasaran jasa, yaitu physical evidence, people, dan process. Oleh karena itu, rumah sakit perlu terus-menerus memahami pemikiran dan harapan para konsumennya serta menganggap penting semua masukan berharga untuk mengembangkan produk, baik dengan melakukan spesialisasi dan eksklusivitas bagi pelanggan lama maupun berinovasi untuk produk dan target pemasaran yang baru. Dalam penetapan harga, rumah sakit harus mempertimbangkan unit cost, tarif pesaing, persepsi dan harapan pasien tentang

(9)

harga produk, serta persentase keuntungan yang diharapkan. Tujuan dari pemasaran rumah sakit adalah untuk meningkatkan penggunaan pelayanan, memperluas jaringan rujukan, meluasnya cakupan pasar, dan berperan aktif dalam meningkatkan derajat Kesehatan dan kualitas pelayanan Kesehatan. Selama pelaksanaannya, rumah sakit harus mematuhi peraturan hukum yang berlaku.

2.4 Strategi pemasaran

Strategi pemasaran melibatkan pengambilan keputusan terkait biaya pemasaran, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran, dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan yang diharapkan dan situasi persaingan (Gunarto, 2013). Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan inti tentang hasil yang diharapkan dalam hal permintaan pada target pasar yang telah ditentukan.

Sebelum memilih dan menetapkan strategi pemasaran yang akan digunakan oleh manajemen rumah sakit, ada beberapa tahap yang perlu dilalui, seperti yang disebutkan oleh Ducan (1985):

1. Pengumpulan data baik data internal maupun eksternal.

2. Analisis data menggunakan berbagai metode analisis yang tersedia.

3. Pengambilan keputusan terkait strategi pemasaran berdasarkan hasil analisis.

4. Evaluasi strategi pemasaran yang telah ditetapkan untuk memastikan efektivitasnya.

(10)

BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Pemasaran rumah sakit melibatkan proses sosial dan manajerial yang mencakup analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program kesehatan yang dirancang oleh rumah sakit untuk meningkatkan penjualan jasa kesehatan dan mencapai keuntungan atau laba sesuai dengan tujuan manajemen rumah sakit.

Pemasaran rumah sakit mengandalkan pendekatan 4P, yaitu product (produk), place (tempat), promotion (promosi), dan price (harga), serta 3P marketing jasa, yaitu physical evidence (bukti fisik), people (orang-orang), dan process (proses). Rumah sakit perlu terus memahami apa yang dipikirkan dan diharapkan oleh konsumennya, serta memperhatikan masukan dari mereka untuk mengembangkan produk dengan melakukan spesialisasi dan eksklusivitas kepada pelanggan lama atau berinovasi untuk menarik pelanggan baru. Penetapan harga sebaiknya didasarkan pada sistem biaya unit, tarif pesaing, persepsi dan harapan pasien terhadap harga, serta target keuntungan yang diinginkan.

Manajemen pemasaran rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan penggunaan pelayanan, memperluas jejaring rujukan, meluasnya cakupan pasar, dan berperan aktif dalam peningkatan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan. Dalam menjalankan manajemen pemasaran, manajer rumah sakit harus mematuhi peraturan hukum yang berlaku.

Sebelum menetapkan strategi pemasaran, manajemen rumah sakit dapat melalui beberapa tahap, seperti mengumpulkan data internal dan eksternal, menganalisis data menggunakan metode analisis yang beragam, mengambil keputusan strategi pemasaran, dan mengevaluasi strategi yang telah ditetapkan.

3.2 Saran

Di Sarankan rumah sakit untuk secara teratur mengukur dan mengevaluasi efektivitas upaya pemasaran mereka. Ini dapat melibatkan

(11)

penggunaan metrik kinerja yang relevan, survei kepuasan pasien, dan pemantauan data pemasaran. Dengan mengumpulkan informasi ini, rumah sakit dapat mengidentifikasi keberhasilan dan area yang perlu ditingkatkan dalam strategi pemasaran mereka.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemo S. 1994. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Aditama, YT 2002. Rumah Sakit dan Konsumen. Jakarta

Duncan, Jack W., 1985, Organization Behavior. Boston, Houghton Mifflin

Guiltinan dan Paul, 1992. Manajemen Pemasaran Strategi dan Program Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kedelapan, Jakarta, Erlangga.

Sabarguna. 2004. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit, Jawa Tengah:

Konsorsium RS Islam.

Referensi

Dokumen terkait

Thực trạng tự kỳ thị của người bệnh HIV/AIDS điều trị ngoại trú tại bệnh viện đa khoa huyện Mường La, tỉnh Sơn La năm 2019 và một số yếu tố liên quan Nguyễn Thị Huyền Trang1, Sa

* Học viện Phụ nữ Việt Nam NHU CẦU ĐÀO TẠO, BỒI DƯỠNG NÂNG CAO NĂNG LỰC LÃNH ĐẠO VÀ QUẢN LÝ CỦA CÁN BỘ HỘI LIÊN HIỆP PHỤ NỮ VIỆT NAM PHAN THỊ THU HÀ* Tóm tắt: Đào tạo, bồi dưỡng

 Cuộc kháng chiến chống quân Tống xâm lược thắng lợi đã giữ vững nền độc lập của nước nhà và đem lại cho nhân dân ta niềm tự hào, lòng tin ở sức mạnh của dân tộc... Chiến thắng Bạch

Hội đồng quản trị có các quyền và nhiệm vụ sau đây: a Quyết định chiến lược, kế hoạch phát triển trung hạn và kế hoạch kinh doanh hằng năm của công ty; b Kiến nghị loại cổ phần và

MỘT SỐ YẾU TỐ LIÊN QUAN ĐẾN RỐI LOẠN TRẦM CẢM Ở BỆNH NHÂN THỤ TINH TRONG ỐNG NGHIỆM Vũ Thị Mỹ Hạnha, Nguyễn Văn Tuấna,b, Nguyễn Xuân Hợic, Lê Thị Thu Hàa,b,Nguyễn Thành Longa,b TÓM

Kết quả chúng tôi thu được không có mối liên quan giữa giới tính, số lượng bệnh mắc kèm và thể trạng của bệnh nhân và khả năng xảy ra tương tác thuốc, nhưng có mối liên quan có ý nghĩa

NGHIÊN CỨU ĐẶC ĐIỂM LÂM SÀNG CẬN LÂM SÀNG VÀ KẾT QUẢ ĐIỀU TRỊ VIÊM NÃO MÀNG NÃO Ở TRẺ EM TẠI BỆNH VIỆN NHI ĐỒNG CẦN THƠ NĂM 2016 - 2017 Nguyễn Thị Thu Cúc*, Nguyễn Thị Thu Ba,

Biến số nghiên cứu: biến số chính trong nghiên cứu: nồng độ PAPP-A và fβ-hCG Phương pháp nhận bệnh và thu thập số liệu: Dựa vào thông tin tra cứu trong chương trình quản lý bệnh án