Sularto, S.H., M.Hum, selaku Dekan Sekolah Pascasarjana Undip yang telah banyak menguji dan memberikan masukan, ilmu dan saran dalam penyelesaian disertasi ini. Purwanto, DEA., selaku penguji yang memberikan saran, masukan dan bimbingan untuk penyempurnaan naskah guna meningkatkan nilai ilmiah disertasi ini. Hartuti Purnaweni, MPA, mantan Ketua Program Doktor Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana Undip yang memberikan motivasi dan bimbingan administrasi serta sebagai penguji, yang banyak memberikan masukan, ilmu dan saran dalam penyelesaian disertasi ini.
Para dosen Program Doktor Ilmu Lingkungan yang telah memberikan ilmu yang sangat berguna bagi penulis untuk menunjang kompetensinya sebagai pengajar di Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Rudi Priadi, MS., selaku Rektor Universitas Siliwangi yang memberikan izin untuk mengikuti perkuliahan di Sekolah Pascasarjana Undip Semarang. Rahadian selaku Sekjen FKDC yang memberikan data dan penjelasan berharga terkait iuran jasa lingkungan di DAS Cidanau; dan staf FKDC Bpk.
RINGKASAN
Luas DAS Cidanau adalah 22.620 hektar dengan Cidanau sebagai sungai utama yang terletak di Kabupaten Serang dan Pandeglang. Pengelolaan DAS Cidanau pada awalnya bersifat sektoral, setelah itu program IJL dilaksanakan secara terpadu dengan konsep 'satu sungai, satu perencanaan, satu pengelolaan'. Keuntungan lainnya adalah peningkatan kapasitas melalui pengorganisasian yang baik, khususnya bagi petani peserta program IJL.
Keberhasilan kelompok tani hutan (FWC) dalam program IJL akan menjadi contoh yang baik (best practice) bagi petani untuk melatih peserta baru FWC dalam program IJL. Tugas utama Forum adalah (1) mengakomodasi kepentingan pemangku kepentingan, (2) merumuskan berbagai aspek kebijakan yang akan dikembangkan dalam pengelolaan DAS Cidanau, (3) menyusun rencana induk pengelolaan DAS Cidanau. DAS Cidanau, (4) menentukan arah, strategi dan prioritas pengelolaan DAS Cidanau, dan (5) monitoring dan evaluasi efektivitas pengelolaan DAS Cidanau. Pada tahun 2011, FKDC menandatangani kontrak dengan tiga kelompok petani hutan baru dengan durasi kontrak lima tahun hingga tahun 2016, yaitu KTH Harapan Maju (Mandalawangi), KTH Karya Bakti dan KTH Alam Sejahtera.
Dampak positifnya adalah (1) meningkatkan nilai manfaat ekologi, sosial, dan ekonomi DAS secara seimbang, (2) membangun rasa percaya diri masyarakat dalam meningkatkan kapasitas ekonomi, melalui pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan, (3) meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya air dan sumber daya alam lainnya di DAS Cidanau, dan (4) membangun sinergi dan keutuhan pengelolaan terpadu berdasarkan rencana induk dan rencana strategis pengelolaan DAS Cidanau. Setelah kurang lebih 15 tahun sejak diterapkannya program IJL, dampaknya cukup signifikan. Pelaksanaan program IJL dituangkan dalam teks perjanjian yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak; (3) program IJL telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di DAS Cidanaut yang ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan, lapangan kerja baru, kesempatan menyekolahkan anak, dan membaiknya perumahan keluarga serta kepemilikan barang konsumsi; (4) program IJL dapat meningkatkan daya dukung lingkungan hidup berdasarkan pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada ekonomi hijau (green economy oriented), pilihan sistem kebun-kebun (Multi Purpose Tree System atau MPTS) dapat memberikan pendapatan yang besar kepada pemilik lahan , dan mempunyai peluang untuk meningkatkan jasa lingkungan selain jasa air, yaitu penyerapan karbon, keanekaragaman hayati dan keindahan alam untuk pariwisata dan kegiatan lainnya.
Penelitian ini menemukan beberapa hal baru yang belum ditemukan pada penelitian serupa di tempat lain, antara lain: (1) model pengelolaan DAS melalui mekanisme IJL yang melibatkan banyak pemangku kepentingan berdasarkan saling pengertian dan kesadaran untuk pengelolaan DAS berkelanjutan, (2) peran dari pengelola kelompok KTH dengan model pengelolaan terbuka berbasis konsultasi sangat penting bagi keberlangsungan program IJL, (3) pengembangan program IJL berlangsung secara tersebar dengan keberhasilan KTH mendorong petani lain membentuk KTH baru sebagai peserta program IJL dan (4) masyarakat pertanian, hutan mendapat manfaat dari program IJL dalam meningkatkan kesejahteraan, pendapatan utamanya bukan uang pembayaran jasa lingkungan, melainkan hasil buah-buahan dan barang tanaman lainnya. Sebagai rekomendasi, keberhasilan program IJL di DAS Cidanau dapat dijadikan model pengelolaan DAS terpadu.
SUMMARY
The success of the program cannot be separated from good planning and the agreement of all stakeholders. The success of the PES program was marked by the benefits felt by each side. Applying the open management principles adopted by FKDC as the manager of the PES program will ensure good governance.
The main tasks of the Forum are (1) accommodating the interests of interested parties, (2) formulating various aspects of the policies that should be developed for the management of the Cidanau Watershed, (3) compiling a master plan for the management of the Cidanau Watershed , (4) determining the direction, strategy and priorities in the management of the Cidanau watershed, and (5) monitoring and evaluating the effectiveness of the management of the Cidanau watershed. The main objective of this program, in addition to protecting the environment of the watershed, is also to improve the standard of living of the inhabitants of the upstream watershed. Based on the manuscript of the PES Agreement, the plant species are included in the category of multi-pulidrous tree species (MPTS), with the exception of wood species of the leguminous family, especially the albizia chinensis species, but petai (Parkia speciosa) is allowed and included in .
The positive impact was (1) increasing the value of the ecological, social and economic benefits of the watershed in a balanced way, (2) building community self-sufficiency in increasing economic capacity, through the exploitation of environmentally friendly natural resources , (3 ) improving the quality and quantity of water and natural resources other Cidanau Watershed, and (4) building synergy and integrity of integrated management based on the master plan and strategic plan for the management of the Cidanau watershed. After more than 15 years since the implementation of the PES program, there have been relatively significant impacts. Based on the results of the research and discussion, conclusions can be drawn as follows: (1) the PES program planning process in the Cidanau watershed, through seven mechanisms ranging from problem identification, objectives, condition analysis, program alternatives, alternative choices, implementation , to program evaluation; (2) the implementation of the PES program in the Cidanau watershed went well through various parties or stakeholders consisting of main stakeholders (PT KTI, KTH and FKDC), supporting stakeholders (LP3ES, ICRAF, Universities and NGOs) involve, and key stakeholders (provincial and district/city governments).
The implementation of the PES program is stated in the agreement text which contains the rights and obligations of each party; (3) the PES program has improved the well-being of farming communities in the Cidanau watershed, which is characterized by an increase in income, new jobs, opportunities to send children to. From this research, several new things were found that were not found in similar studies elsewhere, including: (1) a watershed management model through the PES mechanism involving multiple stakeholders, based on mutual understanding and awareness for sustainable watershed management, (2) the role of the head of the KTH group with an open leadership model based on deliberation is very important in the sustainability of the PES program, (3) the development of the PES program takes place through dissemination through the success of a KTH who encouraged other farmers to form new KTHs as participants of the PES programme, and (4) farming communities. Forests feel the benefits of the PES program to improve their health, the main income is not from the payment for environmental services, but from the harvest of fruits and other plant commodities. As a recommendation, the success of the PES program in the Cidanau watershed can be used as a model for integrated watershed management.
Several things must be taken into account when implementing a PES program, including: (1) the beneficiaries of environmental services must be willing to pay for the environmental services they use, (2) the providers of environmental services must be committed to continuing to preserve the environment, especially on land , which have been agreed, (3) the existence of an independent institution or body as a link between stakeholders, which also acts as a manager of the PES program, if agreed, (4) the government as a policy maker to continue to promote and formulate policies in the form of legislation that regulates the agreed mechanism of PJU.
DAFTAR LAMPIRAN
GLOSARI
Kesediaan membayar sesuai syarat yang disepakati; Kesediaan industri atau perusahaan untuk membayar jasa lingkungan, khususnya jasa air. Koagulasi Suatu proses kompleks dalam sistem koloid darah yang menginduksi partikel koloid terdispersi untuk memulai proses koagulasi (en:aglomerasi) dan membentuk trombus. PT KIEC PT Krakatau Industrial Estate Cilegon, merupakan kawasan industri yang ditempati oleh grup yang merupakan bagian dari Krakatau Group.
Rehabilitasi Upaya memulihkan, memelihara, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan agar tetap terjaga daya dukung, produktivitas, dan peranannya dalam menunjang sistem penyangga kehidupan. Rekonstruksi Bhumi Sebuah LSM yang berpusat di Serang, Provinsi Banten, yang kegiatan utamanya adalah pelestarian lingkungan. Reverse Osmosis (RO) Teknologi pemurnian air yang menggunakan membran semi permeabel untuk menghilangkan ion, molekul, dan partikel lebih besar dari air minum.
Sedimentasi Proses pemisahan partikel-partikel yang terkandung dalam air dari air itu sendiri dengan cara mengendapkan Stakeholder Stakeholder. Sumber daya alam yang bersifat terbarukan dan secara alami terletak pada suatu wilayah hidrografi yang disebut daerah aliran sungai (DAS) yang mengikuti siklus hidrologi. Segala proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas air agar lebih dapat diterima untuk penggunaan akhir dalam kondisi tertentu.
Penggunaan akhir yang dimaksudkan adalah persediaan air minum, pasokan air industri, irigasi, pemeliharaan aliran sungai, rekreasi air atau banyak penggunaan lainnya, termasuk pengembalian yang aman ke lingkungan. Upaya manusia untuk mengendalikan keterkaitan antara aktivitas manusia dengan sumber daya alam (terutama tanah, tumbuh-tumbuhan, dan air) di DAS untuk memperoleh manfaat barang dan jasa dengan tetap menjaga kelestarian DAS dan meningkatkan kesejahteraan manusia.