• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Sistem dan Perhitungan Jaringan pada Analisis Sistem Tenaga Listrik

N/A
N/A
relll syauqi

Academic year: 2024

Membagikan "Model Sistem dan Perhitungan Jaringan pada Analisis Sistem Tenaga Listrik"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

• Model sistem :

– Persamaan simpul

• Perhitungan Jaringan : – Teori thevenin

– Teori superposisi

– Penyederhanaan dan perubahan model sistem dengan matriks

MODEL SISTEM

DAN PERHITUNGAN JARINGAN

(2)

MODEL SISTEM UNTUK ANALISIS STL

• Hukum kirchoff :

– Persamaan loop (jerat) – Persamaan node (simpul)

• Persamaan simpul :

Penyelesaian :

(3)

KESETARAAN SUMBER

• Sumber tegangan yang seri dengan suatu impedansi dapat diganti dengan sumber arus yang paralel dengan impedansi tersebut.

• Magnitude/besar sumber arus adalah :

(4)

PERSAMAAN SIMPUL

Pada kondisi tanpa beban, bagaimana tegangan pada setiap

bus ?

(5)

0 : simpul acuan/pedoman

I : arus total yang masuk ke sistem (jumlah arus sumber & arus

beban)

Y : matriks admitansi sistem V : tegangan rel

Matriks admitansi :

Komponen diagonal adalah jumlah admitansi yang

terhubung pada bus.

Komponen non-diagonal adalah admitansi yang

menghubungkan antara 2 bus Penyelesaian :

Z : matriks impedansi sistem Diagram impedansi

Diagram satu garis Diagram impedansi

Diagram admitansi

(6)

CONTOH 1

(7)

I3 = I1

Diagram impedansi

Diagram admitansi

(8)

CONTOH 2

(9)

Diagram impedansi

(10)

Berapa arus pada saluran antara bus 2 dan 4 ?

I

24

=(V

2

– V

4

) / Z

2-4
(11)

Matriks admitansi Y : Matriks impedansi Z :

(12)

clear all

I(1,1) = 1.5 / (1i*1.25)

I(2,1) = (1.5 * cosd(-36.87) + 1i * (1.5 * sind(-36.87))) / (1i*1.25) I(3,1) = 1.5 / (1i*1.25)

I(4,1) = 0

Y = 1i * [-9.8 0 4 5;

0 -8.3 2.5 5;

4 2.5 -15.3 8;

5 5 8 -18]

Z = inv(Y) V = Z * I

magnitude_V = abs(V)

sudut_V = angle(V) * 180/pi

(13)

KOMPONEN MATRIKS IMPEDANSI

• Komponen diagonal disebut sebagai impedansi titik penggerak (driving point impedance).

Nilainya mempengaruhi arus/daya yang keluar dari bus menuju beban.

• Komponen nondiagonal disebut sebagai impedansi pemindah (transfer impedance).

Nilainya mempengaruhi aliran arus/daya antar bus.

(14)

PERHITUNGAN JARINGAN

(15)

TEORI THEVENIN

• Teori Thevenin : setiap simpul/bus dianggap sebagai sumber tegangan yang seri dengan suatu impedansi.

– Sumber tegangan tersebut adalah tegangan thevenin. Nilai tegangan thevenin sama dengan tegangan simpul sebelum terjadi perubahan kondisi.

– impedansi thevenin adalah impedansi antara simpul terhadap simpul

pedoman. Nilai impedansi thevenin sama dengan komponen diagonal

matriks impedansi

(16)

CONTOH 3

(17)

Xc = -j5

(18)

TEORI SUPERPOSISI

• Jika terjadi perubahan pada pada salah satu bagian jaringan, maka perubahan tersebut

mengakibatkan perubahan tegangan dan arus pada seluruh bagian jaringan.

• Kondisi tegangan/arus jaringan adalah kondisi

sebelum perubahan disuperposisikan dengan

perubahan tegangan/arus yang terjadi

(19)

CONTOH 4

(20)

Tegangan pada setiap bus yang diakibatkan oleh arus kapasitor :

Tegangan sebelum penambahan kapasitor :

Dengan superposisi, diperoleh :

Diagram impedansi

(21)
(22)

clear all

I(1,1) = 1.5 / 1.25i ;

I(2,1) = (1.5 * cosd(-36.87) + 1i * (1.5 * sind(-36.87))) / 1.25i ; I(3,1) = 1.5 / 1.25i ;

I(4,1) = 0

Y(1,1) = 1/0.2i + 1/0.25i + 1/(1.15i+0.1i) ; Y(2,2) = 1/0.4i + 1/0.2i + 1/(1.15i+0.1i) ;

Y(3,3) = 1/0.25i + 1/0.125i +1/0.4i +1/(1.15i+0.1i) ; Y(4,4) = 1/0.2i + 1/0.125i + 1/0.2i ;

Y(1,2) = 0 ; Y(2,1) = Y(1,2) ; Y(1,3) = -1/0.25i ; Y(3,1) = Y(1,3) ; Y(1,4) = -1/0.2i ; Y(4,1) = Y(1,4) ; Y(2,3) = -1/0.4i ; Y(3,2) = Y(2,3) ; Y(2,4) = -1/0.2i ; Y(4,2) = Y(2,4) ; Y(3,4) = -1/0.125i ; Y(4,3) = Y(3,4) Z = inv(Y)

V = Z * I

magnitude_V = abs(V)

sudut_V = angle(V) * 180/pi

(23)

clear all

I(1,1) = 1.5 / 1.25i ;

I(2,1) = (1.5 * cosd(-36.87) + 1i * (1.5 * sind(-36.87))) / 1.25i ; I(3,1) = 1.5 / 1.25i ;

I(4,1) = 0

Y(1,1) = 1/0.2i + 1/0.25i + 1/(1.15i+0.1i) ; Y(2,2) = 1/0.4i + 1/0.2i + 1/(1.15i+0.1i) ;

Y(3,3) = 1/0.25i + 1/0.125i +1/0.4i +1/(1.15i+0.1i) ; Y(4,4) = 1/0.2i + 1/0.125i + 1/0.2i + 1/(-5i);

Y(1,2) = 0 ; Y(2,1) = Y(1,2) ; Y(1,3) = -1/0.25i ; Y(3,1) = Y(1,3) ; Y(1,4) = -1/0.2i ; Y(4,1) = Y(1,4) ; Y(2,3) = -1/0.4i ; Y(3,2) = Y(2,3) ; Y(2,4) = -1/0.2i ; Y(4,2) = Y(2,4) ; Y(3,4) = -1/0.125i ; Y(4,3) = Y(3,4) Z = inv(Y)

V = Z * I

magnitude_V = abs(V)

sudut_V = angle(V) * 180/pi arus_kapasitor = V(4)/(-5i)

magnitude_arus_kapasitor = abs(arus_kapasitor)

sudut_arus_kapasitor = angle(arus_kapasitor)*180/pi

(24)
(25)

PENYEDERHANAAN JARINGAN DENGAN MEREDUKSI SIMPUL

Jaringan dapat disederhanakan dengan mereduksi simpul/bus yang tidak terdapat sumber/beban. Reduksi simpul dapat dilakukan

dengan :

• Teori rangkaian (seri, paralel, Y→Δ, Δ→Y)

• Matriks

(26)

REDUKSI SIMPUL DENGAN MATRIKS

(27)

Jika kita hanya berkepentingan dengan kondisi bus 1 dan bus 2 dari jaringan pada gambar dibawah, sederhanakanlah jaringan tersebut dengan mereduksi bus 3 dan bus 4, dan hitung matriks admitansi jaringanya !

Diagram impedansi

CONTOH 5

(28)
(29)

Dengan Matriks :

Reduksi simpul 4 :

Diperoleh :

Reduksi simpul 3, diperoleh :

clear all

Y = 1i * [-9.8 0 4 5;

0 -8.3 2.5 5;

4 2.5 -14.5 8;

5 5 8 -18]

K = [ Y(1,1) Y(1,2) ; Y(2,1) Y(2,2) ] L = [ Y(1,3) Y(1,4) ; Y(2,3) Y(2,4) ] M = [ Y(3,3) Y(3,4) ; Y(4,3) Y(4,4) ] Y_red = K - L * inv(M) * L.'

(30)

PERUBAHAN MODEL SISTEM (MATRIKS IMPEDANSI)

AKIBAT PERUBAHAN JARINGAN

Kasus 1 :

Menambahkan Z

b

dari suatu rel baru p pada rel pedoman

(31)

Kasus 2 :

Menambahkan rel baru p ke rel k yang sudah ada melalui Z

b
(32)

Hapus baris dan kolom terakhir Kasus 3 :

Menambahkan Zb yang dihubungkan pada ke rel k yang sudah ada ke rel

pedoman

(33)

Hapus baris dan kolom terakhir.

Kasus 4 :

Menambahkan Zb diantara dua buah rel j dan k yang sudah ada

(34)

CONTOH 6

Hitung matriks impedansi yang baru akibat penambahan kapasitor sebesar 5

pu pada bus 4 dari jaringan pada gambar dibawah tanpa menyusun ulang

matriks admitansinya dan menginverskannya

(35)
(36)

1.Hitung tegangan pada rel 1, 2 dan 3

2.Jika pada rel 3 ditambahkan kapasitor dengan reaktansi –j5 pu yang terhubung ke netral, hitung tegangan pada rel 3 dan 2. Gunakan :

• teori thevenin & superposisi

• persamaan simpul

• Bagaimana matriks impedansi jaringan setelah penambahan kapasitor ?

Diagram impedansi

SOAL …

Gambar

Diagram satu garis Diagram impedansi
Diagram admitansi
Diagram impedansi
Diagram impedansi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Model sistem tenaga listrik Studi Aliran daya. Operasi ekonomis sistem tenaga listrik

Konsep dasar sistem tenaga listrik yang meliputi: komponen sistem tenaga listrik, besaran dan parameter yang digunakan pada sistem tenaga listrik, besaran per

Transmisi Tenaga Listrik adalah penyaluran tenaga listrik dari suatu sumber pembangkitan ke suatu sistem distribusi atau kepada konsumen, atau penyaluran tenaga listrik antar

Untuk dapat mengetahui tingkat keandalan sistem tenaga listrik jaringan distribusi diperlukan jaringan yang baik, aman, dan ekonomis maka diperlukan perhitungan

Saluran bawah tanah merupakan sistem penyaluran tenaga listrik melalui kabel yang ditanamkan di dalam tanah. SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK DAPAT DIBEDAKAN

Dengan kata lain analisis kontingensi pada sistem tenaga listrik diperlukan untuk melihat kondisi sistem tenaga dalam keadaan sebagian komponen sistem (saluran, transformator)

Single Line Diagram Jaringan distribusi tenaga listrik area Podium Retail 3 .... Single Line Diagram Jaringan distribusi tenaga

Dokumen ini membahas tentang harmonisa tegangan saluran-ke-saluran dalam sistem tenaga listrik, yang diturunkan menggunakan deret Fourier untuk menganalisis bentuk gelombang