• Model sistem :
– Persamaan simpul
• Perhitungan Jaringan : – Teori thevenin
– Teori superposisi
– Penyederhanaan dan perubahan model sistem dengan matriks
MODEL SISTEM
DAN PERHITUNGAN JARINGAN
MODEL SISTEM UNTUK ANALISIS STL
• Hukum kirchoff :
– Persamaan loop (jerat) – Persamaan node (simpul)
• Persamaan simpul :
Penyelesaian :
KESETARAAN SUMBER
• Sumber tegangan yang seri dengan suatu impedansi dapat diganti dengan sumber arus yang paralel dengan impedansi tersebut.
• Magnitude/besar sumber arus adalah :
PERSAMAAN SIMPUL
Pada kondisi tanpa beban, bagaimana tegangan pada setiap
bus ?
0 : simpul acuan/pedoman
I : arus total yang masuk ke sistem (jumlah arus sumber & arus
beban)
Y : matriks admitansi sistem V : tegangan rel
Matriks admitansi :
Komponen diagonal adalah jumlah admitansi yang
terhubung pada bus.
Komponen non-diagonal adalah admitansi yang
menghubungkan antara 2 bus Penyelesaian :
Z : matriks impedansi sistem Diagram impedansi
Diagram satu garis Diagram impedansi
Diagram admitansi
CONTOH 1
I3 = I1
Diagram impedansi
Diagram admitansi
CONTOH 2
Diagram impedansi
Berapa arus pada saluran antara bus 2 dan 4 ?
I
24=(V
2– V
4) / Z
2-4Matriks admitansi Y : Matriks impedansi Z :
clear all
I(1,1) = 1.5 / (1i*1.25)
I(2,1) = (1.5 * cosd(-36.87) + 1i * (1.5 * sind(-36.87))) / (1i*1.25) I(3,1) = 1.5 / (1i*1.25)
I(4,1) = 0
Y = 1i * [-9.8 0 4 5;
0 -8.3 2.5 5;
4 2.5 -15.3 8;
5 5 8 -18]
Z = inv(Y) V = Z * I
magnitude_V = abs(V)
sudut_V = angle(V) * 180/pi
KOMPONEN MATRIKS IMPEDANSI
• Komponen diagonal disebut sebagai impedansi titik penggerak (driving point impedance).
Nilainya mempengaruhi arus/daya yang keluar dari bus menuju beban.
• Komponen nondiagonal disebut sebagai impedansi pemindah (transfer impedance).
Nilainya mempengaruhi aliran arus/daya antar bus.
PERHITUNGAN JARINGAN
TEORI THEVENIN
• Teori Thevenin : setiap simpul/bus dianggap sebagai sumber tegangan yang seri dengan suatu impedansi.
– Sumber tegangan tersebut adalah tegangan thevenin. Nilai tegangan thevenin sama dengan tegangan simpul sebelum terjadi perubahan kondisi.
– impedansi thevenin adalah impedansi antara simpul terhadap simpul
pedoman. Nilai impedansi thevenin sama dengan komponen diagonal
matriks impedansi
CONTOH 3
Xc = -j5
TEORI SUPERPOSISI
• Jika terjadi perubahan pada pada salah satu bagian jaringan, maka perubahan tersebut
mengakibatkan perubahan tegangan dan arus pada seluruh bagian jaringan.
• Kondisi tegangan/arus jaringan adalah kondisi
sebelum perubahan disuperposisikan dengan
perubahan tegangan/arus yang terjadi
CONTOH 4
Tegangan pada setiap bus yang diakibatkan oleh arus kapasitor :
Tegangan sebelum penambahan kapasitor :
Dengan superposisi, diperoleh :
Diagram impedansi
clear all
I(1,1) = 1.5 / 1.25i ;
I(2,1) = (1.5 * cosd(-36.87) + 1i * (1.5 * sind(-36.87))) / 1.25i ; I(3,1) = 1.5 / 1.25i ;
I(4,1) = 0
Y(1,1) = 1/0.2i + 1/0.25i + 1/(1.15i+0.1i) ; Y(2,2) = 1/0.4i + 1/0.2i + 1/(1.15i+0.1i) ;
Y(3,3) = 1/0.25i + 1/0.125i +1/0.4i +1/(1.15i+0.1i) ; Y(4,4) = 1/0.2i + 1/0.125i + 1/0.2i ;
Y(1,2) = 0 ; Y(2,1) = Y(1,2) ; Y(1,3) = -1/0.25i ; Y(3,1) = Y(1,3) ; Y(1,4) = -1/0.2i ; Y(4,1) = Y(1,4) ; Y(2,3) = -1/0.4i ; Y(3,2) = Y(2,3) ; Y(2,4) = -1/0.2i ; Y(4,2) = Y(2,4) ; Y(3,4) = -1/0.125i ; Y(4,3) = Y(3,4) Z = inv(Y)
V = Z * I
magnitude_V = abs(V)
sudut_V = angle(V) * 180/pi
clear all
I(1,1) = 1.5 / 1.25i ;
I(2,1) = (1.5 * cosd(-36.87) + 1i * (1.5 * sind(-36.87))) / 1.25i ; I(3,1) = 1.5 / 1.25i ;
I(4,1) = 0
Y(1,1) = 1/0.2i + 1/0.25i + 1/(1.15i+0.1i) ; Y(2,2) = 1/0.4i + 1/0.2i + 1/(1.15i+0.1i) ;
Y(3,3) = 1/0.25i + 1/0.125i +1/0.4i +1/(1.15i+0.1i) ; Y(4,4) = 1/0.2i + 1/0.125i + 1/0.2i + 1/(-5i);
Y(1,2) = 0 ; Y(2,1) = Y(1,2) ; Y(1,3) = -1/0.25i ; Y(3,1) = Y(1,3) ; Y(1,4) = -1/0.2i ; Y(4,1) = Y(1,4) ; Y(2,3) = -1/0.4i ; Y(3,2) = Y(2,3) ; Y(2,4) = -1/0.2i ; Y(4,2) = Y(2,4) ; Y(3,4) = -1/0.125i ; Y(4,3) = Y(3,4) Z = inv(Y)
V = Z * I
magnitude_V = abs(V)
sudut_V = angle(V) * 180/pi arus_kapasitor = V(4)/(-5i)
magnitude_arus_kapasitor = abs(arus_kapasitor)
sudut_arus_kapasitor = angle(arus_kapasitor)*180/pi
PENYEDERHANAAN JARINGAN DENGAN MEREDUKSI SIMPUL
Jaringan dapat disederhanakan dengan mereduksi simpul/bus yang tidak terdapat sumber/beban. Reduksi simpul dapat dilakukan
dengan :
• Teori rangkaian (seri, paralel, Y→Δ, Δ→Y)
• Matriks
REDUKSI SIMPUL DENGAN MATRIKS
Jika kita hanya berkepentingan dengan kondisi bus 1 dan bus 2 dari jaringan pada gambar dibawah, sederhanakanlah jaringan tersebut dengan mereduksi bus 3 dan bus 4, dan hitung matriks admitansi jaringanya !
Diagram impedansi
CONTOH 5
Dengan Matriks :
Reduksi simpul 4 :
Diperoleh :
Reduksi simpul 3, diperoleh :
clear all
Y = 1i * [-9.8 0 4 5;
0 -8.3 2.5 5;
4 2.5 -14.5 8;
5 5 8 -18]
K = [ Y(1,1) Y(1,2) ; Y(2,1) Y(2,2) ] L = [ Y(1,3) Y(1,4) ; Y(2,3) Y(2,4) ] M = [ Y(3,3) Y(3,4) ; Y(4,3) Y(4,4) ] Y_red = K - L * inv(M) * L.'
PERUBAHAN MODEL SISTEM (MATRIKS IMPEDANSI)
AKIBAT PERUBAHAN JARINGAN
Kasus 1 :
Menambahkan Z
bdari suatu rel baru p pada rel pedoman
Kasus 2 :
Menambahkan rel baru p ke rel k yang sudah ada melalui Z
bHapus baris dan kolom terakhir Kasus 3 :
Menambahkan Zb yang dihubungkan pada ke rel k yang sudah ada ke rel
pedoman
Hapus baris dan kolom terakhir.
Kasus 4 :
Menambahkan Zb diantara dua buah rel j dan k yang sudah ada
CONTOH 6
Hitung matriks impedansi yang baru akibat penambahan kapasitor sebesar 5
pu pada bus 4 dari jaringan pada gambar dibawah tanpa menyusun ulang
matriks admitansinya dan menginverskannya
1.Hitung tegangan pada rel 1, 2 dan 3
2.Jika pada rel 3 ditambahkan kapasitor dengan reaktansi –j5 pu yang terhubung ke netral, hitung tegangan pada rel 3 dan 2. Gunakan :
• teori thevenin & superposisi
• persamaan simpul
• Bagaimana matriks impedansi jaringan setelah penambahan kapasitor ?
Diagram impedansi
SOAL …