• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 02 UJI TITIK LEMBEK

N/A
N/A
474 977 Maria Credisia I N T A

Academic year: 2024

Membagikan "MODUL 02 UJI TITIK LEMBEK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK

BAB 1 UJI PENETRASI ASPAL 1.1 Maksud dan Tujuan

1.1.1 Maksud ...

1.1.2 Tujuan ...

1.2 Alat dan Bahan ...

1.2.1 Alat ...

1.2.2 Bahan ...

1.2.3 Sketsa Alat dan Bahan 1.3 Pelaksanaan ...

1.4 Perhitungan ...

1.5 Pelaporan ...

1.6 Contoh Hasil Pemeriksaan Titik Lembek

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNIK TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS GADJAH MADA

© 2014

UJI TITIK LEMBEK

BAB 1 UJI PENETRASI ASPAL ...

Maksud dan Tujuan ...

...

...

...

...

...

Sketsa Alat dan Bahan ...

...

...

...

Contoh Hasil Pemeriksaan Titik Lembek ...

M O D U L 0 2

... 1

... 1

... 1

... 1

... 2

... 2

... 3

... 3

... 6

... 6

... 6

... 7

(2)

MODUL 2

SNI 06–2434–1991 Metode pengujian penetrasi bahan-bahan Bitumen AASHTO T 49-07 (2011) Penetration of bituminous materials

ASTM D5-97 Standard test method for penetration of bituminous materials

BAB 1 UJI PENETRASI ASPAL

UJI TI TI K LE MBE K ASP AL

1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud

Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pengujian titik lembek bahan aspal.

1.1.2 Tujuan

Metode pengujian ini bertujuan untuk menentukan kepekaan aspal terhadap suhu, yaitu perlakuan aspal yang mulai menjadi lunak pada suhu tertentu meskipun memiliki penetrasi yang sama. Titik lembek aspal berkisar antara 30 sampai dengan 157 ºC dengan cara Ring and Ball.

(3)

M O D U L 0 2 U j i T i t ik L e m b e k As p a l

2 - 2

B U K U P A N D U A N P R A K T I K U M L A B O R A T O R I U M T E K N I K T R A N S P O R T A S I Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - UGM

1.2 Alat dan Bahan 1.2.1 Alat

Peralatan untuk pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut:

a. Dua cincin yang terbuat dari bahan kuningan, bentuk dan dimensi cincin seperti terlihat pada gambar 1;

b. Pelat persiapan benda uji; dengan permukaan halus terbuat dari bahan kuningan ukuran ± 50 mm x 75 mm;

c. 3.Dua bola baja dengan diameter 9,5 mm, setiap bola mempunyai berat 3,5 g ± 0,05 g;

d. Dua pengarah bola terbuat dari bahan kuningan, untuk meletakkan bola di tengah cincin, satu untuk setiap bola, bentuk dan dimensi seperti terlihat pada gambar.2;

e. Bejana perendam; gelas kimia tahan panas, mempunyai ukuran diameter dalam tidak kurang dari 85 mm dan tinggi tidak kurang dari 120 mm dari dasar bejana yang mendapat pemanasan;

CATATAN 1 :

Gelas kimia (Griffin beaker) bentuk pendek kapasitas 800 mL, sesuai untuk persyaratan gelas tahan panas.

f. Dudukan benda uji yang terdiri dari; pemegang cincin dan peralatannya, digunakan untuk meletakkan 2 cincin berisi lapisan aspal yang diletakkan pada posisi horizontal, cara meletakkan pemegang cincin dan peralatannya.

Jarak dari pelat dasar ke pemegang cincin adalah 25 mm dan jarak dari pelat dasar ke dasar bejana perendam adalah 16 mm ± 3 mm;

g. Termometer

1) Termometer titik lembek untuk temperatur rendah, mempunyai skala dari 2°C sampai dengan 80°C, sesuai dengan persyaratan termometer 15˚C seperti ditentukan dalam SNI 19-6421-2000;

2) Termometer titik lembek untuk temperatur tinggi, mempunyai skala dari 30°C sampai dengan 200°C, sesuai dengan persyaratan termometer 16 C seperti ditentukan dalam SNI 19-6421-2000;

3) Termometer harus diletakkan agar bagian bawah gelembung termometer sejajar dengan bagian bawah dari cincin pada jarak 13 mm dari cincin,

(4)

tidak menyentuh cincin atau alat pemegang cincin. Selama pengujian termometer tidak boleh diganti.

1.2.2 Bahan

Benda uji dipersiapkan dengan cara sebagai berikut :

1) Panaskan contoh, aduk dengan teratur untuk menghindari pemanasan berlebih pada suatu tempat dan menghindari terjadinya gelembung pada saat benda uji dituang. Pemanasan untuk aspal tidak boleh melebihi 110 oC diatas titik lembek aspal dengan lama waktu pemanasan tid

dari 2 jam.

2) Panaskan 2 buah cincin sampai suhu tuang contoh, letakkan kedua buah cincin diatas pelat kuningan yang telah diberi lapisan campuran antara gliserin dan talk.

3) Tuangkan contoh kedalam 2 buah cincin. Diamkan pada suhu ruang selama 30 menit. Waktu dari saat benda uji dituang sampai benda uji dilepaskan dari pelat persiapan benda uji tidak boleh lebih dari 240 menit.

4) Bila benda uji telah dingin, potong bagian aspal yang berlebih diatas cincin dengn pisau atau spatula panas, sehingga lapisan

cincin penuh dan rata dengan bagian atas cincin.

1.2.3 Sketsa Alat dan Bahan

Gambar 1.

tidak menyentuh cincin atau alat pemegang cincin. Selama pengujian termometer tidak boleh diganti.

Benda uji dipersiapkan dengan cara sebagai berikut :

contoh, aduk dengan teratur untuk menghindari pemanasan berlebih pada suatu tempat dan menghindari terjadinya gelembung pada saat benda uji dituang. Pemanasan untuk aspal tidak boleh melebihi 110 oC diatas titik lembek aspal dengan lama waktu pemanasan tidak lebih Panaskan 2 buah cincin sampai suhu tuang contoh, letakkan kedua buah cincin diatas pelat kuningan yang telah diberi lapisan campuran antara Tuangkan contoh kedalam 2 buah cincin. Diamkan pada suhu ruang

it. Waktu dari saat benda uji dituang sampai benda uji dilepaskan dari pelat persiapan benda uji tidak boleh lebih dari 240 Bila benda uji telah dingin, potong bagian aspal yang berlebih diatas cincin dengn pisau atau spatula panas, sehingga lapisan aspal pada cincin penuh dan rata dengan bagian atas cincin.

Sketsa Alat dan Bahan

Gambar 1.1 Cincin cetak benda uji

tidak menyentuh cincin atau alat pemegang cincin. Selama pengujian

contoh, aduk dengan teratur untuk menghindari pemanasan berlebih pada suatu tempat dan menghindari terjadinya gelembung pada saat benda uji dituang. Pemanasan untuk aspal tidak boleh melebihi 110

ak lebih Panaskan 2 buah cincin sampai suhu tuang contoh, letakkan kedua buah cincin diatas pelat kuningan yang telah diberi lapisan campuran antara Tuangkan contoh kedalam 2 buah cincin. Diamkan pada suhu ruang

it. Waktu dari saat benda uji dituang sampai benda uji dilepaskan dari pelat persiapan benda uji tidak boleh lebih dari 240 Bila benda uji telah dingin, potong bagian aspal yang berlebih diatas

aspal pada

(5)

M O D U L 0 2 U j i T i t ik L e m b e k As p a l

2 - 4

B U K U P A N D U A N P R A K T I K U M L A B O R A T O R I U M T E K N I K T R A N S P O R T A S I Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - UGM

Gambar 1.2 Cincin Pengarah Bola Baja (sumber: google.com)

Gambar 1.3 Dudukan benda uji (sumber: google.com)

(6)

Gambar 1.4 Alat Cincin dan Bola (sumber: google.com)

(7)

M O D U L 0 2 U j i T i t ik L e m b e k As p a l

2 - 6

B U K U P A N D U A N P R A K T I K U M L A B O R A T O R I U M T E K N I K T R A N S P O R T A S I Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - UGM

1.3 Pelaksanaan

1. Pasang dan aturlah kedua benda uji diatas dudukannya dan letakkan pengarah bola diatsnya. Kemudian masukkan seluruh peralatan tersebut kedalam bejana gelas.

Isilah bejana dengan cairan air suling baru, dengan suhu 5 ± 1 ºC sehingga tinggi permukaan air berkisar antara 101,6 mm sampai 108 mm. Letakkan termometer yang sesuai untuk pekerjaan ini diantara kedua benda uji (kurang lebih 12,7) mm dari tiap cincin. Periksa dan aturlah jarak antara permukaan pelat dasar dengan dasar benda uji sehingga menjadi 25,4 mm.

2. Letakkan bola-bola baja yang sudah dikondisikan suhunya menjadi 5 ºC diatas dan ditengah permukaan masing-masing benda uji yang bersuhu 5 ºC menguunakan penjepit dengan memasang kembali pengarah bola baja.

3. Panaskan bejana perendam dengan kecepatan rata-rata kenaikan temperatur 5 ºC/menit. Maksimum variasi kenaikan temperatur untuk periode 1 menit pertama sampai menit ke 3 adalah ±0,5 ºC.

4. Catat temperatur pada saat bola baja yang diselimuti aspal menyentuh pelat dasar. Tidak ada koreksi untuk temperatur pemanasan. Bila perbandingan antara 2 temperatur pada saat bola baja yang diselimuti aspal jatuh menyentuh pelat dasar terdapat perbedaan melebihi 1 ºC.

1.4 Perhitungan

1.5 Pelaporan

Laporkan suhu titik lembek bahan bersangkutan dari hasil pengamatan rata-rata dan bulatkan sampai 0,5 ºC terdekat ntuk tiap percopaan ganda (duplo)..

(8)

1.6 Contoh Hasil Pemeriksaan Titik Lembek

HASIL PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK (SOFTENING POINT, RING & BALL)

SNI 06 – 2434 – 1991 Pengirim contoh :

Jenis contoh :

Untuk pekerjaan : Contoh diterima tanggal : Selesai dikerjakan tanggal :

Pembacaan waktu (jam) Mulai Selesai Pembukaan contoh Contoh dipanaskan

Pembacaan suhu oven :………C Pembacaan suhu lemari es : ± 5 C Mendinginkan contoh Didiamkan pada suhu

ruang Mencapai suhu

pemeriksaan

Direndam pada suhu 5C Pemeriksaan Titik lembek

No. Suhu yang

diamati (C) Waktu (detik) Titik lembek (C)

I II I II Rata-rata

1 5

2 10

3 15

4 20

5 25

6 30

7 35

8 40

9 45

10 50

11 55

diperiksa oleh :

( )

(9)

M O D U L 0 2 U j i T i t ik L e m b e k As p a l

2 - 8

B U K U P A N D U A N P R A K T I K U M L A B O R A T O R I U M T E K N I K T R A N S P O R T A S I Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - UGM

HASIL PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK (SOFTENING POINT, RING & BALL)

SNI 06 – 2434 – 1991

Pengirim contoh : PT. Citra Mataram Konstruksi Jenis contoh : AC 60/70 (Eks. Pertamina) Untuk pekerjaan : Jl. Kyai Mojo, Yogyakarta.

Contoh diterima tanggal : 25 Juli 2012 Selesai dikerjakan tanggal : 27 Juli 2012

Pembacaan waktu (jam) Mulai Selesai Pembukaan contoh Contoh dipanaskan 08.30 09.00

Pembacaan suhu oven : 135C Pembacaan suhu lemari es : ± 5 C Mendinginkan contoh Didiamkan pada suhu

ruang 09.00 15.00

Mencapai suhu pemeriksaan

Direndam pada

suhu 5C 15.10

Pemeriksaan Titik lembek 15.10 15.20

No. Suhu yang

diamati (C) Waktu (detik) Titik lembek (C)

I II I II Rata-rata

1 5 -

48 48,5 48,25

2 10 57

3 15 59

4 20 59

5 25 60

6 30 60

7 35 61

8 40 62

9 45 62

10 50

11 55

diperiksa oleh :

( )

CONTOH

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Akhir “Pengaruh Ukuran Benda Uji Dan Serat Plastik Terhadap Kuat Tarik Belah Tanah Pasir Tersementasi Dengan Campuran Kapur Dan Abu Sekam Padi” merupakan bagian dari

Fnest Model, Stepwise Method e, Three-Stages Model , serta Francken Model dapat diterapkan untuk penentuan flow number (FN) pada uji fatigue campuran aspal

Bab pelaksanaan penelitian ini membahas tentang persiapan material, pemeriksaan agregat kasar, pemeriksaan agregat halus, perencanaan adukan beton, pengujian slump, pembuatan benda

Hasil penulisan laporan tugas akhir ini menunjukkan prosedur pengujian kuat tekan benda uji silinder yang meliputi; (1) persiapan pengujian, (2) cara pengujian

Selain itu, setelah diperoleh kadar aspal pada VIM = 5 %, maka dibuat benda uji untuk  menentukan VIM RD (rongga dalam campuran untuk Refusal Density) yang

a) Periksa cincin cetak benda uji, apakah sudah bersih, licin dan tidak cacat pada bagian runcingnya. b) Periksa sel konsolidasi, apakah tidak bocor bila diisi air. c) Periksa