STRUKTUR BAJA 1 KONSTRUKSI BAJA 1
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER
2015
GATI ANNISA HAYU, ST, MT, MSc.
MODUL 2
MATERIAL BAJA DAN SIFATNYA
MATERIAL BAJA
Baja :
logam paduan, dimana besi sebagai elemen dasar dengan variasi kandungan carbon (0,2% hingga 2,1%)
Penambahan carbon
:meningkatkan kekuatan dan kekerasan namun menurunkan daktilitas dan keuletan
DEAD MILD STEEL
Kandungan karbon : < 0,15%
MATERIALBAJA
Berdasarkan KANDUNGAN KARBON :
MILD STEEL
Kandungan karbon : 0,15% - 0,3%
MEDIUM CARBON STEEL Kandungan karbon : 0,3% - 0,8%
HIGH CARBON STEEL
Kandungan karbon : 0,8% - 1,5%
CAST STEEL
Kandungan karbon : > 1,5%
MATERIALBAJA
Berdasarkan KANDUNGAN KARBON :
MILD STEEL
Kandungan karbon : 0,15% - 0,3%
MATERIALBAJA
Berdasarkan KANDUNGAN KARBON :
MILD STEEL
Kandungan karbon : 0,15% - 0,3%
MATERIALBAJA
Berdasarkan KANDUNGAN KARBON :
MEDIUM CARBON STEEL
Kandungan karbon : 0,3% - 0,8%
MATERIALBAJA
Berdasarkan KANDUNGAN KARBON :
HIGH CARBON STEEL
Kandungan karbon : 0,15% - 0,3%
PROSES PRODUKSI BAJA
• HOT-ROLLED
• COLD-ROLLED
• Disebut Canai Dingin.
• Proses lanjutan untuk menghasilkan mutu baja yang lebih tinggi, halus, presisi
• Penampakan visual lebih baik
• Suhu ruangan (dibawah temperatur rekristalisasi baja)
• Disebut Canai Panas.
• Proses untuk merubah baja menjadi bentuk profil atau plat.
• Selalu ada pada pabrik baja
• Suhu kurang lebih 1700 F(diatas temperatur rekristalisasi baja)
PROSES PRODUKSI BAJA
Hot-Rolled Cold-Rolled
PROSES PRODUKSI BAJA
* Colled
Rolled adalah lanjutan dari Hot Rolled sehingga dishasilkan baja yang
mutunya lebih tinggi, lebih halus dan presisi, sehingga visual nya lebih baik.
PROSES PRODUKSI BAJA
1. Perilaku baja 2. Kinerja baja
3. Peraturan / Code
Apabila terdapat perbedaan proses produksinya, maka akan terdapat perbedaan:
PROSES PRODUKSI BAJA
Cold-Rolled ??
Cold-Formed ??
• Disebut juga BAJA RINGAN / CANAI DINGIN.
• Merupakan salah satu produk hasil proses cold- rolled
• Produk cold-rolled tidak harus cold-formed
PROSES PRODUKSI BAJA
1. NB : di Indonesia yang banyak beredar adalah profil W-Shape, diamana acuan yang idgunakan adalah JIS 2. Penamaan baja disesuaikan dengan Code yang digunakan
Bagaimana penamaan baja di Indonesia ?
PROPERTI MEKANIK BAJA
Sifat mekanik baja, diperoleh dengan pengujian di laboraturium, melalui UJI TARIK UNI-AKSIAL sampai putus menggunakan
Universal Testing Machine (UTM)
Spesimen dan uji mengikuti strandar tertentu, misal:
ASTM E 8M (Amerika) ISO 6892-1 (Eropa) JIS Z 2241 (Jepang)
SNI 07-0408-1989 “Cara Uji Tarik Logam”
SIT No. 0318-80 “ Dimensi Sampel”
PROPERTI MEKANIK BAJA
Universal Testing Machine (UTM)
Hasil berupa P dan Hasil dapat berupa P -
PROPERTI MEKANIK BAJA
PROPERTI MEKANIK BAJA
UTM – Tensile Test
NB: Perhatikan Spesimen dan alat extensometer
https://www.youtube.com/watch?v=67fSwIjYJ-E
PROPERTI MEKANIK BAJA
Material bersifat ductile
PROPERTI MEKANIK BAJA
Material bersifat brittle / getas
PROPERTI MEKANIK BAJA
PROPERTI MEKANIK BAJA
Karakter baja pada umumnyasama saat masih bersifat elastis. Perbedaan terjadi setelah melewati titik leleh (zona plastis). Oleh karena
itu baja dibedakan berdasarkan fy dan fu.
Bagaimana cara mengatahui batas proporsional atau area elastis pada baja mutu tinggi?
Berdasarkan SNI 03-1729-2015
Modulus elastisitas (E) = 200000 MPa
Modulus geser (G) = 80000 Mpa
Poisson’s Ratio = 0,3
Pada area strain hardening, nilai “E” sekitar se-per tiga puluh-an kali dari kondisi elastisnya. Sekitar 6700 Mpa.
PROPERTI MEKANIK BAJA
PROPERTI MEKANIK BAJA
Spesifikasi material baja untuk keperluan desain (SNI)
KEULETAN : Ukuran dari suatu material untuk
menahan terjadinya putus (fracture) atau dengan kata lain kemampuan untuk menyerap energi
DAKTILITAS : kemampuan material
mengembangkan regangannya dari pertama kali leleh hingga akhirnya putus. Atau, daktilitas bisa juga kita artikan seberapa plastis material
KEULETAN dan DAKTILITAS
Pada suhu 93o C :
• kurva tegangan-regangan tidak linier lagi.
• Titk leleh material menjadi tak jelas.
Pada suhu 430o - 540o C :
• laju penurunan sifat mekanik baja mencapai tingkat
maksimum
Pada suhu 540o C :
terjadi penurunan modulus elastisitas besar-besaran Pada suhu 150o - 370o C :
• baja karbon tinggi mengalami strain aging, efeknya adalah menurunnya
daktilitas
BAJA PADA SUHU TINGGI
Faktor yg menimbulkan keruntuhan getas :
suatu keruntuhan yang terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului deformasi plastis, terjadi dengan kecepatan yang
sangat tinggi dan dalam waktu yang sangat singkat
1.Temperatur
2.Tegangan Tarik
3.Ketebalan Material 4.Takikan
5.Kecepatan Pembebanan
6.Perubahan Laju Tegangan
7.Las
KERUNTUHAN GETAS
Mengurangi sobekan lamerlar : Memperbaiki detail pengelasan
dan membatasi ukuranlas (jgn lebih dari 20 mm)