MAKALAH
MODUL 3
KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI SD
Disusun oleh : 1. Muhammad Faisal
2. Wahidun 3. Maya Ajeng Lestari
4. Novia Tri Wilanda 5. Tri Tiara Indah 6. Ririn Aditia Ningsih 7. Meilan Fira Arianti
8. Nurhamidah
PENDIDIKAN SENI DI SD PROGRAM STUDI S1 PGSD
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ ) PALEMBANG Tahun 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul "Kemapuan Dasar dan Karakteristik Pendidikan Seni di SD”. Sholawat serta salam, semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang selalu senantiasa kita nanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiamah nanti, Amin. Dengan selesainya makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Seni, yang telah memberikan tugas makalah tentang
“Kemampuan Dasar dan Karakteristik Pendidikan Seni di SD”. Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN
Seni mulai dikembangkan dalam dunia pendidikan sejak tahun 1976 . Kehadiran seni dalam dunia pendidikan ditunjukkan dalam suatu pelajaran seni yang masuk ke dalam kurikulum, Seni yang tertuang dalam mata pelajaran berupa pendidikan seni rupa, pendidikan seni tari, pendidikan seni musik dan lain sebagainya, Dalam dunia pendidikan secara tidak langsung sebenarnya telah menerapkan dan menanamkan adanya pendidikan seni sebagai salah satu strategi dalam proses pembelajaran, baik sejak TK sampai jengan SMA,Pendidikan seni memiliki kedudukan yang setara dengan mata pelajaranlain dalam lingkup program pendidikan, Namun dalam pendidikan seni penekanannya dimaksudkan untuk membanntu pertumbuhan fisiik dan mental peserta didik, Sehubungan dengan adanya perbedaan fisik dan karakteristik peserta didik yang satu dengan yang lainnya maka pendidikan seni pun perlu memperhatikan hal tersebut, hal ini terkaitan dengan tujuan pendidikan seni yang tidak ditujukan untuk melatih keterampilan peserta didiik agar pandai dalam berkarya seni, melainkan lebih ditekankan sebagai sarana atau alat pendidikan,Dalam membelajarkan seni kepada anak Sekolah Dasar setidaknya guru harus mengetahui pemahaman kemampuan dasar dan karakteristik seni pad anak Sekolah dasar, hal ini dikarenakan kemampuan peserta didik tiap jenjang umurnya selalu berbeda begitu pula karakteristik seni yang dimilikinya, Oleh karenaitu, makalah ini akan membahas kemampuan dasar seni anak SD yang meliputi kemampuan intelektual, kondisi emosional, kondisi sosial, kondisi perseptual, karateristiktik anak, dan karakteristik anak serta karakteristik seni anak SD yang meliputi karakteristik suara, karakteristik musik, karakteristik gerak, karakteristik seni rupa, dan periodisasi seni rupa anak.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kemampuan Dasar Seni Anak SD
Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :
➢ Perkembangan kognitif, berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada cara -cara berfikir seseorang.
➢ Perkembangan personal, merupakan perubahan-perubahan yang terjadi yang berkaitan dengan kepribadian.
➢ Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seseorang, antara individu yang satu dengan lainnya.
➢Perkembangan fisik, Perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh manusia Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua fakrot, yaitu :
1. Faktor pertumbuhan dan kematangan, perubahan-perubahan yang terjadi pada individu secara alamiah dan spontan.
2. Faktor belajar, perubahan-perubahan yang terjadi dari interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun psikologis, khususnya dalam tingkat intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas dan daya perseptual serta pertumbuhan fisiknya.
2.1.1 Kemampuan Intelektual Anak
Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu:
a. Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan berfikir manusia.
b. Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan problem solving merupakan aktivitas berfikir yang turut andil dalam membangun kemampuan berfikir anak
c. Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang lain. d. Equilibration, faktor keseimbanganyang selalu diupayakan dalam berfikir
2.1.2 Kondisi Emosional Anak
Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka. Emosi sebagai aspek psikologis mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu : Lebih bersifat subyektif dibandingkan dengan peristiwa
psikologis lainnya. Bersifat flukuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari situasi dan kondisi. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca indra.
Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua macam yaitu : a) Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.
b) Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan, perasaan intelektual, perasaan sosial, perasaan estesis, dan perasaan spiritual.
2.1.3 Kondisi Sosial Anak
Pada masa Sekolah Dasar, anak berangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja sama dengan mereka, mengikuti aturan-aturan kelompok. Dalam hal ini guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya dapat bersosialisasi dengan baik.
2.1.4 Kondisi Perseptual Anak
Perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan efektif. Secara intelektual, pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna informasi yang berasal dari luar dirinya apabilah dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahuinya. 2.1.5 Karakteristik Fisik Anak Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang bersifat fisik.
2. 1. 5 Karakteristik fisik anak
Berkaitan dengan perkembangan fisik, Kuhlon dan Tomson mengemukakan perkembangan fisik individu meliputi 4 aspek yaitu:
1. Sistem saraf, yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan dan emosi 2. Otot-otot yang berpengaruh pada perkembangan kekuatan dan keterampilan motorik 3. Kelenjar endoktrin, yang berpengaruh terhadap munculnya berbagai perilaku baru 4. Struktur fisik / tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proporsi.
Menurut Havighurst, tugas perkembangan penting pada masa anak Sekolah Dasar karena mereka perlu;
1. Mempelajari kecakapan jasmani yang perlu untuk permainan, 2. Membentuk sikap yang sehat sebagai organism yang hidup 3. Belajar bergaul dengan teman sebaya
4. Mempelajari peranan social sebagai anak laki-lagi atau perempuan
5. Memperoleh berbagai kecakapan fundamental dalam membaca, menulis dan berhitung 6. Membentuk pengertian dan pemahaman yang perlu untuk kehidupan
7. Membentuk kata hati, kesusilaan dan skala norma-norma 8. Mencapai kemerdekaan pribadi
9. Memupuk sikap positif terhadap golongan dan lembaga-lembaga sosial 2.1. 6 Karakteristik Estetik Anak
Perasaan estetik adalah suatu yang berhubungan dengan keindahan, baik yang berupa keindahan alam maupun keindahan yang dibuat oleh manusia termasuk dalamnya karya seni. Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir, artinya secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap, mengalami, atau merasakan keindahan yang ada disekitarnya.
2.1. 7 Kondisi Kreatif Anak
Definisi tentang kreativitas dikemukakan secara berbeda oleh para ahli, akan tetapi perbedaan definisi tersebut sesungguhnya saling melengkapi . Definisi tentang kreativitas pada umumnya ditekankan pada aspek yang berbeda sesuai dengan minat para ahli pada studi mereka tentang kreativitas. Secara garis besar definisi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
1. Menekankan pada aspek kreatif
Dikemukakan oleh Guildford ( 1969), Barron, Roe, dan Mac Kinnon (Hudgnis, 1982; Sprint-hall, 1981). Ahli ahli ini menggunakan traist approach, artinya kreativitas didefinisikan sebagai seperangkat karakteristik dan tendensi yang merupakan bagian alamiah dari seseorang yang dibawa sejak lahir (Lewis and Reilly, 1981). Walaupun sama sama memandang kreativitas dari segi pribadi yang kreatif, Guildford (1969) yang lebih menaruh perhatian pada aspek kognitif. Ia memandang kreativitas sebagai kemampuan berpikir Divergent yang ditandai dengan adanya fluency, flexibility, originalaty, dan elaboration dalam berpikir.
2. Menyoroti masalah produk kreativitas
Pada umumnya mereka sependapat bahwa produk kreativitas itu mempunyai karakteristik baru, orisinal, unik, dan tidak umum (Hudgnis,1982: 370; Woolfolk and Nicolich, 1984: 144). Akan tetapi, tidak semua harus baru, produk kreativitas itu bisa disusun dari elemen elemen yang lama dan telah ditata atau dimodifikasi menjadi bentuk atau organisasi baru, bentuk produk tersebut bisa berupa simbol, ide, dan organisasi.
3. Menyoroti masalah proses kreatif
Menurut Hemat saya pendapat ini adalah yang paling lengkap karena menyangkut ruang lingkup kreatifitas, produk kreativitas, dan biasanya disertai dengan teori tentang proses kreatif. Menurut konsep Torrance mendefinisikan kreativitas sebagai berikut:
1. Sensitivitas terhadap adanya masalah atau ketidak beresan.
2. Kemampuan mengidentifikasi terhadap masalah.
3. Kemampuan mencari solusi.
4. Kemampuan memprediksi suatu kejadian . 5. Kemampuan menguji hipotesis.
6. Melaporkan hasil hasilnya.
2.2. Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar
Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar belakang, perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya.
2.2.1. Karakteristik Suara Anak Usia SD
Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bertepuk tangan dan bernyanyi itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia memiliki suara yang bermacam- macam sesuai dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang dibedakan dari usia.
Menurut Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, berdasarkan karakteristik dan kemammpuannya:
a) Usia 4 - 5 tahun
1. Anak usia ini terdengar tipis, kecil, dan ringan
2. Mereka belum dapat menyanyikan nada lagu dengan tepat
3. Wilayah suaranya adalah nada d' sampai nada a' , ada juga yang dapat bernyanyi dengan suara d' sampai d''.
4. Anak sudah dapat menyanyikan lagu dengan pola melodi yang sederhana.
b) Usia 6 - 7tahun
1. pada umumnya mereka memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun beberapa diantaranya ada juga yang bersuara rendah.
2. Pada usia ini anak mulai memahami perbedaan tinggi rendah nada.
3. Anak sudah dapat menyanyikan lagu yang memiliki kalimat pendek dan mulai dapat menyanyikan beberapa nada berdurasi panjang.
4. Anak suka bernyanyi sendiri.
5. Batas suara anak biasanya Antara d' sampai b: bahkan adanya yang mencapai d' sampai d'' 6. Mereka mulai menyadari pentingnya pernafasan yang bagus dalam bernyanyi.
7. Merek mulai dapat bernyanyi dengan aksentuasi ritmik 8. Iringan sederhana mulai dapat diperkenalkan kepada mereka
9. Adanya perubahan tempo dan dinamik pada lagu yang mereka nyanyikan mulai disadari.
10. Mereka mulai menandai perbedaan antara bernyanyi kuat kuat dengan berteriak.
11. Anak mulai dapat bernyanyi gaya bersahutan dan lagu yang terdiri dari 2 atau 3 bagian.
c) Usia 8 - 9 tahun
1. pada usia ini pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang tepat.
2. Pada anak laki laki, merek mulai mengembangkan resonan untuk mempersiapkan diri menjadi suara alto-sopran (yang kelak akan berubah menjadi suara laki-laki dewasa).
3. Mereka mulai dapat diperkenalkan canon (lagi yang dinyanyikan secara susul-menyusul) atau lagi bersuara dua atau menyanyikan lagu berdesakan.
4. Lagi yang dinyanyikan mulai bernilai ekspresif, seperti melodi yang mengalir, melodi dinyanyikan dengan hentakkan , atau tegas.
5. Sering dengan perkembangan kognitif, anak mulai dapat menyanyikan ritme yang lebih rumit dari sebelumnya.
6. Anak juga sudah mulai dapat mengenali perbedaan akor berdasarkan pendengarannya.
7. Pada usia ini anak mulai menyukai lagi dari negeri lain dan juga berbagai gaya musik.
d) Usia 10 - 12tahun
1. Pada anak anak yang belum mengalami perubahan suara , suara mereka masih terdengar jernih dan ringan.
2. Sementara suara anak laki-laki menjadi lebih indah menjelang terjadi perubahan suara.
3. pada usia ini ada beberapa anak sudah mulai mengalami perubahan suara dimana suara mereka menjadi rendah seperti suara anak anak laki-laki dewasa. Hal ini disebabkan pita suara mereka mengalami penebalan dan terjadi perubahan hormonal. Jenis suara seperti ini sering disebut dengan suara cambiata.
Suara ini memiliki batas suara b-g , sementara pada anak perempuan juga terjadi perubahan namun tidak terlihat jelas seperti anak laki-laki, suara mereka mengandung lebih banyak hembusan nafas.
4. Pada usia ini anak sudah mulai dapat membaca notasi musik
5. Untuk bernyanyi dalam dua suara atau tiga suara, mereka sudah dapat menyanyikan lebih baik.
6. Mereka juga lebih baik dalam merespon ritmik karena rasa ritmik mereka lebih baik dari sebelumnya.
7. Mereka juga cenderung menirukan karakter dan gaya menyanyi penyanyi yang terkenal pada masanya.
Anak anak pada usia SD bila diberikan latihan vokal yang benar, suara mereka akan dapat menyamai suara bernyanyi wanita dewasa. Jangkauan wilayah mereka dapat mencapai seperti berikut.
1. Suara Tinggi : c' - a'' 2. Suara Sedang : a - f' 3. Suara Rendah : f - d
2.2.2 Karakteristik Musik Anak
Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak biasanya dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu biasanya musik anak mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berfikir dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak.
Berikut ini merupakan karakteristik yang muncul dalam musik anak, yaitu.
1) Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari.
2) Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat
3) Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.
4) Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.
2.2.3 Karakteristik Gerak Anak
Pada usia ini perkembangan visiomotoriknya yakni koordinasi antara mata dan angan telah berkembang dengan baik. Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan bersifat sederhana, gerakannya biasanya bermakna dan bertema dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.
2.2.4. Karakteristik Seni Rupa Anak
AnakAda 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni:
a. Dari aspek tipologi seni rupa anak b. Dari aspek karakteristik sen
c. Dari aspek periodisasi sei rupa anak
d. Dari aspek relevansi karakteristik seni rupa anak. Tipe tipologi seni rupa anak terdiri atas tiga tipe.
Yaitu, tipe visual (non haptik), tipe haptik dan tipe willing type.
Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta detailnya. Tipe visual (non haptic) mendapat pengaruh dari intellectual motivation. Oleh karena itu, figur-figur dan bahkan alur ceritanya tampak jelas. Pada tipe ini pikiran anak dapat dibaca dalam gambar karena bentuknya yang mudah dikenali maksudnya. Haptic adalah jenis karyagambar anak yang lebih cenderung mengungkapkan rasa dari pada fikiran. Sehingga model/ bentuk/ tampilannya kelihatannya ekspresif dan menghasilkan bentuk-bentuk perasaan Pada tipe haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka menuangkan objek kedalam karya seni rupanya.Willing type merujuk pada makna tipe seseorang yang mengharapkan akan sesuatu. Tipe harapan (willing type) dalam gambar anak ditunjukkan oleh tema yang diangkat dalam materi pokok gambar berupa ungkapan harapan, cita-cita, kejadian masa yang akan datang, dan lain sebagainya.
2.2.5. Periodisasi Seni Rupa Anak
Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh
1. Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12 tahun) yang terdiri dari; permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif (9-10 tahun), akfir figuratif (9-12 tahun) dan artistik (12 tahun keatas).
2.Lowenfeld dan Brittain yang menghasilkan: Masa coreng moreng (2-4 tahun) naturalisme / pseudo naturalistic (12-14 tahun) dan masa dewasa (14-17 tahun). Pada usia ini anak memasuki asa awal ekspresi diri, demikian Lowenfeld mengatakan.
a. Karya Seni Rupa Anak Usia 4-7 Tahun ( Masa Prabagan ).
Ciri-ciri karya seni rupa mereka adalah sebagai berikut :
Ø Bentuk-bentuk geometer yang mereka buat jika dilepas dari keseluruhannya akan menjadi gambar yang kabur.
Ø Objek gambar yang mereka gambar tidak saling berhubungan satu dengan yang lain.
Ø Penempatan dan ukuran objek bersifat subjek. Artinya jika fokus perhatian anak pada tangan orang yang menjadi objeknya maka tangan tersebut akan dibuat lebih besar atau lebih panjang sehingga menjadi tidak profesional .
b. Karya Seni Rupa Anak Usia 7-9 Tahun ( Masa Bagan )
Konsep bentuk mulai berkembang pada usia ini, bahkan mereka akan sering mengulang-ngulang bentuk.
Jika mereka ingin menyampaikan sesuatu mereka akan membuat skema atau bentuk yang lain.
c. Karya Seni Rupa Anak Usia 9-12 Tahun ( Masa Awal Realisme )
Pada rentangan usia ini, kesadaran perspektif atau linear perspektif anak telah muncul, sehingga gambarnya mulai mendekati kenyatan dengan latar yang tepat.
d. Karya Seni Rupa Anak Usia 12-14 Tahun ( Masa Naturalistik )
Pada rentang masa ini perkembangan berpikir abstrak terus berlangsung dengan pesat. Begitu pula perspektifnya tentang dunia berpijak pada kesadaran sosialnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemahaman yang baik terhadap aspek-aspek perkembangan anak akan menunjang keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan yang perlu diperhatikan oleh guru tersebut meliputi: perkembangan intelektual, emosional, personal dan sosial, perseptual, fisik estetik, dan kreativitas. Secara intelektual, menurut Piaget anak Sekolah Dasar memasuki masa Operasi Konkert yang mana anak sudah mampu berfikir logis dan sistematis yang mampu memecahkan masalah-maslah yang bersifat konkert. Kondisi emosional anak Sekolah Dasar itu sangat labil, mudah berubah, cepat datangnya perubahan dan cepat pula normal kembali. Kondisi sosialnya sudah berangsur-angsur keluar dari lingkungan keluarganya dan mulai mencari teman akrab, menaruh perhatian pada orang lain, dan mencari teman untuk bermain dan bekerja sama. Anak SD mempunyai karaketristik ingin tahu segala hal. Masa SD adalah masa pendidikan jasmani dan panca indera dan secara alamiah anak sudah membawa kemampuan menangkap getar keindahan alam dan karya seni. Kemampuan tesebut seyogyanya difasilitasi untuk berkemban baik secara ekspresif maupun apresiatif. Ekspresi dan aktualisasi diri merupakan salah satu kebutuhan psikologis yang penting bagi anak SD. Sesuai dengan perkembangan usia anak yang meliputi fisik dan nonfisik, maka terpaut pula perkembangan anak dala berkarya seni. Karya seni anak memiliki karakteristiknya kondisi yang berbeda jauh dengan karya seni orang dewasa. Pada bidang seni musik pada umumnya menonjol pada suara yang mereka miliki.
Kemampuan mereka dibagi dalam kelompok-kelompok usia sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan nonfisik mereka. Begitu pula musik yang dinyanyikan atau dimainkannya. Pada seni tari, terjadi hal sama kemampuan fisik yang terus berkembang telah menjadikan pedoman bagi guru untuk memilih materi dan metode pembelajarannya. Sementara pada bidang seni rupa, juga perkembangan ditelektual, emosi, sosial, dan juga fisik anak. Kemampuan dasar dan karakteristik seni anak SD perlu diperhatikan guru agar dapat dihasilkan pembelajaran seni yang bermakna