MODUL 4 PERANCANGAN SISTEM KERJA

(1)

MODUL 4

PERANCANGAN SISTEM KERJA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pekerja merupakan aset penting bagi terjaminya kelangsungan hidup perusahaan, tetapi seringkali perusahaan kurang memperhatikan kebutuhan dan kepentingan pekerja.masih banyaknya perusahaan yang proses produksinya tidak di dukung oleh metode yang standar dan fasilitas kerja yang ergonomi menyebabkan pekerja sering mengalami keluhan-keluhan pada bagian tubuhnya.

Keluhan-keluhan yang timbul di akibatkan tidak adanya fasilitas kerja yang ergonomis dan sesuai dengan postur tubuh pekerja sehingga menyebabkan pekerja pun terasa kurang nyaman dalam bekerja merupakan salah satu hal yang penting dalam proses produksi, dengan memperhatikan kenyamanan dalam bekerja maka akan dapat mengurangi terjadi nya keluhan-keluhan dalam bekerja seperti pegalpegal otot leher, punggung,kaki dan sebagainya. Berdasarkan pengamatan awal dterdapat proses dan cara kerja yang kurang efisien dan efektif di dalam proses produksi nya untuk mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu harus ada perubahan dan perbaikan pada system kerja untuk mencapai hasil yang maksimal (Laksono, 2022).

Perancangan system kerja merupakan bagian yang sangat penting dan

harus di perhatikan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan

perusahaan. Dalam proses produksinya dilakukan secara manual di mana

peralatan yang digunakan adalah mesin cutting material plate,mesin cnc punching,

mesin cutting end plate, mesin bending tekuk.untuk proses pemotongan plate

menggunakan mesin cutting material plate dengan posisi telapak kaki yang terlalu

menekuk pada saat menginjak pedal mesin.hal ini menyebabkan keluhan-keluhan

pada beberapa anggota tubuh terutama pada bagian kaki.pada proses mesin

punching cnc posisi anggota tubuh terutama tangan dan punggung yang agak

membungkuk untuk menaikkan plate material ke meja cnc punching yang kurang

baik sehingga menimbulkan keluhan-keluhan seperti keram di otot tangan dan

pegal-pegal pada

(3)

bagian punggung. Begitu juga hal nya yang terdapat pada proses mesin cutting endplate dan mesin bending tekuk (Laksono, 2022).

1.2. Rumusan Masalah

Studi gerakkan merupakan ilmu untuk mengetahui gerakangerakan yang dilakukan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaanya. Studi gerakan bertujuan untuk mengetahui rangkaian gerakan yang sesuai standard agar para pekerja dapat menyelesaikan pekerjaanya dengan efektif dan efisien. Efektivitas suatu sistem produksi tidak hanya dilihat dari metode kerjanya saja, namun juga dari keseimbangan lini produksi. Metode kerja yang terbaik didapat dari studi gerakan sehingga waktu siklus setiap workstation akan optimal stasiun kerja tidak lagi menumpuk barang yang menunggu untuk diproses. Studi gerakan umumnya diklasifikasikan ke dalam dua macam studi, yaitu visual motion study dan micromotion study umumnya lebih sering diaplikasikan karena dianggap jauh lebih ekonomis.

Modul 4 Praktikum Terintegrasi 1 membahas studi gerakan, Therblig, Method Time Measurement (MTM) dan Peta tangan kanan dan kiri guna memperoleh waktu siklus paling optimal sehingga pekerja dapat menyelesaikan pekerjaanya dengan efektif dan efisien.

1.3. Tujuan Praktikum

Berdasarkan proses manufaktur terintegrasi yang sudah dijelaskan, maka tujuan dari praktikum ini, yaitu:

1. Praktikan mampu mengetahui peran perencanaa n sistem kerja dan motion study dalam keilmuan Teknik Industri.

2. Praktikan mampu memahami peran perencanaan sistem kerja terhadap efektifitas dan efisiensi lintasan kerja.

3. Praktikan mampu memahami pengertian studi gerakan, Therblig, Method Time Measurement (MTM).

4. Praktikan memahami tujuan dari studi gerakan, Therblig, Method

Time Measurement (MTM) dan kaitannya dengan perencanaan sistem

kerja.

(4)

5. Praktikan memahami tahapan-tahapan pelaksanaan studi gerakan, Therblig, Method Time Measurement (MTM) beserta perhitungannya.

6. Praktikan mampu memberikan analisis dan kesimpulan terhadap hasil perhitungan.

1.4. Manfaat Praktikum

Praktikum ini memiliki manfaat, diantaranya:

1. Mengetahui pengertian perencanaan system kerja.

2. Praktikan memahami mampu mengetahui peran perencanaan sistem kerja dan motion study dalam industri manufaktur.

3. memahami pengertian studi gerakan, Therblig, Method Time Measurement (MTM)

1.5. Batasan Praktikum

Adapun batasan yang terdapat pada praktikum ini antara lain:

1. Praktikum dilakukan di ruang kelas gedung DSP

2. Praktikum ini membahas studi gerakan, Therblig, Method Time

Measurement (MTM) dan Peta tangan kanan dan kiri guna memperoleh

waktu siklus paling optimal sehingga pekerja dapat menyelesaikan

pekerjaanya dengan efektif dan efisien

(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka dalam jurnal ini Perancangan Sistem Kerja di Berbagai Industri Manufaktur. Memberikan analisis mengenai kelebihan dan kekurangan berbagai artikel terkait perancangan sistem kerja pada industri manufaktur.

Tinjauan tersebut menyoroti pentingnya desain sistem kerja yang sistematis untuk memastikan efisiensi, efektivitas, dan kesehatan karyawan. Kekuatan literatur yang teridentifikasi mencakup penulisan jurnal yang jelas dan komprehensif, relevansi industri, dan ketelitian ilmiah. Namun kelemahan seperti format penulisan jurnal yang belum terstandarisasi dan implementasi desain sistem kerja yang memakan waktu juga dicatat. Tinjauan ini juga mencakup analisis artikel tertentu, seperti tentang penataan palet, yang menunjukkan peningkatan efisiensi dan efektivitas proses kerja. Selain itu mempelajari penggunaan material handling equipment (MHE) dan menemukan penurunan risiko gangguan muskuloskeletal (MSDs). Selain itu, tinjauan ini mengidentifikasi tren publikasi, yang menunjukkan bahwa jumlah artikel terkait desain sistem kerja di industri manufaktur terbanyak diterbitkan pada tahun 2019. Tren ini menggaris bawahi dampak signifikan desain sistem kerja terhadap produktivitas, kenyamanan, dan efisiensi di sektor industri. Secara keseluruhan, tinjauan literatur memberikan analisis komprehensif tentang kekuatan, kelemahan, dan tren desain sistem kerja di berbagai industri manufaktur, menekankan pentingnya desain sistematis untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan (Makhmudah, 2022).

Tinjauan sistematis perancangan sistem kerja pada industri manufaktur di

Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis desain

sistem kerja di industri manufaktur, dengan fokus pada aspek-aspek seperti

efisiensi, keselamatan, kesehatan, dan produktivitas. Tahun penelitian yang paling

sering dipublikasikan adalah tahun 2018 dan 2022, dengan penekanan khusus

pada sektor konstruksi. Studi ini memberikan wawasan penting mengenai

pentingnya desain

(6)

sistem kerja yang ergonomis untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas kerja di industri manufaktur. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis artikel-artikel yang berkaitan dengan perancangan sistem kerja, dan penelitian tersebut berkontribusi dalam memberikan referensi bagi peneliti lain dalam menyusun artikel tentang sistem kerja pada industri manufaktur. Selain itu, tinjauan literatur dan analisis data merupakan komponen kunci dari metode penelitian. Lebih lanjutnya, artikel tersebut menyebutkan daftar artikel jurnal akademis terkait teknik dan manajemen industri yang mencakup berbagai topik seperti manajemen risiko dalam proyek konstruksi, penerapan sistem piramida kinerja, lean six sigma, ergonomi di bidang manufaktur, sistem kontrol, pemulihan panas limbah, dan sistem informasi untuk manajemen gudang (Sofani, 2022)

Artikel ini membahas tentang perancangan sistem keamanan menggunakan solenoid door lock berbasis Arduino Uno pada pintu laboratorium di PT. XYZ. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan. Hasil penelitian ini mencakup analisis masukan, analisis keluaran, dan analisis kebutuhan komponen. Beberapa komponen keras yang diperlukan untuk merancang sistem ini antara lain Arduino Uno, keypad 4x4, lampu LED, dan solenoid door lock. Penelitian ini merancang sistem keamanan pintu menggunakan solenoid door lock berbasis Arduino Uno. Alat ini menggunakan keypad untuk memasukkan kata kunci atau password sebagai model kode pengaman. Pengujian alat menunjukkan bahwa sistem ini efektif dalam mengamankan ruangan (Suwartika, 2020).

2.2. Dasar Teori

2.2.1 Prinsip ekonomi gerakan

Prinsip ekonomi gerakan merupakan teknik analisis guna mengevaluasi metode kerja guna memperoleh metode kerja dengan lebih efektif dan efisien.

Prinsip ekonomi gerakan menyatakan bahan peralatan harus ditempatkan sesuai

dengan urutan terbaik sehingga mudah dicapai dalam area kerja baik normal

maupun maksimum. Prinsip ekonomi gerakan memudahkan pekerja agar

mengingat tempat peletakan bahan dan peralatan di tempat yang tetap sehingga

(7)

memudahkan pekerja dalam mengambilnya dan mengurangi gerakan mencari (rahmawaty & praktikum, 2023)

2.2.2 Peta Tangan Kanan Tangan Kiri (PTKTK)

Peta Tangan Kanan Tangan Kiri (PTKTK) merupakan peta tempat kerja yang bertujuan untuk menganalisa gerakan tangan manusia dalam melakukan pekerjaanya yang bersifat manual. Peta ini menggambarkan semua gerakan maupun delay yang terjadi pada gerakan tangan kanan tangan kiri secara detail dengan menganalisa gerakan secara detail dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan. Peta operator ini dapat bermanfaat ketika aktifitas gerakan dilakukan secara berulang- ulang dan dilakukan secara manual(rahmawaty & praktikum, 2023) .

2.2.3 Gerakan fundamental (Therblig’s)

Therblig’s merupakan elemen-elemen dasar dari suatu gerakan, gerakan Therblig’s dapat disimbolkan dengan huruf alphabet untuk mengetahui gerakan tertentu. Therblig’s juga merupakan rangkaian gerakan yang menggambarkan tugas atau pekerjaan. Guna memudahkan dalam menganalisis elemen gerakan kerja perlu pengenalan terlebih dahulu gerakan-gerakan dasar. Frank B. Gilbreth merupakan salah satu ilmuan yang meneliti gerakan dasar dalam kerja yang dikenal dengan Therblig’s dimana didalamnya terdapat 17 gerakan dasar dengan simbol penerjemahan gerakan. Akan tetapi dalam membuat peta kerja tangan kiri dan tangan kanan akan lebih efektif jika hanya 8 elemen therblig berikut ini yang digunakan, yaitu: Transport Empty (TE), Grasp (G), Move (M), Position (P), Use (U), Release (RL), Delay (D) dan Hold (H) (rahmawaty & praktikum, 2023) 2.2.4 Method Time Measurement (MTM)

Method Time Measurement (MTM) merupakan suatu sistem penerapan

standar waktu yang telah ditentukan, yang dikembangkan berdasarkan analisis

gambar gerak kerja dari operasi kerja industri yang direkam pada video. Sistem

diartikan sebagai suatu program yang menganalisis setiap operasi atau cara kerja

(operasi manual) menjadi gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk

melakukan pekerjaan tersebut, kemudian menentukan waktu baku untuk setiap

gerakan berdasarkan jenis gerakan dan kondisi kerja yang ada. Metode

pengukuran waktu membagi tindakan kerja menjadi beberapa unsur tindakan

yaitu hanya 8 elemen

(8)

therblig berikut ini yang digunakan, yaitu: Transport Empty (TE), Grasp (G), Move (M), Position (P), Use (U), Release (RL), Delay (D) dan Hold (H).

Pengukuran menggunakan Time Measurement Unit (TMU) yang merupakan

satuan waktu yang digunakan dalam metode MTM, TMU ialah unit pengukuran

waktu dimana 1 TMU=0,00001 jam atau 1 TMU= 0,036 detik (yudianto, 1994).

(9)

3.1 Objek dan Subjek Praktikum

BAB III

Objek yang akan digunakan pada praktikum terintegrasi I membahas studi gerakan, Therblig, Method Time Measurement (MTM) dan Peta tangan kanan dan kiri. Subjek penelitian yang digunakan pada praktikum terintegrasi I adalah Mahasiswa S1 Teknik Industri angkatan 2021 dengan asisten praktikum.

3.2 Diagram Alur Praktikum

Gambar 3.1 Alur Praktikum 3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur. Pengumpulan

informasi atau data ini dilakukan dengan mengumpulkan jurnal, buku, dan sumber

(10)

lainnya yang mendukung proses praktikum sehingga diperoleh informasi mengenai proses perencanaan proses dan produksi suatu lampu hias.

3.4 Jadwal Kegiatan

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Praktikum Modul 4

Kegiatan Minggu ke-9 Minggu ke-10

Pembagian modul 4

Penyusunan laporan bab 1-3 Pretest modul 4

Praktikum ke-4 Asistensi laporan ke-1

Revisi dan penyusunan laporan bab 4-5 Asistensi laporan ke-2

Pengumpulan laporan

(11)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil

UNORGANIZED PLACEMENT TABEL

Pekerjaan: Perakitan Lampu Hias Diperiksa Oleh: Asisten Praktikum

Kelompok: B7

Wakt u (detik)

Lamban g Huruf

Lambang Warna

Lamban g Huruf

Wakt u (detik)

No Tangan

Kiri

Tangan Kanan

1 Inspection 3 I burn ochre gold ochre H 3 Hold

2 Hold 7 H gold ochre lake red G 7 Grasp

3 Hold 1 H gold ochre olive green TE 1 Transport

empty

4 Hold 1 H gold ochre gray light SI 1 Select

5 Hold 2 H gold ochre green TL 2 Transport

loaded

6 Assemble 3 A violet, heavy violet, heavy A 3 Assemble

empty

loaded

10 Hold 2 H gold ochre violet, heavy A 2 Assemble

14 Grasp 2 G lake red violet, heavy A 2 Assemble

15 Grasp 5 G lake red violet DA 5 Disassembl

e

16 Position 3 P blue gold ochre H 3 Hold

18 Hold 6 H gold ochre black SH 6 Search

20 Grasp 2 G lake red olive green TE 2 Transport

empty

22 Grasp 4 G lake red orange R 4

Rest to overcome fatigue

(12)

23 Assemble 18 A violet, heavy violet, heavy A 18 Assemble 24

Avoidable

delay 3 AD

lemon

yellow lemon

yellow AD 3 Avoidable

delay 25 Release

load 2 RL carmine red carmine red RL 2 Release

load

26 Search 3 SH black black SH 3 Search

28

Rest to overcome

fatigue 5 R orange orange P 5 Position

29 Position 3 P P 3 Position

31

Avoidable

delay 3 AD

lemon yellow

lemon

delay 32

Pre

Position 6 PP sky blue sky blue PP 6

Pre Position

empty

34 Hold 1 H gold ochre green TL 1

Transport loaded

36

Rest to overcome

fatigue 3 R orange orange R 3

37 Search 3 SH black

lemon

delay

38

Rest to overcome

40 Release

load 41

Pre

Pre Position

empty

44 Disassembl

e 5 DA violet violet DA 5 Disassembl

e

46

Rest to overcome

47 Inspection 4 I burn ochre burn ochre I 4 Inspection

48

Avoidable

delay 1 AD

lemon

yellow olive green TE 1 Transport

empty 49

Avoidable

delay 2 AD

lemon

yellow black SH 2 Search

50

Avoidable

delay 1 AD

lemon

yellow gray light SI 1 Select

51 Grasp 2 G lake red green TL 2

Transport loaded

(13)

52 Assemble 8 A violet, heavy violet, heavy A 8 Assemble 53 Release

load 54

Avoidable

delay 3 AD

lemon

yellow lemon

delay

57 Assemble 16 A violet, heavy burn ochre A 16 Inspection

58 Release

load 59 Rest to

overcome

fatigue 2 R orange olive green TE 2 Transport

empty 60 Avoidable

delay 2 AD

lemon

61 Rest to overcome

fatigue 1 R orange green TL 1 Transport

loaded

empty

66 Grasp 3 G lake red gray light SI 3 Select

Transport loaded

69 Avoidable

delay 4 AD

lemon yellow

lemon

delay 70 Rest to

overcome

fatigue 2 R orange olive green TE 2 Transport

empty 71 Rest to

overcome

fatigue 5 R orange black SH 5 Search

72 Avoidable

delay 3 AD

lemon

Transport loaded

74 Position 6 P blue blue P 6 Position

78

Rest to overcome

80

Avoidable

delay 2 AD

lemon

empty

(14)

81 Avoidable

delay 3 AD lemon

82

Avoidable

delay 2 AD

lemon

yellow green TL 2

Transport loaded

83 Hold H gold ochre violet, heavy A 16 Assemble

85

Rest to overcome

Rest to overcome fatigue 86

Pre

Pre Position

88 Disassembl

e

91

Rest to overcome

94 Hold 5 H gold ochre burn ochre I 5 Inspection

empty 97

Avoidable

delay 5 AD

lemon

98

Avoidable

delay 3 AD

lemon

Transport loaded

10

102 Hold 23 A gold ochre violet, heavy A 23 Assemble

103

Rest to overcome

Pre

Pre Position 10

106 Hold 2 H gold ochre lemon

yellow A 2 Avoidable

delay 107 Disassembl

e

10

9 Grasp 4 G lake red blue P 4 Position

(15)

111

Rest to overcome

2

Avoidable

delay 3 AD

lemon

yellow olive green TE

3

^Transportempty 11

3

Avoidable

delay 6 AD

lemon

yellow black SH

6

Search

114 Avoidable

delay 2 AD lemon

yellow gray light SI

2

^Select

115 Hold 2 H gold ochre green TL

2

^Transportloaded

116 Assemble 19 A violet, heavy violet, heavy A

19

Assemble

11

7 Inspection 8 I burn ochre burn ochre P

8

Position

17

Assemble

11

9 Inspection 8 I burn ochre burn ochre I

8

Inspection

120 Disassembl

e

121 Position 5 P blue lake red G 5 Grasp

12

empty

124 Position 4 P blue gray light SI 4 Select

12

5 Hold 2 H gold ochre gold ochre H 2 Hold

12

Transport loaded

12

8 Grasp 7 G lake red burn ochre I 7 Inspection

12

13

6 Release

load

Total 862 862 Total

(16)

UNORGANIZED PLACEMENT TABLE – REVISION

Pekerjaan: Perakitan Lampu Hias Diperiksa Oleh: Asisten Praktikum

Kelompok: B7

Wakt u (detik)

Lamban g Huruf

Lambang Warna

Lamban g Huruf

Wakt u (detik)

No Tangan

Kiri

Tangan Kanan

1 Inspection 3 I burn ochre gold ochre H 3 Hold

empty

loaded

empty

loaded

empty

25 Release

load

28

Rest to overcome

fatigue 5 R orange orange P 5 Position

29 Position 3 P P 3 Position

(17)

32 Pre

Position 6 PP sky blue sky blue PP 6 Pre

Position

empty

Transport loaded

37 Search 3 SH black

lemon

delay

40 Release

load 41

Pre

Pre Position

empty

48

Avoidable

delay 1 AD

lemon

empty 49 Avoidable

delay 2 AD lemon

50

Avoidable

delay 1 AD

lemon

Transport loaded

53 Release

load 54

Avoidable

delay 3 AD

lemon yellow

lemon

delay

57 Assemble 16 A violet, heavy burn ochre A 16 Inspection

58 Release

load

60 Avoidable

delay 2 AD

lemon

(18)

65 Grasp 2 G lake red olive green TE 2 Transport empty

67 Grasp 2 G lake red green TL 2 Transport

loaded

69 Avoidable

delay 4 AD

lemon yellow

lemon

delay

72 Avoidable

delay 3 AD

lemon

loaded

78

Rest to overcome

83 Hold H gold ochre violet, heavy A 16 Assemble

85

Rest to overcome

Pre

Pre Position

91

Rest to overcome

empty 97

Avoidable

delay 5 AD

lemon

(19)

98 Avoidable

delay 3 AD lemon

Transport loaded 10

10

2 Hold 23 A gold ochre violet, heavy A 23 Assemble

104 Pre

Pre Position

106 Hold 2 H gold ochre

lemon

yellow A 2 Avoidable

delay 10

7 Disassembl

e

10

111

Rest to overcome

2

Avoidable

delay 3 AD

lemon

yellow olive green TE

3

^Transportempty 114

Avoidable

delay 2 AD

lemon

yellow gray light SI

2

Select

115 Hold 2 H gold ochre green TL

2

^Transportloaded

19

Assemble

117 Inspection 8 I burn ochre burn ochre P

8

Position

11

17

Assemble

119 Inspection 8 I burn ochre burn ochre I

8

Inspection

121 Position 5 P blue lake red G 5 Grasp

12

empty

12

Transport loaded

12

(20)

13

6 Release

load

Total 751 751 Total

(21)

ANALISIS PEMBAHASAN – UNORGANIZED TABLE & REVISION

Berdasarkan analisa data perakitan lampu hias dengan tabel tangan kiri tangan

kanan yang menggunakan gerakan therblig, diketahui bahwa pada fase perakitan pertama,

yaitu perakitan unorganized beserta revisinya, didapat waktu pekerjaan dan variasi serta

jumlah gerakan therblig yang teridentifikasi pada tabel tangan kiri tangan kanan lebih

banyak dan lebih lama dibandingkan proses fase perakitan organized. Revisi yang

dilakukan, khususnya untuk fase unorganized, terfokus pada pengurangan waktu istirahat

serta minimasi kesalahan gerakan yang menimbulkan gerak disassembly, terlihat pada

tabel jika kedua gerak itu lumayan banyak muncul pada proses perakitan yang

menyebabkan inefisiensi proses perakitan yang terjadi. Selain pengurangan waktu

istirahat dan minimasi kesalahan, gerak therblig inspection juga dikurangan guna

mempercepat proses perakitan yang dilakukan.

(22)

ORGANIZED PLACEMENT TABLE

Pekerjaan: Perakitan Lampu Hias Diperiksa Oleh: Asisten Praktikum Kelompok: B7

Wakt u (detik)

Lamban g Huruf

Lambang Warna

Lamban g Huruf

Wakt u (detik) No Tangan

Kiri

Tangan Kanan

2 Hold 2 H gold ochre violet,

heavy

A 2 Assembl

e

4 Inspectio n

2 I burn ochre gold ochre H 2 Hold

heavy

A 1 Assembl

e 6 Inspectio

n

7 Grasp 7 G lake red violet,

heavy

A 7 Assembl

e

8 Assembl

e

3 A violet,

heavy

green TL 3 Transport

loaded

heavy

A 2 Assembl

e

10 Assembl

e

6 A violet,

heavy

violet, heavy

A 6 Assembl

e

loaded

heavy

A 7 Assembl

e

empety

16 Assembl

e

5 A violet,

heavy

violet, heavy

A 5 Assembl

e

18 Grasp 9 G lake red lake red G 9 Grasp

(23)

19 Hold 6 H gold ochre violet, heavy

A 6 Assembl

e

21 Hold 9 H gold ochre blue P 9 Position

23 Assembl

e

7 A violet,

heavy

violet, heavy

A 7 Assembl

e 24 Release

load

12 RL carmine red carmine red RL 12 RL

25 Hold 9 H gold ochre lemon

yellow

AD 9 Avoidabl

e delay

26 Hold 16 H gold ochre gold ochre H 16 hold

heavy

A 8 Assembl

e 28 Rest to

overcom e fatigue

6 H gold ochre orange R 6 Rest to

overcom e fatigue

heavy

A 4 Assembl

e

32 Assembl

e

3 A violet,

heavy

violet, heavy

A 3 Assembl

e

33 Search 6 SH black orange R 6 Rest to

overcom e fatigue 34 Avoidabl

e delay

4 AD lemon

yellow

AD 4 Avoidabl

e delay

loaded

37 Avoidabl e delay

6 AD lemon

yellow

lemon yellow

AD 6 Avoidabl

e delay

38 Position 4 P blue violet,

heavy

A 4 Assembl

e

heavy

A 3 Assembl

e

(24)

40 Assembl e

6 A violet,

heavy

violet, heavy

A 6 Assembl

e

43 Hold 6 P blue violet,

heavy

A 6 Assembl

e

46 Assembl

e

7 A violet,

heavy

violet, heavy

A 7 Assembl

e

loaded

50 Assembl

e

5 A violet,

heavy

violet, heavy

A 5 Assembl

e

52 Hold 7 H gold ochre burn ochre I 7 Inspectio

n

loaded 54 Avoidabl

e delay

4 AD lemon

yellow

violet, heavy

A 4 Assembl

e 55 Inspectio

n

56 Assembl

e

8 A violet,

heavy

violet, heavy

A 8 Assembl

e

58 Position 9 p blue blue P 9 Position

59 Assembl

e

5 A violet,

heavy

violet, heavy

A 5 Assembl

e

loaded 61 Release

load

5 RL carmine red carmine red RL 5 Release

load

(25)

62 Hold 9 H gold ochre violet, heavy

A 9 Assembl

e

63 Assembl

e

4 A violet,

heavy

violet, heavy

A 4 Assembl

e 64 Inspectio

n

3 I burn ochre burn ochre I 3 Inspectio

n 65 Avoidabl

e delay

4 AD lemon

yellow

gold ochre H 4 Hold

heavy

A 3 Assembl

e

heavy

A 4 Assembl

e

69 Grasp 6 G lake red burn ochre I 6 Inspectio

n 70 Releasse

load

(26)

ORGANIZED PLACEMENT TABLE – REVISION

Pekerjaan: Perakitan Lampu Hias Diperiksa Oleh: Asisten Praktikum Kelompok: B7

Wakt u (detik)

Lamba ng Huruf

Lamba ng Warna

Lamba ng Huruf

Wakt u (detik) N

o

Tanga n Kiri

Tanga n Kanan

2 Hold 2 H gold ochre violet, heavy A 2 Assembl

e

e 6 Inspecti

on

7 Grasp 7 G lake red violet, heavy A 7 Assembl

e 8 Assembl

e

3 A violet, heavy green TL 3 Transpor

t loaded

e 10 Assembl

e

6 A violet, heavy violet, heavy A 6 Assembl

e

12 Hold 4 H gold ochre green TL 4 Transpor

t loaded

e

14 Hold 8 H gold ochre olive green TE 8 Transpor

t empety

16 Assembl e

e

(27)

19 Hold 6 H gold ochre violet, heavy A 6 Assembl e

21 Hold 9 H gold ochre blue P 9 Position

23 Assembl e

e 24 Release

load

12 RL carmine red carmine red RL 12 RL

26 Hold 16 H gold ochre gold ochre H 16 hold

e

32 Assembl e

e

33 Search 6 SH black orange R 6 Rest to

overcom e fatigue 34 Avoidab

le delay

4 AD lemon

yellow

AD 4 Avoidab

le delay

35 Hold 10 H gold ochre green TL 10 Transpor

t loaded

37

38 Position 4 P blue violet, heavy A 4 Assembl

e

e 40 Assembl

e

(28)

43 Hold 6 P blue violet, heavy A 6 Assembl

e

46 Assembl e

e

49 Grasp 6 G lake red green TL 6 Transpor

t loaded 50 Assembl

e

52 Hold 7 H gold ochre burn ochre I 7 Inspecti

on

t loaded 54 Avoidab

le delay

4 AD lemon

yellow

violet, heavy A 4 Assembl

e 55 Inspecti

on

56 Assembl e

e

58 Position 9 p blue blue P 9 Position

59 Assembl e

e

t loaded 61 Release

load

e 63 Assembl

e

(29)

64 Inspecti on

3 I burn ochre burn ochre I 3 Inspecti

on

e

69 Grasp 6 G lake red burn ochre I 6 Inspecti

on 70 Releasse

load

ANALISIS PEMBAHASAN – ORGANIZED TABLE & REVISION

Berdasarkan analisis data perakitan lampu hias menggunakan tabel tangan kiri-tangan kanan dengan menerapkan gerakan therblig, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kasus sebelumnya.

Pada fase perakitan pertama dan fase perakitan organized beserta revisinya, terlihat bahwa waktu pekerjaan, variasi, dan jumlah gerakan therblig yang teridentifikasi pada tabel tangan kiri-tangan kanan lebih banyak dan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan proses fase perakitan organized-revisi.

Revisi yang dilakukan, terutama pada fase organized, difokuskan pada pengurangan waktu istirahat dan minimasi kesalahan gerakan yang dapat menyebabkan gerak disassembly. Hal ini terlihat pada tabel, di mana kedua gerakan tersebut cukup sering muncul pada proses perakitan, menyebabkan inefisiensi dalam proses tersebut. Selain upaya pengurangan waktu istirahat dan minimasi kesalahan, gerakan therblig inspection juga dikurangi guna mempercepat proses perakitan secara keseluruhan.

.

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Praktikum perencanaan sistem kerja yang membahas tentang studi gerakan, konsep Therblig, dan Metode Time Measurement (MTM) merupakan praktik langsung dalam merancang sistem kerja yang efisien dan produktif. Studi gerakan memungkinkan praktikan menganalisis tentang elemen-elemen gerakan manusia, mengidentifikasi potensi perbaikan dalam proses kerja. Therblig dengan 17 elemen gerakannya, memberikan pemahaman kepada praktikan tentang gerakan-gerakan yang terlibat dalam tugas-tugas industri. Metode Time Measurement (MTM) memberikan standar waktu untuk setiap gerakan, memfasilitasi penentuan waktu yang dibutuhkan dalam setiap langkah produksi.

Oleh karena itu, melalui praktikum ini praktikan dapat mengetahui pentingnya pemahaman terhadap gerakan manusia dalam desain sistem kerja.

Penerapan konsep-konsep seperti Therblig dan MTM dapat meningkatkan kesadaran akan elemen-elemen gerakan yang terlibat dalam proses produksi.

Sehingga selain memungkinkan identifikasi potensi perbaikan dalam efisiensi kerja, tetapi juga memungkinkan pengembangan solusi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Praktikum ini memberikan landasan yang kuat bagi perancangan sistem kerja yang lebih baik dan optimal di berbagai lingkungan industri.

5.2 Saran

Saran yang dapat praktikan yaitu mungkin sebelum praktikum berlangsung

asisten praktikum dapat memberikan penjelasan tentang modul yang akan

dipraktikan dan pemahaman lebih dalam lagi tentang studi gerakan, Therblig,

(31)

Method Time Measurement (MTM) dan Peta tangan kanan dan kiri karna masih

banyak praktikan yang belum memahami.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Laksono, L. S. B., & Butarbutar, I. F. (2022). Perancangan Sistem Kerja Pada Proses Pembuatan Endplate Coil Unit Air Conditioner (Ac) Dengan Pertimbangan Aspek Ergonomi. Jurnal Indusrikrisna, 11(2).

Sofani, I. S., Tanjung, Y. W. T., Kurnia, H. K., Ningrum, I. P. N., & Saputro, R. N.

S. (2022). Tinjauan Sistematik Pada Perancangan Sistem Kerja Di Industri Manufaktur Indonesia. Journal of Industrial and Engineering System, 3(2), 179- 186.

Suwartika, R., & Sembada, G. (2020). Perancangan Sistem Keamanan Menggunakan Solenoid Door Lock Berbasis Arduino Uno pada Pintu Laboratorium di PT. XYZ. Jurnal E-Komtek, 4(1), 62-74.

Makhmudah, S., Pratama, R. A., Kurnia, H., Zakaria, N. F., & Sarikun, A. N.

(2022). Perancangan Sistem Kerja di Berbagai Industri Manufaktur: Kajian Literature Review. Jurnal Teknik Industri, 3(02), 83-92.

Fatmawati, R., & Singgih, M. L. (2019). Evaluasi dan Peningkatan Performansi Lini Perakitan Speaker dengan Menggunakan Ekonomi Gerakan dan Line Balancing. Jurnal Teknik ITS, 8(1), F35-F40.

Fonseca, E., Cromartie, H. T., Pennucci, T. T., Ray, P. S., Kirichenko, A. Y.,

Ransom, S. M., ... & Zhu, W. W. (2021). Refined mass and geometric

measurements of the high-mass PSR J0740+ 6620. The Astrophysical Journal

Letters, 915(1), L12.