MODUL PERKULIAHAN
5. Kewirausahaan
Ciri Wirausahaan
Menyusun Rencana Bisnis
Mengembangkan Keunggulan Kompetitif
Perkembangan Usaha Miskro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Abstract Kompetensi
Keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi bisnis merupakan aset penting bagi pencapaian sasaran atau tujuan organisasi tersebut..
Diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menjelaskan komunikasi dalam organisasi
Ciri Wirausahaan
Pengertian wirausahawan adalah pelaku bisnis yang menerima risiko maupun peluang yang ada karena menciptakan dan mengoperasikan bisnis baru. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat dasar, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang.
Jiwa dan sikap kewirausahaan (entepreneurship) dapat dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif baik usahawan maupun masyarakat umum. Sesuatu yang baru dan berbeda merupakan nilai tambah bagi perusahaan yang dapat diciptakan melalui :
1. Pengembangan teknologi baru.
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru.
3. Perbaikan produk atau jasa yang ada.
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien.
Seorang wirausaha :
1. Menggeluti usaha dengan keberanian, kegigihan sehingga usahanya tumbuh dan berkembang.
2. Bersahabat dengan ketidakpastian.
3. Menjalankan usaha yang riil, bukan spekulatif.
Konsep kewirausahaan dari perspektif personal direfleksikan pada tiga defenisi untuk seorang wirausaha :
1. Mengambil inisiatif
2. Mengorganisasikan dan mereorganisasikan mekanisme sosial dan ekonomi untuk merubah sumberdaya dan situasi pada praktek usaha.
3. Menerima risiko dan kegagalan. Entrepreneur action, mengenai perilaku dalam menanggapi sebuah pertimbangan keputusan di bawah ketidakpastian tentang sebuah kemungkinan peluang profit.
Banyak pelaku bisnis yang menjalankan bisnis dengan berbagai risiko karena kurangnya pengetahuan tentang bisnis. Ada pelaku bisnis yang sukses dalam menjalankan bisnisnya dan tidak sedikat yang mengalami kegagalan. Berikut ini adalah perbedaan bisnis/usaha yang sesungguhnya dan bisnis/usaha yang spekulatif :
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam :
1. Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up) 2. Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative) 3. Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity) 4. Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing) 5. Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
Kemampuan dan kemauan seorang wirausaha diperlukan untuk : 1. Menghasilkan produk dan jasa baru
2. Menghasilkan nilai tambah baru 3. Merintis usaha baru
4. Melakukan proses dan teknik baru 5. Mengembangkan organisasi baru.
Wirausahawan berfungsi sebagai : 1. Perencana (planner)
Sebagai perencana wirausaha berperan sebagai : a. Merancang perusahaan (corporate plan)
b. Mengatur strategi perusahaan (corporate strategy) c. Pemrakarsa ide-ide perusahaan (corporate image) d. Pemegang visi untuk kepemimpinan (visioner leader) 2. Pelaksana usaha (businessman)
Sebagai pelaksana usaha, wirausaha berperan sebagai :
a. Menemukan, menciptakan dan menerapkan ide-ide baru yang berbeda b. Meniru dan menduplikasi
c. Mengembangkan produk baru
Untuk menjadi wirausahawan yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi seorang wirausahawan ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Usaha yang sesungguhnya adalah :
1. Didasarkan motif untuk melayani dan memperoleh kemandirian 2. Dengan ketulusan, kerjakeras dan inovasi
3. Bukan jalan pintas, cara cepat menjadi kaya 4. Membangun secara bertahap
5. Menjaga nama baik, membangun reputasi 6. Bukan sekedar passive income, tetapi riil
7. Pendidikan, persahabatan, spiritualitas sangat penting.
Usaha spekulatif adalah
1. Didasarkan motif ingin cepat kaya 2. Mengedepankan cara-cara instant 3. Mendewa-dewakan “passive income”
4. Tidak peduli kerugian pihak lain, yang penting saya untung.
5. Pendidikan dan kehidupan spiritual tidak dianggap penting Keuntungan dan Kerugian Kewirausahawan :
Keuntungan kewirausahaan :
1. Otonomi, pengelolan bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang bos yang penuh kepuasan.
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi, peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha.
3. Kontrol finansial, bebas dalam mengelola keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
4. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri dan mengoptimalkan potensi diri
5. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
6. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit dan kesempatan kerja.
Kerugian kewirausahaan adalah :
1. Pengorbanan personal, waktu yang lama dan sangat sibuk.
2. Beban tanggung jawab, wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis.
3. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal.
4. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi secara baik, maka wirausaha telah menggeser resiko tersebut.
5. Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat.
Menyusun Rencana Bisnis
Pengertian Rencana Bisnis (Sumber : Modul Kewirausahaan Rumah Perubahan)
Uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk uraian mengenai produk atau jasa, jenis konsumen yang menjadi target, persaingan, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk produksi.
1. Business plan adalah dukumen tertulis yang merinci seluk-beluk usaha/bisnis
2. Mencakup informasi status saat ini, kebutuhan mendatang dan hasil yang diharapkan dari usaha/bisnis baru tersebut
Rencana bisnis biasanya terdiri dari : 1. Penilaian mengenai lingkungan bisnis
2. Rencana manajemen yang menjelaskan bagaimana sumber daya perusahaan digunakan
3. Rencana pemasaran yang menjelaskan penentuan harga, distribusi, dan rencana promosi, dan
4. Rencana keuangan yang menunjukkan kelayakan bisnis dan menjelaskan bagaimana bisnis tersebut akan didanai
Rencana bisnis vs perencanaan bisnis
(Sumber : Modul Kewirausahaan Rumah Perubahan)
Rencana bisnis yang baik terdiri dari : 1. Singkat dan padat
2. Terorganisir rapi dengan penampilan menarik 3. Rencana yang menjanjikan
4. Hindari melebih-lebihkan proyeksi
5. Kemukakan risiko-risiko bisnis yang signifikan 6. Tim terpercaya dan efektif
7. Fokus 8. Target pasar 9. Realistis 10. Spesifik.
Bagian utama rencana bisnis adalah :
1. Konsep bisnis : bidang industri, struktur bisnis, penawaran produk/jasa, cara mensukseskan bisnis
2. Pasar (market) : konsumen potensial, alasan pembelian, kondisi persaingan, posisi dalam persaingan
3. Rencana keuangan : estimasi pendapatan, analisis break even.
Komponen-komponen rencana bisnis terdiri dari : 1. Ringkasan eksekutif
a. Konsep bisnis b. Misi perusahaan c. Produk/jasa d. Persaingan
e. Target dan ukuran pasar f. Strategi pemasaran g. Tim manajemen h. Keuangan 2. Deskripsi bisnis
a. Identitas perusahaan: nama, lokasi, badan hukum b. Visi dan misi perusahaan
c. Gambaran sekilas tentang produk/jasa d. Perkembangan sampai saat ini
e. Status hukum dan kepemilikan 3. Strategi pemasaran
a. Tren dan pertumbuhan industri b. Gambaran pasar
c. Ukuran dan tren pasar d. Peluang strategis e. Target pasar f. Karakteristik pasar 4. Analisis persaingan
a. Pesaing
b. Posisi dalam persaingan c. Distribusi pangsa pasar d. Kelebihan dibanding pesaing 5. Rencana desain dan pengembangan
a. Tujuan usaha jangka panjang b. Strategi
c. Sasaran-sasaran dan jadwal pencapaian (milestones) d. Evaluasi risiko
e. Exit Plan
6. Rencana operasi dan manajemen a. Fasilitas
b. Proses produksi
c. Pengendalian persediaan d. Pasokan dan Distribusi e. R&D/Pengembangan produk f. Kontrol keuangan
g. Tim manajemen h. Konsultan
7. Analisis rencana keuangan a. Proyeksi pendapatan b. Proyeksi aliran kas c. Neraca
d. Sumber modal & penggunaan e. Asumsi yang digunakan
f. Analisis Break-Even, Payback Period, IRR, NPV
Mengembangkan Keunggulan Kompetitif
Membangun sebuah keunggulan kompetitif perusahaan merupakan salah satu pekerjaan utama bagi para pengusaha, direktur, atau manajer. Yang terkait dengan bagaimana membuat semua karyawan paham akan pentingnya bisnis dan bagaimana mengerakkan karyawan bersama-sama dalam usaha mencapai tujuan bisnis.
Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dibangun melalui tiga nilai yaitu :
1. Operasional prima (operational excellence), Perusahaan berupaya mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas jasa dan barang sesuai harapan pelanggan.
2. Keakraban dengan pelanggan (customer intimacy). Perusahaan mempertahankan bisnis dengan menunjukkan pemahaman luar biasa pada kebutuhan dan harapan pelanggan melebihi rata-rata kompetitor.
3. Produk atau layanan yang senantiasa inovatif dan terdepan (product leadership).
Perusahaan membangun keunggulan kompetitif dengan terus-menerus menciptakan produk atau layanan yang paling canggih, paling baik dan paling inovatif.
Hal yang dipertimbangkan dalam mengembangkan keunggulan kompetitif bisnis adalah : 1. Struktur industri, di tempat bisnis beroperasi.
2. Bagaimana bisnis seharusnya mengekploitasi struktur industri?
3. Apa yang harus menjadi ba sis keunggulan kompetitif bisnis?
Suatu bisnis baru dapat mengembangkan keunggulan kompetitif di dalam segmen pasarnya melalui produksi yang efisien atau dengan menawarkan mutu produk yang lebih baik.
Pengembangan keunggulan kompetitif terdiri dari : 1. Keunggulan-keunggulan penting yaitu :
a. Menghasilkan produk lebih efisien
b. Menghasilkan produk yang bermutu lebih tinggi
2. Mennggunakan internet untuk menciptakan keunggulan kompetitif Biaya yang dikeluarkan untuk bisnis yang berbasis WEB
a. Biaya pengembangan dan pemasangan sistem b. Biaya bulanan
c. Kebutuhan perusahaan untuk memeriksa pembayaran kartu kredit dan memastikan bahwa pelanggan menggunakan kartu kredit yang sah
d. Biaya pemasaran
3. Menggunakan analisis SWOT (Strengh, Weakness, Oportunity and Threats) untuk mengembangkan keunggulan kompetitif.
Wirausahawan harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya : 1. Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
2. Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru 3. Dukungan keuangan
4. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Keunggulan-keunggulan penting dari sebuah bisnis adalah : 1. Menghasilkan produk secara lebih efisien
Suatu bisnis baru dapat menghasilkan produk dengan mutu yang serupa dengan biaya yang lebih rendah, maka bisnis tersebut dapat memberikan harga yang lebih rendah dibanding para pesaingnya.
2. Menghasilkan produk yang bermutu lebih tinggi
Suatu bisnis baru dapat memproduksi produk bermutu lebih tinggi tanpa harus menanggung biaya yang berlebihan, maka perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif di atas pesaing yang lain dalam rentang harga yang sama
Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
Sebagian besar dari penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dengan bekerja sendiri atau kegiatan yang biasa disebut Home Industry, yang populer disebut sebagai Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Sifat UMKM yang informal dan skala usahanya yang langsung menyentuh masyarakat banyak, memang memiliki kemampuan yang sangat besar dalam menyerap tenaga kerja (padat karya), mampu menghasilkan pendapatan bagi masyarakat disekitarnya serta dapat meningkatkan ekspor Non Migas (penghasil devisa) Sehingga keberadaan UMKM sangat penting peranannya sebagai salah satu pilar untuk melaksanakan strategi pembangunan Pemerintah yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Penciptaan lapangan kerja dan pengetasan kemiskinan.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Dalam krisis ekonomi yang terjadi di Negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah kedepan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Pengembangan UKM kedepan, perlu menggabungkan keunggulan lokal (lingkungan internal) dan peluang pasar global, yang disinergikan dengan era otonomi daerah dan pasar bebas. Perlu berpikir dalam skala global dan bertindak lokal (think globaly and act locally) dalam mengambil kebijakan yang terkait dengan pengembangan UKM.
Kondisi UKM tetap rawan karena keberpihakan bank yang rendah, pasar bebas yang mulai dibuka, serta terbatasnya kebijakan yang mendukung sektor usaha kecil.
Dalam rangka meningkatkan UKM, Kemendag juga melakukan beberapa upaya, yakni memberikan fasilitas khusus UKM yang akan didukung oleh prasarana. Jadi khusus UKM bebannya dikurangi, di antaranya pembebesan listing fee, SIUP gratis, dan pembayaran kepada UKM pemasok ritel maksimal dua minggu secara tunai, kata Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu, di Jakarta, Rabu (17/3/2010).. (sumber : http://okezone.com).
Karakteristik dasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya kualitas sumber daya manusia
2. Kesulitan dalam akses permodalan terutama dari sumber-sumber keuangan yang formal
3. Keterbatasan bahan baku
4. Keterbatasan teknologi, akibatnya produktivitas rendah dan rendahnya kualitas produk 5. Lemahnya akses pemasaran
6. Masih lemahnya struktur kemitraan dengan usaha besar 7. Lemahnya quality control terhadap produk
8. Belum ada kejelasan standardisasi produk yang sesuai dengan keinginan konsumen 9. Pengetahuan tentang ekspor masih lemah.
Daftar Pustaka
Robbins S.P. and Coulter M., (2010) : Management, Pearson Education Inc. Prentice Hall, New Jersey.
Griffin Ricky W – Ebert Roland J (2006) : Business, 8th Edition, Pearson Education Inc., New Jersey.
Madura Jeff (2007) : Introduction to Business, 4th Edition, South Western College Publishing, USA.
Nickels William G, - Mc Hugh Susan M (2008) : Understanding Business, 8th Edition, Mc Graw-Hill/Irwin, New York.
Modul Kewirausahaan Rumah Perubahan