• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Ajar IPA CAHAYA DAN SIFATNYA

N/A
N/A
Siti Bulkis

Academic year: 2024

Membagikan "Modul Ajar IPA CAHAYA DAN SIFATNYA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Modul Ajar

IDENTITAS MODUL

Penyusun Siti Bulkis, S.Si

Institusi MTs Ulumul Qur’an Al Madani

Tahun Penyusunan 2024

Jenjang Sekolah SMP/MTs

Kelas Fase D Kelas 8

Materi Pokok Cahaya dan sifat-sifatnya

Alokasi Waktu 2 JP / 1 SKK 1x40 Menit Tatap Muka CATATAN: MENYAMPAIKAN

ASESMEN TERLEBIH DAHULU KOMPETENSI AWAL PESERTA DIDIK

1. Gelombang cahaya 2. Cahaya dan sifat-sifatnya

PROFIL PELAJAR PANCASILA

a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa dan berakhlak mulia

b. Berpikir Kritis c. Gotong Royong d. Kreatif

SARANA PRASARANA a. Buku IPA Kurikulum Merdeka Kelas VIII b. Lembar Kerja Kelompok Peserta Didik c. Alat peraga praktikum

TARGET PESERTA DIDIK Warga Belajar / Peserta Didik Reguler

MODEL PEMBELAJARAN

a. Ceramah

b. Praktik percobaan sederhana c. Diskusi Kelompok

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu memahami cahaya dan sifat-sifatnya.

2. Peserta didik mampu mendemonstrasikan percobaan sederhana untuk membuktikan sifat cahaya

3. Peserta didik mampu menjelaskan sifat-sifat cahaya berdasarkan hasil pengamatan

PEMAHAMAN BERMAKNA Dapat mengenal cahaya dan sifat-sifatnya sehingga mampu membedakan sifat-sifat cahaya pada kehidupan sehari-hari.

PERTANYAAN PEMANTIK

1. Mengapa ada bayangan? Apa yang memengaruhi bentuk bayangan?

2. Mengapa kita bisa melihat bayangan kita di cermin?

3. Bagaimana pelangi terbentuk?

(2)

KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1

1 SKK (40 MENIT) LURING 2 JP (80 Menit)

Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan

1. Mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai pelajaran 2. Memeriksa presensi membuka kelas dengan pembahasan ringan 3. Menanyakan kesiapan peserta didik dalam menerima pelajaran 4. Memberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk menciptakan

rasa ingin tahu peserta didik

5. Memberikan penjelasan tentang materi yang akan diberikan.

6. Mengajak peserta didik melakukan permainan yang berkaitan dengan cahaya dan penglihatan, yaitu : menebak benda dengan mata tertutup. Peserta didik meraba sebuah benda yang disimpan dalam kotak. Kemudian menebak benda yang mereka raba.

7. Melakukan kegiatan dengan diskusi mengenai indra yang digunakan atau tidak saat melakukan permainan diatas seperti : mengapa kalian tidak bisa melihat ketika memakai penutup mata? (pertanyaan ini untuk mengaitkan proses melihat dengan cahaya)

8. Menggali pengetahuan awal peserta didik mengenai cahaya dan menanyakan apa yang mereka ingin ketahui saat belajar bab ini Aspek yang dikembangkan :

Keterampilan menyimak informasi Kegiatan Inti

1. Mengajak peserta didik untuk melakukan literasi dengan bahan bacaan peserta didik pada buku mereka.

2. Mendiskusikan bersama mengenai sifat-sifat cahaya yang ada buku siswa mengenai sifat-sifat cahaya. Sifat-sifat ini sering mereka alami di kehidupan sehari-hari.

3. Setelah peserta didik mengenal sifat-sifat cahaya, guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok.

4. Memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai kelomok yang akan mereka kerjakan sesuai panduan.

5. Sebelum memulai kegiatan, arahkan peserta didik untuk membuat tabel pengamatan sebagai LKPD di buku tugasnya. Tabel tersebut dipergunakan untuk menuliskan hasil pengamatan.

6. Meminta perwakilan kelompok untuk mengambil kertas undian yang akan menentukan sifat cahaya yang perlu mereka buktikan.

Kertas undian yang diperoleh, tidak diberitahukan kepada anggota kelompok lain.

7. Peserta didik melakukan demonstrasi di depan teman-temannya.

Kelompok lain mengamati dan menebak sifat cahaya.

8. Peserta didik menuliskan hasil pengamatannya pada tabel yang telah disiapkan sebelumnya.

(3)

Aspek yang dikembangkan : a. Bekerjasama

b. Menyampaikan pendapat c. Bernalar kritis

Penutup

Guru dan peserta didik mengoreksi dan mendiskusikan hasilnya bersama-sama

Memberikan penguatan dan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Aspek yang dikembangkan :

Menyimpulkan hasil pembelajaran dan pengamatan

Refleksi guru

1. Apakah peserta didik merasa senang setelah melakukan percobaan singkat tadi?

2. Apakah peserta didik memahami mengenai cahaya dan sifat- sifatnya?

3. Apakah peserta didik dapat menyelesaikan dan menarik kesimpulan dari percobaan yang mereka lakukan?

4. Apakah peserta didik dapat membedakan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari?

5. Apakah ada jawaban yang menarik? Adakah pertanyaan peserta didik yang perlu dibahas kembali di pertemuan selanjutnya?

ASESMEN

JENIS ASESMEN METODE

Diagnostik

Menyampaikan pertanyaan ringan tentang materi yang telah dibahas sebelumnya.

Formatif

Meminta peserta didik untuk mengidentifikasi sifat-sifat cahaya melalui praktik kelompok.

Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan sifat-sifat cahaya yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

Sumatif

Memberikan asesmen secara tertulis dan dikerjakan secara berkelompok tentang sifat-sifat cahaya.

PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Siswa diminta untuk menjawab soal yang telah disediakan guru secara berkelompok.

(4)

LAMPIRAN/PELENGKAP:

1. Referensi percobaan sederhana sifat-sifat cahaya 2. Asesmen formatif

3. Asesmen sumatif

BAHAN BACAAN

Buku IPA Kelas VIII oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

(5)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

REFERENSI PERCOBAAN SEDERHANA SIFAT-SIFAT CAHAYA Bagaimana Cahaya yang Terlihat?

Alat dan bahan:

 Kertas karton (bisa juga memakai dus bekas) 2 atau 3 buah;

 Benda yang bisa dipakai untuk pijakan kertas, seperti lilin malam atau batu;

 Gunting atau pisau kertas;

 Penggaris.

 Lilin

Cara kerja:

 Buatlah lubang dengan ukuran dan posisi yang sama di bagian bawah kertas atau dus.

 Susunlah kertas atau dus di atas alas dengan posisi berdiri dan lubang yang sejajar seperti pada gambar. Gunakan pijakan jika memakai kertas karton agar bisa berdiri tegak.

 Arahkan senter ke dalam lubang.

 Amati cahaya yang terlihat pada kertas alas. Bagaimana menurutmu sifat cahaya pada percobaan ini?

Ke mana Cahayanya?

Alat dan bahan:

 Cermin datar

 Senter.

Cara kerja:

 Posisikan cermin dan senter seperti pada gambar. Jika

memungkinkan aturlah agar kondisi ruangan menjadi lebih gelap.

 Amati arah cahaya dari senter. Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini?

 Jika memiliki cermin lebih dari 1 buah, lakukanlah modifikasi dari percobaan ini sesuai kreativitas kalian.

Bisakah kalian melihatnya Alat dan bahan:

 Benda bening (bisa kaca, mika atau plastik bening);

 Benda buram atau sedikit tembus cahaya (bisa kain tipis, kertas buram atau plastik putih, dan sebagainya);

 Benda tak tembus cahaya (bisa dus, dan sebagainya);

 Benda yang bisa dipakai sebagai objek lihat (bisa pensil, tempat minum, mainan, dan sebagainya);

 senter.

Cara kerja:

 Siapkan benda yang akan dipakai sebagai objek lihat di bagian tengah meja.

 Simpan benda bening di depan benda. Apakah kalian masih bisa melihat benda tersebut?

 Nyalakan senter dan arahkan menuju benda bening. Amati apa yang terjadi pada cahaya senter.

 Ulangi langkah 2 dan 3 dengan benda buram dan tak tembus cahaya.

Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini?

(6)

Benda yang bengkok Alat dan bahan:

 Gelas bening;

 Penggaris, sendok,

sedotan, atau bahan lainnya yang bisa dicelupkan dalam gelas;

 Air.

Cara kerja:

 Isi gelas bening dengan air.

 Masukkan benda, seperti penggaris, sendok, dan sebagainya dalam gelas.

 Amati bentuk benda dari atas gelas dan samping gelas. Apa yang kalian amati?

 Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini?

Warna-warni cahaya Alat dan bahan:

 Cermin datar kecil;

 Gelas bening;

 Kertas putih;

 Prisma (jika ada);

 Senter;

 Air.

Cara kerja:

 Masukkan cermin datar ke dalam gelas.

 Isi gelas dengan air.

 Nyalakan senter dan arahkan ke cermin dalam gelas.

 Pantulkan sinar ke kertas putih atau tembok putih. Amati sinar yang kalian lihat.

 Jika ada prisma, simpan prisma di dekat tembok putih atau kertas putih.

 Jika saat kalian melakukan percobaan, sinar matahari sedang bersinar terik, cobalah juga menggunakan sinar matahari sebagai pengganti senter.

 Nyalakan senter dan arahkan ke prisma. Amati sinar yang kalian lihat. Bagaimana menurut kalian sifat cahaya pada percobaan ini?

Bayangan kecil dan besar Alat dan bahan:

 mainan, bola, gelas

keramik, penghapus papan tulis, atau benda kecil lain yang tak tembus cahaya dan bisa berdiri tegak;

 senter;

 penggaris

Cara kerja:

 Simpan benda di atas meja dengan jarak 5-10 cm dari dinding kardus. Pastikan posisi benda tidak berubah-ubah.

 Simpan senter di atas meja dengan jarak 10 cm dari benda. Amati ukuran bayangan yang terbentuk. Gunakan penggaris untuk mengukur tinggi bayangan jika dibutuhkan

 Dengan jarak yang masih sama, angkat senter dan arahkan ke benda dari atas. Amati ukuran bayangan yang terbentuk. Gunakan

penggaris untuk mengukur tinggi bayangan jika dibutuhkan.

 Lakukan langkah 3 dan 4 dengan jarak senter terhadap benda diubah.

 Kalian juga bisa mengatur sendiri posisi dan jarak senter. Amati bayangan yang terbentuk jika kalian mencoba dari posisi yang berbeda-beda.

(7)

 Apa yang bisa kalian simpulkan mengenai sifat bayangan pada percobaan ini?

(8)

ASESMEN FORMATIF LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Petunjuk Pengerjaan

1. Tulislah terlebih dahulu identitasmu.

2. Lengkapilah tabel berikut sesuai dengan hasil pengamatanmu. Dan tebaklah sifat – sifat cahaya yang telah didemonstrasikan oleh kelompok lain.

Nama Peserta Didik :

Kelompok Pengamatan Sifat Cahaya

1

2

3

4

5

(9)

ASESMEN SUMATIF

Petunjuk Pengerjaan

1. Tulislah terlebih dahulu identitasmu.

2. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat.

Nama Peserta Didik :

1. Sebutkan sifat-sifat cahaya!

Jawaban :

2. Bagaimana cahaya merambat?

Jawaban :

3. Mengapa kalian memiliki bayangan? Dan mengapa bayangan tubuh kalian tersebut berubah- ubah?

Jawaban :

4. Mengapa kita bisa melihat bayangan kita di cermin?

Jawaban :

5. Bagaimana pelangi terbentuk?

Jawaban :

(10)

BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK TOPIK CAHAYA DAN SIFATNYA

1. Cahaya merambat lurus

Gelombang cahaya bergerak dengan arah yang lurus dan tidak dapat berbelok dengan sendirinya. Apabila cahaya mengenai suatu benda gelap (benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya) maka cahaya tidak akan dapat melewati benda tersebut.

2. Cahaya bisa dipantulkan

Cahaya dapat dipantulkan apabila mengenai suatu benda. Pada permukaan yang rata, arah sudut sinar datang akan sama dengan sudut sinar pantul. Namun, pada permukaan yang kasar atau tidak beraturan, sudut-sudut ini akan memiliki perbedaan. Miskonsepsi yang sering terjadi, yaitu permukaan yang tidak beraturan tidak memantulkan cahaya. Padahal, cahaya tetap dipantulkan dengan arah yang berbeda-beda. Kemudian, pantulan cahaya ini ada yang masuk ke mata sehingga kita bisa melihat bentuk atau objek. Selain itu, miskonsepsi lainnya adalah pantulan cahaya hanya terjadi pada cermin. Semua benda memantulkan cahaya, inilah yang membuat kita bisa melihat sebuah objek. Namun, untuk melihat pantulan tersebut bisa dengan percobaan sederhana melalui cermin. Hal ini yang terkadang membuat kita mengasosiasikan cermin dengan pantulan cahaya.

3. Cahaya bisa menembus benda bening

Ketika cahaya mengenai suatu benda bening (benda yang tidak menyerap dan tidak memantulkan cahaya), maka cahaya akan menembus benda itu. Biasanya benda bening atau sering disebut benda transparan dapat meneruskan cahaya. Kita masih dapat melihat benda yang berada di balik benda bening (seperti kaca, plastik transparan, air) karena ada cahaya yang melewati benda tersebut dan ditangkap oleh mata kita.

4. Cahaya bisa dibiaskan

Serupa dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki kecepatan rambat yang berbeda-beda pada medium yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan cahaya dapat dibiaskan.

Seperti contohnya ketika kita melihat sebagian sendok yang terbenam di dalam air. Jika dilihat dari atas, sendok tampak seperti patah. Hal ini akibat dari kecepatan rambat gelombang cahaya di dalam air lebih lambat dibandingkan cepat rambat gelombang cahaya di udara.

5. Cahaya bisa diuraikan

Sama halnya dengan gelombang suara, gelombang cahaya juga memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya cahaya berwarna merah memiliki panjang gelombang cahaya berwarna biru. Cahaya putih terdiri dari beberapa gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda- beda. Apabila cahaya berwarna putih ini dilewatkan melalui prisma, maka setiap gelombang cahaya akan dibiaskan dan terurai menjadi beberapa cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.

Referensi

Dokumen terkait