MODUL AJAR PPKn
BAB 2 Norma dan UUD NRI tahun 1945 Sub Pokok Bahasan Norma Masyarakat INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Nama Guru : Raden Rizki Ramdhani, S.Pd., M.M.Pd.
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 45 Bandung Jenjang/Kelas : SMP / VII
Fase : D
Mata Pelajaran : PPKn
Alokasi waktu : 1 x pertemuan (10 menit) Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Elemen Mapel : UUD NRI Tahun 1945 B. Kompetensi Awal
Kompetensi awal yang perlu dimiliki peserta didik, yaitu memahami pengertian norma C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhak Mulia Mandiri 2. Bernalar Kritis
3. Gotong royong
D. SARANA DAN PRASARANA 1. Buku dan alat tulis
2. Gawai (Laptop, tablet, atau telepon genggam) 3. Jaringan internet
4. Proyektor
5. Buku Siswa PPKn kelas VII
6. Buku Panduan Guru PPKn kelas VII 7. Buku UUD NRI 1945
E. TARGET PESERTA DIDIK
Jumlah siswa per kelas maksimal 32 orang, dengan target peserta didik berikut.
1. peserta didik reguler
2. peserta didik dengan kesulitan belajar 3. peserta didik dengan pencapaian tinggi F. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka menggunakan model problem based learning.
G. KOMPONEN INTI Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan mengkaji norma dan aturan, hak dan kewajiban sebagai warga negara yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945, serta menyadari pentingnya mematuhi norma dan aturan, menyeimbangkan hak dan kewajiban;
mensintesiskan beberapa pendapat yang berbeda untuk menjadi kesepakatan bersama, serta menyadari bahwa proses lahirnya lahirnya kesepakatan harus dilakukan secara demokratis; dan mensimulasikan musyawarah para pendiri bangsa yang melahirkan Pancasila dan pembukaan UUD 1945, yang dilangsungkan secara demokratis; serta memahami tata urutan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia, dan dapat menghubungkan kaitan satu regulasi dengan regulasi turunannya.
H. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menghayati dan menjelaskan pentingnya norma dan hubungannya dengan Undang Undang Dasar.
2. Peserta didik mampu menjelaskan perumusan, pengesahan, dan perubahan UUD NRI Tahun 1945.
3. Peserta didik berdisiplin menjalankan hak dan kewajibannya sehari-hari.
I. ASESMEN
1. Asesmen Diagnostik Kognitif
2. Kuis (pengertian, fungsi dan manfaat norma) 3. Asesmen Formatif
4. Penugasan (lembar kerja peserta didik / LKPD) 5. Asesmen Sumatif
6. Penilaian kinerja (karya tulis dalam bentuk teks deskripsi) J. PEMAHAMAN BERMAKNA
Norma diperlukan untuk menciptakan ketertiban dan keamanan bersama, mencegah benturan kepentingan antarwarga, hingga mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu juga dipaparkan jenis- jenis norma, seperti norma agama, norma susila, normal sosial hingga norma hukum.
Setiap norma selalu mengandung hak dan kewajiban. Pengertian hak sebagai
“hal yang harus diterima” sedangkan kewajiban sebagai “hal yang harus dilakukan.”
Beberapa masyarakat adat menjalankan kewajiban dengan menerapkan norma adat yang ketat.
Negara melakukan hal serupa melalui berbagai undang-undang.Ketertiban akan terbangun bila semua menjalankan hak dan kewajiban dengan baik, di antaranya dengan menunaikan kewajiban dulu sebelum menuntut hak.
K. PERTANYAAN PEMANTIK
Kalau mau masuk rumah, apa yang semestinya dilakukan? Seorang warga yang baik tentu akan mengucap salam lebih dahulu sebelum masuk rumah. Walaupun rumah tersebut adalah rumahnya sendiri. Apalagi kalau rumah itu rumah orang lain. Harus mengucap salam lebih dahulu, sampai pemilik rumah itu keluar dan mempersilakan masuk.
L. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama (10’) Kegiatan Awal
(2’) Pembuka :1. Mengucap salam dan menyapa siswa.
2. Meminta seorang siswa memimpin doa.
3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.
4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.
5. Mengajak siswa menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
6. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.
7. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnya dan mengklarifikasinya.
Kegiatan Inti
(6’) 1. Guru memberikan pertanyaan pada siswa terkait pengertian norma 2. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok sesuai dengan gaya belajarnya.
3. Guru memberikan Lembar Kerja Kelompok kepada semua kelompok sesuai gaya belajarnya.
4. Kelompok belajar Auditory mengamati link video pembelajaran tentang materi norma yang diberikan oleh guru.
5. Kelompok belajar Visual mengamati link gambar tentang materi bentuk penyimpangan norma yang diberikan oleh guru.
6. Kelompok belajar Kinestetik membuat drama tentang
penyimpangan dan pengamalan norma yang ada dalam masyarakat 7. Guru mendampingi dan menanyakan kendala yang dialami masing- masing kelompok.
8. Siswa Menyusun hasil kerja kelompoknya pada lembar kerja kelompok.
9. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas.
10. Guru Bersama siswa memberikan tanggapan konfirmasi dari hasil
presentasi masing-masing kelompok.
Kegiatan
Penutup (2’) 1. Siswa menyelesaikan tes formatif yang diberikan oleh guru.
2. Meminta masukan peserta didik atas pembelajaran hari itu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku/peserta didik) yang didapatkannya.
3. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajari kembali subbab Norma Masyarakat.
4. Guru meminta siswa untuk memimpin do’a dan salam penutup.
M. Assesment Diagnostik : Gaya Belajar Siswa :
Auditory Kinestetik Visual
1. Abiya Nugraha 2. Anisah Nurul Hidayah 3. Ghaza Azria Maulana 4. Jihan Maisya Syarief
5. Marsha Levana Putri Prabowo
6. Muhammad Aldo Prayoga 7. Rafa Putra Agung Herdian
1. Adinda Qaysha
AlmairaDanis 2. AbrisamHerlina 3. Sa'DiyahKeisha
4. AndaniMichelleMuhammad 5. Alif Rakhaa Al-BarkahSalwa 6. Putri Athaya Hamdani
1. Ahmad GipariDela Auliya Sakinah Hilal
2. Irham Ramadhan 3. Kemuning Sandra Diana 4. Moch Dzaki Putra Adhiyanto 5. Muhammad Arya Fajrian 6. Savira Nur Hendayana N. Asesmen Formatif
Siswa mengerjakan soal tes formatif.
1. Jelaskan pengertian norma menurutmu?
2. Berdasarkan sumbernya, sebutkan macam-macam norma yang berlaku dalam masyarakat?
O. Asesmen Sumatif
Tes sumatif dilaksanakan di akhir bab P. Pengayaan dan Remedial Remidial
Guru memberi penguatan kembali kepada siswa tentang materi manfaat dan macam- macam norma yang ada di masyarakat
Pengayaan
Siswa mempelajari materi norma tentang macam-macam norma berdasarkan tingkatannya dari berbagai sumber ( buku referensi/internet ).
Q. Refleksi
Pelajar melakukan beragam kegiatan pembelajaran dalam tahapan ini, maka releksi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik 321, yaitu dengan menggunakan kata- kata sendiri. Pelajar menuliskan sebagai berikut.
a) 3 hal yang mereka pelajari dalam sub-topik ini.
b) 2 kegiatan yang menurutnya menarik.
c) 1 pertanyaan yang mereka miliki tentang pembelajaran hari ini.
Mengetahui, Bandung, September 2022
Kepala SMP Negeri 45 Bandung Guru Mata Pelajaran
Yuli Kartika Yuliani, S. Pd., M. M. Raden Rizki Ramdhani, S.Pd., M.M.Pd.
NIP. 197407181999032004 NIP. 198904182022211010
LAMPIRAN A. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa kelompok Auditory.
Setelah menyimak tayangan tentang norma kemudian tulislah hasil analisis kelompokmu di bawah ini.
Link Video 4 macam norma dan contohnya:
No Jenis
Norma Pengertian Sanksi Kekuatan
hukum Contoh
Penerapan Contoh Perilaku Menyimpang
Lembar Kerja Siswa kelompok Kinestetik.
Setelah mempelajari materi tentang norma kemudian tulislah hasil diskusi kelompokmu di bawah ini.
No Jenis
Norma Pengertian Contoh Drama
Penerapan Contoh Drama Perilaku Menyimpang
Lembar Kerja Siswa kelompok Visual.
Setelah menyimak tayangan tentang norma kemudian tulislah hasil analisis kelompokmu di bawah ini.
Link Video pengertian, jenis dan fungsi norma:
No Jenis
Norma Pengertian Sanksi Kekuatan
hukum Contoh
Penerapan Contoh Perilaku Menyimpang
Lembar soal Formatif.
1. Tuliskan contoh nyata yang kalian lakukan sehari-hari untuk norma ketuhanan, norma kesusilaan, norma kesopanan dan norma hukum!
2. Perhatikan lingkungan sekitarmu bagaimana jika tidak ada norma dilingkungan sekitarmu?
Misalnya apa yang terjadi kalau tidak ada lampu lalu lintas di perempatan jalan umum? Dan apa yang terjadi bila tidak ada aturan membuang sampah pada tempatnya dilingkunganmu?
B. Bahan Bacaan Guru dan Siswa 1. Pengertian norma.
Norma merupakan aturan untuk menata kehidupan manusia di dalam masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), norma adalah “Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat.”
Karena bersifat mengikat, maka norma harus dipatuhi oleh semua orang di dalam masyarakat tersebut. Bagi yang tidak mematuhi norma dapat dikenakan sanksi atau hukuman. Sanksinya dapat bermacam-macam bentuknya, baik ringan maupun berat, sesuai dengan kesepakatan masyarakat setempat.
Di Aceh, sanksi melanggar norma antara lain dicambuk punggungnya. Di Kalimantan serta Papua ada sanksi berupa keharusan membayar denda berupa hewan ternak untuk pelanggaran norma. Di masing-masing daerah tentu ada jenis sanksi khusus yang ditetapkan masyarakatnya.
Di kehidupan masyarakat, norma bisa berupa aturan yang ter- tulis maupun tidak tertulis.
Norma tertulis biasanya dirumuskan khu- sus secara bersama-sama oleh be- berapa orang yang mewakili masya- rakat dalam suatu waktu tertentu. Peraturan sekolah umumnya meru- pakan norma tertulis.
Sedangkan norma tidak ter- tulis tidak selalu dirumuskan secara khusus, melainkan juga dapat berkembang dari kebiasaan bersama. Misalnya, saat ada tetangga wafat. Para tetangga lain perlu membantu keluarga yang berduka sampai semua urusan tuntas. Hal tersebut menjadi norma dalam kehidupan bertetangga.
2. Nilai Penting Norma
Norma dibuat dengan tujuan untuk menciptakan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut ahli ilmu sosial Soerjono Soekanto, pembuatan norma adalah
“Agar hubungan di dalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan.” Ketika suasana keluarga serta masyarakat tertib, maka seluruh orang di keluarga maupun masyarakat akan damai.
Terdapat beberapa nilai penting norma yang perlu diperhatikan. Di antara nilai penting norma tersebut adalah:
a. Menciptakan ketertiban dan keamanan bersama
Perhatikan situasi berlalu lintas. Di setiap perempatan besar biasa dipasang lampu lalu lintas. Lampu merah untuk perintah berhenti, lampu kuning untuk perintah bersiaga, dan lampu hijau untuk perintah berjalan. Tanpa lampu tersebut, lalu lintas bisa kacau dan dapat mengakibatkan tabrakan kendaraan.
b. Mencegah benturan kepentingan antarwarga
Banyak keluarga mengatur waktu untuk menyalakan televisi. Sekitar pukul 18.00 petang, televisi di rumah selalu dimatikan dulu. Waktunya untuk beribadah malam sebentar dan
juga untuk anak-anak belajar. Pengaturan itu dapat mencegah benturan kepentingan, antara kepentingan menonton siaran televisi dengan kepentingan ibadah atau belajar.
c. Membentuk akhlak atau karakter manusia.
Dari kecil biasa diajarkan agar berdoa lebih dulu sebelum makan. Dengan norma tersebut, setiap orang dididik untuk senantiasa bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang diper- oleh. Kebiasaan bersyukur itulah yang perlu jadi karakter setiap orang.
d. Menjadi petunjuk bagi setiap individu dalam menjalani kehi- dupan di masyarakat.
Setelah terjadi bencana pandemi Covid-19, pemerintah mengeluar- kan peraturan agar semua orang selalu menggunakan masker penu-tup hidung dan mulut saat di luar rumah, serta menjaga jarak antarsesama. Aturan tersebut merupakan norma untuk memberi petunjuk masyarakat agar sehat dan terhindar dari virus tersebut.
e. Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Bila seseorang merasa dirugikan oleh orang lain, orang tersebut dapat mengajukan gugatan ke pengadilan sehingga ia dapat memperoleh haknya. Ada aturan yang mengatur hal itu. Aturan itu adalah yang menjaga agar keadilan di masyarakat terwujud.
Maka banyak ahli menyebutkan bahwa nilai penting utama norma adalah keadilan di masyarakat. Dengan adanya pengaturan dengan norma, setiap orang akan mendapatkan manfaat yang sama atas pengaturan tersebut. Itulah yang melahirkan keadilan bagi semua orang di masyarakat, sejalan dengan sila “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Begitu penting norma bagi masyarakat, maka norma perlu dibudayakan sejak dini. Salah satu cara membudayakannya adalah dengan memberlakukan sanksi. Sanksi dapat besifat ringan, seperti berupa teguran atau peringatan agar tidak melanggar norma yang sama di waktu lainnya. Sedangkan sanksi yang lebih berat dapat berupa denda hingga hukuman bagi pelanggar sanksi. Dengan adanya sanksi itu diharapkan tidak ada pelanggaran norma lagi.
2. Jenis Norma
Secara umum norma dikelompokkan menjadi empat jenis. Keempat norma tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Norma agama
Norma agama adalah kaidah atau aturan yang bersumber pada hukum agama atau kitab suci yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma ini berisi perintah dan larangan, yang bertujuan mengatur manusia agar mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.
b. Norma susila
Norma ini berasal dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik sesuai dengan kata hati. Setiap manusia dikaruniai hati nurani agar dapat membedakan perbuatan yang baik dan buruk.
c. Norma sosial
Norma sosial atau kesopanan bersumber dari tatakrama atau kebiasaan masyarakat. Norma ini bersifat lokal. Norma kesopanan berawal dari hubungan yang terjadi antar manusia yang kemudian membentuk aturan- aturan yang disepakati bersama.
C. Glosarium
Norma : aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat Sanksi : hukuman yang diterima akibat dari pelanggaran suatu hal.
D. Daftar Pustaka
Kemdikbud. 2002. Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII.
Jakarta: Macanjaya Cemerlang.
Kemdikbud. 2002. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII.
Jakarta: Macanjaya Cemerlang.
https://www.youtube.com/watch?v=zOVCeyCH_so&ab_channel=GridKids. Diunduh pada tanggal 15 september 2022.
https://www.youtube.com/watch?v=vDvEwt1yo5A&ab_channel=GridKids. Diunduh pada tanggal 15 september 2022.