• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA PPKn FASE D KELAS VII

N/A
N/A
checep dhea

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA PPKn FASE D KELAS VII"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA PPKn FASE D KELAS VII

INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL

Penyusun Instansi

Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase /Kelas BabII Elemen

Capaian Pembelajaran (CP)

Alokasi Waktu

: : : : : : : : :

:

Checep Dhea , S.Pd

SMP Plus Darul Amanah Ciwidey Tahun 2023

SMP PPKn D/ VII

Norma dan Uud NriTahun 1945 UUD NRI Tahun 1945

Peserta didik memahami periodisasi pemberlakuan dan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

memahami Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi. Peserta didik memahami bentuk pemerintahan yang berlaku dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peserta didik memahami peraturan perundang-undangan dan tata urutannya;

mematuhi pentingnya norma dan aturan, menyeimbangkan hak dan kewajiban warga negara.

6 x 3 jam pelajaran B. KOMPETENSI AWAL

 Menghayati dan menjelaskan pentingnya norma dan hubungannya dengan Undang- Undang Dasar.

 Menjelaskan perumusan, pengesahan, dan perubahan UUD NRI Tahun 1945.

 Berdisiplin menjalankan hak dan kewajibannya sehari-hari.

C. PROFILPELAJAR PANCASILA

 Bernalar kritis

 Kreatif

D. SARANADAN PRASARANA

 Sumber Belajar: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021,Buku Panduan GuruPendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, untuk SMP Kelas VII, Penulis: Zaim Uchrowi, Ruslinawati.

 Media Pembelajaran: Komputer / laptop serta LCD, jaringan internet, proyektor.

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

 Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki

(2)

keterampilan memimpin F. MODEL PEMBELAJARAN

 Model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Alur TujuanPembelajaran :

1. Peserta didik mampu menghayati dan menjelaskan pentingnya normadan hubungannya dengan Undang-Undang Dasar.

2. Peserta didik mampu menjelaskan perumusan, pengesahan, dan perubahanUUD NRI Tahun 1945.

3. Peserta didik berdisiplin menjalankan hak dan kewajibannya sehari-hari.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

 Meningkatkan kemampuan siswa tentang pengertian norma sebagai aturan bersama, norma dasar, hingga penyusunan, penetapan, dan perubahan UUD NRI Tahun 1945. Pemahaman dan kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara diteguhkan di sini

C. PERTANYAAN PEMANTIK

 Apa yang akan dilakukan jika menemukan norma perundang-undangan yang bertentangan dengan Pancasila?

 Apa yang harus dilakukan apabila undang-undang yang dibuat bertentangan norma yang berlaku di Indonesia?

 Mengapa norma yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan norma yang lebih tinggi?

 Bagaimana kedudukan Pancasila sebagai norma dasar negara dalam hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran Norma Masyarakat (Pertemuan 13–14)

Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran

13 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Mengajak siswa menyanyikan lagu Kebyar-Kebyar.

6. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

7. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

Inti 1. Menunjukkan peta konsep terkait dengan norma danUUD NRI Tahun 1945.

2. Meminta siswa membaca kisah Amira dan kantungsampahnya.

3. Meminta pendapat siswa, apakah siswa siap untukmeniru Amira soal sampah?

(3)

4. Meminta siswa menjelaskan pengertian norma danmendiskusikannya.

5. Menunjukkan gambar rumah, dan menanyakan apayang akan terjadi bila rumah tanpa

aturan/norma.

6. Meminta siswa menjelaskan nilai penting norma danmemberikan contoh nyata perilaku yang sesuai norma,lalu mendiskusikannya

7. Meminta siswa menjelaskan empat jenis norma dancontoh-contohnya, dan mendiskusikannya.

8. Memberi klarifikasi dan mengapresiasi siswa.

9. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

2. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajari kembalisubbab Norma Masyarakat.

3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

14 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Meminta siswa menjelaskan lima jenis norma berbasisnilai Pancasila.

2. Meminta siswa menuliskan penerapan lima jenisnorma Pancasila yang ingin dilakukannya sendiri.

3. Meminta siswa mendiskusikan tulisannya itu denganteman sebangku.

4. Meminta 2–3 siswa, bergiliran maju ke depan kelas, danmenyampaikan apa yang telah ditulisnya.

5. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

2. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajari subbabhak dan kewajiban dalam norma untuk pembelajaranlebih lanjut.

3. Bersama menyerukan yel, dan salam penutup.

(4)

Pembelajaran Hak dan Kewajiban (Pertemuan 15–16)

Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran

15 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Menunjukkan Pemetaan Pikiran terkait hak dankewajiban pada norma.

2. Meminta siswa menjelaskan pengertian hak yang telahdipelajarinya, lalu mendiskusikannya.

3. Meminta siswa menjelaskan pengertian kewajibanyang telah dipelajarinya, lalu mendiskusikannya.

4. Meminta siswa menjelaskan praktik penerapanhak dan kewajiban yang telah dipelajarinya,

lalumendiskusikannya.

5. Meminta siswa menjelaskan prinsip ‘Tiga Hubungan’/Tri Hita Karana yang telah dipelajarinya, lalumendiskusikannya.

6. Merangkum dan menjelaskan hak dan kewajibandalam norma serta soal wujud penerapannya.

7. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

2. Meminta siswa mempelajari lebih lanjut subbab Hakdan Kewajiban dalam Norma.

3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

16 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Meminta siswa menyalin tabel Siswa Aktif di

(5)

bukumasing-masing.

2. Meminta siswa mengisi hak dan kewajiban apa sajayang akan dilakukannya di lingkungan keluarga.

3. Meminta siswa mengisi hak dan kewajiban apa sajayang akan dilakukannya di lingkungan sekolah.

4. Meminta siswa mengisi hak dan kewajiban apa sajayang akan dilakukannya di masyarakat 5. Meminta siswa mendiskusikan isiannya

tersebutdengan teman sebangku lalu berbagi di kelas.

6. Mengapresiasi partisipasi siswa.

7. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

2. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajari lebihdulu UUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar HukumTertulis Negara.

3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.

pembelajaran UUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis Negara (Pertemuan 17–18)

Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran

17 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Menunjukkan Pemetaan Pikiran terkait UUD NRI Tahun1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis Negara.

2. Meminta siswa menjelaskan tentang perlunya hukumdasar, dan mendiskusikannya.

3. Meminta siswa menjelaskan tentang UUD NRI Tahun1945 sebagai hukum dasar dan

mendiskusikannya.

4. Merangkum dan menjelaskan seluruh konten tentangUUD NRI Tahun 1945 sebagai hukum dasar.

(6)

5. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

2. Meminta siswa mempelajari kembali

SubbabUndang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 sebagaiNorma Dasar Negara.

3. Meneruskan bersama yel PPKn dan salam penutup.

18 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Meminta siswa bersama-sama menggambar pohonbesar pada kertas besar.

2. Meminta siswa menggambar akar yang

bercabanglima, dan masing-masing ditulis dengan satu silaPancasila.

3. Meminta siswa menggambar batang besar yang ditulisdengan kata UUD 1945.

4. Meminta siswa menggambar tiga cabang

besar,masing-masing ditulis a) di keluarga; b) di sekolah; c) dimasyarakat.

5. Meminta siswa menggambar cabang dan rantingsebanyak mungkin.

6. Meminta setiap siswa menulis satu

kewajibansederhana bagi dirinya di ranting-ranting tersebut.

7. Meminta siswa sepulang sekolah menyiapkan tugas,mencari pohon kecil kering, atau membuat replikapohon, dibuat seperti gambar tersebut (denganmenuliskan lima sila di akarnya, UUD 1945 dibatangnya, dan menggantungkan kertas- kertas kecilyang bertuliskan kewajiban-kewajiban di rantingnya).

8. Meminta siswa membawa ‘pohon’ tersebut ke sekolahpada pekan depan.

9. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

(7)

2. Meminta siswa mempelajari Subbab Perumusan danPengesahan UUD NRI Tahun 1945 untuk pembelajaranselanjutnya.

3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.

Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945 (Pertemuan 19–20)

Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran

19 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Meminta wakil siswa mempresentasikan ‘pohon hakdan kewajiban’ yang telah dibuat bersama.

2. Mengapresiasi kerja bersama para siswa, danmenjelaskan ulang posisi UUD NRI Tahun 1945 sebagaihukum dasar.

3. Menunjukkan dan menjelaskan Pemetaan Pikiranterkait perumusan dan pengesahan UUD NRI Tahun1945.

4. Meminta siswa menjelaskan sidang BPUPKyang membentuk Panita Hukum Dasar

danmendiskusikannya.

5. Meminta siswa menjelaskan Panitia Rancangan UUDserta rumusannya, dan mendiskusikannya.

6. Meminta siswa menjelaskan struktur UUD NRI Tahun1945 dan pengesahannya, serta

mendiskusikannya.

7. Merangkum dan menjelaskan perumusan danpengesahan UUD NRI Tahun 1945.

8. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

2. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajarikembali Perumusan dan Pengesahan UUD NRITahun 1945.

3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

20 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

(8)

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Minta siswa membentuk kelompok masing-masing 5siswa.

2. Minta setiap kelompok membaca Pembukaan UUD NRITahun 1945, dan mendiskusikan apa maksud istilah‘adil makmur’ di situ.

3. Makmur’ yang mereka pahami

4. Mintakelompok bergiliran maju ke depan kelas mempresentasikan gambaran ‘adil makmur’

menurutkelompoknya.

5.Menyimpulkan dan

mengapresiasikerjasetiapkelompok.

6. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

2. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajari subbabAmendemen UUD NRI Tahun 1945.

3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.

Pembelajaran Amendemen UUD NRI Tahun 1945 (Pertemuan 21–22)

Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran

21 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Menunjukkan dan menjelaskan Pemetaan

Pikiranterkait amendemen UUD NRI Tahun 1945.

2. Meminta siswa menjelaskan perlunya

amendemensetelah lebih dari 50 tahun pengesahan UUD sertamendiskusikannya.

3. Meminta siswa menjelaskan tahapan amendemen UUDNRI Tahun 1945 oleh MPR dan

(9)

mendiskusikannya.

4. Meminta siswa menjelaskan perubahan isidalam amendemen UUD NRI Tahun 1945,

sertamendiskusikannya.

5. Merangkum dan menjelaskan secara

menyeluruhamendemen UUD NRI Tahun 1945.

6. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

2. Meminta siswa sepulang sekolah

mempelajarikembali Amendemen UUD NRI Tahun 1945.

3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

22 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Meminta siswa membentuk kelompok masing- masing5 siswa.

2. Meminta setiap kelompok membuat tabel amendemenUUD NRI Tahun 1945, kolom kiri tentang tahapan dankolom kanan tentang perubahan isi.

3. Meminta setiap kelompok mendiskusikan amendemenUUD NRI Tahun 1945 tersebut.

4. Meminta setiap kelompok mendiskusikan apa halterpenting dalam amendemen UUD NRI Tahun 1945menurut kelompok masing-masing.

5. Meminta setiap kelompok

bergiliranmempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

6. Menanggapi dan mengapresiasi hasil diskusi tersebut.

7. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

(10)

2. Meminta siswa mempelajari ulang Bab Norma danUUD NRI Tahun 1945.

3. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

4. Mengevaluasi diri atas efektivitas pembelajaran.

Pelaksanakan Refleksi dan Penilaian (Pertemuan 23–24)

Pertemuan Kegiatan Konten Pembelajaran

23 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

5. Menyampaikan rencana pembelajaran hari itu.

6. Meminta siswa mereview pembelajaran sebelumnyadan mengklarifikasinya.

7. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Meminta siswa membaca bagian Refleksi buku.

2. Menjelaskan makna dari Refleksi tersebut.

3. Meminta siswa membentuk kelompok masing- masingsekitar 5 siswa.

4. Meminta setiap siswa menulis sikap atau perilaku apayang akan ditingkatkan oleh diri sendiri menyangkutnilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,dan keadilan sosial.

5. Meminta setiap siswa mendiskusikan butir 4 tersebutdi atas, dan menyusun kesepakatan masing-masingkelompok.

6. Meminta setiap kelompok menuliskan hasil diskusinyapada karton manila/kertas lainnya 7. Meminta setiap kelompok mempresentasikan

hasildiskusinya.

8. Merangkum dan mengapresiasi kerja kelompoktersebut.

9. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta tanggapan siswa atas pembelajaran hariitu dan AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

yangdidapatkannya.

2. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup.

24 Pembuka 1. Mengucap salam dan menyapa siswa.

2. Meminta seorang siswa memimpin doa.

3. Menyapa dan berinteraksi dengan 2–3 siswa.

4. Mengecek kehadiran dan mengondisikan kelas.

(11)

5. Menyerukan yel pembelajaran PPKn.

Inti 1. Meminta siswa untuk menuliskan jawaban tigapertanyaan yang tersebut dalam Penilaian Kompetensitentang norma dan UUD NRI Tahun 1945 di buku PPKnKelas VII.

2. Meminta siswa mengumpulkan kertas jawabantersebut.

3. Membuat penilaian terhadap siswa.

Penutup 1. Meminta siswa sepulang sekolah mempelajari lebihdulu Bab Kesatuan Indonesia dan KarakteristikDaerah untuk pembelajaran selanjutnya.

2. Menyerukan bersama yel PPKn dan salam penutup F. REFLEKSI

Refleksi

Bayangkan kehidupan di rumah, di sekolah, serta di lingkunganbertetangga. Bagaimana suasana rumah, sekolah, dan lingkungantetangga itu bila tidak ada aturan? Akan kacau dan tidak tertib bukan?

Maka dalam kehidupan sehari-hari selalu perlu adanya aturan.Aturan-aturan itulah norma yang harus kita patuhi. Agar dapatmematuhi norma dengan baik, kita perlu tahu apa yang menjadikewajiban dan hak masing-masing. Sedangkan aturan atau

normatertinggi dalam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalahUUD NRI Tahun 1945.

Kalian sudah memahami prinsip norma tersebut. Sekarangsaatnya untuk mengevaluasi diri. Sudahkah kalian selalu mematuhiaturan yang berlaku, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat?(Tidak pernah/jarang/sering/selalu)

Refleksi Guru

Dalam memfasilitasi proses pembelajaran Norma dan Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bagi siswa, apakah sayasebagai guru sudah:

1. Konsisten memberi keteladanan pada siswa dalam sikap danperilaku sehari-hari secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurangbaik)

2. Menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru,melainkan berpusat pada siswa secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)

3. Menggunakan pembelajaran secara kontekstual secara baik?

(Sangat baik/baik/ sedang/kurang baik)

4. Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran padaBab Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah mendatang?

G. UJI KOMPETENSI

1. Ada norma di rumah bahwa setiap orang harus merapikan tempattidur masing-masing sebelum beraktivitas keluar. Anak-anak jugaharus membantu menyapu lantai sebelum berangkat ke sekolah.Suatu hari, guru meminta muridnya hari itu untuk datang lebihpagi karena ada acara di sekolah, sehingga tak ada waktu

untukmenjalankan aturan di rumah tersebut. Apa yang akan kalianlakukan?

(12)

2. Sebagai siswa, kalian tentu memiliki kewajiban serta hak masing-masing.Di antara kewajiban tersebut adalah belajar mengikutiproses pembelajaran di sekolah.

Sedangkan hak siswa adalahmenerima bimbingan dari guru. Karena wabah virus Covid-19,kalian harus belajar di rumah dan tidak lagi menerima hak untukdibimbing di kelas. Sedangkan belajar jarak jauh melalui internetatau daring juga tidak dapat dilakukan karena sarananya tidakmencukupi. Apa yang akan kalian lakukan menyangkut kewajibandan hak tersebut?

3. Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945, awalnya presiden Indonesia dapat dipilih berulangkali setiap lima tahun. Melalui amendemenpertama tahun 1999, aturan itu diubah. Setelah lima tahunmenjabat, presiden hanya boleh dipilih sekali lagi untuk limatahun berikutnya. Menurut kalian, apa yang akan terjadi kalautidak ada

amendemen itu? Bagaimana kira-kira keadaan Indonesia tanpa amendemen tersebut?

H. ASESMEN/ PENILAIAN

Dalam pembelajaran Norma dan UUD NRI Tahun 1945, penilaian sikapmenjadi hal utama dan disusul dengan penilaian keterampilan. Sedangkanpenilaian pengetahuan lebih bersifat terbatas. Hal ini disebabkan karaktermateri pembelajaran bagian ini lebih mengarah pada pemenuhan kepatuhan,terutama menyangkut hak dan kewajiban pada norma.

1. Penilaian Sikap (Civic Disposition)

Indikator sikap didasarkan pada hasil pengamatan terhadap siswa, baikpengamatan langsung maupun pengamatan tidak langsung. Pengamatanlangsung dilakukan guru dalam setiap pertemuan terhadap siswa dalammenjalani kegiatan pembelajaran.

Sedangkan pengamatan tidak langsungdidasarkan pada laporan menyangkut sikap siswa sehari-hari baik di rumah,sekolah, maupun masyarakat yang telah terkonfirmasi.

Indikator sikap dapat mengacu pada empat ranah kecerdasan, yaknikecerdasan spiritual-kultural (olah hati/SQ), kecerdasan intelektual (olah pikir/IQ), kecerdasan fisikal-mental (olah raga/AQ), serta kecerdasan emosi-sosial(olah rasa dan karsa/EQ).

Jujur, rajin beribadah, dan menjauhi larangan agama merupakan indikatorsikap spiritual. Partisipasi dan ketekunan belajar menjadi indikatorsikap intelektual. Bersih, disiplin, dan tanggung jawab adalah indikator sikapmental. Sedangkan ramah, antusias, dan kolaborasi termasuk indikator sikapemosi-sosial.

Pelaksanan penilaian sikap dalam dua kategori. Kategori pertama penilaiansikap adalah yang dilakukan setiap akhir pertemuan yang berarti sebanyak36 kali dalam satu semester. Adapun kategori kedua yang dilakukan secaraberkala per semester

berdasarkan hasil pengamatan langsung maupun tidaklangsung yang telah terverifikasi terlebih dahulu.

Penilaian menggunakan empat tingkat, yakni Baik Sekali (A=4), Baik(B=3), Sedang (C=2), serta Kurang (D=1). Untuk penilaian sikap di setiap akhirpertemuan dilakukan dengan merangkum seluruh aspek sikap, dan dapatmenggunakan format sebagai berikut:

Tabel 2.8Contoh Penilaian Sikap pada Pertemuan 13–24

(13)

No Nama Pertemuan dan Nilai (A=4, B=3, C=2, D=1)

1 2 3 4 ... ... 12 Jumlah Rata rata

1 Haidar 4 3 3 2 ... ... 3 39 3.25/B

2 Halwa 3 4 4 4 ... ... 4 46 3.8/A

3 ...

.... ...

.... ...

.... Said 2 4 3 2 ... ... 4 35 2.9/B

Adapun penilaian sikap secara berkala per semester dapat dilakukandengan format sebagai berikut:

Tabel 2.9Contoh Penilaian Sikap Berkala

No Nama

Nilai (A, B, C, dan D)

Catatan Spiritual Intelektual Fisikal

Mental

Emosi Sosial

Rata- rata

1 Haidar A B B C B

2 Halwa B A A A A

3 ...

.... ...

.... ...

.... Said A A B A A

Nilai sikap pada akhir semester = (Nilai rata-rata per pertemuan + Nilaiberkala rata- rata)/2.

2. Penilaian Keterampilan (Civic Skills)

Penilaian keterampilan dilakukan juga berdasar pengamatan guru terutamaterhadap keterampilan siswa dalam menjalani kegiatan pembelajaran disekolah. Penilaian didasarkan pada keterampilan-keterampilan sesuai contohindikator di bawah ini atau indikator lain yang relevan dapat ditentukanmasing-masing guru.

Indikator keterampilan antara lain adalah kemampuan menyampaikanhasil diskusi kelompok secara tegas dan lugas; kemampuan mengomunikasikanide dan gagasan dengan terarah dan sistematis; kemampuan meresponspertanyaan yang pada sesi diskusi; atau lainnya. Adapun pelaksanan penilaianketerampilan dilakukan di setiap akhir pertemuan yang menuntut adanyapenilaian keterampilan, dengan menggunakan empat tingkat penilaian, yakniBaik Sekali (A=4), Baik (B=3), Sedang (C=2), serta Kurang (D=1).

Tabel 2.10 Pedoman Penilaian Aspek Keterampilan

(14)

Nama Peserta Didik: ……….

No Indikator Pertemuan dan Nilai (A, B, C, D)

1 2 3 4 5 dst Rata-rata

1 Mampu menyampaikan hasil diskusi kelompok secara tegas dan lugas

2 Mampu mengomunikasikan ide dan gagasan dengan terarah dan sistematis 3 Mampu merespons

pertanyaan

yang pada sesidiskusi

.... ...

Nilai Akhir

3. Penilaian Pengetahuan (Civic Knowledge)

Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengukur keberhasilan siswa dalammemahami materi yang dipelajari dalam setiap pertemuan, seperti yangtersebut dalam bagian uji kompetensi. Guru dapat menilai dari setiap aktivitasdalam pembelajaran. Guru dapat menilai kemampuan siswa dalam menjawabpertanyaan atau menganalisa persoalan.

Guru dapat memberi skor pada setiaptugas dan keaktifan siswa dalam menjawab dan berpartisipasi dalam kegiatanpembelajaran. Penilaian dilakukan secara kuantitatif dengan rentang 0–100.

I. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Pengayaan

Untuk memperkaya pembelajaran bagian norma dan UUD NRI Tahun 1945dilakukan pindai yang ada di bawah ini:

(15)

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-1

Nama : Kelas : Petunjuk!

Jawablah Pertanyaan di Bawah Ini

1. Tuliskan apa contoh nyata yang kalian lakukan sehari-hari untuk a)norma ketuhanan, b) norma kemanusiaan, c) norma persatuan, d) normakerakyatan, dan e) norma keadilan sosial? Diskusikan hal tersebut denganteman sebangkumu.

2. Perhatikan di lingkungan kalian masing-masing. Bagaimana kalau tidakada aturan atau norma di lingkungan kalian. Misalnya, apa yang terjadikalau tidak ada lampu lalu lintas di perempatan jalan umum? Akanterjadi tabrakan kan? Lalu bagaimana keadaan lingkungan kalau tidakada norma atau aturan dalam membuang sampah?

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-2

Nama : Kelas : Petunjuk!

Salinlah tabel ini di bukumu. Coba kenali apa saja kewajiban dan hakmu!

Di rumah, di sekolah, serta di lingkungan sekitar. Tuliskan kewajiban danhak tersebut dalam tabel, bila perlu dengan tulisan berwarna-warni, sertadisertai coretan gambar semampumu.

Lingkungan Kewajiban Hak

Di rumah 1. ...

2. ...

3. ...

1. ...

2. ...

3. ...

Di sekolah 1. ...

2. ...

3. ...

1. ...

2. ...

3. ...

Di masyarakat

1. ...

2. ...

1. ...

2. ...

(16)

3. ... 3. ...

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-3

Nama : Kelas : Petunjuk!

Buatlah gambar pohon besar dimulai dari membuat batangnya. Tuliskan apakewajiban kalian yang terpenting sebagai siswa pada gambar batang pohontersebut. Selanjutnya, catat apa saja yang juga menjadi kewajiban kaliansebagai siswa? Berapa banyak kewajiban-kewajiban tersebut? Gambarlahdahan pohon sebanyak kewajiban kalian itu, lalu masing-masing kewajibandituliskan pada satu dahan yang berbeda.

Selanjutnya lengkapilah gambar pohon tersebut dengan ranting-ranting sertadedaunan.

Tunjukkan gambar itu pada rekan sebangku kalian, dan diskusikanbersama.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) Ke-4

Nama : Kelas : Petunjuk!

Bentuklah kelompok terdiri atas lima siswa. Bacalah bersama-samaPembukaan UUD NRI Tahun 1945. Di sana tertulis kata “adil makmur.”

Diskusikan bersama, menurut kalian masyarakat yang adil makmur ituseperti apa.

Buatlah gambar di kertas besar, kalau bisa menggunakanspidol, kehidupan yang adil makmur itu seperti apa? Majulah ke depankelas bergantian setiap kelompok,

menunjukkan gambar tersebut danmenceritakan isinya pada teman-teman di kelas.

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan Bacaan Guru

Guru dapatmengajak siswa untuk melihat tayangan materi dalam tautan berikut ini:

(17)

Konten pembelajaran bagian ini secara utuh dapat digambarkan dalamPemetaan Pikiran Norma dan Undang-Undang Dasar. Buatlah PemetaanPikiran tersebut serupa yang ada di bawah ini baik berupa tayanganvisual melalui proyektor atau cukup digambar dengan tangan pada kertaslebar, untuk selalu disajikan di kelas setiap pembelajaran bagian ini.

Bahan Bacaan Peserta Didik

Amira seorang anak tunggal, tidak punya kakak maupun adik.Ia tinggal bersama ayah dan ibunya di Bogor, Jawa Barat. Hanyabertiga di rumah, maka makanan yang perlu disiapkan sehari-haripun sedikit. Keperluan lainnya sedikit. Maka sampah di rumah jugasedikit.

Ayah dan ibunya mengajari Amira. Walaupun hanya sedikit,sampah di rumah tetap harus dikelola. Tidak boleh dibiarkan ataudibuang begitu saja. Di rumah tentu ada tempat sampah. Namuntempat sampah itu hanya dipakai buat tempah sampah kering.

Sepertisampah berupa plastik, kertas, kaleng, kayu dan sebagainya.

Lalu di mana sampah basah harus dibuang? Ayah Amiramenggali lubang di halaman rumah mereka. Sampah basah sepertisisa makanan dan dedaunan dibuang ke sana. Dibiarkan untukmembusuk menjadi humus yang bisa dipakai untuk pupuk tanaman.Dengan begitu rumah Amira selalu bersih.

Meskipun begitu, ibu Amira menemukan hal aneh padaanaknya. Saat mengambil rok seragam sekolah anaknya, Ibu Amirabeberapa kali menemukan sampah di saku rok itu. Kadang berupakertas atau plastik bekas bungkus jajanan. “Mengapa ada sampahdi sini?” tanya ibunya.

“Amira tidak menemukan tempat sampah,” jawabnya. Makasampah itupun dikantungi, dibawanya pulang. Amira memangsudah diajari cara mengelola sampah.

Rumusnya adalah TSP. Tadalah ‘Tahan’. Jangan pernah membuang sampah sembarangan.S adalah ‘Simpan’ sampah di tempatnya. P adalah ‘Pungut’

kalaumenemukan sampah.

Ayah Amira mendapat ilmu TSP dari Aa Gym, seorang Ustadzdi Bandung. Kalau

(18)

mau hidup sehat, menurut Aa Gym, setiap orangharus mempraktikkan TSP untuk mengelola sampah. Harus T – tahanuntuk tak membuang sampah sembarangan, S -- simpan sampahhanya di tempatnya, serta P --pungut sampah yang ditemukan.

Amira mempraktikkan TSP itu. Biasanya ia membawa kantungkhusus di tas buat menyimpan sementara sampah. Kalau lupamembawa kantung itu, ia akan memasukkan sampah ke saku bajunyasendiri sampai ketemu tempat sampah yang benar.

Sumber gambar: www.siedoo.com/siedoo(2019)

Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia punyanegara seperti sebuah keluarga punya rumah. Agar seluruh penghuni rumahhidup damai, maka suasana rumah perlu tertib. Untuk itu perlu aturan yangdipatuhi semua penghuninya.

Banyak aturan yang dapat dibuat. Di antaranya adalah aturan untuk salingmenjaga kesopanan. Juga aturan untuk selalu membuang sampah di tempatsemestinya seperti yang dilakukan Amira. Perlunya aturan itu bukan hanya didalam keluarga, namun juga di masyarakat atau kumpulan orang-orang yangberbudaya sama di suatu wilayah.

Agar semua orang di masyarakat hidup tenteram, maka perlu adanyaaturan bersama yang dipatuhi oleh seluruh warga. Karena itu, setiapmasyarakat memiliki aturannya masing-masing. Aturan-aturan baik dikeluarga maupun di masyarakat itulah yang disebut norma.

C. GLOSARIUM

Glosarium

amendemen : adalah usul perubahan undang-undang apresiasi : adalah penilaian (penghargaan) pada sesuatu bineka : adalah beragam; beraneka ragam

fasilitas : adalah sarana untuk melancarkan kemudahan gender : adalah jenis kelamin

holistik (holistis) : adalah berhubungan dengan sistem keseluruhan sebagaisatu kesatuan lebih dari sekadar kumpulan bagian

inspirasi : adalah ilham

intelektual : adalah cerdas; berakal; berpikiran jernih berdasarkanilmu pengetahuan karakter : adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekertiyang

membedakanseseorang dari yang lain; tabiat;watak karakteristik : adalah mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakantertentu

konstitusi : adalah segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan(Undang-Undang Dasar dan sebagainya)

kuliner : adalah berhubungan dengan masak-memasak

nekara : adalah gendang besar terbuat dari perunggu berhiaskanorang menari (perahu, topeng, dan sebagainya),peninggalan dari Zaman Perunggu norma : adalah aturan atau ketentuan yang mengikat wargakelompok dalam masyarakat renaisans : adalah masa peralihan dari abad Pertengahan ke abadmodern di Eropa (abad

(19)

ke-14 – ke-17) yang ditandaioleh perhatian kembali kepada kesusastraan klasik,berkembangnya kesenian dan kesusastraan baru, dantumbuhnya ilmu pengetahuan

republik : adalah bentuk pemerintahan yang berkedaulatan rakyatdan dikepalai oleh seorang presiden

romusa : adalah orang-orang yang dipaksa bekerja berat padazaman pendudukan Jepang; pekerja paksa

sekuler : adalah bersifat duniawi atau kebendaan (bukan bersifatkeagamaan atau kerohanian)

simbolik (simbolis) : adalah sebagai lambang: menjadi lambang; mengenailambang sistematika : adalah pengetahuan mengenai klasifikasi (penggolongan)

sosial: adalah berkenaan dengan masyarakat susila : adalah baik budi bahasanya: beradab; sopan talenta : adalah pembawaan seseorang sejak lahir; bakat unitaris : adalah penganut ajaran (paham) unitarisme

unitarisme : adalah ajaran (paham, kecenderungan) yang menginginkanbentuk negara kesatuan

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka

Asshidiqie, Jimly. 2010. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta:Sinar Grafika

Dewantara, Ki Hadjar. 2013. Ki Hadjar Dewantara. Bagian Pertama:

Pendidikan.Yogyakarta: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan Majelis LuhurPersatuan Tamansiswa

Latif, Yudi. 2011. Negara Paripurna. Historitas, Rasionalitas, dan AktualitasPancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Latif, Yudi. 2018. Wawasan Pancasila. Bintang Penuntun untuk Pembudayaan.Jakarta: Mizan

Pragiwaksono, Pandji. 2011. Nasionalisme. Kenali Indonesia-mu, Temukanpassion- mu, Berkaryalah untuk Masa Depan Bangsamu. Yogyakarta:Penerbit Bentang

Sekretariat Negara RI. 1995. Risalah Sidang Badan Penyelidik UsahausahaPersiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) – Panitia PersiapanKemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945–22 Agustus 1945. Jakarta:Sekretariat Negara

Soedjono, R.P., dkk. 2008. Sejarah Nasional Indonesia. Zaman Jepang dan ZamanRepublik Indonesia. Edisi Pemutakhiran. Jakarta: Balai Pustaka Soesatyo, Bambang. 2020. Jurus 4 Pilar. Merangkul Milenial, Menjaga SuhuPolitik.

Jakarta: Balai Pustaka

Soekarno. 2019. Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Jakarta: MediaPressindo

(20)

Suyadi. 2018. Stratregi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT RemajaRosda Karya

Uchrowi, Zaim. 2013. Karakter Pancasila. Membangun Pribadi dan BangsaBermartabat. Jakarta: Balai Pustaka

Yenny, Maghfiroh. 2012. Holistic Character. Edusmart for Parenting andTeaching.

Jakarta: Matahati Edukasi Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

The results based on the hybrid model of the MQW solar cells show that the number of quantum well of the structure can be determined by numerical simulations for improving the

Trong trường hợp nhiên liệu được cung cấp từ bể nhỏ hàng ngày,thước đo có thể được dùng để xác định khối lượng hoặc thể tích nhiên liệu tiêu thụ, với các điều kiện sau đây: Áp kế đo