• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Endocrown Bridge

N/A
N/A
Belinda Natasha

Academic year: 2024

Membagikan " Modul Endocrown Bridge"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MAHASISWA SEMESTER VI

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

BLOK DGTT 61

MODUL 3. Endocrown bridge ; Modified version of Fixed Partial denture

DISUSUN OLEH:

1. Victoria Mega Sukma 20190710050 2. Fanny Hana Winata Lubis 20190710051 3. Muhammad Ridwan Firdansyah 20190710057 4. Elvina Eka Kristanti 20190710028 5. Kamila Rahma Putri H 20190710032 6. Ninda Ayu Fajrina 20190710081 7. Syarifa Nadia Hambami 20190710084 8. ‘Aisyah Nurul ‘Izzatil M 20190710092 9. A Muhammad Rizqa W 20190710069 10. Belinda Natasha 20190710068

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA

2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, makalah diskusi kelompok kecil endocrown bridge ; modified version of fixed partial denture ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Nafiah,drg., Sp.PM.

2. Teman-teman kelompok DKK 3

3. Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberi informasi yang berguna bagi seluruh pihak yang membaca dan membutuhkan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan pemilihan kata maupun penulisan dalam makalah ini dan kami menerima kritik serta saran yang membangun demi memperbaiki makalah kami ini di masa yang mendatang. Tak lupa, kami mengucapkan terima kasih atas ketersediaan Anda membaca makalah ini.

Surabaya, 0 9 Juni 2022

Penulis

(3)

A. TOPIK MODUL

Endocrown bridge ; Modified version of Fixed Partial denture B. PENDAHULUAN

I. PEMICU I

JUDUL PEMICU : Ingin memperbaiki gigi bawah kiri

Pemuda usia 28 tahun, datang ke RSGM dengan keluhan ingin memperbaiki gigi geraham kiri bawah oleh karena tidak dapat mengunyah dengan baik. Pada anamnesis diketahui bahwa pasien ingin merawat giginya yang lubang dan membuat gigi tiruan , karena selain sisa makanan yang sering tertinggal pada giginya, pasien merasa tidak dapat mengunyah dengan baik di bagian kiri, pernah dilakukan pencabutan gigi geraham bawah kiri 3 tahun yang lalu. Pemeriksaan klinis intra oral : Oklusi baik dan normal, tidak ada kelainan , terdapat gigi hilang pada 36 dan tampak oklusal gigi 37 dengan karies profunda. Dokter menjelaskan kondisi tersebut pada pasien sekaligus menjelaskan macam gigi tiruan, Pasien memilih Gigi tiruan cekat yang tidak perlu dilepas pasang dan memenuhi unsur estetis. Sebagai perawatan pendahuluan, dokter gigi melakukan perawatan saluran akar pada gigi 37. Tahapan perawatan saluran akar meliputi preparasi, sterilisasi, dan diakhiri obturasi.

II. TERMINOLOGI ISTILAH I

1. Anamnesis : Cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien ( Auto anamnese ) atau pada orang tua atau sumber lain ( Allo anamnese ).

2. Gigi tiruan : gigi pengganti untuk gigi yang tanggal dan memiliki fungsi estetik, pengunyahan makanan, dan pengucapan

3. Pemeriksaan Intra Oral : pemeriksaan yang dilakukan di bagian rongga mulut yang meliputi gigi dan mukosa yang terdiri dari pipi, bibir, lidah, palatum dan gusi.

4. Oklusi : Kontak antara gigi geligi pada permukaan oklusal atau insisal

5. Karies profunda : karies yang sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang – kadang sudah mengenai pulpa.

6. Gigi tiruan cekat : Suatu gigi tiruan sebagian yang diletakkan secara cekat pada satu atau lebih gigi penyangga untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang.

(4)

7. Perawatan pendahuluan : tindakan yang dilakukan terhadap gigi, jaringan lunak maupun keras, dalam rangka mempersiapkan mulut untuk menerima gigi tiruan.

8. Perawatan saluran akar : prosedur yang bertujuan untuk mengatasi kerusakan pada rongga gigi, serta mengobati infeksi dan pembusukan pada daerah saluran akar 9. Preparasi : Prosedur perawatan saluran akar untuk membersihkan gigi dari proses

infeksi dan membentuk saluran akar seperti corong (round tapered) sehingga tidak mengubah bentuk aslinya

10. Sterilisasi : Tindakan pemberian obat secara langsung ke saluran akar sebagai penghilang mikroorganisme.

11. Obturasi : proses tahapan dimana saluran akar sudah dilakukan preparasi dan sterilisasi akan dimasukkan bahan pengisi guna mencegah terjadinya infeksi ulang.

III. IDENTIFIKASI MASALAH I

1. Pemuda usia 28 tahun, datang ke RSGM dengan keluhan ingin memperbaiki gigi geraham kiri bawah oleh karena tidak dapat mengunyah dengan baik.

2. Pada anamnesis diketahui bahwa pasien ingin merawat giginya yang lubang dan membuat gigi tiruan , karena selain sisa makanan yang sering tertinggal pada giginya, pasien merasa tidak dapat mengunyah dengan baik di bagian kiri, pernah dilakukan pencabutan gigi geraham bawah kiri 3 tahun yang lalu.

3. Pemeriksaan klinis intra oral : Oklusi baik dan normal, tidak ada kelainan , terdapat gigi hilang pada 36 dan tampak oklusal gigi 37 dengan karies profunda.

4. Dokter menjelaskan kondisi tersebut pada pasien sekaligus menjelaskan macam gigi tiruan.

5. Pasien memilih Gigi tiruan cekat yang tidak perlu dilepas pasang dan memenuhi unsur estetis.

6. Sebagai perawatan pendahuluan, dokter gigi melakukan perawatan saluran akar pada gigi 37.

7. Tahapan perawatan saluran akar meliputi preparasi, sterilisasi, dan diakhiri obturasi.

IV. RUMUSAN MASALAH I

1. Mengapa gigi geraham kiri bawah tidak dapat mengunyah dengan baik ? 2. Apa hubungan anamnesis dengan keluhan pasien ?

3. Apa arti dari hasil pemeriksaan intra oral ?

(5)

4. Mengapa dokter gigi menjelaskan hal tersebut pada pasien dan menjelaskan macam gigi tiruan pada pasien ?

5. Mengapa pasien memilih gigi tiruan cekat yang tidak perlu dilepas dan memenuhi unsur estetis ?

6. Mengapa dokter gigi melakukan perawatan pendahuluan berupa perawatan saluran akar pada gigi 37 ?

7. Apa saja tahapan PSA ? V. HIPOTESIS MASALAH I

1. Karena gigi geraham kiri bawah terdapat gigi hilang pada gigi 36 dan tampak oklusal gigi 37 dengan karies profunda.

2. Dari hasil anamnesis didapatkan gigi 37 masih berlubang sehingga sisa makanan sering tertinggal dan pada gigi sebelahnya telah dilakukan pencabutan 3 tahun lalu, menyebabkan pasien tidak nyaman saat mengunyah pada bagian kiri.

3. Oklusi normal, t.a.k, gigi 36 hilang dan gigi 37 karies mencapai pulpa di oklusal.

4. Agar pasien mengetahui macam gigi tiruan yang memungkinkan untuk dilakukan pemasangan serta menyesuaikan dengan ekonomi pasien itu sendiri.

5. Karena kelebihan dari gigi tiruan cekat yaitu tidak perlu dilepas saat membersihkan memiliki kekuatan yang baik dan estetis yang baik.

6. Agar rongga mulut pasien siap menerima gigi tiruan yang akan dipasang.

7. Isolasi daerah kerja, acces opening, penentuan glide path, preparasi saluran akar, sterilisasi, obturasi.

VI. PEMICU II

Jabaran pemicu 2 :

Pasien datang kembali untuk melanjutkan perawatan giginya, dengan 37 previously treated . Untuk restorasi 37 dan menggantikan gigi hilang 36 direncanakan Fixed Partial Denture ( FPD) 3 unit . Tempat (space) yang ada di areal edentulous untuk pembuatan pontic 36 cukup dengan melibatkan 35 dan 37 sebagai abutment. Dengan pertimbangan estetis, retensi pada 35, retensi dan kekuatan fungsi kunyah pada gigi 36, maka direncanakan 35 menggunakan desain Full Veneer Crown dengan preparasi mahkota penuh dan Endocrown restorasi pada gigi 37 dengan preparasi menggunakan monoblock porcelain technique. Setelah semua tahapan selesai, maka dilakukan

(6)

pemasangan protesis modified fixed partial denture Zirconia (Endocrown Bridge) pada pasien, diinstruksikan KIE dan dianjurkan untuk kontrol berkala 3 bulan, 6 bulan dan setahun kemudian

VII. TERMINOLOGI ISTILAH II

1. Previously treated : kategori diagnostik klinis yang menunjukkan bahwa gigi telah dirawat secara endodontik dan kanal-kanalnya dikaburkan dengan berbagai bahan pengisi (selain obat-obatan intrakanal). Gigi biasanya tidak merespons pengujian pulp termal atau listrik.

2. Restorasi : Prosedur mengembalikan fungsi gigi dengan menghentikan proses karies dan menjaga pulpa agar tetap vital dan sehat

3. Fixed partial denture : Gigi tiruan sebagian yang dilekatkan secara tetap pada satu atau lebih gigi penyangga dan tidak dapat dilepas oleh pemakainya 4. Edentulous : kondisi dimana hilangnya seluruh gigi asli.

5. Pontik : Bagian dari gigi tiruan yang menggantikan gigi yang hilang

6. Abutment : mahkota gigi asli yang telah dipreparasi untuk penempatan retainer dan mendukung bridge.

7. Retensi : daya tahan gigi tiruan terhadap gaya yang menyebabkan pergerakan ke arah berlawanan dengan arah pemasangan

8. Full veneer crown : restorasi yang digunakan menutupi seluruh permukaan mahkota klinis dari suatu gigi dan biasanya dilakukan pada gigi anterior atau gigi yang telah dirawat dengan perawatan saluran akar

9. Endocrown : mahkota yang terbuat dari bahan keramik atau resin komposit yang diaplikasikan dengan bantuan semen resin pada ruang pulpa sebagai tambahan retensi crown meliputi seluruh permukaan mahkota gigi yang masih tertinggal postendodontik.

10. Monoblock porcelain technique : teknik yang digunakan untuk mencegah transmisi cahaya pada porcelain crown dan membuat efek warna yang lebih gelap

11. Zirconia : Bahan keramik paling stabil dan memiliki kekuatan tekuk dan ketahanan fraktur yang tinggi

VIII. IDENTIFIKASI MASALAH II

1. Perawatan gigi 37, irreviously treated 37 restorasi, dan gigi 36 direncanakan fixed partial

(7)

denture 3 unit.

2. Gigi 35 dilakukan preparasi mahkota penuh menggunakan desain fullveneer crown dan gigi 37 dilakukan restorasi endocrown dengan preparasi menggunakan monoblock porcelain technique.

3. Dokter gigi merencanakan perawatan dengan teknik endocrown modified fixed partial denture zirconia.

4. KIE dan dianjurkan untuk kontrol 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun kemudian.

IX. RUMUSAN MASALAH II

1. Apa yang dimaksud perawatan gigi 37, previously treated 37 restorasi, dan gigi 36 direncanakan fixed partial denture 3 unit ?

2. Mengapa gigi 35 dilakukan preparasi mahkota penuh menggunakan desain full veneer crown dan gigi 37 dilakukan restorasi endocrown dengan preparasi menggunakan monoblock porcelain technique ?

3. Mengapa dokter gigi merencanakan perawatan dengan teknik endocrown modified fixed partial denture zirconia ?

4. Mengapa memberikan KIE dan dianjurkan untuk kontrol 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun kemudian ?

IX. HIPOTESIS MASALAH II

1. Gigi 37 telah dilakukan perawatan saluran akar sebelumnya dan telah di obturasi dengan berbagai jenis bahan tumpatan selain bahan medikasi intracanal, gigi 37 masih bisa dijadikan gigi penyangga atau abutment.

2. Gigi 37 bisa dilakukan restorasi endocrown, gigi 35 bisa dipreparasi untuk dibuat mahkota.

3. Karena gigi telah dilakukan perawatan endodontik sebelumnya dan digunakan sebagai gigi penyangga.

4. Untuk melihat perkembangan perawatan, mengatasi masalah atau keluhan post perawatan.

(8)

C. PETA KONSEP

Anamnesis : diketahui bahwa pasien ingin merawat giginya yang lubang dan membuat gigi tiruan , karena selain sisa

makanan yang sering tertinggal pada giginya, pasien merasa tidak dapat mengunyah dengan baik di bagian kiri,

pernah dilakukan pencabutan gigi geraham bawah kiri 3 tahun yang lalu.

Pemeriksaan klinis intra oral : Oklusi baik dan normal, tidak ada kelainan ,

terdapat gigi hilang pada 36 dan tampak oklusal gigi 37 dengan karies

profunda.

Rencana Perawatan : gigi 37 PSA dan restorasi fixed partial denture gigi 36

dibuatkan protesa

Perawatan Pendahuluan : PSA pada gigi 37

Bridge macam pontik dan bahan

Endocrown modified fixed partial denture dengan bahan zirconia

Insersi Fixed partial denture dengan semen adesif

Tahapan Pembuatan

KIE dan After Care

(9)

D. LEARNING ISSUES 1. Fixed partial denture

a. Definisi

b. Indikasi dan Kontraindikasi c. Macam bahan

2. Pontik

a. Macam pontik b. Pontik pada kasus

3. mengapa gigi 37 pada kasus ini dilakukan PSA ? 4. Definisi Previously treated

5. Endocrown a. Definisi b. Indikasi

6. Modified fixed partial denture a. Definisi

b. Kelebihan dan kekurangan c. Tahapan

7. KIE

E. JABARAN LEARNING ISSUES 1. Fixed Partial Denture

a. Definisi

(10)

Fixed partial denture adalah restorasi gigi yang digunakan untuk menggantikan gigi yang hilang dan melekat secara permanen pada gigi yang berdekatan. Tiga komponen utama dikunci bersama dalam satu unit fixed partial denture yaitu pontik, retainer dan konektor (Shillingburg, 2012).

b. Indikasi dan Kontraindikasi

● Indikasi

1) Penggantian gigi anterior yang hilang pada anak-anak dan remaja 2) Gigi posterior tunggal

3) Gigi sehat dan restorasi minimal 4) Adanya edentulous yang pendek

5) Panjang mahkota harus bisa memaksimalkan digunakan sebagai retensi dan bentuk retensi

6) Kontrol kelembaban harus baik saat dilakukan sementasi 7) Abutment atau penyangga yang tidak direstorasi

● Kontraindikasi

1) Pasien usia muda karena masalah manajemen 2) Kontrol plan yang tidak memadai

3) Ukuran pulpa yang besar 4) Adanya restorasi klas III 5) Pasien dengan alergi nikel 6) Kebiasaan parafungsional

7) Edentulous dengan space yang besar 8) Abutment yang direstorasi

9) Kelainan pada enamel

10) Tumpang tindih vertikal yang dalam (Rosenstiel et al., 2016).

c. Macam berdasarkan bahan 1. GTJ logam

Jembatan yg seluruhnya terbuat dari logam Indikasi : digunakan pada gigi posterior

(11)

Keuntungan :

- Pengasahan gigi lebih sedikit

- Prosedur pekerjaan lab. lebih singkat

Kerugian :

- Estetik tidak memuaskan

2. GTJ akrilik

Jembatan yg seluruhnya terbuat dari bahan akrilik Indikasi : digunakan untuk GTC sementara Kerugian :

-Kurang kuat untuk gigi posterior -Mudah berubah warna

-Berbau

3. GTJ logam berlapis akrilik

Gigi tiruan cekat yg dibuat dari logam dgn lapis muka dari akrilik Indikasi : digunakan pada gigi anterior & posterior

Kerugian :

- Pelapis mukanya tdk tahan goresan

- Koefisien muai akrilik tidak sama dengan logam - Mudah berubah warna & berbau

4. GTJ porselen

Jembatan yg seluruhnya dibuat dari bahan porselin Indikasi : digunakan pada gigi anterior & posterior Keuntungan :

- Estetik memuaskan

- Plak tidak mudah menempel

5. GTJ porselin bertaut logam

Jembatan porselin yg diperkuat dengan kerangka logam

Indikasi : Gigi antagonis sebaiknya tidak dari bahan yang sama dan Anatomi gigi tumbuh sempurna

(12)

Keuntungan :

- Estetik memuaskan

- Plak tidak mudah menempel Kerugian :

- Pengasahan gigi lebih banyak 2. Pontik

a. macam pontik

● sanitary pontik dengan pontik ini memudahkan pembersihan karena permukaan jaringan lebih bersih dari residual Ridge, kontrol plak lebih mudah diindikasikan pada daerah yang tidak mementingkan estetika seperti pada regio mandibula posterior

● saddle atau ridge lap memiliki fitting konkaf pada residual ridge bukal lingual namun desain kontak ini tidak dianjurkan karena akses pembersihan yang sulit dengan dental floss sehingga dapat terjadi akumulasi plak yang menyebabkan inflamasi jaringan

● conical pembersihan yang mudah bentukan convex dan hanya memiliki satu kontak pada senter residual Ridge, direkomendasikan pada regio mandibula posterior di mana pertimbangan estetika tidak terlalu diperhatikan

● modified Ridge lap merupakan kombinasi dari sanitary dan sadel pontik yang mengkombinasikan kan estetika dengan pembersihan yang mudah

● ovate desain pontik dengan estetika yang tinggi permukaan jaringan yang konveksi penurunan permukaan yang halus pada residual Ridge membuat pontik seolah-olah tumbuh dari Gingiva

● modified ovate mempunyai bentuk ovatedengan posisi apeks lebih ke fasial pada residual Ridge (Rosenstiel, 2016)

b. pontik pada kasus

Pontik yang dipilih pada kasus adalah sanitary pontic. Pemilihan pontik jenis ini sesuai dengan indikasi gigi posterior yang tidak memerlukan estetika dan bertujuan agar pasien mudah dalam membersihkannya saat sikat gigi. Desain ini terutama untuk menggantikan molar pertama mandibula, mengembalikan fungsi oklusal atau menstabilkan gigi tetangga dan antagonisnya (Tiku, 2019).

3. mengapa gigi 37 pada kasus ini dilakukan PSA ?

Karena gigi 37 mengalami karies profunda. Selain itu gigi 37 merupakan gigi tetangga dari gigi 36 yang hilang. Maka sebelum gigi 37 dipreparasi untuk dipersiapkan menjadi abutment, perlu adanya perawatan pendahuluan berupa Perawatan Saluran Akar (PSA) agar gigi 37 dapat bertahan selama mungkin dalam rongga mulut sehingga perawatan gigi tiruan berhasil.

4. Definisi Previously treated

Previously treated adalah diagnosis klinis yang mengindikasikan gigi telah dirawat endodontik dan saluran akar telah di obturasi dengan berbagai bahan pengisi selain medikamen intrakanal dan umumnya gigi tidak merespon tes termal atau EPT (“AAE Consensus Conference Recommended Diagnostic Terminology,” 2009)

5. Endocrown

(13)

a. Definisi

Endocrown adalah mahkota gigi parsial yang terbuat dari keramik (lithium silicate atau resin komposit yang direkatkan oleh semen resin ke gigi yang mengalami devitalisasi.

Endocrown dapat menutup seluruh permukaan oklusal secara penuh dan dapat memanfaatkan ruang pulpa untuk meningkatkan permukaan bahan adhesive (Gade et al., 2017)

b. Indikasi

Endocrown diindikasikan pada kasus dengan kehilangan jaringan keras di area koronal yang berlebihan, ruang interproksimal yang terbatas, ferrule yang tidak memadai untuk menutup mahkota secara penuh, digunakan pada gigi geraham dengan akar pendek, obliterasi (penyempitan saluran akar akibat deposisi jaringan keras ke dalam ruangan saluran akar), dilaserasi (Gade et al., 2017)

6. Modified fixed partial denture a. Definisi

Alat prostetik cekat untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang hilang dan bahan yang dipakai adalah zirconia karena memiliki kekuatan terhadap fraktur yang tinggi

b. kelebihan dan kekurangan

● Kelebihan

- Dapat melindungi gigi yang dirawat PSA - Mahkota dapat tertutup rapat

- Estetika baik

- Prosedur tindakan invasif minimal

● Kekurangan

- Kesulitan isolasi selama bonding - Koreksi ruang yang sulit

- Diperlukan enamel dengan desain retentif pada permukaan proksimal dan lingual gigi penyangga

- Membutuhkan ekstensi atau kerangka logam pada permukaan oklusal gigi posterior (Rosenstiel et al, 2016)

c. tahapan

1. Fotoradiografi sebelum tindakan

2. Melakukan preparasi endocrown pada gigi 37

3. Setelah preparasi endocrown,lakukan pembersihan oklusal

4. Lakukan preparasi mahkota penuh dengan desain full veneer crown pada gigi 35 5. Membuat model kerja dengan mencetak elastomer pada regio kiri bawah

6. Membuat endocrown bridge sesuai dengan hasil cetakan elastomer dengan bahan zirconia dan warna disesuaikan

7. Pasang coba endocrown bridge,Bila ada tekanan berlebih saat dicetak dengan articulating paper,dapat dikurangi dengan bur

8. Permukaan internal bridge dilakukan sandblasting selama 30 detik 9. Ulasi internal surface dengan asam hyaluronat 10% selama 20 detik 10. Bilas dengan air selama 30 detik

(14)

11. Aplikasi monobond plus selama 1 menit

12. Pengetsaan gigi dengan dengan asam fosfor 37% selama 19 detik 13. Irigasi dengan air lalu keringkan selama 20 detik hingga dentin moist

14. Semen resin adesif diaduk dan diaplikasikan pada permukaan internal endocrown bridge dan permukaan gigi

15. Endocrown ditempatkan pada posisi yang tepat dan ditekan

16. Membersihkan kelebihan semen dengan eksplorer atau dental floss

17. Polimerisasi pada lingual,bukal dan oklusal selama 60 detik (Dadasaheb et al., 2017).

7. KIE

Dokter gigi memberikan KIE kepada pasien berupa :

- Komunikasi : Dokter gigi mengkomunikasikan kepada pasien mengenai diagnosis pasien dengan gigi 37 karies profunda dan gigi 36 hilang. serta rencana perawatan yang akan dilakukan.

- Informasi : Dokter gigi memberi informasi pada pasien mengenai tahapan perawatan yang akan dilakukan serta apa yang harus pasien persiapkan pre dan post perawatan seperti berkumur fengan air garam apabila terjadi inflamasi beberapa hari setelah perawatan, mengunyah makanan sebelah sisi yang berlawanan. Dan menginstruksikan pasien untuk kontrol 1 minggu setelah insersi apabila ada keluhan. Dan kontrol secara rutin secara bertahap 1 bulan, 3 bulan , 6 bulan dan satu tahun kemudian.

- Edukasi : Dokter gigi memberi edukasi pada pasien post perawatan serta menganjurkan pasien untuk selalu menjaga oral hygiene dan tidak makan makanan yang keras, lengket serta manis secara berlebihan.

(15)

F. SIMPULAN

Pasien usia 28 tahun, datang ke RSGM karena tidak dapat mengunyah dengan baik.

Anamnesis diketahui bahwa pasien ingin merawat giginya yang lubang dan membuat gigi tiruan.

Pemeriksaan klinis intra oral : oklusi baik dan normal, tidak ada kelainan, terdapat gigi hilang pada gigi 36 dan tampak oklusal gigi 37 dengan karies profunda. Dokter gigi menjelaskan kondisi tersebut sekaligus menjelaskan macam gigi tiruan agar pasien dapat memilih gigi tiruan sesuai keiinginannya dan pasien memilih gigi tiruan cekat karena praktis dan estetik. Dokter gigi melakukan perawatan pendahuluan perawatan saluran akar pada gigi 37 yang karies profunda.

Gigi tiruan cekat yang direncanakan adalah Fixed Partial Denture (FPD) 3 unit. Pembuatan pontic 36 melibatkan 35 menggunakan desain Full Veneer Crown preparasi mahkota penuh dan 37 endocrown restorasi pada gigi 37 preparasi monoblock porcelain technique sebagai abutment. Dilakukan insersi menggunakan semen adhesive restorative dan kontrol berkala untuk evaluasi kondisi rongga mulut dan GTC yang dikenakan.

(16)

G. DAFTAR PUSTAKA

1. Rosenstiel, Land, Fujimoto, 2016. Contemporary Fixed Prosthodontic. 5th ed. Elsevier 2. Shillingburg, Herbert, 2012. Fundamental of Fixed prosthodontic. Quintessence Book.

3. AAE Consensus Conference Recommended Diagnostic Terminology. (2009). Journal of Endodontics, 35(12), 1634.

4. Dadasaheb, S. et al. (2017) ‘RESEARCH ARTICLE ENDOCROWN BRIDGE : A UNIQUE DENTAL PROSTHESIS . A CASE REPORT * Vandana Gade , Aparajita Gangrade , Gangrade , Jaykumar Gade , Sanjay Patil and Priyatama Meshram’, pp. 7–

10.

5. Gade, V., Gangrade, A., Gade, J., Patil, S., & Meshram, P. (2017). ENDOCROWN BRIDGE: A UNIQUE DENTAL PROSTHESIS. A CASE REPORT. International Journal of Current Research, 9(2), 7–10.

6. Tiku, Y. G. S., & Jubhari, E. H. (2019). Selection of pontic design. Makassar Dental Journal, 8(3).

Referensi

Dokumen terkait