MODUL MAHASISWA SEMESTER III
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
BLOK
ILMU KEDOKTERAN GIGI TERPADU I MODUL – 1:
STRUKTUR ANATOMIS DAN IDENTIFIKASI KRANIOFASIAL
DISUSUN OLEH:
1.Dr. Endah Wahjuningsih, drg., M.Kes (PJM) 2.Mardiyanto RiskI H., drg., M.Kes
3.Icha Artyas Annariswati, drg.,M.Si 4.Emmy Khoironi, drg.,Sp.RKG (K)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA 2023
1
MODUL – 1
STRUKTUR ANATOMIS DAN IDENTIFIKASI KRANIOFASIAL
A. MATA KULIAH TERINTEGRASI 1. Anatomi
2. Forensik Odontologi 3. Radiologi
B. TOPIK MODUL - 1 Identifikasi Kraniofasial
C. NARASUMBER MATERI MODUL – 1
1. Dr. Endah Wahjuningsih, drg., M.Kes (PJM) – 08315808899/[email protected] 2. Mardiyanto Riski H., drg., M.Kes
3. Icha Artyas Annariswati, drg., M.Si 4. Emmy Khoironi, drg., Sp.RKG (K) D. METODE PEMBELAJARAN
Diskusi Kelas Kecil E. PEMICU 1
Judul : potongan tulang
Dokter gigi menganalisis bagian tubuh yaitu rahang seorang korban yang ditemukan pada kegiatan Disaster Victim Identification (DVI) karena kecelakaan jatuhnya pesawat terbang.
Tampak maxilla dengan seluruh gigi yang masih lengkap, hanya gigi 16 yang terlepas dari soketnya. Tampak mandibular dengan seluruh gigi yang masih lengkap,kecuali gigi 36 terlepas.
Kedua gigi yang terlepas tersebut disertakan sebagai bukti dalam pemeriksaan.
Termin
1. DVI : Disaster Victim Identification (DVI) adalah sebuah metode yang dibuat oleh Interpol untuk mengidentifikasi korban yang tidak dikenal. Korban yang tidak dikenal harus diidentifikasi untuk memberi kepastian mengenai identitasnya. Salah satu alat identifikasi utama dalam DVI adalah data gigi. Data gigi didapatkan dari sidik gigitan, sidik bibir, dan radiograf gigi. Radiografi panoramik dan periapikal merupakan dua teknik radiografi yang paling sering digunakan dalam pemeriksaan gigi di klinik dan juga untuk keperluan pemeriksaan forensik. (Vivin, 2021) STUDI LITERATUR TENTANG PENGGUNAAN RADIOGRAF PANORAMIK DAN PERIAPIKAL DALAM DISASTER VICTIM IDENTIFICATION (DVI) (ugm.ac.id)
2. maksilla : tulang rahang bagian atas 3. mandibular : tulang rahang bawah 4. gigi 16 : molar pertama RA kanan
5. gigi 36 : molar pertama rahang bawah kiri
6. soket : ruang kosong untuk gigi pada tulang rahang
Rumusan + Hipotesis
1. Apa tujuan Dokter gigi menganalisis bagian tubuh yaitu rahang seorang korban yang ditemukan pada kegiatan Disaster Victim Identification (DVI) karena kecelakaan jatuhnya pesawat terbang?
Tujuan drg menganalisis rahang korban adalah untuk bisa mengidentifikasi identitas korban melalui proses pemeriksaan forensik odontologi serta kecocokan data ante mortem pasien.
2. Apa arti Tampak maxilla dengan seluruh gigi yang masih lengkap, hanya gigi 16 yang terlepas dari soketnya?
Artinya pada tulang rahang korban hanya satu gigi molar pertama bagian kanan atas yang terlepas dari soketnya, gigi lainnya masih menempel pada soket
3. Apa arti Tampak mandibular dengan seluruh gigi yang masih lengkap,kecuali gigi 36 terlepas? Artinya pada tulang rahang korban hanya satu gigi molar pertama bagian kiri bawah yang terlepas dari soketnya, gigi lainnya masih menempel pada soket akibat kecelakaan
4. Mengapa Kedua gigi yang terlepas tersebut disertakan sebagai bukti dalam pemeriksaan? Karena
Karakteristik gigi pada tiap individu dapat menjadi alat identifikasi primer dalam melakukan analisis.
F. PEMICU 2
Dokter gigi melakukan pemeriksaan tulang rahang dan gigi tersebut untuk membuat data post mortem. Dokter gigi memperkirakan umur korban. Kemudian dokter gigi juga melakukan dugaan ras dari korban. Dokter gigi radiologi melakukan foto periapical untuk setiap gigi.
Termin :
1. data post mortem
2. dugaan ras : Dugaan ras adalah suatu istilah untuk menggambarkan suatu kesimpulan atau praduga yang dibuat berdasarkan ciri fisik bawaan seseorang, seperti warna kulit, bentuk mata, rambut, dll.
3. drg radiologi : Radiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses pembuatan gambar
(pencitraan) dari organ tubuh manusia dengan menggunakan radiasi sinar-x sebagai sumber
pencatat gambar yang berguna untuk mendiagnosis penyakit. (Nugraha, 2019)
4. foto periapikal : Radiografi periapikal adalah radiografi intraoral yang memberikan gambaran seluruh gigi dan sekitarnya. Radiografi periapikal digunakan untuk menilai kesehatan gigi, tulang, dan jaringan sekitarnya. (Amalia & Rizky, 2017)
1. Mengapa ? Karena Gigi merupakan sumber identifikasi yang bisa cepat dianalisis, dan akurat. Gigi memiliki struktur lengkung gigi, morfologi gigi, posisi gigi, restorasi, anatomi tulang di sekitar rongga mulut, dan morfologi sinus masing- masing individu hampir mustahil memiliki kesamaan 100%. Dan drg melakukan pemeriksaan pd gigi korban untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari sampel gigi korban. Informasi tersebut harus tertuang dalam Pink Form (formulir post-mortem).
2. Apa arti ? artinya dokter akan memperkirakan umur korban dari hasil pemeriksaan pada gigi korban. Perhitungan usia ini dapat dilakukan melalui analisis tahap perkembangan dan pertumbuhan gigi, pemeriksaan klinis, dan radiologi.
3. apa arti ?artinya dokter gigi akan melakukan identifikasi pada gigi korban untuk menentukan ras/ciri fisik dari korban melalui analisis radiologi. Identifikasi ras dapat ditentukan dengan melihat
Ciri-ciri gigi, seperti bentuk, ukuran, warna dan struktur
Lengkung gigi, seperti lebar, kedalaman dan sudut
Antropologi ragawi, seperti bentuk tengkorak, rahang dan tulang pipi.
4. Mengapa Dokter gigi radiologi melakukan foto periapical untuk setiap gigi? Karena foto periapikal setiap gigi berfungsi untuk melihat panjang setiap gigi dari mahkota hingga akar, foto ini juga dapat menunjukkan kesehatan akar gigi, lubang, dan pengeroposan tulang yang sangat berguna untuk proses identifikasi korban.
DAFTAR PUSTAKA
1. Destiarini SRD, Dwipura I, Aflanie I. 2017. Perbandingan Karakteristik Shovel Shape Gigi Insisivus Pertama Rahang Atas Pada Suku Di Kalimantan. Dentino (Jur. Ked. Gigi), Vol II. No 2. September : 194 – 199.
2. Friedrich Paulsen and Jens Waschke. 2018. Sobbota General Anatomy and Muscoskeletal System 16th Ed. Elsevier: Philadelphia (https://libribook.com/ebook/15906/sobotta-atlas-anatomy-vol1-16th- edition-pdf/?bookid=45368) (https://libribook.com/get1/15906/?bookid=45368)
3. Khoironi E. 2016. Radiography Role In Forensic Identification On Disaster. Proceeding Book International Scientific Meeting 3rd Dentisphere (Dentistry Update & Scientific Atmosphere) Current Concepts And Technology In Improving Dental And Oral Health Care. Pp.66- 73. 26-27 August.
4. Larasati AW, Irianto MG, Bustomi EC. Peran Pemeriksaan Odontologi Forensik Dalam Mengidentifikasi Identitas Korban Bencana Masal. Majority |Volume 7 |Nomor 3 |Desember 2018 5. Mohammed RB, Koganti R, Kalyan SV, Tricouveluri S, Sigh JR and Srinivasulu E Digital
Radiographic Evaluation of Mandibular Third Molar for Age Estimation in Young Adults and Adolesecents of South Indian Population using Modified Demirjian’s Method. Journal of Forensic Dental Science. Vol 6. Issue 3. Pp 191-196. September-December 2014.
6. Norton NS. 2012. Netter’s Head and Neck Anatomy for Dentistry. 2nd ed. Elsvier
7. Paulsen, Friedrich., Waschke, Jens. 2023. Sobbota Head Nect and Neuroanatomy 17th. Ed. Elsevier:
Philadelphia
8. Phasa NI, Apriyono DK, Masniari Novita M. 2018. Perbedaan Ukuran Gigi Molar Pertama Maksila dan Kaninus Mandibula Permanen Antara Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan di FKG Universitas Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 6 (no. 2), Mei.
9. Putri dkk. Prakiraan Usia Individu melalui Pemeriksaan Gigi untuk Kepentingan Forensik Kedokteran Gigi. Jurnal PDGI. Vol. 62. No.3. Hal 55-63. September-Desember 2013.)
10. Tanjung R. 2021. Peran Radiografi Dalam Identifikasi Kasus Forensik Odontologi. JKGT Vol.3, No.2, Desember ; 16-20
11. Taylor, Jane A, et al. 2016. Forensic Odontology Principles and Practice. Pp. 286-385. Willey Blackwell
12. Yudianto A. 2020. Pemeriksaan Forensik DNA Tulang dan Gigi: identifikasi pada DNA lokus STR CODIS, Y-STRs, dan mtDNA. Halaman 5-7.Sintesa book