PEDOMAN PRAKTIK LAPANGAN KEPERAWATAN KELUARGA DAN
GERONTIK DI PUSKESMAS
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
Penyusun
Puspita Hanggit Lestari, M.Kep.,Ns,Sp.Kep.Kom.
Mia Fatma Ekasari, M.Kep.,Ns Sp.Kep.Kom.
Eska Riyanti, S.Kp., M.KM.
Dr. Raden Siti Maryam,M.Kep,Ns,Sp.Kep.Kom.
Yeti Resnayati, S.Kp.,M.Kes.
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2025
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rakhmat dan karunia- Nya, kami dapat menyusun “Pedoman Praktik Lapangan Keperawatan Keluarga dan Gerontik”
Modul Praktik ini disusun sebagai panduan bagi mahasiswa dan dosen dalam melaksanakan praktikum Mata Kuliah Pedoman Praktik Praktik Keperawatan Keluarga, Gerontik dan Komunitas. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III, Ketua Jurusan Keperawatan, Ketua Prodi DIII Keperawatan dan Tim Pembimbing atas bantuannya baik moril maupun materil sehingga Modul ini dapat selesai pada waktunya.
Kami menyadari Pedoman Praktik Lapangan Keperawatan Keluarga dan Gerontik ini belum sempurna, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Pedoman praktik ini.
Kami berharap Pedoman Praktik ini bermanfaat bagi mahasiswa, dosen dan Pembimbing Klinik Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III khususnya, dan pembaca umumnya.
Bekasi, Januari 2025
Penyusun
iii DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar……… i
Daftar Isi………. ii
Tinjauan Mata Kuliah……… 1
Cara menggunakan modul ……… 1
Peta Kompetensi/CPMK………... 1
Pendahuluan……….. 1
Kegiatan praktik 1……….. 10
Kegiatan praktik 2……….. 25
Kepustakaan………... 71
Tinjauan Mata Kuliah:
Mata kuliah ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan berbagai konsep asuhan keperawatan, keluarga dan gerontik di tatanan masyarakat. Lingkup asuhan keperawatan meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemelihaan kesehatan dan pemulihan kesehatan gerontik dengan pendekatan proses keperawatan dan 5 tingkat pencegahan dengan melibatkan keluarga dan masyarakat secara penuh serta pemanfaatan sumber-sumber yang ada dikomunitas. Pengalaman belajar dengan mempergunakan berbagai metode penndekatan proyek, diskusi kelompok, studi eksploratif dan seminar.
Cara Menggunakan Modul
Modul ini dirancang untuk membekali mahasiswa, dosen, dan pembimbing kelas Internasional dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan praktik klinis keperawatan keluarga dan gerontic dengan baik. Untuk memaksimalkan pengalaman belajar mahasiswa, harap ikuti petunjuk berikut:
Sebelum mahasiswa mulai melaksanakan praktik lapangan ini, pastikan Anda memiliki pemahaman dasar tentang konsep keperawatan keluarga dan Keperawatan gerontik serta proses keperawatan. Modul ini merupakan panduan praktik lapangan di puskesmas atau lingkungan masyarakat. Modul ini memberikan pedoman untuk mencapai hasil pembelajaran, mencapai kompetensi dan keterampilan klinis, dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dan gerontik. Mahasiswa dapat menemukan pedoman proses keperawatan dalam modul ini sehingga mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dan gerontic dengan baik. Mahasiswa harus berperan aktif dalam memenuhi hasil pembelajaran dan keterampilan klinis di pusat kesehatan masyarakat atau lingkungan masyarakat.
Mahasiswa melakukan pengkajian, menegakkan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, melaksanakan keperawatan, dan mengevaluasi keperawatan. Penilaian dan evaluasi yang digunakan dalam Penerapan Praktik Klinis Keperawatan Keluarga Dan Gerontik Adalah:
• Direct Observasional Procedural Skills (DOPS) : Tunjukkan Keterampilan Klinis Anda Melalui Supervisi Tindakan Klinis Dengan Pembimbing Klinik
• Laporan Asuhan Keperawatan/ Portofolio: Dokumentasikan Perawatan Keperawatan Pada Formulir Yang Disediakan.
• Student Oral Case Analyses (SOCA): Responsi Asuhan Keperawatan Keluarga Dan Gerontik
• Logbook : Dokumentasikan kegiatan praktik di Puskemas
Dengan mengikuti petunjuk pembelajaran ini dan terlibat aktif dalam praktik klinis keluarga dan gerontik, Anda akan berada di jalur yang benar untuk menjadi perawat yang kompeten.
Peta Kompetensi/CPMK
1. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan sesuai tahap perkembangan (P4)
2. Mampu menerapkan asuhan keperawatan lansia dalam konteks individu dan kelompok (P4)
3. Mampu melakukan pendidikan Kesehatan pada asuhan Keperawatan keluarga dan gerontic (P4)
MODUL PRAKTIK LAPANGAN KEPERAWATAN KELUARGA DAN GERONTIK PENDAHULUAN
Praktik lapangan keperawatan keluarga dan gerontic memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan berbagai konsep asuhan keperawatan gerontic dan komunitas ditatanan masyarakat. Mahasiswa dalam melaksanakan praktik ini diharapkan memiliki kemampuan dalam mengelola asuhan keperawatan keluarga dengan masalah Kesehatan sesuai tahap perkembangan, mengelola asuhan keperawatan lansia dalam konteks individu dan kelompok.
Proses keperawatan yang dilaksanakan mahasiswa dalam pelaksanaan praktik lapangan keperawatan keluarga dan gerontik terdiri dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
A. Identitas Mata Kuliah
a. Nama M.K : Praktik Keperawatan Keluarga, Gerontik dan Komunitas b. Kode M.K : NS.6.04
c. Jenis M.K : Keperawatan Komunitas d. Bobot SKS : 4 SKS Praktik Lapangan e. Semester : Semester VIII
f. Penangung Jawab : Puspita Hanggit L, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom.
g. Tim Dosen :
1. Puspita Hanggit Lestari, M.Kep.,Ns,Sp.Kep.Kom.
2. Mia Fatma Ekasari, M.Kep.,Ns Sp.Kep.Kom.
3. Eska Riyanti, S.Kp., M.KM.
4. Dr. Raden Siti Maryam,M.Kep,Ns,Sp.Kep.Kom.
5. Yeti Resnayati, S.Kp.,M.Kes.
h. Periode :
Periode I: 10 – 22 Februari 2025 di Puskesmas pembantu wilayah Jakarta Timur Periode II : 7 – 19 April 2025 di Wilayah binaan Jatiwarna
B. Metode Pembelajaran 1. Studi kasus
2. Problem Based Learning 3. Discovery Learning 4. Responsi
C. Strategi Pembelajaran
Kegiatan pembejaran mata kuliah ini dirancang pelaksanaannya di Puskesmas dan di wilayah ninaan. Pengalaman belajar yang ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan.
a. Menyiapkan panduan praktik dan menjelaskannya kepada mahasiswa 2. Tahap Pelaksanaan.
a. Pelaksanaan Keperawatan Keluarga di Puskesmas Tugas Individu :
1) Mahasiswa memilih satu keluarga melalui poli Puskesmas tempat mahasiswa praktik untuk diberikan asuhan keperawatan
2) Kasus yang dipilih boleh diambil dari kasus klien yang berobat ke Puskesmas dan memerlukan tindak lanjut dengan perawatan di rumah atau monitoring selama perawatan ataupun yang di dapat dari data di Posyandu/ kader.
3) Mahasiswa melaksanakan praktik asuhan keperawatan pada keluarga dengan melakukan kunjungan rumah minimal 3 X/ minggu dengan memperhatikan protokol kesehatan. Adapun kegiatan dalam praktik asuhan keperawatan keluarga meliputi:
a) Membuat kontrak dengan keluarga b) Melaksanakan pengkajian keluarga
c) Membuat analisa data dan menentukan diagnosa keperawatan d) Menyusun perencanaan keluarga
e) Melakukan intervensi keperawatan keluarga dengan memberdayakan keluarga.
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan didampingi oleh pembimbing Klinik/
Lapangan
f) Mengadakan evaluasi hasil asuhan keperawatan keluarga
4) Mahasiswa menyusun laporan pelaksanaan askep keluarga kelolaan dan di presentasikan dalam presentasi kelompok masing-masing bersama dengan pembimbing.
5) Membuat logbook kegiatan harian di PKM Tugas Kelompok :
1. Membuat laporan Profil PKM sesuai pedoman
2. Mengikuti kegiatan Program Integrasi Layanan Primer di Puskesmas b. Pelaksanaan Praktik Keperawatan Gerontik di Puskesmas
1) Tugas Individu : Mahasiswa melakukan asuhan keperawatan pada lansia dan mendokumentasikannya dalam laporan Askep pada lansia.
2) Tugas Kelompok :
a) Melakukan asuhan keperawatan pada kelompok lansia
b) Melakukan Tindakan pendidikan kesehatan di poli lansia atau Posyandu Lansia
3. Tahap Evaluasi
Penilaian dilakukan oleh pembimbing terhadap mahasiswa dalam penerapan asuhan keperawatan keluarga dan gerontic dengan menggunakan format penilaian (terlampir).
D. Tata Tertib
1. Mahasiswa WAJIB mengikuti semua kegiatan praktik lapangan sesuai dengan jadual kegiatan yang sudah ditetapkan Senin- Sabtu 08.00 – 16.00
2. Pakaian yang digunakan adalah seragam lengkap dengan papan nama dan logo.
3. Dalam mengikuti semua kegiatan mahasiswa harus mengisi absensi/daftar hadir.
4. Kehadiran mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan praktik lapangan adalah 100%.
5. Bagi mahasiswa yang tidak dapat praktik lapangan atau alasan lain harus disertai surat keterangan dan wajib mengganti waktu praktik.
6. Absensi/daftar hadir mahasiswa dan dosen menjadi tanggung jawab ketua kelompok.
7. Mahasiwa harus bersikap jujur, ramah, dan penuh tanggung jawab, disiplin, tekun, teliti, dan saling menghargai
8. Selama berlangsungnya kegiatan praktik lapangan, mahasiswa harus menjaga nama baik institusi pendidikan, melaksanakan tata tertib, dan berperilaku sopan.
9. Mahasiswa harus mengumpulkan laporan tepat waktu. Jika mahasiswa terlambat pada saat mengumpulkan laporan, maka akan berpengaruh terhadap pencapaian nilai
E. Tagihan Praktik Lapangan Keluarga dan Gerontik 1. Keperawatan Gerontik
a. Asuhan Keperawatan Lansia (Individu)
b. Asuhan Keperawatan kelompok di poli lansia atau Posyandu Lansia 2. Keperawatan Keluarga
a. Asuhan Keperawatan Keluarga (Individu)
b. Pelaksanaan Tindakan keperawatan didampingi oleh pembimbing klinik/lapangan c. Laporan dan persentasi asuhan Keperawatan keluarga dengan pembimbing d. Logbook kegiatan praktik pada kegiatan ILP pelayanan klaster di PKM
PENILAIAN
Komponen Penilaian % Sub
CPMK 01
Sub CPMK
02
Sub CPMK
03
Sub CPMK
04 K
Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga
10 X
Laporan Asuhan Keperawatan Gerontik
10 X
Laporan Asuhan Keperawatan komunitas
10 X
Tindakan Keperawatan Keluarga 15 X X
Tindakan Keperawatan Gerontik 15 X X
Tindakan Keperawatan Komunitas 15 X
SOCA 15 X X
Sikap/ Problem Solving Skill 10 X X X X
KEGIATAN PRAKTIK 1: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA 1. CPMK dan Sub CPMK
CPMK 1. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan sesuai tahap perkembangan (P4)
SUB-CPMK
1.1 Melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan sesuai tahap perkembangan dengan pendekatan proses keperawatan.
1.2 Mengimplementasikan asuhan keperawatan keluarga dengan anggota keluarga yang memiliki masalah Kesehatan
2. Uraian materi
A. Pengkajian Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan keperawatan kepada keluarga bertujuan untuk membantu keluarga agar mampu mandiri dalam memelihara kesehatan anggotanya. Tujuan itu dapat dicapai apabila keluarga memiliki kemampuan untuk berperilaku hidup sehat. Perilaku hidup sehat dapat dibangun melalui upaya pendidikan kesehatan.
Pengkajian keperawatan merupakan langkah awal dari pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga. Pengkajian keperawatan keluarga merupakan suatu tahapan ketika perawatmengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga. Model Asesmen Keluarga Friedman umumnya digunakan ketika keluarga dalam setting komunitas. Agar diperoleh data yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga, perawat hendaknya menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari-hari), lugas dan sederhana.
Pengumpulan data dari keluarga dapat menggunakan metode wawancara, observasi fasilitas dalam rumah, pemeriksaan fisik anggota keluarga dengan menggunakan data sekunder seperti hasil laboratorium, foto rontgen, dsb.
B. Diagnosis Keperawatan
“Diagnosis keperawatan didefinisikan sebagai penilaian klinis tentang respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan aktual atau potensial. Diagnosis keperawatan menghubungkan informasi dengan perencanaan perawatan. Diagnosis keperawatan memberikan dasar untuk memilih intervensi keperawatan untuk membantu mencapai hasil yang menjadi tanggung jawab perawat” (Doenges, Moorhouse, & Murr, 2016, hlm. 10).
Diagnosa keperawatan dikembangkan melalui proses pengkajian dan dikembangkan menggunakan data dasar dari hasil pengkajian. Tujuan diagnose keperawatan adalah untuk mengarahkan rencana asuhan keperawatan untuk membantu klien dan keluarganya beradaptasi terhadap penyakit mereka dan untuk menghilangkan masalah perawatan Kesehatan. Hal yang menjadi tuntutan perawat yang berkompeten dalam membuat asuhan keperawatan yaitu perawat harus memiliki landasan dalam menentukan diagnose keperawatan berdasarkan SDKI sebagai landasan klinis dalam menentukan diagnosa Keperawatan. Diagnosis Keperawatan diprioritaskan berdasarkan urgensi masalah
Keperawatan.
C. Perencanaan Keperawatan
Perencanan keperawatan keluarga keluarga dirancang oleh perawat dan keluarga untuk fokus pada masalah yang telah teridentifikasi dan disusun berdasarkan prioritas. Rencana tersebut harus memperhitungkan preferensi keluarga untuk pengambilan keputusan dan harus memenuhi kebutuhan literasi kesehatan anggota keluarga. Semakin spesifik rencana tindakan keluarga dan intervensinya, semakin positif hasilnya. Peran perawat adalah memberikan bimbingan kepada keluarga, memberikan informasi, dan membantu dalam perencanaan intervensi.
Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah keperawatan dengan melibatkan anggota keluarga. Perencanaan keperawatan juga dapat diartikan juga sebagai suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan, atau mengurangi masalah-masalah klien. Intervensi keperawatan dibuat berdasarkan SIKI.
Dalam menentukan intervensi dalam perencanaan bagi perawat diperlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan, di antaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan praktik keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya, kemampuan dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan, serta memilih dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan, menulis instruksi keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan tingkat kesehatan lain.
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang sistematis, tepat dan dilakukan sesuai dengan standar prosedur operasional akan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga. untuk mendapatkan hasil yang baik, perawat dituntut untuk mengasah dan meningkat keterampilan pelaksanaan tindakan keperawatan baik teori maupun praktik. Seberapa banyak implementasi yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah keluarga, itu bergantung pada bagaimana perawat menyusun perencanaan.
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Praktik evaluasi keperawatan dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu evaluasi proses dan evaluasi tujuan. Bila hasil evaluasi tidak atau berhasil sebagian, perlu disusun rencana keperawatan yang baru.
3. Daftar SOP
• Pengkajian
• Diagnosa keperawatan
• Perencanaan keperawatan
• Implementasi keperawatan
• Evaluasi keperawatan 4. Uji ketrampilan
FORMAT PENGUMPULAN DATA KESEHATAN KELUARGA
Nama Mahasiswa : ...
N I M : ...
A. KARAKTERISTIK 1. Kepala Keluarga
- Nama Kepala Keluarga :...
- Jenis Kelamin : ...
- Umur/ Tempat tgl lahir : ...
- Agama : ...
- Pendidikan : ...
- Pekerjaan : ...
- Alamat : ...
- No Telepon : ...
2. Susunan Anggota Keluarga
No Nama Umur Jenis Kelamin
Hubungan dgn KK
Agama Pendidikan Terakhir
Pekerjaan Masalah Kes
3. Genogram (tiga generasi)
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini
2. Tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan
3. Riwayat keluarga inti
4. Tipe keluarga
[ ] Keluarga Inti [ ] Keluarga Besar [ ] Lain-lain
6. Latar Belakang Budaya
7. Aktivitas keagamaan yang diikuti
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi Keluarga
1.1. Pola Interaksi dan Komunikasi
1.1.1. Kapan paling sering terjadi interaksi dalam keluarga?
[ ] Pagi hari [ ] Siang hari [ ] Malam hari [ ] Tidak tentu 1.1.2. Dalam situasi apa interaksi terjadi?
[ ] Makan bersama [ ] nonton TV
[ ] Rekreasi [ ]Lain-lain...
1.1.3. Apa yang dirasakan sebagai masalah keluarga dalam berinteraksi ? [ ] Bahasa [ ] Budaya
[ ] Lain-lain, sebutkan ...
1.1.4. Adakah konflik dalam keluarga tentang interaksi ? [ ] Tidak ada
[ ] Ada, jelaskan ...
1.1.5 Cara berkomunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga [ ] Langsung [ ] Tidak langsung
1.1.6 Sifat komunikasi yang sering diterapkan dalam keluarga [ ] Tertutup [ ] Terbuka
1.1.7 Siapakah anggota yang paling dominan berbicara [ ] Ayah [ ] Ibu [ ] Anak
[ ] Lain-lain,sebutkan ...
2. Struktur Keluarga 2.1. Pengambilan keputusan
2.1.1. Cara / metode pengabilan keputusan dikeluarga
[ ] Suara terbanyak [ ] Musyawarah [ ] Otoriter [ ] Sendiri-sendiri [ ]Lain-lain,sebutkan...
2.1.2. Siapakah pengambil keputusan dalam keluarga ? [ ] Ayah [ ] Ibu [ ] Anak tertua [ ] Lain-lain ...
2.1.3. Siapakah yang paling dipercaya dalam keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
[ ] Ayah [ ] Ibu [ ] Anak laki tertua
[ ] Anak perempuan tertua [ ] Lain-lain ...
2.1.4. Apakah perlu bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalah kesehatan keluarga [ ] Ya [ ] Tidak. Bila ya, sebutkan
3. Struktur nilai/value 3.1. Sistem nilai
3.1.1. Suku ayah ...suku ibu...
Budaya yang dominan dalam keluarga
3.1.2. Adakah nilai – nilai tertentu yang dianut keluarga yang bertentangan dengan kesehatan [ ] Tidak [ ] Ya, sebutkan
3.1.3. Adakah kegiatan /nilai agama yang menurut keluarga bertentangan dengan kesehatan [ ] Tidak ] Ya, sebutkan
3.1.4. Bagaimana persepsi keluarga terhadap kesehatan? [ ] Merupakan hal yang penting.
Alasan
4. Struktur Peran
4.1. Sebutkan pembagian peran dalam anggota keluarga 4.1.1. Ayah
4.1.2. Ibu 4.1.3. Anak 4.1.4 Lain-lain
4.2. Adakah perubahan peran/konflik ketidaksesuaian peran dalam keluarga [ ] Tidak ada
[ ] Ada, jelaskan
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
1.1. Bagaimana respon keluarga jika ada salah satu anggota keluarga yg berhasil?………...
1.2. Bagaimana respon keluarga terhadap kehilangan ? (terangkan) ...………
1.3 Bagaimana gambaran saling menghargai diantara anggota keluarga sesuai perannya
2. Fungsi Sosialisasi
2.1. Apakah anggota keluarga ikut dalam anggota organisasi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan ?
[ ] Ya, Sebutkan [ ] Tidak, alasannya
2.2. Adakah penghargaan yang diterima dari masyarakat karena keikutsertaan dalam kegiatan kesehatan di masyarakat ?
[ ] Ada [ ] Tidak ada
2.3. Apakah ada anggota keluarga yang cukup berpengaruh di masyarakat
[ ] Tidak. [ ] Ya, contoh ……….
2.4. Adakah konflik keluarga di masyarakat ?
[ ] Tidak [ ] Ada, sebutkan Adakah sumber-sumber yang digunakan keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan
[ ] ya, sebutkan [ ] Tidak , alasannya
2.5. Adakah anggota keluarga yang mempunyai keterampilan khusus [ ] Tidak [ ] Ada, siapa apa jenis keterampilannya
2.6 Adakah anggota keluarga yang tidak bisa membaca dan/atau menulis [ ] Tidak [ ] Ada, siapa ………..apa alasannya………...
3. Fungsi Reproduksi
3.1. Apakah bapak/ibu saat ini ikut keluarga berencana ? [ ] Ya [ ] Tidak 3.2. Bila Ya, menggunakan apa ?
[ ] IUD [ ] MOW/MOP [ ] Kondom
[ ] Suntik [ ] Pil
[ ] Susuk [ ] Lain-lain, sebutkan
3.3. Bila ya, apa alasan Bapak/Ibu memilih cara KB tersebut ? 3.4. Bila Bapak /Ibu KB, dimana memperoleh pelayanannya ?
3.5. Apakah Bapak/Ibu selama menggunakan alat kontrasepsi ada keluhan ? [ ] Ya [ ] Tidak
3.6. Jika ya, apa keluhannya Bagaimana cara menanggulanginya 3.7. Bila tidak ikut KB, alasannya
3.8. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapat informasi tentang KB? [ ] Ya [ ] Tidak
4. Fungsi Ekonomi
4.1. Apakah setiap anggota keluarga sudah mempunyai penghasilan sendiri ? [ ] Ya [ ] Tidak
Bila ya, siapa saja :
4.2. Bila digabungkan pendapatan keluarga sebulan :
[ ] dibawah Rp. 1.000.000. [ ] Rp. 1.000.000 s/d. Rp. 2.000 000,- [ ] Rp. 2.000.000 s/d. Rp. 3.000.000,- [ ] Di atas Rp. 3.000.000,-
4.3. Apa saja jenis pengeluaran rutin setiap bulan dikeluarga
4.4. Apakah penghasilan keluarga mencukupi pemenuhan kebutuhan tersebut ? [ ] Ya [ ] Tidak
4.5. Apakah ada anggota keluarga yg mempunyai tabungan ? [ ] Ya. [ ] Bila ya, siapa
4.6. Siapakah pengelola keuangan dalam keluarga [ ] Ayah [ ] Ibu [ ] Lain-lain : ...
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan 5.1. Pemenuhan kebutuhan makan 5.1.1. Pengadaan makanan sehari-hari
[ ] Memasak sendiri [ ] Membeli [ ] Lain-lain ...
5.1.2. Komposisi jenis makanan
Komposisi Selalu ada Ketersediaan kadang-kadang Tidak
pernah
a. Makanan pokok b. Lauk-pauk :
- protein hewani - protein nabati c. Sayuran
d. Buah-buahan e. Susu
5.1.3. Cara menyajikan makanan dalam keluarga
[ ] Tertutup [ ] Terbuka [ ] lain-lain ...
5.1.4. Pantangan makanan dalam keluarga : [ ] Tiada ada
[ ] ada, sebutkan jenis makanannya……… Dan alasannya
………
5.1.5. Kebiasaan keluarga dalam mengkonsumsi air minum [ ] Dimasak [ ] Air mineral
[ ] Lain-lain...
5.1.6. Kebiasaan keluarga dalam mengolah sayur :
[ ] Dipotong- potong dulu baru dicuci [ ] Tidak di cuci [ ] Dicuci baru dipotong-potong ( ) lain-lain……….
5.1.7. Kebiasaan makan dalam keluarga
[ ] Bersama [ ] Sendiri-sendiri [ ] lain2
5.2. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
5.2.1. Apakah setiap anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari : [ ] Ya [ ] Tidak
5.2.2. Apakah setiap anggota keluarga memiliki kamar tidur masing-masing ? [ ] Ya [ ] tidak
Bila tidak bagaimana dengan pembagian kamarnya………
...
5.2.3. Rata-rata jumlah jam tidur dalam sehari...
5.2.4. Bila ada anggota keluarga yg sulit tidur bagaimana mengatasinya
………..
5.3. Pemenuhan kebutuhan rekreasi dan Olah Raga
5.3.1. Apakah keluarga mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur [ ] Ya, frekuensinya
………
[ ] Tidak, alasannya ………..
5.3.2. Apakah sebagaian besar anggota keluarga melakukan aktivitas olahraga secara teratur
?
[ ] Ya
[ ] Tidak, apa alasannya ………
5.4. Pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
5.4.1. Bagaimana kebiasaan anggota keluarga dalam pemeliharaan kebersihan diri:
a. Mandi : …………x/hari b.Sikat gigi : ………x/hari c. Cuci rambut x/hari
5.4.2. Apakah semua anggota keluarga menggunakan bahan berikut ini untuk pemeliharaan kebersihan diri
[ ] Sabun [ ] Pasta gigi
[ ] Shampo [ ] Lain-lain,sebutkan …………
5.5. Perilaku keluarga dalam penanggulangan sakit
5.5.1. Apa yang dikakukan keluarga jika ada anggota keluarga yg sakit;
[ ] Tidak berobat [ ] Beli obat sendiri
[ ] Pengobatan Alternatif [ ] Berobat ke yan kes.
5.5.2. Bila keluarga tidak berobat alasannya...
5.5.3. Apakah keluarga mengetahui tentang pelayanan BPJS Jika Ya apakah keluarga memanfaatkan fasilitas tersebut?
E. STRESSOR DAN KOPING
1. Stressor yang dihadapi keluarga saat ini
2. Koping keluarga (cara penyelesaian masalah)
3. Respon keluarga jika salah satu anggota keluarga mempunyai masalah [ ] Membantu mencari jalan keluar [ ] Acuh tak acuh
[ ] Pasrah [ ] Lain-lain, sebutkan
F. DERAJAT KESEHATAN 1. Kejadian Sakit di keluarga 1.1. Kejadian sakit saat ini
1.1.1. Apakah saat ini ada anggota keluarga yang sedang menderita sakit
[ ] Tidak ada [ ] Ada
1.1.2. Jika ada sebutkan , siapa :………. Jenis penyakitnya :………..
1.1.3. Bagaimana cara menanggulanginya ………
1.2. Kejadian penyakit kronis
1.2.1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis [ ] Tidak ada [ ] Ada, sebutkan
1.2.2. Jika ada bagaimana cara menanggulanginya : 1.3. Kejadian sakit 1 tahun terakhir :
1.3.1. Apakah ada anggota keluarga yang sakit 1 tahun terakhir [ ] Ada [ ] Tidak ada
1.3.2. Jika ada siapa sebutkan penyakit dan gejalanya
2. Kejadian cacat
Adakah ada anggota keluarga yang cacat ?
[ ] Ada [ ] Tidak ada Jika ada, cacatnya apa ?
[ ] Fisik, sebutkan ………..
[ ] Mental, sebutkan ………..
3. Kejadian kematian dalam 1 tahun terakhir
Adakah anggota keluarga yang meninggal satu tahun terakhir ? [ ] Tidak ada [ ] Jika ada, siapa ………..umur...
Apa penyebabnya ………
G. KESEHATAN LINGKUNGAN 1. Perumahan
a. Status rumah :
[ ] Milik pribadi [ ] kontrakan [ ] Sewa/bulan [ ] Lain-lain………
b. Jenis bangunan
[ ] Permanen [ ] Semi permanent [ ] Non permanent c. Luas bangunan M2
d. Luas perkarangan M2 e. Atap rumah
[ ] Genteng [ ] Seng [ ] asbes [ ] Sirap [ ] Lain-lain...
f. Ventilasi
[ ] Ada [ ] Tidak Bila ada , berapa luasnya
[ ] > 10% luas lantai [ ] < 10% luas lantai Adakah cahaya matahari dapat masuk rumah pada siang hari ? [ ] Ada [ ] Tidak ada
h. Penerangan
[ ] Listrik [ ] Petromak
[ ] Lampu tempel [ ] Lain-lain i. Lantai
[ ] Ubin [ ] Plester [ ] Papan [ ] Tanah j.Bagaimana kondisi kebersihan secara keseluruhan ?
[ ] Bersih [ ] Berdebu [ ] Sampah bertebaran [ ] Banyak lalat [ ] Banyak lawa-lawa [ ] Lain2.
Denah rumah (dengan ukurannya)
2. Pengolahan sampah
Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah ? [ ] Ada, [ ] Tidak
Jika Ada, bagaimana kondisi tempat pembuangan tersebut
[ ] Memenuhi syarat [ ] Tidak memenuhi Bila tidak, bagaimana pengolahan sampah rumah tangga ?
[ ] Dibuang ke kali [ ] Diambil petugas [ ] Dibakar [ ] Ditimbun [ ] Lain-lain ...
3. Sumber air
Apakah keluarga mempunyai sumber air ? [ ] Ya, [ ] Tidak
Bila tidak dari mana sumbernya ? ……… Jika ya, apa jenis sumber airnya ?
[ ] Sumur gali [ ] Pompa listrik [ ] SPT [ ] PAM [ ] Sungai [ ] Membeli [ ] Lain-lain
Apakah untuk keperluan air minum diambil air sumber tersebut ? [ ] Ya [ ] Tidak Bila tidak, bagaimana memperolehnya ……… Bagaimana keadaan fisik airnya ? (perlu observasi)
[ ] Tidak Berasa [ ] Tidak berwarna [ ] Tidak berbau [ ] Tidak ada pengendapan [ ] Lain-lain...
4. Jamban Keluarga
Apakah keluarga mempunyai WC sendiri [ ] Ya [ ] Tidak
Bila Tidak, dimana tempat BAB Keluarga ……….. BilaYa, apa jenis jambannya ?
[ ] Leher angsa [ ] Cemplung [ ] Lain-lain Berapa jarak tempat penampungannya dengan sumber air ?
5. Pembuangan air limbah
Apakah mempunyai saluran pembuangan air kotor ? (perlu observasi) [ ] Ya, Bagaimana kondisinya ………..
Kemana pembuangannya ………..
[ ] Tidak. Dimana pembuangannya ………..
6. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
Adakah perkumpulan kegiatan kemasyarakatan / sosial diwilayah ini [ ] Tidak [ ] Ya, jenisnya ……….
Adakah fasilitas pelayanan kesehatan diwilayah ini :
[ ] Ya [ ] Tidak, alasannya ……….
Apakah fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan umum dari rumah ?
[ ] Bila ya, dengan kendaraan apa ………..
[ ] Bila tidak, bagaimana cara menanggulanginya ………
PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA ( Diisi setiap anggota keluarga )
A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA.
1. N a m a : 2. Umur :L/ P 3. Pekerjaan :
4. Tinggi Badan : cm. Berat Badan : Kg.
B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN.
C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL.
1. Tekanan Darah : mm Hg.
2. Denyut Nadi : x / menit 3. Frekuensi Pernafasanan : x/ menit.
4. Suhu Tubuh. : º C
5. Kesadaran : [ ] kompos Mentis. [ ] Apatis.
[ ] Somnolent [ ] Sopporocoma
D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK.
( Pemeriksaan “ Head to toe” sesuai kebutuhan ) 1. Inspeksi :
2. Auskultasi :
3. Palpasi :
B. PEDOMAN PENJAJAKAN II
Masalah kesehatan keluarga : ………
1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang masalah kesehatan :
……….
Apa tanda dan gejala pendukung masalah :
………..
Penyebab :
……….
Apa akibatnya bila tidak ditanggulangi :
……….
Lain-lain ………
2. Apa yang bapak/ibu lakukan dengan adanya masalah tersebut
………
………
3. Bagaimana cara bapak/ibu memberikan perawatan kepada anggota keluarga dengan masalah tersebut atau apa upaya penanggulangan yang dilakukan keluarga
………
………
4. Bagaimana cara bapak/ibu menata lingkungan yang dapat meningkatkan keberhasilan penyelesaian masalah :
………
………
Hasil observasi pengkajian terhadap lingkungan keluarga :
………
5. Apakah bapak/ibu memanfaatkan sarana/fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat untuk mengatasi masalah tersebut diatas
[ ] Ya [ ] Tidak Jika ya, dimana : ………..
Jelaskan bantuan apa yang bapak/ibu peroleh:
Jika tidak, apa alasannya
………
KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN TUGAS
PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
a. Kemampuan mengenal masalah (pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari masalah kesehatan)
b. Kemampuan mengammbil keputusan dalam penanganan masalah (akibat jika masalahtidak diatasi dan mengambil keputusan untuk mengatasi masalah)
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit (perawatan dan pencegahan masalah) d. Kemampuan memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluargayang mengalami masalah
e. Kemampuan memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk penanganan masalahkesehatan
ANALISA DATA
Data Fokus (Subjektif & Objektif) Masalah
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
...
Penapisan Masalah
1. Diagnosa Keperawatan :……….
NO. KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
1. Sifat masalah: ………. 1 2. Kemungkinan masalah untuk
diubah: ...
2
3. Potensi masalah untuk dicegah :
…...
1
4. Menonjolnya masalah : …... 1
Jumlah …..
Daftar diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas : 1. ………, skor :………
2. ………. Skor : ……..
3. dst
C. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosis Keperawatan
Tujuan Kriteria
Hasil
Rencana Tindakan/
Intervensi
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal Jam No Dx. Tindakan Keperawatan & Respon/Hasil
(Subjektif & Objektif) Nama Perawat (Paraf)
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal Jam No Dx/TU K
Perkembangan Klien (SOAP)
Nama Perawat (paraf)
PENJELASAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA
Perkenalkan,
Nama saya :
Asal Institusi dari : Sekarang sedang praktek di :
Selama :
Adapun tujuan dari praktik keperawatan ini adalah untuk membantu anggota keluarga yang sakit dengan melibatkan keluarga melalui kegiatan yang akan kita rencanakan dan lakukan bersama-sama, sesuai masalah kesehatan yang ada.
Saya menjamin bahwa praktek keperawatan ini tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi anggota keluarga yang sakit maupun keluarga dan saya akan menghormati keputusan keluarga untuk berpartisipasi serta akan akan menjaga kerahasiaan identitas maupun datayang diperoleh dari keluarga.
Melalui penjelasan ini, saya sangat mengharapkan partisipasi keluarga untuk ikut secara aktif demi peningkatan kesehatan anggota keluarganya yang sakit. Atas kesediaan dan partisipasinya, saya ucapkan terimakasih.
Jakarta, ...2025
Keluarga, Perawat,
34 SURAT PERSETUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
Alamat :
Hubungan dengan Kepala Keluarga :
Nama Kepala Keluarga :
Dengan ini menyetujui untuk dilakukannya kegiatan Asuhan Keperawatan pada
anggota keluarga saya yang sakit oleh ... asal institusi yang dilaksanakan mulai tanggal…………...s.d………..…………
Tujuan dari kegiatan asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit dengan melibatkan keluarga ini untuk membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga kami.
Adapun jadual pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai dengan kesepakatan, yaitu:
Nomor Hari/Tanggal Kegiatan Waktu datang
Waktu pulang
Demikian surat persetujuan ini kami buat untuk dapat dijadikan sebagai acuan dalampelaksanaan kegiatan.
Jakarta, ... 2025
Perawat, Keluarga,
35 5. Refleksi dan Umpan balik
Isilah refleksi atau umpan balik kegiatan pembelajaran pada format berikut.
1. Apa saja hambatan yang ditemukan saat melakukan asuhan keperawatan keluarga?
2. Bagian materi mana saja yang masih memerlukan sejumlah pendalaman?
36 KEGIATAN PRAKTIK 2: ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
1. CPMK dan Sub CPMK
CPMK 2. Mampu menerapkan asuhan keperawatan lansia dalam konteks individu dan kelompok (P4)
CPMK 3. Mampu melakukan pendidikan Kesehatan pada asuhan Keperawatan keluarga dan gerontic (P4)
SUB-CPMK
2.1 Melaksanakan asuhan keperawatan gerontik dengan pendekatan proses keperawatan 2.2 Mengimplementasikan asuhan keperawatan lansia dalam konteks individu (14 i) 2.3 Menerapkan asuhan keperawatan lansia dalam konteks kelompok
SUB CPMK
3.1 Melakukan pendidikan Kesehatan dalam pelaksanaan asuhan Keperawatan keluarga dan gerontik
2. Uraian Materi A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan yang merupakan dasar dari pembuatan rencana keperawatan bagi lansia. Kebutuhan kesehatan dan perawatan kesehatan lansia sangat kompleks, berasal dari kombinasi perubahan terkait usia, penyakit terkait usia, keturunan, dan gaya hidup (Mauk, 2016). Pengkajian yang komprehensif diperlukan untuk menentukan diagnosis keperawatan gerontic.
Pengkajian gerontik terdiri dari data objektif dan subjektif, dan bagaimana data pengkajian yang penting diinterpretasikan. Data yang dikumpulkan meliputi data bio, psiko, sosial, dan spiritual, data yang berhubungan dengan masalah lansia serta data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang berhubungan dengan masalah kesehatan lansia seperti data tentang keluarga dan lingkungan yang ada.
B. Diagnosa keperawatan
Analisa data merupakan serangkaian kegiatan yang membutuhkan kemampuan berfikir yang didasari dengan ilmu yang memadai. Analisa data dilakukan setelah data hasil pengkajian lansia dalam konteks keluarga dikelompokkan dan diinterpretasikan.
Data yang sudah dikelompokkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel
37
analisa yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom data dan kolom masalah. Kemudian dengan kemampuan intelektual, Saudara dapat menentukan problem/masalah keperawatan lansia yang kemudian dituliskan ke dalam kolom masalah.
Diagnosis keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon manusia terhadap kondisi Kesehatan/proses kehidupan, atau kerencatanan terhap respons tersebut oleh individu, keluarga, kelompok atau komunitas (NANDA-I, 2018).
Diagnosis keperawatan gerontic adalah keputusan klinis yang berfokus pada respon lansia terhadap kondisi kesehatan atau kerentanan tubuhnya baik lansia sebagai individu, lansia di keluarga maupun lansia dalam kelompoknya.
C. Perencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatan gerontik adalah suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang berguna untuk untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah lansia. Perawat memerlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, Batasan praktek keperawatan, peran dari tenaga kesehatan lainnya. Pengetahuan dan keterampilan lain yang harus dimiliki perawat adalah kemampuan memecahkan masalah, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan menulis tujuan serta memilih dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan, menulis intruksi keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan perangkat kesehatan lain.
Penentuan prioritas diagnosis ini dilakukan pada tahap perencanaan setelah tahap diagnosis keperawatan. Dengan menentukan diagnosis keperawatan, maka perawat dapat mengetahui diagnosis mana yang akan dilakukan atau diatasi pertama kali atau yang segera dilakukan. Terdapat beberapa pendapat untuk menentukan urutan prioritas, yaitu:
1. Berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa), Penentuan prioritas berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa) yang dilatarbelakangi oleh prinsip pertolongan pertama, dengan membagi beberapa ioritas yaitu prioritas tinggi, prioritas sedang dan prioritas rendah.
38
a. Prioritas tinggi: Prioritas tinggi mencerminkan situasi yang mengancam kehidupan (nyawa seseorang) sehingga perlu dilakukan terlebih dahulu seperti masalah bersihan jalan napas (jalan napas yang tidak effektif).
b. Prioritas sedang: Prioritas ini menggambarkan situasi yang tidak gawat dan tidak mengancam hidup klien seperti masalah higiene perseorangan.
c. Prioritas rendah: Prioritas ini menggambarkan situasi yang tidak berhubungan langsung dengan prognosis dari suatu penyakit yang secara spesifik, seperti masalah keuangan atau lainnya.
2. Berdasarkan kebutuhan Maslow. Maslow menentukan prioritas diagnosis yang akan direncanakan berdasarkan kebutuhan, diantaranya kebutuhan fisiologis keselamatan dan keamanan, mencintai dan memiliki, harga diri dan aktualisasi diri. Untuk prioritas diagnosis yang akan direncanakan, Maslow membagi urutan tersebut berdasarkan kebutuhan dasar manusia, diantaranya:
a. Kebutuhan fisiologis, meliputi masalah respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri, cairan, perawatan kulit, mobilitas, dan eliminasi.
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan, meliputi masalah lingkungan, kondisi tempat tinggal, perlindungan, pakaian, bebas dari infeksi dan rasa takut.
c. Kebutuhan mencintai dan dicintai, meliputi masalah kasih sayang, seksualitas, afiliasi dalam kelompok antar manusia.
d. Kebutuhan harga diri, meliputi masalah respect dari keluarga, perasaaan menghargi diri sendiri.
e. Kebutuhan aktualisasi diri, meliputi masalah kepuasan terhadap lingkungan.
Setelah Saudara menentukan prioritas masalah, kemudian Saudara tentukan tujuan yang merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah diagnose keperawatan, dengan kata lain tujuan merupakan sinonim kriteria hasil (hasil yang diharapkan) yang mempunyai komponen sebagai berikut: S (subyek) P (predikat) K (kriteria) K (kondisi) W (waktu), dengan penjabaran sebagai berikut: S : Perilaku lansia yang diamati. P : Kondisi yang melengkapi lansia. K : Kata kerja yang dapat diukur atau untuk menentukan tercapainya tujuan. K : Sesuatu yang menyebabkan asuhan diberikan. W : Waktu yang ingin dicapai.
39
Kriteria hasil (hasil yang diharapkan) merupakan standard evaluasi yang merupakan gambaran faktor-faktor yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai. Kriteria hasil ini digunakan dalam membuat pertimbangan dengan ciri-ciri sebagai berikut: setiap kriteria hasil berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan, hasil yang ditetapkan sebelumnya memungkinkan dicapai, setiap kriteria hasil adalah pernyataan satu hal yang spesifik, harus sekongkrit mungkin untuk memudahkan pengukuran, kriteria cukup besar atau dapat diukur, hasilnya dapat dilihat, didengar dan kriteria menggunakan kata-kata positif bukan menggunakan kata negatif.
D. Implementasi keperawatan
Tindakan keperawatan gerontik adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal, diantaranya bahaya-bahaya fisik dan pelindungan pada lansia, Teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman tentang hak-hak dari lansia dan memahami tingkat perkembangan lansia. Pelaksanaan tindakan gerontik diarahkan untuk mengoptimalkan kondisi lansia agar mampu mandiri dan produktif.
Implementasi keperawatan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang terganggu karena masalah kesehatan yang dialami oleh lansia. Masalah kesehatan lansia dapat terdiri dari masalah fisik, piskologis dan social. Tindakan keperawatan pada masalah yang umum terjadi pada lansia antara lain:
1. Pemenuhan aktifitas fisik lansia seperti senam, ROM, Latihan keseimbangan, senam kaki DM
2. Latihan kognitif
3. Teknik relaksasi nafas dalam 4. Kompres hangat
E. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan didefinisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan yang telah ditetapkan dengan respon perilaku lansia yang tampilkan. Penilaian dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam melaksanakan rencana
tindakan yang telah ditentukan, kegiatan ini untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien
secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.
40 Evaluasi keperawatan adalah mengukur keberhasilan dari rencana, dan pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan lansia. Beberapa kegiatan yang harus diikuti oleh perawat, antara lain:
1. Mengkaji ulang tujuan klien dan kriteria hasil yang telah ditetapkan, 2. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan, 3. Mengukur pencapaian tujuan,
4. Mencatat keputusan atau hasil pengukuran pencapaian tujuan,
5. Melakukan revisi atau modifikasi terhadap rencana keperawatan bila perlu.
Jenis Evaluasi menurut terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, rasio perawat-klien, dukungan administrasi, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang diinginkan.
b. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat, dan apakah perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. Area yang menjadi perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis informasi yang didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan diagnose keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat.
c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons perilaku lansia merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil. Evaluasi formatif dilakukan sesaat setelah perawat melakukan Tindakan pada lansia. Evaluasi hasil/sumatif: menilai hasil asuhan keperawatan yang diperlihatkan dengan perubahan tingkah laku lansia setelah semua tindakan keperawatan dilakukan. Evaluasi ini dilaksanakan pada akhir tindakan keperawatan secara paripurna. Hasil evaluasi yang menentukan apakah masalah teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi, adalah dengan cara membandingkan antara SOAP (Subjektive-Objektive- Assesment-Planning) dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan.
41 S (Subjective) adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari lansia setelah Tindakan diberikan.
O (Objective) adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan, penilaian, pengukuran yang dilakukan oleh perawat setelah tindakan dilakukan.
A (Assessment) adalah membandingkan antara informasi subjective dan objective dengan tujuan dan kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi, teratasi sebagian, atau tidak teratasi.
P (Planning) adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan berdasarkan hasil
analisis.
3. Daftar SOP
• Pengkajian
• Diagnosa keperawatan
• Perencanaan keperawatan
• Implementasi keperawatan
• Evaluasi Keperawatan
4. Uji Ketrampilan
42 Format Laporan Kasus Kelolaan Individu Lansia
Judul: Laporan Kasus Asuhan Keperawatan Lansia dengan ….….. (isi dengan masalah keperawatan) di ……
Laporan diketik dengan font TNR 12, spasi 1,5 dengan margin 4,3,3,3; rata kiri kanan.
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Lansia:
Nama (initial) Jenis kelamin Umur
Status perkawinan Pendidikan Agama Pekerjaan
Tanggal pengkajian
B. Riwayat Keperawatan (Singkat) 1. Keluhan utama :
Tulis hasil pengkajian, yaitu keluhan utama saat pertama berinteraksi/melakukan pengkajian kepada klien), kondisi fisik yang dikeluhkan, TTV, kondisi utama klien
2. Riwayat Penyakit
Tuliskan Riwayat penyakit yang pernah dialami dan Riwayat masuk RS/ dirawat
3. Riwayat Pengobatan (Kolaborasi)
Tuliskan hasil pengkajian obat-obat yang diberikan atau tindakan berdasarkan kolaborasi sampai obat-obat yang didapatkan saat ini
C. PEMERIKSAAN FISIK a. Tanda vital
1. Keadaan umum : ……….
2. Kesadaran : ……….
3. Suhu : ……….
4. Nadi : ……….
5. Tekanan darah : ……….
43
6. Pernafasan : ……….
7. Tinggi badan : ……….
b. Kebersihan perorangan 1. Kepala
• Rambut : ……….
• Mata : ……….
• Hidung : ……….
• Mulut : ……….
• Telinga : ……….
2. Leher : ……….
3. Dada/thorax
• Dada : ……….
• Paru-paru : ……….
• Jantung : ……….
4. Abdomen : ……….
5. Muskuloskeletal : ……….
6. Lain-lain : ……….
7. Keadaan lingkungan : ……….
Hasil Test Diagnostik a. Laboratorium
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
44 b. Pemeriksaan Diagnostik
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
PENATALAKSANAAN/ PROGRAM MEDIS
...
1. Data Fokus
Data fokus merupakan data aktual yang didapatkan dari hasil pengkajian yang terdiri dari:
a. Data Subyektif
Tuliskan hasil pengkajian, yaitu semua data yang merupakan keluhan yang dirasakan klien
b. Data Obyektif
Tuliskan hasil pengkajian, yaitu semua data yang merupakan hasil dari hasil:
1) Pemeriksaan Fisik; tuliskan hasil pengkajian pemeriksaan fisik head-toe-toe dan data fokus dari sistem tubuh sesuai kasus (misal: Sistem Pencernaan, Sistem Integumen, dsb)
2) Pemeriksaan Penunjang; tuliskan semua hasil pemeriksaan penunjang seperti hasil foto rongen, MRI, CT Scan, Laboratorium darah, urine dll.
45 II. ANALISA DATA
A. Analisa Data
Tuliskan sesuai format analisa data, sebagai berikut:
No Data Problem/Masalah Etiologi/Penyebab
Subyektif:
Obyektif:
- Terdiri dari data yang didapatkan, yaitu semua data Subyektif, data Obyektif, termasuk riwayat penyakit yang masih relevan dengan kondisi klien saat ini
- Obat-obatan yang didapatkan klien yang masih didapatkan saat ini - Data yang dimasukan dalam analisa
data sudah dikelompok sesuai sistem tubuh (mis: Sistem pencernaan,Sistem Integumen,dsb
Problem/masalah dituliskan masalah yang muncul yang berkaitan dan relevan dari data yang didapatkan
Etiologi/
Penyebab dituliskan penyebab yang memungkinkan terjadi yang berkaitan dan relevan sesuai masalah yang muncul
B. Daftar Masalah/Diagnosa keperawatan (Prioritas) (Cek SDKI)
- Tuliskan masalah/diagnosis keperawatan yang didapatkan setelah melalui proses analisa data
- Tuliskan masalah/diagnosis keperawatan sesuai prioritas masalah yang sesuai kondisi klien dan diurutkan sesuai prinsip-prinsip: hirarki kebutuhan Maslow, kondisi aktual klien (here and now)
III. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (Cek SLKI) Tuliskan sesuai format
Tanggal No Dx Dx/masalah Keperawatan
Tujuan &
Kriteria Hasil
Rencana Tindakan/Intervensi Tuliskan
tanggal masalah keperawatan muncul (sesuai tgl pengkajian pertama kali)
Tuliskan Nomor Dx/masalah kep. Sesuai daftar masalah kep prioritas
Tuliskan formulasi masalah/Dx keperawatan sesuai daftar masalah prioritas
Tuliskan tujuan dan criteria hasil yang diharapkan yang berpedoman pada kondisi pasien serta menggunakan prinsip SMART
Tuliskan rencana tindakan/intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan, rencana tindakan harus mengacu pada rasionalitas kondisi klien
46 IV. TINDAKAN KEPERAWATAN (Cek SIKI)
Tgl Pukul No.
Diagnosa
Catatan Keperawatan Respon/Hasil Tanda Tangan
Nama Jelas
V. CATATAN PERKEMBANGAN Tuliskan sesuai format:
Tanggal & Jam No.Dx Perkembangan Klien Tanda Tangan
Nama Jelas Tuliskan tgl dan
jam kapan dilakukan evaluasi perkembangan klien
Tuliskan Nomor Dx yang sesuai dengan daftar prioritas masalah keperawatan sebelumnya
- Tuliskan perkembangan klien dengan kaidah SOAP, yaitu: S (Subyektif), O (Obyektif),A (Analisa), P (planning) - Tuliskan semua data yang
didapatkan saat melakukan evaluasi baik S maupun O
- Analisa merupakan apakah masalah sudah teratasi atau belum yang didasakan pada data-data S & O yang didapatkandan relevan kondisi klien - Planning merupakan rencana tindak
lanjut bila masalah sudah teratasi atau belum teratasi disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah disusun, atau kemungkinan
modifikasi dari tindakan
keperawatan bila memungkinkan
Bubuhkan tanda tangan dan nama jelas sebagai bentuk legalitas tindakan
47 Pengkajian Status Fungsional Bathel Index
No. Action Dengan Bantuan Mandiri
1. Makan (jika makanan perlu dipotong
= dengan bantuan)
5 10
2. Transfer/bergerak/berpindah dari kursi roda ke tempat tidur dan Kembali
5-10 15
3 Kebersihan diri 0 5
4 Masuk dan keluar kloset/WC/toilet 5 10
5 Madndi sendiri 0 5
6 Berjalan di permukaan datar 0 5
7 Naik dan turun tangga 5 10
8 Memakai baju/berpakaian 5 10
9 Mengontrol buang air besar 5 10
10. Mengontrol buang air kecil 5 10
Catatan : Diberikan nilai nol bila pasien tidak dapat melakukan kriteria yang telah ditentukan
Interpretasi
0-20 = Dependen total 21-40 = Dependen berat 41-60 = Dependen sedang 61-90 = Dependen ringan 91 – 100 = Mandiri
48 FORMAT PENGKAJIAN KELOMPOK LANSIA
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELOMPOK LANSIA DI MASYRAKAT
Fasilitas Yankes/PKM No. Register
Nama Perawat yang mengkaji Tanggal Pengkajian
Nama Kelompok Alamat
1. DATA DASAR ANGGOTA KELOMPOK
No. Nama Jenis Kelamin Tgl lahir Pendidikan Pekerjaan Agama Suku Keadaan
umum
49 2. STATUS KESEHATAN ANGGOTA KELOMPOK
No TTV Status gizi Riwayat penyakit Alat
bantu/protesa
Pola Ket. Lain Analisis masalah
kesehatan
TD N P S TB BB Konjuctiva Olahraga Tidur
3. UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN
No. Uraian Pengkajian Penilaian Gambaran Kondisi No. Uraian Pengkajian Penilaian Gambaran Kondisi
Ada Tidak Ada Tidak
A. Fasilitas pelayanan Kesehatan yang tersedia untuk kelompok
E. Status Ekonomi
1. Posyandu/ Posbindu 1. Sumbangan (asal
sumber pendanaan) 2. Tenaga Kesehatan yang
berpraktik
2. Jenis pekerjaan
3. Puskesmas 3. Rata-rata pendapatan
perbulan
4. Klinik 4. Lainnya
5. Rumah Sakit
50 6. Lainnya
B. Pelayanan Kesehatan yang tersedia untuk kelompok
F. Status Sosial Budaya Spiritual
1. Imunisasi dasar lengkap 1. Sarana ibadah
2. Imunisasi ibu hamil 2. Kegiatan keagamaan
3. Makanan tambahan 3. Kepercayaan yang
bertentangan dengan penanggulangan masalah kesehatan
4. Vitamin tambahan 4. Kegiatan sosial
(kerjabakti, arisan, dll) 5. Pelayanan Kesehatan
6. Lainnya
C. Fasilitas Pendidikan G. Komunikasi
1. Fasulitas Pendidikan yang tersedia untuk kelompok a. Playgroup
b. TK c. SD/MI d. SMP/MTS e. SMA/MA
f. Universitas/Sekolah tinggi
g. Lainnya
1. Alat komunikasi yang digunakan dalam kelompok sehari-hari a. Telephone
b. Handphone c. email d. lainnya
2. Fasilitas Pendidikan yang dimanfaatkan untuk
2. Efektivitas proses komunikasi antar
51 kelompok untuk kegiatan
penyuluhan di Kesehatan, pembelajaran kelompok, dll
anggota dalam kelompok
D. Lingkungan sekitar tempat tinggal anggota kelompok
H. Fasilitas rekreasi yang tersedia untuk
kelompok
1. Sumber air bersih 1. Taman
2. Dapur umum 2. Pantai
3. Tempat pembuangan sampah
3. Sarana olahraga 4. Sarana MCK (berapa
jumlahnya)
4. Lainnya 5. Sarana pembuangan
limbah 6. Lainnya
J. Kebiasaan/perilaku dalam kelompok 1. Pemeliharaan
kebersihan diri 2. Pengelolaan makanan
bersih dan sehat
MENGETAHUI :
Nama Koordinator Tanggal/tanda tangan
52 DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Data Masalah
Data Subjektif:
Data Objektif:
53 PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Rencana Kegiatan Rencana evaluasi
Strategi Intervensi (SIKI) Kriteria / Prevensi
Standar Evaluator
54 Evaluasi
Diagnosis Keperawatan
Kriteria Keberhasilan Hasil Evaluasi Faktor Pendukung Faktor Penghambat Rekomendasi/ RTL
55 5. Refleksi dan Umpan balik
Isilah refleksi atau umpan balik kegiatan pembelajaran pada format berikut.
1. Apa saja hambatan yang ditemukan saat melakukan asuhan keperawatan keluarga?
2. Bagian materi mana saja yang masih memerlukan sejumlah pendalaman?
56 DAFTAR PUSTAKA:
Allender, J.A., Rector, C. & Warner KD. (2014). Community Health Nursing : Promoting &
Protecting the Public’s Health. 8th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins Anderson, E. T., & McFarlane, J. (2011). Community as Partner: Theory and Practice in.
Nursing (6th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer
Astuti, R., dkk. (2023). Keperawatan Gerontik. Jambi: Sonpedia Publishing.
Azizah, L. M. (2017). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hansbrough, B. (2014). Ebersole And Hess’ Gerontological Nursing and Healthy Aging. In AORN Journal (Vol. 4, Issue 4). https://doi.org/10.1016/j.aorn.2010.07.003
Kaakinen, J. R., & Robinson, M. (2018). Family Health Care Nursing Sixth Edition. In F.A.
Davis Company.
Kaakinen, J.R, Gedaly-Duff,V.,Coehlo, D.P., Hanson, S.M.H. (2010). Family Health Care Nursing: Theory, Practice and Research 4th ed. ,Philadelphia. : F.A. Davis Company
Mauk, K. L. (2016). Gerontological Nursing COMP ETENCIES FOR CARE (Vol. 4, Issue 1).
Meiner, S. E. (2016). Gerontologic Nursing, Fourth Edition. In American Speech (Vol. 5, Issue 5).
Nies,M.A.,McEwen,M.(2014). Community/Health Nursing. 6th edition. Saunders : Elsevier Inc
Potter, P., Perry, A. G., Stockert, P. ., & Hall, A. . (2021). Canadian Fundamental of Nursing Sixth Edition. 253–263. https://doi.org/10.5005/jp/books/14242_10
PPNI.(2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik.
(Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI.(2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi dan Tindakan Keperawatan.
(Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI.(2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. (Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI.(2021). Pedoman Standar Prosedur Operasional Keperawatan. (Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.
Stanhope, M., & Lancaster, J. (2016). Public Health Nursing: Population-Centered Health Care in the Community.
Susanto, T., Kholifah, S.N, Rasni, H & Susumaningrum, L, A. (2020). Buku Ajar Praktikum Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC
Touhy, T. A., & Jett, K. (2014). Ebersole And Hess’ Gerontological Nursing and Healthy Aging. In Elsevier (4th ed., Vol. 4, Issue 4). https://doi.org/10.1016/j.aorn.2010.07.003
57 OUTLINE LAPORAN PRAKTIK
JUDUL : GAMBARAN PROFILE PUSKESMAS KELURAHAN
BAB I PENDAHULUAN (Latar belakang, Tujuan Umum dan Khusus) BAB II TINJAUAN TEORI TERKAIT PUSKESMAS
BAB III PROFILE PUSKESMAS KECAMATAN…
A. Visi Misi B. Lokasi
C. Struktur Organisasi
D. 10 Masalah Kesehatan tertinggi dalam 1 tahun terakhir E. Gambaran Vital Statistik di wilayah Puskesmas
F. Pelaksanaan ILP di Puskesmas G. Program Pengembangan Puskesmas 1. Nama Program
2. Kegiatan yang dilaksanakan
3. Pelaksana/Petugas yang melaksanakan Program siapa?
4. Sasaran
5. Waktu Kegiatan 6. Pendanaan 7. Angka kunjungan
8. Capaian pelaksanaan program
9. Hambatan dan penunjang dalam pelaksanaan program H. Sistem Rujukan
I. Program biaya kesehatan bagi keluarga miskin BAB IV PEMBAHASAN
A. Kesenjangan Pelaksanaan Program ILP di Puskesmas antara teori dan praktik
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan ILP di Puskesmas C. Alternatif Penyelesaian Masalah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
REFERENSI (Minimal 5, referensi terbaru 10 tahun terakhir)