• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PELATIHAN PEMULASARAAN JENAZAH SESUAI SUNNAH

N/A
N/A
Azzaam Muttaqie

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL PELATIHAN PEMULASARAAN JENAZAH SESUAI SUNNAH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PELATIHAN PEMULASARAAN JENAZAH SESUAI SUNNAH

DISUSUN DAN DISAJIKAN OLEH : TIM SAJADAH

IKADI KAB. SUKABUMI

PERUM KARANG PESONA RT 03/008 DESA KARANG TENGAH KEC. CIBADAH KAB.

SUKABUMI

(2)

MODUL PELATIHAN PEMULASARAAN JENAZAH

DETIK DETIK SAKAROTUL MAUT :

1. Mengahdapkannya ke arah kiblat dengan cara :

a) membaringkannya pada lambung sebelah kanan (kepala di utara)

b) membaringkan pada lambung kirinya (kepala di selatan),

c) posisi diterlentangkan dan memberi sejenis bantal dikepalanya agar bisa menghadap kiblat.

( Majmu syarah Muhadzab juz 5 hal ; 101)

2. Membacakan surat yasin dengan keras dan surat Ar-Ra’du dengan lirih,

Jika keduanya mungkin di baca, namun jika hanya mungkin membaca salah satunya, maka dibacakan surat yasin untuk mengingatkannya pada urusan akhirat. Jika muhtadhlor (orang yang sudah sekarat) sudah tidak mempunyai perasaan maka yang lebih utama di bacakan surat Ar-Ra’du, untuk mempermudah keluarnya ruh. (Al mahalli juz 1 hal; 321)

3. Mentalqin ( menuntun untuk membaca "laa ilaaha illallooh"

), Nabi bersabda :

(مكاحلا هاور)« َةَنَجْلا َلَخَد ُهَللا َلإإ َهَلإإ َل إهإمَلَك ُرإخآ َناَك ْنَم »

“Barangsiapa yang akhir hayatnya membaca االا هلا ل maka ia akan masuk surga”

Menurut qaul sahih penalkinan dilakukan satu kali (tidak perlu diulangi), kecuali apabila muhtadlor setelah ditalkin berbicara sekalipun masalaj ukhrawi, maka talkin sunah untuk diulangi lagi.

Orang yang melakukan talkin disunahkan bukan ahli waris, bukan musuhnya atau orang yang hasud/iri kepadanya, hal ini bertujuan untuk menghindari dugaan bahwa mereka mengharapkan kematian muhtadlor. (Nihayatuz zain 147)

Jika yang ada hanya ahli waris maka hendaknya yang metalkin adalah ahli waris yang paling sayanng kepadanya. (Qulyubi juz 1 hal;321)

4. Memberi minum kepada Muhtadlor (orang yang sakit parah)

Hal tersebut disunnahkan, terutama apabila ada tanda bahwa ia meminta minum, sebab pada waktu itu syetan menawarkan minum yang akan ditukar dengan keimanan.

(3)

( Bughiyatul Mustasyidin H: 151)

Kesunnahan Setelah Ruh Dicabut ( Majmu syarah Muhadzab juz 5 hal : 107-108)

1. Memejamkan kedua matanya dengan mengusap wajahnya sambil membaca :

ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر ةلم ىلعو هللا مسب bila belum berhasil maka tariklah kedua lengan dan ibu jari kakinya secara bersamaan.

Bisa juga ketika memjamkan mata membaca doa sebagaimana di contohkan dalam hadits berikut

ََ ْدَق َو هنع اا يضر َةَمَلَس يِبَأ ىَلَع ملسو هيلع اا ىلص ِ ا َاا ُلوُسَر َلَخَد ) : ْتَلاَق اَهْنَع ُ ا َاا َي ِضَر َةَمَلَس ّمُأ ْنَع َو ىَلَع اوُع ْدَت َل" :َلاَقَف ,ِهِلْهَأ ْنِم ٌساَن اجَضَف "ُرَصَبْلا ُهَعَباتا , َضِبُق اَذِإ َحوّرلَا انِإ" :َلاَق امُث ,ُهَضَمْغَأَف ُهُرَصَب اقُش

" :َلاَق امُث ." َنوُلوُقَت اَم ىَلَع ُنّم َؤُت َةَكِئ َلَمْلَا انِإَف . ٍرْيَخِب الِإ ْمُكِسُفْنَأ يِف ُهَت َج َرَد ْعَف ْرا َو ,َةَمَلَس يِبَ ِل ْرِفْغا ّمُهّللَا

ِهِبِقَع يِف ُهْفُل ْخا َو ,ِهيِف ُهَل ْر ّوَن َو ,ِه ِرْبَق يِف ُهَل ْحِسْفا َو , َنيّيِدْهَمْلَا

ٌمِل ْسُم ُها َو َر (

Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam masuk ke rumah Abu Salamah sewaktu matanya masih terbuka, lalu beliau memejamkan matanya. Kemudian berkata: "Sesungguhnya ruh itu bila dicabut maka pandangannya mengikutinya." Maka menjeritlah orang-orang dari keluarganya, lalu beliau bersabda: "Janganlah kamu berdoa untuk dirimu sendiri kecuali demi kebaikan, karena sesungguhnya malaikat itu mengamini apa yang kamu ucapkan." Kemudian beliau berdoa: "Ya Allah berilah ampunan kepada Abu Salamah, tinggikanlah derajatnya ke tingkat orang-orang yang mendapat petunjuk, lapangkanlah baginya dalam kuburnya, terangilah dia didalamnya, dan berilah penggantinya dalam turunannya." Riwayat Muslim. (N0. 560 Bulughul Marom)

2. Kedua rahangnya hingga kepala bagian atas diikat dengan kain yang lebar agar mulut tidak terbuka.

3. Sendi-sendi tulang dilemaskan dengan cara melekukkan tangan pada lengan, betis pada paha, paha pada perut agar mudah didalam memandikan dan mengkafaninya

4. Pakaian mayit dilepas dengan pelan, lalu mayit ditutupi dengan kain yang tipis, ujungnya diselipkan dibawah kepala dan kedua kaki.

ََِهْيَلَع ٌقَفّتُم ( ٍة َرَبِح ٍد ْرُبِب َيّجُس َيّف ُوُت َنيِح ملسو هيلع ا ىلص ِ ّ َا َلوُسَر ّنَأ ) :اَهْنَع ُ ّ َا َي ِضَر َةَشِئاَع ْنَع َو

(4)

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika wafat ditutup dengan kain bermotif dari Yaman.

Muttafaq Alaihi. Hadits No. 561 (Bulughul Marom) Keterangan :

a. Untuk mayit laki-laki yang dalam keadaan ihrom maka kepalanya harus terbuka (tidak boleh ditutupi)

b. Untuk mayit perempuan yang sedang ihrom maka wajahnya tidak boleh ditutupi.

5. Mayit diletakkan ditempat yang agak tinggi, sekira tidak menyentuh tanah, (supaya tidak segera membusuk).

6. Membakar dupa atau menaburkan wewangian disekitar mayit, agar bau yang tak sedap menjadi hilang.

7. Meletakkan sesuatu (selain mushaf) yang agak berat di perut mayit, agar perutnya tidak mengembang.

8. Segera melunasi hutang dan melaksanakan wasiatnya.

MEMANDIKAN

اَهَنْل ِس ْغا" :َلاَقَف ،ُهَتَنْبا ُلّسَغُن ُن ْحَن َو ملسو هيلع اا ىلص ّيِبانلَا اَنْيَلَع َلَخَد ) : ْتَلاَق اَهْنَع ُ ا َاا َي ِضَر َةاي ِطَع ّمُأ ْنَع َو اامَلَف ،" ٍروُفاَك ْنِم ائئْيَش ْوَأ ,ائروُفاَك ِةَرِخ ْلا يِف َنْلَع ْجا َو , ٍرْدِس َو ٍءاَمِب ,َكِلَذ انُتْيَأَر ْنِإ ،َكِلَذ ْنِم َرَثْكَأ ْوَأ ,ائسْمَخ ْوَأ ,ائث َلَث

ِءوُض ُوْلَا ِع ِضا َوَم َو اَهِنِماَيَمِب َنْأَدْبا ) :ٍةَيا َو ِر يِف َو .ِهْيَلَع ٌقَفاتُم ( "ُهاايِإ اَهَن ْرِعْشَأ" :َلاَقَف.ُه َوْقِح اَنْيَلِإ ىَقْلَأَف ,ُهاانَذآ اَنْغَرَف اَهَفْل َخ ُهاَنْيَقْلَأَف ,ٍنوُرُق َةَث َلَث اَهَرْعَش اَن ْرافَضَف ) :ّي ِراَخُبْللِ ٍظْفَل يِف َو .( اَهْنِم ) Ummu Athiyyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam masuk ketika kami sedang memandikan jenazah puterinya, lalu beliau bersabda: "Mandikanlah tiga kali, lima kali, atau lebih dari itu. Jika kamu pandang perlu pakailah air dan bidara, dan pada yang terakhir kali dengan kapur barus :kamfer) atau campuran dari kapur barus." Ketika kami telah selesai, kami beritahukan beliau, lalu beliau memberikan kainnya pada kami seraya bersabda: "Bungkuslah ia dengan kain ini." Muttafaq Alaihi. Dalam suatu riwayat: "Dahulukan bagian-bagian yang kanan dan tempat-tempat wudlu." Dalam suatu lafadz menurut Bukhari: Lalu kami pintal rambutnya tiga pintalan dan kami letakkan di belakangnya. Hadits No. 566 (Bulughul Marom)

(5)

Perangkat yang dibutuhkan untuk memandikan mayit diantaranya:

 Sarung tangan atau kain untuk dipakai orang yang

memandikan agar terjaga dari najis, kotoran dan penyakit serta mencegah menyentuh aurat mayit secara langsung.

 Masker penutup hidung juga untuk menjaga orang yang memandikan agar terjaga dari penyakit (jika diperluka)

 Spon penggosok atau kain untuk membersihkan badan mayit.

 Kapur barus yang sudah digerus untuk dilarutkan dengan air

 Daun sidr ( bidara) jika ada, yang busanya digunakan untuk mencuci rambut dan kepala mayit. Jika tidak ada maka, bisa diganti dengan sampo atau sabun.

 Satu ember sebagai wadah air Satu ember sebagai wadah air bidara atau sabun

 Gayung

 Handuk

 Kain untuk menutupi aurat mayit.

 Plaster bila dibutuhkan untuk menutupi luka yang ada pada mayit.

 Gunting untuk memotong kuku mayit jika panjang (kaol jadid Imam Syafi’I) ( kaol qodim : dibiarkan saja tidak di potong)

TEKNIK MEMANDIKAN

ىلإ ءاملا لوصو عنمت يتلا خاسولا هنع لوزت نأ طرشب ةدحاو ةرم ءاملاب هدسج ميمعت تيملا لسغ لقأو نم هيف ام جرخيل هنطب ىلع هدي رميو هرهظ دنسيو هافق ىلإ ئلئام لساغلا هسلجي نأ (هلمكأو) .ةرملا كلتب هدسج فليو ىرسيلا هتبابسب هينذأو هيرخنمو هنانسأ فظني مث ،ىرسيلا هدي ىلع ةفوفلم ةقرخب هيتأوس لسغي مث ىذلا ىلولا ةرملا يف نوكيو ،تارم اثلث ءاملاب همعي مث يحلاك هئضوي مث ،اهوحن وأ ةفيظن ةقرخ ةرم لكل اهيلع مامت دعب هفيشنت ةنسلاو هسأر لسغب اثلثلا نم ةرم لك يف أدبيو ،روفاك نم ليلق ةريخلا يفو ،هوحن وأ ردس هلسغ.

(6)

Paling sedikitnya / paling ringkasnya memandikan mayit ialah pemerataan jasadnya mayit dengan air dalam sekali saja dengan syarat bahwasanya dapat menghilangkan dari jasad akan daki daki yang menghalangi sampainya air kejasad dengan sekali pemerataan itu.

Paling sempurnanya memandikan mayit ialah

1.Ghosil (orang yang memandikan mayit) mendudukan mayit keadaanya miring ke leher belakannya mayit, dan ia menyandarkan punggungnya mayit, dan

2.Menjalankan tangan dia diatas perutnya mayit supaya ia mengeluarkan apa yang didalamnya perutnya mayit berupa kotoran,

3.Mencuci kubul duburnya mayit dengan kain yang dilipat ditangannya ghosil yang kiri,

4.Membersihkan gigi-giginya mayit, kedua lubang hidung, dan kedua lubang telinganya dengan jari telunjuknya ghosil yang kiri, dan ia melipat dijari itu sebuah kain bersih atau semisalnya pada tiap kali,

5. Me-wudu-kan mayit seperti orang hidup, ىَلاَعَت ِ للِل ِتِيَمْلا اَذلهِل َءْوُضُوْلا ُتْيَوَن 6.Menyemeratakan mayit dengan air tiga kali (air mutlak),

pelaksanaannya berjumlah 5 siraman sebagai berikut

1) air daun bidara atau semisalnya kemudian menggosok badan mayit sampai bersih

2) air bersih untuk membersihkan air yang bercampur sidr atau sabun

3) air bersih ( awal niat memandikan ) ِةَياَفِك ُض ْرَف ِتِيَملا اَذَه ًءاَدَا َلْسُغ ُتْيَوَن ىلاَعَت ل

4) air bersih ( penyempurna basuhan ) 5) air bersih campur sedikit kapur barus,

setiap basuhan dimulai dari kepala, badan depan sebelah kanan, badan depan sebelah kiri, badan belakang sebelah kanan, dan badan depan sebelah kiri,

7.meng-elapi mayit sesudah sempurna memandikannya. (Riyadul Badi’ah)

(7)

MENGKAFANI MAYIT

ََ ْنِم ٍةّيِلوُحَس ٍضيِب ٍباَوْثَأ ِةَث َلَث يِف ملسو هيلع ا ىلص ِ ّ َا ُلوُسَر َنِفُك ) : ْتَلاَق اَهْنَع ُ ّ َا َيِضَر َةَشِئاَع ْنَعَو

ِهْيَلَع ٌقَفّتُم ( .ٌةَماَمِع َلَو ٌصيِمَق اَهيِف َسْيَل , ٍفُس ْرُك Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dikafani dengan tiga kain putih bersih dari kapas, tanpa ada baju dan surban padanya. Muttafaq Alaihi. Hadits No. 567 (bulughul Marom)

لضفأ ضيبلاو بايثلا نم هسبل هتايح يف هل زوجي اميف تيملا نفكيو هجوو مرحملا سأر لإ ندبلا عيمج رتست ةدحاو ةفافل نفكلا لقأو .ديدجلا نم ىلوأ لوسغملا ميدقلاو هريغ نم رامخو رازإو ناتفافل ىثنللو ،ةمامع لو صيمق اهيف سيل فئافل اثلث ركذلل هلقأو .امهرتس مرحيف ةمرحملا نم ةقبط لك ىلعو هدسج ىلع شري نأو ،نطق هدوجس ءاضعأو تيملا ذفانم ىلع عضوي نأ ةنسلاو ،صيمقو لحتو دادشب نفكلا دشي نأو ةقرخب هايلأ دشت نأو ،روفاك طونحلا عم عضويو طونح نطقلا ىلعو نفكلا تاقبط ربقلا يف هنع دادشلا Mayit dibungkus (dikafani) dengan apa yang boleh baginya memakainya diwaktu hidup berupa dari kain, kain putih lebih utama dari lainnya, kain lama yang telah dicuci adalah lebih utama dari kain baru. Paling sedikitnya kafan ialah satu lapisan saja yang dapat menutupi seluruh badan kecuali kepalanya orang laki-laki yang muhrim dan mukanya wanita yang lagi muhrim, maka haram menutup keduanya. Sempurnanya kafan untuk laki-laki ialah tiga lapis kafan yang didalamnya tidak ada baju kurung ( kemeja) dan tidak pula sorban, sempurnanya kafan untuk wanita ialah dua lapis, tapih/rok, kerudung, dan baju kurung. Sunah bahwasanya diletakkan kapuk/kapas dilubang/rongga tubuhnya mayit dan dianggota-anggota sujudnya. Dan bahwasanya diciprati dijasadnya mayit, setiap lapisan kain kafan, dan kapas, diciprati hanut(sesuatu yang wangi yang dapat memcegah mayit tidak cepat busuk)/ cendana, dan ditaruh kapurbarus beserta cendana. Dan bahwasanya kedua paha mayit diikat dengan sobekan kain, dan kafan diikat dengan beberapa ikatan, dan ikatan dilepas dari mayit didalam kubur. (Riyadul badiah)

Kesimpulan teknik mengkafani

Yang perlu di siapkan sebelum mengkafani 1.kain kafan warna putih

a. Laki laki : 3 lapis kain yang sama ukuran yang dapat menutupi seluruh tubuh mayit

(8)

b. Perempuan : 2 lapis kain yang sama ukuran yang dapat menutupi seluruh tubuh mayit ditambah kain sarung, baju kurung dan kerudung

2.5 Tali untuk mengikat tubuh tubuh mayit

3.Sobekan kain untuk menutup kubul dan duburnya

4.Kapas yang sudah di berikan wewangian dan bubuk kapur barus 5.Bukhur atau Minyak wangi

6.Kapur yang di haluskan

Maka jika kita simpulkan kembali teknis mengkafani mayit adalah sebagai berikut :

1. Bentangkan tali-tali pengikat kafan secukupnya.

2. Bentangkan kain kafan lapis pertama di atas tali-tali tersebut.

3. Beri bukhur pada kain lapis pertama, atau jika tidak ada bukhur maka dengan minyak wangi serta taburkan kapur

4. Bentangkan kain kafan lapis kedua di atas lapis pertama.

5. Beri bukhur atau minyak wangi pada lapis kedua serta taburkan kapur

6. Bentangkan kain kafan lapis ketiga di atas lapis kedua, jika perempuan sipakan kain sarung, baju dan krudung

7. Beri bukhur atau minyak wangi serta taburkan kapur pada kain lapis ketiga tau pada sarung, baju dan krudung.

8. Letakkan mayit di tengah kain

9. Tutup semua lubang yang ada pada tubuh mayit dengan kapas ( qubul dubur yang di ikat dengan sobekan kain seperti celana dalam , kemudian mulut, hidung, mata, telinga ) dan tubuh yang dipakai sujud ( dahi, dua telapak tangan, dua lutut, jari jari dua telapak kaki)

10. Tutup dengan lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan kemudian kain dari sisi kanan ke kiri

11. Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri

12. Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri

13. Ikat dengan tali yang ada dan ikatan di simpan di sebelah kiri mayit agar memudahkan saat di buka di dalam kuburnya.

(9)

TIM SAJADAH (PENGURUSAN JENAZAH SESUAI SUNAH) ADALAH TIM YANG DIBENTUK OLEH IKADI KAB. SUKABUMI UNTUK MELAYANI KEBUTUHAN UMAT DALAM HAL KEPENGURUSAN JENAZAH, DIANTARANYA : KEPENGURUSAN JENAZAH LANGSUNG

KEPENGURUSAN JENAZAH SIFATNYA PELATIHAN

BAGI PERORANGAN/KOMUNITAS/DKM/MAJLIS TAKLIM/SEKOLAH/KAMPUS/DLL YANG MEMBUTUHKAN, SILAHKAN HUBUNGI KE NOMOR BERIKUT : USTADZ APANG : 08821 1595 711

USTADZ ABDUL MUIZ : 0858 6367 3012

Wallahu a’lam

Referensi

Dokumen terkait

2 Republic of the Philippines BULACAN STATE UNIVERSITY City of Malolos, Bulacan INVITATION TO BID FOR Supply and Delivery of LIFE SCIENCE and CAESAR Center Indoor Laboratory

Pada laporan praktikum kali ini kita akan membahas bagaimana postur tubuh yang baik dalam melakukan pekerjaan seperi mengangkat beban, meletakkan beban dan melakukan proses kerja di