MODUL PEMBANGUNAN CHECK DAM
MK. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Disusun Oleh :
Nindya Safira (21013014009)
Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar
2024
- Definisi Check DAM
a. Menurut R. Garcia Lorenzo dkk.
Check dam adalah tipe struktur yang membendung sungai atau alur sungai dengan tujuan untuk menahan aliran air selama musim hujan dan membiarkan meresap ke dalam tanah, Bangunan ini dapat terbuat dari berbagai macam amterial seperti tanah, batu, maupun beton, dengan biaya yang bervariasi. Pemilihan lokasi check dam menjadi sangat penting karena efektifitas check dam tergantung pada lokasinya. Keuntungan dari check dam ini adalah untuk menyimpan air permukaan yang dapat dimanfaatkan baik selama musim hujan maupun setelah musim hujan (R. Garcia Lorenzo dkk, 2009).
b. JICA, 1998
Check dam adalah bangunan pengendali sedimen yang dibuat karena adanya aliran air dengan konsentrasi sedimen yang cukup besar, di mana sedimen tersebut berasal dari erosi tanah pada bagian hulu sungai. (Sumber : JICA, 1998).
c. Menurut Minesotta Pollution Control Agency
Check dam, disebut juga ditch check, tanggul, pial, dll., adalah struktur linier sementara atau permanen yang ditempatkan tegak lurus terhadap aliran terkonsentrasi seperti di parit drainase, saluran, dan sengkedan untuk mengurangi kecepatan aliran dan mencegah penurunan saluran. Beberapa perangkap sedimen mungkin terjadi pada arus rendah. Bahan-bahan check dam dapat berupa batu, kayu gelondongan serat (misalnya pial), tanggul sedimen berbentuk segitiga, kantong pasir, dan bahan-bahan lain atau sistem prefabrikasi. Bal jerami/jerami dan pagar lumpur tidak boleh digunakan untuk aplikasi check dam, karena tidak dimaksudkan untuk area aliran terkonsentrasi.
- Tujuan dan Fungsi
Check dam tidak dimaksudkan sebagai pengganti stabilisasi parit/saluran yang tepat (misalnya, selimut erosi atau alas rumput di atas benih, penggunaan rip-rap, dll.).
Check dam membantu mengurangi kecepatan parit dan saluran, mencegah erosi, dan memerangkap sejumlah kecil sedimen dengan menghalangi aliran di sepanjang parit atau saluran. Gangguan pada arah dan kecepatan aliran menciptakan daerah
berkecepatan rendah di sisi atas check dam, menyebabkan pengendapan partikel sedimen yang lebih berat dan mengakibatkan berkurangnya potensi gerusan (yaitu erosi lateral dan vertikal).
Dalam kondisi aliran rendah, air menggenang di belakang struktur dan kemudian mengalir secara perlahan, menyusup, atau menguap. Dalam kondisi aliran tinggi, air mengalir melewati dan/atau melalui struktur. Fungsi utama check dam adalah untuk menurunkan kecepatan, bukan untuk mengumpulkan sedimen, meskipun penangkapan sedimen dan peningkatan infiltrasi merupakan manfaat tambahannya.
Check dam bukanlah pengganti yang cocok untuk tindakan penangkapan sedimen perimeter besar dan dapat dengan mudah tersapu oleh aliran parit/saluran yang tinggi jika tidak dirancang atau dipasang dengan benar.
- Lokasi Pembangunan Check Dam
Check Dam dibangun di bagian hulu sungai yang mempunyai tebing yang tinggi sehingga mempunyai daya tampung material yang besar dan dibangun dengan posisi melintang sungai.
- Mekanisme Kerja Check Dam
Dengan di tahannya masa sedimen yang mengalir oleh beberapa check dam begitu pula berkurang karena sungai menjadi lebih landai maka energinya pun akan berkurang. Kalau check dam sudah penuh dan kemudian terjadi banjir lahar maka check dam akan menahan sementara sebagian material yang mengalir dan pada waktu tidak banjir maka sedimen yang tertahan akan di lepas turun sedikit demi sedikit bersama aliran air.
- Bentuk tipikal konstruksi Check Dam
check dam yang umum digunakan biasanya terdiri dari main dam, sub dam, apron atau lantai dan side wall atau dinding samping yang keduanya terletak diantara main dam dan subdam. Pada badan main dam biasanya diberi lubang yang biasa disebut drain hole yang berfungsi untuk mengurangi tekanan air serta sangat berguna pada saat pemeliharaan bangunan.
- Permasalahan yang ditanggulangi oleh Check Dam
Erosi dan sedimentasi merupakan dua buah masalah yang saling berkaitan. Erosi tanah yang meliputi proses pelepasan butir-butir tanah dan proses pemindahan tanah akan menyebabkan timbulnya bahan endapan atau sedimentasi di tempat lain (Sumber : Suripin, 2000).
a. Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi.
b. Sedimentasi
Proses sedimentasi yaitu proses terkumpulnya butir-butir tanah yang terjadi karena kecepatan aliran air yang mengangkut bahan sedimen mencapai kecepatan pengendapan (settling velocity). Proses sedimentasi dapat terjadi pada lahan-lahan pertanian maupun di sepanjang dasar sungai, dasar waduk, muara, dan sebagainya.
- Dasar-dasar Perencanaan 1. Data yang diperlukan
Data Hidrologi, meliputi : - Data Curah Hujan - Luas DAS
- Kemiringan - Panjang Sungai - dll.
Data diatas diolah sehingga dapat dilakukan perencanaan Check Dam 2. Pendekatan Perhitungan
A. Perhitungan Awal
Langkah-langkah perhitungan awal : 1. Perhitungan Curah Hujan Daerah 2. Perhitungan Curah Hujan Rerata
3. Uji Perhitungan dengan Chi-Square dan Smirnov-Kolmogrof
4. Perhitungan Curah Hujan Rencana dengan Metode Distribusi (Normal, Log- Pearson, Log Normal)
5. Perhitunga Debit Banjir Rencana
3. Perencanaan Check Dam
Perencanaan dam pengendali sedimen secara teknis meliputi perencanaan sebagai berikut :
a. Perencanaan peluap b. Perencanaan main dam c. Perencanaan pondasi d. Perencanaan sayap e. Perencanaan sub dam f. Bangunan pelengkap
Check dam jarang efektif pada saluran yang curam (misalnya kemiringan lebih dari 10 persen), dan mudah copot karena kecepatan aliran parit/saluran yang tinggi jika tidak dirancang, diukur, dan dipasang dengan benar. Penyebab umum kegagalan meliputi
• kegagalan memperhitungkan badai hujan intensitas tinggi,
• penggunaan batuan yang terlalu kecil untuk kecepatan/volume aliran yang ada,
• kegagalan untuk mengamankan produk tanggul sementara terhadap arus deras,
• penggunaan tiang pancang kayu fiber yang terlalu pendek atau jaraknya terlalu berjauhan, dan
• adanya kayu atau puing-puing lainnya dalam aliran badai, menyebabkan kerusakan struktural pada bendungan.
Pedoman perencanaan dan pemilihan material untuk check dam didorong oleh pertimbangan lokasi (misalnya kemiringan parit/saluran, panjang, kecepatan aliran, tanah) dan umur panjang yang diinginkan. Secara umum, kemiringan parit/saluran tidak boleh melebihi 10 persen (jika tidak, sebaiknya pertimbangkan struktur drop), luas drainase tidak boleh melebihi 10 hektar, dan kecepatan aliran tidak boleh melebihi 12 kaki per detik selama 10 tahun, 24- frekuensi badai jam .
Saat memasang parit atau saluran drainase, rencanakan untuk menstabilkannya segera setelah konstruksi, sesuai kebutuhan. Parit dan saluran yang tidak ditanami/tidak dilapisi akan terkikis dengan cepat jika terkena air mengalir, terutama bila saluran tersebut panjang dan curam. Memasukkan check dam sebagai bagian dari pencegahan erosi parit dan sistem pengendalian sedimen bila panjang parit lebih dari 200 kaki dan lebih curam dari 3 persen. Sengkedan yang lebar dan datar (yaitu, kemiringannya kurang dari 1 persen, lebarnya lebih dari 4 kaki) juga dapat memanfaatkan instalasi check dam bila digunakan sebagai perangkap sedimen linier sementara selama tahap konstruksi.