• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN CHECK DAM BATANG SULITI DI KABUPATEN SOLOK SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN ULANG PERENCANAAN CHECK DAM BATANG SULITI DI KABUPATEN SOLOK SELATAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN CHECK DAM BATANG SULITI

DI KABUPATEN SOLOK SELATAN

Sandri Pranata Putra, Hendri Warman, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Universitas Bung Hatta padang

Email : sandripranata@rocketmail.com, warman_hendri@yahoo.com, qhad_17@yahoo.com

Abstrak

Bencana alam berupa banjir bandang disertai aliran debris merupakan fenomena alam yang mengancam jiwa penduduk dan areal persawahan di sekitar aliran Batang Suliti Solok Selatan. Untuk itu perlu adanya suatu bangunan kantong lumpur yang berfungsi untuk menampung sedimen yang tak terkontrol berupa bangunan penahan sedimen (check dam).

Check dam Batang Suliti berada di Kabupaten Solok Selatan dengan ketinggian± 458 meter dari permukaan laut, dengan luas daerah 524,10 km2. Daerah aliran sungai Batang Suliti memiliki catchment area sebesar 126,7 km2 dan kemiringan rata-rata sungai sebesar 0,04.

Check dam Batang Suliti terletak pada koordinat -1 23’ 25,3” S 100 59’ 8,6” E. Berdasarkan parameter data hidrologi, topografi, dan tanah yang diperlukan dalam perencanaan check dam

dan stabilitasnya, maka didapatkan sedimen pada debit banjir (Q100) m3, tinggi

main dam (H) 4 m, lebar dasar main dam (b2) 6 m, debit air yang melewati pelimpah (Qd)

391,33 m³/dt, tinggi air diatas pelimpah (H3) 4,8 m, panjang terjunan (Lw) 4,85 m, tinggi sub

dam (H2) 1 m, lebar dasar sub dam (b4) 2,5 m.

Kata Kunci : sungai, catchment area, sedimen, check dam

Pembimbing I

Ir. Hendri Warman, MSCE

Pembimbing II

(2)

RE-OBSERVATION REVIEW CHECK DAM SULITI RODS IN

SOUTHERN DISTRICT SOLOK

Sandri Pranata Putra, Hendri Warman, Khadavi

Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, University of Bung Hatta

Email : sandripranata@rocketmail.com, warman_hendri@yahoo.com, qhad_17@yahoo.com Abstract

Natural disasters such as flash floods along debris flow is a natural phenomenon that is threatening the population and rice fields around the flow Trunk Suliti South Solok. For that we need a bag of mud building which serves to accommodate an uncontrolled sediment building a retaining sediment (check dams). Check dams Trunk Suliti are in South Solok with a height of ± 458 meters above sea level, with an area of 524.10 km2 area. Trunk Suliti watershed has an area of 126.7 km2 catchment and river average slope of 0.04. Check dams Trunk Suliti located at coordinates -123'25,3 "S 100 59'8,6" E. Based on the data parameter hydrology, topography, and soil are necessary in planning check dams and stability, the obtained sediment on the flood discharge (Q100 ) 63270.56 m3, checkerboard high (H) 4 m, base width checkerboard (b2) 6 m, the discharge of water through the spillway (Qd) 391.33 m³ / s, the water above the spillway height (H3) 4.8 m, length waterfall (Lw) 4.85 m high dam sub (H2) 1 m, the width of the base sub-dam (b4) 2.5 m.

Key words : river, catchment area, sediment, check dam

Instructor I

Ir. Hendri Warman, MSCE

Instructor II

(3)

PENDAHULUAN

Pasca gempa 30 september 2009 turut memperparah kondisi sungai yang memiliki potensi kerusakan dimana material batuan pada tebing dan dasar sungai menjadi lebih longgar, tidak terkecuali terjadi pula pada Batang Suliti di Kabupaten Solok Selatan. Pada daerah aliran sungai Batang Suliti juga terdapat penambangan biji besi di daerah Air Mancung dan Batubara Tangkut yang memiliki endapan sedimen dan mengendap di bendung yang terdapat di Batang Suliti.

Endapan sedimen yang tidak terkendali selalu menjadi masalah setiap bangunan air yang disebabkan oleh salah posisi bangunan tersebut atau pengrusakan hutan di catchment areahulu sungai. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, khusus DAS Batang Suliti sering terjadi kekurangan pasokan air sawah yang disebabkan banyak endapan sedimen disaluran kiri atau kanan.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menguraikan dan menjelaskan konsep-konsep dasar perencanaan check dam, dasar-dasar perhitungan, serta tahap-tahap perhitungan check dam sehingga diperoleh suatu struktur bangunan yang memenuhi persyaratan.

Abstract

Natural disasters such as flash floods along debris flow is a natural phenomenon that is threatening the population and rice fields around the flow Trunk Suliti South Solok. For that we need a bag of mud building which serves to accommodate an uncontrolled sediment building a retaining sediment (check dams). Check dams Trunk Suliti are in South Solok with a height of ± 458 meters above sea level, with an area of 524.10 km2 area. Trunk Suliti watershed has an area of 126.7 km2 catchment and river average slope of 0.04. Check dams Trunk Suliti located at coordinates -123'25,3 "S 100 59'8,6" E. Based on the data parameter hydrology, topography, and soil are necessary in planning check dams and stability, the obtained sediment on the flood discharge (Q100 ) 63270.56 m3, checkerboard high (H) 4 m, base width checkerboard (b2) 6 m, the discharge of water through the spillway (Qd) 391.33 m³/s, the water above the spillway height (H3) 4.8 m, length waterfall (Lw) 4.85 m high dam sub (H2) 1 m, the width of the base sub-dam (b4) 2.5 m.

Key words : river, catchment area, sediment, check dam

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN CHECK DAM BATANG SULITI

DI KABUPATEN SOLOK SELATAN

Sandri Pranata Putra, Hendri Warman, Khadavi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Universitas Bung Hatta padang Email : sandripranata@rocketmail.com

(4)

Manfaatnya adalah untuk memberikan masukan pengembangan terhadap bangunan check dam yang telah ada, yang dikaji terhadap perubahan iklim dan kondisi sungai yang disertai data-data yang terbaru dari perencanaan sebelumnya.

Pada laporan desain perencanaan check dam Batang Suliti ditemukan suatu temuan menarik, yaitu tidak adanya perhitungan terhadap analisis sedimentasi

check dam yang akan tertampung pada

checkdam tersebut. Hal ini dapat menimbulkan suatu pertanyaan, apakah kapasitas check dam Batang Suliti yang telah direncanakan dapat menampung sedimen atau tidak pada saat banjir.

Berangkat dari latar belakang pemikiran dan permasalahan yang ada inilah yang mendasari dari penulisan Tugas Akhir ini untuk meninjau ulang perencanaan bangunan air yang ada di DAS Batang Suliti khusus bangunan check dam yang telah ada.

METODOLOGI

Untuk mengetahui kondisi Check dam Batang Suliti serta aspek-aspek yang mempengaruhi dalam perencanaan, baik ditinjau dari segi teknis maupun non teknis, maka perlu dilakukan peninjauan(survey), sehingga memudahkan dalam menyimpulkan kondisi dilapangan serta mengambil langkah-langkah yang tepat dalam

perencanaan dan mendapatkan data-data pendukung untuk perencanaan bangunan penahan sedimen check dam Batang Suliti, adapun data-data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

a. Data Topografi, yaitu peta yang meliputi seluruh daerah aliran sungai (DAS) yang menggambarkan tentang keadaan medan / kondisi dari lokasi baik sebelah hulu maupun sebelah hilir dari check dam Batang Suliti.

b. Data Hidrologi, yaitu data curah hujan di daerah aliran sungai atau anak sungai yang masuk ke check dam Batang Suliti, data ini mencakup beberapa stasiun yang ada di sekitar daerah tangkapan hujan dan vegetasi yang terdapat di daerah aliran sungai (DAS).

c. Data Geologi, yaitu data tentang kondisi permukaan tanah pada lokasi

check dam Batang Suliti, keadaan geologi lapangan kedalaman lapisan keras dan kelulusan tanah.

d. Standar Untuk Perencanaan, yaitu peraturan dan standar yang telah ditetapkan secara nasional seperti, kriteria perencanaan.

Check dam Batang Suliti berada di Kabupaten SolokSelatan dengan ketinggian± 458 meter dari permukaan laut, dengan luas daerah 524,10 Km2. Lokasi proyek berjarak + 110 Km dari

(5)

Pusat Kota Padang dan memiliki luas catchment area sebesar 126,7 Km2 dan kemiringan rata-rata pada dasar sungai adalah 4 %, adapun Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh berbatasan dengan :

Gambar. Catchment area Batang Suliti Pencapaian wilayah studi dari Kota Solok Selatan dapat dilakukan dengan mudah yaitu melalui jalan Kota Padang ke Muaro Labuh dengan kondisi jalan yang cukup baik.

Hidrologi yang berhubungan dengan curah hujan di suatu daerah studi. Curah hujan adalah kumpulan curahan hujan yang jatuh pada satu daerah melalui presipitasi

(proses berubahnya uap menjadi air). Data curah hujan didapat dari Dinas PSDA Sumatera Barat, yang bersumber dari stasiun hujan yang meliputi daerah aliran sungai pada perencanaan check dam

Batang Suliti. Stasiun yang dekat dengan lokasi daerah pengaliran Batang Suliti ini adalah stasiun curah hujan Jalan Balantai dan Sungai Ipuh Solok Selatan.

Gambar. Peta Stasiun Curah Hujan

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dan mempengaruhi keadaan cuaca pada suatu daerah. Mengetahui keadaan cuaca dapat digunakan untuk menentukan lajunya evapotranspirasi yang juga sangat bergantung pada jumlah penyinaran matahari dan radiasi matahari. Untuk melengkapi perencanaan bangunan

check dam Batang Suliti ini selain data hidrologi juga diperlukan data klimatologi.

Langkah kerja tinjauan perencanaan

check dam di Kabupaten Solok Selatan ini dapat dilihat bagan alir yang ditunjukkan pada dibawah ini.

(6)

Analisa Curah Hujan Rata-rata

Data yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rata-rata merupakan data curah hujan maksimum dari setiap hujan harian. Ada tiga metode yang dapat digunakan dalam analisa curah hujan rata-rata yaitu :

a. Metoda Rata – Rata Aljabar

Merupakan metode yang paling sederhana dalam analisa hujan kawasan. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa semua penakar hujan mempunyai pengaruh yang sama. Metoda ini cocok

untuk kawasan dengan topografi rata dan datar dengan luas < 500 km².

b. Metoda Poligon Thiessen

Metoda ini memberikan proporsi luasan daerah pengaruh pos penakar hujan untuk mengakomodasi ketidak seragaman jarak.Metoda ini cocok untuk daerah datar dengan luas 500 – 5.000 km2.

c. Metode Isohyet

Metode ini menggunakan kontur kedalaman air hujan dengan menghubungkan titik yang mempunyai kedalaman air yang sama. Metode ini cocok untuk daerah berbukit dan tidak teratur dengan luas lebih dari 5.000 km2.

Analisa Curah Hujan Rencana

Curah hujan rencana merupakan curah hujan terbesar tahunan dengan suatu kemungkinan periode ulang tertentu. Analisa curah hujan rencana bertujuan untuk menentukan periode ulang pada peristiwa hidrologis masa yang akan datang. Analisa hujan rencana dapat diperhitungkan untuk periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun. 50 tahun dan 100 tahun. Metoda yang digunakan antara lain :

a. Distribusi Normal

Distribusi normal atau kurva normal disebut juga distribusi Gauss. Rumus yang di pakai pada distribusi normal adalah

Pengumpulan data

 Topografi, Mekanika Tanah, Hidrologi

mulai

Analisa Data

 Analisa Curah Hujan Wilayah

 Analisa Curah Hujan Rencana, Uji Kesesuaian

 Debit Banjir Rencana

Ceck Disain Dimensi Cek Stabilit as Hitung Stabilitas  Guling, Geser,

 Daya dukung tanah, uplift

Kapasitas Tampungan Gambar DisainChec k Dam selesai Ya Tidak Ya Tidak ̅

(7)

Dimana :

XT=curah hujan kala ulang T-tahun

̅=nilai rata-rata hitung variat

S=Standar Deviasi

KT=variable reduksi Gauss

b. Distribusi Gumbel Type I

Metode distribusi Gumbel Type I ini disebut juga dengan metode distribusi ekstrim. Umumnya digunakan untuk analisa data maksimum. Adapun persamaan yan digunakan adalah :

Dimana :

Xt=Curah hujan kala ulang T tahun (mm) T=Periode ulang (tahun)

=Curah hujan maksimum rata-rata (mm) S=Standar Deviasi

c. Distribusi Log Pearson Tipe III Metode distribusi log Pearson tipe III banyak digunakan dalam analisa hidrologi terutama dalam analisa data maksimum dan minimum dengan nilai extrim. Persamaan yang digunakan :

Dimana :

XTR=Curah hujan maksimum

KTR= Skew curve faktor

Uji Kesesuaian

Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menguji apakah jenis distribusi yang

dipilih sesuai dengan data yang ada, yaitu uji Chi-Kuadrat dan Smirnov Kolmogorov. Pengujian ini dilakukan setelah digambarkan hubungan antara kedalaman hujan atau debit dan nilai probalitas diatas kertas probalitas pada kertas probalitas. a. Uji Chi-Kuadrat

b. Uji Smirnov Kolmogorov

Analisa Debit Banjir Rencana

Analisa debit banjir yang dilakukan dengan periode ulang 2,5,10,20,50, dan 100 tahun. Proses perhitungan debit banjir dimulai dengan pengumpulan data hujan dan topografi. Setelah data curah hujan rata-rata dan curah hujan rencana didapat maka perhitungan debit banjir rencana dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain :

a. Metoda Hasper

Pada perhitungan debit banjir rencana metoda Hasper, tinggi hujan yang diperhitungkan adalah tinggi curah hujan pada titik pengamatan. Persamaannya adalah :

Dimana :

Q=debit banjir rencana untuk periode ulang T tahun (m3/dtk)

 =Koefisien aliran

=Koefisien reduksi

q=Hujan maksimum ( m3 / dtk / km2 ) f=Luas daerah pengaliran

b. Metode Weduwen

̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅

(8)

Metode perhitungan banjir Der Weduwen diterbitkan pada tahun 1937. Metode tersebut cocok untuk daerah aliran sungai seluas 100 km2.

Persamaannya adalah :

Dimana :

Qn=debit puncak banjir (m3/dt)

α=koefisien limpasan air hujan (runoff) β=koefisien reduksi,

qn=debit persatuan luas (m3/dt.km2)

A=luas daerah aliran sungai (km2)

c. Metode Rasional

Metode Rasional banyak digunakan untuk memperkirakan debit puncak yang ditimbulkan oleh hujan daerah tangkapan DAS kecil. Pemakaian metode Rasional sangat sederhana. Beberapa parameter hidrologi yang diperhitungkan adalah intensitas hujan, durasi hujan, frekuensi hujan, luas DAS, absraksi (kehilangan air akibat evaporasi, intersepsi, infiltrasi, tampungan permukaan) dan konsentrasi aliran. Metode Rasional didasarkan pada persamaan berikut:

Dimana :

Q=debit puncak banjir (m3/dt) I =intensitas hujan (mm/jam) A=luas daerah aliran sungai (km2) C=Koefisien aliran

Analisa Angkutan Sedimen Berdasarkan Catchment Area

Menghitung Besar Konsentrasi Sedimen (Cc)

Aliran Sedimen dapat diklasifikasikan berdasarkan kemiringan dasar sungai dan tinggi aliran relative menjadi 3 (tiga) tipe, yaitu :

1. Aliran Debris (Debris Flow)

Terjadi bila Tan θ ≥ Tan θd

2. Aliran Hyperkonsentris (Transitional Debris Flow)

Terjadi bila Tan θd ≥ Tan θ ≥ Tan θh 3. Aliran Individu (Tractive Flow)

Terjadi bila Tan θh ≥ Tan θ

Perhitungan Perencanaan Check dam Pada perencanaan check dam batang suliti bagian check dam yang dihitung dalam perencanaan tinjauan ulang perencanaan ini adalah sebagai berikut : 1. Pelimpah

2. Mercu

3. Lebar Dasar Main Dam 4. Fondasi

5. Tinggi efektif

6. Perencanaan Sub Dam dan Lantai Pelindung (Apron)

7. Merencanakan Dimensi Drain Hole

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Curah Hujan Harian Maksimum Untukdaerah Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, data curahhujan yang

(9)

dapatdipedomani2 (dua) stasiun, yaitustasiunhujanJalan Balantai, dan stasiunhujanSungai Ipuh.

Sumber : Dinas PSDA Propinsi Sumbar

CurahHujan Wilayah

Karenaluas DAS hanya 126,7 km2, (<500

km2).Makauntukmenentukancurahhujanwi layahnyadigunakanmetode rata-rata aljabar.

Analisa Curah Hujan Rencana a. Distribusi Normal

Hasil perhitungan analisa curah hujan menggunsksan distribusi normal dapat dilihat dalam tabel berikut :

(10)

b. Distribusi Log Normal

Hasil perhitungan analisa curah hujan menggunsksan distribusi log normal dapat dilihat dalam tabel berikut :

c. Distribusi Gumbel Type 1

Hasil perhitungan analisa curah hujan menggunsksan distribusi Gumbel type 1 dapat dilihat dalam tabel berikut :

d. Distribusi Log Person III

Hasil perhitungan analisa curah hujan menggunsksan distribusi Log Persom III dapat dilihat dalam tabel berikut :

Penentuan Jenis Ditribusi

Untuk penentuan jenis distribusi dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Dari Hasil tabel menunjukkan perbandingan parameter antara yang disyaratkan dengan hasil hitungan. Dari tabel tersebut tidak ada data yang cocok untuk distribusi normal, distribusi log normal dan gumbel tipe I, sehingga kemungkinan data mengikuti distribusi log pearson tipe III.

(11)

Analisis Debit BanjirRencana

Hasil analisa debit banjir rencana yang dihitung dalam penulisan ini menggunakan 3 metode yaitu metode hasper, metode weduwen, dan metode rasional. Dari ketiga metode tersebut akan dihitung debit rencana berdasarkan umur rencana yang terbagi atas 10 ,20,50,100 tahunnan, yaitu:

a. Metode Hasper

Hasil perhitungan dengan metoda hasper dapat dilihat di dalam tabel berikut,

Dari hasil perhitungan di dapatkan besar debit banjir 100 tahunnan sebesar 103,17 m3/dt.

b. Metode weduwen

Hasil hitungan analisa debit banjir rencana dengan metode weduwen dapat dilihat didalam tabel berikut.

Dari hasil perhitungan di dapatkan besar debit banjir 100 tahunnan sebesar 381,41 m3/dt.

c. Metode Rasional

Hasil perhitungan dengan metoda hasper dapat dilihat di dalam tabel berikut,

(12)

Dari hasil perhitungan di dapatkan besar debit banjir 100 tahunnan sebesar 526,42 m3/dt.

Rekapitulasi Banjir Rencana

Untuk besaran nilai debit banjir rencana diambil dari metode weduwen, yaitu sebesar 381 m3/dt.

Perencanaan Teknis Check dam

a. Menghitung Besar Konsentrasi Sedimen (Cc)

Dari hasil perhitungan diatas, aliran yang terjadi adalah aliran hyperkonsentris, maka dalam perhitungan konsentrasi sedimen (Cc) dipakai rumus Takahashi

untuk Aliran hyperkonsentris :

1. Hitung Konsentrasi Sedimen (Cc)

Jadi didapat nilai konsentrasisedimen (Cc) = 0,018

Volume aliran sedimen

Untuk besaran volume sedimentasi yang terjadi pada DAS Batang Suliti yang dihitung dengan rumus :

dari rumus tersebut didapat kan untuk besaran volume aliran sedimen untuk sekali banjir pada DAS Batang Suliti adalah sebesar .

Dari hasil tersebut maka direncanakanlah checkdam agar dapat menampung sedimen tersebut. Dari hasil hitungan didapatkan jumlah checkdam yang dibutuhkan sebanyak 2 buah agar volume sedimentasi tersebut dapat tertampung.

Dimensi Pelimpah

dari hasil perhitungan untuk dimensi pelimpah maka didapatkanlah dimensi untuk check dam sebagai berikut :

panjang pelimpah atas : 24 m panjang pelimpah bawah : 19,2 m

(13)

gambar. Sketsa pelimpah

Dimensi Main Dam

Kemiringan tubuh main dam

bagian hilir telah ditetapkan (n) = 0,2 (Japan International Cooperation Agency

(JICA), Volcanic Sabo TechnicalCentre, Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen) dengan tinggi tubuh dam

rencana4 m. Untuk menghitung kemiringan main dam bagian hulu, digunakan rumus Anonymous

Dari hasil hitungan didapatkanlah untuk kemiringan main dambagian hulu sebesar (m)=0,8.

Dan untuk lebar main dam di dasar tanah didapat sebesar

- Lebar mercu = 2m

- Lebar dibawah kemiringan hulu = 0.8

- Lebar dibawah kemiringan hilir = 3.2

Dari data tersebut maka ditotalkanlah untuk lebar main dam di dasar tanah sebesar 3,2 + 2+0,8= 6m

gambar. Penampang main dam

Merencanaan Kedalaman Fondasi Disarankan fondasi masuk kedalam batuan dasar 1 – 2 m pada tanah berpasir atau batu. Meskipun demikian masuknya fondasi dalam tanah dapat lebih dalam lagi terutama pada batuan dasar yang mengalami retak atau lapuk dimana batuan dasar tidak homogen (Japan International Cooperation Agency (JICA), Volcanic Sabo Technical Centre, Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen).

Pada check dam Batang Suliti direncanakan kedalaman fondasi = 2 m

W = 0,8 m 0,5 0,5 B1 = 19,2 m H3 = 3,5 m B2 = 24 m 4.00 3.20 2.00 0.80 0,8 1 0,2 1 6.00 2.00

(14)

Merencanaan Sub Dam dan Lantai (Apron)

Struktur main dam hampir sama dengan sub dam yang membedakannya hanya dimensi dan fungsinya. Apabila

main dam berfungsi untuk menampung dan mengendalikan sedimen sedangkan

sub dam berfungsi sebagai pemecah energi air yang disebabkan oleh limpasan air akibat dari peninggian elevasi sungai karena adanya main dam. Lantai (Apron) yang terletak antara main dam dan sub dam dibuat untuk menanggulangi bahaya gerusan pada dasar sungai asli.

Dari hasil hitungan didapatkan lah hasil dari perencanaan lantai dan sub dam

yaitu:

1. Jarak Antara Main Dam dengan Sub Dam

L = 13,2~17,6 m (diambil 15 m) 2. Tinggi Sub Dam

H2 =1,33 ~ 1 (diambil 1 m)

3. Hitung debit persatuan lebar pelimpah (qo)

4. Hitung kecepatan aliran (Vo)

5. Hitung panjang terjunan (Lw)

6. Hitung tinggi air diatas Sub Dam (Yc)

7. Hitung debit persatuan lebar sungai (q1)

8. Hitung panjang loncatan air (X), nilai β diambil = 4,5

9. Hitung tinggi loncatan air dari permukaan lantai s/d diatas mercu Sub Dam (hj)

10. Angka Froude pada aliran titik terjunan (Fr)

3,37> 1 ……….. Aliran superkritis 11. Hitung tinggi air pada titik jatuh

terjunan (h1)

12. Hitung kecepatan aliran diatas titik terjunan (V1)

13.Lebar dasar Sub Dam (b4)

14.Tebal lantai olakan (t)

Gambar. Pempang check dam

H = 4 m t = 1.6 m B1 =2 m B3=1.5m h1 = 1.55 m H3 = 4.8 m hj = 6.6 m Yc = 2.6 m H2 = 1 m SUB DAM

MAIN DAM Dasar Sungai Hulu

0,8 1 0,2 1 0,2 1 0,8 1 APRON 2.50 15.00 6.00 0.80 2.00 3.20 0.20 1.50 0.80

(15)

Merencanaan Drain Hole (Lubang Drainase)

Ukuran lubang drainase yang ditentukan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), Volcanic Sabo Technical Centre, Perencanaan Bangunan Pengendali Sedimen= 0,5 s/d 1,0 m.

Pada check dam batang suliti direncakan lubang Drainase sebanyak 4 bh.

Tinjauan Gerusan Lokal di Hilir Sub Dam

Gerusan yang terjadi di hilir sub dam

disebabkan oleh limpasan air dari mercu

sub dam namun kekawatiran akan gerusan yang terjadi pada dasar sungai di hilir sub dam sangat erat kaitannya dengan jenis dari tanah dasar sungai. Pada sungai Batang Suliti, tanah dasar sungai didominasi oleh batuan-batuan, jadi secara umum tanah dasar sungai Batang Suliti sangat baik dalam menerima beban struktur akibat adanya Check Dam.

Dari hasil hitungan didapatkan kedalaman untuk gerusan lokal sebesar 2.9 m.

Rekapitulasi Perhitungan Gaya dan Momen

Perhitungan gaya dan momen terdiri dari:

1. Berat sendiri 2. Tekanan sedimen 3. Tekanan air normal 4. Tekanan air banjir 5. Uplift

6. Gempa

Hasil hitungan dari perhitungan gaya dan momen untuk check dam batang Suliti dapat dilihat pada tabel berikut :

SUB DAM Dasar Sungai 2.90 1.50 0,2 1 0,8 1

(16)

Untuk membandingkan hasil perhitungan dari tinjauan ulang yang telah dilakukan dalam tugas ahir ini dengan perencanaan konsultan yang telah ada dapat dilihat didalam tabel berikut

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum (DPU) Direktorat Jenderal Pengairan, Japan International Cooperation Agency (JICA), Pengenalan Teknologi Sabo.1996

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal PengairanBadan Penelitian dan Pengembangan, Kriteria Perencanaan 1-7, Jakarta.2002

Prof. Ir. Prognjono Mardjikoon, Transpor Sedimen, Yogyakarta. 1987

C.D. Sumarto, Hidrologi Teknik Edisi ke-2, Erlangga, Jakarta.1999

Bambang Triatmodjo, Hidrologi Terapan,

Yogyakarta.2008

Bambang Triatmodjo, Hidraulika II,

Yogyakarta.2003

Prof. Oehadijoko, Dasar-Dasar Teknik Sungai,Jakarta.1993

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat disampaikan terkait dari Laporan Perencanaan Check Dam Galeh antara lain, data yang digunakan sebaiknya diuji terlebih dahulu dan disesuaikan dengan kondisi

Data-data yang dibutuhkan adalah data hidrologi berupa data curah hujan harian, data penyelidikan tanah, peta DAS Sungai Bebeng, peta topografi dan geometri

Data curah hujan yang dipakai untuk perhitungan debit banjir adalah hujan yang terjadi pada daerah aliran sungai pada waktu yang sama.. Curah hujan yang diperlukan untuk

Check damadalah bangunan pengendali yang dibuat karena adanya aliran air dengan konstrasi sedimen yang cukup besar, dimana sedimen tersebut berasal dari erosi

Menentukan Daerah Aliran Sungai ( DAS ) beserta luasnya. Menentukan Luas pengaruh daerah stasiun-stasiun penakar hujan Sungai. Menentukan curah hujan maksimum tiap tahunnya dari

Dalam merencanakan dimensi penampang ini menggunakan data curah hujan tahunan dari tahun 2004 sampai 2013, yang di dapat dari stasiun Batang Kapas dan stasiun

Batang Bangko merupakan Sungai yang berada di Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok selatan, terjadinya banjir pada tahun 2016 di Kecamatan Sungai Pagu akibat intensitas

Dalam penelitian ini data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan stasiun Surantih, setelah dianalisis didapatkan distribusi yang paling cocok pada DAS Batang Kambang adalah