• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Upaya penyelesaian masalah kesehatan tersebut tidak hanya dapat dilihat dari segi medis saja, tetapi juga mempengaruhi tatanan sosial lainnya. Dinamika kesehatan masyarakat global menuntut perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjawab berbagai tantangan kesehatan masyarakat secara komprehensif. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta merupakan salah satu perguruan tinggi yang menginisiasi penggunaan metode student centered learning (SCL) dalam kurikulum sarjana kesehatan masyarakat.

Proses ini melatih mahasiswa untuk dapat berpikir kritis terhadap suatu masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. 2 untuk keberhasilan sistem kurikulum berbasis kompetensi pada program studi kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta. Indonesia saat ini menghadapi sejumlah masalah kesehatan yang sangat serius, seperti tingginya insiden penyakit tidak menular, kematian ibu, bayi dan balita, kurangnya sumber pendanaan untuk jaminan kesehatan nasional dan meningkatnya ketimpangan dalam kesehatan. antara wilayah geografis dan sosial ekonomi.

Oleh karena itu, pendekatan penyelesaian berbagai masalah kesehatan masyarakat tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan, tetapi juga oleh sektor lain. Model pembelajaran SCL diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis suatu masalah kesehatan secara lebih mendalam. Mahasiswa juga didorong untuk memahami masalah kesehatan masyarakat dari berbagai perspektif sehingga mereka menghargai pentingnya kerjasama lintas sektor dalam mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan.

Mahasiswa belajar secara mandiri dengan mencari informasi di buku teks, jurnal, informasi internet, dan bertanya kepada informan tentang masalah kesehatan masyarakat yang disajikan sebagai studi kasus Studi mandiri dilakukan setiap kali setelah Sesi Latihan I, Latihan II, dan Latihan III.

Lakukan pengamatan bersama dengan koordinator modul dan pelajari dengan seksama modul tutorial ini terkait dengan tujuan dan sasaran pembelajaran sebagaimana tercantum dalam Maksud dan Tujuan Pembelajaran. Baca dengan seksama dan catat poin-poin penting dari skenario kasus yang akan didiskusikan.

Pelaksanaan Tutorial Tahap III a. Tutor hadir tepat waktu

Pasca Tutorial

Panel Diskusi

Pasca Panel Diskusi

LAPORAN AKHIR

Pemerintah telah membuat kebijakan program promosi kesehatan nasional untuk mendukung pengembangan usaha pola hidup sehat dalam Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/MENKES/SK/X/2004 tentang “Sehat dan Sehat”. Perilaku Higienis PHBS 2010).Mengelola Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan upaya kesehatan dilakukan mulai dari struktur terkecil yaitu rumah tangga dengan tujuan individu dan keluarga, kemudian berkembang menuju desa/kelurahan, kecamatan/puskesmas dan kabupaten/kota yang sehat sehingga pada akhirnya secara nasional seluruh masyarakat Indonesia memiliki perilaku hidup bersih dan sehat. Puskesmas Ciawi di Kabupaten Tasikmalaya, kasus penyakit yang berhubungan dengan indikator pencapaian perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah tangga seperti diare masih cukup tinggi terutama pada anak dibawah 5 tahun (555 kasus), Pneumonia dan ISPA juga merupakan 10 besar penyakit di Puskesmas.

Data lingkungan menunjukkan bahwa cakupan jamban keluarga masih rendah yaitu 38,3% dari target 100% tahun 2012, dan keterbatasan akses air bersih (63,71%) dari target 100% tahun 2012. Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan sebesar 77,93%, penemuan angka kematian ibu (AKI) 2 orang dan angka kematian bayi 20 orang pada tahun 2012.

KATA SULIT & KATA KUNCI SKENARIO I

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi saluran pernafasan yang dapat berlangsung sampai 14 hari (sumber: Lapau, Buchari) Malnutrisi adalah gizi buruk sedang yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam batas gizi kurang pada balita. antara kurang dari -2,0 SD sampai -3,00 SD standar WHO (sumber: Sandjaja.

Kematian ibu adalah kematian seorang wanita selama masa kehamilan sampai dengan 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa memandang lama dan letak kehamilan, yang disebabkan atau disebabkan oleh kehamilan atau penanganan kehamilan, tetapi bukan karena kecelakaan (sumber: Syafrudin & Hamidah D/S adalah jumlah balita yang datang ke posyandu atau kunjungan rumah dan menimbang berat badan dibagi dengan jumlah balita di wilayah kerja posyandu.

MIND MAPPING SKENARIO I

TUJUAN & PERTANYAAN PEMBELAJARAN SKENARIO I

Berapa persentase kriteria minimum yang digunakan pemerintah untuk rumah tangga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

HASIL PEMBELAJARAN SKENARIO I

Al-Baqarah: 233: "Hendaklah para ibu menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, iaitu bagi orang-orang yang menghendaki penyusuan yang sempurna. Jika keduanya hendak menyapih (sebelum dua tahun) dengan izin dan musyawarahnya, maka tidak ada dosa bagi keduanya. daripada mereka Dan jika kamu ingin anak kamu dipelihara oleh orang lain, maka tidak ada dosa ke atas kamu jika kamu memberi bayaran menurut yang patut.

Al-A'raf: 31: "Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah-indah apabila kamu memasuki masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai yang baik, yang suci menyukai yang suci, yang murah suka kedermawanan, yang banyak suka kedermawanan, maka bersihkanlah ladang/halaman dan janganlah kamu meniru orang Yahudi." (HR. Tirmidzi dari Saad). Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Azza wa Jalla daripada mukmin yang lemah; dan pada keduanya terdapat kebaikan.” (HR Muslim).

Jika dia harus mengerjakan sesuatu, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya.”

Kematian yang disebabkan oleh cedera diperkirakan akan meningkat dari 5,1 juta menjadi 8,4 juta (9,2% dari semua kematian) dan diperkirakan menempati peringkat ketiga dalam tahun kehidupan yang disesuaikan dengan kecacatan (dalys) pada tahun 2020, dengan ribuan orang lagi mengalami kecacatan permanen. Penyebab cedera terbanyak adalah jatuh terutama di tempat kerja (40,9%) dan kecelakaan sepeda motor (40,6%), transportasi darat lainnya (7,1%), bencana alam, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan di tempat umum. Jenis cedera berdasarkan prevalensi tertinggi secara berurutan adalah kulit lecet/memar, keseleo, laserasi, patah tulang, putus anggota badan, cedera mata dan gegar otak.

Hasil survey yang dilakukan di industri percetakan menunjukkan bahwa jenis luka yang paling banyak terjadi adalah luka sayat yang disebabkan oleh potensi bahaya seperti kontak dengan peralatan berbahaya pada proses percetakan dan tidak dibarengi dengan penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan. Hasil penelitian lain tentang kecelakaan lalu lintas menunjukkan bahwa sebagian besar pengemudi mengalami luka serius karena ketidakmampuan mereka mengenali bahaya di jalan raya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi cedera akibat kecelakaan, antara lain penegakan hukum lalu lintas, perizinan yang lebih ketat, serta perbaikan sarana dan prasarana lalu lintas.

KATA SULIT & KATA KUNCI

MIND MAPPING SKENARIO II

CEDERA

TUJUAN & PERTANYAAN PEMBELAJARAN SKENARIO II

HASIL PEMBELAJARAN SKENARIO II

Penyebab yang tidak disengaja antara lain luka bakar/lepuh/bahan kimia, kecelakaan kerja, luka akibat benda tajam, benda jatuh, bencana alam, radiasi, luka bakar, kecelakaan lalu lintas. Prevalensi cedera tertinggi menurut karakteristik responden adalah pada kelompok umur 15-24 tahun (11,7%), laki-laki (10,1%), bawah/MT (9,1%), tidak bekerja atau sebagai orang yang bekerja (8,4% persen), bertempat tinggal di perkotaan (8,7%) pada kuintil menengah atas indeks kepemilikan (8,7%). Selain itu, urutan kedua adalah penyebab cedera akibat kecelakaan sepeda motor yang menunjukkan pangsa terbesar yaitu 67,4 persen pada kelompok usia 15-24 tahun, laki-laki (44,6%), tingkat pendidikan SMA/S2 (63,9%). % ), bekerja sebagai karyawan (65,3%), tinggal di kota (42,8%) dan berada di kuintil tertinggi indeks properti (46,9%).

Di antara penyebab cedera pada transportasi darat, persentase terbesar adalah pada kelompok usia 5-14 tahun (14,7%), laki-laki (7,3%), tidak tamat SD (12,7%), tidak bekerja (7,5%) dan bertempat tinggal tetap. . di kota dan kuintil tertinggi dari indeks kepemilikan, masing-masing 7,8 persen.

DAFTAR PUSTAKA DAN BAHAN BACAAN SKENARIO II

TIM TUTOR SCL

Referensi

Dokumen terkait

Saya mengetahui bahwa dengan menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) akan mencegah penyebaran penyakit dan.. menciptakan lingkungan yang sehat