• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Pengantar Manajemen Rantai Pasok

N/A
N/A
Lisa Arnita Anzar

Academic year: 2023

Membagikan "Modul Pengantar Manajemen Rantai Pasok"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

Modul Pengantar Manajemen Rantai Pasokan menjelaskan tentang konsep manajemen rantai pasok, hubungan antara Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (GPP) dan manajemen rantai pasok, serta penerapan manajemen rantai pasok. Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peserta pelatihan Kompetensi PBJP Level 1 yang mampu memahami Manajemen Rantai Pasok dalam kaitannya dengan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan juga mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Presiden. Peraturan Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pengetahuan tentang Supply Chain Management dimulai dari praktik-praktik terbaik di sektor bisnis, yang dapat menjadi acuan untuk mendukung implementasi dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah guna memberikan kualitas terbaik bagi produk dan jasa pemerintah sektor tersebut dari pengadaan. hasil.

Modul ini diharapkan dapat membantu peserta pelatihan memahami Supply Chain Management sehingga kompetensi dalam mengelola PBJP dapat meningkat.

Tabel 3. 1 Keterkaitan PBJP dengan siklus SCM ............................................
Tabel 3. 1 Keterkaitan PBJP dengan siklus SCM ............................................
  • Latar Belakang
  • Deskripsi Singkat
  • Tujuan Pembelajaran
    • Kompetensi Dasar
    • Indikator Keberhasilan
  • Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Manajemen rantai pasok yaitu Rantai Pasokan Hulu, Rantai Pasokan Internal, Rantai Pasokan Hilir. Siklus Supply Chain Management terdiri dari Plan (Perencanaan), Source (Pencarian Pasokan dan Pengadaan), Make (Manufaktur/Produksi), Deliver (Pengiriman/Distribusi). Setelah mempelajari modul ini, peserta pelatihan diharapkan mampu menjelaskan konsep manajemen rantai pasok, hubungan Pengadaan Barang/Jasa Umum (PBJP) dengan manajemen rantai pasok, serta penerapan manajemen rantai pasok.

Memahami hubungan Pengadaan Barang dan Jasa dengan SCM, baik pada sektor bisnis, sektor nirlaba, maupun sektor publik khususnya sektor pemerintah;

  • Uraian Materi
    • Pengertian
    • Komponen Supply Chain
    • Manajemen Rantai Pasok (Manajemen Rantai Pasok)
    • Ilustrasi Proses Manajemen di Rantai Pasok
  • Latihan
  • Rangkuman
  • Evaluasi Materi Pokok
  • Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Supply Chain adalah jaringan fisiknya, sedangkan Supply Chain Management adalah alat, metode atau pendekatan untuk mengelolanya. Mencakup seluruh aktivitas yang berkaitan dengan proses transportasi dan distribusi, mulai dari alokasi inventaris atau barang yang tersedia dalam proses rantai pasokan internal hingga penerima akhir. Supply Chain Management terdiri dari komponen-komponen yang terdiri dari Upstream Supply Chain, Internal Supply Chain dan Downstream Supply Chain.

Manajemen produksi, pengendalian penyimpanan dan inventaris, serta manajemen kendali mutu menjadi perhatian utama rantai pasokan.

Gambar 2. 3 Variasi Rantai Pasok Hilir
Gambar 2. 3 Variasi Rantai Pasok Hilir

Sektor dan Aktivitas yang Menjalankan SCM

Perusahaan mana pun yang dapat mengelola rantai pasoknya dengan baik berpotensi mampu bersaing di pasar dan memenangkan persaingan. Perusahaan yang dapat mengirimkan barang lebih cepat, pengiriman tepat waktu, merupakan perusahaan yang mengelola arus informasi dengan baik. Mengapa rantai pasok sangat penting untuk menciptakan daya saing suatu perusahaan, mengapa manajemen rantai pasok harus diterapkan dengan menjamin ketersediaan produk.

Gartner merupakan perusahaan konsultan yang setiap tahunnya melakukan pemeringkatan terhadap perusahaan-perusahaan yang dinilai memiliki penerapan manajemen rantai pasok yang baik. Ciri-ciri perusahaan yang memiliki manajemen rantai pasok yang baik menurut Supply Chain Council memiliki metode yang disebut SCOR yang merupakan singkatan dari Supply chain Operation Referrence. Hal ini sangat penting karena ada perusahaan yang sangat sulit untuk meningkatkan dan menurunkan kapasitas produksinya, tetapi itu juga ada.

Jadi dari sisi produsen yang mengelola manajemen rantai pasok ingin mengirimkan apa yang diinginkan pelanggan, namun dengan proses yang efisien yang berarti biaya rendah dan aset produktif.

Gambar 3. 1 Rantai Pasok Garmen
Gambar 3. 1 Rantai Pasok Garmen

Pengadaan di Sektor Pemerintah

Untuk mencapai hal ini, organisasi pemerintah harus menghabiskan lebih banyak sumber daya untuk melakukan audit internal rutin guna meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan. Organisasi pemerintah di industri/bidang yang sama juga umumnya berbagi informasi pengadaan, seperti informasi tentang penyedia layanan yang dapat diandalkan. Organisasi di sektor bisnis dan pemerintahan memiliki tujuan yang sama untuk memperoleh nilai uang dalam semua aktivitas pengadaan.

Mereka fokus pada pengadaan barang dan jasa dengan harga yang tepat dan sering kali terlibat dalam negosiasi pengurangan biaya dengan pemasok. Meskipun organisasi-organisasi baik di pemerintahan maupun sektor bisnis melayani masyarakat, terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dari Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai APBN/APBD, yang prosesnya dimulai dari identifikasi kebutuhan, sampai dengan penyerahan hasil pekerjaan.

Pemerintah pada dasarnya melaksanakan tiga jenis kegiatan, yaitu kegiatan rutin (operasi berkelanjutan), kegiatan proyek, dan kegiatan tanggap darurat. Contohnya kegiatan administrasi, kegiatan rapat bulanan, kegiatan rapat kerja perencanaan dan evaluasi tahunan, kegiatan pencatatan BMN/D, pemeliharaan komputer, gedung dan mesin, dan lain-lain. Aktivitas berbasis proyek bersifat unik karena proyek terdiri dari serangkaian aktivitas/operasi spesifik yang bertujuan untuk mencapai satu tujuan.

Kegiatan tanggap darurat merupakan kegiatan untuk mengatasi situasi yang tidak terduga terkait dengan kejadian luar biasa yang melebihi ekspektasi, seperti kecelakaan dan bencana (force majeure). Kegiatan tanggap darurat meliputi upaya: pemulihan prasarana, prasarana, pelayanan, dan evakuasi untuk merespons bencana alam, kejadian luar biasa, dan sebagainya.

Keterkaitan PBJP dengan Manajemen Rantai Pasok

Karena sebagian besar kegiatan pemerintah dapat dilakukan secara mandiri atau melalui penyedia, banyak kegiatan PBJP yang terkait atau dapat diidentifikasi sebagai kegiatan manajemen rantai pasok. Meskipun proses renstra tidak diatur dalam PBJP, namun maksud dan tujuan renstra tersebut mengacu pada Renja tahunan K/L/PD. K/L/PD khususnya BNPB dapat menggunakan Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang Penataan Barang/Jasa dalam menghadapi keadaan darurat dan/atau Peraturan Kepala Negara Pentingnya dalam menyelenggarakan pengadaan barang/jasa untuk mengambil tindakan. dalam keadaan darurat atau menghadapi situasi darurat. Badan Pengelola no. 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana.

Namun aturan PBJP mensyaratkan kualitas diatur dalam kontrak karena penyedia bertanggung jawab atas pelaksanaan kontrak, kualitas barang/jasa, ketepatan kuantitas atau perhitungan kuantitas. Untuk kegiatan kesiapsiagaan, kasus penyimpanan dapat mengacu pada Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana. Persediaan kegiatan untuk kegiatan rutin dan kegiatan proyek dapat dibebankan kepada penyedia, yang dituangkan dalam kontrak.

Tata cara penyerahan produk fisik maupun penyerahan produk non fisik seperti peraturan baru, pelayanan baru, metode pelatihan baru tidak diatur dalam Perpres 16 Tahun 2018 dan perubahannya. Proses penyampaian/distribusi/difusi untuk kegiatan berkelanjutan atau berbasis proyek pada tahap ini dapat dilakukan oleh penyedia atau dilakukan secara mandiri. Tata cara serah terima pekerjaan diatur dalam Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan PBJ melalui Penyedia, yaitu terhadap Barang/Jasa yang dibeli atau diproduksi oleh Penyedia (halaman 66, SSUK).

Untuk kegiatan tanggap bencana dan Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana juga mengatur proses serah terima pengadaan dari pemasok (inbound logistic) dan penerimaan di tempat tujuan (outbound). logistik) oleh instansi atau masyarakat daerah. Pelaporan atas barang/jasa yang dibeli atau diproduksi atau diserahkan untuk kepentingan umum (misalnya masyarakat) dalam bentuk berita acara serah terima.

Tabel 3. 1 Keterkaitan PBJP dengan siklus SCM  Siklus
Tabel 3. 1 Keterkaitan PBJP dengan siklus SCM Siklus

PBJP dan Rantai Pasok

Kegiatan tanggap darurat kemungkinan besar akan berjalan pada rantai pasokan yang panjang, mulai dari pengadaan hingga pengiriman ke masyarakat, dan bahkan memberikan layanan lebih lanjut. Proyek pengembangan sistem informasi sumber daya manusia merupakan kegiatan pembelian untuk produksi/penggunaan sendiri, rantai pasok pendek. Proyek pembangunan SMA yang dimulai dari pengadaan, dilanjutkan produksi, kemudian pemanfaatannya hingga menjangkau pengguna yaitu siswa SMA di lokasi tertentu merupakan suatu rantai pasok yang panjang.

Padahal, jika kita melihat PBJP sebagai serangkaian capaian kinerja (rantai input, aktivitas, output, outcome dan dampak) yang terdiri dari beberapa aktivitas yang sangat terkait, yang bisa terdiri dari beberapa paket pengadaan, termasuk swakelola, maka kita akan melihat lihat ' Stok rantai cukup panjang. Dimulai dari proses perencanaan yang komprehensif, maka akan diperoleh rencana kegiatan yang lengkap mulai dari rantai pasok hulu, rantai pasok internal, dan rantai pasok hilir. Proses selanjutnya dalam rantai pasok internal adalah melaksanakan pembuatan Service Plan dan SOP, termasuk konsep perbaikan organisasi dan manajemen.

Tujuan dari setiap paket umumnya untuk digunakan dalam rantai pasokan internal pada tahun tersebut. Akibatnya, paket-paket ini ditambah kegiatan atau proyek rutin dapat diatur atau digabungkan menjadi satu rantai pasokan panjang yang memiliki satu tujuan. Namun kontrak yang komprehensif juga bergantung pada seberapa luas dan mendalam pengetahuan pelaku PBJP dalam menangani rantai pasok.

Oleh karena itu, praktik dan pengetahuan SCM diperlukan untuk memperkaya cara pengelolaan kegiatan pemerintah (K/L/PD) dalam rantai pasok yang panjang. Keterkaitan Pengadaan Barang/Jasa dengan Supply Chain Management dapat dilihat dari sektor dan aktivitas yang menerapkan SCM seperti sektor dunia usaha, sektor nirlaba dan sektor pemerintah.

Gambar 3. 3 PBJP dalam Rantai Pasok Pemerintah
Gambar 3. 3 PBJP dalam Rantai Pasok Pemerintah
  • Pendahuluan
  • SCM Pada Level Strategis, Taktis dan Operasional
  • Penerapan SCM dalam PBJP
  • Kendala Penerapan SCM di Pemerintah
  • Kunci Sukses Penerapan SCM di Pemerintah

Untuk mencapai hasil yang ditargetkan, Supply Chain Management harus diterapkan dalam program/kegiatan di sektor pemerintahan pada berbagai tingkat manajemen, yaitu pada tingkat strategis, taktis, dan operasional. A. Penyerahan barang mengikuti proses penerimaan logistik (inbound/sebelum masuk gudang) dan serah terima logistik (outbound/keluar gudang). Pemerintah menerima barang/jasa dari pemasok (incoming) dan menyerahkan barang/jasa (outgoing) kepada pengguna (internal atau eksternal).

Oleh karena itu, prosedur pengiriman dapat terjadi pada rantai pasok hulu dan/atau hilir pada rantai pasok. Proses penyerahan pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia barang pada waktu penyerahan yang telah disepakati. Proses penyerahan pekerjaan yang telah dilakukan oleh suatu organisasi pemerintah kepada pengguna akhir pada waktu penyerahan yang telah disepakati, dengan spesifikasi, jumlah dan nilai yang sesuai dengan tujuan/sasaran SCM.

Sebutkan tingkat manajemen bahwa manajemen rantai pasok pada program/kegiatan sektor pemerintah akan mencapai tujuan yang tepat. Manajemen rantai pasok dalam pengadaan barang/jasa dapat digunakan untuk menyusun rencana PBJP yang lebih mendalam dan komprehensif pada kegiatan rantai pasok pemerintah hulu dan hilir. Untuk mencapai hasil yang ditargetkan, manajemen rantai pasok pada program/kegiatan di sektor negara harus dilaksanakan pada tingkat manajemen yang berbeda, yaitu pada tingkat strategis, taktis, dan operasional.

Implementasi SCM pada pengadaan barang/jasa pemerintah pelaksanaan kegiatan pada tahap perencanaan, tahap perolehan dan pengadaan pada tahap produksi (pembuatan), tahap pengiriman dan distribusi (pengangkutan) produksi. Menyusun jadwal rencana pengadaan agar barang/jasa hasil pengadaan dapat digunakan sesuai jadwal yang optimal di seluruh aktivitas dalam rantai pasok.

Kesimpulan

Implikasi

Tindak Lanjut

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Felea, Mihai dan Albăstroiu, Irina (2013), "Mendefinisikan konsep manajemen rantai pasokan dan pentingnya bagi akademisi dan praktisi Rumania", Academy of Economic Studies, Vol. Gonzales, Ernesto Santibanez dan Souza, Marcone Jamilson Freitas (2010), "A Conceptual Analysis of Supply Chain Management", Konferensi Internasional XVI tentang Teknik Industri dan Manajemen Operasi, São Carlos, SP, Brazil, 12 - 15 Oktober - 2010.

Office of Government Commerce (2006), Supply Chain Management in Public Sector Procurement: A Guide”, Trevelyan House, London. SCH-MGMT 597LG Humanitarian Logistics and Health Care Spring 2012 c Anna Nagurney 2012-https://supernet.isenberg.umass.edu/courses/SC- MGMT597LG-Spring12/Nagurney_Humanitarian_Logistics_Lecture_2.pdf.

Gambar

Tabel 3. 1 Keterkaitan PBJP dengan siklus SCM ............................................
Gambar 2. 1 Gambaran Rantai Pasok yang didalamnya terdapat proses Manajemen  Rantai Pasok
Gambar 2. 3 Variasi Rantai Pasok Hilir
Gambar 2. 4 Siklus Manajemen Rantai Pasok  Berikut penjelasan dari Siklus SCM :
+6

Referensi

Dokumen terkait

9/9/2021 Daftar Nilai Perkuliahan https://siakad.stikesrspadgs.ac.id/siakad/rep_nilaikuliah 1/2 YWBKH YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN "RSPAD GATOT