• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 MODUL PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

N/A
N/A
Rakhman Al Kahfi

Academic year: 2025

Membagikan "7 MODUL PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

MODUL 07

2017

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

MODUL PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

PELATIHAN PENGENDALIAN PENGAWASAN PEKERJAAN

KONSTRUKSI

(2)
(3)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya validasi dan penyempurnaan Modul Pengendalian Pengawasan Pada Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi sebagai Materi Substansi dalam Pelatihan Pengendalian Pengawasan Pekerjaan Konstruksi. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang PUPR.

Modul Pengendalian Pengawasan Pada Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini disusun dalam 8 (delapan) bab yang terbagi atas Pendahuluan, Materi Pokok, dan Penutup. Penyusunan modul yang sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam pengendalian pengawasan pekerjaan konstruksi.

Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.

Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim Penyusun dan Tim Validasi Sistem Diklat, sehingga modul ini dapat disajikan dengan baik. Perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kompetensi ASN di bidang PUPR.

Bandung, Oktober 2017

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi

Ir. K. M. Arsyad, M.Sc.

(4)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

ii PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Deskripsi Singkat ... 1

1.3 Tujuan Pembelajaran ... 1

1.3.1 Hasil Belajar ... 1

1.3.2 Indikator Hasil Belajar ... 1

1.4 Materi Pokok dan Sub Materi pokok ... 2

BAB II KEGIATAN AWAL PERSIAPAN ... 5

2.1 Dasar Hukum ... 5

2.2 Persiapan Penandatanganan Kontrak / Pre Award Meeting (PAM) ... 5

2.3 Kontrak Konstruksi ... 7

2.4 Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/ Commencement Of Work (COW) dan Penyerahan Lapangan (SITE HAND OVER) ... 9

2.5 Rapat Persiapan Pelaksanaan (PCM = PRECONSTRUCTION MEETING) ... 11

2.6 Penyusunan Program Mutu ... 18

2.6.1 Prinsip Pengendalian Mutu ... 18

2.6.2 Prosedur Pengendalian Mutu ... 21

2.6.3 Metode Pengawasan Kualitas Pekerjaan Konstruksi ... 21

2.6.4 Penerapan Standar ... 22

2.7 Pemeriksaan ... 26

2.7.1 Batasan ... 26

2.7.2 Sifat-sifat yang Diawasi ... 26

2.7.3 Hubungan Sifat Bahan, Cuaca dan Kualitas Pekerjaan ... 26

2.7.4 Pengujian Sifat-sifat Bahan ... 27

2.8 Peranan dan Tugas Pengendali Mutu Konstruksi ... 29

(5)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

2.9 Pemeriksa Pengendali Mutu Acak ... 32

2.10 Administrasi Teknis Pengendali Mutu ... 32

2.11Komponen Utama Aspek Pengendalian Mutu ... 32

2.12Perijinan Personil dan Peralatan ... 38

2.12.1Perijinan Personil ... 38

2.12.2Perijinan Peralatan ... 39

2.13Survei Awal Keadaan Lapangan ... 41

2.14Latihan ... 45

2.15Rangkuman ... 45

2.16Evaluasi ... 46

BAB III MOBILISASI & SOSIALISASI ... 49

3.1 Pelaksanaan Mobilisasi ... 49

3.1.1 Jangka Waktu Pelaksanaan Mobilisasi ... 49

3.1.2 Lingkup Mobilisasi, meliputi: ... 49

3.1.3 Alat Berat ... 50

3.1.4 Mendatangkan alat laboratorium untuk pemeriksaan bahan & mutu, serta alat-alat Ukur ... 52

3.2 Penyiapan Fasilitas Lapangan ... 52

3.2.1 Tata Letak Lokasi Fasilitas Lapangan ... 52

3.2.2 Pembangunan Kantor Lapangan ... 53

3.2.3 Kelengkapan Kantor Lapangan ... 53

3.2.4 Papan Informasi Dan Papan Petunjuk Lokasi ... 54

3.3 Sosialisasi ... 54

3.3.1 Persiapan Sosialisasi ... 54

3.3.2 Pelaksanaan Sosialisasi ... 54

3.4 Latihan ... 55

3.5 Rangkuman... 55

3.6 Evaluasi ... 55

BAB IV PEMERIKSAAN BERSAMA PERTAMA (MC-0) ... 57

4.1 Pengukuran dan Pematokan (Uitzet/ Setting-Out) ... 57

4.2 Pemeriksaan Bersama Mutual Check 0% (MC-0) ... 58

4.2.1 Pemeriksaan Bersama Pertama - Mutual Check 0% (MC-0) ... 59

(6)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

iv PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

4.2.2 Pemeriksaan Bersama Keandalan Infrastruktur Penunjang

Pelaksanaan Pekerjaan ... 60

4.3 Latihan ... 60

4.4 Rangkuman... 60

4.5 Evaluasi ... 60

BAB V TINJAUAN DESAIN, PENGENDALIAN VOLUME & BIAYA ... 63

5.1 Tinjauan Desain dan Gambar Kerja ... 63

5.1.1 Desain Ulang (Review Design) ... 63

5.1.2 Gambar Kerja (Work-Shop Drawing)... 66

5.1.3 Jenis Gambar-gambar Teknik ... 67

5.1.4 Pengertian Gambar Kerja dan Gambaran Tambahan ... 67

5.1.5 Pembuatan Gambar Pelaksanaan (Gambar Kerja& Tambahan): ... 68

5.1.6 Perhitungan / Evaluasi Volume dan Harga ... 69

5.1.7 Tujuan Perhitungan Volume ... 69

5.1.8 Prosedur Perhitungan Volume ... 70

5.1.9 Pemeriksaan Kesesuaian Volume terhadap Gambar Kerja ... 70

5.2 Pengendalian Volume Pekerjaan ... 71

5.2.1 Pengertian Pekerjaan Tambah/ Kurang ... 71

5.2.2 Prosedur Pekerjaan Tambah/ Kurang dan Variation Order/ Change Order ... 72

5.2.3 Perbedaan dan Perubahan Kegiatan Pekerjaan ... 75

5.2.4 Amandemen Kontrak ... 77

5.2.5 Perbaikan Jadwal (Revised Schedule – S Curve) ... 77

5.2.6 Perpanjangan Waktu Pelaksanaan ... 78

5.3 Pengendalian Biaya Pelaksanaan ... 80

5.3.1 Pengertian dan Maksud Pengendalian Biaya ... 80

5.3.2 Pelaksanaan Pengendalian Biaya ... 81

5.3.3 Penjelasan Pendapatan dan Biaya ... 88

5.3.4 Evaluasi Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) ... 89

5.3.5 Penerimaan dan Pengeluaran Uang Pembayaran ... 90

5.4 Latihan ... 93

5.5 Rangkuman... 93

5.6 Evaluasi ... 94

(7)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB VI PENYIAPAN DAN PENGIRIMAN MATERIAL ... 97

6.1 Survei Material ... 97

6.2 Perijinan Lokasi Quarry ... 98

6.3 Akses Jalan Masuk (ACCESS ROAD) & Pengiriman Material... 98

6.4 Latihan ... 100

6.5 Rangkuman... 100

6.6 Evaluasi ... 101

BAB VII PERSIAPAN PELAKSANAAN JASA KONSULTAN SUPERVISI / PENGAWASAN ... 103

7.1 Fungsi, Tanggung Jawab dan Tugas Konsultan Pengawas ... 103

7.2 Persiapan Mobilisasi Personil dan Peralatan ... 105

7.3 Kegiatan Persiapan Konsultan Supervisi/ Pengawas ... 106

7.4 Latihan ... 106

7.5 Rangkuman... 106

7.6 Evaluasi ... 107

BAB VIII PENUTUP ... 109

8.1 Simpulan ... 109

8.2 Tindak Lanjut ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 111

GLOSARIUM ... 113

KUNCI JAWABAN ... 127

(8)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

vi PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 - Standar Pengujian Pengawasan Kualitas Pekerjaan Konstruksi ... 23

Tabel 2. 2 - Hubungan SIfat-Sifat Bahan, Cuaca, dan Kualitas ... 26

Tabel 2. 3 - Pemeriksaan Sifat-Sifat Bahan Untuk Pekerjaan Timbunan Tanah ... 27

Tabel 2. 4 - Pemeriksaan Sifat-Sifat Bahan Untuk Pekerjaan Beton ... 27

Tabel 2. 5 - Hubungan Sifat-Sifat Bahan, Standar Pengujian, Standar Mutu, Cara Pengawasan dan Pengambilan Tindak Lanjut ... 28

Tabel 2. 6 - Daftar simak pengawasan pekerjaan tanah dasar ... 36

Tabel 2. 7 - Daftar Simak Pengawasan Pekerjaan Sirtu ... 37

Tabel 7. 1 - Peralatan & perlengkapan petugas pengawas di lapangan ... 105

(9)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 - Diagram Prinsip Pengendalian Mutu (terhadap suatu pay item) ... 20

Gambar 2. 2 - Kerangka Pengendalian Mutu ... 21

Gambar 2. 3 - Bagan Standar Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Tanah ... 23

Gambar 2. 4 - Bagan Standar Pelaksanaan Pekerjaan Beton ... 24

Gambar 2. 5 - Bagan Alir Pengawasan Kualitas ... 25

Gambar 5. 1 - Prosedur Usulan Variation Order Pekerjaan Konstruksi ... 74

Gambar 5. 2 - Prosedur Usulan Change Order Pekerjaan Konstruksi ... 75

Gambar 5. 3 - Perbaikan jadwal (revised schedule) ... 78

Gambar 5. 4 - Contoh Laporan Harian ... 85

Gambar 5. 5 - Contoh laporan mingguan (1) ... 86

Gambar 5. 6 - Contoh Laporan Mingguan (2) ... 87

(10)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

viii PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Deskripsi

Modul Pengendalian Pengawasan Pada Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi (MS4) ini terdiri dari enam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas Kegiatan Awal Persiapan. Kegiatan belajar kedua membahas Mobilisasi dan Sosialisasi. Kegiatan belajar ketiga membahas Pemeriksaan Bersama Pertama (Mc-0). Kegiatan belajar keempat membahas Tinjauan Desain, Pengendalian Volume & Biaya. Kegiatan belajar kelima membahas Penyiapan Dan Pengiriman Material. Kegiatan belajar keenam membahas Persiapan Pelaksanaan Jasa Konsultan Supervisi / Pengawasan.

Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang berurutan. Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk memahami Kelembagaan. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari materi dalam modul ini

Persyaratan

Dalam mempelajari modul pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menyimak dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat memahami dengan baik materi yang merupakan dasar persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi . Untuk menambah wawasan, peserta diharapkan dapat membaca terlebih dahulu Perencanaan dan Pengendalian Pelaksanaan Kontrak.

Metode

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/ Fasilitator, adanya kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi

Alat Bantu/ Media

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat Bantu/

(11)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Media pembelajaran tertentu, yaitu: LCD/ proyektor, Laptop, white board dengan spidol dan penghapusnya, bahan tayang, serta modul dan/ atau bahan ajar.

Tujuan Kurikuler Khusus

Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan secara sederhana tentang Persiapan, Mobilisasi dan Sosialisasi, Pemeriksaan Bersama Pertama (Mc-0), Tinjauan Desain, Pengendalian Volume & Biaya, Penyiapan dan Pengiriman Material, Persiapan Pelaksanaan Jasa Konsultan Supervisi/ Pengawasan.

(12)
(13)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya pembangunan di sektor jasa konstruksi menyebabkan perlunya SDM yang berkualitas dalam memfasilitasi pelaksanaan kegiatan.SDM ini adalah termasuk pihak pemberi pekerjaan seperti PPK atau ASN yang bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Pemahaman-pemahaman umum terhadap bidang konstruksi perlu dimiliki oleh para petugas pengawas pekerjaan konstruksi agar pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

1.2 Deskripsi Singkat

Modul ini membahas pelaksanaan tahap persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi tentang kegiatan-kegiatan penyiapan dimulai dari kegiatan awal seperti SPMK/ COW, PCM, penyusunan program mutu, perijinan personil &

peralatan, pelaksanaan survai awal dan kegiatan-kegiatan penyiapan lainnya seperti mobilisasi, penyiapan fasilitas lapangan, sosialisasi, uitzet, pemeriksaan bersama, tinjauan desain & gambar kerja, pengendalian volume & biaya pekerjaan, survei material, perijinan lokasi quarry, access road & pengiriman material, serta kegiatan persiapan pelaksanaan pekerjaan jasa konsultan supervisi dalam pengawasan pekerjaan konstruksi.

1.3 Tujuan Pembelajaran 1.3.1 Hasil Belajar

Setelah mengikuti semua kegiatan pembelajaran dalam mata pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan secara sederhana tentang Persiapan, Mobilisasi dan Sosialisasi, Pemeriksaan Bersama Pertama (Mc- 0), Tinjauan Desain, Pengendalian Volume & Biaya, Penyiapan dan Pengiriman Material, Persiapan Pelaksanaan Jasa Konsultan Supervisi/

(14)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

2 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Pengawasan.

1.3.2 Indikator Hasil Belajar

Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu menjelaskan:

a) Kegiatan awal persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

b) Kegiatan mobilisasi & sosialisasi.

c) Kegiatan pemeriksaan bersama pertama (MC-0).

d) Kegiatan tinjauan desain, pengendalian volume & biaya.

e) Kegiatan penyiapan & pengiriman material.

f) Kegiatan persiapan pelaksanaan pekerjaan jasa konsultan supervisi/

pengawas.

1.4 Materi Pokok dan Sub Materi pokok

Modul ini terdiri dari beberapa bab yang diuraikan sebagai berikut:

a) Materi Pokok 1: Kegiatan Awal Persiapan 1) Dasar Hukum

2) Persiapan Penandatanganan Kontrak / Pre Award Meeting (PAM) 3) Kontrak Konstruksi

4) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/ Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/ Commencement of Work (COW) dan Penyerahan Lapangan (Site Hand Over)

5) Rapat Persiapan Pelaksanaan (PCM = Preconstruction Meeting) 6) Penyusunan Program Mutu

7) Pemeriksaan

8) Peran dan Tugas Pengendali Mutu Konstruksi 9) Pemeriksa Pengendali Mutu Acak

10) Administrasi Teknis Pengendali Mutu 11) Komponen Utama Aspek Pengendali Mutu 12) Perijinan Personil & Peralatan

13) Survei Awal Keadaan Lapangan 14) Latihan

15) Rangkuman

(15)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

16) Evaluasi

b) Materi Pokok 2: Mobilisasi & Sosialisasi 1) Pelaksanaan Mobilisasi

2) Penyiapan Fasilitas Lapangan 3) Sosialisasi

4) Latihan 5) Rangkuman 6) Evaluasi

c) Materi Pokok 3: Pemeriksaan Bersama Pertama (Mutual Chek/ MC 0%)

1) Pengukuran dan Pematokan (Uitzet/ Setting-Out) 2) Pemeriksaan Bersama Mutual Check (MC-0%) 3) Latihan

4) Rangkuman 5) Evaluasi

d) Materi Pokok 4: Tinjauan Desain, Pengendalian Volume & Biaya 1) Tinjauan Desain dan Gambar Kerja

2) Pengendalian Volume Pekerjaan 3) Pengendalian Biaya Pelaksanaan 4) Latihan

5) Rangkuman 6) Evaluasi

e) Materi Pokok 5: Penyiapan & Pengiriman Material 1) Survei Material

2) Perijinan Lokasi Quarry

3) Akses Jalan Masuk (Access Road) & Pengiriman Material 4) Latihan

5) Rangkuman 6) Evaluasi

f) Materi Pokok 6: Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultan Supervisi

1) Fungsi, Tanggung Jawab dan Tugas Konsultan Pengawas 2) Persiapan Mobilisasi Personil dan Peralatan

3) Kegiatan Persiapan Konsultan Supervisi/ Pengawas

(16)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

4 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

4) Latihan 5) Rangkuman 6) Evaluasi

(17)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

BAB II

KEGIATAN PERSIAPAN AWAL

2.1 Dasar Hukum

Dasar Hukum dari penyelengaraan Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi adalah sebagai berikut:

a) Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi b) Undang-Undang No. 28 tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung c) Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 Tentang Jalan.

d) Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan

e) Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, beserta peraturan perubahannya.

f) Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, beserta peraturan perubahannya

g) Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara

h) Peraturan Menteri PUPR No. 15/ PRT/ M/ 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja kementerian PUPR

i) Peraturan Menteri PUPR Nomor 06/ PRT/ M/ 2008 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan Pekerjaan Konstruksi

j) Peraturan Menteri PUPR Nomor 24/ PRT/ M/ 2014 tentang Pedoman Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Jasa Konstruksi

k) Peraturan Menteri PAN Nomor PER/ 03.1/ M.PAN/ 3/ 2007 tentang Kebijakan Pengawasan Nasional Aparat Pengawasan Nasional Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2007.

2.2 Persiapan Penandatanganan Kontrak / Pre Award Meeting (PAM)

Rapat persiapan penunjukan penyedia jasa (Pre Award Meeting) dilaksanakan sebelum penerbitan SPPBJ (Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa), yang dihadiri oleh PPK, pengguna jasa, penyedia jasa, Pokja ULP. Hasil rapat

Indikator Hasil Belajar:

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan kegiatan awal persiapan pelaksanaan konstruksi sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

(18)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

6 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

dituangkan dalam berita acara yang merupakan bagian dari Dokumen Kontrak.

Rapat persiapan penunjukan penyedia jasa (Pre Award Meeting) membahas antara lain ketentuan mengenai bentuk, nilai, masa berlaku, batas waktu penyerahan jaminan pelaksanaan serta hal-hal lain yang perlu diklarifikasi dari penyedia. Dengan demikian PPK memperoleh keyakinan yang cukup atas kompetensi penyedia.

Pre Award Meeting dilakukan untuk membahas beberapa konsep, yaitu:

a) Konsep dokumen kontrak (surat perjanjian, SSUK, SSKK);

b) Ketentuan mengenai bentuk, isi, nilai, masa berlaku, penerbit, dan batas waktu penyerahan jaminan pelaksanaan dan jaminan uang muka;

c) Rencana penandatangan kontrak;

d) Jenis asuransi yang harus disiapkan sebelum pelaksanaan kontrak;

e) Harga satuan timpang;

f) Ketentuan perhitungan eskalasi (bila ada);

g) Hal – hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada waktu evaluasi penawaran;

h) Hal – hal lain yang dianggap perlu.

i) Hasil rapat dituangkan dalam berita acara yang merupakan bagian dari dokumen kontrak.

Unsur pendukung PPK dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan a) Unsur pendukung PPK terdiri dari:

1) Direksi pekerjaan 2) Direksi teknis

3) Wakil sah pengguna jasa 4) Wakil sah penyedia jasa b) Panitia peneliti, terdiri dari unsur:

1) Perencanaan teknis 2) Pelaksanaan lapangan 3) Pengawasan lapangan 4) Administrasi kontrak 5) Terkait lainnya

(19)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

6) Keuangan 7) Pengujian 8) PA/ KPA

c) PPHP dibentuk oleh KPA, terdiri dari unsur:

1) PA/ KPA 2) PPK

3) Direksi teknis

4) Tim uji coba (bila diperlukan) 2.3 Kontrak Konstruksi

Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa dilakukan setelah DIPA/

DPA ditetapkan. Sebelum penandatanganan kontrak PPK wajib memastikan Isian Kualifikasi masih berlaku/ valid. Apabila terdapat data isian kualifikasi tidak valid, maka kontrak tidak ditandatangani. Penandatanganan kontrak dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ dan setelah penyedia menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan ketentuan:

a) nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi antara 80%

(delapan puluh perseratus) sampai dengan 100% (seratus perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak;

b) nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh perseratus) nilai total HPS adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS.

PPK dan penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi Dokumen Pemilihan sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun anggaran. Dalam hal perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan melewati batas tahun anggaran, penandatanganan kontrak dilakukan setelah mendapat persetujuan kontrak tahun jamak.

PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak. Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen

(20)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

8 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan maksud apabila terjadi pertentangan ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang lain, maka berlaku urutan sebagai berikut:

a) adendum Surat Perjanjian (apabila ada);

b) pokok perjanjian;

c) surat penawaran berikut daftar kuantitas dan harga;

d) syarat-syarat khusus kontrak;

e) syarat-syarat umum kontrak;

f) spesifikasi khusus;

g) spesifikasi umum;

h) gambar-gambar; dan

i) dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:

a) Sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:

1) kontrak asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia; dan

2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh PPK;

b) Rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan) tanpa dibubuhi materai.

Penandatanganan Kontrak bernilai diatas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli hukum Kontrak. Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama penyedia adalah Direksi yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/

Anggaran Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/ Anggaran Dasar, dapat menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa, sepanjang pihak tersebut adalah pengurus/

karyawan perusahaan yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/ Anggaran Dasar untuk menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa.

(21)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

2.4 Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/ Commencement Of Work (COW) dan Penyerahan Lapangan (SITE HAND OVER)

Tujuan dari tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh Pemilik proyek dan sudah dirancang oleh Konsultan Perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional di lapangan.

Perencanaan dan pengendalian proyek secara umum meliputi:

a) Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan.

b) Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan.

c) Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja.

d) Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material.

Sedangkan koordinasi seluruh operasi di lapangan meliputi:

a) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pembangunan, baik untuk bangunan sementara maupun bangunan permanen, serta semua fasilitas dan perlengkapan yang terpasang.

b) Mengkoordinasikan para Sub-Kontraktor.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan awal persiapan pelaksanaan konstruksi adalah sebagai berikut:

a) Pada awal kontrak, kontraktor harus diberi tahu dengan tegas, bahwa kontraktor tidak boleh mulai dengan suatu pekerjaan apapun tanpa sebelumnya ada ijin dari direksi/ pengawas lapangan.

b) Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau Commercement of Work (COW) diterbitkan oleh Kasatker/ PPK selambat-lambatnya 60 hari sejak penandatanganan kontrak pekerjaan konstruksi, didahului dengan penandatanganan Berita Acara Site Hand Over (serah terima lapangan) dari pihak Pengguna Jasa (Kasatker/ PPK) kepada Penyedia Jasa (Kontraktor Pelaksana) pekerjaan konstruksi.

c) Serah terima lapangan tersebut diselenggarakan setelah seluruh permasalahan yang terkait dengan pemerintah atau masyarakat

(22)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

10 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

setempat (misalnya pembebasan tanah) terselesaikan.

d) Tanggal penerbitan SPMK merupakan saat awal periode konstruksi (construction period) atau dapat juga disebut sebagai awal dari pelaksanaan kontrak (contract period).

e) Jika construction period dimulai sejak diterbitkan SPMK/ COW dan berakhir pada PHO (Provisional Hand Over), maka contract period dimulai sejak diterbitkan SPMK/ COW dan berakhir pada FHO (Final Hand Over).

1) SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) diterbitkan oleh Kasatker/ PPK yang disampaikan kepada kontraktor pelaksana, selambat- lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak tanggal penandatanganan Kontrak.

2) Tanggal terbit SPMK, merupakan saat Awal periode Pelaksanaan Konstruksi (Construction Period).

3) Dalam hal SPMK diterbitkan sebelum Kontrak ditandatangani, maka Kasatker/ PPK harus terlebih dahulu memperoleh izin khusus dari Menteri untuk menerbitkan SPMK tersebut.

4) B.A. Serah Terima Lapangan (Site Hand Over), ditandatangani PPK bersama Kontraktor setelah tanggal penandatangan Kontrak dan setelah semua permasalahan dengan Pemda/ masyarakat setempat telah terselesaikan, misalnya setelah tidak ada lagi masalah mengenai pembebasan tanah.

5) Setelah menerima penyerahan lapangan, maka Pihak Kedua (Kontraktor Pelaksana) bertanggung jawab atas seluruh asset Pihak Kesatu di lapangan untuk dimanfaatkan, dijaga dan dipelihara.

6) Kontraktor pelaksana wajib membuat Surat Pemberitahuan Mulai Kerja yang ditujukan ke PA/ KPA dengan tembusan kepada:

(a) PPK

(b) Bupati/ Walikota, Kepala Dinas bidang PU (Bina Marga, SDA, Cipta Karya) Kab/ Kota, Camat, Kades setempat.

f) Dalam spesifikasi dinyatakan bahwa kontraktor akan memberitahukan

“tanggal mulai bekerja”, dalam jangka waktu tidak kurang dari 7 hari sebelum setiap pekerjaan dimulai, agar pengawas lapangan dapat:

1) Mengatur tugas para pengawas di lapangan,

(23)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

2) Mengukur elevasi-elevasi permukaan yang ada, 3) Mengukur dimensi-dimensi bangunan yang ada,

4) Memastikan bahwa uitzet sudah dilakukan dengan baik,

5) Mengaktifkan semua usaha/ peraturan/ alat untuk pemeriksaan mutu yang diperlukan.

g) Pemberitahuan mulai kerja ini berlaku juga bagi pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh sub kontraktor.

h) Harus diadakan persetujuan/ disepakati tentang prosedur dengan menggunakan form permohonan dari kontraktor kepada direksi untuk mulai suatu pekerjaan.

2.5 Rapat Persiapan Pelaksanaan (PCM = PRECONSTRUCTION MEETING) Tujuan penyelenggaraan Pre Construction Meeting (PCM) adalah menyatukan pengertian terhadap seluruh isi Dokumen Kontrak dan membuat kesepakatan- kesepakatan terhadap hal-hal penting yang belum terdapat di dalam Dokumen Kontrak serta membahas jalan keluar terhadap kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan konstruksi.

a) PCM dilaksanakan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung sejak diterbitkan SPMK.

b) PCM mencerminkan tindakan awal pengendalian Kasatker/ PPK terhadap persiapan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

c) Hasil Pertemuan pada saat PCM antara Kasatker/ PPK sebagai unsur Pengendali, Direksi Pekerjaan/ Lapangan atau Konsultan Supervisi sebagai Pengawas dan Kontraktor sebagai Pelaksana Pekerjaan, akan dijadikan pegangan dalam menyusun Kerangka Kerja dan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan selanjutnya.

d) Pertemuan Pra Konstruksi (PCM) dilakukan untuk mengecek kesiapan penyedia jasa menyelenggarakan pekerjaan konstruksi mencakup struktur organisasi, nama personil yang akan ditugaskan di lapangan, rencana mutu, dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, kajian terhadap desain dan penyelesaian masalah.

Masalah-Masalah yang Dibahas Bersama dan Disepakati Bersama Dalam Pelaksanaan PCM:

(24)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

12 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

a) Pengorganisasian Pelaksanaan Pekerjaan:

1) Organisasi Kerja

2) Prosedur Kerja, Standar Pekerjaan, Daftar Inspeksi/ Pemeriksaan dan Syarat Test yang harus dipenuhi

3) Tata Cara Pengaturan Pelaksanaan Pekerjaan

4) SOP K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan) Tempat Kerja 5) Tata Lingkungan Setempat dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 6) Pendekatan kepada masyarakat dan Pemda. Setempat berkaitan

dengan pelaksanaan dan perijinan (misalnya masalah ijin Quary dan jalan akses ke Quary).

b) Review dan penyempurnaan terhadap Program & Sub Program Kerja, yang sesuai dengan target Volume, Waktu dan Mutu:

1) Metode Pelaksanaan dan Metode Kerja.

2) Time Schedule (Jadwal Waktu Pelaksanaan) dan Rencana Kerja.

3) Material Schedule (Jadwal Pengadaan/ Penyediaan Bahan).

4) Equipment Schedule (Jadwal Penyediaan/ Penggunaan Peralatan).

5) Man Power Schedule (Jadwal Penyediaan Tenaga Kerja), dan pengecheckan Jumlah & Kualifikasi Tenaga Kerja.

6) Cash Flow Schedule (Jadwal/ Rencana Penerimaan & Penggunaan Dana) atau Rencana Arus Kas (RAK) dan Rencana Penggunaan Uang Muka serta Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP).

c) Penentuan Site Plan (Denah Situasi Lapangan), untuk lokasi sumber bahan/ material (Quarry/ Borrow Area), Stock Material, Access Road (Jalan Masuk), Base Camp (Barak Tenaga kerja) dimana terdapat:

1) Kantor lapangan, kantor konsultan, kantor kontraktor

2) Rumah staf dan karyawan untuk pengguna jasa, konsultan dan kontraktor

3) Bengkel, gudang, dan sebagainya yang disebut dalam spesifikasi umum kontrak

4) Estimasi kuantitas bahan baku (pasir, tanah, batu) di Quarry 5) Rencana pemeriksaan mutu bahan baku yang akan digunakan 6) Rencana Kendali Mutu:

(a) Rencana Mutu Unit Kerja (RMU) atau Rencana Mutu Pelaksanaan (RMP)

(25)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

(b) RMK (Rencana Mutu Kontrak)

d) Rencana Survey Lapangan dalam rangka pemeriksaan bersama (Mutual Check) dan Review terhadap desain yang ada.

Substansi pokok yang dibahas dalam Pre Construction Meeting (PCM) adalah sebagai berikut:

a) Aplikasi pasal-pasal penting dalam dokumen kontrak tentang:

1) Pekerjaan tambah kurang.

2) Termination atau forfeiture.

3) Mobilisasi.

4) Insurance of works.

5) Organisasi kerja.

b) Prosedur administrasi penyelenggaraan pekerjaan, antara lain:

1) Request and approval dalam rangka Examination of Works.

2) Extension time for completion works.

3) Gambar kerja dan kelengkapannya.

4) Pengajuan MC (Monthly Certificate).

5) PHO dan FHO.

6) Pembuatan Addendum Kontrak.

7) Jadwal pengadaan bahan, penggunaan peralatan dan personel.

8) Review dan penyempurnaan terhadap jadwal kerja yang harus sesuai dengan target volume, mutu dan waktu.

9) Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan bersama kondisi lapangan (mutual check) sehubungan dengan Review design terhadap design yang ada dalam dokumen kontrak.

c) Tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan, antara lain:

1) Pelaksanaan konstruksi.

2) Pelaksanaan produksi agregat untuk beton.

3) Menentukan lokasi sumber bahan material (Quarry), estimate kuantitas bahan serta rencana pemeriksaan mutu bahan yang akan digunakan.

4) Pendekatan terhadap masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat mengenai rencana kerja yang ada kaitannya dengan masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat, misalnya keadaan musim tanam atau masalah akses jalan ke Quary/ angkutan bahan.

(26)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

14 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Peran masing-masing unsur dalam Pre Construction Meeting:

a) Peran Atasan Langsung PPK (Kasatker/ Kepala Dinas, unsur Pemerintah)

1) Sebagai moderator dan narasumber.

2) Memberikan pengarahan secara umum pelaksanaan proyek.

3) Menjelaskan bahwa PPK ikut bertanggung jawab terhadap Review Design beserta prosedur survei sampai dengan penyelesaiannya sebagai pedoman awal pelaksanaan pekerjaan.

4) Lain-lain yang perlu dianggap perlu b) Peran PPK Fisik (unsur Pemerintah)

1) Sebagai Chairman.

2) Menjelaskan Susunan Organisasi Satker.

3) Membahas struktur organisasi pelaksanaan konstruksi yang diusulkan oleh kontraktor maupun yang disarankan oleh konsultan supervisi.

4) Membahas tugas kontraktor mengenai:

(a) Survei dan membuat gambar kerja.

(b) Rencana pencegahan personel, peralatan dan bahan.

(c) Penyiapan Construction Schedule – Financial Progress Schedule – S Curve.

5) Menjelaskan bahwa keterlambatan mobilisasi dapat dikenakan denda.

6) Menjelaskan kapan dan bagaimana proses PHO dan FHO.

7) Menjelaskan bahwa 1 (satu) bulan sebelum PHO maka PPK akan mengeluarkan pengumuman kepada masyarakat sekitar lokasi pekerjaan tentang akan selesainya pelaksanaan pekerjaan untuk menghindari adanya tagihan utang yang belum dibayar oleh kontraktor kepada masyarakat sekitar lokasi pekerjaan.

8) Menjelaskan mekanisme kerja antara ketiga unsur penyelenggara pekerjaan (PPK, Kontraktor dan Pengawas) dalam hal perlunya contactor’s request sebelum dimulainya pekerjaan dan sebelum mulainya penerimaan pekerjaan (waktunya ditentukan oleh PPK Fisik).

9) Menjelaskan kapan serah terima lapangan dapat dilakukan.

(27)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

10) Menjelaskan kewajiban pembayaran untuk pungutan restribusi maupun asuransi.

11) Menjelaskan prosedur pembongkaran dan penyerahan barang bekas.

12) Menjelaskan kapan tanggal mobilisasi terakhir dan kapan akhir masa konstruksi dan apa sanksi-sanksinya jika tanggal tersebut dilewati.

13) Menjelaskan standar Laporan Harian dan Mingguan yang sudah merupakan standar baku yang harus dicontoh.

14) Menjelaskan proses pengusulan dan pembayaran bulanan (Monthly Certificate).

15) Menjelaskan proses pengujian bahan.

16) Menjelaskan perlu tidaknya sondir pada awal sebelum dimulainyapekerjaan pondasi suatu bangunan misalnya bendung, talang dll.

17) Membahas metode pelaksanaan yang diajukan oleh kontraktor pada saat pelelangan.

18) Menjelaskan bahwa Quality Control untuk pekerjaan jalan menggunanakan fasilitas laboratorium yang disediakan oleh kontraktor dari item mobilisasi.

19) Menekankan tidak adanya biaya tambahan terhadap biaya test bahan untuk Quality Control dan menegaskan bahwa biaya test sudah termasuk dalam harga satuan penawaran masing-masing pekerjaan.

20) Menjelaskan perlunya pendekatan terhadap masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat sehubungan dengan rencana kerja yang nantinya akan berkaitan dengan masalah jalan akses ke lokasi Quarry. Pembebasan lahan terhadap pagar, listrik, telepon, PDAM dan sebagainya.

21) Menjelaskan bahwa pihak Pemerintah dibebaskan dari adanya tuntutan Pihak ketiga jika terjadi kelalaian kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.

22) Menekankan barang-barang yang menjadi milik Pemerintah.

23) Membahas Mata pembayaran yang spesifik.

24) Menjelaskan adanya Tim Mutual Check selama periode kontrak.

(28)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

16 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

c) Peran PPK selaku Pengawas (unsur Pemerintah)

1) Menjelaskan kebijaksanaan teknis tentang perlunya Review Design.

2) Menjelaskan prosedur Review Design termasuk:

(a) Metodologi survei.

(b) Cara pembuatan gambar kerja.

(c) Mekanisme proses administrasi Review Design dan Proses Addendum Kontrak atau Memorandum Kontrak.

3) Menjelaskan kapan Review Design harus diselesaikan.

4) Menjelaskan prosedur dan jadwal kerja seluruh tenaga konsultan supervisi mulai dari mobilisasi sampai demobilisasi.

5) Menjelaskan TOR/ tugas-tugas dan tanggung jawab konsultan supervisi serta kualifikasi personelnya.

6) Menjelaskan laporan-laporan kemajuan pelaksanaan fisik yang akan dibuat oleh konsultan supervisi dan distribusi laporan-laporan yang terdiri dari:

(a) Monthly Executive Summary Report (b) Monthly Progress Report

(c) Quarterly Report (d) Quality Control Report (e) Technical Report

(f) Review Design / Technical Justification Report (g) Technical Paper

(h) Draft Final Report (i) Final Report

(j) Serta kapan waktunya laporan tersebut harus selesai dikirim.

7) Menjelaskan bahwa konsultan bertanggung jawab dalam pengarsipan dokumen-dokumen lapangan.

8) Menjelaskan adanya penilaian performance konsultan atau kontaktor yang sedang melaksanakan pekerjaan.

9) Menjelaskan akomodasi dan fasilitas yang disediakan oleh kontrak konsultan.

10) Secara periodik PPK Pengawasan akan melaksanakan uji petik.

11) As built drawing harus dibuat sesuai dengan standar yang berlaku.

12) Lain-lain yang dianggap perlu.

(29)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

d) Peran Konsultan Supervisi

1) Mencatat seluruh kesepakatan dalam Pre Construction Meeting dituangkan dalam Berita Acara tersendiri sebagai dokumen proyek.

2) Mempersiapkan formulir-formulir isian antara lain:

(a) Laporan Harian.

(b) Laporan Mingguan.

(c) Laporan Bulanan (Monthly Progress Report).

(d) Executive Summary Report.

(e) Survei Lapangan Untuk Review Design.

(f) Perhitungan Volume/ Back Up Data serta Monthly Certificate (MC).

(g) Quality Control.

(h) Contractor’s Request untuk:

(1) Memulai pekerjaan.

(2) Test material.

(3) Penerimaan pekerjaan.

3) Menjelaskan struktur organisasi konsultan dan tugas daripada masing-masing personel konsultan.

4) Menjelaskan personel konsultan yang sudah dimobilisasi dan rencana personel lainnya yang akan dimobilisasi.

5) Menjelaskan rencana kerja Review Design:

(a) Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan.

(b) Personel yang dilibatkan di dalam survei lapangan.

(c) Kelengkapan yang diperlukan untuk survei lapangan.

(d) Ruang lingkup pekerjaan yang akan disurvei.

(e) Alternatif penanganan dari hasil survei lapangan.

(f) Rencana dan gambar kerja yang harus dibuat.

6) Menegaskan pengambilan lokasi foto dokumentasi: dimana, kapan, berapa kali yang harus dilaksanakan oleh kontraktor.

e) Peran Kontraktor

1) Menjelaskan rencana kerja pada saat mobilisasi yang meliputi:

(a) Mobilisasi peralatan dan personel (b) Survei lapangan

2) Rencana Kerja dan Review Design:

(30)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

18 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

(a) Melaksanakan survei untuk pembuatan gambar kerja.

(b) Membuat gambar kerja (standard survei dan gambar kerja mengacu pada standard yang berlaku).

3) Menjelaskan metode/ cara pelaksanaan konstruksi.

4) Menjelaskan struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawabnya.

5) Menjelaskan kualifikasi personel kontraktor yang akan dimobilisasi.

6) Menjelaskan rencana mobilisasi personel.

7) Menjelaskan bagian pekerjaan yang akan di sub- kontrakkan serta calon sub kontraktornya.

8) Menjelaskan rencana penggunaan peralatan, termasuk:

(a) Jumlah dan jenis peralatan.

(b) Rencana kedatangan peralatan.

9) Menjelaskan rencana kerja berdasarkan S-Curve.

2.6 Penyusunan Program Mutu 2.6.1 Prinsip Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu merupakan upaya untuk mewujudkan salah satu dari tiga sasaran utama manajemen proyek yaitu tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu. Pengendalian mutu didefinisikan sebagai upaya pengawasan dan tindak turun tangan terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi agar memenuhi persyaratan teknis yang telah ditetapkan di dalam Dokumen kontrak. Prinsip dasar pengendalian mutu suatu pekerjaan mencakup 2 (dua) hal yaitu:

a) Dimensi (panjang, lebar, tinggi, tebal, kemiringan, lengkung dsb) b) Kualitas (kepadatan, kuat tekan, daya dukung tanah, kekerasan dsb) Uji mutu kualitas hasil pekerjaan sesuai spesifikasi teknis dalam Dokumen Kontrak, pengertian pengendalian hasil pekerjaan adalah mutu jenis pekerjaan menurut pay item dalam dokumen kontrak yang dilaksanakan oleh kontraktor.

Terdapat tiga jenis pengendalian yang harus dilakukan, yaitu:

a) Pengendalian mutu bahan baku (seperti: tanah, batu, semen)

b) Pengendalian mutu bahan olahan (misalnya; batu pecah hasil stone crasher, adukan aspal semen, adukan beton K-350, dll)

(31)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

c) Pengendalian mutu hasil pekerjaan (misalnya timbunan tanah, beton struktur dll).

d) Untuk setiap obyek yang akan diperiksa ada 5 data yang harus dicatat:

e) Nama pemeriksaan, misalnya kepadatan lapangan

f) Metode pemeriksaan, misalnya sand cone method/ AASHTO T- 191

g) Frekuensi pemeriksaan, misalnya 1 titik tiap 200 m

h) Spesifikasi/ persyaratan mutu, misalnya kepadatan 100%

i) Toleransi hasil misalnya 0 %

Pengendalian mutu harus dilakukan terhadap pelaksanaan dari seluruh pay item, secara bertahap dilakukan mulai dari komponen bahan baku, bahan olahan dan hasil pekerjaan, Kualitas harus sesuai sebagaimana dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis.

(32)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

20 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Gambar 2. 1 - Diagram Prinsip Pengendalian Mutu (terhadap suatu pay item)

Lingkup Pengendalian:

Lingkup Dimensi Lingkup Kualitas

Pengendalian Mutu Bahan Baku

Struktur Pengendalian:

Jenis Pemeriksaan Metoda Pemeriksaan Frekuensi

Spesifikasi Mutu Toleransi

TAHAP-I YA

Bahan siap Olah.

Lingkup Pengendalian:

Lingkup Dimensi Lingkup Kualitas TIDAK

Pengendalian Mutu Bahan Olahan.

StrukturPengendalian:

Jenis Pemeriksaan Metoda Pemeriksaan Frekuensi

Spesifikasi Mutu Toleransi TAHAP-II

YA

Komponen Bahan untuk pekerjaan jadi telah siap.

Lingkup Pengendalian:

Lingkup Dimensi Lingkup Kualitas TIDAK

Pengendalian Mutu pekerjaan jadi

Struktur Pengendalian:

Jenis Pemeriksaan Metoda Pemeriksaan Frekuensi

Spesifikasi Mutu Toleransi

TAHAP-III YA

Pemilihan Jenis-Jenis Bahan Baku sesuai dg item pekerjaan.

Pekerjaan Jadi (pelaksanaan pay item sesuai kontrak)

(33)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

2.6.2 Prosedur Pengendalian Mutu

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan konstruksi, haruslah dinilai dari beberapa aspek, yaitu penyelesaian pekerjaan tepat waktunya sesuai kontrak, ukuran-ukuran sesuai dengan desain kualitasnya memenuhi spesifikasi teknik, biayanya tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan dan selama pelaksanaan pekerjaan haruslah dijamin keselamatan dan keamanan pekerja ataupun pihak lain. Untuk mencapai maksud tersebut haruslah dilakukan pengendalian yang seksama selama proses pelaksanaan konstruksi, meliputi pengendalian biaya, mutu dan waktu.

2.6.3 Metode Pengawasan Kualitas Pekerjaan Konstruksi

Pengawasan kualitas pekerjaan konstruksi tersebut terbagi dalam tahapan, yaitu:

a) Tahap Studi dan Analisis

Tahap ini terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:

1) Mengadakan studi dan pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang akan digunakan dan memilih yang sesuai.

2) Mengadakan percobaan-percobaan terhadap bahan yang telah dipilih apakah memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknik.

Gambar 2. 2 - Kerangka Pengendalian Mutu

(34)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

22 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

3) Menyusun metode kerja yaitu tata cara pelaksanaan dan penggunaan peralatan dan fasilitas.

b) Tahap pelaksanaan pengawasan dan pengambilan sampel. Tahap pelaksanaan terdiri dari dua kegiatan, yaitu:

1) Memberi penjelasan dan latihan kepada semua unsur yang terkait dengan pelaksanaan tentang tata cara pelaksanaan.

2) Mengawasi jalannya pelaksanaan sesuai dengan tata carapelaksanaan yang telah ditetapkan, mengambil benda- benda uji/ sample untuk pemeriksaan. Membuat laporan jalannya pelaksanaan, hasil pengujian lapangan dan benda- benda uji yang akan dikirim ke laboratorium

c) Tahap pemeriksaan

Tahap pemeriksaan yaitu memeriksa laporan, hasil-hasil pengujian lapangan dan hasil pengujian laboratorium, serta membuat kesimpulan- kesimpulan dari hasil pemeriksaan.

d) Tahap tindak lanjut

Tahap ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu:

1) Bila hasil pemeriksaan berkesimpulan bahwa kualitas sudah sesuai dengan spesifikasi teknik, harus dibuat rekomendasi agar pekerjaan dilanjutkan berdasarkan tata cara pelaksanaan yang sudah ditetapkan.

2) Bila hasil pemeriksaan berkesimpulan tidak sesuai (tidak baik), haruslah dilakukan survai/ penelitian apa penyebab dari ketidak sesuaian tersebut. Penyebab ketidak sesuaian pekerjaan tersebut ada beberapa kemungkinan:

(a) Tata cara pelaksanaan tidak dilaksanakand engan baik, maka pekerjaan harus dibongkar dan di kerjakan ulang mengikuti tata cara pelaksanaan yang telah ditetapkan.

(b) Tata cara pelaksanaan itu sendiri tidak cocok untuk pekerjaan tersebut, maka tata cara pelaksanaan harus diperbaiki/ dirubah dan pekerjaan diperbaiki menurut cara baru.

2.6.4 Penerapan Standar a) Standar kualitas

(35)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Standar kualitas sesuai dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam dokumen kontrak.

b) Standar Pengujian

Pengujian dilakukan berdasarkan standar-standar yang berlaku.

Sebagai contoh standar pengujian tanah dan beton dapat dilihat seperti tabel 2.1.

Tabel 2. 1 - Standar Pengujian Pengawasan Kualitas Pekerjaan Konstruksi

c) Standar Pelaksanaan

Standar pelaksanaan ialah prosedur untuk menjamin tercapainya kualitas pekerjaan yang dikehendaki. Standar pelaksanaan mencakup beberapa aspek seperti pemilihan bahan, percobaan-percobaan, tata cara pelaksanaan (mengolah/ meramu, mengangkut dan merekayasa). Untuk berbagai jenis pekerjaan standar pelaksanaannya berbeda-beda, seperti terlihat pada standar pelaksanaan berikut ini:

Standar Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Tanah.

Gambar 2. 3 - Bagan Standar Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan Tanah

No Jenis pekerjaan Standar Keterangan

1 Pekerjaan timbunan tanah

SNI 1964:2008 SNI 1966:2008 SNI 1967:2008 SNI 1744:2012

Standar pengujian:

- fisik - Mekanik

2 Pekerjaan Beton

SNI 03-6817:2002 SNI ASTM

C136:2012 SNI 1972:2008 SNI 7656:2012

- Standar pengujian beton - Standar mutu beton - Syarat-syarat bahan

Metode penimbunan/

pemadatan.

Penimbunan/

Pemadatan.

Pemeriksaan hasil

pekerjaan.

Percobaan pemadatan timbunan.

Pemeriksaan bahan timbunan

Percobaan pemadatan laboratorium.

(36)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

24 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

Gambar 2. 4 - Bagan Standar Pelaksanaan Pekerjaan Beton d) Standar Pengawasan

Standar pengawsan yaitu pengawasan yang harus dilakukan untuk mencapai kualitas yang dikehendaki. Bagan alur pengawasan kualitas seperti terlihat pada bagan berikut ini:

Pemeriksaan

Percobaan campuran (mix desain)

Pengadukan (concrete mixing plan)

Pengangkutan

Pengecoran Pemadatan Perawatan

Pemeriksaan Hasil

Pekerjaan

(37)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Gambar 2. 5 - Bagan Alir Pengawasan Kualitas

(38)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

26 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

2.7 Pemeriksaan 2.7.1 Batasan

Pemeriksaan yang dimaksud ialah pengawasan sifat-sifat bahan (material quality characterstics) agar sesuai dengan spesifikasi teknik, yang disebut pengawasan sifat-sifat (characteristics control)

2.7.2 Sifat-sifat yang Diawasi

Sifat-sifat bahan yang diawasi dipilih dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a) Dapat diawasi selama proses pelaksanaan.

b) Cocok dengan sifat yang dikehendaki dalam spesifikasi teknik.

c) Mudah diperiksa.

d) Mudah mengambil tindak lanjut yang diperlukan berdasarkan hasil pemeriksaan.

2.7.3 Hubungan Sifat Bahan, Cuaca dan Kualitas Pekerjaan

Sifat bahan dapat dipengaruhi oleh cuaca, terutama kadar air tanah dan kadar air permukaan agregat. Sedangkan kualitas pekerjaan dipengaruhi oleh sifat-sifat bahan. Pengawasan dilapangan dilakukan terhadap faktor-faktor seperti dalam tabel 2.2.

Tabel 2. 2 - Hubungan SIfat-Sifat Bahan, Cuaca, dan Kualitas

Jenis pekerjaan Kualitas pekerjaan Pengawasan lapangan

Faktor-faktor yang berubah

Timbunan tanah

- Kepadatan - CBR laboratorium - Permeabilitas - Parameter C dan Q

- Kadar air

- Tingkat kejenuhan - Berat isi

- Angka pori

- Keadaan cuaca - Metode kerja - Gradasi butir

Beton - Kekuatan tekan

- Kekuatan lentur

- Slump

- Kandungan udara - Faktor air

semen

- Keadaan cuaca - Mutu bahanatau

gradasi butir - Metode kerja - Berat isi

(39)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

2.7.4 Pengujian Sifat-sifat Bahan

a) Jenis-jenis Bahan dan Nama Pengujian

Semua sifat-sifat bahan yang mempengaruhi mutu pekerjaan, haruslah diperiksa dengan cara pengujian dilaboratorium. Jenis-jenis sifat yang diuji dan nama pengujiannya seperti terlihat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4 Tabel 2. 3 - Pemeriksaan Sifat-Sifat Bahan Untuk Pekerjaan Timbunan Tanah

Bagian Yang diperiksa Nama percobaan

Sifat-sifat fisik tanah Gradasi Batas cair

Batas plastis Kadar air lapangan

- Analisis saringan (Sieves Analysis)

- Percobaan Atterberg (atterberg test)

- Percobaan kadar air (water content test)

Sifat-sifat mekanik tanah - Kepadatan kering maksimum - Kadar air optimum

- Tingkat kepadatan - Perm eabilitas - Parameter C dan Q

- Analisis pemadatan (Compaction test) - Percobaan rembesan

(permeability test) Daya dukung *) Indeks penetrasi

CBR

Faktor daya dukung

- Percobaan penetrasi (penetration test)

- Percobaan CBR (CBR test) - Percobaan beban plat (plate

loading test) Keterangan *) misal untuk jalan inspeksi pada jaringan saluran irigasi

Tabel 2. 4 - Pemeriksaan Sifat-Sifat Bahan Untuk Pekerjaan Beton

Bagian Pemeriksaan Yang diperiksa Nama percobaan Bahan-bahan (material) - Ukuran butir agregat

- Kadar air permukaan agregat

- Tingkat keausan agregat - Berat jenis

- Masa pengikatan

- Analisis saringan (Sieves Analysis) - Percobaan Air permukaan

(Surface Moisture test) - Los Angles test

Adonan beton (fresh concrete)

- Slump

- Kandungan udara - Perbandingan campuran - Berat isi

- Percobaan Slump (slump test)

- Percobaan kandungan udara (Air content test)

- Percobaan campuran (mix proportion test)

- Percobaan berat isi (unit weight test)

(40)

MODUL 7 PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

28 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI Beton yangsudah mengeras - Kekuatan

tekan

- Kekasaran per - Kekuatan lentur

- Percobaan tekan (compression test)

- Percobaan pukulan (impact hummer test)

- Percobaan kekasaran

permukaan (surface roughness test)

- Percobaan lentur (flexural test) - Pengambilan sample (core

sampling)

b) Hubungan antara sifat-sifat bahan, standar pengujian, standar mutu, cara pengawasan dan pengambilan tindak lanjut dapat dilihat pada table 2-5 berikut:

Tabel 2. 5 - Hubungan Sifat-Sifat Bahan, Standar Pengujian, Standar Mutu, Cara Pengawasan dan Pengambilan Tindak Lanjut

PENGUJIAN STANDAR STANDAR PENGUJIAN

PERSYARATAN SPESIFIKASI

CARA PENGAWASAN

PENGAMBILAN TINDAKAN Timbunan

tanah:

1. Sifat- sifat fisik:

- Berat jenis - Batas Plastis - Batas cair 2. Sifat

mekanis:

- Pemadata n Standar - Pemadata

n

modifikasi - Permeabilitas - CBR

3. Pengawasan pemadatan - Berat jenis - Permeabilit

as - CBR/

penetrasi lapangan

SNI 1964:2008 Cara Uji Berat Jenis

Tanah

SNI 1966:2008 Cara Uji Penentuan

Batas Plastis dan Indeks Plastisitas

Tanah

SNI 1967:2008 Cara Uji Penentuan

Batas Cair Tanah

SNI 1744:2012 Metode Uji CBR

Laboratorium

SNI 1964:2008 Cara Uji Berat Jenis

Tanah

SNI 1738:2011 Cara Uji CBR

Lapangan

1. Harus dilakukan sebelum penimbunan dan setiap perubahan lokasi pengambilan 2. Setiap

jarak 50- 100 m diambil 3 titik

1) Bila

mengguna-kan metode tingkat kepada-tan berat isi harus memenuhi 90% s/ d 100%

kepadatan kering maksimum (+95%)

2) Bila

mengunakan tingkat kepadatan basah, harus memenuhi 98% s/

d 100% kepadatan basah maksimum.

3) Nilai

spesifikasi khusus, Void ratio 2-10%

tingkat kejenu-han 80-85%

1. Membuat laporan:

b. Hasil pengujian disusun dalam formasi laporan c. Untuk pengujian 20

titik atau lebih dilakukan dengan grafik X RS Rm atau X- R d. Untuk pengujian

kurang dari 20 titik, lakukan dengan memakai tabel, (lihat lampiran) 2. Pengawasan

a. Pengawasan kepadatan

timbunan dilakukan bertitik tolak pada metode yang dipilih antara:

- Berat isi (dry density) - Tingkat

kebasahan - Ruang pori b. Apabila metode lain

yang diperiksa, pemeriksaan dilakukan secara khusus.

Dalam hal nilai spesifik yang diperoleh kurang dari yang ditetapkan, dilakukan pemadatan ulang, pembongkar- an atau pekerjaan ulang.

c. Bila kepadatan berdasarkan pada daya dukung maka dilakukan percobaan CBR atau percobaan beban plat.

Referensi

Dokumen terkait