Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Sebuah perusahaan didirikan karena memiliki tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan berbagai aktivitas. Perusahaan, terbagi menjadi beberapa bagian, salah satu bagian yang dapat meraih tujuan perusahaan yaitu bagian pengawasan intern yang berperan guna membantu manajemen mencapai efektivitas pada pelaksanaan kontrak konstruksi. PT.X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Pada pelaksanaan kontrak konstruksi dibutuhkan pengendalian yang tepat dan cermat untuk menghindari penyelewengan – penyelewengan dan pemborosan yang dapat menyebabkan kerugian untuk perusahaan.
Uraian diatas dijadikan bahasan bagi penulis untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian intern yang dilakukan manajemen serta sejauh mana peran satuan pengawasan intern dalam membantu manajemen meningkatkan efektivitas pengendalian intern pada pelaksanaan kontrak konstruksi yang memadai. Dengan penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberi masukan bagi manajemen PT.X dan pihak – pihak lain.
Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analisis deskriptif, yaitu mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data – data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas. Untuk menganalisis data yang melibatkan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yaitu peranan satuan pengawasan intern, dan yang menjadi variabel dependennya yaitu efektivitas pengendalian intern pada pelaksanaan kontrak konstruksi.
Berdasarkan penelitian dan analisa kuesioner dari kedua variabel tersebut diatas, dapat dilihat besarnya persentase sebesar 74,28 % yang menunjukan satuan pengawasan intern cukup berperan dalam membantu manajemen meningkatkan efektivitas pengendalian intern pada pelaksanaan kontrak konstruksi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis juga memberikan beberapa saran perbaikan yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern manajemen pada pelaksanaan kontrak konstruksi.
Universitas Kristen Maranatha
1.1 Latar Belakang Penelitian………..1
1.2 Identifikasi Masalah ………..3
1.3 Maksud dan tujuan Penelitian………3
1.4 Kegunaan Penelitian………...4
1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesa………..5
1.6 Metode Penelitian………...8
1.7 Lokasi Penelitian dan Lamanya Penelitian……….9
Bab II TINJAUAN PUSTAKA………10
2.1 Pengauditan ………...……….10
2.1.1 Pengertian Pengauditan………...10
2.1.2 Jenis pengauditan……….12
2.2 Satuan Pengawasan Intern………...14
2.2.1 Pengertian Satuan Pengawasan Intern……….14
2.2.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Satuan Pengawasan Intern..16
2.2.3 Fungsi, Wewenang dan Tanggungjawab Satuan Pengawasan Intern...17
2.2.4 Independensi Satuan Pengawasan Intern…………...18
2.2.5 Kemahiran Profesional………...19
2.2.6 Langkah Kerja Satuan Pengawasan Intern………..20
2.2.7 Program Satuan Pengawasan Intern………24
2.2.8 Laporan Satuan Pengawasan Intern………...25
2.2.9 Kriteria penting bagi Satuan Pengawasan Intern yang Efektif………...26
Universitas Kristen Maranatha Halaman
2.3 Pengendalian Intern……….30
2.3.1 Pengertian Pengendalian Intern………...30
2.3.2 Tujuan Pengendalian Intern……….32
2.3.3 Komponen Pengendalian Intern………...33
2.3.4 Keterbatasan Pengendalian Intern………35
2.4 Hubungan Pengendalian Intern dan Pengauditan Intern ( Satuan Pengawasan Intern)………37
2.5 Pengertian Efektivitas………...38
2.6 Manajemen………39
2.6.1 Pengertian Manajemen………..39
2.6.2 Fungsi – fungsi manajemen………...40
2.6.3 Prinsip – prinsip Manajemen………...42
2.7 Kontrak Konstruksi………....45
2.7.1 Pengertian Kontrak Konstruksi………..45
2.7.2 Aktivitas Pengelolaan ( pelaksanaan ) Kontrak Konstruksi………46
2.7.3 Model Kontrak Konstruksi……….48
2.7.4 Bentuk Kontrak Konstruksi………48
Bab III METODE DAN OBJEK PENELITIAN………...51
3.1 Metode Penelitian………...51
3.2 Variabel Penelitian………..51
3.2.1 Teknik Pengolahan Data………..52
3.2.2 Pengolahan Data………..53
3.2.3 Analisis Variabel Penelitian………...53
3.2.4 Operasionalisasi Variabel………55
3.3 Objek Penelitian………...56
3.4 Sejarah singkat dan Ruang Lingkup Usaha PT. X………...58
Universitas Kristen Maranatha Halaman
Bab IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN……….69
4.1 Aktivitas Pengelolaan ( pelaksanaan ) Kontrak Konstruksi….69 4.1.1 Perencanaan Kontrak………69
4.1.2 Penyusunan Kontrak……….69
4.1.3 Administrasi Kontrak………....70
4.1.4 Pelaporan Kontrak dan Audit Kontrak………..71
4.2 Tinjauan Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Fungsi Manajemen……….72
4.2.1 Perencanaan………....72
4.2.2 Pengorganisasian………....73
4.2.3 Pengarahan……….74
4.3 Pengendalian Intern………75
4.3.1 Lingkungan Pengendalian………..75
4.3.1.1 Integritas dan Nilai –nilai Etik………....75
4.3.1.2 Komitmen untuk Kompetensi……….76
4.3.1.3 Partisipasi Direksi………...76
4.3.1.4 Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen………...76
4.3.1.5 Struktur Organisasi PT.X………77
4.3.1.6 Pelimpahan wewenang dan Tanggungjawab…..77
4.3.1.7 Kebijakan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia77 4.3.2 Penilaian Resiko Pengendalian Intern Pelaksanaan Kontrak Konstruksi………..78
4.3.3 Aktivitas Pengendalian Intern Terhadap Pelaksanaan Kontrak Konstruksi………...78
4.3.4 Informasi dan Komunikasi Pengendalian Intern Terhadap Pelaksanaan Kontrak Konstruksi………..79
Universitas Kristen Maranatha 4.4 Peranan Satuan Pengawasan Intern Guna Membantu Manajemen
Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Pada
pelaksanaan Kontrak Konstruksi………... 80
4.5 Pengujian Hipotesa……….89
4.5.1 Analisa Deskriptif………..89
4.5.2 Analisa Statistik……….92
Bab V KESIMPULAN dan SARAN………96
5.1 Kesimpulan ………...96
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Variabel Independen ………103
Lampiran 2 : Kuesioner Variabel Dependen ………...105
Lampiran 3 : Hasil Penyebaran Kuesioner ………..107
103
KUESIONER
SATUAN PENGAWASAN INTERN PADA
PELAKSANAAN KONTRAK KONSTRUKSI
VARIBEL INDEPENDEN (X)
No Pertanyaan Ya Ragu-ragu Tidak
a. Independensi
1 Apakah satuan pengawasan intern merupakan bagian terpisah dari fungsi operasional perusahaan?
2 Apakah satuan pengawasan intern memiliki wewenang jelas dalam perusahaan?
3 Apakah satuan pengawasan intern dapat dukungan penuh dari pimpinan dan manajemen?
b. Kompetensi Satuan pengawas intern
4 Apakah perusahaan memperhatikan anggota pengawas intern atas pengembangan keterampilannya?
5 Apakah satuan pengawas intern memiliki pendidikan dan pengalaman yang sesuai?
6 Apakah satuan pengawasan intern telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik?
c. Ruang lingkup Satuan pengawasan intern
7 Apakah satuan pengawasan intern memiliki ruang lingkup meliputi seluruh aktivitas perusahaan?
8 Apakah satuan pengawasan intern melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan?
9 Apakah satuan pengawasan intern dapat memberikan masukan pada pimpinan?
d. Program satuan pengawasan intern
10 Apakah satuan pengawasan intern membuat program untuk dilaksanakan?
11 Apakah program yang dibuat terdapat evaluasi terhadap pengendalian intern?
104
e. Pelaksanaan pengawasan intern
13 Apakah kegiatan pengawasan selalu dilakukan peda tiap proyek? 14 Apakah waktu pengawasan yang telah ditetapkan mencukupi? 15 Apakah selalu dilakukan evaluasi terhadap kegiatan pengawasan? f. Laporan pengawasan
16 Apakah hasil pengawasan direview sebelum dibuat laporan tentang temuan dan rekomendasi?
17 Apakah laporan pengawasan berisi saran - saran dan rekomendasi?
18 Apakah laporan pengawasan diserahkan secara periodik pada pimpinan perusahaan?
g. Tindak lanjut
19 Apakah saran yang diberikan selalu ditindaklanjuti?
20 Apakah tindak lanjut dilaksanakan dengan baik oleh manajemen? 21 Apakah top manajemen menganggapi secara positif saran dan
rekomendasi yang diberikan?
Terimakasih atas waktu dan kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi lembar kuesioner ini.
Budi Setiawan 0051068
105
KUESIONER
EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN
PADA PELAKSANAAN KONTRAK KONSTRUKSI
VARIABEL DEPENDEN (Y)
a. Lingkungan Pengendalian Ya Ragu-ragu Tidak
Integritas dan nilai -nilai etis
1 Apakah perusahaan membuat kebijakan secara tertulis tentang kejujuran yang harus dipatuhi anggotannya?
Komitmen untuk kompetensi
2 Apakah penempatan pwgawai sesuai dengan keterampilan serta pendidikan yang dimilikinya?
Partisipasi dewan direksi
3 Apakah dewan direksi terikat oleh manajemen perusahaan? 4 Apakah ireksi terlibat dalam pembuatan keputusan?
Filosofi dan gaya operasional manajemen
5 Apakah laporan mengenai adanya suatu penyimpangan diterima dan ditindaklanjuti oleh manajemen?
Struktur organisasi
6 Apakah perusahaan mempunyai struktur organisasi mengenai wewenang dan tanggungjawab yang jelas?
Penugasan dari otoritas dan tanggungjawab
7 Apakah pegawai melakukan tugas sesuai dengan otoritas dan tanggungjawab masing - masing?
b. Penetapan Resiko
8 Apakah manajemen menetapkan resiko sebagai bagian dari pelaksanaan pengendalian intern?
9 Apakah manajemen merancang suatu pengendalian untuk mengatasi resiko tersebut?
10 Apakah manajemen menetakan batas minimum dan maksimum resiko yang dapat diterima?
11 Apakah manajemen menetapkan resiko apabila kemungkinan tindakan perbaikan gagal dilakukan?
c. Aktivitas Pengendalian
Pemisahan tugas yang memadai
12 Apakah terdapat pemisahan tugas pada bagian keuangan?
Otoritas transaksi dan aktivitas
13 Apakah manajemen terdapat personil yang punya otoritas dalam aktivitas perusahaan?
Dokumen dan catatan yang memadai
14 Apakah manajemen memiliki sistem dokumen dan pencatatan yang memadai?
106
15 Apakah manajemen memiliki personil yang bertanggungjawab atas penggunaan aktiva dan pencatatan?
Pengecekan yang independen atas kinerja
16 Apakah ada pengecekan yang dilakukan secara teliti dan berkelanjutan?
d. Informasi dan komunikasi
17 Apakah prosedur dalam aktivitas menajemen dilakukan dengan memadai?
18 Apakah terdapat sistem informasi yang memadai yang dapat memastikan kelengkapan pencatatan akuntansi?
e. Monitoring
19 Apakah monitoring dilaksanakan secara periodik dan berkesinambungan?
20 Apakah monitoring dilakukan oleh bagian yang independen? 21 Apakah dilakukan perbaikan terhadap pengendalian intern
untuk memperbaiki kelemahan manajemen?
Terimakasih atas waktu dan kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi lembar kuesioner ini.
Budi Setiawan 0051068
KUESIONER
PERANAN SATUAN PENGAWASAN INTERN TERHADAP
PENGENDALIAN INTERN MANAJEMEN PADA PELAKSANAAN
KONTRAK KONSTRUKSI
a. Compliance Ya Ragu - ragu Tidak
1 Apakah satuan pengawasan intern melakukan pengawasan ketaatan manajemen dalam pelaksanaan kontrak konstruksi? 2 Apakah satuan pengawasan intern melakukan pengawasan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan?
b. Verification
1 Apakah satuan pengawasan intern melakukan verifikasi atas kelengkapan dokumen pelaksanaan kontrak konstruksi? 2 Apakah satuan pengawasan intern pernah menemukan adanya
penyimpangan pada pelaksanaan kontrak konstruksi? 3 Apakah satuan pengawasan intern melakukan perbandingan
antara data manajemen dengan pihak ketiga?
c. Evaluation
1 Apakah satuan pengawasan intern mengevaluasi prosedur pelaksanaan kontrak konstruksi?
2 Apakah ada tindak lanjut terhadap hasil evaluasi yang telah dilakukan agar penyimpangan dapat diminimalisir?
Terimakasih atas waktu dan kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi lembar kuesioner ini.
Budi Setiawan 0051068
107
HASIL PENYEBARAN KUESIONER
Variabel Independen : Satuan Pengawasan Intern
Pertanyaan Responden Jumlah Jawaban
108
HASIL PENYEBARAN KUESIONER
Variabel Dependen : Efektivitas Pengendalian Intern Pada Pelaksanaan Kontrak Konstruksi
Pertanyaan Responden Jumlah Jawaban
Varibel Jumlah jawaban Total Ya Tidak
Universitas Kristen Maranatha 1
Bab 1
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam era globalisasi ini, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang sangat diperhatikan pemerintah dewasa ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal ini menyebabkan persaingan yang makin ketat di dalam dunia bisnis, karena persaingan tidak hanya dengan perusahaan dalam negeri saja tetapi juga dengan perusahaan luar negeri.
Salah satu jenis usaha yang semakin berkembang di Indonesia adalah industri jasa konstruksi. Industri jasa konstruksi merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam menunjang upaya pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, terampil dan mencapai kesejahteraan seluruh rakyat.
Universitas Kristen Maranatha 2
Agar suatu organisasi jasa konstruksi dapat menyelesaikan suatu kontrak kerja sesuai waktu yang ditetapkan, maka dibutuhkan peranan satuan pengawasan intern dalam hubungannya terhadap efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan.
Sejauh ini, fungsi pengendalian intern telah diterapkan hampir di seluruh perusahaan besar guna mengatur dan mengendalikan aktivitas-aktivitas yang dijalankan. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern telah dilaksanakan sebagaimana mestinya diperlukan suatu bagian yang bertugas untuk melakukan pengauditan terhadap pengendalian yang ada, yaitu satuan pengawasan intern.
Berdasarkan fungsinya, satuan pengawasan intern melakukan pengauditan dan evaluasi atas seluruh akitivitas yang terdapat di dalam perusahaan. Pengawasan intern tidak ditujukan untuk mencari kesalahan, melainkan melakukan diagnosa secara profesional kekurangan-kekurangan yang ada pada perusahaan. Hasil pengauditan berupa rekomendasi atau pendapat yang bersifat konstruktif, mengenai aktivitas-akitivitas yang diperiksanya. Rekomendasi tersebut merupakan sumber informasi yang bermanfaat bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan perbaikan yang akan dilakukan.
Universitas Kristen Maranatha 3
Perusahaan “X” adalah perusahaan yang bergerak di jenis usaha jasa konstruksi, oleh karena itu berdasarkan uraian diatas mengenai sejauh mana peranan satuan pengawasan intern dapat membantu manajemen, masalah yang akan diteliti adalah efektivitas perusahaan jasa konstruksi “X” dalam menyelesaikan kontrak kerja sesuai waktu yang ditetapkan, untuk itu penulis memilih judul penelitian sebagai berikut:
“Peranan Satuan Pengawasan Intern Guna Membantu Manajemen Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Pada Pelaksanaan Kontrak Konstruksi”
1.2 Identifikasi Masalah
Berkaitan dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan kontrak kerja pada manajemen perusahaan jasa konstruksi “X”?
2. Bagaimana pelaksanaan satuan pengawasan intern pada perusahaan jasa konstruksi “X”?
3. Bagaimana peranan satuan pengawasan intern untuk meningkatkan efektivitas manajemen dalam pelaksanaan kontrak konstruksi? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menilai efektivitas pelaksanaan kontrak
Universitas Kristen Maranatha 4
2. Untuk memperoleh gambaran mengenai pengawasan intern yang dilakukan perusahaan.
3. Untuk memperoleh gambaran mengenai peranan satuan
pengawasan intern dalam membantu manajemen meningkatkan efektivitas pelaksanaan kontrak konstruksi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Harapan penulis, dengan terlebih dahulu mengakui keterbatasan penelitian ini, akan memberikan manfaat bagi:
1. Pihak perusahaan
Untuk memberikan masukan-masukan positif mengenai arti penting satuan pengawasan intern pada perusahaan, sehingga perusahaan dapat melaksanakan fungsi pengawasan intern seefektif mungkin.
2. Pihak-pihak yang berkepentingan khususnya di lingkungan Perguruan Tinggi
Agar hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan sehingga pembaca dapat mengetahui dan memahami bidang pengawasan intern dan masalah-masalah yang menyangkut jenis usaha jasa konstruksi.
3. Penulis
Universitas Kristen Maranatha 5
1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesa
Persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif menuntut pihak manajemen untuk dapat mengelola kegiatan usahanya dengan seefisien dan seefektif mungkin guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Pengawasan intern merupakan suatu pengujian yang independen atas bukti yang objektif, yang dilakukan oleh personil yang kompeten. Yang penekanannya adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektivitas dan ekonomisasi dalam usaha dan organisasi yang lain.
Dalam perusahaan yang besar dan kompleks, tujuan biasanya dibagi dalam beberapa sub tujuan atau sub tujuan, dimana masing-masing ditugaskan kepada berbagai sub unit organisasi perusahaan.
Universitas Kristen Maranatha 6
Semakin meningkat wewenang dan tanggungjawab maka semakin sulit perusahaan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab yang ada di perusahaannya.
Untuk memenuhi hal tersebut maka diperlukan adanya pengendalian intern yang memadai untuk menghindari terjadinya penyelewengan ataupun kelalaian yang dapat merugikan perusahaan.
Definisi pengendalian intern menurut Committee of Sponsoring Organisations of the Treadway Commission (COSO) adalah:
“Internal Control is broaadly defined as a process, Effected by an
entity’s board of directors, management, and other personnel, designed to
provide reasonable assurance regarding the achievment of objectives in the
following categories:
a. Effectiveness and afficiency of operations
b. Reliability of financial reporting
c. Compliance with applicable laws and regulations”
(Treadway Commision,1994:h.2) Sedangkan pengendalian intern menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants):
Universitas Kristen Maranatha 7
(Mujahidin Asa Putra,2002:h.29) Bagian pengawasan intern merupakan bagian integral dari organisasi dan berfungsi sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh manajemen senior dan atau dewan. Sesuai dengan fungsinya, bagian pengawasan intern tidak hanya melakukan pengecekan (verifikasi) atas transaksi-transaksi dan catatan keuangan saja, tetapi juga melakukan pengawasan atas keefektifan dan memadainya kebijaksanaan pimpinan, berbagai perencanaan, catatan dan prosedur.
Setelah melakukan pengawasan, bagian pengawasan intern akan memberikan penafsiran dan menyampaikan laporan hasil pengawasan yang berisi rekomendasi kepada pimpinan perusahaan.
Biasanya tujuan, kewenangan dan tanggungjawab bagian pengawasan intern dinyatakan dalam dokumen tertulis yang formal. Pimpinan pengawasan intern harus mendapatkan persetujuan dari manajemen senior sehubungan dengan dokumen tersebut.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengawasan intern merupakan fungsi yang sangat penting untuk menilai pengendalian intern perusahaan dan jika dikaitkan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi, pengawasan intern akan sangat membantu anggota organisasi perusahaan untuk melaksanakan wewenang dan tanggungjawab secara efektif.
Universitas Kristen Maranatha 8
“Pengawasan intern yang dijalankan secara memadai berperan terhadap efektivitas manajemen dalam meningkatkan efektivitas ( pengelolaan ) pelaksanaan kontrak konstruksi”.
1.6 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskiptif analitis yaitu metode yang bertujuan melukiskan suatu keadaan perusahaan berdasarkan faktor yang nampak dan nyata pada situasi yang diselidiki. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisa, dan menafsirkan data sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai keadaan perusahaan yang sebenarnya kemudian membandingkannya dengan teori yang ada.
1. Studi Lapangan (Field Research)
Dalam melakukan penelitian lapangan, penulis melakukan penelitian secara langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian dengan cara:
a. Wawancara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dengan objek yang diteliti.
Universitas Kristen Maranatha 9
Pengumpulan data dengan cara lainnya, yaitu dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen, catatan-catatan perusahaan yang relevan dalam penelitian.
2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku serta referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Informasi yang diperoleh digunakan sebagai pedoman dan landasan berpikir dalam pembahasan masalah yang dihadapi. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder.
1.7 Lokasi Penelitian dan Lamanya Penelitian
Universitas Kristen Maranatha 96
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Satuan pengawasan intern telah melaksanakan tugasnya dengan cukup efektif. Hal tersebut dapat didukung oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut : Independensi, Independensi satuan pengawasan intern pada PT.X cukup jelas,
hal tersebut terlihat baik dalam struktur organisasi maupun dalam pelaksanaanya.
Kompetensi, Kompetensi satuan pengawasan intern pada PT.X cukup baik, ini terlihat dari pengalaman dan keterampilan yang dimiliki yang boleh dikatakan cukup memadai.
Pelaksanaan satuan pengawasan intern, Pelaksanaan pengawasan meliputi seluruh aktivitas perusahaan, dari perencanaan kontrak konstruksi, penyusunan kontrak konstruksi, administrasi kontrak, sampai kepada pelaporan dan audit kontrak.
Universitas Kristen Maranatha 97
2. Pengendalian intern pada pelaksanaan kontrak konstruksi yang dilaksanakan manajemen PT. X telah cukup memadai. Karena pengendalian intern mencakup tujuan pengendalian, komponen pengendalian telah dilaksanakan. Untuk jelasnya faktor – faktor tersebut sebagai berikut :
a. Lingkungan pengendalian
Terdapat integritas dan nilai etik yang cukup baik.
Komitmen untuk kompetensi yang cukup baik dilihat dari perekrutan
pegawai dan upaya untuk adanya pelatihan pengembangan keterampilan. Adanya partisipasi direksi dan pengawasan oleh satuan pengawasan intern. Gaya operasi manajemen yang baik.
Adanya struktur organisasi yang jelas.
b. Penilaian resiko
Perusahaan telah menetapkan batas maksimum dan minimum dalam
pelaksanaan kontrak konstruksi. c. Aktivitas pengendalian
Telah dilakukan dengan cukup baik aktivitas pengendalian yaitu :
- Pemisahan tugas yang cukup memadai
Universitas Kristen Maranatha 98
d. Informasi dan komunikasi
Adanya komunikasi yang memadai antar bawahan, dan bawahan dengan
atasan
Adanya suatu kebijakan agar supaya informasi dapat baerjalan dengan
memadai e. Monitoring
Monitoring atau pengawasan dilakukan secara berkesinambungan baik
terhadap aktivitas operasional maupun dalam administrasi keuangan. Dan apabila pekerjaan kontrak konstruksi dimana pemerintah sebagai pengguna jasa, monitoring juga dilakukan oleh pihak pemerintah.
3. Peranan satuan pengawasan intern guna membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas pada pelaksanaan kontrak konstruksi dapat dilihat dari tujuan pengendalian intern, yaitu :
a. Compliance
Satuan pengawasan intern melakukan pengawasan dan penilaian terhadap
ketaatan manajemen dalam melakukan aktivitasnya secara cukup memadai untuk memperoleh keyakinan bahwa semua yang telah dilakukan telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan.
b. Verification
Universitas Kristen Maranatha 99
c. Evaluation
Satuan pengawasan intern telah melakukan penilaian terhadap pelaksanaan kontrak konstruksi dan melakukan tindakan pengawasan untuk menghindari adanya penyimpangan – penyimpangan yang mungkin terjadi.
Berdasarkan simpulan diatas dan dari hasil perhitungan statistik, penulis menyimpulkan bahwa peran satuan pengawasan intern pada PT.X telah dilakukan dengan cukup memadai. Namun ada beberapa kekurangan yang terdapat bagian satuan pengawasan intern yaitu :
a. Kurangnya personil pada bagian satuan pengawasan intern untuk
melaksanakan aktivitas pengawasan intern.
b. Kurangnya staf satuan pengawasan intern yang memiliki kemampuan dan
pendidikan yang memadai.
c. Tidak adanya prosedur tertulis untuk mendokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mencoba manyampaikan bebrapa saran sebagai bahan pertimbangan untuk membantu peranan satuan pengawasan intern dalam membantu manjemen dalam meningkatkan efektivitasnya pada pelaksanaan kontrak konstruksi, yaitu sebagai berikut :
a. Perekrutan personil yang memiliki keterampilan dan pengalaman dalam bidang pengawasan intern.
Universitas Kristen Maranatha 100
c. Membuat struktur organisasi dalam satuan pengawasan intern yang jelas, sehingga dapat melakukan aktivitasnya dengan lebih efektif. d. Mengkaji dan merencanakan aktivitas satuan pengawasan intern
dengan lebih baik.
e. Menetapkan kebijakan untuk pendokumentasian hasil pemeriksaan
Universitas Kristen Maranatha 101
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., and James K. Lobbecke., 2000, Auditing An Integrated
Approach, Eight edition, New Jersey: Prentice Hall yang diterjemahkan Amir
Abadi Yusuf, 1996, dalam Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi revisi, Jakarta : Salemba Empat.
Arens, Alvin A; Randal J Elder ; and Mark S Beasley, 2003, Ninth edition,
Auditing and Assurance Services An Integrated Approach, New Jersey :
Prentice Hall – Pearson Education International.
Champion, Dean J, 1991, Basic Statistic for Social Research, Second edition, New York : MC Millan Publishing Co.Inc.
Committee of Sponsoring Organizatins of Treadway Commision, 1994, Internal
Control – Integrated Framework.
Gillespie, Cecil, 1985, Accounting System Procedures and Methods, third edition, Prentice Hall.Inc.
Heckert, J. Brooks and James D. Wilson, 1988, Controllership, New York : The Ronald Press Company.
Ikatan Akuntan Indonesia, 1990, Norma Pemeriksaan Akuntansi, Jakarta.
M. Manullang, 1994, Pengantar Ekonomi Perusahaan, edisi ke-16, Yogyakarta : Liberty.
Mulyadi,1998, Pemeriksaan Akuntan, Edisi kedua, Yogyakarta : Badan Penerbit STIE YKPN.
Robert, Moller and Herbert N. Witt, 1999, Brink’s Modern International
Auditing, Fifth edition, Canada : John Willey and Sons.Inc
Stettler, Howard F., 1980, Auditing Principles, Fifth edition, Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.
Tjitrosidojo, Soemerdjo, 1980, Bunga Rampai Menuju Pemeriksaan
Universitas Kristen Maranatha 102
Tugiman, Hiro, 1997, Standar Profesional Audit Internal, Yogyakarta : Kanisius Widjayanto, Nugroho, 1985, Pemeriksaan Operasional Perusahaan, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.