• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PRAKTIKUM 5 KORALOGI-TAKSONOMI (1)

N/A
N/A
aqua

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL PRAKTIKUM 5 KORALOGI-TAKSONOMI (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM MK KORALOGI

MODUL 5. TAKSONOMI KARANG

Pengantar Teori

Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang faedahnya untuk mengelompokkan dan nomos yang faedahnya aturan. Taksonomi bisa didefinisikan sebagai pengelompokan suatu hal sesuai hierarki (tingkatan) tertentu. Dimana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik.

Dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang digunakan merupakan penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai kelola nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von Linne.

a. Taksonomi, Sistematik, dan Klasifikasi Karang

Binatang karang terlihat seperti tanaman, padahal sebenarnya karang merupakan sekumpulan hewan-hewan kecil yang bernama polip. Orang yang pertama kali mengklasifikasikan karang sebagai binatang adalah J.A. de Peysonell, seorang ahli biologi dari Perancis pada tahun 1753. Dalam klasifikasi ilmiah, karang berada dalam filum Cnidaria, kelas Anthozoa.

Terumbu terbentuk dari endapan-endapan masif kalsium karbonat yang dihasillkan oleh organisme karang pembentuk terumbu (karang hermatifik) dari filum Cnidaria, ordo Sclerectinia yang hidup bersimbiosis dengan alga zooxanthellae dan sedikit tambahan alga berkapur dan organisme lain yang mengsekresi kalsium karbonat.

b. Klasifikasi Karang

Karang termasuk dalam filum Cnidaria, yaitu organisme yang memiliki penyengat. Hewan karang adalah hewan sessile renik, umumnya berada dalam ekosistem bersama hewan laut lain seperti soft coral, hydra, anemone laut dan lain- lain yang termasuk ke dalam Phylum Cnidaria (Coelenterata).

(2)

Secara umum terdapat dua kelompok Cnidaria, yaitu Hydrozoa dan Anthozoa.

Hydrozoa terdiri dari Millepora dan Stylasterina. Stylasterina biasanya kecil dan hidup di tempat yang tersembunyi di dinding gua dan bukan merupakan karang pembentuk terumbu. Anthozoa yang umum dikenal adalah: Stolonifera, contohnya Tubipora musica; Coenothecalia, contohnya Heliopora coeruela. Sclerectinia atau lebih dikenal sebagai karang keras yang meliputi jenis-jenis karang pembentuk karang utama. Morfologi dan Fisiologi.

Menurut Veron (2000), karang diklasifikasikan sebagai berikut:

Filum: Cnidaria

Kelas : Hydrozoa

Ordo : Hydroidea (hydroids)

Ordo : Milleporina (meliputi Genus Millepora)

Ordo : Stylasterina (meliputi Genus Distichopora and Stylaster) Kelas : Cubozoa (sea wasps)

Kelas : Anthozoa

Sub Kelas : Octocorallia

Ordo : Helioporacea (Genus Heliopora)

Ordo : Alcyonacea (soft corals, Tubipora, sea fans) Ordo : Pennatulacea (sea pens)

Sub Kelas : Hexacorallia

Ordo : Actiniaria (sea anemones) Ordo : Zoanthidia (zoanthids)

Ordo : Corallimorpharia (corallimorpharians) Ordo : Scleractinia (stony corals)

Sub Kelas : Ceriantipatharia

Ordo : Antipatharia (black corals) Ordo : Ceriantharia (tube anemones)

Famili : Ada banyak dan beragam

Genus : Ada banyak dan beragam

Spesies : Ada banyak dan beragam

(3)

c. Istilah-istilah pada Taksonomi Karang :

 Koralit : Rangka luar yang dibentuk oleh individu karang yang diameternya diukur dari jarak antara dua permulaan coenosteum.

 Kaliks : Permukaan dari satu individu diukur dari bagian atas septa dari individu tersebut.

 Columella : Bagian yang berbentuk padat atau berpori-pori yang merupakan modifikasi dari bagian sebelah bawah dari septa yang terbentuk di atas basal plate.

 Costae : Perpanjangan dari bagian luar septa yang terdapat di luar diantara dua calice.

 Coenosteum : Perpanjangan dari costae yang terdapat diantara dua individu.

 Pali : Bagian dalam sebelah bawah dari septa yang melebar membentuk tonjolan sekitar kolumela. Membentuk struktur yang disebut paliform.

 Paliform lobe : Bagian dalam sebelah bawah dari septa yang sebelum mencapai columella melebar dan menonjol ke atas.

 Septa : Rangka bagian dalam dari corallite yang tumbuh secara radial.

 Cerioid : Karang-karang masif yang memiliki dinding koralit-koralit yang menyatu.

 Plocoid : Arang-karang yang memiliki koralit dengan dinding yang dipisahkan oleh konestum.

 Phaceloid : Karang-karang yang memiliki koralit dengan batang pilar yang menyatu di bagian pangkal.

 Flabelloid : Koralit-koralit berada dalam alur atau parit panjang yang berkelok- kelok dengan dasar yang menyatu, akan tetapi dinding-dinding (atau punggung) dari parit yang berdekatan tidak meyatu.

 Flabello-Meandroid : Koralit berada di sepanjang alur mengikuti dasar, dinding sebagian menyatu. Ciri-ciri ini hampir sama dengan flabellate.

 Meandroid :Karang masife dengan mulut berjejer dalam parit yang dipisahkan oleh punggung ; parit-parit yang berdekatan memiliki punggung yang menyatu.

 Hydnoporoid : Karang yang memiliki tonjolan kerucut diantara lubang koralit.

(4)

 Thamnasteroid : Karang yang berbentuk pelat yang tidak memiliki dinding sekitar koralit. Septa dan costa bersambungan (septocosta).

d. Langkah Identifikasi Family Karang

(5)

e. Langkah Identifikasi Genus Karang

(6)

Kompetensi Khusus

Setelah melakukan praktikum Taksonomi karang, mahasiswa mampu mengenali dan melakukan identifikasi karang batu (Stony Coral) sampai pada level taksa famili dan genus berdasarkan karakter koralum dan koralit, serta bagian-bagian dari keduanya.

Catatan :

Untuk lembar kerja sediakan minimal 10 lembar kerja

(7)

Referensi

Dokumen terkait