MODUL PRAKTIKUM INVENTARISASI HUTAN GEOTAGGING
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 14 (EMPAT BELAS)
DEVI DAMAYANTI M011221129
MUHAMMAD RIFKI M011221175
MUH. AKSAL
INDRIANI RANI PASANGKA’ M011221030
NUR ALWAQIA M011221186
GERALDHO REYKEL SAMUDRA LOMBAN NURUL FASYATUL HUSNA
HELEN NATALIA KASANG CAHYA AMELIA SANI
NAMA ASISTEN : MUHAMMAD SULFIKAR SETIAWAN
LABORATORIUM PERENCANAAN DAN SISTEM INFORMASI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan modul praktikum
ini. Modul praktikum ini disusun sebagai panduan bagi mahasiswa yang mengikuti mata kuliah inventarisasi hutan, khususnya dalam penerapan teknik Geotagging.
Teknik Geotagging merupakan metode yang memanfaatkan teknologi GPS (Global Positioning System) untuk menandai lokasi geografis suatu objek atau kejadian di permukaan bumi. Dalam konteks inventarisasi hutan, teknik ini sangat penting untuk mendapatkan data spasial yang akurat dan memadai.
Modul ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep dasar inventarisasi hutan, penggunaan perangkat GPS, pengolahan data geospasial, dan penerapan teknik Geotagging dalam pengumpulan data inventarisasi hutan. Kami berharap modul ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi mahasiswa dalam memahami dan mengaplikasikan teknik inventarisasi hutan dengan baik dan benar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini, serta kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan modul di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga modul praktikum ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kehutanan. Terima kasih.
Senin, 01 April 2024
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI...3
I.TUJUAN PRAKTIKUM...4
1.1 Tujuan Praktikum...4
II.TEORI DASAR...5
2.1 Definisi Geotagging...5
2.2 Kegunaan Geotagging...6
2.3 Macam-Macam Geotagging...7
III.PROSEDUR KERJA...8
3.1 Geotagging...8
IV.OUTPUT...9
4.1 Geotagging...9
DAFTAR PUSTAKA...10
I. TUJUAN PRAKTIKUM 1.1 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini, adalah:
1. Mampu memberikan informasi lokasi 2. Mampu memberikan informasi peta
II. TEORI DASAR 2.1 Definisi Geotagging
Geotag atau Geotagging merupakan suatu proses penambahan informasi geografis pada berbagai macam media, seperti foto, video, website, dan jejaring sosial. Nama lain dari Geotagging pada media berupa foto adalah GPS Photo Tagging dan produknya bernama foto geotag. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi keruangan atau keterangan tempat yang berkaitan dengan media tersebut. Pada umumnya informasi geografis yang diberikan adalah berupa informasi koordinat lintang dan bujur suatu tempat. Untuk melakukan Geotagging dengan media foto diperlukan dua perangkat sekaligus, yaitu perangkat sensor kamera dan perangkat GPS (Global positioning system). Sensor kamera digunakan untuk merekam data foto dan GPS digunakan untuk merekam posisi koordinat lintang dan bujur titik exposure foto (Halili, 2017).
Konsep Geotaging atau geotag adalah sebuah konsep yang digunakan untuk memberikan informasi yang lebih akurat mengenai posisi, konsep geotaging yang diterapkan pada aplikasi ini bermaksud untuk memberikan informasi posisi tempat terjadinya bencana (Halili, 2017).
Dasar untuk geotagging adalah posisi. Posisi tersebut berasal dari Global Positioning System (GPS) , dan berdasarkan lintang atau bujur sistem koordinat yang menyajikan setiap lokasi di bumi dari 180° BB hingga 180° BT sepanjang Khatulistiwa dan 90° utara melalui 90° selatan sepanjang meridian utama. Ada dua pilihan utama untuk foto geotagging, yaitu menangkap informasi GPS pada saat foto diambil atau melampirkan foto untuk memetakan setelah gambar diambil (Nurdiana, Asep dan Sugandi, 2019).
Cara kerja ataupun penerapan konsep Geotagging pada aplikasi tanggap darurat bencana majalengka adalah sebagai berikut (Nurdiana, Asep dan Sugandi, 2019) :
1. Ketika user berada dilokasi kejadian bencana, maka user bisa melaporkan kejadian bencana menggunakan aplikasi tanggap darurat bencana majalengka, dengan cara masuk ke halaman laporkan bencana,
2. User harus mengambil foto kejadian bencana yang real sebagai acuan atau gambaran mengenai bencana,
3. Titik koordinat beserta nama lokasi kejadian bencana akan secara otomatis terisi, titik ini mengambil koordinat saat foto tersebut diambil, maka user tidak usah bingung mencari nama lokasi dan titik koordinat lokasi bencana, 4. Masukan keterangan mengenai bencana yang terjadi supaya semakin
memperjelas kejadian tersebut.
Konsep Geotagging yang diterapkan pada aplikasi ini dirasa sangat efisien dan membantu dalam melakukan proses tanggap darurat bencana karena sekali melaporkan sudah lengkap semua tertera foto, titik koordinat, nama lokasi dan keterangan mengenai bencana tersebut, daripada sebelumnya yang memiliki kesulitan untuk menyampaikan informasi bencana dan harus mencari titik lokasi tersebut sebelum melakukan proses tanggap darurat bencana (Nurdiana, Asep dan Sugandi, 2019).
2.2 Kegunaan Geotagging
Geotagging adalah sebuah proses untuk menambahkan konten identifikasi geografis. Geotagging juga bisa disebut sebagai sebuah bentuk dari geospatial metadata. Proses geotagging berasal dari GPS yaitu berdasarkan dari garis lintang dan garis bujur atau latitude dan longitude. Geotagging mengijinkan proses pengindeksan pada suatu lokasi. Sebuah aplikasi yang memanfaatkan fitur dari geotagging biasanya menambahkan konten-konten media berupa koordinat latitude, longitude, jarak dan nama lokasi. Data yang ditambahkan terdiri dari fitur berupa teks dan visual (Baskara, Herman dan Agi., 2019).
Berikut adalah beberapa teknik implementasi antara lain sebagai berikut (Baskara, Herman dan Agi., 2019) :
1.
Berbagi dengan teman tentang informasi lokasi tertentu.2.
Merekomendasikan tempat perdagangan atau informasi yang bersifat kebudayaan berdasarkan lokasi lokal.3.
Melacak toko-toko yang memiliki kupon diskon pada daerah lokasi sektiar pengguna.4.
Pengumpulan data untuk lokasi tertentu.5.
Menyediakan informasi untuk lokasi tertentu berdasarkan waktu yang sebenarnya.2.3 Macam-Macam Geotagging
Terdapat tiga metode yang dapat dilakukan untuk melakukan geotagging pada suatu media, antara lain (Nandipati, 2011):
1. Geocoding manual
Geocoding manual merupakan metode dimana informasi mengenai lokasi ditambahkan secara manual dengan menginputkan koordinat tertentu atau memilih lokasi pada saat melakukan upload suatu media ke dalam internet.
Tingkat akurasi dari metode Geotagging ini tergantung pada tools yang digunakan ataupun GPS receiver untuk mendapatkan koordinat.
2. Kamera dgital dengan fitur GPS
Pada beberapa kamera digital telah dilengkapi dengan fitur GPS secara langsung. Hasil foto maupun video akan secara otomatis memiliki informasi lokasi pada EXIF header dari data tersebut.
3. Kamera digital dengan GPS terpisah
Pada kamera digital yang belum dilengkapi dengan fitur GPS Geotagging dilakukan dengan menyingkronkan kamera dan GPS melalui sebuah software.
Koordinat yang terekam oleh GPS pada waktu yang bersamaan dengan waktu pengambilan foto atau video akan ditambahkan sebagai informasi lokasi pada EXIF foto. Mekanisme Geotagging pada foto dimulai ketika foto diambil menggunakan kamera yang telah memiliki fitur Geotagging, kamera tersebut dapat mencatat informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan sebuah foto yang diambil dengan kamera biasa. Informasi yang dapat dicatat diantaranya waktu dan lokasi dimana foto diambil, apakah menggunakan lampu flash, orientasi dari kamera (landscape atau portrait), dan detil kamera lainnya yang digunakan Apertur, Local Length, dan Exposure (Defitria, 2018).
III. PROSEDUR KERJA 3.1 Geotagging
3.1
IV. OUTPUT 4.1 Geotagging
DAFTAR PUSTAKA
Baskara H. A., Herman T. dan Agi P. K. 2019. Pengembangan Aplikasi Geotagging Pemetaan Sungai Dengan Pendekatan Gamification. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 3(2) : 1310- 1317.
Defitria, U., Priyambadha, B., & Rusdianto, D. S. (2018). Pembangunan Aplikasi Social Geotagging Destinasi Wisata Berbasis Android. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(12) : 6610- 6617.
Halili M. Z. 2017. Aplikasi Rekomendasi Spot Area Wisata Berbasis Android dengan Teknik Geotag. Inform Journal, 2(1) : 23-29.
Nurdiana N., Asep R. dan Sugandi D. R. N. H. 2019. Penerapan Konsep Geotagging Pada Aplikasi Tanggap Darurat Bencana Berbasis Android.
Jurnal Sistem Informasi, 6(1) : 43-47.