• Tidak ada hasil yang ditemukan

modul praktikum: - pengukuran kinerja termal pada attic

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "modul praktikum: - pengukuran kinerja termal pada attic"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

Modul praktikum yang bertajuk “Mengukur efisiensi termal pada loteng” mempunyai 3 (tiga) kata kunci utama yaitu “EFISIENSI TERMAL”, “Loteng” dan “MODEL RUMAH”. Kelembaban Udara (Hex – Hin) pada Model 01 Tabel 4.D Data untuk menghitung selisih suhu udara (Tex – Timah) dan.

Tabel 1.1  :  Sistem Konstruksi Alat Peraga pada Modul 01  Tabel 1.2  :  Definisi  variable  titik  ukur  untuk  perhitungan
Tabel 1.1 : Sistem Konstruksi Alat Peraga pada Modul 01 Tabel 1.2 : Definisi variable titik ukur untuk perhitungan

TINJAUAN PRAKTIKUM

  • TINJAUAN UMUM CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CPL)
    • CAPAIAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH - PRAKTIKUM
    • CAPAIAN PEMBELAJARAN – SUB CPMK
  • TUJUAN UMUM PRAKTIKUM
  • DASAR TEORI
    • KINERJA TERMAL
    • STUDI PUSTAKA RUANG BAWAH ATAP
  • ALAT PERAGA RUMAH MODEL TROPIS
  • PEMAHAMAN DESIGN THINKING SOLUTION
  • DAFTAR PUSTAKA

Pada akhir praktikum ini mahasiswa mampu menghitung (C4) dan mengukur serta menilai (C5) kinerja termal menggunakan persamaan matematika dengan benar. Mampu menjelaskan (C2) Rumus perhitungan kinerja termal Mampu menjelaskan (C2) Teknik pengukuran lapangan terkait suhu udara dan kelembaban udara dengan menggunakan data logger. Pemilihan bentuk Loteng atau fungsi ruang ini mempengaruhi/membawa akibat nilai kinerja termal ruangan di bawahnya.

Analisis profil suhu dan kelembaban udara dalam jangka waktu pengamatan minimal 24 jam dengan selang waktu minimal setiap 5 (lima) menit, yang dilakukan pada 2 (dua) titik pengukuran (eksterior dan interior). Analisis kinerja termal hubungan antara pilihan fungsi/keberadaan Loteng terkait dengan pilihan orientasi mata angin fasad utama suatu bangunan. Nilai kinerja termal suatu bahan atap didasarkan pada perbedaan suhu/kelembaban udara di dalam bangunan dengan suhu/kelembaban di lingkungan luar.

Dalam konteks solusi desain untuk "efek kinerja termal" adalah mengembangkan variabel kontrol (selain variabel suhu dan kelembaban) untuk mencapai nilai kinerja termal yang diharapkan. Misalnya benda 01 yang atapnya terbuat dari bahan genteng kaca, hasil pengukuran dan perhitungan memperoleh nilai akhir (-)/negatif yang artinya suhu udara dalam ruangan lebih hangat dibandingkan suhu udara luar.

Gambar  A: : Rumus Perhitungan Kinerja Termal untuk Bangunan Arsitektur
Gambar A: : Rumus Perhitungan Kinerja Termal untuk Bangunan Arsitektur

KINERJA TERMAL ATTIC BERVENTILASI RUMAH TROPIS

  • PENGANTAR
  • TUJUAN PRAKTIKUM
  • ALAT DAN BAHAN
  • PROSEDUR PERCOBAAN 1). Tahap Persiapan
  • TABEL DATA
  • JURNAL PENGUKURAN
  • PENUTUP

Analisis kinerja termal ruang di bawah Atap Rumah Tropis yang mempunyai orientasi fasad utama ke arah timur. Penyajian gambar potongan penentuan posisi titik ukur (letak alat data logger) Gambar 1.1 : Sketsa letak alat ukur dan gambar kerja objek ATTIC. Tempatkan dengan benar 2 (dua) unit pengukur "data logger suhu dan kelembaban" (misal: BENETECH GM1365), yaitu di luar dan di dalam (lihat gambar visualisasi).

Hindari dan lindungi posisi alat ukur dari paparan panas berlebih atau basah karena hujan dan perubahan/sentuhan fisik. Operasikan alat ukur data logger ini dengan menekan tombol ON secara bersamaan pada seluruh alat ukur yang digunakan. Alat ukur ini mencatat secara otomatis dan digital pada saat digunakan, cukup pastikan atau periksa secara berkala - untuk menghindari kejadian ERROR (misalnya tampilan LED mati).

Simak dan pelajari profil efisiensi termal dari hasil perhitungan tersebut dan sajikan dalam bentuk tabel/diagram batang untuk kemudian dipersiapkan ke tahap analisis. Dari alternatif pengembangan tersebut di atas, penggunaan tabel data dan alat ukur masih dimungkinkan hanya sebanyak 2 (dua) buah – bila alat peraga hanya ada satu.

Gambar 1.2: Memposisikan Arah Façade Utama ke Timur.
Gambar 1.2: Memposisikan Arah Façade Utama ke Timur.

PERBANDINGAN KINERJA TERMAL ANTARA ATTIC BERVENTILASI RUMAH TROPIS MENGHADAP

TIMUR DENGAN BARAT

PROSEDUR PERCOBAAN 1). Tahap Persiapan

Penomoran MODEL-02 (arah BARAT): T-03 dan T-04 Gambar 2.1: Garis besar penomoran alat ukur pada kedua gambar kerja. Posisikan 2 (dua) alat ukur “Temperature and Humidity Data Logger” (misal: BENETECH GM1365) masing-masing di bagian luar dan dalam, jangan lupa untuk membuat nomor yang berbeda: T-01, T-02, T-03 dan T - 04 (agar data hasil pengukuran nantinya tidak tercampur)). Atur terlebih dahulu durasi pencatatan pengukuran selama 24 jam waktu kerja (siang dan malam) dengan interval pembacaan data setiap 5 menit, sehingga 12 x 24 = 288 x 2 data pengukuran/alat ukur atau 576 data pengukuran. untuk mengambil.

Data pengukuran akan disajikan dalam tampilan grafik dan tabel excel, yang mencatat profil pengukuran suhu dan kelembaban udara. 31 Tabel 2.E : Data perhitungan selisih suhu udara (Tex - Timah) dan selisih kelembaban udara (Hex - Hin) pada Model 01. Jika posisi ATTIC saat ini adalah pada penggunaan material atap BETON ASBESTOS, dengan orientasi yang berbeda, maka alternatif pengembangan.

Apabila posisi kegiatan saat ini menggunakan bentuk ATTIC atap KAMPUNG SROTONG, dengan bahan Asben Beton dengan orientasi berbeda, maka ada alternatif pengembangan. Dari alternatif pengembangan tersebut di atas, penggunaan tabel data dan alat ukur masih dapat digunakan hanya 2 (dua) buah saja, karena pelaksanaannya di hari lain.

Tabel 2.1: Sistem Konstruksi Alat Peraga pada Modul-02
Tabel 2.1: Sistem Konstruksi Alat Peraga pada Modul-02

PERBANDINGAN KINERJA TERMAL ANTARA ATTIC BERVENTILASI RUMAH TROPIS DENGAN ATTIC

DENGAN BERAGAM ORIENTASI

PROSEDUR PERCOBAAN

Data berupa tabel dan grafik excel Pada tahap modul ini akan diperoleh 8 (delapan) data pengukuran, yang terdiri dari 4 tabel data suhu udara dan 4 tabel data kelembaban udara. 49 Tabel 3.E: Data perhitungan selisih suhu udara (Tex - Timah) dan perbedaan kelembaban udara (Hex - Hin) pada Model 01. 51 Tabel 3.G: Data perhitungan selisih suhu udara (Tex - Timah ) dan perbedaan kelembaban udara (Hex – Hin) pada Model 03.

53 Tabel 3.I: Perbandingan data perhitungan efisiensi termal seluruh model (Model-01, Model-02, Model-03 dan Model-04) untuk aspek temperatur udara.

Tabel 3.1: System Konstruksi Alat Peraga pada Modul-03
Tabel 3.1: System Konstruksi Alat Peraga pada Modul-03

TANPA VENTILASI

PERBANDINGAN KINERJA TERMAL ANTARA RUMAH TROPIS DENGAN VENTILASI LENGKAP DAN RUMAH TROPIS DENGAN VENTILASI LENGKAP. Jika situasi rumah loteng berada dalam kondisi kinerja termal yang tidak menguntungkan/tidak menyenangkan, lalu apa solusi desainnya. Menganalisis profil kinerja termal atau karakteristik Rumah Tropis Attica dengan atap berupa Kampung Srotong berventilasi dan non-ventilasi.

Penomoran pada MODEL-02 (Dolder tanpa ventilasi) : T-03 dan T-04 Gambar 4.1 : Sketsa penomoran alat ukur pada gambar kerja objek Rumah Loteng. Data berupa tabel dan grafik excel Pada tahap modul ini akan diperoleh 4 (empat) data pengukuran yang terdiri dari 2 tabel data suhu udara dan 2 tabel data kelembaban udara. Keakuratan dalam analisis perbandingan nilai kinerja termal benda dengan orientasi berbeda menjadi modal penting untuk mengambil kesimpulan.

67 Tabel 4.B: Data pengukuran Titik Luar (Tex dan Hex) dan Titik Dalam (Timah dan Hin) pada Model 02. PERHITUNGAN KINERJA TERMAL MODEL-01 (aspek kelembaban udara) PERHITUNGAN KINERJA TERMAL MODEL-01 (suhu udara ) aspek). Misalnya penggunaan beton asbes dengan seng, beton asbes dengan genteng tanah liat, beton asbes dengan ijik dan sebagainya, dengan orientasi yang sama.

Misalnya penggunaan beton asbes dengan seng, beton asbes dengan genteng tanah liat, beton asbes dengan ijik dan lain sebagainya, dengan orientasi yang berbeda-beda. Jika posisi kegiatan saat ini adalah adanya dua loteng berupa atap KAMPUNG SROTONG, dengan material Beton Asben dengan orientasi sama ke Timur, maka ada alternatif pengembangan.

Gambar 4.2: Visual dari obyek Attic yang berventilasi dan tanpa ventilasi
Gambar 4.2: Visual dari obyek Attic yang berventilasi dan tanpa ventilasi

PERBANDINGAN KINERJA TERMAL ANTARA ATTIC BERVENTILASI RUMAH TROPIS DENGAN RAGAM

BENTUK ATTIC

Data berupa tabel dan grafik excel Pada tahap modul ini akan diperoleh 12 (dua belas) data pengukuran, yang terdiri dari 6 tabel data suhu udara dan 6 tabel data kelembaban udara. 85 Tabel 5.C: Data pengukuran pada Titik Luar (Tex dan Hex) dan Titik Dalam (Timah dan Hin) pada Model-03. 87 Tabel 5.E: Data pengukuran pada Titik Luar (Tex dan Hex) dan Titik Dalam (Timah dan Hin) pada Model-05.

89 Tabel 5.G: Data perhitungan selisih suhu udara (Tex - Timah) dan selisih kelembaban udara (Hex - Hin) pada Model-01. 91 Tabel 5.I: Data perhitungan selisih suhu udara (Tex - Timah) dan selisih kelembaban udara (Hex - Hin) pada Model-03. 93 Tabel 5.K: Perbandingan data perhitungan nilai efisiensi termal antar seluruh model (Model-01, Model-02, Model-03, Model-04 dan Model-05 dan MODEl-06) - untuk aspek kelembaban udara.

POSISI TITIK: TITIK PENGUKURAN EKSTERNAL (Tex-01). Pengukuran waktu DI LUAR suhu udara .. catat setiap langkah waktu secara detail, misalnya. kondisi cuaca dll. POSISI TITIK: TITIK PENGUKURAN EKSTERNAL (Tex-02). Pengukuran waktu DI LUAR suhu udara .. catat setiap langkah waktu secara detail, misalnya. kondisi cuaca dll. Menandatangani persetujuan pengukuran oleh penyidik ​​utama. Orientasi: TIMUR *) bisa menjadi alternatif lain SITUASI CUACA:….. Mengukur waktu DI LUAR suhu udara.. mencatat setiap langkah waktu secara detail, misalnya kondisi cuaca, dll. Menandatangani persetujuan pengukuran oleh penyidik ​​utama.

Tabel 5.1: Sistem konstruksi Alat Peraga pada Modul 05
Tabel 5.1: Sistem konstruksi Alat Peraga pada Modul 05

PENUTUP

Bibliografi Penulis

Gambar

Gambar A: Sarana naik ke loteng dengan tangga statis dan dinamis [12]
Gambar B: Pertimbangan beban loteng dipengaruhi ragam aktifitas ataukah  sebatas ruangan penyimpanan barang/ beban ringan [13,14]
Gambar 1.3: Penempatan alat thermal data logger pada obyek Rumah  Model
Tabel 1.B: Data Pengukuran pada Titik Interior (T in  dan H in ) TITIK UKUR 01 (EKSTERIOR)
+7

Referensi

Dokumen terkait

In addition, the implementation of good governance in the expenditure of the education function through government scholarships can be reviewed in terms of 3 three principles of good