i
RESERVATION AND TICKETING
Radjab Djamali, SE., M.Si.
MODUL
MODUL
RESERVATION AND TICKETING
Oleh: Radjab Djamali, SE., M.Si.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI MANADO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya modul ini bisa tersusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini.
Dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, kami menyusun buku modul
“Reservation and Ticketing” untuk mahasiswa Program Studi Usaha Perjalanan Wisata (UPW). Diharapkan dengan pendekatan pembelajaran melalui modul ini dapat memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk belajar sesuai dengan percepatan pembelajaran masing- masing.
Modul ini kami susun sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi. Sebagai alat atau sarana pembelajaran, modul ini berisi materi, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul ini juga dilengkapi dengan tugas-tugas individu dan kelompok, serta evaluasi yang bisa dijadikan sebagai alat penilaian kompetensi mahasiswa.
Kami berharap modul ini bermanfaat bagi MahaMahasiswa dan teman-teman Dosen yang mengajar di Program Studi keahlian Pariwisata, sehingga dapat tercipta Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot.
Terimakasih yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya modul ini. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna perbaikan kearah sempurnanya modul ini
Hormat kami, Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iii
Daftar Tabel ... v
Daftar Gambar ... vi
Peta Kedudukan Modul... vii
Glosarium ... viii
Bab I Pendahuluan A. Deskripsi ... 1
B. Prasyarat ... 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul ... 1
D. Strategi Pembelajaran ... 3
E. Tujuan ... 3
Bab II Pembelajaran A. Informasi Geografi Penerbangan ... 5
1. Organisasi Penerbangan Dunia ... 5
2. IATA Area ... 7
3. IATA City Codes ... 13
4. Freedom of Air ... 16
5. Airlines ... 18
6. Rangkuman ... 23
7. Tugas ... 23
8. Tes Formatif ... 24
B. Reservation And Ticketing... 27
1. Pengertian dan Macam-macam Reservasi ... 27
2. Tugas dan Fungsi Bagian Reservasi ... 29
3. Therminologi... 30
4. Sumber-Sumber Informasi ... 33
5. Bentuk-Bentuk Perjalanan ... 34
6. Kode Etik Reservasi ... 35
7. Data-Data Reservasi ... 35
8. Langkah-Langkah Memproses Reservasi ... 36
9. Membaca Jadwal Penerbangan (Schedules) ... 38
10. Reservation Card ... 42
11. Rangkuman ... 43
12. Tugas ... 44
Bab III Evaluasi Tes Kognitif ... 45
Tes Psikomotorik ... 52
Tes Akftif ... 52
Kunci Jawaban ... 53
Daftar Pustaka ... 56
Penutup ... 57
DAFTAR TABEL
NO JUDUL TABEL HALAMAN
1 Daftar Kode-Kode Kota di Indonesia 13
2 Daftar Kode-Kode Kota di Dunia 15
3 Freedom of Air 17
4 Kode Maskapai Penerbangan Nasional 21
5 Kode Maskapai Penerbangan Internasional 22
6 Days of Services 41
7 Aircraft 42
8 Class of Services 42
9 Kode dan Simbol yang Lain 42
DAFTAR GAMBAR
NO JUDUL GAMBAR HALAMAN
1 Peta Kedudukan Modul vii
2 IATA Traffic Conference Areas 7
3 Area 1/ TC 1 (Western Hemisphire) 9
4 Wilayah Eropa 10
5 Wilayah Afrika 11
6 Wilayah Timur Tengah (Midle East) 12
7 Wilayah TC 3 13
8 Peta Kota-kota Penerbangan Domestik 15
9 Airlines and Airport Code Search 16
10 Freedom of Air 18
11 Maskapai Penerbangan 19
12 Logo Perusahaan Penerbangan 20
13 Contoh Peta Rute Penerbangan 20
14 Saluran Reservasi 29
15 Contoh Jadwal Garuda 39
16 Contoh Jadwal Lion Air 40
17 Contoh Jadwal Citilink 40
18 Contoh Jadwal Air Asia 2 40
19 Contoh Jadwal dalam OAG 41
20 Contoh Kartu Reservasi 43
PETA KEDUDUKAN MODUL
MODUL IAD/IBD/ISD
MODUL
Pengantar Kepariwisataan
MODUL Industri Perhotelan
MODUL Sanitasi, Hygiene dan
Keselamatan Kerja
MODUL Bahasa Inggris
MODUL Public Relation
MODUL Reservation and
Ticketing
MODUL Menghitung
Tarif dan Dokumen Pasasi
MODUL Perencanaan dan
Pengelolaan Perjalanan Wisata
MODUL Pemandu Perjalanan
Wisata
MODUL Pengelolaan
MICE
SUMBER-SUMBER BELAJAR LAIN YANG RELEVAN
GLOSARIUM
Abreviation : Singkatan-singkatan yang digunakan dalam sistem reservasi baik manual maupun CRS.
Adult : Jenis penumpang dewasa (12 tahun ke atas).
Airlines : Perusahaan penerbangan yang melayani penumpang dan barang
bawaannya dan mempunyai sejumlah armada, jadwal penerbanangan, dan harga.
Booking : Proses pencatatan data-data calon penumpang penerbangan Children : Jenis penumpang anak-anak (2 sampai 12 tahun).
Circle Trip : Bentuk perjalanan pergi pulang dengan kota singgah yang berbeda pada saat pergi dan pulang, sehingga membentuk sebuah lingkaran.
CRS : Computerized Reservation System, sebuah sistem yang dapat menghubungkan secara langsung sebuah perusahaan perjalanan yang menjadi agen penjualan tiket dengan Airlines.
DOI : Date Of Issued, Tanggal penerbitan ticket.
DOT : Date Of Travel, Tanggal keberangkatan.
Freedom of Air
: Sebuah perjanjian bilateral/multilateral yang berisi tentang hak dan kebebasan untuk terbang diwilayah udara suatu negara.
Global indicator
: Suatu indikasi untuk rute perjalanan udara internasional yang dijadikan sebagai dasar penentuan harga tiket.
IATA : International of Ait Transport Associasion, perkumpulan atau asosiasi perusahaan penerbangan seluruh dunia.
Infant : Jenis penumpang bayi (dibawah 24 bulan).
Itinerary : Suatu rangkaian perjalanan.
Kode Booking : Lihat PNR.
Load factor : Ketersediaan tempat duduk dalam pesawat udara.
OAG : Official Airlines Guide, sebuah buku yang berisi jadwal penerbangan udara seluruh dunia.
Oneway : Bentuk perjalanan sekali jalan, kota asal keberangkatan berbeda dengan kota tujuan.
OSI : Other Service Information, yaitu informasi pelayanan-pelayanan lain yang dibutuhkan penumpang selain SSR. Yang termasuk dalam OSI antara lain: CAR, HTL, TUR.
PNR : Passanger Name Record, suatu kode yang muncul setelah proses reservasi selesai. Sering juga disebut dengan kode booking.
Passenger : Istilah untuk penumpang pesawat udara.
PAT : Passanger Air Tariff, sebuah buku yang berisi daftar harga penerbangan internasional.
Reservation : Sebuah proses pemesanan tempat duduk di pesawat untuk penumpang dan barangnya dalam suatu penerbangan. Reservation juga diartikan sebagai suatu proses pemesanan untuk layanan-layanan tertentu seperti kamar hotel, pertunjukkan dan lain-lain.
Return : Bentuk perjalanan pergi pulang dengan rute yang sama.
Schedule : Jadwal penerbangan.
SSR : Special Service Requirement, yaitu permintaan pelayanan khusus dalam suatu penerbangan. Contohnya: WCHC, MOML, NSST dan lain-lain.
Streeches : Rute penerbangan
Ticket : Sebuah dokumen perjalanan yang merupakan perjanjian kontrak antara airlines dan calon penumpang sebagai bukti telah dilakukannya transaksi.
Time table : Sebuah buku yang berisi jadwal penerbangan yang diterbitkan olehsuatu maskapai penerbangan.
Traffic Conference
: Pembagian wilayah dunia yang ditentukan oleh IATA untuk digunakan sebagai dasar perhitungan harga tiket penerbangan internasional.
UM : Unaccompanied Minnor, yaitu anak-anak (CHD) yang melakukan perjalanan udara tanpa didampingi oleh salah satu orang dewasa.
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini berjudul “Reservation and Ticketing”, merupakan salah satu modul Keahlian UPW sesuai dengan kurikulum. Modul ini hanya berisi 2 (dua) uraian pokok bahasan, yaitu identifikasikan geografi penerbangan dan reservation and ticketing.
Geografi penerbangan dalam dunia pariwisata sedikit berbeda dengan geografi secara umum. Organisasi yang mengatur geografi penerbangan ini adalah IATA (International of Air Transport Association) yaitu suatu organisasi yang berdiri pada tanggal 19 April 1945 di Havana, Cuba dengan beranggotakan lebih dari 240 perusahaan penerbangan di dunia atau lebih dari 84% dari jumlah lalu lintas penerbangan. IATA mendukung aktivitas penerbangan dan membantu merumuskan kebijakan dan standard bisnis penerbanagan. Kantor pusat IATA berada di Montreal-Canada dengan kantor eksekutif di Genewa, Swisserland.
Untuk dapat melakukan pelayanan menerima Reservation and Ticketing jasa penerbangan udara dan up date data, Mahasiswa terlebih dahulu harus menguasai informasi geografi penerbangan udara baik wilayah domestic maupun internasional. Dan dalam melakukan pelayanan, Mahasiswa harus menguasai prosedur operasional standar yang berlaku di masing- masing perusahaan penerbangan.
Dalam modul ini akan dijelaskan secara detail tentang informasi geografi penerbangan dan tata cara (Standart operational Procedure) menerima pemesanan tempat jasa penerbangan udara dan up date data. Untuk mendukung kegiatan praktek Mahasiswa, diharapkan Dosen dan Mahasiswa memanfaatkan media CRS online atau media alternative EDU-CRS bagi kampus-kampus yang belum mempunyai fasilitas CRS online dan belum terpasang jaringan internet.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari materi reservation and ticketing diharapkan Mahasiswa telah mampu dan kompeten pada mata kuliah yang telah diajarkan pada semester sebelumnya.
C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Bagi Mahasiswa
a. Bacalah modul ini sebelum proses pembelajaran berlangsung dengan benar dan teliti.
b. Untuk memahami kata-kata yang asing atau baru, bukalah terlebih dahulu halaman GLOSARIUM.
c. Mintalah jadwal rencana pembelajaran untuk masing-masing Kompetensi Dasar (KD) kepada dosen pengampu anda.
d. Mahasiswa yang tidak mengerti dapat bertanya atau berkonsultasi kepada dosen pengampu.
e. Mintalah referensi kepada dosen pengampu untuk menentukan dan mengakses sumber belajar lain yang diperlukan.
f. Kerjakanlah tugas individu per kompetensi dasar secara berurutan.
g. Kerjakanlah tugas kelompok secara bersama dengan kelompok belajar yang telah dibagi oleh dosen pengampu anda.
h. Kerjakanlah soal evaluasi pada setiap KD dengan jujur.
i. Apabila anda sudah menguasai materi ini maka mintalah dosen pengampu anda untuk mengujinya sesuai KD yang telah dijadwalkan.
2. Bagi Dosen Pengampu
a. Siapkanlah terlebih dahulu skenario pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai SOP.
b. Berikanlah modul ini kepada Mahasiswa sebelum proses pembelajaran dimulai.
c. Bimbinglah Mahasiswa anda agar tidak mendapat kesulitan dalam mempelajari modul ini.
d. Persiapkan semua fasilitas yang diperlukan untuk proses pembelajaran modul ini agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
e. Berilah kesempatan bertanya dan berkreasi Mahasiswa anda.
f. Bentuklah beberapa kelompok belajar dengan membagi rata Mahasiswa yang mempunyai kemampuan lebih tinggi kepada masing-masing kelompok, sehingga menghasilkan dinamika kelompok yang harmonis.
g. Siapkan bahan-bahan evaluasi untuk menilai kemajuan Mahasiswa.
h. Berikan saran kepada Mahasiswa yang membutuhkan.
i. Berikanlah penilaian kemajuan belajar, sehingga tujuan akhir dapat dicapai dengan baik.
3. Peran Dosen Pengampu
a. Menjelaskan Tujuan Kompetensi pada masing-masing KD
b. Memberikan gambaran umum tentang Reservation and Ticketing
c. Memilih kasus yang berhubungan dengan Reservation and Ticketing dengan memperhatikan perbedaan sosial budaya dalam pergaulan antar Mahasiswa, warga kampus dan masyarakat sekitarnya.
d. Membantu Mahasiswa untuk menentukan dan mengakses sumber belajar lain yang diperlukan.
e. Menjelaskan bagian-bagian yang perlu dibenahi dan merundingkan rencana pembelajaran selanjutnya.
D. Strategi Pembelajaran
Pada dasarnya, strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar mengajar harus disesuaikan dengan kondisi Mahasiswa, lingkungan kampus dan waktu pembelajaran.
Untuk Mata Pelajaran “Reservation and Ticketing” beberapa Strategi yang bisa dijadikan sebagai acuan adalah Pembelajaran Langsung (Direct Learning) dan Pembelajaran Konstektual (Contextual Learning). Sedangkan metode pembelajaran yang akan diterapkan disarankan untuk menggunakan metode Simulasi.
Untuk lebih menarik dan menciptakan pembelajaran yang yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efisien, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot hendaknya Dosen pengampu menyiapkan beberapa media yang menarik sehingga dapat memudahkan Mahasiswa dalam menghafal wilayah geografi penerbangan udara dan mampu melakukan praktek menerima permintaan tempat jasa penerbangan udara. Beberapa media yang disarankan antara lain sebagai berikut:
1. IATA Simulator, yaitu media pembelajaran dari IATA yang berisi pembagian wilayah dunia beserta kode-kode nya.
2. Peta Dunia, jika kampus belum mempunyai IATA Simulator.
3. CRS, yaitu sebuah system pemesanan tiket secara online.
4. EDU-CRS, jika kampus belum menyediakan koneksi internet.
5. Beberapa video tentang proses pelayanan pelanggan yang melakukan Reservation and Ticketing pada suatu perusahaan penerbangan.
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari setiap KD dalam modul ini, diharapkan Mahasiswa mampu memberikan pelayanan kepada pelanggan yang melakukan Reservation and
Ticketing duduk di suatu perusahaan penerbangan sesuai prosedur standar operasional yang berlaku.
2. Tujuan Khusus
Tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan setelah proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat mendiskripsikan informasi geografi penerbangan termasuk konsep freedom of air, Airlines Name, Airlines Code dan Airlines Number.
b. Mahasiswa mampu menerima Reservation and Ticketing c. Mahasiswa dapat menjelaskan data Reservation and Ticketing
BAB II PEMBELAJARAN
A . INFORMASI GEOGRAFI PENERBANGAN
1. ORGANISASI PENERBANGAN DUNIA
Perkembangan perusahaan penerbangan dunia yang sangat pesat tidak lepas dari peranan organisasi penerbangan dunia International Air Transport Association (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional; disingkat IATA) yaitu sebuah organisasi penerbangan internasional yang anggotanya terdiri dari maskapai-maskapai penerbangan seluruh dunia. IATA bermarkas di Montreal, Kanada. Maskapai-maskapai penerbangan anggotanya diberikan kelonggaran khusus sehingga dapat mengkonsultasikan harga antara sesama anggota melalui organisasi ini. IATA juga bertugas menjalankan peraturan dalam pengiriman barang-barang berbahaya dan menerbitkan panduan Peraturan Barang-barang Berbahaya IATA (IATA Dangerous Goods Regulations).
Didirikan pada April 1945 di Havana, Kuba, IATA adalah penerus Asosiasi Lalu Lintas Udara Internasional (International Air Traffic Association) yang didirikan di Den Haag pada tahun 1919, tahun saat penerbangan berjadwal internasional yang pertama di dunia dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah untuk membantu maskapai-maskapai penerbangan untuk bersaing secara sehat dan mencapai keseragaman dalam penetapan harga.
Saat didirikan, IATA beranggotakan 57 anggota dari 31 negara, sebagian besar di Eropa dan Amerika Utara. IATA kini mempunyai lebih dari 270 anggota dari lebih dari 140 negara di dunia.
I) Peranan IATA
1.1. Bagi Perusahaan Penerbangan
Menyiapkan perangkat kerja sama untuk mencari solusi atas permasalahan yang bersumber dari eksternal suatu perusahaan penerbangan atau permasalahan antar beberapa penerbangan.
1.2. Pemerintah
Merupakan forum pengembangan standar industry penerbangan udara dan pusat koordinasi tarif perjalanan internasional.
1.3. Masyarakat
Menyederhanakan proses penDosensan dokumen perjalanan udara bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan internasional melalui pengembangan kerja sama antar beberapa perusahaan penerbangan.
Misalnya tiket jasa penerbangan udara Singapore Airline dapat dibeli di kantor Garuda Indonesia Airways.
IATA merupakan organisasi sosial bukan politik yang di kelola dengan sumber dana dari anggotanya.
2) Aktivitas IATA
2.1. Menjaga keselamatan penerbangan, menerbitkan jadwal dan menentukan tariff penerbangan internasional yang wajar bagi masyarakat dunia serta membantu anggotanya untuk menemukan solusi atas permasalahan penerbangan.
2.2. Menjalin kerja sama dengan ICAO (Internasional Civil Aviation Organisastion), organisasi milik PBB bergerak dalam bidang penerbangan yang didirikan tahun
1944.
2.3. Memfasilitasi kerja sama antara beberapa perusahaan penerbangan yang menjadi anggotanya baik secara langsung maupun tidak langsung.
3) Anggota IATA
3.1. Anggota aktif (Active Members)
Perusahaan penerbanga anggota IATA yang melakukan pelayanan udara antar Negara.
3.2. Anggota Assosiasi (Association Members)
Perusahaan penerbangan anggota IATA yang melakukan pelayanan udara antar kota di dalam satu Negara.
Organisasi perusahaan penerbangan dan industri perjalanan yang lain adalah:
1. UFTA (Universal Federation of Travel Agent’s Association) 2. INACA (Indonesian Air Civil Association)
3. ASITA (Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies)
2. IATA AREA
Untuk kepentingan dunia penerbangan IATA membagi dunia dalam tiga zona atau area yang dikenal dengan istilah Traffic Conference (TC) yaitu TC 1, TC 2 dan TC 3.
IATA juga menentukan 10 Global Indikator (GI) untuk mengindikasikan macam-macam perjalanan calon penumpang penerbangan udara. Fungsi Global Indikator ini adalah untuk memudahkan perhitungan harga tiket penerbangan udara internasional.
Berikut ini adalah cuplikan peta dunia yang menggambarkan pembagian wilayah dunia berdasarkan geografi penerbangan menurut IATA.
Gambar 2
AREA 1 (TC 1) meliputi Negara-negara di:
Amerika Serikat dan Canada Amerika Utara
Amerika Selatan Amerika Tengah
Kepulauan di Atlantik dan Pasifik Greenland
AREA 2 (TC 2) meliputi Negara-negara di:
Eropa Barat Eropa Timur Afrika
Timur Tengah Rusia dan Ukraina
AREA 3 (TC 3) meliputi Negara-negara di:
Asia Australia New Zealand
Beberapa pulau di Pasifik 1. AREA 1 (TC 1)
Area 1 atau TC 1 disebut juga sebagai wilayah Western Hemisphere. TC 1 diklasifikasikan dalam bebarapa sub-area namun untuk kepentingan perhitungan harga, area ini diklasifikasikan dalam dua sub-area.
1.1. Klasifikasi Pertama
a. Amerika Utara: Canada, USA, Mexico, St. Pierre & Muquelon.
b. Amerika Tengah: Belize, Costa Rica, El Salvador, Guetemala, Honduras, Nicaragua.
c. Area Karibia: Bahamas, Bermuda, Pulau Karibia, Guyana, French, Guiana, Suriname. Kepulauan Karibia meliputi: Angguilla, Antigua dan Bermuda, Aruba, Barbados, Pulau Cayman, Cuba, Dominica, Republik Dominican, Grenada, Guadeloupe, Haiti, Jamaica, Martinique, Montserrat, Netherlands Antiles, St. Kitts dan Nevis, St. Lucia, St Vincent dan Grenadines, Trinidad dan Tobago, Turk dan Kepulauan Caicos, Pulau Virgin – British.
d. Amerika Selatan: Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Colombia, Ecuador, French Guiana, Guyana, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay, Venezuella.
1.2. Klasifikasi Kedua
a. Atlantik Utara: Canada, Greenland, Mexico, dan Amerika Serikat termasuk Alaska, Hawaii, Puerto Rico dan Kepulauan Virgin.
b. Atlantik Tengah: Area Karibia, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Panama kecuali Argentina, Brazil, Chile, Paraguay, Uruguay.
c. Atlantic Selatan: Hanya Argentina, Brazil, Chile, Paraguay dan Uruguay (ABCPU).
Gambar 3. Area 1 / TC 1 (Western Hemisphere)
2. AREA 2 (TC 2)
Area 2 atau TC 2 disebut juga sebagai wilayah Eastern Hemisphere. TC 2 diklasifikasikan dalam tiga sub-area, yaitu:
2.1. EROPA
Albania Canary Italia Malta Rusia (Eropa)
Austria Algeria
Cyprus Czehnya
Inggris Kroasia
Madeira Maroco
Slovakia Serbia Andorra
Armenia
Denmark Estonia
Latvia Libraltar
Montenegro Norwegia
Slovenia Spanyol Azerbaijan
Bulgaria
Francis Finlandia
Lithuania Liechtenstein
Netherland Portugis
San Marino Tunisia Belarus
Belgia
Germany Hungaria
Luxembourg Macedonia
P. Foroe Polandia
Turki
United Kingdom Bosnia H.
Belanda
Iceland Irlandia
Mordova Monaco
Pulau Rumania
Ukraina Yunani
Di dalam Eropa juga terdapat sub area yang umum dipakai dan disebut dengan Country Of Comencement (COC) yaitu:
Europe Common Aviation Area (ACAA)
terdiri dari 28 negara yang meliputi: Austria, Belgia, Cyprus, Czehny, Denmark, Estonia, Findlandia, Francis, German, Yunani, Hungaria, Iceland, Irlandia, Italia, Latvia, Malta Lithuania, Liechtenstein, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugis, Slovakia, Slovania, Spanyol, Swedia, Inggris.
Economic & Monetary Union (EMU)
Terdiri dari 21 negara meliputi: Albania, Austria, Belgia, Bosnia, dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Findlandia, Francis termasuk Monako, German, Yunani, Irlandia, Italia Luxembourg, Marcedonia, Moldova, Belanda, Portugis, Romania, Serbia, dan Montenegro.
Scandinavia
Terdiri dari 3 negara meliputi: Denmark, Norwegia dan Swedia.
Benelux
Terdiri dari 3 negara meliputi: Belgium, Netherland dan Luxemburg Gambar 4. Wilayah Eropa
2.2. AFRIKA
Afrika dibagi dalam beberapa wilayah yaitu:
a. Afrika Tengah: Malawi, Zambia, Zimbabwe
b. Afrika Timur: Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethopia, Kenya, Rwanda, Somalia, Tanzania dan Uganda.
c. Afrika Selatan: Botswana, Lesotho, Mozambique, Afrika Selatan, Namibia, Swaziland.
d. Libya atau Arab Jamahiriya
e. Kepulauan Lautan India: Comoscos, Madagaskar, Mauritius, Mayotte, Reunion, Sychelles.
f. Afrika Barat: Angola, Benin, Burkina, Faso, Cameroon, Cape Verde, Republik Afrika Tengah, Chad, Congo, Cote d’Ivore, Republik Demokrasi Liberia, Mali, Mauritania, Nigeria, Niger, Principe dan Sao tome, Senegal, sierra Leone dan Togo.
Gambar 5. Wilayah Africa
2.3. TIMUR TENGAH
Berikut nama Negara-negara yang termasuk di dalam kawasan Timur Tengah:
Bahrain, Egypt, Iran, Iraq, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Sudan, Emirat Arab, Republik Syria, Republik Yaman.
Gambar 6. Wilayah Timur Tengah (Midle East)
3. AREA 3 (TC 3)
Area 3 terdiri dari keseluruhan wilayah Asia kecuali yang termasuk Area 2, Timur India, Australia, Selandia Baru dan kepulauan-kepulauan kecil di laut pasifik kecuali yang berada di TC 1. Area 3 terbagi dalam 4 sub area, yaitu:
3.1. Asia Tenggara (South East Asia)
Meliputi Negara-negara berikut ini: Brunei Darussalam, Kamboja, China termasuk Hongkong dan Macau, China, Taipei, Kepulaua Kristmas, Kepulauan Cocos, Guam, Wilayah Khusu, Hongkong, Indonesia, Kazakhstan, Kyrgystan, Laos, Macau, Malaysia, Kepulauan Marshall, Micronesia, Mongolia, Myanmar, Kepulauan Utara Mariana, Pulau, Philipina, Rusia (Asia), Singapore Tajikistan, Thailand, Timur Leste, Turkmenistan, Uzbekistan, Vietnam.
3.2. Asia Selatan Subcontinental Area (South East Asia Sub Continent)
Meliputi negara-negara berikut ini: Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan, Sri Lanka.
3.3. Jepang dan Korea (Japkor)
Meliputi negara Jepang, Korea Selatan dan Korea Utara 3.4. Tenggara Pasifik (South West Pacific)
Meliputi negara-negara berikut ini: Amerika Samoa, Australia, Kepulauan Cook, Fiji, French Polynesia, Kiribati, Nauru, New Caledonia termasuk
Kepulauan Loyalty, Selandia Baru, Niue, Papua Nugini, Samoa, Solomon, Tonga, Tuvalu, Vanuatu, Wallis dan Kepulauan Futuna serta Kepulauan Intermediate.
Gambar 7. Wilayah TC 3
3. IATA CITY CODE
Selain membagi wilayah dunia kedalam 3 zona seperti yang telah dibahas di atas, IATA juga menentukan beberapa kode, antara lain kode kota (city code), Negara (country code), Negara bagian (state code), perusahaan penerbangan (airlines code &
number) dan kode-kode lain yang digunakan dalam memproses dokumen perjalanan udara. Untuk mengakses data kode-kode IATA ini bisa memanfaatkan fasilitas internet melalui website IATA, bisa juga menggunakan system CRS atau membuka buku Passanger Air Tariff (PAT).
Khusus untuk Airlines name, code & number akan dibahas dalam modul ini pada bab I bagian E. Berikut ini adalah tabel daftar kode-kode kota yang ada di Indonesia beserta nama provinsi dan airportnya.
Tabel 1. Daftar Kode-Kode Kota di Indonesia
NO KOTA KODE PROVINSI AIRPORT
1 Banda Aceh BTJ NAD Iskandar Muda
2 Medan MES Sumatera Utara Polonia
Kualanamu (KNO)
3 Palembang PLM Sumatera Selatan Sultan Mahmud Badarudin 4 Padang PDG Sumatera Barat Tabing / Minangkabau
5 Batam BTH Kepulauan Riau Hangnadim 6 Tanjung Pinang TNJ Kepulauan Riau Kijang
7 Pekanbaru PKU Riau Simpang Tiga
8 Bandar Lampung TKG Lampung Branti
9 Jambi DJB Jambi Sultan Thaha
10 Bengkulu BKS Bengkulu Fatmawati Soekarno
11 Jakarta JKT DKI Jakarta Soekarno Hatta (CGK)
Halim Perdana Kusuma (HLP)
12 Bandung BDO Jawa Barat Husein Sastra Negara
13 Semarang SRG Jawa Tengah Ahmad Yani
14 Solo SOC Jawa Tengah Adi Sumarmo
15 Yogyakarta JOG DI Yogyakarta Adi Sucipto
16 Surabaya SUB Jawa Timur Juanda
17 Denpasar DPS Bali Ngurah Rai
18 Lombok LOP NTB Bandara Internasional Lombok
19 Sumbawa SWQ NTB Brang Biji
20 Bima BMQ NTB Sultan Salahudin
21 Pontianak PNK KALBAR Supodio
22 Palangkaraya PKY KALTENG Cilik Riwut
23 Samarindah SRI KALTENG Temindung
24 Balikpapan BPN KALTENG Sepinggan
25 Banjarmasin BDJ KALSEL Samsudin Noer
26 Kupang KOE NTT Eltari
27 Manado MDC Sulawesi Utara Samratulangi
29 Gorontalo GTO Gorontalo Jalaludin
30 Palu PLW Sulawesi Tengah Mutiara
31 Kendari KDI Sul. Tenggara Wolter Monginsidi 32 Makasar UPG Sulawesi Selatan Hasanudin
33 Ternate TTE Maluku Utara Babullah
34 Ambon AMQ Maluku Patimura
35 Sorong SOQ Papua Barat Yeffman
36 Manokwari MKW Papua Barat Rendani
37 Timika TIM Papua Timika
38 Biak BIK Papua Frans Kaisepo
39 Jayapura DJJ Papua Sentani
40 Merauke MKQ Papua Mopah
Gambar 8. Peta kota-kota utama penerbangan domestik
Tabel 2. Daftar Kode-Kode Kota di Dunia
NO KOTA KODE NEGARA AIRPORT
1 Jakarta JKT Indonesia Soekarno Hatta Int. Aip. (CGK)
2 Singapore SIN Singapore Changi Int. Aip
3 Bangkok BKK Thailand Bangkok Int. Aip.
4 Kuala Lumpur KUL Malaysia KLIA
5 Tokyo TYO Japan Narita Int. Aip
6 Hongkong HKG Hongkong Kaitax Int. Aip
7 Sydney SYD Australia Kingsford Smith Int. Aip
8 Jeddah JED Saudi Arabia King Abdul Aziz Int. Aip
9 London LON United Kingdom Hethrow (LHR)
Gatwick (LGW) 10 Amsterdam AMS Netherland Schipol Int. Aip.
11 Paris PAR France Carles De Gaule (CDG)
12 Madrid MAD Spain Adolfo Suarez Barajas Int. Aip.
13 Lusaka LUN Zambia Kennet Kaunda Int. Aip.
14 Montreal YMQ Canada Pirre Elliott Trudeau
15 New York City NYC USA John F. Kenedy Int. Aip.
Untuk mencari kode kota melalui internet, bisa dilakukan dengan membuka website IATA
Gambar 9
4. Freedom of Air
Freedom of Air diartikan sebagai kebebasan udara adalah seperangkat hak penerbangan komersial yang diberikan oleh suatu Negara termasuk hak untuk masuk di wilayah udara negara lain. Freedom of air ini dirumuskan sebagai akibat dari adanya perselisihan tingkat liberalisasi penerbangan di Konvensi Penerbangan Sipil Internasional 1944, yang dikenal sebagai konvensi Chicago. Amerika Serikat telah menyerukan satu set standar hak udara terpisah yang akan dinegosiasikan antara negara- negara, tetapi sebagian besar negara-negara lain khawatir bahwa ukuran perusahaan penerbangan AS akan mendominasi perjalanan udara jika tidak ada aturan ketat.
Kebebasan udara adalah blok bangunan dasar dari jaringan internasional rute penerbangan komersial. Penggunaan 'kebebasan' syarat dan 'benar' memberi hak untuk mengoperasikan layanan penerbangan internasional hanya dalam lingkup perjanjian multilateral dan bilateral (perjanjian layanan udara) yang memungkinkan mereka.
Dua freedom yang pertama menyangkut kebebasan melintasnya pesawat komersial melalui wilayah udara asing dan bandara, kebebasan lainnya adalah tentang membawa orang, surat atau dokumen dan kargo internasional. Yang pertama melalui kebebasan kelima secara resmi disebutkan oleh perjanjian internasional, khususnya Konvensi Chicago. Beberapa kebebasan lain telah ditambahkan, dan meskipun sebagian
besar tidak diakui secara resmi di bawah perjanjian internasional mereka telah disetujui oleh sejumlah negara. Kebebasan yang lebih rendah bernomor relatif yang universal sedangkan yang lebih tinggi bernomor yang jarang dan lebih kontroversial. Perjanjian kawasan udara bebas Liberal sering merupakan bentuk pembatasan perjanjian layanan udara dan dapat mencakup banyak hal, jika tidak semua kebebasan. Mereka relatif jarang terjadi tetapi contoh termasuk pasar penerbangan tunggal baru-baru ini di Uni Eropa dan di antara Australia dan Selandia Baru.
Kebebasan dari udara berlaku untuk penerbangan komersial. 'Kebebasan' syarat dan 'benar' adalah cara singkat untuk merujuk pada jenis layanan internasional perizinan antara dua atau lebih negara. Bahkan ketika layanan tersebut diperbolehkan oleh negara, penerbangan masih menghadapi pembatasan untuk mengakses mereka oleh ketentuan perjanjian atau karena alasan lain. Tabel berikut ini akan menjelaskan kesembilan freedom of air tersebut di atas dan contohnya.
Tabel 3. Freedom of Air
Freedom Penjelasa
n
Contoh I
Hak untuk terbang melewati wilayah udara negara lain tanpa mendarat.
Dari Toronto ke Mexico City dengan penerbangan Canada terbang diatas wilayah Amerika Serikat
II
Hak untuk mengisis bahan bakar atau melakukan perbaikan di Negara lain/asing tanpa menurunkan ataupun menaikan penumpang maupun barang cargo.
Dari Toronto ke Mexico City dengan maskapai penerbangan milik Canada mengisi bahan bakar di wilayah Amerika Serikat
III
Hak untuk terbang dari Negara asal maskapai penerbangan ke Negara lain
Dari Toronto (Canada) –ke Chicago (Amerika Serikat) menggunakan maskapai penernbangan milik Canada.
IV
Hak untuk terbang dari Negara lain ke Negara asal maskapai penerbangan.
Dari Toronto (Canada) ke Chicago (Amerika Serikat) Menggunakan masakapai penerbangan milik Amerika Serikat.
V
Hak untuk terbang antara dua Negara asing/lain dimana Negara asal keberangkatan atau Negara tujuan penerbangan merupakan Negara asal maskapai penerbangan.
Dari Doha (Qatar) ke Bangkok
(Tahiland) kemudian ke Kuala Lumpur (Malaysia) menggunakan maskapai penrbangan Qatar.
VI
Hak untuk terbang dari satu Negara asing/lain ke Negara asing/lainnya dan melakukan pemberhentian diluar alasan tehnik di Negara asal maskapai penerbangan.
Dari Dubai (Emirat Arab) ke Cairo (Mesir) ke Paris (Prancis)
menggunakan maskapai penerbangan Milik Mesir.
VII
Hak untuk terbang antara dua Negara asing/lain tetapi tidak terbang ke Negara asal maskapai penerbangan.
Dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Jakarta (Indonesia) menggunakan maskapai penerbangan milik Negara Italia.
VIII
Hak untuk terbang didalam Negara asing/lain kemudian melanjutkan penerbangan ke Negara asal maskapai penerbangan.
Dari Chicago (Amerika Serikat) Ke New York City (Amerika Serikat) Ke Toronto (Canada) menggunakan masakapai penerbangan milik negara Canada
IX
hak untuk terbang di dalam negeri negara asing tanpa melanjutkan ke negara sendiri
Dari Beijing ke Shanghai
menggunakan maskapai penerbangan Italia
Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan Freedom Penerbangan. Lingkaran warna biru menunjukkan pasar wilayah operasi domestik perusahaan penerbangan dan lingkaran warna merah atau kuning menunjukkan pasar wilayah operasi luar negeri.
Gambar 10. Freedom of Air
5. Airlines
Airlines dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu maskapi penerbangan.
Tetapi tidak semua maskapai penerbangan bisa diartikan sebagai Airlines. Sebelum
membahas seluk beluk Airlines, kita akan pelajari terlebih dahulu macam-macam maskapai penerbangan.
Maskapai penerbangan dibedakan kedalam 2 macam, yaitu maskapai penerbangan yang bersifat komersial dan non komersial. Maskapai penerbangan yang bersifat komersial berarti mencari keuntungan dari kegiatan operasionalnya.
Sedangkan yang bersifat non komersial adalah sebaliknya, tidak mencari keuntungan dari kegiatan operasionalnya.
Contoh maskapai penerbangan yang bersifat non komersial antara lain pesawat kepresidenan, kemiliteran, PMI dan SAR serta pesawat pribadi. Sedangkan maskapai penerbangan yang bersifat komersial terdiri dari 5 macam, yaitu: Airlines, Air Cargo, Air Charter, Air Taxi dan Helicopter.
Kedua bentuk perusahaan penerbangan diatas dapat digambarkan seperti berikut:
Gambar 11. Maskapai Penerbangan
HELICOPTER, adalah maskapai penerbangan yang khusus menyewakan jenis pesawat helicopter. Biasanya pesawat jenis ini digunakan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang tidak mempunyai lapangan udara, karena helicopter bisa mendarat dimana saja dan untuk tujuan atau kepentingan tertentu.
AIR CARGO, adalah maskapai penerbangan yang khusus melayani pengangkutan barang (kargo). Maskapai penerbangan ini sering disebut juga sebagai Freighter.
AIR CHARTER, adalah maskapai penerbangan yang melayani penyewaan armada pesawat dan beroperasi atas dasar pemakaian charter atau borongan. Maskapai penerbangan ini sering disebut juga sebagai nonschedule airline. Salah satu perusahaan Air Charter di Indonesia adalah PELITA AIR.
AIR TAXI, adalah maskapai penerbangan yang melayani penumpang dari satu bandara ke bandara lain dalam satu kota. Contohnya pelayanan penerbangan dari Soekarno Hatta Airport ke Halim Perdana Kusuma Airport di kota Jakarta, atau dari Hethrow airport ke Gatwict airport di kota London.
AIRLINES, adalah maskapai penerbangan yang melayani penumpang dan barangnya, memiliki sejumlah armada pesawat, schedules atau jadwal penerbangan dan daftar harga yang diterbitkan secara periodik dan dipublikasikan yang bersifat komersial dan diperuntukkan untuk umum.
Dari pengertian di atas, maka Airlines mempunyai beberapa ciri, yaitu:
1. Melayani penumpang dan barang bawaannya.
2. Mempunyai sejumlah armada.
3. Mempunyai jadwal penerbangan yang diterbitkan secara periodik.
4. Mempunyai daftar harga yang dipublikasikan 5. Diperuntukkan untuk umum
Berikut ini adalah contoh logo maskapai penerbangan yang beroperasi di wilayah Indonesia:
Gambar 12. Logo Perusahaan penerbangan
Gambar 13. Contoh Peta Rute penerbangan
Untuk kepentingan penerbangan, selain menentukan city codes, IATA juga menentukan Airlines Codes yang terdiri dari 2 digit huruf atau gabungan huruf dan angka. Berikut ini tabel beberapa contoh airlines code yang ada di dunia:
Tabel 4. Kode Maskapai Penerbangan Nasional
NO KODE MASKAPAI NEGARA
1 GA Garuda Indonesia Airways Indonesia
2 QG Citilink Indonesia
3 JT Lion Air Indonesia
4 IW Wings Air Indonesia
5 ID Batik Air Indonesia
6 SJ Sriwijaya Air Indonesia
7 QZ Indonesia Air Asia Indonesia
8 IO PT. Indonesia Airlines Aviapatria Indonesia
9 VJ Jatayu Airlines Indonesia
Tabel 7. Kode Maskapai Penerbangan Internasional
NO CODE NUMBER AIRLINES COUNTRY
1 GA 126 Garuda Indonesia Airways Indonesia
2 MH 232 Malaysian Airline System Malaysia
3 AK 807 Air Asia Malaysia
4 SQ 618 Singapore Airlines Singapore
5 MI 629 Silk Air Singapore
6 BI 672 Royal Brunei Airlines Brunei Darrussalam
7 TG 217 Thai Airways International Thailand
8 PR 079 Philippine Airlines Philippine
9 CX 160 Cathay Pasific Airways Hongkong
10 JL 131 Japan Airlines Japan
11 CI 297 China Airlines China
12 AI 098 Air India India
13 QF 081 Qantas Airways Australia
14 NZ 086 Air New Zaeland New Zaeland
15 IR 096 Iran Air Iran
16 BA 125 British Airways United Kingdom
17 KL 074 KLM Royal Dutch Airlines Netherland
18 AC 014 Air Canada Canada
19 AA 001 American Airlines USA
20 LH 220 Lufthansa Germany
21 AZ 055 Alitalia Italy
22 UP 111 Bahamasair Bahamas
23 SV 065 Saudi Arabian Airlines Saudi Arabia
24 KU 229 Kuwait Airways Kuwait
25 QR 157 Qatar Airways Qatar
26 MS 077 Egyptair Egypt
27 KE 080 Korean Air Lines Korea
28 JM 201 Air Jamaica Jamaica
29 PK 214 Pakistan International Airlines Pakistan
30 LX 724 Swiss Air Lines Swiss
6. Rangkuman
IATA (International Air Transport Association)
adalah organisasi perkumpulan perusahaan-perusahaan penerbangan seluruh dunia yang bersifat sosial dengan sumber dana berasal dari para anggotanya. Untuk kepentingan penerbangan, IATA membagi wilayah dunia kedalam tiga Traffic Conference (TC) yaitu:
TC 1: untuk wilayah keseluruah benua America TC 2: untuk wilayah Eropa, Africa dan Middle East.
TC 3: untuk wilayah Asia dan South West Pacific
Freedom of Air
adalah seperangkat hak penerbangan komersial yang diberikan oleh suatu Negara termasuk hak untuk masuk di wilayah udara negara lain. Fungsi diberlakukannya freedom of air ini adalah untuk mengatur dan mengatasi adanya perselisihan antar negara atas lalu lintas penerbangan udara.
Maskapai Penerbangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu bersifat komersial dan non komersial. Yang termasuk maskapai penerbangan komersial adalah pelayanan Helicopter, Air Taxi, Air Charter, Air Cargo dan Airlines.
Ciri-ciri dari Airlines adalah melayani penumpang dan barangnya, mempunyai s ejumlah armada, jadwal dan daftar harga yang dipublikasikan.
7. Tugas a. Individu
Carilah informasi tentang kota-kota di Indonesia dan dunia berdasarkan geografi penerbangan IATA selain kota yang telah tampil dalam daftar tabel 3 dan 4. Susunlah sebuah laporan dari hasil pengamatan tersebut dalam bentuk tabel dan kumpulkan kepada Dosen pengampu anda.
b. Kelompok
Kelas dibagi dalam 3 (tiga) kelompok. Dengan menggunakan IATA Simulator atau power point masing-masing kelompok mempresentasikan pembagian wilayah IATA:
a. Kelompok 1: Traffic Conference 1 b. Kelompok 2: Traffic Conference 2 c. Kelompok 3: Traffic Conference 3
Susunlah hasil Presentasikan kelompok kepada Dosen pengampu anda untuk bukti portofolio penilaian.
8. Tes Formatif
1) Anda Diminta Untuk Melengkapi Tabel Berikut (SCORE:60)
No City Code Airport Province Time Zone
1 Banda Aceh BTJ St. Iskandar angbintang
2 Medan MES Polonia
3 Palembang PLM St. Mahmud Badarudin 4 Bengkulu BKS Fatmawati Soekarno 5 Padang PDG Minangkabau / Tabing 6 Pekanbaru PKU St. Syarif Kasim
7 Dumai DUM Pinang Kapai
8 Batam BTH Hang Nadim
9 Tanjung Pin TNJ Raja Haji Fisabilillah 10 Jambi DJB St. Tauddinha Syaif 11 Bandar lapun TKG Raden Inten II 12 Bandung BDO Husein Sastranegara
13 Bogor BGX Atang Sanjaya
14 Semarang SRG Ahmad Yani
15 Solo SOC Adi Sumarmo
16 Cirebon CBN Penggung
17 Cilacap CXP Tunggul Wulung
18 Jogjakarta JOG Adi Sucipto 19 Surabaya SUB Ir. Juanda
20 Malang MLG Abdul Rahman Saleh 21 Denpasar DPS Ngurah Rai
22 Bima BMU Muhamad Salahudin
23 Sumbawa SWQ Brang Biji 24 Pontianak PNK Supodio 25 Balikpapan BPN Sepinggan 26 Palangkaraya PKY Cilik Riwut 27 Samarindah SRI Temindung 28 Banjarmasin BDJ Syamsudin Noor
29 Rengat RGT Japura
30 Tarakan TRK Juwata
31 Pangkalan bun PKN Iskandar 32 Kota baru KBU Stagen
33 Sampit SMQ H. Asan
34 Atambua ABU Haliwen
35 Bajawa BJW Padamaleda
36 Kupang KOE Eltari
37 Kalabahi ARD Mali
38 Labuhan Bajo LBJ Komodo
39 Ruteng RTG Frans Sales Lega
40 Makasar UPG Hasanudin
41 Manado MDC Sam Ratulangi
42 Kendari KDI Wolter Monginsidi
43 Palu PLW Mutiara
44 Gorontalo GTO Jalaludin
45 Ambon AMQ Patimura
46 Ternate TT Sultan Babullah
47 Ende ENE H. Hasan Aroeboesman
48 Larantuka LKA Dewayangtana 49 Timika TIM Moses Kilangin
50 Maumere MOF Wai oti
51 Jayapura DJJ Sentani 52 Manokwari MKW Rendani
53 Sorong SOQ Jeffman
54 Biak BIK Frans Kaisepo
55 Wamena WMX Lembah Ballem
56 Merauke MKQ Mopah
57 Mataram AMI Selaparang
58 Lombok LOP BIL
59 Jakarta CGK Soekarno Hatta
60 Jakarta HLP Halim Perdana Kusuma 2). THERMINOLOGI (SCORE:25)
NO THERMINOLOGI KETERANGAN
1 IATA
2 TRAFFIC CONFERENCE
3 FREEDOM OF AIR 4 AIRLINES
5 NATIONAL FLAQ CARRIER
3) DOMESTIC AIRLINES (SCORE: 15)
NO CODE NUMBER AIRLINES
1 GARUDA INDONESIA AIRWAYS
2 CITILINK
3 AIR ASIA
4 LION AIR
5 BATIK AIR
B. RESERVATION AND TICKETING
1. Pengertian Dan Macam-Macam Reservasi
Reservation berasal dari kata to reserve yang mempunyai arti menyediakan. Oleh karena itu, reservation yang sudah di bahasa Indonesiakan menjadi reservasi identik dengan penyediaan suatu tempat atau layanan. Sistem reservasi oleh maskapai penerbangan berkaitan dengan pengertian ditribusi yang dapat diartikan sebagai upaya perusahaan dalam mengelola persediaan tempat atau inventory. Sistem pengelolaan persediaan tempat ini sering disebut dengan berbagai istilah yang berbeda di setiap maskapai penerbangan, tetapi memiliki fungsi dan pengertian yang relatif sama. Istilah- istilah itu antara lain reservation control, space control, capacity management, inventory management, dan revenue management yang mempunyai tugas pokok mengelola inventory atau persediaan tempat duduk di pesawat agar perusahaan mendapatkan pendapatan yang optimal dengan cara mendistribusikannya, menjaga agar produk selalu tersedia serta mengendalikan penjualannya.
Banyak orang sering menyebut reservation ini dengan kata-kata booking. Kata booking berasal dari kata book atau membukukan. Proses membukukan ini sekilas sama dengan proses reservation, tetapi pada prinsipnya berbeda. Pada bab ini akan dibahas khusus pada air reservation, sehingga untuk reservation hotel, pertunjukkan dan lain-lain akan dibahas pada modul yang relevan dengan hal tersebut.
Pengertian reservation menurut “Approved Agents Handbook” yang diterbitkan oleh IATA adalah sebagai berikut: Air reservation is defined as the allotment in advance of seating for a passenger or of space or weight capacity on a flight for the carriage of the air bagage. Dapat diartikan air reservation adalah sebuah penjatahan dimuka tempat duduk untuk penumpang atau ruang atau kapasitas berat untuk barang bawaannya. Dari pengertian ini maka proses reservation berbeda dengan proses pembukuan (booking).
Booking adalah sebuah proses pencatatan dalam buku (pembukuan) data-data calon penumpang maskapai penerbangan beserta itineraray yang diinginkannya. Sedangkan reservasion adalah sebuah proses memintakan jatah tempat duduk dari agen perjalanan kepada airlines. Sebelum diberlakukannya computerized reservation system (CRS), proses booking dan reservation ini bisa terjadi dalam waktu yang berbeda. Namun saat ini proses tersebut terjadi dalam waktu yang bersamaan, karena agen perjalanan bisa memanfaatkan fasilitas CRS untuk melakukan proses reservasi, tidak harus menghubungi pihak maskapai penerbangan terlebih dahulu.
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa air reservation adalah sebuah sistem penyediaan tempat oleh maskapai penerbangan untuk calon penumpang dan barang bawaannya beserta permintaan-permintaan (kalau ada) akan fasilitas-fasilitas tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Industri jasa angkutan penerbangan merupakan suatu usaha atau bisnis yang melibatkan teknologi tinggi, jangkauan produk yang sangat luas, biaya investasi yang sangat tinggi, dan mempunyai produk yang mudah rusak dan tidak dapat disimpan lagi apabila pesawat telah berangkat. Oleh karena itu, bagi maskapai penerbangan peranan sistem reservation ini merupakan bagian yang mempunyai peranan sangat penting sebagai salah satu alternatif saluran distribusi dan dalam hal usaha untuk mencapai penjualan tempat duduk di pesawat secara maksimal dan memberikan pelayanan prima jasa penerbangan udara bagi calon penumpangnya.
Manfaat reservasi bagi maskapai penerbangan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sarana dalam menjual load factor secara maksimal.
2. Sebagai sarana untuk meningkatkan produksi.
3. Mempermudah dan memperlancar proses penjualan.
4. Dapat mempersiapkan dan memberikan layanan kepada penumpang secara maksimum 5. Efisien
Manfaat adanya proses reservasi ini tidak hanya dirasakan oleh maskapai penerbangan saja, melainkan bagi penumpang juga, antara lain:
1. Dapat mempermudah dalam mengatur dan mempersiapkan rencana perjalanan.
2. Sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian terhadap rencana perjalanan.
3. Efisien.
Dalam dunia penerbangan dikenal bermacam-macam reservasi, yaitu:
1. Dilihat dari proses pengerjaannya a. Manual Reservation System
b. Computerized Reservation System (CRS) 2. Dilihat dari pengorganisasiannya
a. Local Reservation b. Flight Control Point
c. Central Reservation Control 3. Dilihat dari jumlah penumpangnya
a. Individual reservation b. Group reservation
4. Dilihat dari segi salurannya a. Direct reservation b. Indirect reservation Gambar 14. Saluran Reservasi
2. Tugas dan Fungsi Bagian Reservasi 2.1. Tugas Bagian Reservasi
Tugas bagian reservasi dapat dibagi kedalam beberapa bidang, yaitu:
a. Bidang penyediaan tempat
Mengawasi penjualan seat pada penerbangan termasuk pemesanan dan pembatalannya.
Mengusahakan revenue semaksimal mungkin.
b. Bidang permintaan khusus
Meneruskan permintaan-permintaan khusus penumpang kepada bagian-bagian yang bersangkutan, seperti permintaan hotel, kendaraan, makanan khusus selama penerbangan dan lain-lain.
c. Bidang penjualan
Menyarankan perubahan penerbangan apabila diperlukan sehubungan dengan kondisi penjualan.
Membantu ketidakteraturan dalam penjualan dibidang reservasi dan tindakan- tindakan yang perlu dilaksanakan untuk suatu perbaikan-perbaikan.
Memberikan laporan kepada bagian penjualan mengenai angka- angka pengangkutan.
Membuat rencana untuk masa yang akan datang dengan memperhatikan penjualan dan analisa pasar
Memberikan revenue atau pendapatan setinggi mungkin kepada perusahaan
2.2. Fungsi Bagian Reservasi Fungsi bagian reservasi adalah:
a. Melaksanakan penyediaan tempat (seat) dan ruang (space) yang diminta oleh agen perjalanan atau saluran lain.
b. Melaksanakan pengawasan penjualan dengan menghitung penjualan yang akan atau sudah dilakukan sehingga tidak terjadi kelebihan penjualan (overload/oversales) c. Mengusahakan revenue setinggi-tingginya dalam pengangkutan dengan
menghitung biaya yang tepat untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.
d. Meneruskan permintaan khusus kepada pihak-pihak yang bersangkutan, misalnya STCR, BSCT, XBAG, WCHC, dan permintaan makanan khusus seperti: MOML, KSML, NSML. LCML
3. Terminologi 3.1. Umum
ARNK Arrival Unknown (kedatangan penumpang menggunakan transportasi selain pesawat udara)
Arrival Point Kota atau airport dimana penumpang dijadwalkan tiba.
Booking Code Kode yang digunakan sebagai indikasi proses reservasi telah dilakukan.
Carrier Maskapai penerbangan yang mengangkut penumpang Connecting Carrier Maskapai penerbangan yang memberikan pelayanan
kepada penumpang dan barangnya yang akan ditransfer ke transportasi penghubungnya.
Confirmation Proses penegasan reservasi
Departure point Kota atau airport dimana penumpang dijadwalkan untuk berangkat memulai rangkaian perjalanannya
Deplaning Point Kota atau airport dimana penumpang dijadwalkan untuk turun dari pesawat yang mengangkutnya.
Destination Point Kota atau airport pemberhentian atau tujuan akhir DOI Date of Issued (tanggal penerbitan tiket)
DOT Date of Travel (tanggal perjalanan)
Domestic fare Suatu harga yang digunakan dari satu kota ke kota yang lain dalam satu negara yang sama.
ETA Estimated Time of Arrival (Perkiraan waktu tiba)
ETD Estimated Time of Departure (Perkiraan waktu berangkat) Gap Jarak dari satu kota ke kota lain yang tidak menggunakan
transportasi udara
Go Show aor stanby (GOSHO)
Penumpang yang datang langsung ke airport untuk melakukan proses check-in tanpa melakukan proses reservasi sebelumnya yang berharap ada tempat tersedia pada saat-saat terakhir (last minute availibility)
Itinerary Suatu rangkaian perjalanan dari kota asal keberangkatan hingga kota tujuan.
Leg Jarak dari satu kota ke kota lain Origin Point Kota asal keberangkatan
Originating Member Maskapai penerbangan yang pertama membawa penumpang berangkat dari kota asal.
Receiving Member Maskapai penerbangan yang mengangkut penumpang dari kota transit
Re-confirmation Proses penegasan kembali reservasi yang sudah OK untuk mencetak tiket penerbangannya.
Segment Gabunagan dua leg atau lebih dalam rangkaian perjalanan termasuk gap.
STCR Streches (Rute penerbangan)
Stopover Point Kota atau airport sebagai tempat singgah lebih dari 24 jam Surface
Transportation
Transportasi selain pesawat udara yang digunakan oleh penumpang dalam satu rangkaian perjalanannya.
Time Limit Batas waktu reservasi untuk penerbitan tiket.
Transfer Point Kota atau airport dimana penumpang dijadwalkan untuk ganti pesawat
Transit Point Kota atau airport sebagai tempat singgah kurang dari 24 jam
2.2. Auxiliary Service Identifier
HTL Hotel Accomodation
CAR Car Rental
ATX Air Taxi
TUR Tour
SUR Surface
3.3. Special Service Requirement (SSR)
MAAS Meet and Assist
NSST Non Smooking Seat
MEDA Medical case
WCHC Wheelchair
MEALS:
MOML BBML NSML LCML DBML VGML SFML HNML KSML
Moslem meals Baby Meals
No Salt Added Meals Low Calory Meals Diabetes Meals Vegetarian Meals Sea Food Meals Hindu Meals Kosher Meals
UMNR Unaccompanied Minnor
DAPO Do All Possible
XBAG Extra Baggage
BSCT Baby Bascet
3.4. AIRIMP – PASSENGER a. Action Codes
FS : Free Sale
NN : Need replay required XL : Cancel
b. Advice Codes KK : Confirming
KL : Conforming from waiting list UN : Unable – Flight does not operated
UC : Unable to accept request or sale. Segment closed – have not waitlisted US : Unable to accept sale. Segment closed have waitlisted
c. Status Codes
HK : Holding confirm HN : Holding Need HL : Holding Waitinglist RR : Reconfirmed
LR : Limit Sales Request LL : Limit Sales waitinglist LC : Limit Sales waitinglist closed LA : Limit Sales removed
4. Sumber-Sumber Informasi
Untuk memproses sebuah reservasi penerbangan udara ada beberapa sumber informasi yang harus dimiliki olah setiap agen perjalanan. Sumber-sumber informasi ini sangat berguna untuk mempermudah pemahaman dan memberikan pelayanan yang prima kepada setiap pelanggan penerbangan udara. Sumber informasi tersebut antara lain:
4.1. Buku Referensi a. Yang Penting
- Air tariff book I worldwide rules - Air tariff book fares
- OAG guide book
- IATA/BSP sample documents - Standard credit card charges form b. Rekomendasi
- IATA ticketing handbook
- Garuda Internasional fares and ticketing standard - Air tariff MPM book
c. Industri asosiasi dan Organisasi - Airlines
- Retail travel agent - IATA
- INACA - UFTAA d. Jurnal Industri
- Establishment airlines tariff e. Komputer data/CRS, seperti:
- Abacus
- GDS (Global Distribution system) - ARGA / ALTHEA
- Galileo - Amedius - Sabre - Gabriel - INFINI
5. Bentuk-Bentuk Perjalanan
Dalam dunia penerbangan perlu dipelajari dan dipahami bentuk-bentuk perjalanan. Masing- masing bentuk perjalanan ini akan mempengaruhi sistem perhitungan harga tiket baik domestik maupun internasional.
Bentuk perjalanan tersebut adalah:
Perjalanan sekali jalan atau One Way Trip (OW)
Perjalanan pulang pergi atau Round Trip atau return trip RT)
Circle trips (CT)
Open Jaw Trip (OJ)
Perjalanan keliling dunia atau Round The Worl Trip (RTW)
6. Kode Etik Reservasi C LON
Untuk menjamin kelancaran dalam penanganan reservasi dan untuk menghindari hal- hal yang dapat merugikan penumpang, maka maskapai penerbangan membuat ketentuan- ketentuan yang harus dipatuhi bersama oleh semua pihak yang terlibat dalam kegiatan reservasi tersebut. Beberapa ketentuan yang harus dipatuhi dalam melakukan proses reservasi ini disebut dengan kode etik Reservation and Ticketing. Penguasaan dan penerapan kode etik dalam melakukan reservasi ini sangatlah penting, agar hasil yang diharapkan dari proses reservasi itu sesuai dengan keinginan baik maskapai penerbangan, agen perjalanan dan calon penumpang.
Kode etik tersebut yaitu:
1. Senantiasa mentaati prosedur reservation yang telah ditentukan.
2. Tidak membuat reservasi yang sama untuk orang yang sama
3. Sebelum melakukan proses reservasi, hendaknya senantiasa menyiapkan semua kebutuhan yang akan digunakan untuk mempermudah penanganan dan pelayanan reservasi.
4. Pelayanan reservasi group (Group Booking) hendaknya tidak dipisah-pisah menjadi individual booking.
5. Ketika terjadi perubahan itinerary, maka pastikan semua space dan supplementary yang tidak diperlukan lagi dibatalkan bersamaan waktu dan berlakunya permintaan yang baru.
7. Data-data Reservasi
Dalam memproses layanan data reservasi baik di maskapai penerbangan maupun di agen perjalanan dapat dilakukan dengan manual mapun komputerisasi. Proses manual dilakukan ketika terjadi kondisi yang darurat, seperti aliran listrik padam, terjadi
gangguan pada jaringan internet atau gangguan pada sistem CRS. Format yang bisa digunakan pada proses manual ini antara lain reservation card atau pencatatan dilakukan dalam buku reservasi.
Data-data yang diperlukan dalam memproses layanan reservasi penerbangan udara baik manual maupun komputerisasi adalah sebagai berikut:
1. Maskapai penerbangan yang diinginkan penumpang 2. Kelas pelayanan
3. Tanggal dan waktu keberangkatan 4. Rute keberangkatan
5. Jumlah tempat duduk yang dipesan 6. Nama calon penumpang
7. Alamat (contact address) calon penumpang
8. Nomer telepon yang bisa dihubungi untuk konfirmasi 9. Keterangan tambahan lain yang dianggap perlu 8. Langkah-Langkah Memproses Reservasi
Dijaman yang serba modern seperti saat ini, proses reservasi bisa dilakukan oleh calon penumpang dengan berbagai cara. Banyak maskapai penerbangan telah menyediakan fasilitas pelayanan pemesanan tiket melalui internet dengan situs-situs yang mudah dipahami oleh calon penumpang, sehingga memungkinkan calon penumpang untuk melakukan pemesanan secara langsung (direct). Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa saluran reservasi bisa langsung (direct) maupun tidak langsung (indirect). Alat atau media yang digunakan oleh calon penumpang juga bermacam- macam, antara lain melalui telepon, faximile, e-mail, atau datang langsung ke kantor.
Dalam modul ini akan dibahas langkah-langkah sederhana dalam membuat atau melayani pemesanan tiket baik oleh staff maskapai penerbangan maupun agen perjalanan untuk pelanggan yang datang langsung (walking guest) dan melalui telepon.
1). Langkah-langkah penanganan untuk walking guest:
a) Mengucapkan salam sesuai standar perusahaan (greeting).
b) Mengucapkan selamat datang dan mempersilahkan duduk (welcoming).
c) Menawarkan bantuan dan menanyakan nama tamu, agar terlihat lebih sopan dan akrab.
d) Menanyakan: rute, tanggal, kelas dan jumlah penumpang serta maskapai yang diinginkan.
e) Meminta tamu untuk menunggu sebentar sementara anda mengecek ketersediaan tempat duduk.
f) Memberikan informasi tentang ketersediaan tempat duduk dan meminta tamu untuk memilih atau menentukan penerbangan yang diinginkan.
g) Setelah tamu memilih, kemudian meminta data penumpang sesuai identitas dan nomer telepon yang bisa dihubungi.
h) Membukukan data tersebut kedalam sistem kemudian membacakan data reservasi yang telah diproses.
i) Menanyakan apakah tiket langsung diterbitkan (iisued) atau tidak.
j) Jika tiket tidak langsung diisued berikanlah informasi tentang batas waktu penerbitannya (time limit) dan PNR atau kode booking.
k) Jika pelanggan ingin langsung menerbitkan tiketnya, maka tanyakanlah tentang bentuk pembayarannya.
l) Konfirmasi ulang dengan memastikan semua data yang diberikan adalah data yang benar.
m) Meminta tamu untuk menunggu sebentar sementara proses issued dilakukan.
n) Menyerahkan tiket dan invoice yang telah diissued (menggunakan amplop) kepada tamu dan menginformasikan pembayarannya.
o) Memberikan saran (remind) tentang waktu melapor di bandara (check-in) dan ketentuan membawa bagasi.
p) Mengucapkan terimakasih dan harapan semoga perjalanannya menyenangkan serta salam.
2). Langkah-langkah pelayanan via telepon:
a) Mengangkat telepon tidak lebih dari 3 kali deringan b) Mengucapkan salam sesuai standar perusahaan (greeting).
c) Menawarkan bantuan dan menanyakan nama tamu, agar terdengar lebih sopan dan akrab.
d) Menanyakan: rute, tanggal, kelas dan jumlah penumpang serta maskapai yang diinginkan.
e) Meminta penelpon untuk menunggu sebentar sementara anda mengecek ketersediaan tempat duduk.
f) Memberikan informasi tentang ketersediaan tempat duduk dan meminta tamu untuk memilih atau menentukan penerbangan yang diinginkan.
g) Setelah penelpon memilih, kemudian meminta data penumpang sesuai identitas dan nomer telepon yang bisa dihubungi.
h) Membukukan data tersebut kedalam sistem kemudian membacakan data reservasi yang telah diproses.
i) Menanyakan apakah tiket langsung diterbitkan (iisued) atau tidak.
j) Jika tiket tidak langsung diisued berikanlah informasi tentang batas waktu penerbitannya (time limit) dan PNR atau kode booking.
k) Jika pelanggan ingin langsung menerbitkan tiketnya, maka tanyakanlah tentang bentuk pembayarannya.
l) Konfirmasi ulang dengan memastikan semua data yang diberikan adalah data yang benar.
m) Menanyakan alamat pengantaran tiket.
n) Mengucapkan terimakasih dan salam.
9. Membaca Jadwal Penerbangan (Schedule)
Agar suatu produk dari maskapai penerbangan bisa diketahui oleh konsumen dan saluran perantaranya, maka setiap Airlines pada umumnya mengeluarkan jadwal penerbangan (schedules) yang dipublikasikan baik melalui CRS maupun melalui media cetak. Ada bermacam-macam jenis jadwal penerbangan yang diterbitkan melalui media cetak, yaitu:
1. OAG (Official Airlines Guide), yaitu semacam buku kuning atau yellow pages yang memuat seluruh informasi tentang jadwal penerbangan internasional semua maskapai penerbangan yang diterbitkan oleh IATA, disebut juga flight guide.
OAG biasanya diterbitkan setiap bulan sehingga ada kemungkinan informasinya up to date.
2. Time Table biasanya semacam buku yang memuat seluruh informasi tentang jadwal penerbangan yang diterbangi oleh suatu maskapai penerbangan tertentu baik yang domestik maupun internasional beserta informasi lainnya yang berkaitan dengan produk, pelayanan yang diberikan dan informasi tentang rencana perjalanan penumpang. Time table ini diterbitkan secara berkala.
3. Quick Reference, yaitu jadwal penerbangan yang diterbitkan oleh suatu airlines yang berisi jadwal penerbangan dari dan ke satu kota tertentu saja.
Sebelumnya masing-masing jenis jadwal penerbangan tersebut di atas diterbitkan untuk periode tertentu dan dikirimkan ke agen-agen perjalanan serta outlet-outlet penjualan tiket. Pada setiap jadwal yang diterbitkan ada satu halaman khusus yang menunjukkan bagaimana cara membacanya, sehingga setiap pengguna bisa memahami dan membaca jadwal penerbangan serta kode-kode yang ada di dalamnya.
Saat ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, jadwal penerbangan dapat diakses langsung melalui internet (bagi masyarakat umum) dan melalui sistem CRS (bagi agen perjalanan) dengan beberapa pilihan bahasa, sehingga memudahkan setiap calon penumpang untuk memperoleh informasi penerbangan yang diinginkan. Secara umum informasi yang ada dalam jadwal penerbangan adalah sebagai berikut:
1. Nama Maskapai Penerbangan 2. Rute perjalanan (From-To) 3. Hari pelayanan
4. Waktu keberangkatan dan waktu tiba 5. Kota atau airport singgah (Transit point) 6. Nomer penerbangan (Flight Number) 7. Jenis pesawat (Aircraft)
8. Kelas Pelayanan 9. Jumlah pemberhentian 10. Validitas
Gambar 15. Contoh Jadwal Garuda
Detail Penerbangan
Gambar 16. Contoh Jadwal Lion Air
Gambar 17. Contoh Jadwal Citilink Gambar 18. Contoh Jadwal Air Asia
Gambar 19. Contoh Jadwal dalam OAG
A B C D E F G Keterangan:
A Validity Periode masa berlaku suatu penerbangan.
B Days of Service Hari Pelayanan penerbangan C DEP Waktu dan airport keberangkatan D ARR Waktu dan airport tiba atau transit E Flight Number Nomer Penerbangan
F A/C Jenis pesawat yang digunakan
G Classes Macam-macam kelas yang tersedia dalam suatu penerbangan
Kode-kode dan singkatan yang ada dalam time table pada umumnya dibuat dengan mengacu pada standar baku yang berlaku secara internasional yang diatur oleh IATA. Hal tersebut perlu dilakukan untuk keseragaman secara internasional agar petugas atau staff lebih mudah memahaminya, menghindarkan terjadinya salah pengertian dalam penyampaian informasi-informasi di dalamnya, serta pertimbangan efisiensi dan efektifitas dari time table tersebut. Berikut ini beberapa tabel singkatan yang ada dalam time table Tabel 6. Days of services
HARI Kode atau Singkatan yang digunakan
Senin 1 MON MO
Selasa 2 TUE TU
Rabu 3 WED WE
Kamis 4 THU TH
Jum’at 5 FRI FR
Sabtu 6 SAT SA
Minggu 7 SUN SU