• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL WAWASAN KEBANGSAAN DANNILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA

N/A
N/A
FADIL CHANEL

Academic year: 2024

Membagikan "MODUL WAWASAN KEBANGSAAN DANNILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA "

Copied!
77
0
0

Teks penuh

Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu berkaitan dengan cita-cita dan tujuan vital bangsa. Norma dasar yang menjadi cita-cita luhur Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan negara berbangsa dan bernegara dapat ditelusuri dari Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat (4) ayat.

Batang Tubuh UUD 1945 sebagai Norma Hukum Dasar Negara

Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) persatuan Indonesia, (4) demokrasi yang berpedoman pada kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, (5) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, merupakan norma-norma dasar falsafah bernegara bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. yang dikaji dari segi pandangan, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur yang meliputi suasana psikologis dan karakter bangsa Indonesia. Pancasila pada dasarnya merupakan rumusan pengucapan berbagai norma dasar berbangsa dan bernegara, yang termuat dalam alinea pertama, kedua, dan ketiga secara terpadu, yang harus diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang berarti seluruh norma hukum di Indonesia telah menyatu dalam sistem dan hierarki peraturan perundang-undangan yang berlaku. Acuan utamanya adalah sila Pancasila.

Ringkasan

Pembukaan UUD 1945, sebagai dokumen yang ditempatkan di garis depan UUD 1945, merupakan tempat diumumkannya berbagai norma fundamental yang menjadi latar belakang, isi cita-cita mulia Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus. Tahun 1945. dan oleh karena itu tidak boleh diubah atau diubah, merupakan hukum dasar dan sumber bagi batang tubuh UUD 1945 serta bagi setiap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang akan atau dapat dibuat. Dari segi hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan penjabaran tingkat pertama dan utama dari 5 (lima) norma dasar negara (norma dasar) Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, dijadikan sah. norma yang menjadi landasan hukum bagi sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya, atau sistem ketatanegaraan pemerintahan pada khususnya.

Evaluasi

Bentuk Negara Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Makna Kesatuan dalam Sistem Penyelenggaraan Negara

Memang keberadaan institusi politik, pelaku usaha swasta, bahkan organisasi masyarakat sipil harus benar-benar mengarah pada tujuan dan cita-cita nasional. Artinya, pencapaian tujuan dan cita-cita nasional bukanlah tanggung jawab satu orang atau lembaga saja, melainkan tanggung jawab semua orang.

Perspektif Sejarah Negara Indonesia

Tentu saja penyelenggaraan negara berdasarkan UUD 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diundangkan pada tanggal 17 Agustus 1945 terhambat atau terhenti. Konsep negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 telah dilanggar oleh kepentingan politik. Pancasila dan UUD 1945 merupakan permasalahan yang dihadapi oleh negara hukum yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Ringkasan

Namun implementasi konstitusi masih menyisakan beberapa permasalahan seperti posisi dan peran PDSH, anggaran pendidikan 20%, komposisi kementerian negara dan yang terpenting belum ada perbaikan yang signifikan dalam bidang pendidikan. keadilan dan kemakmuran yang lebih besar, baik bagi rakyat.

Evaluasi

Umum

Bendera Negara

Bendera nasional yang dikibarkan pada saat proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 Jakarta disebut dengan Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. merusak, merobek, menginjak-injak, membakar atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina atau merendahkan kehormatan bendera negara; Menggunakan bendera negara untuk langit-langit, atap, pengemasan dan penutup barang-barang yang dapat mengurangi kehormatan bendera negara.

Bahasa Negara

Sebagai lambang kebanggaan bangsa, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang melandasi rasa kebangsaan kita. Fungsi bahasa Indonesia yang ketiga – sebagai bahasa nasional – adalah sebagai alat komunikasi antar warga negara, antar daerah, dan antar suku. Fungsi bahasa Indonesia yang keempat dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional adalah sebagai instrumen yang memungkinkan terjadinya penyatuan berbagai bentuk.

Lambang Negara

Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Penggunaan lambang negara Garuda Pancasila diatur dengan Keputusan Pemerintah No. mencoret, menulis, menggambar atau merusak lambang negara dengan maksud mencemarkan nama baik, menghina atau merendahkan kehormatan lambang negara; Membuat lambang perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi, dan/atau perusahaan yang sama atau mirip dengan lambang negara; Dan.

Lagu Kebangsaan

Beberapa aturan mengenai penggunaan lambang negara diatur dalam Pasal 36A UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang bendera, bahasa dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Lagu kebangsaan yang tidak diiringi alat musik dinyanyikan seluruhnya sampai bait pertama dengan pengulangan pada bait ketiga bait pertama. Mengubah lagu kebangsaan dengan nada, irama, kata-kata, dan komposisi lainnya dengan maksud menghina atau merendahkan kehormatan lagu kebangsaan;

Rangkuman

UU 24/2009 secara umum mempunyai 9 bab dan 74 pasal, yang pada pokoknya mengatur tentang praktek penetapan dan tata cara penggunaan bendera negara, bahasa dan lambang negara, serta lagu kebangsaan, beserta ketentuan pidananya. Setidaknya ada tiga tujuan dengan dibentuknya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, yaitu untuk (a) memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia; (b) menjunjung tinggi kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia; dan (c) menciptakan ketertiban, keamanan, dan standarisasi penggunaan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Pengaturan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan, bertujuan untuk mempertebal persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia, menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan kesatuan. negara Republik Indonesia; dan menciptakan ketertiban, keamanan, dan standarisasi penggunaan bendera, bahasa, dan simbol negara, serta lagu kebangsaan. Warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban untuk menjunjung, menjaga, dan menggunakan bendera negara, bahasa Indonesia, dan lambang negara serta lagu kebangsaan demi kehormatan dan kedaulatan bangsa dan negara sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. .

Evaluasi

Dalam konteks negara hukum, pada umumnya terdapat perbedaan jenis dan tingkatan ketertiban umum dalam bentuk dan tingkatan peraturan hukum yang berbeda-beda. Setelah mempelajari bab ini, peserta pelatihan diharapkan mampu mengidentifikasi dan mematuhi hukum dan peraturan nasional. Sanksinya bisa berupa denda atau penjara. Peraturan perundang-undangan dalam suatu negara sangatlah penting bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Pengertian Peraturan Perundang-undangan

Isi peraturan perundang-undangan pada umumnya bersifat mengikat, tidak hanya mengikat orang-orang tertentu saja (untuk hal-hal tertentu). Pengertian mengikat secara umum dalam peraturan perundang-undangan tidak harus diartikan mengikat semua orang, tetapi hanya untuk menunjukkan bahwa peraturan perundang-undangan tidak berlaku terhadap peristiwa konkrit atau orang tertentu. Oleh karena itu, tidak disebut “sesuatu yang mengikat secara umum”, melainkan “sesuatu yang mengikat secara umum”.

Kedudukan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 1. Pancasila, merupakan sumber segala sumber hukum negara

Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan

Undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama dari Presiden. Peraturan Daerah Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota.

Kebijakan Publik dalam Format Keputusan dan/atau Tindakan Administrasi Pemerintahan

Keputusan Tata Usaha Negara yang disebut juga Keputusan Tata Usaha Negara atau Keputusan Tata Usaha Negara adalah keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dalam penyelenggaraan pemerintahan; Tindakan Administratif Pemerintahan adalah tindakan pejabat pemerintah atau penyelenggara negara lainnya untuk melakukan dan/atau tidak melakukan tindakan nyata dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan; Diskresi adalah suatu keputusan dan/atau tindakan administratif pemerintah yang ditentukan dan/atau dilakukan oleh pejabat pemerintah untuk mengatasi permasalahan nyata yang dihadapi penyelenggaraan pemerintahan terkait dengan peraturan perundang-undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap, atau tidak jelas. , dan/atau terjadi stagnasi pemerintahan.

Ketaatan Warga Negara Pada Peraturan Perundang-undangan

Pada mulanya seseorang bisa saja taat pada hukum karena adanya tekanan atau paksaan untuk menjalankan berbagai aturan tersebut. Kepatuhan anggota masyarakat terhadap aturan hukum yang dirumuskan dan dilaksanakan oleh otoritas legislatif, eksekutif dan yudikatif. Contoh wujud perilaku taat hukum dalam kehidupan sehari-hari antara lain menaati peraturan lalu lintas (mengenakan atribut keselamatan saat berkendara, dan lain-lain), menaati peraturan yang berkaitan dengan pergaulan masyarakat (tidak mencuri, menganiaya, dan lain-lain), dan menaati peraturan yang berkaitan dengan kewarganegaraan (membuat kartu identitas, membayar pajak, membuat kartu keluarga, dll).

Hakekat Mentaati Perundang-undangan Nasional

Keuntungannya adalah tidak adanya kesewenang-wenangan, adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban serta terciptanya masyarakat yang aman, tertib dan damai. Adanya aturan atau norma menjadikan setiap anggota masyarakat sadar akan hak dan kewajibannya.

Asas Peraturan Perundang-undangan

Landasan/Dasar Keberlakukan Peraturan Perundang-undangan

  • Dasar Filosofis
  • Dasar Sosiologis
  • Dasar Yuridis

Landasan sosiologis peraturan hukum merupakan landasan yang berkaitan dengan kondisi/realitas kehidupan masyarakat. Artinya setiap peraturan hukum harus dibuat oleh pejabat atau pejabat yang berwenang. Apabila peraturan atau prosedur tersebut tidak dipatuhi, maka peraturan hukum tersebut dapat batal demi hukum atau mungkin (belum) mempunyai kekuatan mengikat.

Prinsip-Prinsip Peraturan Perundang-undangan

Oleh karena itu, tidak mungkin peraturan perundang-undangan di tingkat yang lebih rendah dapat dijadikan landasan hukum dalam penyusunan peraturan perundang-undangan. Demikian pula peraturan perundang-undangan yang tidak berkaitan langsung tidak dapat dijadikan landasan hukum peraturan perundang-undangan. Apabila terdapat pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang serupa, maka yang berlaku adalah peraturan perundang-undangan yang terbaru.

Rangkuman

Kejaksaan mengklaim Kejaksaan berwenang melakukan penyidikan berdasarkan Undang-Undang Kejaksaan. Jenis dan hierarki peraturan hukum saat ini diatur berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Undang-undang ini juga mengatur asas dan dasar-dasar yang harus diperhatikan dalam menyusun peraturan hukum.

Kerukunan dalam berbudaya

Harmoni dalam hidup dapat mencakup 4 hal yaitu: Harmoni dalam rumah tangga, Harmoni dalam beragama, Harmoni dalam bermasyarakat, dan Harmoni dalam budaya. Upaya terkait kegiatan keharmonisan sosial merupakan proses bertahap yang harus dilalui secara terus menerus agar terwujudnya keharmonisan sosial benar-benar dapat tercapai. Selain itu, keharmonisan juga merupakan upaya yang terus menerus tanpa henti dan hasil yang tidak diraih secara instan.

Kerukunan dalam beragama

Keberanian bersikap terbuka dan jujur ​​antar lembaga keagamaan mengenai hal ini merupakan ujian yang harus dilewati. Negara dan pemerintah membantu/membimbing pelaksanaan ajaran agama dan merumuskan landasan hukum yang jelas dan kokoh mengenai hubungan antar umat beragama. Meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia (pemimpin agama dan tokoh masyarakat) untuk keberlanjutan dan keharmonisan masyarakat pada umumnya dan masyarakat pada khususnya.

Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Kedua unsur tersebut merupakan ciri dasar bangsa Indonesia yang berpedoman pada prinsip kemanusiaan dan kebudayaan. Kebudayaan luarnya adalah Hindu, Islam, Kristen dan berbagai unsur kebudayaan lainnya. Prinsip ini menuntut kita untuk menyadari bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama, dan adat istiadat yang beragam.

Pengamalan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan

Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa dan negara sendiri serta menganggap semua bangsa setara. Sikap patriotisme adalah sikap rela mengorbankan segalanya, termasuk nyawa, untuk membela dan menghormati negara. Dalam kehidupan bernegara; Memperkuat Persatuan dan Persatuan, Menjalankan Pancasila dan UUD 1945, Mendukung Kebijakan Pemerintah, Mengembangkan Kegiatan Usaha Produktif, Mencintai dan Menggunakan Produk Dalam Negeri, Taat pada Peraturan Perundang-undangan, Tidak main hakim sendiri, Menghargai dan Menjunjung Tinggi Supremasi Hukum, Menjunjung Tinggi ketahanan lingkungan.

Rangkuman

Evaluasi

Referensi

Dokumen terkait

Menurut pendidik di lingkungan masyarakat, sebagai warga negara memahami-menghayati wawasan kebangsaan merupakan suatu kewajiban, mengingat kelangsungan kehidupan ber bangsa

bahwa dalam rangka mengoptimalkan penyusunan sebagai bagian dari sarana sosialisasi, pemersatu, identitas dan wujud eksistensi daerah yang menjadi simbol dan kehormatan daerah,

Pendidikan karakter wawasan kebangsaan diharapkan mampu untuk mengembalikan eksistensi dan image bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beradab, bangsa yang toleran, dan bangsa yang

Terkait dengan penggunaan bahasa dalam kontrak, terbitnya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan

MEMPUNYAI KEMAMPUAN AWAL BELA NEGARA Contoh : Secara Psikis : Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta inteligensi yang tinggi Secara Fisik : Memiliki kesehatan jasmani 5..

Pancasila sebagai identitas nasional tidak hanya bersifat fisik seperti simbol atau lambang tetapi merupakan cerminan identitas bangsa dalam wujud psikis nonfisik, yakni yang

2, Juli 2023 e-ISSN 2549-2594 Selain sebagai jati diri atau identitas bangsa, fungsi bahasa Indonesia yaitu merupakan lambang kebangsaan nasional dan pemersatu berbagai lapisan

Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia bukan hanya sekadar merupakan pengakuan atas Indonesia sebagai bangsa dan