• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motif Tutur Sarkastik dalam Relasi Pertemanan Mahasiswa IAIN Kediri - Etheses IAIN Kediri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Motif Tutur Sarkastik dalam Relasi Pertemanan Mahasiswa IAIN Kediri - Etheses IAIN Kediri"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

103 BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil paparan data beserta temuan penelitian pada BAB IV dan pembahasan pada BAB V, berikut merupakan kesimpulan dari peneliti guna menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini:

1. Motif tutur sarkastik dalam relasi pertemanan mahasiswa IAIN Kediri yaitu sebagai bentuk ekspresi dari apa yang sedang terjadi dan sebuah bentuk dari keakraban dan candaan dengan temannya.

2. Penyebab terjadinya tutur sarkastik dalam relasi pertemanan mahasiswa IAIN Kediri adalah karena kebiasaan menggunakan tutur sarkastik baik dari lingkungan di rumah ataupun terbiasa dalam relasi pertemanan. Tak sedikit berpendapat bahwa mereka menggunakan tutur sarkastik karena spontan mengucapkannya karena sebagai penyalur emosi. Alasan lain yang menyebabkan mahasiswa bertutur sarkastik adalah sebagai penambahan kosa kata dalam berbicara dan sebagai identitas, dalam hal ini mahasiswa mempunyai identitas akibat menggunakan tutur sarkastik dalam tiap pembicaraannya dan mereka terus menggunakan tutur sarkastik karena sudah mendapatkan identitas tersebut.

B. Saran

Setelah menganalisa dan melakukan beberapa pengamatan peneliti dapat memberika beberapa saran:

(2)

104

1. Sebuah relasi pertemanan biasanya terbentuk karena merupakan teman sebaya yang memiliki kecocokan. Komunikasi sangat penting untuk menyampaikan pendapat ataupun ketidak setujuan akan sesuatu. Untuk itu sebagai seorang teman maka kita harus sedikit mengurangi tuturan sarkastik karena tuturan sarkastik tersebut bisa membuat teman yang kita anggap dekat ini menjadi salah paham karena tidak semua orang mau memahami dan mengerti apa yang kita sampaikan.

2. Dalam pertemanan pasti ada beberapa kecocokan yang membuat suatu pertemanan itu terbentuk. Sebaiknya menjadi seorang teman dalam sebuah relasi harus mampu memberikan kritik ataupun nasehat terhadap teman kita jika memang beberapa sifat dan sikapnya salah. Tidak hanya memberikan kritik ataupun masukan, sebagai seorang teman juga harus menerima segala masukan kritik dan saran dari teman kita sebagai bahan evaluasi kepada diri sendiri.

3. Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam meneliti tutur sarkastik dalam berkomunikasi. Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, masih perlu adanya penelitian lebih lanjut yang lebih komprehensif tentang bagaimana tutur sarkastik menjadi sebuah tuturan yang diminati dikalangan mahasiswa dengan lebih detail.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul “Perilaku Komunikasi Pengguna Media Sosial Tantan Dalam Menjalin Relasi Pertemanan (Studi Pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Banda

Berdasarkan beberapa alasan tersebut diatas, maka penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana motif pengguna dalam menggunakan Twitter sebagai media komunikasi, difokuskan

Berdasarkan beberapa alasan tersebut diatas, maka penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana motif pengguna dalam menggunakan Twitter sebagai media komunikasi, difokuskan

Semua tingkah laku manusia yang melingkupi penggerak,alasan alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berrbuat sesuatu.mottif sebagai pendorong sangat terikat

Bentukan kedua kata ini, etnografi virtual, kemudian bisa dipahami sebagai metode etnografi yang dilakukan untuk melihat lebih jauh tentang bagaimana fenomena sosial – budaya terjadi

36 sampel merupakan sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.6 Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling didefinisikan oleh Murgono sebagai suatu cara dalam

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah HOTS Level Evaluasi, Skripsi, Program studi Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah, IAIN Kediri, 2022.. Kata Kunci :

Metode Hadiah dan Hukuman Metode hadiah diterapkan dalam pelaksanaan pendidikan akhlak, sebab metode hadiah dapat dijadikan sebagai penguatan, yang mana hadiah tersebut tidak harus